metode geomagnetik (2)
-
Upload
syakiratrisnafiah -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of metode geomagnetik (2)
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
1/35
Metode Geomagnetik
Catatan Kuliah
Oleh
Syamsu Rosid
DEPARTEMEN FISIKA FMIPA ! "I
#$$% A&'il
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
2/35
Pendahuluan
Metode Magnetik Metode magnetik meliputi pengukuran intensitas magnetik bumi, di antaranya pengukuran
horizontal maupun vertikal dari gradient medan magnetic bumi.
Anomali dalam medan magnet bumi disebabkan oleh magnetisme remanen atau induksi.
Anomali magnetisme induksi adalah hasil dari magnetisasi sekunder yang diinduksi dari tubuh
batuan oleh medan magnet bumi. Bentuk, dimensi, dan amplitudo dari anomali magnetic induksi
dispengaruhi oleh orientasi, geometri, ukuran, kedalaman dan suseptibilitas batuan serta
intensitas dan inklinasi medan magnet bumi pada lokasi penelitian.
Benda-benda logam yang terkubur di bawah permukaan seperti pipa, tangki,dan lain-lain dapatmenyebabkan meningkatnya anomaly dipolar dengan respon positif ke selatan dan respon negatif
ke utara objek. Metode magnetik adalah metode efektif untuk mencari benda berukuran kecil
karena anomaly magnetic memiliki dimensi spasial yang jauh lebih besar dari benda tersebut.
umur bor minyak umumnya menghasilkan monopolar anomali dengan amplitudo sangat besar,
dengan puncak positif beberapa feet ke selatan dan amplitude rendah dengan repons negatif ke
selatan. Anomali magnetik dari sumur minyak yang terkubur umumnya memiliki diameter
hingga !" feet dan amplitude hingga beberapa ribu nanotesla, tergantung kepada kedalaman dan
karakteristik casingnya. Magnetometer dapat mendeteksi sumur minyak terbengkalai hinggaa
kedalaman #" feet jika level noise tidak terlalu tinggi dan casing sumur tidak terkorosi.
Magnetometer tidak mampu mendeteksi logam tanpa kandungan besi $ferro% seperti aluminium
dan kuningan.
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
3/35
Su'(ey Magnetik
&nvestigasi anomaly medan magnet bumi dihasilkan oleh property magnetic dari batuan $baik
susepyibiltas magnetic maupun remanen%. 'enelitian magnetic mencari variasi medan magnet
bumi yang disebabkan oleh perubahan pada struktur geologi bawah permukaan atau perbedaan
dari sifat magnetic batuan di dekat permukaan. Magnetisme yang melekat pada batuan disebut
suseptibilas magnetik. Batuan sedimen umumnya memiliki suseptibilitas magnetic yang sangat
kecil bila dibndingkan dengan batuan beku atau metamorf, yang cenderung kaya akan
kandungan mineral magnetit. (ebanyakan metode magnetic didesain untuk memetakan struktur
geologi di atas atau di dalam batuan dasar $basement% yaitu batuan kristalin yang terdapat di
bawah lapisan-lapisan batuan sedimen atau untuk mendeteksi kandungan mineral magnetic
secara langsung.
Metode magnetic awalnya digunakan untuk eksplorasi migas di daerah di mana struktur dari
lapisan batuan sedimen yang mengandung minyak dikontrol oleh faktor topografi seperti
misalnya patahan, di permukaan lapisan basement. emenjak perkembangan metode
aeromagnetik, kebanyakan survey magnetik untuk eksplorasi minyak bumi dilakukan untuk
mengetahui ketebalan lapisan batuan sedimen di wilayah yang sulit dijangkau.
A&likasi)
- )ksplorasi bahan bakar fosil $minyak, gas, batu bara%
- )ksplorasi deposit bijih
- *ektonik regional maupun global
-truktur geologi skala besar, vulkanologi
- Menemukan benda konduktif yang terkubur misalnya kabel
- +neploded ordinance $/%
- &nvestigasi arkeologi
- &nvestigasi keteknikan atau konstruksi situs
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
4/35
Kesamaan g'a(itasi dan magnetik
0 1
m1m2
r2
- (onservatif, dengan kata lain medan potensial sesuai persamaan 2a'lace
- Metode pasif, yaitu metode dengan sumber alami dan non-invasif
- Anomali yang kecil dengan total medan besar
- Bervariasi pada waktu dan ruang yang berbeda
- Berguna sebagai alat peninjau pada eksplorasi
Pe'*edaan g'a(itasi dan magnetik
- Massa bersifat monopolar sedangkan magnetisme bersifat dipolar
-etiap materi memiliki massa, sehingga termasuk ke dalam g3 medan magnet utama
bersumber pada inti bumi dan diubah oleh kerak bumi
- 4aya gravitasi selalu vertikal, sehingga hanya diukur sebagai 5g5 sedangkan B adalah
vektor - 4ravitasi membutuhkan keakuratan ".6 ppm sedangkan magnetik 6" ppm
- 4ravimeter adalah instrument dengan hasil bernilai relatif, sedangkan nilai magnetometer
absolut
- /ensitas bervariasi dari 6 hingga 73 suseptibilitas terbagi menjadi beberapa orde
magnitudo
- Anomali gravitasi bersifat smooth dan regional, sedangkan anomali magnetik tajam dan
lokal- *idal hanya mempengaruhi g secara eksternal dan bisa dikoreksi, sedangkan badai
magnetik tidak dapat dihilangkan
- (oreksi g8 drift, lintang, free air, Bouguer, topografi, dll3 sedangkan koreksi m yaitu8
variasi drift9 diurnal, &4:0
- urvey dengan metode gravitasi lambat dan mahal sedangkan metode magnetih hanya
membutuhkan biaya 696" dari metode gravitasi
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
5/35
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
6/35
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
7/35
- ; menjelaskan bagaimana B dipengaruhi oleh polarisasi magnetik
/alam yang non polarisasi, ; menjelaskan parameter komputasi B
. - / +
-Medan remanen8
o *hermoremanen $*:M%
o /etritalremanen $/:M%
o hemicalremanen $:M%
o &sothermalremanen $&:M%
o iscousremanen $:M%
Induksi Magnetik
(etika material magnetic diletakan dalam medan magnet, hasil magnetisasinya akan
menambah medan magnet pada daerah tersebut. /alam tubuh batuan, nilai induksimagnetic total yaitu8
Sistem Internasional
. - /o+ 0 /oI - /o+ 0 /ok+ 0 /o+ 120k3 - /o /'+
/i mana B adalah s9m# atau *esla dan Co > 7D 6"-E ;9m adalah permeabilitas ruang
bebas
Sistem cgi
&nduksi magnetic $B% berhubungan dengan medan magnet ; dengan
. - + 0 4 56
/engan < adalah polarisasi magnetic dan M yaitu momen dipol magnetik per unit volume
6 - M
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
8/35
Medan Magnet Statik
'otensial Magnetostatik8
/ipole magnetik dapat juga berinteraksi satu sama lain karena medan magnet mereka. 4aya per
satuan kuat kutub $medan magnet% yan disebabkan oleh sebuah dipole magnetik dengan momen
dipoleḿ
pada sbuah kutub magnetik tunggal pada jarak r dari kutub, adalah
´ H ( ŕ ) >2m cosθ
r3 r̂ 6 F
msinθ
r2 θ́ 6
/imana m adalah momen magnetik m > i A,θ
adalah sudut yang diukur dariḿ
keŕ
dan ŕ 6 danθ́
6 adalah vektor satuan dalam arah pertambahan r dan .´ H disebut juga
sebagai intensitas medan magnet pda titik '.
/ari struktur medan gaya ini, jelas bisa kita turunkan bahwa8
´ H ( ŕ ) > - grad ɸ $ ⃗ r %
> - ɸ $ ⃗ r % dimana ɸ $ ŕ % >mcosθ
r2
Atau
ɸ $ ⃗ r % > - ⃗m . ∇ $1
r % 'otensial $skalar% magnetik dari
dipole dengan momen ⃗m
'ada material-material permeable seperti bumi ada yang terinduksi oleh magnet bumi dengan
kuat induksinya tergantung pada suseptibilitas batuan, dan ada juga yang dengan magnet
permanent yang tak berhubungan dengan lingkungan sekitarnya. 'ada kasus lain ada juga
material yang dengan volume terdistribusi secara kontinue momen dipole magnetik persatuan
volume I $ ⃗ r 3. /engan superposisi potensial magnetik pada titik ' diluar
volume adalah8
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
9/35
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
10/35
dimana α adalah arah polarisasi magnetic.
-
∂ɸ
∂ x >
M
Gρ
∂
∂ x
∂U
∂ z
'rofil lintasan magnetik tanpa $(iri% dan dengan upward $kanan%
Menggunakan polinomial
∆ H $,y% > A F B y F rdo atu
IH $,y% > A # F B y# F y F / F ) y F 0 rdo /ua
IH $,y% > A G F B y# F y# F / #y F ) y# F 0# F 4 y F ; F & y F <
medan magnetnya vertical
ini sebuah formula yang menyatakan secara magnetic bahwa kita bisa menghubungkan
antara medan magnetic dan medan gravitasi
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
11/35
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
12/35
Mine'al dan suse&ti*ilitas .atuan
Metode magnetic dalam aplikasi 4eophysics akan tergantung pada pengukuran yang akurat
dari anomaly medan geomagnetic local yang dihasilkan oleh variasi intensitas magnetisasi
dan formasi batuan. &ntensitas magnetic pada batuan sebagian disebabkan oleh induksi dari
magnet bumi dan yang lain oleh adanya magnetiasasi permanen. &ntensitas dari induksigeomagnet akan bergantung pada suseptibilitas magnetic batuannya dan gaya magnetnya.
erta intensitas permanennya pada sejarah geologi batu tersebut. ejak 6?!" J
paleomagnetism
6. useptibilitas batuan 8 perubahan9pergeseran kecil dari kecepatan dan arah orbit electron
J momen magnet atom
+ntuk batuan dan-bahan lain dapat diklasifikasikan dalam G kelompok8
• /ianmagnetik
• 'aramagnetik
• 0erromagnetik
useptibilitas merupakan sifat magnetic yang paling penting dari batuan.
&ntensitas Magnetisasi I, yang merupakan hasil induksi pada bahan-bahan isotropic oleh gaya
magnet ; $A9m% dapat dituliskan 8
&i > k ;
/alam bentuk umum & dan ; merupakan vector, sehingga k nya akan berbentuk tensor.
Diamagnetik
/iamagnetic nilai dari k negative, maka intensitas induksinya akan berlawanan arah dengan
gaya magnetnya9 medan polarisasi. emua material menunjukan respon sebagai diamagnetic
ketika ia berada dalam medan magnet. ontoh batuannya8 kuarsa, marmer, graphite, rock
salt, gypsum, air, kayu dan beberapa bahan.
rganik seperti minyak dan plastik dan beberapa logam diantaranya tembaga.
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
13/35
atomnya searah dengan medan polarisasi dan induksi magnetiknya bernilai kecil karena
hanya sebagian kecil spin saja yang teralienasi.
*emperatur curie -L kedalaman #" km.
Berperan sebagai silikat > olivin, piroksen, amfibol, biotit.
Fe''omagnetik
=ilai k nya positif dan tidak tergantung kepada temperatur urie, karena materlai-material
atom mempunyai momen magnet dan interaksi antara atom terdekatnya sangat kuat.
(ombinasi dari orbit elektron dan gerak spinnya menghasilkan magnet yang kuat.
- 0erromagnetik $besi, nikel, kobalt% J jarang berada dalam bentuk murni
- Antiferromagnetik $hematit, 0e#G%. &ni merupakan material yang tidak umum,
misalnya superkonduktor +:u#i#, logam kromium r, alloy 0eMn dan =i.-
0errimagnetik $magnetit 0eG7, ilmenit 0e*iG%. Material ini muncul dalam bentuk garnet ferrit dan magnetik. Material manetik paling tua yang ditemukan adalah
magnetit $iron $&&, &&&% oide%. ontoh lainnya adalah aluminium, kobalt, nikel,
mangan, dan seng.
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
14/35
*abel 67-#
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
15/35
Medan Magnet .umi
Asal dari medan geomagnetic
- dari bumi8 ??P $?7P medan dipolF !P medan non-dipol%
- dari ionosphere8 6P $ magnetik storm%
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
16/35
Medan Magnet adalah penjumlajan dari G bagian8
6. Medan Magnet +tama $?7P%
- dihasilkan oleh sumber listrik pada inti luar - stabil pada skala waktu hari, tapi bervariasi pada
tahun
- kira-kira !".""" n*
Medan Magnet )ternal
- dihasilkan oleh sumber listrik pada ionosphere
- bervariasi dalam satuan jam, puluhan
- pada keadaan tertentu bervariasi dalam menit, dalam ratusan
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
17/35
#. Magnet 'ermanen
emua peneliti di dunia sepakat bahwa batuan beku dan sedimen memiliki magnet permanen
dalam tingkatan yang berbeda, dan fenomena ini berkaku umum9menyeluruh. /alam kedua
batuan ini tidak hanya intensitas permanennya saja yang kuat, tetapi juga mempunyai arah yang
secara keseluruhan berbeda dari arah geomagnet saat ini -L paleomagnetism
=atural :emanent Magnetic8 *:M$thermo%8 dalam pendinginan dsri temperature tinggi.
rientasinya merefleksikan orientasi magnet bumi pada waktu dan tempat formasi itu terbentuk.
*:M akan hilang jika dipanaskan LN"" $ temp. curie%
&:M $isothermal% pada temperatue konstan, gaya magnetisasi bekerja dalam waktu yang singkat
:M$ iscous%8 sebagai efek kumulatif setelah terbebas lama dalam sebuah medan3
pembentukan magnet remanenn merupakan fungsi logaritmik terhadap waktu, jadinprosesnya
butuh waktu lama. 'roses ini lebih merupakan sifat dari batuan berbutir halus daripada berbutir
kasar. Magnet remanent ini cukup stabil.
/:M $detrital9depositonal% diperoleh dengan sedimen sebagai tenpat9 pilihan untuk pembentukan
butir-butir magnetik dibdalam air dalam pengaruh medan bumi. laybadalah bentuk sedimen
utama yang menunjukkan jenis remanennjn
:M $chemical% selama pertumbuhan atau rekristalisasi butir-butir magnetik pada temperatur
moderate dibawah temperatur curie. 'rosesnini cukup signifikan dalam batuan sedimen dan
metamorf
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
18/35
:atio (oenigsberger
Qn> Mn 9 k*
Mn> permanen intesitas
*> gaya total geomagnet
Menunjukkan batuan beku-L gabbro dan basalt
*ernyata lebih di dominasi oleh intensitas permanen dari pada induksi geomagnet. leh karenaitu dalam melakukan interpretasi magnetik untuk daerah yang mengandung batuan beku harus
memperhitungkan aspek intensitas permanen untuk memperoleh ganbaran geologis yang
memuaskan.
MnF k*
(asus paling sederhana jika M dan 0 paralel9antiparalel dan isotropik kapp>L k6 > k F Mn9*
/alam mediuman an isotrop
/alam geofisika terapan umumnya hanya mencakup medan-medan yang berosilasi dengan
periode yang relatif pendek -L / diabaikan
/i dalam sebuah material konduktor nilai / secara normal jauh lebih kecil dsri pada 7
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
19/35
Medan "tama
'ersamaan Mawell
ebagaimana kita ketahui bahwa medan magnet dihasilkan dari gerakan muatan listrik $termasuk
gerak orbital dan spin elektron% -L gelombang elektromagnetik $)M% -L persamaan Mawell
di mana
) R ; > intensitas medan listrik dan medan magnet
/ R B > induksi medan listrik dan medan magnet
< > rapat arus konduksi
S > rapat muatan listrik
;ubungan-hubungan vektor yang mungkin antar parameter di atas untuk medium yang linear
$homogen dan isotropic% adalah
D - 7 E 8 . - / + 8 dan 6 - 9 E
di mana
7 > permitivitas listrik
/ > permeabilitas magnetic
9 > konduktivitas listrik
/an 7 dan / adalah kuantitas yang independen terhadap variabel medan dan tidak bergantung
secara eksplisit terhadap waktu
Kutu* Magnet "tama
/apat dibagi menjadi polar dan dipolar
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
20/35
/ipole
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
21/35
(omponen medan magnet dapat dibagi menjadi8
'erubahan Magnet
&nternational 4eomagnetic :eference 0ield
- *erkadang subtraksi data bumi diapat dari data magnetic
Mengeluarkan lapangan regional
Mengeluarkan variasi pada lapangan, penting saat mengkombinasikan data yang ada bertahun-tahun.
- 2apangan di evaluasi selama ! tahun,koefisien lapangan,dan variasi secular.
Analisis data lapangan
- +ntuk medan magnet, dan tidak sama dengan nol
- *etapi mereka kecil dan diragukan saat didiskusikan lapngan
- &>" terjadi karena tidak ada gaya magnet
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
22/35
- &>6 karena dipole
- &># karena Tuadropole
- /apat diajukan sebagai koefisien 4auss
M> momen dipole > O.6"## Am#
'ersen kutub = di E? deg =, E? deg K
'ersen kutub di E? deg , 66" deg )
Di& &oles
Berdasarkan bumi yang sekarang, kutub berada pada > ?" deg
)kuator magnetic cenderung " derajat pada garis kontur
UarusV kutub dip
E!o =, 6"6" K, N"."""gamma
NEo, 67G" ), E""""gamma
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
23/35
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
24/35
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
25/35
/imana 0 adalah intensitas lapangan total, dan ,W, dan ; adalah +tara, *imur, komponenvertikal dan horizontal
&nklinasi8 sudut lapangan dengan horizontal $UdipV%
Z E= F E sin i , H E= F Ecos i , tan i= z E
H E
/eklinasi8 sudut lapangan horizontal dengan +tara sebenarnya
X E= H Ecosd , Y E= H E sind
MENG"K"R :APANGAN MAGNETIK
Magnetometer flu-gate
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
26/35
dapat digunakan untuk mencari komponen vector, arah lapangan intrumen portable biasanya diatur untuk membaca ;z $komponen vertikal%
Magnetometer presisi proton
sederhana, murah, akurat, instrument portable mengukur absolut, total nilai lapangan presisi 6 n* rentan terhadap gradient magnetic kuat
Magnetometer optikal
yang kita punya adalah sebuah magnetometer sesium uap mirip dengan presisi proton, namun menggunakan electron presisi frekuensi lebih tinggi
o interval antara pembacaan lebih cepat
o presisi lebih tinggi
PROSED"R DASAR :APANGAN
(oreksi diurnal
koreksi drift, identic untuk gravitasi8
F dc= Fobs− F base2− F base1
t Base2−tbase1 x (t obs−t base1)
penempatan kembali setiap satu atau dua jam
pencatatan atau perekaman nilai magnetometer pada base station
harus terhindar dari gangguan magnetic dari luar
te'hinda' da'i magneti, lua'
?itu' dasa'
bangunan, saluran listrik, gorong J gorong, pipa, pemakaman dll harus sering diedit dari data mentah atau raw data3 contohnya dengan mengisi dengan rata-rata
nilai disekitarnya
Su'(e' la&angan
record8 lokasi, waktu, lingkungan $seperti. 'ada fitur dasar%, pembacaan
grid atau profil
keuntungan8 lebih mendekati ke anomaly $ perlu diingat bahwa lanjutan bagian atas adalah low
pass filter % stasiun sedekat diperlukan
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
27/35
Su'(ey ae'omagneti,
masalah inst'ument) bidang lapangan magnetic $ termasuk karena arus % harus kosong, atau
terhindar dari deteksi sensor apapun. jarak stasiun tergantung pada kecepatan dan perekaman data
data diambil selama penerbangan garis dasi digunakan untuk koreksi drift dan posisi error
navigasi sangat penting
elevasi atau ketinggian konstan $barometric% atau ketinggian konstan di atas tanas $ survey
draped % ilustrasi
Su'(ey laut
sama dengan aeromagnetic
botol diderek sebagai UikanV $istilah% !"" J 6"""X astern, buoyansi kabel dan botol
Su'(ey g'adient magneti,
dua sensor, terpisah secara vertikal sejauh beberapa kaki uap sesium magnetometer untuk akurasi tinggi diurnal, secular dan variasi lapangan utama tidak mempengaruhi gradient3 namun anomali
lokal berpengaruh
RED"KSI DATA MAGNETIK
F m ( x , )= F 0+∆ F
∆ x x+
∆ F
∆
Posisi
jika fotografi digunakan, titik harus dilokasi
sinyal navigasi harus diproses $termasuk 4'%
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
28/35
koreksi drift mengurus variasi sekuler jangka panjang lapangan utama beraneka ragam sepanjang tahun survey harus diatur untuk mencocokkan data-data 2apangan &4:0
o *erkomputasi setiap ! tahun
o Berdasarkan ekspansi spherical harmonic lapangan
Ko'eksi la&angan magnetik utama
&4:0, atau hapus bidang $regional dari data
2apangan sisa $residual%, lalu8 F != F " − F M
Ko'eksi ele(asi
*idak selesai dengan normal8 variasi pada lapangan utama hanya sekitar 6 n* per 6""X (edalaman yang benar menuju basemen diestimasi untuk elevasi permukaan aat menggabungkan data yang terekam pada ketinggian berbeda $tanah9udara, udara9udara%
dapat dilakukan dengan kontinuitas ke atas atau ke bawah
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
29/35
Se@a'ah Kasus
• Model Manetik dari drum yyang terkubur
• Medan magnet diatas objek besi yang terkubur $Burried ferrous object%, =orman 2andfill
• 2orong pyroclastic, di Meico
o /imodelkan sebagai silinder radius 7,! m, kedalaman E,E m, dudeptibilitas
> ",""N cgs emu
• umur air $Kater well% yang terabaikan, alifornia J data magnetik
• umur air $Kater well% yang terabaikan, alifornia J hasil dari pemodelan
• Kell casing, olorado
o (orelasi catatan magnetik dan gravitasi dari nilai g $/ensitas% rendah,
medan magnet tinggi
o :ecord magnetik dapat menandakan batas
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
30/35
Inte'&'etasi Magnetik
E?ek In,linasi medan &ada Anomali .entuk
+B Applet mengilustrasikan bentuk anomali untuk berbagai inkliinasi medan yang berbeda-
beda. Berbagai arah medan magnetik
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
31/35
E?ek Magnetik da'i .entuk Geomet'i Sede'hana
Pe'nyataan "mum8
• /engan adanya gaya gravitasi , Bidang vertikal bumi lebih besar dibandingkan anomali,
oleh sebab itu penukuran hanya diakukan pada komponen vertikal.
• 'ada daerah lintang yang memiliki medan magnet tinggi, hal yang sama berlaku untuk sifat
magnet8 termasuk bidang vertikal3 ;anya komponen vetkal dari bidan anomali yang
mempengaruhi medan magnet secara signifikan, leh karena itu anomali total dan anomali
vertikal hampir identik.
E?ek Magnetik da'i Di&ole
• Bergantung pada kemiringan bidang bumi, dan orientasi dipol terhadap medan magnet• /alam studi gravitasi ini terlihat seperti bola, seringnya pendekatan yang baik untuk tubuh
yang terpolarisasi.
*able burge E-# 8 Medan akibat dipole
E?ek Magnetik da'i +am&a'an +o'iontal
• /apat merepresentasikan blok dasar yang tertinggikan33 (ontras terhadap kerentanan
batuan3 hamparan yang tersesarkan
Silinde' +o'iontal
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
32/35
Inte'&'etassi B:angsung
*errane $Batas sesar% manetik yangberbeda yang memiliki gejala magnetik yang berbeda
bjek terisolasi yang memiliki suseptibilitas tinggi menghasilkan anomali
ontohnya8
o 4undukan sirkular yang terkubur
o Aeromag, Minnesota
o *errane dasar dari aeromag , Minnesota
Talani #;D #
1
2
;D Metode Poligon
• (awah arnes, gravitasi dan magnetik model
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
33/35
Data Analisis
'emisahan Hona :esidual
/alamlingkungan pengendapan, mungkin terdapat kesamaan antara peta gravitasi dan peta
medan magnetnya, *etapi secara umum anomali medan magnet terdapat lebih banyak, lebihtidak menentu, dan besar anomalinya melebihi anomali gravitasi. Akibatnya, pemisahan zona
residual menjadi jauh lebih kompleks.
Meskipun, beberapa keberhasilan telah dicapai dengan
• Bandpass fillter
• 'enyesuaian lengkungan
• =onlinear filter operator
(ontinuasi downward tidak cocok di area bermagnetik dangkal yang komplekss., karakteristik
daerah eksplorasi mineral
Analisis derivatif kedua berguna dalam prospeksi miineral untuk menambah skala kecil
karakteristik yang mendekati permukaan, sedangkan upward kontinuasi mungkin digunakan
untuk menekan itu. +pward kontinuasi dapat juga digunakan untuk mengurangiefek topogrrafi
dalam area yang medan magnetmya bekerja.
(ontur intensitas magnetik total $kiri% dan dengan upward $kanan%
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
34/35
Metode Pete'=s +al? Slo&e
• Berdasarkan anomali bentuk (arena bentuk yang berbeda pada tiap kedalaman
• +ntuk menemukan kedalaman body anomali
H >
d
#
• H adalah kedalaman body anomali
• / adalah jarak setengah lereng
• k memiliki nilai berkisar 6,! hingga #," $Burger8 6,N%
o Akurat apabila kemiringannya > ?"o , untuk berbagai orientasi lempeng, atau di
tempat yang memiliki orientasi lempeng nya =- $+tara-elatan%
o (ebanyakan di Amerika dan (anada memiliki nilai orientasi $ N", keakuratan >
G" P
Relasi Poisson
• 'otensi magnetik dapat ditentukan dari potensii gravitasi untuk berbagai bentuk tubuh batuan
$Bola, silinder, poligon, dan lain-lain%
Metode S&ekt'al
(edalaman hingga dasar sebanding dengan panjang gelombang dimana kandungan spektral
menurun dengan cepat
-
8/18/2019 metode geomagnetik (2)
35/35