Metode & Model Pembelajaran 1

22
Home About Diskusi Kontak Konten Link Referensi Subscribe: Posts Comments Email belajarpsikologi.com Media belajar ilmu psikologi dan bimbingan konseling Bimbingan Konseling Ilmu Psikologi Jurnal Psikologi Klinis Organisasi Industri Pendidikan Perkembangan Informasi Home » Pendidikan »Macam-Macam Metode Pembelajaran Macam-Macam Metode Pembelajaran Posted by' Admin on December 7, 2011 26 Macam-Macam Metode Pembelajaran Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang Search in this site

Transcript of Metode & Model Pembelajaran 1

Page 1: Metode & Model Pembelajaran 1

Home

About

Diskusi

Kontak

Konten

Link

Referensi

Subscribe:

Posts

Comments

Email

belajarpsikologi.com Media belajar ilmu psikologi dan bimbingan konseling

Bimbingan Konseling Ilmu Psikologi Jurnal Psikologi Klinis Organisasi Industri Pendidikan Perkembangan Informasi

Home » Pendidikan »Macam-Macam Metode Pembelajaran

Macam-Macam Metode PembelajaranPosted by' Admin on December 7, 2011

26

Macam-Macam Metode PembelajaranPada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang

dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta

mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas.

Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai

Search in this site

Page 2: Metode & Model Pembelajaran 1

keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harusmenerapkan

metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.

Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan kelas lain. Untuk itu

seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran. Disini saya akan memaparkan

beberapa metode pembelajaran menurut Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep yang dapat kita digunakan.

Macam-Macam Metode pembelajaran :1. Metode Ceramah

Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok

pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh

Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong

timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.

Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan

ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar

tersebut sukar didapatkan.

2. Metode Diskusi

Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksisaling

bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan

kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang

bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).

Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan

anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan,

penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih

efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.

3. Metode Demonstrasi

Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa

mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses

bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana

seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan

kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan

sebagainya.

Kelebihan Metode Demonstrasi :

a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.

c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.

Kelemahan metode Demonstrasi :

a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.

b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.

Page 3: Metode & Model Pembelajaran 1

Macam-Macam Metode pembelajaran4. Metode Ceramah Plus

Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni

metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus,

diantaranya yaitu:

a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas

b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas

c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

5. Metode Resitasi

Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume

dengan kalimat sendiri.

Kelebihan Metode Resitasi adalah :

a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.

b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.

Kelemahan Metode Resitasi adalah :

a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa

mau bersusah payah mengerjakan sendiri.

b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.

c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

6. Metode Eksperimental

Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan

aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa

diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati

suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.

7. Metode Study Tour (Karya wisata)

Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi

suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan

serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.

8. Metode Latihan Keterampilan

Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan

keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk

melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan

keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.

9. Metode Pengajaran Beregu

Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang

masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara

Page 4: Metode & Model Pembelajaran 1

pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus

langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut

10. Peer Theaching Method

Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu

oleh temannya sendiri.

11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga

merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang

dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.

Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat

kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk

mencobamengeluarkan pendapatnya.

12. Project Method

Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik

merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.

13. Taileren Method

Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat

kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya

14. Metode Global (ganze method)

Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa

meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.Demikian macam-macam metode pembelajaran Semoga dapat menjadi bahan acuan dalam menerapakan metode pembelajaran untuk peserta didik.

Buku acuan : Simamora, Roymond H. (2009). BUKU AJAR PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN. Jakarta : EGC

Buat anda yang ingin meningkatkan kecerdasan emosi bisa coba cara ini KLIK DISINI

Tags: menerapkan metode pembelajaran, metode pembelajaran, model pembelajaran, pendekatan

pembelajaran, pengertian metode pembelajaran, teori pembelajaran

« PREVIOUS

Cara Belajar yang Baik

NEXT »

Pengertian Model Pembelajaran

Artikel yang terkait dengan Macam-Macam Metode Pembelajaran :

Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Pengertian Sarana Pendidikan

Pengertian Manajemen Pendidikan

Keterlibatan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar

Pengertian dan Tujuan Pembelajaran

Makalah Pendidikan

Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

Pendidikan Budi Pekerti

Tips Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak

Konsep Dasar Pendidikan

Pengertian Media Pembelajaran

Page 5: Metode & Model Pembelajaran 1

Dapatkan update terbaru via Twitter @belajarpsikolog, atau ikuti komunitasnya di Facebook

26 Responses

1. gery

09/19/2012 at 11:06 am

wah,,, ini dia ni yang ane cari.

makasih min..

REPLY

« Older Comments

Leave a Reply

 Name (Required)

 Mail (will not be published) (Required)

 Website

RSS Feed

 LinkedIn

 Google Plus

 

 

Back to Belajar Psikologi »

LATEST

POPULAR

COMMENTS

TAGS

Pengertian Remaja Menurut Para Ahli 81 Comments

Cara Belajar yang Baik 48 Comments

Submit Comment

Masukkan email d Subscribe

Page 6: Metode & Model Pembelajaran 1

Kenakalan Remaja 39 Comments

Psikologi Lansia 37 Comments

Pengertian Interaksi Sosial 34 Comments

© 2012 belajarpsikologi.com. All rights reserved.Proudly designed by Theme Junkie.

Read more: METODE PEMBELAJARAN >> Macam-Macam Metode Pembelajaran | belajarpsikologi.com 

Page 7: Metode & Model Pembelajaran 1

Beranda

Blog   Sahabat

Buku   Tamu

Foto   Kenangan

BANK   SOAL

HERDIAN, S.PD., M.PD. Blog Edukasi

Pengumpan: 

Tulisan

 

Komentar

« Model Pembelajaran   Inkuiri

Teori -Teori Belajar (Piaget, Bruner,   Vygotsky)  »

Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)

27 Mei 2010 oleh Herdian,S.Pd., M.Pd.

Model Pembelajaran  Contextual Teaching Learning (CTL)

Pembelajaran kontekstual adalah terjemahan dari istilah Contextual Teaching

Learning (CTL). Katacontextual berasal dari kata contex yang berarti “hubungan, konteks, suasana, atau keadaan”.

Dengan demikian contextual diartikan ”yang berhubungan dengan suasana (konteks). SehinggaContextual

Teaching Learning (CTL) dapat diartikan sebagi suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu.

Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey (1916) yang menyimpulkan bahwa siswa

akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan

atau peristiwa yang terjadi disekelilingnya.

Pengajaran  kontekstual sendiri pertama kali dikembangkan di  Amerika Serikat yang diawali dengan

dibentuknya Washington State Consortum for Contextualoleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat. Antara

tahun 1997 sampai tahun 2001 sudah diselenggarakan tujuh proyek besar yang bertujuan untuk mengembangkan,

menguji, serta melihat efektifitas penyelenggaraan pengajaran matematika secara kontekstual. Proyek tersebut

Cari

Page 8: Metode & Model Pembelajaran 1

melibatkan 11 perguruan tinggi, dan 18 sekolah dengan mengikutsertakan 85 orang guru dan profesor serta 75

orang guru yang sudah diberikan pembekalan sebelumnya.

Penyelenggaraan program ini berhasil dengan sangat baik untuk level perguruan tinggi sehingga hasilnya

direkomendasikan  untuk  segera disebarluaskan pelaksanaannya. Untuk tingkat sekolah, pelaksanaan dari 

program ini memperlihatkan suatu hasil yang signifikan, yakni meningkatkan ketertarikan siswa untuk belajar, dan

meningkatkan  partisipasi aktif siswa secara keseluruhan.

Pembelajaran kontekstual berbeda dengan pembelajaran konvensional, Departemen Pendidikan Nasional (2002:5)

mengemukakan perbedaan antara pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan pembelajaran

konvensional sebagai berikut:

CTL KonvensionalPemilihan informasi kebutuhan individu siswa;

Pemilihan informasi ditentukan oleh guru;

Cenderung mengintegrasikan  beberapa bidang (disiplin);

Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu;

Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa;

Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai pada saatnya diperlukan;

Menerapkan penilaian autentik melalui melalui penerapan praktis dalam pemecahan masalah;

Penilaian hasil belajar hanya melalui kegiatan akademik berupa ujian/ulang

Karakteristik Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL)

Pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh komponen  utama dari pembelajaran produktif yaitu : konstruktivisme

(Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community),

pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection) dan penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) (Depdiknas,

2003:5).

1. Konstruktivisme (Constructivism)

Setiap  individu  dapat  membuat  struktur  kognitif  atau mental berdasarkan pengalaman mereka maka setiap

individu dapat membentuk konsep atau ide baru, ini dikatakan sebagai konstruktivisme (Ateec, 2000). Fungsi guru

disini membantu membentuk konsep tersebut melalui metode penemuan (self-discovery), inquiri dan lain

sebagainya, siswa berpartisipasi secara aktif dalam membentuk ide baru.

Menurut Piaget pendekatan konstruktivisme mengandung empat kegiatan inti, yaitu :

1)      Mengandung pengalaman nyata (Experience);

2)      Adanya interaksi sosial (Social interaction);

3)      Terbentuknya kepekaan terhadap lingkungan (Sense making);

Page 9: Metode & Model Pembelajaran 1

4)      Lebih memperhatikan pengetahuan awal (Prior Knowledge).

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan

dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas.

Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap diambil atau diingat. Manusia harus

mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Berdasarkan pada pernyataan

tersebut, pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan

(Depdiknas, 2003:6).

Sejalan dengan pemikiran Piaget mengenai kontruksi pengetahuan dalam otak. Manusia memiliki struktur

pengetahuan dalam otaknya, seperti kotak-kotak yang masing-masing berisi informasi bermakna yang berbeda-

beda. Setiap kotak itu akan diisi oleh pengalaman yang dimaknai berbeda-beda oleh setiap individu. Setiap

pengalaman baru akan dihubungkan dengan kotak yang  sudah berisi pengalaman lama sehingga dapat

dikembangkan. Struktur pengetahuan dalam otak manusia dikembangkan melalui dua cara yaitu asimilasi dan

akomodasi.

2. Bertanya (Questioning)

Bertanya  merupakan  strategi  utama  dalam  pembelajaran kontekstual. Kegiatan bertanya digunakan oleh guru

untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa sedangkan bagi siswa kegiatan bertanya

merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inquiry.  Dalam  sebuah 

pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk :

1)      Menggali informasi, baik administratif maupun akademis;

2)      Mengecek pengetahuan awal siswa dan pemahaman siswa;

3)      Membangkitkan respon kepada siswa;

4)      Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa;

5)      Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru;

6)      Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa;

7)      Menyegarkan kembali pengetahuan siswa.

3. Menemukan (Inquiry)

Menemukan  merupakan  bagian  inti  dari  pembelajaran  berbasis CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang

diperoleh siswa bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri (Depdiknas,

Page 10: Metode & Model Pembelajaran 1

2003). Menemukan atau inkuiri dapat diartikan juga sebagai proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan

penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Secara umum proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa

langkah, yaitu :

1)      Merumuskan masalah ;

2)      Mengajukan hipotesis;

3)      Mengumpulkan data;

4)      Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan;

5)      Membuat kesimpulan.

Melalui proses berpikir yang sistematis, diharapkan  siswa  memiliki sikap ilmiah, rasional, dan logis untuk

pembentukan kreativitas siswa.

4. Masyarakat belajar (Learning Community)

Konsep  Learning Community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain.

Hasil belajar itu diperoleh dari sharing antarsiswa, antarkelompok, dan antar yang sudah tahu dengan yang belum

tahu tentang suatu materi. Setiap elemen masyarakat dapat juga berperan disini dengan berbagi pengalaman

(Depdiknas, 2003).

5. Pemodelan (Modeling)

Pemodelan dalam pembelajaran kontekstual merupakan sebuah keterampilan atau pengetahuan tertentu dan

menggunakan model yang bisa ditiru. Model itu bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu atau guru memberi

contoh cara mengerjakan sesuau. Dalam arti  guru memberi model tentang “bagaimana cara belajar”. Dalam

pembelajaran kontekstual, guru bukanlah satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa.

Menurut Bandura dan Walters, tingkah laku siswa baru dikuasai atau dipelajari mula-mula dengan mengamati dan

meniru suatu model. Model yang dapat diamati atau ditiru siswa digolongkan menjadi :

1. Kehidupan yang nyata (real life), misalnya orang tua, guru, atau orang lain.;

2. Simbolik (symbolic), model yang dipresentasikan secara lisan, tertulis atau dalam bentuk

gambar ;

3. Representasi (representation), model yang dipresentasikan dengan menggunakan alat-alat

audiovisual, misalnya televisi dan radio.

6. Refleksi (Reflection)

Refleksi merupakan cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa yang

sudah kita lakukan di masa lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan

Page 11: Metode & Model Pembelajaran 1

yang baru. Struktur pengetahun yang baru ini merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. 

Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahun yang baru diterima (Depdiknas, 2003).

Pada kegiatan pembelajaran, refleksi dilakukan oleh seorang guru pada akhir pembelajaran. Guru menyisakan

waktu sejenak agar siswa dapat melakukan refleksi yang realisasinya dapat berupa :

1. Pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperoleh  pada pembelajaran yang baru saja

dilakukan.;

2. Catatan atau jurnal di buku siswa;

3. Kesan dan saran mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)

Penilaian autentik merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan

belajar siswa agar guru dapat memastikan apakah siswa telah mengalami proses belajar yang benar. Penilaian

autentik menekankan pada proses pembelajaran sehingga data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan

nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran.

Karakteristik authentic assessment menurut Depdiknas (2003) di antaranya: dilaksanakan selama dan sesudah

proses belajar berlangsung, bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif, yang  diukur keterampilan dan sikap

dalam belajar bukan mengingat fakta, berkesinambungan, terintegrasi, dan dapat digunakan

sebagai feedback. Authentic assessment biasanya berupa kegiatan yang dilaporkan, PR, kuis, karya siswa, prestasi

atau penampilan siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tulis dan karya tulis.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Nurhadi. 2003. Pendekatan Kontekstual. Jakarta : Departemen Pendidikan             Nasional.

SukaBe the first to like this.

Ditulis dalam Model Pembelajaran Lengkap | Dengan kaitkata Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL), model

pembelajaran CTL, pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL), pendekatan CTL | 28 Komentar

28 Tanggapan

1. pada 16 Juni 2010 pada 11:59 | Balas flying insurance quotes

semangat..salam kenall…

di tunggu kunjungan baliknya

Page 12: Metode & Model Pembelajaran 1

2. pada 27 November 2010 pada 21:37 | Balas raden muhammad tohir

gimana y bentuk pelaksanaan ctl dalam bidang ips

o pada 28 November 2010 pada 01:19 | Balas Herdian,S.Pd., M.Pd.

To: Raden

CTL itu kan pembelajaran yang contekstual. Bidang Studi IPS sendiri hampir semuanya kontekstual, jadi saya

rasa tidak akan kesulitan menggunakan model pembelajaran ini pada bidang studi sosial.

3. pada 14 Februari 2011 pada 10:19 | Balas prigel

salam super pak hendriyan,spd. Mp.d saya mau tanya apakah pembelajaran outdor theacing learning bisa di

padukan dengan CLT?trmakasih

o pada 16 Februari 2011 pada 11:53 | Balas Herdian,S.Pd., M.Pd.

To: Prigel

Saya rasa bisa saja, hanya saja di perlukan kreativitas guru dalam menggabungkan dua model pembelajaran

ini.

Salam super luar biasa….!

4. pada 11 April 2011 pada 00:13 | Balas Reza

Page 13: Metode & Model Pembelajaran 1

ada file or link donlotnya ga? Depdiknas. 2003. Pendekatan Kontekstual (Contekstual Teaching Learning/CTL).

Jakarta: Depdiknas.

klo ada and ga keberatan, E-Mailin lah k saya. makasih.

[email protected]

5. pada 23 Juni 2011 pada 17:56 | Balas fitrax105

Apa ada perbedaan antara CTL dengan Realistic mathematichs education / contextual mathematic education?

6. pada 19 Juli 2011 pada 04:55 | Balas Chunz Aiyu

terima kasih

7. pada 6 Oktober 2011 pada 15:43 | Balas Dana

Thx banyak sekali pak.. jadi berubah nih ngajar sy kl tw bgini..

8. pada 9 November 2011 pada 21:07 | Balas intan

pak, sya mau bertanya sbnernya model model dalam pengajaran ctl itu apa saja sih? tolong di jawab ya pak, tugas

kuliah.

9. pada 4 Desember 2011 pada 07:17 | Balas Priyatno Santoso

Page 14: Metode & Model Pembelajaran 1

Tulisan-tulisan sungguh sangat membantu saya, saya usul tulisan-tulisan Bapak disertai contoh aplikasinya dalam

berbagai pelajaran. Terima kasih

10. pada 10 Desember 2011 pada 19:25 | Balas abynisa

nice blog, izin mengcopy ya pak.

11. pada 10 Desember 2011 pada 19:28 | Balas abynisa

nice blog. mohon izin pak, mau ngopy. makasih.

12. pada 14 Desember 2011 pada 06:50 | Balas Marfiah indramy

ya CTL bagus untuk diterapkan, tapi sayang

masih banyak tenaga pendidik yang enggan menerapkan model pembelajaran yang sebagus ini, entah kenapa……

13. pada 21 Desember 2011 pada 19:21 | Balas indah

maf mas saya mau nanya model ctl ini bisa gax d bawa k pembelajaran biologi,klo mmang bisa apa saja judul yang

cocok ntuk model ini,,

thanks

14. pada 28 Desember 2011 pada 00:34 | Balas Azzy

Page 15: Metode & Model Pembelajaran 1

Media Pembelajaran SD-SMP-SMA

15. pada 28 Desember 2011 pada 00:47 | Balas Azzy

Software Media Pembelajaran SD-SMP-SMA

eazy-software.blogspot

16. pada 15 Januari 2012 pada 17:26 | Balas Rini

apa ada contoh rpp jigsaw ?

17. pada 19 Januari 2012 pada 00:23 | Balas ichwani

gmn cara membuat langkah-langkah pembelajaran IPS dengan materi: mengenal pentingnya koperasi dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelas 4 SD

18. pada 19 Januari 2012 pada 00:27 | Balas ichwani

tolong dikirim langkah-langkah pembelajaran IPS kelas 4 SD model pembelajaran CTL dengan materi : mengenal

pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

19. pada 1 Maret 2012 pada 16:57 | Balas komar

akan lebih menarik dibaca seandainya disertakan saatu atau dua contoh implementasiya.

Page 16: Metode & Model Pembelajaran 1

20. pada 9 Maret 2012 pada 13:35 | Balas danu

thanx…. nice /???

21. pada 12 Maret 2012 pada 17:12 | Balas labib syauqi

terima kasih banyak.

semoga bisa dijadiin judul skripsi.

22. pada 13 Maret 2012 pada 21:56 | Balas indri

pak ada contoh soal pemahaman konsep matematika pokok bahasan faktorisasi suku aljabar….????

23. pada 15 Maret 2012 pada 16:06 | Balas amam

OK. Thank banget..ya aku lagi mau coba nyusun PTK,dengan model pembelajarn CTL.Mas Herdian baiiiiik deh.

24. pada 24 Maret 2012 pada 20:09 | Balas Djemris

Slmt malam, bagaimana dengan mengembangkan metode CTL dlm pendidikan agama serta relevansinya dalam

pembentukan spiritual anak didik

Email saya : [email protected]

Page 17: Metode & Model Pembelajaran 1

25. pada 30 Juli 2012 pada 10:30 | Balas mustiva ria

ria

All right, thanks a lot….saya mau coba mengajar dengan metode CTL dalam mengajar bahasa Inggris

26. pada 11 Agustus 2012 pada 19:44 | Balas hendra

sangat membantu tugas skripsi aq nih

Komentar RSS

Tinggalkan Balasan

Pencarian untuk:

HERDIAN, M.PD.

PENGUNJUNG ONLINE

BIMBINGAN SKRIPSI ONLINE

KLIK SUKA JIKA BLOG INI BERMANFAAT

Cari

Page 18: Metode & Model Pembelajaran 1

PENGUNJUNG (SEJAK DES 2011)

ANDA PENGUNJUNG KE:o 1,158,183 hits

KATEGORI

o About Me

o Analisis Real 2

o Artikel

o Bank Soal SMA

o Bank Soal SNMPTN

o Beasiswa Pemda

o Geometri Analitik

o HOT News

o Info Pendidikan Terbaru

o Model Pembelajaran Lengkap

o SMAN 1 Negerikaton

o Soal CPNSD

o STKIPM Pringsewu

o STMIK Pringsewu

o Tausiyah

o Tentang Matematika

o Uncategorized

TULISAN NGETOP HARI INI

o DATA NUPTK TERBARU (Download NUPTK Web browser)

o APA PERBEDAANNYA : MODEL, METODE, STRATEGI, PENDEKATAN DAN TEKNIK PEMBELAJARAN

o NOMOR INDUK SISWA NASIONAL (NISN)

o Tolong Carikan Nomor NUPTK

o Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)

o BANK SOAL MATEMATIKA SMA

o Kisi-kisi dan Soal Ujian Tulis Sertifikasi Guru 2012

o Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together)

o Model Pembelajaran Inkuiri

o Teori -Teori Belajar (Piaget, Bruner, Vygotsky)

o BANK SOAL

o Daftar Nama Calon Peserta Sertifikasi Guru 2012

STKIPM PRINGSEWU LAMPUNG

Page 20: Metode & Model Pembelajaran 1

NISN

FACEBOOK

Herdy Alayyubi

Buat Lencana Anda

ADMIN

o Daftar

o Masuk

o RSS  Entri

o RSS  Komentar

o WordPress.com

PENGUNJUNG

widgeo.net 

Blog pada WordPress.com.

Tema: MistyLook oleh WPThemes.

Page 21: Metode & Model Pembelajaran 1

Ikuti

Follow “Herdian, S.Pd., M.Pd.”

Get every new post delivered to your Inbox.

Bergabunglah dengan 114 pengikut lainnya.

Powered by WordPress.com

Sign me up