Meraih Beasiswa dengan Sedekah
-
Upload
andino-maseleno -
Category
Software
-
view
218 -
download
6
Transcript of Meraih Beasiswa dengan Sedekah
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
1 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
Meraih Beasiswa dengan Sedekah
Ada beberapa persiapan yang perlu dipenuhi untuk memperoleh beasiswa seperti bahasa,
prestasi akademik, kelengkapan administrasi, proposal penelitian, dan persiapan wawancara. Selain
itu ada juga persiapan yang juga tak kalah penting yaitu sedekah. Tulisan ini menampilkan
pengalaman dari teman-teman yang memperoleh beasiswa karena sedekah, yang saya kumpulkan dari
Internet. Secara ilmiah hal ini bisa kita perhatikan dari hukum aksi reaksi Newton.
Les III: Actioni contrariam semper et æqualem esse reactionem: sive corporum duorum actiones
in se mutuo semper esse æquales et in partes contrarias dirigi.
Hukum ketiga: Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah: atau
gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan arah.
Benda apapun yang menekan atau menarik benda lain mengalami tekanan atau tarikan yang
sama dari benda yang ditekan atau ditarik. Kalau anda menekan sebuah batu dengan jari anda,
jari anda juga ditekan oleh batu. Jika seekor kuda menarik sebuah batu dengan menggunakan
tali, maka kuda tersebut juga "tertarik" ke arah batu: untuk tali yang digunakan, juga akan
menarik sang kuda ke arah batu sebesar ia menarik sang batu ke arah kuda. Hukum ketiga ini
menjelaskan bahwa semua gaya adalah interaksi antara benda-benda yang berbeda, maka
tidak ada gaya yang bekerja hanya pada satu benda. Jika benda A mengerjakan gaya pada
benda B, benda B secara bersamaan akan mengerjakan gaya dengan besar yang sama pada
benda A dan kedua gaya segaris.
Allah SWT berfirman, “Jika kalian meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya
Allah akan melipatgandakan balasannya dan mengampuni kamu. Allah Maha Pembalas jasa
lagi Maha Penyantun,” (QS. Al-Taghabun [64]:17). Pada ayat yang lain Allah berfirman,
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-
tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Allah Maha luas (karunia-Nya) dan Maha Mengetahui,” (QS. Al-Baqarah[2]:261).
Dalam hadits yang shahih dinyatakan: “Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, maka
Dia menyeru Jibril dan berkata, „Wahai Jibril, sesungguhnya Aku mencintai fulan, maka cintailah ia,
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
2 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
maka Jibril pun mencintainya. Kemudian Jibril menyeru kepada penduduk langit, „Sesungguhnya
Allah mencintai fulan, maka cintailah ia.‟ Maka penduduk langit pun mencintainya. Kemudian
ditanamkanlah kecintaan padanya di bumi. Dan sesungguhnya apabila Allah membenci seorang
hamba, maka Dia menyeru Jibril dan berkata, „Wahai Jibril sesungguhnya Aku membenci fulan, maka
bencilah ia.‟ Maka penduduk langit pun membencinya. Kemudian ditanamkanlah kebencian padanya
di bumi.” (HR. Bukhari-Muslim).
Barangsiapa yang dimuliakan oleh Allah, maka semua makhluk akan memuliakannya. Dan
barangsiapa yang dihinakan oleh Allah, maka semua makhluk pun akan menghinakannya. Karena
haya Dia-lah yang berkuasa dan menggenggam segalanya. Dia-lah yang membolak-balikkan hati
manusia. Dia yang menciptakan kebaikan dan keburukan, cinta dan benci, pujian dan celaan.
1. Allah Bayar Cash dengan Beasiswa Jerman
Belajar di Jerman adalah impian saya sejak saya kelas 4 SD. Sampai kemudian saya
kuliah S1 di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta, saya masih bermimpi untuk
melanjutkan study ke jerman. Berbagai seleksi beasiswa saya ikuti. Dari mulai Studien
Reise sampai Sommer Kurs. Tapi tak satu pun yang saya dapat. Berbagai lomba dari Goethe
Institut saya ikuti dengan hadiah ke Jerman, pun tak satu pun juga saya menangkan.
Sedih…serasa Jerman begitu jauh untuk digapai. Cemooh temanpun sering saya dapatkan.
“Kamu mau study ke Jerman??…Mimpi!” kalimat ejekan seorang kawan KKN saya yang
hingga kini masih saya ingat. Sakiiiit rasanya mendengar kawan saya berkata demikian.
Tapi syukurlah saya tidak pernah membenci kawan saya itu karena entah kenapa kata-kata itu
malah menambah semangat saya untuk terus mengejar mimpi ke Jerman.
Akhir tahun 2007 saya lulus S1. Setelah mendapat ijazah saya langsung mendaftar
beasiswa. Saat itu saya berusaha keras untuk mendapatkan beasiswa S2 agar saya tidak
merepotkan orang tua lagi. Sayangnya saat itu saya menemui banyak kesulitan karena
kebanyakan beasiswa Master hanya untuk orang yang mempunyai pengalaman kerja minimal
2 tahun. Akhirnya saya putuskan untuk melamar pekerjaan. Alhamdulillah tidak lama setelah
kelulusan saya diterima bekerja di salah satu universitas di Yogyakarta. Bukan sebagai Dosen
tapi sebagai Staf Administrasi. Selama bekerja saya tetap mencari peluang beasiswa. Dari
mulai beasiswa ke Swiss sampai yang ke Amerika. Beasiswa apa saja yang cocok dengan
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
3 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
qualifikasi yang saya punya saat itu. Seleksi demi seleksi saya jalani, saya tetap gagal di
pertengahan seleksi atau di seleksi akhir. Lama-lama saya rasakan begitu berat. Bulan Juli
Tahun 2010 saya mengumpulkan kertas-kertas dokumen yang sudah saya siapkan untuk
mendaftar beasiswa Master DAAD (waktu itu sambil menangis).
Waktu itu sekitar pukul 6 sore saya mengirim aplikasi beasiswa saya di kantor pos
pusat Yogyakarta. Waktu itu hujan, saya naik motor menuju kantor pos pusat karena disana
buka layanan sampai jam 8 malam. sore itu memang harus saya kirim, karena aplikasi paling
lambat harus berstempel tanggal 31 Juli 2010. Dalam hati saya berkata “Ya Allah, sampai
disini perjuangan saya, saya tidak akan melamar beasiswa lagi.”
Malamnya saya tidak bisa tidur karena saya harus memutuskan sesuatu untuk hidup
saya: “Jika tahun ini masih gagal juga, maka saya hanya akan bekerja saja”. Malam itu saya
putuskan: selagi menunggu pengumuman beasiswa, karena ini adalah beasiswa terakhir yang
saya daftar, maka saya harus berusaha sepenuh hati!! Saat ini yang saya harus lakukan
adalah memperbaiki ibadah dan perbanyak doa!
Mulai saat itulah saya rutinkan sholat tahajud, sholat dhuha dan tentu saja,sedekah.
Saya menyebutnya “Sedekah gila-gilaan” (sedekah dengan nominal terbanyak yang pernah
saya lakukan). Setiap hari Jumat saya sedekah sekitar Rp 200-250 ribu, berlangsung
dari Juni sampai November. Saya tidak mau setengah- setengah dalam berusaha, waktu itu
saya berpikir karena ini terakhir saya perjuangkan mimpi saya, jika jawabannya tidak juga.
paling tidak saya tidak menyerah begitu saja.
Seminggu sekali setiap hari jumat saya datangi rumah tahfidz (rumah hapalan
Alquran), disana saya biasanya memberi amplop yg isinya uang sedekah dan kertas doa, di
kertas itu saya tuliskan doa-doa saya termasuk doa agar saya lulus seleksi beasiswa. Kertas
doa itu nantinya akan dibacakan oleh santri-santri disana setiap mereka selesai sholat. begitu
seterusnya selama berbulan-bulan.
Akhirnya saya menemukan titik terang. Saya mendapatkan Email dari Technische
Universitaet Dresden, Jerman yang menerangkan bahwa saya lolos ke tahap wawancara.
Saya sangat bahagia waktu itu, lumayan pikir saya waktu itu, naik ke tahap selanjutnya.
Beberapa hari kemudia pihak Technische Universitaet Dresden menelepon saya, waktu itu
saya sedang bersama teman-teman di rumah coklat di Yogyakarta.
Setelah wawancara selesai saya memberanikan diri bertanya dalam bahasa Jerman waktu itu,
“Ist das sicher, dass ich dieses Stipendium bekommen?”(“Apakah saya pasti dapat
beasiswa?”), jawabannya tidak memuaskan , “Anda belum tentu lolos di tahap wawancara
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
4 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
ini”. Ya sudahlah, saat itu saya tidak mau banyak pikiran , saya hanya mau terus berusaha
sampai keputusan final.
Tiba-tiba pada tanggal 9 Desember 2010 sebuah Email datang yang isinya:
Dear Ms. Manggalasari, we are pleased to inform you that you have been awarded a
scholarship for the master course “Vocational Education and personnel Capacity Building”
at the TU Dresden, Germany.
Saat itu langsung bergetar hati saya.. deggg… deggg… deggg… Subhanallah..
akhirnya mimpi saya untuk mempelajari ilmu yang sangat saya sukai di universitas impian
saya datang secara tiba-tiba! Apa yang saya impikan selama ini sudah ada di depan mata!
Alhamdulillah.
Akhirnya, tanggal 5 April 2011, MIMPI SAYA DIBAYAR CASH ALLAH SWT
dengan BEASISWA S2 ke JERMAN! Saya berangkat dari Yogyakarta menuju Frankfurt,
Jerman. Benar-benar luar biasa ganjaran sedekah yang Allah Swt berikan kepada saya. Nilai
beasiswa yang saya terima sekarang ini sekitar Rp 500 juta. Sekarang di Jerman saya
kembali rutinkan sedekah gila-gilaan dengan nominal Euro, karena saya punya banyak cita-
cita, pengen banget umrah bareng Ibu dan Bapak dan juga pengen nikah (walaupun belum
tahu sama siapa
Sumber: http://motivasibeasiswa.org/2013/02/08/lena-citra-manggalasari-allah-bayar-cash-
dengan-beasiswa-jerman/
2. Sedekah 5000 Rupiah Mendapat Balasan Beasiswa S3
Ada hal yang sangat menarik jika saya ingat kembali tentang kata-kata dari banyak
ustad dimana jika kita memberi maka kita akan banyak menerima, apapun itu, walaupun,
balasannya tidak tahu kapan itu akan terjadi. Rejeki yg berlipat ini dimulai dari keikutsertaan
saya pada pelatihan bimbingan kewirausahaan oleh pihak kampus UAD jogja. Mahasiswa
yang ikut pada pelatihan ini didanai uang sebesar 200 ribu sebagai modal membimbing UKM
(usaha kecil menengah), ya mungkin sebagai uang bensin pergi kesana kemari membantu
UKM dari hasil pelatihan yang didapat. harapan kampus mungkin ilmu yg didapat dari hasil
pelatihan bisa langsung di implementasi kelapangan. memang uang 200 ribu pada masa itu
bisa untuk makan saya setengah bulan sebagai seorang mahasiswa.
Uang 200 ribu yang diberi untuk transportasi ini kemudian saya sisih kan 2,5 % jadi
total nya 5000 yang akan saya sedekahkan (mau coba bener ga yang di bilang ustad2 klo byk
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
5 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
memberi banyak pula menerima). kebetulan pada waktu itu saya belanja kepasar untuk masak
(ngirit sebagai mahasiswa), nah dipasar itu ada seorang nenek yang sudah agak bungkuk
menjual makanan ringan terbuat dari ubi kayu digoreng dan bentuknya kotak kotak ( g tau
namanya apa). saya beli 1 bungkus harga 500 rupiah. kasian liat ibu itu udah jam 11 an
dagangannya masih banyak. saya kasih uang 5000 dan ibu itu bilang ga ada kembaliannya
dik, bayangkan mungkin belum ada yang laku.” ya udah bu buat ibu aja semua”. ibu itu
senang sekali..sampe berkali2 bilang terima kasih. ” iya bu sama2, aku didoakan ya ” dia
bilang amin semoga adik urusannya lancar dan tambah rejekinya”…amin2 makasih bu..
Satu bulan setelah sedekah itu, saya mengikuti lomba desain tingkat nasional yang
diadakan di UGM. bersama 3 orang teman lainnya, kita berhasil menyabet juara 2, dan dapat
hadiah uang sebesar 8 juta rupiah. alhamdulillah..uang dibagi2, saya dapat 1,5 juta. uang
sebanyak itu ketika kuliah seperti durian runtuh. nah uang 1,5 jt itu saya sisihkan lagi 2,5 % =
37500 rupiah dan saya belikan sajadah untuk musolah di belakang kosan. walaupun cuma
satu tapi niatnya sedekah..biar tambah rejekinya. 2 minggu setelah beli sajadah itu, saya dapat
beasiswa BPPA yang duluuuuuu sekali diajukan kurang lebih 1 tahun lalu baru keluar. tapi
alhamdulillah dapat 1,5 jt. kemudian saya sedekahkan lagi 2,5 % =37500 klo yang ini saya
masukkan ke masjid didepan kosan. 37 rbu jaman mahasswa bisa makan 4-5 kali lo. tapi saya
yakin harta yang kita kasih ke jalan Allah itu adalah harta yang sebenarnya dan bernilai
dimata Allah. masukin pas jumat ke celengan jumatan.setelah 3 bulan dari sedekah yg
terakhir ini, saya coba apply beasiswa S2 di UGM..alhamdulillah keterima.walaupun nilainya
pas-pasan dan otak pun pas pasan. rejeki memang Allah yang atur..setelah dihitung2
beasiswanya sampe 40-50 jt. wah2 gimana cara saya bayar 2,5 % nya.kan balasannya bukan
berupa uang langsung tapi dalam bentuk bebas biaya kuliah saja (g ada allowance bulanan).
sedekah yang perlu dikeluarkan yaitu sebesar 1250000 rupiah. saya kumpul dikit demi sediki
uang kiriman ortu dan sisa dari uang 1,5 juta (dari beasiswa itu) alhamdulillah kesampaian
sebesar 1250000 rupiah. ya pokonya yakin saja..karena sudah 2 kali pengalaman dan terbukti
kalo banyak memberi pasti banyak menerima.
Setelah itu, hampir lulus S2 saya coba apply beasiswa luarnegri dari pemerintah
jepang untuk program s3. memang rejeki lagi dari yang kuasa. ternyata yg daftar cuma 2
orang..dan alhamdulilahnya lagi orang yang menjadi pesaing saya itu datanya tidak lengkap
(kok alhamdulillah ya?), akhirnya berkas pesaing saya itu tidak dikirim ke pengelola
beasiswa. ketrima lah saya pada beasiswa s3 yang sekarang saya jalani yg kalo diitung2 1 m
lebih kayanya.mau byr 2,5 % nya nyicil dikit2..belum kuat euy.hehehe
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
6 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
Sebelumnya saya minta maaf, bukan maksud untuk sombong dan membusungkan
dada, saya cuma ingin memicu teman teman kompasianer agar bisa menyisikan sedikit uang
didompet untuk memberi kepada orang yang menurut kita perlu kita bantu. kalo ustad yusuf
mansur bilang janji Allah untuk orang yang bersedekah itu pasti akan dibalas belipat2..rejeki
bisa berupa uang bisa berupa kesehatan bisa berupa terhindar dari bencana dan lain2..
cerita ini ditulis sebelum tidur..kata pa iwan (kompasianer juga) tulis aja apa yang pengen
ditulis..lama2 kamu bisa suka nulis. kalo meninggal ada jejak dan klo tulisannya bermanfaat
bisa jadi amal jariah buat mu..
wasssalam..
Sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/09/28/tips-dari-sedekah-5000-rupiah-
hingga-dapat-balasan-beasiswa-s3-yuk-mampir-497544.html
3. Kisah Mahasiswi yang Mendapat Beasiswa Karena Sedekah
Assalamu‟alaikum #sedekaholics, aku mau berbagi cerita tentang keajaiban
bersedekah yang pernah aku alami nih. Perkenalkan, aku seorang mahasiswi yang sedang
kuliah di Jogja. Ga usah sebut namaku ya, hehee.. Jadi begini, berawal dari mem follow akun
twitter orang-orang yang rajin bersedekah seperti bang @Ipphoright, mas @saptuari,
ustadz @Yusuf_Mansur, @Masmono08, @Jody_waroeng, @MuhammadAssad, pak
@sandiuno, dan masiih banyak lagi, dan membaca buku-buku Islam tentang bersedekah.
Banyak kisah-kisah yang menceritakan tentang keajaiban bersedekah, keajaiban tentang
„meminjamkan‟ uang ke Allah SWT. Bahkan, Allah SWT menjanjikan kalau rezeki yang kita
sedekahkan itu akan kembali kepada kita dengan jumlah berkali berlipat. Aku menjadi
semakin tertarik dan tergerak hatinya untuk latihan yang namanya bersedekah. Yang paling
aku suka, bahwa bersedekah itu tidak harus kaya dulu atau sudah bekerja dulu, justru yang
belum punya pekerjaan atau yang masih mahasiswa pun perlu berlatih dengan yang namanya
„bersedekah‟.
Sekitar awal bulan Oktober 2011 lalu, siang-siang aku lagi mau beli buku dan beli Al-
Qur‟an Terjemahan di toko buku. Berhentilah di sebuah lampu merah, dan bertemu dengan
mbah-mbah pengemis tua yang siang-siang panas „meminta‟ kepada pengendara yang
berhenti. Saat itu, tidak ada seorang pun yang memberi. Lalu aku berpikir,‟Wah mungkin ini
peluangku buat bersedekah‟. Walau dalam hati aku mikir-mikir soalnya pernah denger kalau
kasih ke pengemis itu kurang baik (kurang dianjurkan). Tapi ya sudah lah, niatku latihan
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
7 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
sedekah saja. Nah aku kasih mbah itu uang 2 ribu. Sedikit ya? Haha, biasanya malah Cuma
500. Pas itu juga aku berharap, ‟Ya Alloh, jika memang Engkau janji akan mengembalikan
uang lebih banyak dari uang yang aku beri ke orang lain , maka aku benar-benar berharap itu
akan terjadi kepadaku.‟
Naaah, malamnya apa yang terjadi? Kebetulan aku kan jualan pulsa nih, ada temenku
yang mau beli pulsa. Aku kirimlah itu pulsa, tapi ternyata aku salah ketik nomer, dan
akhirnya pulsanya nyasar ke nomer orang lain. Dan itu terjadi 2 kali. Pas itu aku rugi 20 ribu
berarti. Terus aku langsung ngerasa,‟ Lhoh, Alloh itu gimana sih? Kan aku tadi kasih mbah
itu uang 2 ribu, biasanya aku kasih 500. Nah malemnya kok aku malah rugi jualan pulsa
sebesar 20 ribu?‟.
Astaghfirulloh, setan sedang menggoda membuat aku berburuk sangka sama Alloh.
Tapi untung aja aku langsung sadar. Dari kejadian itu aku ingat, bahwa yang namanya rejeki
dari Alloh tidak akan ketuker sama orang lain selama kita masih mau berusaha „menjemput‟
rezeki yang Alloh berikan dan kita diwajibkan untuk terus berHusnuzhan kepada siapa pun,
apalagi sama Alloh.
Beberapa hari kemudian, aku dan temen-temen kos mengunjungi Panti Asuhan
Gotong Royong di daerah Ringroad Selatan Jogja , Panti Asuhan yang sering aku kunjungi.
Nah kalo ke sana biasanya kita bawa bingkisan kayak makanan atau pampers atau apa lah.
Kebetulan waktu itu aku iuran 30ribu, lebih banyak dari biasanya. Sengaja aku lebihkan,
soalnya aku kemarin udah „sedekah nyasar‟ ngirim pulsa ke orang yang ga aku kenal 20 ribu,
aku anggep aja yaudah minggu ini aku nyoba sedekah ditotalin 50 ribu deh, walau itu
ngurangin „jatah‟ uang jajanku. Sambil berdoa,‟ Ya Alloh, kembaliin uangku ini ya.. kapan
dan dari mana jalannya terserah Alloh‟.
Belum selesai ya ceritanya, kan belum ada keajaiban yang terlihat.. hehee..
Kebetulan di kampusku ada program beasiswa,yang ngasih bantuan biaya pendidikan 1
semester. Aku mengajukan beasiswa itu beberapa bulan sebelum bulan Oktober 2011
pokoknya. Aku inget banget kalo aku hampir ga jadi ngajuin itu beasiswa. Kenapa coba??
Syarat mengajukan beasiswa itu IPK (Indeks Prestasi Komulatif) minimal 2,75. Sementara
IPK.ku Cuma 2,77. Angka yang mepet banget dan banyak mahasiswa-mahasiswa lain yang
IPK.nya jauh lebih tinggi dari aku juga mendaftar. Saingan banyak, bikin aku ragu-ragu saat
itu. Tapi tetep aku ajuin, nekat.
Sampai akhirnya bulan Oktober 2011 akhir itu ada pengumuman siapa saja yang lolos
mendapat beasiswa. Sebelumnya aku ngira mungkin ga dapet lah, soalnya ada temenku yang
IPKnya jauh lebih tinggi dari aku ternyata ga dapet. Eh tapi Alloh itu memang suka bikin
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
8 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
kejutan lhoooh. Aku yang IPKnya lebih rendah dari temenku, yang IPKnya mepet angka
batas minimal syarat pengajuan beasiswa, ternyata malah dapet tuh beasiswa.
Alhamdulillaaaaah, Alloh menjawab doaku. Aku yakin banget itu adalah uang yang
„dikembaliin‟ Alloh gara-gara aku bersedekah. Berapa nilai beasiswa itu??? Rp
1.650.000,00 !!! berapa kali lipat coba? Aku hanya bersedekah 50 ribu, Alloh kasih aku Rp
1.650.000,00.. berapa kali lipat?? Hitung sendiri ya #sedekaholics, aku males ngitung.. :p .
Bayangkan juga, Alloh mengembalikan uangku ga ada 1 bulan. Bahkan Cuma 1
minggu !!!Subhanalloh. Dari kisah yang aku alami itu, kita bisa belajar. Terutama buat yang
masih mahasiswa ya, mulai latihan bersedekah ya. Persiapkan sebagian rezeki kita untuk
bersedekah. Yang bersedekah ga harus yang udah kerja atau udah berpenghasilan kok.
Yang masih mahasiswa, jangan takut uang jajan kita bakal berkurang, justru rezeki
akan datang tiba-tiba. Justru dengan bersedekah, Alloh bakal kasih kita banyak surprise lho,
hehehehee. Lagian Alloh sudah janji kok di Surat Al-An‟aam ayat 160 : „Barang siapa
membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya…”. Alloh janji
kasih 10 kali lipat kan? Tapi nyatanya, aku aja dikasih 10 kali lipat lebih ^.^…
Terima kasih, semoga kisahku ini menjadi inspirasi #sedekaholics di mana pun berada.
Wassalamu‟alaikum wr.wb..
16 Februari 2012
Salam Berbagi,
Hamba Alloh
Sumber: http://sedekahrombongan.com/sedekah-gak-nunggu-kaya.html
4. Mendapat Beasiswa
Kejadiaannya pada awal bulan november 2011. Aku sempet cerita-cerita sama mama
tentang sedekah dan kebetulan mama juga udah baca Notes From Qatar dan beliau sampai
bilang, “Semoga anak mama ada yang seperti Assad.”Di situ aku juga ceritain tentang #SSS
yang biasa ka Assad posting di blog kaka.. Mama tertarik banget dan sempet minta aku nanya
beberapa pertanyaan ke ka assad, Alhamdulillah email aku dibaca dan dibales sama kakak..
Pas pertanyaan udah ke jawab, aku bilang ke mama dan esoknya, mama bilang mau batalin
ikut arisan karna uangnya mau mama sedekahin aja.. Waktu itu uang yg dibalikin dari arisan
setengahnya disimpen sama mama untuk keperluan besok dan setengahnya mama sedekahin
ke tetangga yg bapaknya belum lama meninggal.
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
9 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
Setelah sedekahin uangnya mama bilang gini ke aku, “Ka, mama udah sedekahin
uang arisannya. Doa mama cuma supaya dimudahkan buat bayar uang kuliah kaka, udah
semester terakhir mama ga mau sampe ketunda.” Saat itu emang keluarga aku lagi dalam
keadaan ekonomi yang kurang baik ka.. Ayah sendiri lg ada masalah sama kerjaannya dan
seseorang yg biasa biayain kuliah aku, kali ini absen untuk biayain kuliah aku. Selang
beberapa hari dari sedekah mama, aku juga ikut „mancing‟ rezeki lewat sedekah karena saat
itu Alhamdulillah aku dapet gaji pertamaku sebagai asissten laboratorium di kampus.
Dan kurang lebih seminggu setelahnya, pas aku sama mama lagi ngobrol-ngobrol ada
sms dari temen isinya “Qifthi selamat ya atas beasiswanyaa!!” Aku langsung kaget banget.
Terus aku langsung cek student website tempat info beasiswa itu, dan Alhamdulillah kaaa…
Alhamdulillah banget aku masuk sebagai penerima beasiswa berprestasi dari kampus!! Mama
langsung ga henti-hentinya mengucap Alhamdulillaahirabbil‟aalamiin..
Untuk beasiswa berprestasi ini, sebelumnya aku memang pernah mengajukan
beasiswa 2 kali tapi dua-duanya gagal di awal tahap seleksi.. Karena memang menurut
informasi dosen kalo beasiswa prestasi ini hanya diperuntukkan untuk anak-anak dengan IP
di atas 3,7 dan mereka tidak perlu mengajukan apa-apa lagi, sudah pasti dapat.
Tapi waktu itu IP aku cuma 3,64 aja dan tidak qualified untuk masuk sebagai
penerima beasiswa. Tapi anehnya, tanpa aku harus apply lagi, dengan IP yang segitu tiba-tiba
aku dapet beasiswa dari kampus ka. Alhamdulillah banget aku masuk sebagai penerima
beasiswa, karena hanya ada 6 orang dan alhamdulillah aku salah satu nya ka
Alhamdulillah ka, doa mama aku terkabul.. Untuk bayar semester berikutnya aku dan
keluarga gak perlu khawatir lagi. Alhamdulillah Allah kasih penyelesaian dengan cara-Nya
yang sungguh luar biasa. Subhanallah banget, janji Allah Swt gak pernah salah. Allah Swt
bener-bener bales sedekah kami.
Makasih ka udah bener-bener bikin aku dan keluarga sadar betapa dahsyatnya
sedekah. Sekarang kami jadi gak takut lagi untuk sedekah. Sekarang kami selalu niatkan
sedekah dan berusaha meningkatkan sedekah kami. Makasih ka untuk ilmu yang sangat
bermanfaatnya. Semoga Allah membalas semua kebaikan kakak.
http://muhammadassad.wordpress.com/2011/11/28/beasiswa-yang-tidak-disangka-sangka/
5. Tahajud dan Sedekah, Rahasia Novi Lulus UN Terbaik Tingkat Nasional
Kabupaten Lamongan di Jawa Timur kembali menorehkan prestasi luar biasa dalam
ujian nasional tahun ini. Dua siswi di kabupaten itu meraih nilai terbaik kedua dan tiga
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
10 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
tingkat nasional SMA/SMK. Mereka adalah Novi Wulandari dan Nur Uthfi Khumairo. Novi
adalah anak M dari pasangan Mustakim-Sepi Setiawati. Sehari-hari Mustakim adalah penjaga
toko, sementata Sepi bekerja sebagai pembantu rumahtangga. Novi meraih nilai terbaik
kedua tingkat nasional dengan total nilai 58,50. Dia juga terbaik se Jawa Timur untuk siswa
SMA bidang Ilmu Pengetahuan Alam. "Saya sebelumnya memang berobsesi jadi terbaik
nasional agar bisa kuliah," kata Novi. Selama ini ia langgan juara I, tetapi saat kelas XII
sempat merosot ke peringkat V karena bimbang melanjutkan kuliah atau tidak.
"Selama ini saya dapat beasiswa. Kalau kuliah uang dari mana. Tapi saya bertekad
agar meraih prestasi nasional agar dapat beasiswa dan tidak memberatkan orangtua," katanya.
Saat mendapat informasi nilainya terbaik nasional ke-2, Novi langsung sujud syukur dan
memeluk sang ayah. "Alhamdulillah keinginan saya membahagiakan orang tua terlaksana,"
ucapnya berkaca-kaca.
Lalu apa rahasia Novi mendapat nilai sempurna? Novi Wulandari, seorang siswi SMU
yang menjadi lulusan terbaik UAN di Indonesia dengan nilai yang sangat sempurna memiliki
rahasia yang patut diteladani. Novi adalah Seorang anak yang hidup dalam kesederhanaan
karena orang tuanya hanya pekerja di pabrik sepatu.. Tapi kini Novi menjadi rebutan seluruh
Perguruan Negri terbaik di Indonesia untuk memberikan Beasiswa untuknya..Saat di
Wawancarai di media tv..ternyata ada rahasia yang dahsyat dari dirinya mengapa mampu
menjadi lulusan terbaik dalam UAN. Novi seorang anak yang tidak pernah meninggalkan
shalat tahajud. Novi selalu bersedekah dari uang saku yang diterimanya sampai dia rela
berjalan kaki menuju sekolahnya dan Novi ringan tangan membantu ibunya mengerjakan
pekerjaan sehari-hari.
Lalu kapan waktunya Novi belajar? Ternyata dia belajar setiap malam setelah
tahajudnya sambil menunggu waktu subuh. Ayah dan ibunya pun melakukan hal yg
sama..menyertai anaknya dalam menuntut ilmu dengan doa yang tak putus dipanjatkan.
Pelajaran buat kita semua..kalau sekarang Novi ditawari banyak beasiswa itulah bukti kalau
Alloh tidak pernah ingkar janji.. Pesan Novi buat teman2nya 'jangan pernah lelah untuk
berDOA dan yakin bahwa Alloh akan mendengar DOA kita" Sungguh sebuah pelajaran dari
seoarang anak yang bersahaja.
Sumber: Facebook Pengajian Online
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
11 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
6. Sedekah Berbalas Beasiswa
Bismillahirrohmanirrohim.
Man ja‟a bil hasanati falahu asru amsaliha. Barangsiapa yang berbuat satu kebaikan
maka akan Alloh balas sepuluh kali lipat. Saudaraku, saya adalah seorang mahasiswa tingkat
akhir di sebuah perguruan tinggi negeri ternama di Jawa Tengah, saya berasal dari keluarga
yang terbilang tidak mampu. Saya adalah seorang yatim dan mempunyai 2 adik. kejadian ini
bermula saat saya kelas 3 SMA di sebuah SMA Negeri di Klaten di tahun 2007 awal. Saat itu
sedang sibuk-sibuknya persiapan try out untuk Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir
Sekolah (UAS) yang mana seluruh siswa kelas 3 harus bisa focus untuk belajar agar dapat
lulus dengan nilai yang baik.
Suatu ketika, kami kelas 3 akan menghadapi UAS. Untuk bisa mengikutinya harus
sudah menyelesaikan segala administrasi, salah satunya SPP. Nah, kebetulan saat itu saya
menunggak SPP selama 5 bulan yang ditotal menjadi 350ribu rupiah. Kondisi sedang sempit
dan uang saya saat itu tinggal beberapa puluh ribu yang berada di dompet, kondisi keuangan
orang tua juga sedang mepet. Batas waktu menyelesaikan segala urusan administrasi tinggal
satu pekan. Dalam kegelisahan saya mencari jalan keluar saya bertemu kakak kelas yang
sedang ngobrol dengan teman saya sepulang sekolah. Saya pun bergabung dan larut dalam
obrolan panjang yang ternyata membahas tentang sedekah dan keutamaannya. Saat itu kakak
tingkat saya bercerita tentang inspirasi yang ia dapatkan setelah mendengarkan tausyah dari
Ustadz Yusuf Mansur dari Wisatahati. Satu poin yang saya tangkap dan berkenan hingga saat
ini adalah, apabila sedang sempit rezekinya maka bersedekah dapat menjadi wasilah atau
sarana untuk mendatangkan rezeki.
Saya pulang kerumah dengan keragu-raguan, apakah benar sedekah menjadi solusi
atas permasalahan saya. Keesokan harinya saya berangkat pagi-pagi ke sekolah, langsung
menuju ke masjid sekolah. Dengan sedikit harapan dan keyakinan, bismillah saya
melaksanakan sholat dhuha di sekolah, kemudian tilawatil Qur‟an, dan berikutnya saya
melihat isi dompet saya, disana ada satu lembar 20ribuan dan satu lembar 50ribu. Teringat
kembali akan tausyah yang diceritakan kakak kelas saya di sekolah, dalam surat „Ali Imron
ayat ke 92, yang intinya bahwa kita tidak akan mendapatkan kebaikan yang sempurna
sebelum menyedekahkan harta terbaik dan yang paling kita cintai. Akhirnya tanpa pikir
panjang, saya menyedekahkan uang 50ribu saya saat itu ke kotak infaq. Setelah itu saya
berdo‟a pada Alloh agar memberikan saya jalan keluar. Setelah selesai, saya langsung
bersekolah seperti biasa. Hari demi hari berlalu dan belum Nampak aka nada pertolongan
yang datang. Satu pekan kemudian saya dipanggil oleh pihak sekolah terkait masalah
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
12 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
administrasi. Ketika sampai di ruangan bagian administrasi itu pula ternyata saya diberitahu
bahwa saya mendapatkan beasiswa dari Dinas Pendidikan sebesar 350ribu!! AllohuAkbar!!
Sesuai dengan jumlah tunggakan SPP saya waktu itu. Saya sujud syukur seketika dan
menitikkan air mata atas pertolongan Alloh.
Selanjutnya dan untuk seterusnya saya selalu mempraktikan sedekah, entah saat lapang
maupun sempit. Alhamdulillah, pertolongan demi pertolongan Alloh tunjukkan dengan
wasilah bersedekah. Dan suatu ketika, ketika kelulusan SMA saya masih bingung antara
melanjutkan kuliah atau tidak. Pertimbangan biaya yang menjadi masalah waktu itu. Saya
pun berniat untuk mendaftar di STAN, yang waktu itu gratis dan mendapat uang saku pula.
Saya pun mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian yang diselenggarakan beberapa pekan lagi.
Niat untuk kuliah saya didengar oleh teman Ibu saya, dan waktu itu ditanya saya mau ambil
jurusan apa dan dimana. Saya pun menjawab bahwa saya hanya mendaftar D3 STAN jurusan
bea-cukai. Kemudian ditanya lagi, kenapa tidak mencoba SPMB (Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru) untuk Perguruan Tinggi Negeri, saya menyampaikan bahwa biaya-lah
masalah utamanya ketika nanti diterima. Dengan memotivasi agar terus berjuang dan
menyampaikan bahwa nanti akan ada jalannya, yang penting ikut SPMB dahulu. Saya pun
mengiyakan, dan segera mendaftar SPMB dengan jurusan Ekonomi, salah satu jurusan social
favorit di Universitas negeri di Jawa Tengah.
Waktu ujian SPMB pun tiba, dengan segenap kemampuan saya berusaha keras agar
bisa lolos SPMB. Sekitar 2 jam waktu ujian telah dilewati. Dengan kepasrahan penuh atas
hasil ujian saya segera pulang. Ketika di parkiran motor saya dikejutkan dengan Ibu-ibu yang
meminta sedekah dari saya, dan dengan segera saya mengambil sejumlah uang di saku saya.
Sebelum saya pergi ibu tersebut bilang akan mendoakan saya diterima di Perguruan Tinggi
yang didaftar. Saya pun mengaminkannya. Saya pun segera pulang.
Beberapa pekan kemudian waktu pengumuman pun tiba, dan Alhamdulillah saya
diterima sesuai jurusan yang saya pilih. Namun pikiran lain masih membayangi, gimana
biayanya nanti waktu kuliah. Berita ini pun terdengar oleh teman Ibu saya. Saya pun diminta
menemui beliau dan diberitahu bahwa uang kuliah saya akan ditanggung beliau secara full
sampai lulus. Tidak hanya itu, biaya hidup plus kos-kosan hingga lulus pun akan ditanggung
penuh. Alhamdulillah,, saya tak bisa berkata-kata selain bersyukur pada Alloh atas rezeki
yang didapat.
Saya meyakini sepenuhnya bahwa sedekah adalah wasilah pertolongan Alloh kepada
hambaNya. Pertolongan yang kita berikan kepada orang lain akan mendatangkan pertolongan
Alloh kepada kita. Begitulah secuil kisah keajaiban pertolongan Alloh melalui sedekah.
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
13 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
Semoga menginspirasi kita semua dan selalu mengingatkan diri saya untuk terus beramal
shalih semata karena Alloh. „afwan min kum. Wassalamu‟alaykum warohmatullohi
wabarokatuh
Sumber: http://sufialbanna.blogspot.com/2013/11/sedekah-berbalas-beasiswa.html
7. Hadiah Tahun Baru dari Allah
Saya sedikit mau berbagi pengalaman tentang sedekah bang. Saya adalah salah
seorang mahasiswa sekolah penerbangan yang mendapatkan beasiswa full (kurang lebih
bernilai Rp 600 juta dalam bentuk pendidikan). Tidak ada maksud riya bang, cuma ini adalah
latar belakang dari cerita yang akan saya ceritakan.
Saya sangat bersyukur dengan beasiswa tersebut. Namun ada sedikit kekurangan, saya
sama sekali tdk mendapatkan uang saku karena semua beasiswa hanya dalam bentuk
pendidikan, bukan cash. Dengan latar belakang keluarga yang boleh dibilang “pas-pasan”,
saya kemudian berusaha untuk mengajukan proposal kemanapun agar mendapatkan beasiswa
uang saku (terdengar aneh memang).
Saya kemudian coba kirim proposal ke Gubernur Aceh (mumpung saya putra daerah
sana), namun tidak ada jawaban, karena dengar-dengar disana sedang ada “Perang Politik”
( gak mau ikut campur deh). Saya tidak menyerah dan mencoba lagi. Nah di akhir tahun 2011
kemarin, kebetulan saya dapat libur dari sekolah penerbangan dan coba mampir ke Jakarta
untuk mencari orang atau lembaga yang siapa tahu bisa menolong saya. Nah, disinilah cerita
bermula.
Sebelum saya pulang (kebetulan sekolahnya di luar Jawa), saya mampir makan di
salah satu restoran Padang. Setelah makan saya menuju ke kasir untuk membayar. Saat
mengantri menunggu giliran, saya melihat beberapa kotak amal berjejer di meja kasir, ada
dari lembaga ini lah itu lah, dll. Tanpa berpikir panjang (karena kebetulan dompet saya lagi
tebel dengan uang pecahan seribu dan dua ribuan), saya masukin aja satu-satu tanpa membagi
dengan adil, dan kalau saya tidak lupa ada satu kotak amal dari 9 kotak amal yg ada disitu
saya isi dengan 20.000 ribu rupiah, (seingat saya Rp20 ribu karena ini ternyata ada
hubungannya di akhir cerita).
Sesampainya di Jakarta saya coba curhat dengan salah satu teman baik saya yang juga
seorang pengusaha dan aktif di partai politik. Saya cerita tentang proposal saya lewat BBM,
namun beliau tidak terlalu nanggepin karena katanya lebih enak kalo ketemu langsung.
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
14 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
Akhirnya kita sepakat untuk bertemu di salah satu mall di daerah Senayan (jadi anak gaul
hehe).
Setelah bertemu, saya menceritakan tentang proposal uang saku untuk biaya hidup
saya sehari-hari. Alhamdulillah sangat ajaib, tanpa berpikir panjang beliau langsung meng-
approve proposal saya dan saya diberikan uang di awal US$100, dan untuk uang sakunya
akan dikirimkan mulai tanggal 3 Januari dan rutin setiap bulannya sejumlah Rp2.000.000.
Subhanallah.. Betul-betul hadiah tahun baru dari Allah!! Sungguh luar biasa balasan
dari-Nya. Allah membalas sedekah saya yang hanya 20 “ribu” dan diganti menjadi 2 “juta”
atau 100x lipat! Mungkin bagi sebagian orang angka segitu kecil, namun bagi saya itu adalah
nikmat yang sangat luar biasa. Seperti dalam Surat Ar-Rahman,“Maka nikmat Tuhanmu yang
manakah yang kamu dustakan?”
Sumber: http://ratibalhaddad.com/2013/09/14/hadiah-tahun-baru-dari-allah/#more-1435
8. Sedekah 10% dari target beasiswa
Bismillahirrahmanirrahim…
Sebelum berangkat KKN (Kuliah Kerja Nyata) semacam PKL (Praktek Kerja
Lapangan) cuma yang membedakan objeknya, kalau PKL biasanya ke lembaga atau
perkantoran tapi KKN semacam mengabdi di desa yang terdiri dari teman-teman di lima
fakultas berbeda di kampus saya. Dan ini merupakan salah satu syarat untuk skripsi, yaa klo
belum KKN belum boleh ngajuin skripsi…. hohohoho
Nheyna, temen saya yang juga kebetulan satu kelompok KKN dengan saya bilang
kalau Yayasan Beasiswa Jakarta membuka penerimaan beasiswa baru. Doi udah menerima
beasiswa YBJ tersebut sejak semester tiga yang lalu. Ketika doi sibuk ngurus berkas tuk
melanjutkan beasiswanya doi menyarankan saya untuk ikut kembali mengajukan beasiswa
YBJ. Sebenarnya tahun lalu (2010/2011) saya mengajukan tapi gak dapat. Hehehe
Berbekal softcopy berkas dari dia, akhirnya saya ngajuin lagi. Saya berangkat KKN 15 Juli
2011 dan selesai 15 Agustus 2011. Jadi sebelum berangkat KKN sibuk ngurus berkas seperti
SKTM, fotocopy KK, IP, ngurus surat ke RT, RW bahkan Kelurahan dan berkas-
berkas permohonan pengajuan beasiswa ke YBJ. Dan sisa berkas lainnya yang belum
selesai saya urus di desa tempat saya KKN. Karena waktunya sudah mepet banget.
Disela-sela waktu kosong saya sibuk sama temen (karena emang gak punya)
hehehe... sibuk ngutak-ngatik berkas permohonan beasiswa tersebut sampai akhirnya pas
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
15 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
pengen ngeprint eh…. tinta print di basecamp kita abiss, mana malem pula dan saya masih
inget banget, jadi waktu pengen kewarnet ngeprint IP, warnetnya jauh banget dari tempat
basecamp kita di desa itu. Sekalinya ada warnetnya penuh atau gak ada mesin printnya. Naik
motor sama nheyna nyari warnet berkilo-kilo meter akhirnya ada dan itu pun di deket IPB,
Bogor. Sedangkan desa tempat saya KKN adalah desa Cibitung, kecamatan Tenjolaya,desa
yang lumayan jauh dari IPB.
Mulailah ngedit-ngedit berkas diwarnet itu, pas selesai mau bayar sekalian ngeprint,
karena ngeprint cuma bisa dipc penjaga warnetnya. Jlebbb!!! Mati lampu, ternyata
sekecamatan mati lampunya, gak jadi ngeprint dah tapi alhamdulllah datanya sudah
kesave. Huhuhu….
Karena desa kita masih jarang penduduk dan lumayan serem karena masih banyak
lahan kosong, tambah serem lagi gara-gara mati lampu sepanjang pulang dan ternyata
basecamp kita pun kena juga mati lampu. Di desa ini maghrib aja sepinya sudah kayak jam
12 malem. Gak ada anak-anak yang pada maen kaya di Jakarta. Sepanjang jalan pulang saya
naek motor gak nengok-nengok, lempeng aja ngeliat kedepan kayak make kacamata kuda…
hahahaha
Peraturan di kelompok KKN kita, boleh pulang (balik) ke Jakarta kalau memang ada
urusan yang penting dan itu pun dijatah. Akhirnya saya sama Nhayna ngambil jatah pulang
minggu kedua Agustus, tepatnya tanggal 8. Nheyna menyerahkan berkas lanjutan YBJ dan
saya ngajuin, dan kita pulang ke Jakarta juga karena ada kegiatan yg kita wajib datang di
kawasan Jakarta Pusat pada tgl 9/8 nya. Kita ngebus + naik kereta pulang ke Jakarta.
Berangkat Senin pagi sepulang saya ngajar di MTS di salah satu sekolahan disana. Dan
Alhamdulillah saya sampai rumah (Jakarta) siang harinya...
Kegiatan dikawasan Jakarta Pusat hari selasanya mulai jam 8 pagi dan selesai jam
1 siang, sepulang dari sana saya dan Nheyna langsung ke balai kota jakarta, kantor Yayasan
Beasiswa Jakarta menaiki motor keponakan yang saya pinjam seharian itu, sampai disana
Nheyna menyerahkan berkas lanjutan YBJ sedangkan saya mengajukan
permohonan, jrengggg!!!!!...... “mas surat yang ini salah!!!”..... ternyata dari pihak kampus
saya (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) mewajibkan berkas pengajuan permohonan beasiswa
ditandatangani langsung oleh Pu-Rek (Pembantu Rektor) bidang mahasiswa bukan Pu-Dek
(Pembantu Dekan) bidang mahasiswa fakultas saya.
Hmm.... gak mungkin saya ke kampus saat itu juga karena birokrasi surat pengantar
untuk mengajukan beasiswa di fakultas saya aja jadinya dua hari sementara waktu sudah sore
dan saya harus secepatnya balik ke desa dan hari ini (selasa 9 Agustus 2011) adalah bulan
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
16 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
puasa lho!!! Akhirnya saya mutusin buat nyerahin berkasnya sepulang KKN tgl 15 Agustus,
karena penutupan pengajuan beasiswa YBJ ditutup tanggal 20an Agustus.
Sepanjang perjalanan kembali ke desa Cibitung, jujur, sudah gak semangat banget
kalau ngebayangin ucapan petugas YBJ tadi, karena yang namanya beasiswa itu terkadang
siapa cepat dia dapat, gak ngaruh dari faktor IP aja. Dari YBJ saya nganter Nheyna ke stasiun
Tanjung Barat dia nunggu saya disana karena saya harus balikin motor keponakan dulu yang
saya pinjam untuk hari itu letaknya di Bambu Apus, TMII. Pas saya tiba di stasiun ternyata
dapet tiket kereta pukul 18.15 WIB. Hahahaha akhirnya baru pertama kali saya buka puasa di
kereta bersama para jamaah kereta api satu gerbong…. Alhamdulillah…. Allahumma laka
shumtu… Tiba di basecamp sekitar jam 10 malem karena sempat salah angkot… hohoho
maklum malem gelap salah ngeliat nomor angkotnya. Singkat cerita selesai juga deh tuh
KKN (15 Agustus), dan ada cerita unik ni sama supir taksi… hehehe… jadi pas saya sampe
di stasiun Duren Kalibata saya bingung klo naek bus ribet ajah bawa 2 tas gede begini
akhirnya naik taksi ajah padahal jarak rumah gak jauh-jauh amat dan ternyata argonya Cuma
11rb ya ampunn itu tukang taksi lemess kali dikira rumah saya jauh… padahal saya naik taksi
biar tasnya gampang dibawa… hehehe
Besoknya saya langsung kekampus ngurus surat yang salah tanda tangan itu, setelah
jadi dari fakultas selama 2 hari akhirnya saya ngajuin surat itu ke akademik pusat untuk
meminta tanda tangan Pembantu Rektor bid. Kemahasiswaan… dari jam 10 pagi sampe jam
2 siang saya nunggu beliau akhirnya hampir ashar beliau baru ada diruangannya, dan
alhamdulillah ditanda tangani lah surat saya itu, tp beliau bilang “ini suratnya ada yang
salah coba kamu ke akademik pusat lagi sana dik” #JlebTegejlebGejleb akhirnya saya balik
ke akademik pusat tapi ketika saya keruangan beliau lagi, beliau udah tidak ada ditempat,
keesokan harinya keruangan beliau lagi baru ditanda tangani beliau.
Singkat cerita, form pengajuan beasiswa saya sudah di YBJ. Dan suatu malem,
tepatnya minggu malem 18/12 saya ngeliat temen (@ichaalkhaer) di TL twitter dimention
temennya kalau dia dapet beasiswa YBJ. Dalam hati mikir, lah ini YBJ dah pengumuman
ternyata. Saya langsung mention aja tuh temennya temen saya “tolong liatin saya juga dong,
nama: Muhamad Ihsan, nim: 108046200014, dari: UIN Jakarta. Makasi ya..”
Karena penasaran saya juga sms temen saya iqbal yang bisa online dirumah lewat
pcnya. Gk lama mention di twitter masuk “abang yang nim belakangnya …014 bukan??
Klo iya dapet bang, selamat ya…” dan setelah itu sms juga masuk dari iqbal “iyaa san u
dapet”. Sumpah saat itu perasaan nya campur aduk, langsung capcus kewarnet buat
ngepastiin liat pengumuman diweb YBJ, dan alhamdulilah ternyata memang bener saya
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
17 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
dapet Beasiswa Berprestasi Yayasan Beasiswa Jakarta, beasiswa yang waktu SMA saya
dapet juga, namun kata pihak sekolah saya tidak bisa dilanjutkan ke jenjang perkuliahan..
Dan saya baru ngeh ternyata pas hari sabtunya 17/12 saya sedekah hampir Rp
200rb (gk maksud Riya atau sombong, baca ampe kelar yooo…). Jadi semenjak ikut kajian
Manajemen Qalbu Aa Gym setiap minggu ke-2 setiap bulannya saya diajarin ilmu tauhid
sama beliau, ya meskipun dikit yang saya tangkep… hehe…yang paling saya inget disalah
satu kajian Aa Gym mengatakan “sedekah yang paling baik dilakukan secara terus
menerus walaupun sedikit, dan alangkah baiknya lagi klo kita sedekah di pagi hari
sebelum kita beraktifitas”
Yang pernah ikut kajian beliau pasti tau yang namanya “Kencleng Umat”.Semacem
celengan tapi khusus untuk sedekah, dan kalau sudah penuh bisa disalurkan ke tim khidmat
ketika kajian nanti ditukerin yang kosong lagi.
Sabtu 17/12 itu kenclengnya saya buka, karena kajian MMQ bulan Desember (11/12)
saya gk bisa hadir. Dan saya juga gk nyangka isinya hampir Rp 200rb dalam jangka waktu
sebulanan (November-Desember). Langsung dh beli beberapa amplop, terus uangnya
dipecah-pecah ke amplop itu dan dibagikan ke anak-anak yatim dan janda di sekitar rumah,
tapi kata emak, tetangga ada yang sakit terus emak nyaranin ada amplop juga untuk beliau.
… Mungkin amalan ini yang bikin Allah SWT “memasukkan” nama saya disalah satu
penerima beasiswa YBJ, karena klo diinget ada aja kesulitan yang saya temui ketika ngurus
berkas. Innallaha „ala kulli syai‟in qadir (sesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu). Dan sedekah ini mendapatkan “return” 10x lipat, karena info dari temen saya
yang sudah dapat beasiswanya senilai Rp 2,1jt/semester *sedekah 200rb x 10lipat*, ini juga
membuktikan bahwa “innakalaa tukhliful mii‟aad (sesungguhnya (Allah) tidak akan
mengingkari janji-Nya)” …
Sumber: http://ihsanpangeranbontot.blogspot.com/2012/03/sedekah-10-dari-target-
beasiswa.html