Metode & Model Pembelajaran 1
-
Upload
laboransmpn187 -
Category
Documents
-
view
25 -
download
0
Transcript of Metode & Model Pembelajaran 1
Home
About
Diskusi
Kontak
Konten
Link
Referensi
Subscribe:
Posts
Comments
belajarpsikologi.com Media belajar ilmu psikologi dan bimbingan konseling
Bimbingan Konseling Ilmu Psikologi Jurnal Psikologi Klinis Organisasi Industri Pendidikan Perkembangan Informasi
Home » Pendidikan »Macam-Macam Metode Pembelajaran
Macam-Macam Metode PembelajaranPosted by' Admin on December 7, 2011
26
Macam-Macam Metode PembelajaranPada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang
dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta
mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas.
Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai
Search in this site
keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harusmenerapkan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan kelas lain. Untuk itu
seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran. Disini saya akan memaparkan
beberapa metode pembelajaran menurut Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep yang dapat kita digunakan.
Macam-Macam Metode pembelajaran :1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok
pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh
Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong
timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan
ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar
tersebut sukar didapatkan.
2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksisaling
bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan
kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang
bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan
anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan,
penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih
efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses
bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana
seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan
kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan
sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
Macam-Macam Metode pembelajaran4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni
metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus,
diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume
dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa
mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan
aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa
diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati
suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
7. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi
suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan
serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan
keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk
melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan
keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
9. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang
masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara
pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus
langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut
10. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu
oleh temannya sendiri.
11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga
merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang
dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat
kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk
mencobamengeluarkan pendapatnya.
12. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik
merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
13. Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat
kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya
14. Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa
meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.Demikian macam-macam metode pembelajaran Semoga dapat menjadi bahan acuan dalam menerapakan metode pembelajaran untuk peserta didik.
Buku acuan : Simamora, Roymond H. (2009). BUKU AJAR PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN. Jakarta : EGC
Buat anda yang ingin meningkatkan kecerdasan emosi bisa coba cara ini KLIK DISINI
Tags: menerapkan metode pembelajaran, metode pembelajaran, model pembelajaran, pendekatan
pembelajaran, pengertian metode pembelajaran, teori pembelajaran
« PREVIOUS
Cara Belajar yang Baik
NEXT »
Pengertian Model Pembelajaran
Artikel yang terkait dengan Macam-Macam Metode Pembelajaran :
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Pengertian Sarana Pendidikan
Pengertian Manajemen Pendidikan
Keterlibatan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar
Pengertian dan Tujuan Pembelajaran
Makalah Pendidikan
Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Pendidikan Budi Pekerti
Tips Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak
Konsep Dasar Pendidikan
Pengertian Media Pembelajaran
Dapatkan update terbaru via Twitter @belajarpsikolog, atau ikuti komunitasnya di Facebook
26 Responses
1. gery
09/19/2012 at 11:06 am
wah,,, ini dia ni yang ane cari.
makasih min..
REPLY
« Older Comments
Leave a Reply
Name (Required)
Mail (will not be published) (Required)
Website
RSS Feed
Google Plus
Back to Belajar Psikologi »
LATEST
POPULAR
COMMENTS
TAGS
Pengertian Remaja Menurut Para Ahli 81 Comments
Cara Belajar yang Baik 48 Comments
Submit Comment
Masukkan email d Subscribe
Kenakalan Remaja 39 Comments
Psikologi Lansia 37 Comments
Pengertian Interaksi Sosial 34 Comments
© 2012 belajarpsikologi.com. All rights reserved.Proudly designed by Theme Junkie.
Read more: METODE PEMBELAJARAN >> Macam-Macam Metode Pembelajaran | belajarpsikologi.com
Beranda
Blog Sahabat
Buku Tamu
Foto Kenangan
BANK SOAL
HERDIAN, S.PD., M.PD. Blog Edukasi
Pengumpan:
Tulisan
Komentar
« Model Pembelajaran Inkuiri
Teori -Teori Belajar (Piaget, Bruner, Vygotsky) »
Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)
27 Mei 2010 oleh Herdian,S.Pd., M.Pd.
Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)
Pembelajaran kontekstual adalah terjemahan dari istilah Contextual Teaching
Learning (CTL). Katacontextual berasal dari kata contex yang berarti “hubungan, konteks, suasana, atau keadaan”.
Dengan demikian contextual diartikan ”yang berhubungan dengan suasana (konteks). SehinggaContextual
Teaching Learning (CTL) dapat diartikan sebagi suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu.
Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey (1916) yang menyimpulkan bahwa siswa
akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan
atau peristiwa yang terjadi disekelilingnya.
Pengajaran kontekstual sendiri pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat yang diawali dengan
dibentuknya Washington State Consortum for Contextualoleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat. Antara
tahun 1997 sampai tahun 2001 sudah diselenggarakan tujuh proyek besar yang bertujuan untuk mengembangkan,
menguji, serta melihat efektifitas penyelenggaraan pengajaran matematika secara kontekstual. Proyek tersebut
Cari
melibatkan 11 perguruan tinggi, dan 18 sekolah dengan mengikutsertakan 85 orang guru dan profesor serta 75
orang guru yang sudah diberikan pembekalan sebelumnya.
Penyelenggaraan program ini berhasil dengan sangat baik untuk level perguruan tinggi sehingga hasilnya
direkomendasikan untuk segera disebarluaskan pelaksanaannya. Untuk tingkat sekolah, pelaksanaan dari
program ini memperlihatkan suatu hasil yang signifikan, yakni meningkatkan ketertarikan siswa untuk belajar, dan
meningkatkan partisipasi aktif siswa secara keseluruhan.
Pembelajaran kontekstual berbeda dengan pembelajaran konvensional, Departemen Pendidikan Nasional (2002:5)
mengemukakan perbedaan antara pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan pembelajaran
konvensional sebagai berikut:
CTL KonvensionalPemilihan informasi kebutuhan individu siswa;
Pemilihan informasi ditentukan oleh guru;
Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang (disiplin);
Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu;
Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa;
Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai pada saatnya diperlukan;
Menerapkan penilaian autentik melalui melalui penerapan praktis dalam pemecahan masalah;
Penilaian hasil belajar hanya melalui kegiatan akademik berupa ujian/ulang
Karakteristik Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL)
Pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh komponen utama dari pembelajaran produktif yaitu : konstruktivisme
(Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community),
pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection) dan penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) (Depdiknas,
2003:5).
1. Konstruktivisme (Constructivism)
Setiap individu dapat membuat struktur kognitif atau mental berdasarkan pengalaman mereka maka setiap
individu dapat membentuk konsep atau ide baru, ini dikatakan sebagai konstruktivisme (Ateec, 2000). Fungsi guru
disini membantu membentuk konsep tersebut melalui metode penemuan (self-discovery), inquiri dan lain
sebagainya, siswa berpartisipasi secara aktif dalam membentuk ide baru.
Menurut Piaget pendekatan konstruktivisme mengandung empat kegiatan inti, yaitu :
1) Mengandung pengalaman nyata (Experience);
2) Adanya interaksi sosial (Social interaction);
3) Terbentuknya kepekaan terhadap lingkungan (Sense making);
4) Lebih memperhatikan pengetahuan awal (Prior Knowledge).
Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan
dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap diambil atau diingat. Manusia harus
mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Berdasarkan pada pernyataan
tersebut, pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
(Depdiknas, 2003:6).
Sejalan dengan pemikiran Piaget mengenai kontruksi pengetahuan dalam otak. Manusia memiliki struktur
pengetahuan dalam otaknya, seperti kotak-kotak yang masing-masing berisi informasi bermakna yang berbeda-
beda. Setiap kotak itu akan diisi oleh pengalaman yang dimaknai berbeda-beda oleh setiap individu. Setiap
pengalaman baru akan dihubungkan dengan kotak yang sudah berisi pengalaman lama sehingga dapat
dikembangkan. Struktur pengetahuan dalam otak manusia dikembangkan melalui dua cara yaitu asimilasi dan
akomodasi.
2. Bertanya (Questioning)
Bertanya merupakan strategi utama dalam pembelajaran kontekstual. Kegiatan bertanya digunakan oleh guru
untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa sedangkan bagi siswa kegiatan bertanya
merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inquiry. Dalam sebuah
pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk :
1) Menggali informasi, baik administratif maupun akademis;
2) Mengecek pengetahuan awal siswa dan pemahaman siswa;
3) Membangkitkan respon kepada siswa;
4) Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa;
5) Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru;
6) Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa;
7) Menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
3. Menemukan (Inquiry)
Menemukan merupakan bagian inti dari pembelajaran berbasis CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh siswa bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri (Depdiknas,
2003). Menemukan atau inkuiri dapat diartikan juga sebagai proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan
penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Secara umum proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa
langkah, yaitu :
1) Merumuskan masalah ;
2) Mengajukan hipotesis;
3) Mengumpulkan data;
4) Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan;
5) Membuat kesimpulan.
Melalui proses berpikir yang sistematis, diharapkan siswa memiliki sikap ilmiah, rasional, dan logis untuk
pembentukan kreativitas siswa.
4. Masyarakat belajar (Learning Community)
Konsep Learning Community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain.
Hasil belajar itu diperoleh dari sharing antarsiswa, antarkelompok, dan antar yang sudah tahu dengan yang belum
tahu tentang suatu materi. Setiap elemen masyarakat dapat juga berperan disini dengan berbagi pengalaman
(Depdiknas, 2003).
5. Pemodelan (Modeling)
Pemodelan dalam pembelajaran kontekstual merupakan sebuah keterampilan atau pengetahuan tertentu dan
menggunakan model yang bisa ditiru. Model itu bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu atau guru memberi
contoh cara mengerjakan sesuau. Dalam arti guru memberi model tentang “bagaimana cara belajar”. Dalam
pembelajaran kontekstual, guru bukanlah satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa.
Menurut Bandura dan Walters, tingkah laku siswa baru dikuasai atau dipelajari mula-mula dengan mengamati dan
meniru suatu model. Model yang dapat diamati atau ditiru siswa digolongkan menjadi :
1. Kehidupan yang nyata (real life), misalnya orang tua, guru, atau orang lain.;
2. Simbolik (symbolic), model yang dipresentasikan secara lisan, tertulis atau dalam bentuk
gambar ;
3. Representasi (representation), model yang dipresentasikan dengan menggunakan alat-alat
audiovisual, misalnya televisi dan radio.
6. Refleksi (Reflection)
Refleksi merupakan cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa yang
sudah kita lakukan di masa lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan
yang baru. Struktur pengetahun yang baru ini merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya.
Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahun yang baru diterima (Depdiknas, 2003).
Pada kegiatan pembelajaran, refleksi dilakukan oleh seorang guru pada akhir pembelajaran. Guru menyisakan
waktu sejenak agar siswa dapat melakukan refleksi yang realisasinya dapat berupa :
1. Pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperoleh pada pembelajaran yang baru saja
dilakukan.;
2. Catatan atau jurnal di buku siswa;
3. Kesan dan saran mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.
7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)
Penilaian autentik merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan
belajar siswa agar guru dapat memastikan apakah siswa telah mengalami proses belajar yang benar. Penilaian
autentik menekankan pada proses pembelajaran sehingga data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan
nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran.
Karakteristik authentic assessment menurut Depdiknas (2003) di antaranya: dilaksanakan selama dan sesudah
proses belajar berlangsung, bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif, yang diukur keterampilan dan sikap
dalam belajar bukan mengingat fakta, berkesinambungan, terintegrasi, dan dapat digunakan
sebagai feedback. Authentic assessment biasanya berupa kegiatan yang dilaporkan, PR, kuis, karya siswa, prestasi
atau penampilan siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tulis dan karya tulis.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Nurhadi. 2003. Pendekatan Kontekstual. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
SukaBe the first to like this.
Ditulis dalam Model Pembelajaran Lengkap | Dengan kaitkata Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL), model
pembelajaran CTL, pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL), pendekatan CTL | 28 Komentar
28 Tanggapan
1. pada 16 Juni 2010 pada 11:59 | Balas flying insurance quotes
semangat..salam kenall…
di tunggu kunjungan baliknya
2. pada 27 November 2010 pada 21:37 | Balas raden muhammad tohir
gimana y bentuk pelaksanaan ctl dalam bidang ips
o pada 28 November 2010 pada 01:19 | Balas Herdian,S.Pd., M.Pd.
To: Raden
CTL itu kan pembelajaran yang contekstual. Bidang Studi IPS sendiri hampir semuanya kontekstual, jadi saya
rasa tidak akan kesulitan menggunakan model pembelajaran ini pada bidang studi sosial.
3. pada 14 Februari 2011 pada 10:19 | Balas prigel
salam super pak hendriyan,spd. Mp.d saya mau tanya apakah pembelajaran outdor theacing learning bisa di
padukan dengan CLT?trmakasih
o pada 16 Februari 2011 pada 11:53 | Balas Herdian,S.Pd., M.Pd.
To: Prigel
Saya rasa bisa saja, hanya saja di perlukan kreativitas guru dalam menggabungkan dua model pembelajaran
ini.
Salam super luar biasa….!
4. pada 11 April 2011 pada 00:13 | Balas Reza
ada file or link donlotnya ga? Depdiknas. 2003. Pendekatan Kontekstual (Contekstual Teaching Learning/CTL).
Jakarta: Depdiknas.
klo ada and ga keberatan, E-Mailin lah k saya. makasih.
5. pada 23 Juni 2011 pada 17:56 | Balas fitrax105
Apa ada perbedaan antara CTL dengan Realistic mathematichs education / contextual mathematic education?
6. pada 19 Juli 2011 pada 04:55 | Balas Chunz Aiyu
terima kasih
7. pada 6 Oktober 2011 pada 15:43 | Balas Dana
Thx banyak sekali pak.. jadi berubah nih ngajar sy kl tw bgini..
8. pada 9 November 2011 pada 21:07 | Balas intan
pak, sya mau bertanya sbnernya model model dalam pengajaran ctl itu apa saja sih? tolong di jawab ya pak, tugas
kuliah.
9. pada 4 Desember 2011 pada 07:17 | Balas Priyatno Santoso
Tulisan-tulisan sungguh sangat membantu saya, saya usul tulisan-tulisan Bapak disertai contoh aplikasinya dalam
berbagai pelajaran. Terima kasih
10. pada 10 Desember 2011 pada 19:25 | Balas abynisa
nice blog, izin mengcopy ya pak.
11. pada 10 Desember 2011 pada 19:28 | Balas abynisa
nice blog. mohon izin pak, mau ngopy. makasih.
12. pada 14 Desember 2011 pada 06:50 | Balas Marfiah indramy
ya CTL bagus untuk diterapkan, tapi sayang
masih banyak tenaga pendidik yang enggan menerapkan model pembelajaran yang sebagus ini, entah kenapa……
13. pada 21 Desember 2011 pada 19:21 | Balas indah
maf mas saya mau nanya model ctl ini bisa gax d bawa k pembelajaran biologi,klo mmang bisa apa saja judul yang
cocok ntuk model ini,,
thanks
14. pada 28 Desember 2011 pada 00:34 | Balas Azzy
Media Pembelajaran SD-SMP-SMA
15. pada 28 Desember 2011 pada 00:47 | Balas Azzy
Software Media Pembelajaran SD-SMP-SMA
eazy-software.blogspot
16. pada 15 Januari 2012 pada 17:26 | Balas Rini
apa ada contoh rpp jigsaw ?
17. pada 19 Januari 2012 pada 00:23 | Balas ichwani
gmn cara membuat langkah-langkah pembelajaran IPS dengan materi: mengenal pentingnya koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelas 4 SD
18. pada 19 Januari 2012 pada 00:27 | Balas ichwani
tolong dikirim langkah-langkah pembelajaran IPS kelas 4 SD model pembelajaran CTL dengan materi : mengenal
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
19. pada 1 Maret 2012 pada 16:57 | Balas komar
akan lebih menarik dibaca seandainya disertakan saatu atau dua contoh implementasiya.
20. pada 9 Maret 2012 pada 13:35 | Balas danu
thanx…. nice /???
21. pada 12 Maret 2012 pada 17:12 | Balas labib syauqi
terima kasih banyak.
semoga bisa dijadiin judul skripsi.
22. pada 13 Maret 2012 pada 21:56 | Balas indri
pak ada contoh soal pemahaman konsep matematika pokok bahasan faktorisasi suku aljabar….????
23. pada 15 Maret 2012 pada 16:06 | Balas amam
OK. Thank banget..ya aku lagi mau coba nyusun PTK,dengan model pembelajarn CTL.Mas Herdian baiiiiik deh.
24. pada 24 Maret 2012 pada 20:09 | Balas Djemris
Slmt malam, bagaimana dengan mengembangkan metode CTL dlm pendidikan agama serta relevansinya dalam
pembentukan spiritual anak didik
Email saya : [email protected]
25. pada 30 Juli 2012 pada 10:30 | Balas mustiva ria
ria
All right, thanks a lot….saya mau coba mengajar dengan metode CTL dalam mengajar bahasa Inggris
26. pada 11 Agustus 2012 pada 19:44 | Balas hendra
sangat membantu tugas skripsi aq nih
Komentar RSS
Tinggalkan Balasan
Pencarian untuk:
HERDIAN, M.PD.
PENGUNJUNG ONLINE
BIMBINGAN SKRIPSI ONLINE
KLIK SUKA JIKA BLOG INI BERMANFAAT
Cari
PENGUNJUNG (SEJAK DES 2011)
ANDA PENGUNJUNG KE:o 1,158,183 hits
KATEGORI
o About Me
o Analisis Real 2
o Artikel
o Bank Soal SMA
o Bank Soal SNMPTN
o Beasiswa Pemda
o Geometri Analitik
o HOT News
o Info Pendidikan Terbaru
o Model Pembelajaran Lengkap
o SMAN 1 Negerikaton
o Soal CPNSD
o STKIPM Pringsewu
o STMIK Pringsewu
o Tausiyah
o Tentang Matematika
o Uncategorized
TULISAN NGETOP HARI INI
o DATA NUPTK TERBARU (Download NUPTK Web browser)
o APA PERBEDAANNYA : MODEL, METODE, STRATEGI, PENDEKATAN DAN TEKNIK PEMBELAJARAN
o NOMOR INDUK SISWA NASIONAL (NISN)
o Tolong Carikan Nomor NUPTK
o Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)
o BANK SOAL MATEMATIKA SMA
o Kisi-kisi dan Soal Ujian Tulis Sertifikasi Guru 2012
o Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together)
o Model Pembelajaran Inkuiri
o Teori -Teori Belajar (Piaget, Bruner, Vygotsky)
o BANK SOAL
o Daftar Nama Calon Peserta Sertifikasi Guru 2012
STKIPM PRINGSEWU LAMPUNG
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
PROPOSAL BEASISWA
PESERTA SERTIFIKASI GURU 2012
KISI-KISI SOAL PLPG 2012
KISI – KISI SOAL UKG
DOWNLOAD NUPTK
NISN
Herdy Alayyubi
Buat Lencana Anda
ADMIN
o Daftar
o Masuk
o RSS Entri
o RSS Komentar
o WordPress.com
PENGUNJUNG
widgeo.net
Blog pada WordPress.com.
Tema: MistyLook oleh WPThemes.
Ikuti
Follow “Herdian, S.Pd., M.Pd.”
Get every new post delivered to your Inbox.
Bergabunglah dengan 114 pengikut lainnya.
Powered by WordPress.com
Sign me up