MENTROLOGI INDUSRI

10
MENTROLOGI INDUSRI Mistar Ingsut Untuk Mengukur Kemiringan Disusun Oleh: Nama : yudi irawan NPM : G1C008049 Dosen : Zuliantoni ST.,MT PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

description

metrologi industri

Transcript of MENTROLOGI INDUSRI

MENTROLOGI INDUSRIMistar Ingsut Untuk Mengukur Kemiringan

Disusun Oleh:

Nama: yudi irawanNPM: G1C008049Dosen: Zuliantoni ST.,MT

PROGRAM STUDI TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BENGKULU2010

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Metrologi Industri.Tugas ini diselesaikan sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah Metrologi Industri. Penulis sangat menyadari bahwa tugas ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari subtansi isi materi maupun bahasa serta tata letaknya, sehingga kritik dan saran yang konstruktif, diharapkan kedepan tugas ini akan lebih mempunyai mutu yang lebih baik.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan tugas Metrologi Industri ini , baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan bahan masukan dan sebagai penyemangat selama penulis menulis tugas ini sehingga tugas ini dapat selesaikan. Semoga apa yang telah penulis susun ini dapat bermanfaat bagi Adik- adik tingkat Teknik Mesin maupun masyarakat luas dan mendapatkan ridho dari Allah S.W.T. Amin.

Bengkulu, 05 Oktober 2010

Penyusun

Mistar Ingsut

A. Pengertian.

Pengukuran merupakan bagian yang sangat penting dan diperlukan pada proses pemesinan; diantaranya: a. Memberikan batas batas ukuran pada bahan yang akan dipotong sebagai langkah awal proses pemesinanb. Membentuk bahan sesuai rencana ukuran berdasarkan gambar kerjac. Untuk merakit, menyesuaikan produk satu dengan produk lainnya sesuai dengan fungsinyad. Untuk memeriksa dimensi suatu produke. Menentukan kebutuhan stok bahan sesuai dengan jumlah order yang diperlukanf. Untuk pertimbangan lain, misalnya menentukan luas, kekuatan bahan dan toleransi g. Untuk pengukuran diperlukan alat alat ukur panjang / linier, baik alat ukur dasar, sedang, atau alat ukur presisi

Alat ukur panjang, yaitu 1. Mistar ukur2. Sikmat / jangka sorong / mistar geser3. Mistar geser ketinggian4. Mistar geser kedalaman5. Mikrometer6. Mikrometer kedalaman

B. Klasifikasi Pengukuran

Untuk mendapatkan pengukuran dengan tepat, dituntut adanya pengetahuan dan kemampuan mengoperasikannya yang memadai dan kemampuan untuk membedakan berbagai sistem pengukuran sesuai dengan spesifikasi/geometris benda yang akan diukur. Dengan kata lain setiap orang yang bekerja dalam bidang teknik harus mengetahui teknik pengukuran yang mempunyai ruang Iingkup tentang bagaimana cara menggunakan alat ukur dengan benar dan pengetahuan lain yang berkaitan erat dengan masalah pengukuran.

Hanya saja penggunaan alat ukur tersebut juga akan dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya : Besar benda yang akan diukur, kondisi (fisik) benda yang akan diukur, posisi benda yang akan diukur, Tingkat ketelitian yang direncanakan efesien dsb

Dalam praktiknya pengkuran dapat diklasifikasikan antara lain ; Panjang Berat Temperatur Sudut Kerataan

C. Macam-macam Pengukur Sudut

Busur sudut (Protractor ) digunakan untuk menandai/mengukur suatu sudut atau kemiringan benda kerja. Alat lain yang juga dapat digunakan yaitu kombinasi set (vernier, Protractor)

Pengukur Sudut terdiri dari mistar baja dan rumah yang terbuat dan besi tuang. Pada rumah ini terdapat garis-garis ukur yang menunjukkan besar sudut dalam derajat, dan bagian ini dapat diputar setelah dikendorkan baut pengikatnya, demikian pula mistarnya dapat dipasang dan dilepas dan rumahnya.Fungsi Pengukur Sudut Memeriksa mengukur sudut. Menarik garis. Memeriksa kerataan permukaan.

Macam-macam pengukur sudut

a. Alat pengukur sudut khusus

Alat ukur sudut khusus adalah alat ukur sudut yang mempunyai sudut tertentu yang sifatnya tetap dan kaku.

b. Alat ukur yang dapat distel.

1. Busur baja (Steel engineer protractor)

Dapat digunakan untuk mengukur sudut langsung pada skala ukurannya, tetapi hanya dapat mengukur sampai 1 derajad.

2. Busur Bilah (Universal Bevel Protractor)Busur bilah lebih teliti dari busur baja dan dapat mengukur sampai 5 menit.

1. Busur baja (Steel Engineer Protractor)

Busur baja merupakan alat ukur sudut yang hasil pengukurannya langsung dapat dibaca pada skala ukurnya. Alat ini dibuat dari plat baja dan dibentuk setengah lingkaran dan diberi batang pemegang serta pengunci. Pada plat setengah lingkaran itulah dicantumkan skala ukuran sudutnya. Untuk memudahkan, plat berbentuk lingkaran yang berskala tersebut disebut dengan piringan skala utama. Antara piringan skala utama dengan batang pemegang dihubungkan dengan pengunci yang mempunyai fungsi untuk mematikan gerakan dari piringan skala utama waktu mengukur.

Busur baja dapat digunakan untuk mengukur sudut Iangsung pada skala ukurannya, tetapi hanya dapat mengukur sampai I (satu) derajat, oleh karenanya biasa digunakan untuk memperkirakan harga sudut secara kasar.

Gambar Bevel protractor

2. Busur bilah (Universal Bevel Protractor)

Busur bilah merupakan pengukur sudut universal digunakan untuk pengukuran sudut secara tepat. Hal tersebut memungkinkan ketelitian pengukuran hingga 5 menit. Pengukur sudut dapat distel pada sembarang tempat dengan daerah pengukuran dari nol sampai dengan 360. Alat ukur sudut tersebut penggunaannya lebih luas dari pada busur baja. Gambar menunjukkan sebuah busur bilah.

Gambar Busur Bilah

Bagian-bagiannya1.Bilah utama2.Petat dasar3.Kunci bilah4.Kunci piringan5.Skala utama6.Skala nonius (kiri dan kanan)7.Piringan dasar

Gambar Bevel protractor

D. Prinsip Kerja Pungukuran Sudut

1. Busur Baja

Busur baja tersebut hanya mempunyai ketelitian sampai 1 derajat. Piringan skala setengah lingkaran diberi skala sudut dari 0 180 secara bolak-balik. Satu skala kecil besarnya sama dengan 1 derajat. Busur baja cocok digunakan untuk mengukur sudut-sudut benda ukur terutama yang terbuat dari plat. Di samping itu untuk pengukuran yang cepat alat ini dapat juga untuk mengukur sudut-sudut alat potong. Untuk mengukur sudut-sudut yang kecil maka dalam menggunakan busur baja dapat dibantu dengan penyiku.

Gambar berikut menunjukkan gambar busur baja dan contoh-contoh penggunaannya.

Gambar Pengukuran sudut dengan busur baja.

2. Busur Bilah

Dari gambar tersebut nampak bagian-bagian dari busur bilah adalah piringan skala utama, skala nonius, bilah utama, badan/landasan, kunci nonius, dan kunci bilah. Skala utama mempunyai tingkat kecermatan hanya 1 derajat. Dengan bantuan skala nonius maka busur bilah ini mempunyai ketelitian sampai 5 menit. Kunci nonius digunakan untuk menyetel skala nonius dan kunci bilah digunakan untuk mengunci bilah utama dengan piringan skala utama.

Dengan adanya bilah utama dan landasan maka busur bilah tersebut dapat digunakan untuk mengukur sudut benda ukur dengan berbagai macam posisi. Untuk hal-hal tertentu biasanya dilengkapi pula dengan bilah pembantu. Bilah utama d an bilah pembantu bisa digeser-geserkan posisinya sehingga proses pengukuran sudut dapat dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pengukuran yang betul. Prinsip pembacaannya sebetulnya tidak jauh berbeda dengan prinsip pembacaan jangka sorong, hanya skala utama satuannya dalam derajat, sedangkan skala nonius dalam menit.

Gambar Skala pengukuran pada busur bilah

Pembagian nonius sudut dari 0 sampai 60 terdiri atas sebuah busur sebesar 23 dan terbagi menjadi 12 bagian yang sama. Jadi 12 bagian = 23, sehingga 1 bagian = 23/12 = 1 55 atau 5 lebih kecil dari 2. Pembacaan skala nonius harus searah dengan arah pembacaan skala utama. Jadi harus dilihat ke mana arah bergesernya garis skala 0 dari nonius terhadap garis skala utama. Sebagai contoh lihat gambar berikut ini.

Gambar Contoh pembacaan pada busur bilah

Gambar tersebut menunjukkan ukuran sudut sebesar 54 30. Garis nol skala nonius berada di antara 50 dan 60 dari skala utama tepatnya antara garis ke 54 dan 55. Hal tersebut berarti penunjukan skala utama sekitar 54 derajat lebih. Kelebihan ini dapat dibaca besarnya dengan melihat garis skala nonius yang segaris dengan salah satu garis skala utama. Ternyata yang segaris adalah angka 25 dari skala nonius. Ini berarti kelebihan ukuran tersebut adalah 30 menit (5 garis di sebelah kanan garis 0 : 5 x 5 menit = 25 menit). Jadi keseluruhan pembacaannya adalah 54 derajat ditambah 30 menit = 56 30.

E. Pemeliharaan Pengukuran sudut

Untuk mendapatkan usia pakai yang relatif lama, perlu adanya rawatan dan pemeliharaan dengan baik melalui langkah-Iangkah;1. Setelah dipakai bersihkan alat ini dani debu atau kotoran.2. Berikan pelumasan bagi bagiari yang bergesen/bergerak sepenlunya, atau olesi/lumasi dengan vaseline seluruh bagiannya secukupnya.3. Simpanlah pada tempat yang telah disediakan (kotak kayu/plastik) dalam keadaan teratur.