MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI …
Transcript of MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI …
i
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN
MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI USAHA
HOME INDUSTRI DUPA WANGI BALI DAMARA DI DESA
TUNGGULSARI KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN
TULUNGAGUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
ELVINA DYAH KUSUMAWATI
NIM 12405183397
Dosen Pembimbing Lapangan
LABIB MUZAKI SHOBIR, S.Hum., M.Pd.I
NIDN. 2016048005
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2021
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
dilaksanakan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 13 Juli 2021
Tempat : Tulungagung
Judul Laporan : Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Usaha Home
Industri Dupa Wangi Bali Damara Di Desa Tunggulsari
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
LABIB MUZAKI SHOBIR, S.Hum., M.Pd.I
NIDN. 2016048005
MENGESAHKAN
a.n Dekan
Kepala Laboraturium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
SISWAHYUDIANTO, M.M
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat taufik serta
hidayah-Nya. Sehingga saya dapat melaksaksanakan serta menyelesaikan laporan
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang berjudul “Meningkatkan Pendapatan
Masyarakat Melalui Usaha Home Industri Dupa Wangi Bali Damara di Desa
Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung” Shalawat dan salam
semoga senantiasa abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya.
Sehubungan dengan terselesaikan laporan ini, tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu penulis melalui laporan ini mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Prof. Dr. Maftuhin, M.Ag., Selaku Rektor IAIN Tulungagug
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
3. Labib Muzaki Shobir, S.Hum., M.Pd.I Selaku Dosen Pembimbing Lapangan
4. Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboratorim Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
5. Teguh Widodo selaku pemilik Usaha Home Industri Dupa Wangi Damara
6. Orang tua saya yang senantiasa selalu mendoakan kelancaran Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL)
7. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu dalam
pelaksanaan praktik lapangan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan (PPL) ini penulis hadirkan
dengan segala kelabihan dan kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk perbaikan laporan ini, sangat penulis harapkan.
Tulungagung, 14 Juli 2021
Elvina Dyah Kusumawati
NIM. 12405183397
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ........................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................................. 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................. 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................................. 4
B. Pelaksanaan Praktik ..................................................................................... 6
C. Permasalahan Dilapangan ............................................................................ 6
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ......................................... 7
BAB III PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ................................................................................................. 8
B. Hasil Temuan Studi.................................................................................... 10
C. Inovasi Dupa Wangi Damara ..................................................................... 12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran .......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Bisnis didefinisikan sebagai sebuah kegiatan atau aktivitas mengalokasiakan
sumber-sumber daya yang dimiliki kedalam suatu kegiatan produksi yang
menghasikan barang dan jasa yang bisa dipasarkan kepada konsumen agar dapat
memperoleh keuntungan atau pengembalian hasil.1 Berjalannya suatu bisnis atau
usaha tidak terlepas dari peran pendapatan yang diperoleh. Pendapatan pada
sebuah bisnis atau usaha yang berjalan dengan baik akan membantu dalam roda
perekonomian negara. Seperti halnya desa Tunggulsari kecamatan Kedungwaru
yang merupakan desa mayoritas masyarakatnya memiliki mata pencaharian
sebagai petani. Namun, menjadi petani pendapatan yang dihasilkan sangat
terbatas karena panen yang dihasilkan memiliki rentang 3 bulan sekali, bahkan
sampai 6 bulan sekali. Maka dari itu diperlukan adanya perbaikan perekonomian
masyarakat untuk menambah income dan meningkatkan pendapatan masyarakat
setempat.
Menurut Rosyidi, pendapatan masyarakat adalah arus uang yang mengalir
dari pihak dunia usaha kepada masyarakat dalam bentuk upah dan gaji, bunga,
sewa dan laba.2 Dalam mewujudkan peningkatan pendapatan pada masyarakat
dibutuhkan lang-langkah atau strategi yang dapat membantu masyarakat guna
menciptakan peluang dan memperluas sumber daya masyarakat dalam
pembangunan ekonomi sehingga dapat mengatasi ketertinggalan ekonomi.
Strategi yang dilakukan masyarakat pedesaan adalah dengan membangun industri
kecil rumahan yang dapat membantu dalam meningkatkan pendapatan
perekonomian warga masyarakat, seperti yang dilakukan Bapak Teguh Widodo
dengan mendirikan industri keci dupa Wangi Damara.
Industri kecil adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang
lebih tinggi untuk penggunaannya. Industri kecil tida dijalankan menggunakan
tenaga perorangan, tetapi juga membutuhkan beberapa tenaga kerja yang akan
1 O.P. Simorangkir, Etika Bisnis Jabatan dan Perbankan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), hal.30
2 Henry Dunan Pardede, dkk, “Upaya Peningkatan Pendapatan Melalui Pemberdayaan Masyarakat di
Desa Mariah Hombang Kecamatan Huta Bayu Raja Kabupaten Simalungun”, dalam Jurnal EK&BI,
Vol.1 No.1 (2018): 12-19
2
membantu dalam kegiatan produksi yang sedang berjalan. Industri kecil seperti
industri dupa wangi Bali Damara yang berlokasi di desa Tunggulsari,
Kedungawaru merupakan salah satu komponen utama dalam pengembangan
ekonomi lokal. Keberadaannya sangat diperlukan di daerah-daerah pedesaan.
Kegiatan industri pedesaan umumnya dapat dicirikan oleh industri berskala kecil,
karena industri ini termasuk sektor informal yang sifatnya mudah dimasuki oleh
tenaga kerja pedesaan. Industri dupa wangi Bali Damara awal mula mulanya
didirikan dan di produksi sendiri oleh Bapak Teguh Widodo bersama keluarga.
Namun, semakin lama usaha ini mengalami peningkatan produksi karena
banyaknya permintaan di pasaran. Oleh sebab itu, Bapak Teguh Widodo mulai
membangun industri kecil di rumahnya dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar.
Industri rumah kecil seperti miliki Bapak Teguh Widodo memberikan
peranan penting dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga dapat
menekan arus urbanisasi. Melalui Industi Dupa Wangi Bali Damara, pemilik
usaha ingin melakukan pemberdayaan pada masyarakat sekitar yang mayoritas
bekerja seagai petani dengan pendapatan yang terbatas. Hal ini diharapkan
menjadi wadah bagi masyarakat untuk memanfaatkan lapangan pekerjaan yang
tersedia untuk meningkatkan pendapatannya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang dimaksud dalam judul
Laporan praktik pengalaman lapangan “Meningkatan Pendapatan Masyarakat
melalui Usaha Home Industri Dupa Wangi Bali Damara di Desa Tunggulsari
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung” adalah usaha peningkatan
perekonomian masyarakat melalui upaya manajemen pengelolaan yang baik
dalam home industri di Desa Tunggulsari. Dengan adanya industri ini diharapkan
masyarakat dapat meningkat pendapatan dan kebutuhan sehari-hari mereka
terpenuhi.
B. Tujuan dan Kegunaan Praktik Pengalaman Lapangan
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui seberapa jauh teori yang dipahami mahasiswa selama
perkuliahan
b. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk langsung terjun ke lapangan
sehingga mengetahui apakah praktik lapangan sesuai dengan teori atau
3
tidak.
c. Untuk mengetahui peningkatan perekonomian masyarakat
2. Kegunaan
a. Bagi Mahasiswa
Guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang di dapatkan tentang
peningkatan pendapatan atau perekonomian masyarakat.
b. Bagi IAIN Tulungagung
Memperoleh berbagai sumber belajar dan sebagai salah satu media
informasi yang bermanfaat untuk penyalarasan kurikulum dengan
perkembangan kebutuhan di lapangan, serta pemilik usaha dapat menjalin
hubungan baik dengan IAIN Tulungagung.
3. Bagi Pihak lain
Hasil dari Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dapat di jadikan
referensi untuk meningkatkan perkonomian atau pendapatan masyarakat pada
usaha Dupa Wangi Damara.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis Syariah,
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Gelombang kedua IAIN
Tulungagung dilaksanakan dengan cara Mandiri Dari Rumah Masing-Masing
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Dilaksanakan pada:
Tempat : Usaha Home Industri Dupa Wangi Bali Damara
Bapak Teguh Widodo
Alamat : Perum Bumi Mas Blok S-14 Desa Tunggulsari,
Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
No. Telp : 08563255340
Tanggal Pelaksanaan : 13 Juli – 20 Agustus 2021
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga dan Masyarakat
1. Profil Lembaga
Nama Pemilik Usaha : Bapak Teguh Widodo
Alamat : Perum Bumi Mas blok S-14 Desa
Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru
Kabupaten Tulungagung
Tahun Berdiri : 2008
Jenis Usaha : Home Industri Dupa Wangi
Usaha dalam bidang home industri Dupa Wangi Bali yang didirikan oleh
Bapak Teguh Widodo bersama istri ini sudah berjalan selama kurang lebih
14 tahun pada awal tahun 2008. Usaha ini memproduksi dupa wewangian.
Adapaun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Dupa Wangi
Bali adalah sebagai berikut:
Bahan-bahan:
2. Stik bambu
3. Tepung kayu
4. Tepung perekat
5. Pewarna tekstil
Alat-alat:
1. Timbangan, Mesin mixer
2. Mesin cetak
3. Oven (jika cuaca tidak mendukung)
4. Kayu ring-ring penjemur dupa
6. Pewangi
Pada awalnya Pak Teguh Widodo hanyalah karyawan biasa yang pernah
bekerja sebagai teknisi di salah satu perusahaan taksi yang memiliki angan-
angan suatu saat harus memiliki usaha sendiri. Dengan sedikit uang
tabungannya pak Teguh Widodo mulai ikut merintis produksi dupa dengan
teman. Dari situ pak Teguh Widodo mulai memahami tata cara produksi
hingga memasarkan dupa. Awalnya pak Teguh Widodo memasarkan dupa
ke daerah Lumajang. Setelah pembukaan pasar di Lumajang pada tahun
2013 pak Teguh Widodo kembali ke Tulungagung dan membuka usaha di
rumah. Pelan tapi pasti akhirnya produksi dupanya mulai dikenal di wilayah
tapal kuda hingga merambah ke Bali, Jakarta, bahkan tembus ke Kalimantan.
Pak Teguh Widodo ini juga pernah mendapat kesempatan untuk mengirim
ke Dubai Timur Tengah dan sampai saat ini permintaan terus meningkat.
5
Bapak Teguh Widodo tidak memungkiri jika pandemi Covid-19
memperngaruhi penjualan dupanya. Beliau mengatakan bahwa sebelum
pandemi Covid-19, produksi dalam satu hari mencapai satu setengah
kuwintal sampai dua kuwintal. Jika diakumulasi selama satu bulan mencapai
10 s/d 15 Ton. Dari sisi harga cukup bervariatif, mulai dari Rp 11
ribu/kilogram (kg) hingga Rp 30 ribu/kg. Hingga saat ini ia memiliki 20
karyawan. Untuk proses produksi dimulai pagi hari yakni pukul 05.00 WIB
s/d pukul 21.00 WIB. Kendala dalam produksi ini yakni cuaca, kalau cuaca
bagus penjemuran maksimal 3 jam. Jika hujan menggunakan oven untuk
pengeringan.
Ukuran dupa mulai dari panjang mulai dari 16 cm s/d 39 cm, diameter 3
mm s/d 8 mm. Ada jenis dupa mentah yang dikasih dari pewangi, namun
juga ada dupa herbal yang bahannya sudah wangi seperti dari gaharu dan
kemenyan. Segi warna bermacam-macam mulai putih, merah, coklat, hijau
dan ungu. Stiknya masih impor, kalau pakai bambu lokal masih ada
serabutnya yang kurang rapi. 1 kg adonan bisa digunakan kurang lebih untuk
600 batang dupa. Dengan memanfaatkan 7 mesin pembuat dupa dan pak
Teguh bisa memperoleh omzet 100-150 juta dalam sebulan.
Distribusi dalam sekali kirim bisa mengirim sekitar 12ton dupa ke
daerah Bali dan Lombok. Dalam sebulan bisa mengirimkan hingga 2 kali
pengiriman. Bali masih menjadi favorit pengiriman dupa karena aktifitas
peribadatan kaum Hindu Bali yang masih kental dengan penggunaan Dupa.
Dupa yang dikirim ke Bali masih setengah jadi dan hanya mengirim dupa
batangan tanpa diberi pewangi. Pemberian pewangi dilakukan oleh
pembelinya yang ada di Bali. Puncak pengiriman dupa ke Pulau Dewata
biasanya terjadi pada saat perayaan Galungan yang dilakukan 2 kali dalam
setahun. Bapak Teguh Widodo juga memasok untuk kebutuhan lokal. Meski
jumlahnya tidak begitu banyak, kurang dari 1% kebutuhan lokal
Tulungagung yang dipasok olehnya kalaupun ada itu pesanan lokal dari
tempat ibadah yang ada di Tulungagung.
2. Profil Masayarakat
Mayoritas mata pencaharian warga desa Tunggulsari adalah sebagai
petani. Topografi desa yang relatif datar dan subur dengan sungai yang
melingkar di tengah desa menjadikan potensi pengembangan pertanian yang
6
potensial dan produktif hasil pertanian yang baik. Namun, pendapatan
masyarakat yang mayoritas petani masih sangat terbatas sehingga diperlukan
pemberdayaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki di desa
Tunggulsari. Dupa wangi Bali Damara menjadi produk unggulan desa
Tunggulsari. Dupa wewangian yang didirikan oleh Bapak Teguh Widodo,
dalam beberapa tahun terakhir berhasil menembus pasar di China dan Dubai.
Berkaitan hal tersebut, pemilik usaha ingin melakukan program
pemberdayaan pada masyarakat sekitar untuk membantu memberikan wadah
dalam meningkatn pendapatannya. Masyarakat sekitar terutama ibu-ibu bisa
mendapatkan tambahan income dengan belajar mengolah produk dupa
wewangian tersebut.
Masyarakat yang berhasil menjadi tenaga kerja di bidang industri ini
adalah sebanyak 20 orang dengan 4 keluarga. Tenaga kerja yang awalnya
dirintis sendiri oleh Bapak Teguh dan istri, sekarang mampu memberikan
kesempatan dan peluang bagi masyarakat sekitar untuk mengembangkan
usahanya. Selain 20 orang tersebut, pekerjaan ini juga dibantu dengan mesin,
sehingga masyarakat dapat melakukan pengelolaan produksi dengan cepat
dan menghasilkan produk yang banyak.
B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di Usaha Home Industri Dupa
Wangi Bali Damara di Tulungagung
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang II tahun 2021 yang di
selenggarakan IAIN Tulungagung untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
berlangsung tanggal 13 Juli 2021. Lokasi PPL berada di Usaha Dupa Wangi
Damara dengan alamat Perum Bumi Mas blok S-14 Desa Tunggulsari,
Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. PPL Gelombang II di
laksanakan dengan sistem observasi dan wawancara di karenakan masa pandemi
yang belum usai. Kegiatan yang di laksanakan selama pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu :
1. Melakukan observasi di tempat PPL
2. Melakukan wawancara dengan narasumber yaitu pemilik usaha “Dupa Wangi
Damara” di Tulungagung
3. Melakukan kegiatan dokumentasi
4. Menganalisis hasil wawancara
7
C. Permasalahan di Lapangan
Berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL) dengan wawancara dan
observasi yang telah di lakukan pada usaha Dupa Wangi Damara yang berlokasi
di Perum Bumi Mas blok S-14 Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru
Kabupaten Tulungagung, terdapat beberapa masalah yang di temukan,
diantaranya yaitu dengan dibutuhkan upaya pemberdayaan masyarakat sekitar
untuk meningkatkan pendapatan melalui industri home Dupa Wangi Bali Damara
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Dalam hal ini pihak usaha Dupa Wangi Damara sangat antusias dan sangat
terbuka dengan saya yang ingin mengetahui hal apa saja yang pihak lembaga Dupa
Wangi Damara lakukan seperti halnya dalam kegiatan pemasaran dll. Mereka
sangat terbuka dalam memberikan informasi. Mulai dari awal berdirinya usaha ini
yang memiliki kendala pada bahan baku stik atau batang dupa yang harus impor
dari China. Selain itu, disana pemilik usaha sangat sabar membantu saya untuk
mempelajari proses pembuatan dupa mulai dari awal hingga proses distribusi.
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Pengertian Dupa
Dupa atau hio adalah sebuah bahan yang mengeluarkan bau wangi aroma
terapi. Dupa mengeluarkan asap ketika dibakar. Biasanya dupa digunakan
untuk upacara keagamaan, aromaterapi, atau meditasi. Selain itu, dupa juga
dapat digunakan sebagai deodoran sederhana atau pengusir serangga. Dupa
terbuat dari bahan tanaman aromatik, yang sering kali dikombinasikan
dengan minyak esensial. Bentuk dupa sering digunakan saat ini, sebenarnya
berbeda dengan budaya aslinya, dan telah berubah seiring dengan kemajuan
teknologi serta sesuai kebutuhan.
Dupa merupakan salah satu bagian alat persembahyangan bagi umat
Hindu khususnya di Bali. Secara umum dupa digunakan oleh para umat
sebagai sarana melakukan pemujaan kepada Tuhan melalui suatu proses
upacara keagamaan. Adapun tujuan penggunaan dupa adalah sebagai sarana
bagi umat untuk memusatkan pikirannya dan keheningannya sehingga dapat
menghubungkan diri dengan Tuhan. Dalam konteks upacara, dupa memiliki
makna filosofi sebagai wahana penyalur doa-doa kesucian yang dipanjatkan
umat kepada Tuhan.
Selain itu dupa juga digunakan untuk pengharum ruangan, wewangian
dari dupa bisa memanggil roh-roh dengan mencium bau dari dupa yang
dibakar bagi orang yang mempercayainya.3
2. Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Peningkatan adalah sebuah cara yang dilakukan untuk mendapatkan
keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik.4 Sedangkan pendapatan
merupakan salah satu unsur yang paling utama dari pembentukan laporan
laba rugi dalam suatu perusahaan. Banyak yang bingung mengenai istilah
pendapatan. Hal ini disebabkan pendapatan dapat diartikan sebagai revenue
dan dapat juga diartikan sebagai income, maka income dapat diartikan
sebagai penghasilan dan kata revenue sebagai pendapatan penghasilan
3 Madinatuliman, Manfaat dan Fungsi Kemenyan, dalam Hadist Islam, Jakarta. 2005, hal. 25.
4 Moeliono, Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hal. 158.
9
maupun keuntungan.
Pendapatan sangat berpengaruh bagi keseluruhan hidup perusahaan,
semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan
perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan oleh perusahaan. Selain itu pendapatan juga berpengaruh
terhadap laba rugi perusahaan yang tersaji dalam laporan laba rugi maka,
pendapatan adalah darah kehidupan dari suatu perusahaan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil kerja
(usaha atau sebagainya).5 Sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen
adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain
dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos dan laba.6
Pendapatan adalah jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk
barang dan jasa yang dijual.7 Pendapatan adalah aliran masuk aktiva atau
pengurangan utang yang diperoleh dari hasil penyerahan barang atau jasa
kepada para pelanggan.
M.J. Herskovits menyatakan, masyarakat adalah kelompok individu yang
diorganisasikan, yang mengikuti satu cara hidup tertentu. Sedangkan JL.
Gillin dan J.P. Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok
manusia terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan
persatuan yang sama. S.R. Steinmetz, memberikan batasan mengenai
masyarakat sebagai kelompok manusia yang terbesar meliput pengelompokan
manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan erat dan teratur.
Pendapat dari Maclver yang mengatakan bahwa masyarakat adalah satu
sistem cara kerja dan prosedur, dari otoritas dan saling membantu yang
meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial lainya,
system pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan, sistem yang
kompleks dan selalu berubah,atau jaringan relasi sosial.8
Kesimpulannya peningkatan pendapatan masyarakat adalah suatu
kemampuan yang dimiliki oleh msyarakat melalui adanya peningkatan daya
beli keluarga untuk membiayai kebutuhan sehari-hari keluarga baik
5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2008), hal. 185. 6 BN, Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), hal. 230.
7 Soemarso S.R Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Lima. (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 54.
8 Beni Ahmad Saebani. Pengantar Antropologi (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), 137.
10
kebutuhan dasar dan kebutuhan sosial. Pemberdayaan masyarakat desa antara
lain berkisar tentang bagaimana mengupayakan masyarakat desa dapat
menjadi pelaku utama dalam pembangunan ekonomi serta dapat
memanfaatkan sumberdaya secara optimal dan bertanggung jawab. Program
bantuan keuangan non fisk memang tidak bisa langsung dilihat hasilnya,
karena memerlukan proses panjang pembentukan perilaku, sikap, dan budaya
masyarakat.9 Bisa saja dimulai dari tahap pengenalan, sosialisasi, pemberian
contoh, pelatihan, penyuluhan, dan praktek lapangan. Tetapi yang pasti
adalah masyarakat mulai dan mempunyai kemauan, daya kekuatan serta
peningkatan kemampuan memanfaatkan potensi yang dimilikinya.
B. Hasil Temuan Studi
Berdasarkan hasil penelitian fakta dilapangan, masyarakat desa Tunggulsari
memiliki mata pencaharian sebagai petani. Hasil pertanian berupa pertanian
panen di bidang kebutuhan pangan dan holtikultura (tebu, padi, jagung, dan lain-
lain). Namun, sejak pandemi Covid-19, beberapa lahan warga mengalami gagal
panen dan beberapa lainnya tidak mendapatkan pendapatan maksimal dari hasil
panen. Oleh karena itu, beberpa masyarakat sekitar sangat mengharapkan adanya
pekerjaan lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan.
Berdirinya bisnis/usaha milik Bapak Teguh Widodo yaitu industri home dupa
wangi Bali Damara ini memberikan peluang bagi masyarakat sekitar. Dengan
adanya usaha ini, pemilik usaha memberikan wadah untuk memberdayakan
masyarakat yang membutuhkan pekerjaan untuk meningkatkan pendapatannya.
Adapun hasil wawancara peneliti dengan masyarakat yang telah menjadi
karyawan di industri ini adalah sebagai berikut:
1. Bu Mamuk (Ibu Rumah Tangga)
“Iya disini sangat membantu meskipun lapangan pekerjaan yang disediakan
masih kecil tapi setidaknya membantu perekonomian dan pendapatan
masyarakat sekitar agar mendapatkan pekerjaan
Profesi Bu Mamuk sebelumnya hanyalah ibu rumah tangga tetapi sekarang
beliau menjadi karyawan Dupa Wangi Damara.
2. Pak Winardi (Petani)
9 Ibid.
11
“Ohh iya benar sangat membantu perekonomian saya dan keluarga dan
lumayan juga hasilnya bisa buat beli kebutuhan” dan beliau menjadikan
pekerjaan sampingan.
3. Pak Rudi (Buruh Petani)
4. “Sangat membantu mbak, lumayan juga gaji borongannya seperti yang
dikatakan karyawan lainnya kebutuhan bisa tercukupi”. Bahkan Pak Rudi
dan sekeluarga mulai menekuni pekerjaan ini.
5. Renaldi
“Alhamdulillah karena lapangan pekerjaan yang disediakan saya tidak perlu
bekerja jauh-jauh dari keluarga, cukup di lingkungan rumah saja”.
6. Pak Miaji
“Ya, dengan adanya usaha home industri dekat dengan rumah ini membantu
perekonomian masyarakat lingkungan sekitar desa ini, karena dapat
terpenuhinya kebutuhan”. Pak Miaji dan keluarga bekerja di industri ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa karyawan diatas dapat
diketahui bahwa peran pelaku usaha Dupa Wangi Damara di Desa Tunggulsari
ini sangat membantu pendapatan dan perekonomian masyarakat lingkungan
sekitar desa, tentunya juga tidak perlu bekerja jauh-jauh dari keluarganya. Selain
itu dengan adanya lapangan pekerjaan ini masyarakat sekitar tidak menjadi
pengangguran atau hanya menjadi ibu rumah tangga saja. Dan disisi lain ada
yang menjadikan ini pekerjaan sampingan sebagai tambahan hasil atau
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan. Maka dimana usaha Dupa Wangi
Damara ini mempunyai keuntungan di lingkungan sekitar desa.
Masyarakat yang awalnya hanya mendapatkan pendapatan yang tak tentu
dari hasil panen dan buruh kini menjadi karyawan di industri home dupa wangi
Bali Damara sekitar 20 orang dan terdapat 4 keluarga, tentunya sangatlah
membantu perekonomian keluarga mereka dan membantu usaha miliki Pak
Teguh Widodo yang mulanya dikerjakan sendiri oleh kelaurganya. Gaji untuk
karyawan yang kerja di Dupa Wangi Damara adalah gaji borongan disetiap per
kilo dupa kering, yaitu antara 1.500.000 sampai 2.700.000 tergantung jenis
dupanya. Hal ini sangat membantu pendapatan atau perekonomian masyarakat
sekitar.
12
C. Solusi Permasalahan
Dalam menghadapi permasalahan yang ada pada industri home Dupa Wangi
Bali Damara, diantaranya adalah sebagai berikut:
Pemberdayaan masyarakat bagi yang kehilangan pekerjaan atau untuk
menambah pemasukan pendapatan yang terbatas yaitu dengan memberikan daya
(empowerment) atau penguatan (strengthening) kepada masyrakat sekitar.
Tujuannya adalah memberikan penguatan dan kekuatan bagi masyarakat dalam
membangun dan memanfaatkan sumber daya yang ada guna meningkatkan
perekonomian masyarakat. Usaha yang didirikan Bapak Teguh Widodo cukup
membanu masyarakat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu
manfaat yang diperoleh masyarakat dari usaha industri Dupa Wangi Bali Damara
adalah dapat menyejahterakan masyarakat, wirausaha industri ini dapat menjadi
solusi dari permasalahan sosial yang ada. Ide dan strategi yang diterapkan supaya
hasil dan solusi yang didapatkan maksimal yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Industri home Dupa Wangi Bali Damara menjadi peluang membuka
lapangan kerja
Masyarakat dapat menjadikan industri home Dupa Wangi Bali Damara
sebagai wadah yang dapat memberdayakan masyarakat sehingga secara tidak
langsung menjadi lapangan pekerjaan yang membantu pengelolaan produksi
Dupa Wangi Bali Damara. Masyarakat yang bekerja dan berkontribusi di
dalam kegiatan industri ini dapat mendistribusikan hasil produksi dari mulut
ke mulut dan media sosial sehingga membantu banyaknya permintaan
produk. Hal ini dapat menjadi sarana apresiasi akan produksi yang telah di
kelola dengan baik sehingga dapat membantu perkonomian masyarakat
sekitar.
2. Masyarakat dapat memanfaatkan potensi sumber daya industi Dupa Wangi
Bali Damara
Sumber daya manusia menjadi sayarat penentu suksesnya suatu industri
sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. Tentunya SDM ini harus
mampu memanfaat sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.
Masayarakat sekitar dapat memanfaatkan industri Dupa Wangi Bali Damara
yang telah didirikan Bapak Teguh widodo sebagai peluang untuk menambah
kemampuan dan wawasan. Masyarakat akan memperoleh edukasi dan skill
yang dapat digunakan untuk menambah dan meningkatkan pendapatan
13
mereka. Dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda dan pendapatan yang
terbatas, masyarakat dapat memanfaatkan lapangan pekerjaan di industri
Dupa sebagai aset untuk meningkatkan pendapatan.
3. Masyarakat dapat meningkatkan pendapatan perekonomian
Masyarakat dapat memperoleh keuntungan dengan memanfaatkan industri
Dupa Wangi Bali Damara yaitu meningkatnya pendapatan perkonomian
mereka. Selain dekat dengan rumah, pekerjaan ini menjadi aset produk
unggul desa Tunggulsari. Dengan bantuan pendistribusian melalui mulut ke
mulut dan media sosial, memberikan keuntungan bagi masyarakat yaitu
banyaknya permintaan yang dapat dikerjakan secara borongan sehingga akan
menghasilkan banyak pendapatan.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peningkatan pendapatan masyarakat adalah suatu kemampuan yang
dimiliki oleh msyarakat melalui adanya peningkatan daya beli keluarga untuk
membiayai kebutuhan sehari-hari keluarga baik kebutuhan dasar dan
kebutuhan sosial. Pemberdayaan masyarakat desa antara lain berkisar tentang
bagaimana mengupayakan masyarakat desa dapat menjadi pelaku utama
dalam pembangunan ekonomi serta dapat memanfaatkan sumberdaya secara
optimal dan bertanggung jawab.
Tujuan usaha Dupa Wangi Damara ini untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat lingkungan sekitar dimana pelaku usaha yang tadinya
pengangguran sekarang menjadi karyawan di usaha Dupa Wangi Damara.
Pelaku usaha Dupa Wangi Damara di Desa Tunggulsari memiliki beberapa
peran penting bagi masyrakat lingkungan sekitar, yaitu: a.) Sebagai penyedia
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang sedang ingin bekerja dan
masih berada di lingkungan sendiri, b.) Masyarakat dapat memanfaatkan
potensi sumber daya industi Dupa Wangi Bali Damara, c) Masyarakat dapat
meningkatkan pendapatan perekonomian
B. Saran
1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi
perpustakaan IAIN Tulungagung bidang ekonomi dan dapat dijadikan
wawasan tambahan untuk seluruh pihak khususnya Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
2. Instansi / Lembaga Tempat PPL
Diharapkan hasil penelitian ini usaha Dupa Damara dapat membantu
memberikan peningkatan pendapatan masyarakat lingkungan sekitar untuk
memenuhi kebutuhan.
3. Mahasiswa sebagai peserta PPL
Diharapkan dapat membantu mengembangkna ilmu yang telah
diperoleh melalui lembaga PPL.
15
DAFTAR PUSTAKA
Beni Ahmad Saebani. 2012. Pengantar Antropologi. Bandung: CV Pustaka Setia.
BN, Marbun. 2003. Kamus Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Madinatuliman. 2005. Manfaat dan Fungsi Kemenyan, Dalam Hadist Islam. Jakarta.
Moeliono. 1988. Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Pardede, Henry Dunan, dkk, “Upaya Peningkatan Pendapatan Melalui Pemberdayaan
Masyarakat di Desa Mariah Hombang Kecamatan Huta Bayu Raja Kabupaten
Simalungun”, dalam Jurnal EK&BI, Vol.1 No.1 (2018): 12-19
Simorangkir, O.P. 2003. Etika Bisnis Jabatan dan Perbankan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Soemarso S.R. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Lima. Jakarta: Salemba
Empat.
Wawancara dengan Bu Mamuk (Karyawan Dupa Wangi Damara Teguh Widodo), 19
Juli 2021.
Wawancara dengan Pak Winardi (Karyawan Dupa Wangi Damara Teguh Widodo),
19 Juli 2021.
Wawancara dengan Pak Rudi (Karyawan Dupa Wangi Damara Teguh Widodo), 19
Juli 2021.
Wawancara dengan Pak Miaji (Karyawan Dupa Wangi Damara Teguh Widodo), 19
Juli 2021.
Wawancara dengan Renaldi (Karyawan Dupa Wangi Damara Teguh Widodo), 19 Juli
2021.
16
BERITA ACARA
HARIAN PPL
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2021
Nama : ELVINA DYAH KUSUMAWATI
NIM 12405183397
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
Tempat PPL : DUPA WANGI DAMARA
No HARI/TANGGAL URAIAN KEGIATAN
1. Rabu , 14 Juli 2021 - Menyiapkan list wawancara dan
menguhubungi pemilik Dupa Damara.
- Mendatangi rumah pak Teguh Widodo
untuk wawancara terkait usaha yang
dijalankan.
2. Jum’at, 16 Juli 2021 - Mengerjakan resume pendalaman PPL
- Dokumentasi
3. Sabtu, 17 Juli 2021 - Mengerjakan resume pendalaman PPL
4. Senin, 19 Juli 2021 - Datang ke rumah Pak Teguh Widodo
tempat dimana produksi dupa wangi Bali
Damara untuk mengikuti proses produksi
5. Selasa, 20 Juli 2021 - Mengerjakan resume pendalaman PPL
6. Rabu, 21 Juli-4 Agustus 2021 - Melakukan isolasi mandiri selama 2
minggu lebih karena terkena covid-19
- Konsul judul ke DPL
- Memahami dan menulis riview pendalaman
materi
- Mencari referensi laporan-laporan kakak
17
tingkat terdahulu di blog FEBI IAIN
Tulungagung yang bisa di gunakan salah
satu contoh laporan.
- Mencari referensi jurnal dan buku
- Mendapatkan beberapa informasi terkait
judul dan mencoba mencari poin-poin
pembahasan.
- Mengerjakan laporan PPL
- Melihat youtube riview pendalaman
materi PPL Gelombang II 2021.
- Menghubungi bapak Teguh Widodo lagi
untuk izin ke datang ke lokasi usaha atau
yang bertempat dirumah beliau.
7. Rabu, 04 Agustus 2021 - Datang ke tempat usaha Dupa Damara lagi
untuk membantu memproduksi dan
wawancara data yang kurang.
- Dokumentasi
8. Kamis, 05 Agustus 2021 - Merapikan hasil dokumen untuk
melanjutkan mengerjakan laporan.
9. Jum’at, 06 Agustus 2021 - Mengerjakan laporan PPL
11. Sabtu, 07 Agustus 2021 - Mengerjakan laporan PPL
- Mengerjakan Tugas Video
12. Minggu, 08 Agustus 2021 - Mengerjakan laporan PPL
13. Senin, 09 Agustus 2021 - Mengerjakan laporan PPL
14. Selasa, 10 Agustus 2021 - Menyelesaikan resume
15. Rabu, 11 Agustus 2021 - Mengerjakan laporan PPL
16. Jum’at, 13 Agustus 2021 - Menyelesaikan resume
18
17. Minggu, 15 Agustus 2021 - Mengedit vidio dokumentasi
18. Senin, 16 Agustus 2021 - Mengerjakan laporan
19. Selasa, 17 Agustus 2021 - Menyelesaikan laporan
20. Rabu, 18 Agustus 2021 - Mengerjakan laporan dan merapikan
laporan
21. Kamis, 19 Agustus 2021 - Konsultasi laporan ke DPL
- Mengedit laporan PPL
22. Jum’at, 20 Agustus 2021 - Datang lagi ke tempat dimana saya PPL
untuk mengucapkan terimakasih kepada
pengusaha Dupa Wangi Bali sudah
diperbolehkan untuk melakukan PPL
sekaligus mohon pamit karena waktu
pelaksanaan PPL sudah habis.
Tulungagung, 20 Agustus 2021
Elvina Dyah Kusumawati
NIM. 12405183397
18
BERITA ACARA KONSULTASI PPL JURUSAN MANAJEMEN BISNIS
SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN
TULUNGAGUNG GELOMBANG II TAHUN 2021
Nama : ELVINA DYAH KUSUMAWATI
NIM : 12405183397
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
DPL : Labib Muzaki Shobir, S.Hum., M.Pd.I
Tempat PPL : DUPA WANGI DAMARA
Judul Laporan : “MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI
USAHA HOME INDUSTRI DUPA WANGI BALI DAMARA DI
DESA TUNGGULSARI KECAMATAN KEDUNGWARU
KABUPATEN TULUNGAGUNG“
NO Hal yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Konsultasi judul penelitian PPL :
“MENINGKATKAN PENDAPATAN
MASYARAKAT MELALUI USAHA
HOME INDUSTRI DUPA WANGI
BALI DAMARA DI DESA
TUNGGULSARI KECAMATAN
KEDUNGWARU KABUPATEN
TULUNGAGUNG”
Menyetujui
2. Konsultasi mengenai laporan PPL
Menyetujui
Tulungagung, 20 Agustus 2021
Labib Muzaki Shobir, S.Hum., M.Pd.I
NIDN. 2016048005
19
PROSES PENJEMURAN
DOKUMENTASI
PACKING MESIN CETAK DUPA WANGI KEMASAN
WAWANCARA PEMILIK PROSES MEMBUAT ADONAN
DAN PEWARNAAN
20
21
RESUME
PENDALAMAN MATERI
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN GELOMBANG II
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG TAHUN 2021
PEMATERI 1: Bapak Anang Mustofa, S.E., (Kades Kendalbulur)
Memahami sebuah paradigma desa, karena pada prinsipnya harapanya
mahasiswa/i calon pemimpin semua yang ada di desa mereka setelah sarjana harus
sudah siap. Semakin banyak mahasiswa/i yang memahami isu-isu desa paradigma
desa semakin meningkatkan kemajuan sebuah desa. Visi misi bapak Jokowi, beliau
membangun Indonesia dari pinggiran jadi desa ini ukan dianggap dapur saja, tapi
juga halaman depan Indonesia. Harapannya dengan berbicara desa menjadi bagian
penting bagi mahasiswa/i sehingga hari ini desa maju memberikan dampak yang luar
biasa bisa menyerap tenaga kerja, bisa menumbuhkan UMKM. Ketika banyak desa
yang seperti itu kabupaten tidak perlu bingung bisa maju, karena bisa maju ditingkat
umum sampai ke tingkat Indonesia.
Wisata Desa Nangkula Park
Nama Desa : Desa Kendalbulur
Nama Kecamatan : Boyolangu
Alamat Kantor Desa : Jalan Arjuni No 1 Desa Kendalbulur
Nomo Telepon Kantor Desa : 0355 328967, 082232647069
Email : [email protected]
Facebook IG : Pemdeskendalbulur
Web : http://kendalbulur:tulungagungdaring.
Materi halaman 3
Lembaga Kemasyarakatan Desa, yaitu LPM, RT/RW, PKK, Karang Taruna
(Wibawa Karsa), Forum Anak Desa (FORAKEN).
Lembaga terbaru yaitu Adat Desa “Sindung Warih” fungsi lembaga adat desa ini
mahasiswa harus memahami sehingga nanti ketika selesai sarjana ingin membantu
lembaga bisa dimana saja.
Materi halaman 4
Salah satu pendapat pada masa orde baru dari Bung Hatta:
“Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya
karena lilin-lilin di desa”.
22
Itu adalah paradigma yang dimunculkan oleh Bung Hatta, tetapi lagi-lagi
situasi kita tidak tau kebijakan apa yang disampaikan baru tersampaikan saat
reformasi.
Visi Kedaulatan Desa
Ini adalah paradigma baru bagaimana memahami sebuah desa, bagaimana
desa-desa maju melalui lompatan inovasi karena adanya pengakuan dalam UU Desa
No 06 Tahun 2014. Undang-undang ini mengamanatkan bahwa negara ini mengakui
bahwa harus berasas rekognisi, kewenangan berdasarkan hak asal-usul jadi hak asal
usul ini diakui oleh negara
Ada 4 aspek tentang desa:
1. pemerintahan desa
2. pembangunan desa
3. pemberdayaan masyarakat desa
4. pembinaan kemasyrakatan desa
Jadi 4 aspek itu menjadi ruang rumah tangga desa yang diakui oleh negara
Perbedaan desa tempo dulu dan sekarang, dari UU yang sekarang ini sudah
sangat substansi. Dulu kedudukan desa ini adalah sistem pemerintahan daerah
kabupaten. Dulunya desa adalah cuma pelayan administrasi tunjangan tapin sekarang
desa ini berada dalam wilayah kabupaten. Dari perbedaan ini sekarang sudah jelas,
katakanlah seperti contoh teknis sekarang mengangkat perangkat desa hari ini desa
sendiri yang mengangkat kalaun dulu perangkat desa UU sebelum nomor 14 yang
meng Sk itu pak camat atas nama bupati tapi sekarang ini untuk perangkat desa yang
melakukan uji sk ini langsung kepala desa. Hal inilah definisi desa melakukan
kemandiriannya dalam mengelola rumah tangga
PERUBAHAN PARADIGMA “DESA MEMBANGUN”
Desa lama menjadi obyek pembangunan kalau sekarang desa baru menjadi
subyek pembangunan partisipatoris. Ketika dulu ingin membangun sesuatu harus
menunggu pemerintah kabupaten, jadi setiap usulan apapun itu rekomendasi
kabupaten. Kabupaten yang melaksanakan apakah ini perlu dibangun atau tidak dan
lain sebagainya. Sekarang dengan UU yang baru munculnya dana desa ini, desa
mengelola rumah tangganya sendiri, desa ini yang mengusulkan perencanaan
pembangunan, desa ini yang mengerjakan, kalau dana desa ini dikerjakan oleh
desapun yang mengawasi proses pembangunan. Jadi perbedaan paradigma desa ini
23
cuma menerima bangunan saja waktu dulu, namun sekarang ini menjadi subyek
pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan ini dilakukan oleh
desa ini.
Pengakuan hak asal usul seperti contoh aset. Dalam melakukan pembangunan
desa, tentu desa harus linier dengan kebijakan pemerintah nasional hari ini, jadi
pemerintah nasional ini ada 4 sektor, yaitu:
1. menigkatkan kualitas hidup manusia
2. meningkatkan pelayanan publik di desa
3. penanggulangan kemiskinan
4. menjadikan masyarakat desa sebagai subyek pembangunan
Sekarang pemanfaatan sumber daya alam ini banyak desa yang mengeksplor
potensi alamnya digunakan untuk desa wisata atau wisata desa. Ini memang dikelola
oleh desa bukan pemerintah kabupaten maupun diatasnya.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM RPJMN 2020-2024
Salah satu contoh strategi dalam RPJM Nasional 2020-2024 bahwa teoritas
pembangunan adalah item 3 pengembangan desa wisata, desa digital, produk
unggulan desa dan pengembangan BUM desa. Paradigma pemerintahan desa hari ini
juga sudah sangat luar biasa bahwa tidak menjadikan desa ini hanya sebagai sebatas
pelayanan administrasi saja, tapi jga melakukan inovasi sebagai pengembangan
ekonomi yang ada di desa.
SIKLUS PERENCANAAN PEMBANGUNA DESA
Kepala desa yang baik harus mempunyai visi dan misi yang jela, karena visi
misi ini didasarkan pada sebuah formalitas cenderung hari ini pemilihan kepala desa
memang tidak bisa dipungkiri bahwa visi misi ini dikalahkan isinya apa.sehingga kita
tidak bisa menentukan memilih sebuah kepala desa berdasarkan visi misi. Ini sangat
berperngaruh pada kemajuan desa.
Berikut salah satu contoh visi misi pak Anang Mustofa, SE pada tahun 2018
saat mengikuti pilkades serentak.
VISI MISI
Mau membuat program prioritas yaitu pembangunan lapangan desa dengan
konsep laapangan wisata. Visi misi itu harus dimasukkan, karena ketika kepala desa
terpilih visi misi yang dimasukkan itu menjadi tanggung jawabnya moral atas
pelaksanaan 6 tahun. Ketika sudah dimasukkan ke RPJMN desa visi misi itu menjadi
24
sebuah selera desa. Selama 6 tahun desa membangun program seperti itu. Katakanlah
di Kendalbulur ini prioritasnya adalah pembangunan lapangan wisata sebagai
program prioritas RPJM desa sebagai upaya peningkatkan BUMdesa dan penambahan
PADesa. Karena pada waktu itu BUMDES hanya menjalakan satu unit usaha yaitu
simpan pinjam. Visi misi ini menjadi sebuah unit usaha BUMDES NANGKULA
PARK. Sampai hari ini Nangkula Park langsung dikomandani oleh badan usaha milik
desa.
Salah satu wisata ini menjadi pendukung UMKM yang ada di desa. Desa ini
mempunyai 1 potensi yang luar biasa yaitu letaknya sangat strategis tidak jauh dari
perkotaan, penghubung dari kecamatan yang ada diselatan kota. Jadi potensi yang
strategis itulah yang menurutnya membangun wisata keluarga yang punya pasar.
RINGKASAN ANGGARAN PEMBANGUNAN UNIT NANGKULA PARK
Melalui dana desa ini sangat boleh digunakan untuk pembangunan wisata dan
lain sebagainya.
1. Dana desa Rp. 407.000.000
2. Bantuan keuangan kabupaten Rp. 350.000.000
PENDAPATAN TOTAL (JULII s/d DESEMBER) Rp. 2.167.230.600
Pendapatan rata-rata per hari Rp. 12.040.370
PRESENTASE PENDAPATAN DI NANGKULA PARK
1. Parkir 20%
2. Tiket masuk 30%
3. Resto, vip room, catering, booth 40%
4. Wahana mainan, kios bunga, studi banding 10%
PRIORITAS KE 2: DESA DIGITAL
Desa digital ini sebagai upaya peningkatan pelayanan warga. Perlunya
digitalisasi Desa untuk mempermudah interaksi dan komunikasi terhadap warga
masyarakat.
1. Transparasi Publik
2. Percepatan dan Efisiensi Pelayanan
3. Pesatnya era revolusi industri 4.0
JUMLAH PENDUDUK INDONESIA 2020
Total populasi 272.1 million dan mobile phone cennection 338.2 million,
inilah yang harus dicermati desa sehingga hari ini banyak bisnis online.
VISI DESA DIGITAL
25
DIGITALISASI ADMINISTRASI
DIGITALISASI PELAYANAN
DIGITALISASI EKONOMI DAN INTERAKSI SOSIAL
MISI:
1. Mewujudkan kemudahan pengerjaan administrasi dan pelayanan masyarakat desa.
2. Menyajikan kenyamanan interaksi administrasi, informasi dan komunikasi warga
dalam satu genggaman
3. Menjadikan BUMDesa sebagai pengendali potensi ekonomi desa yang mampu
meningkatkan pendapatan asli desa (PADes).
POTENSI DESA KENDALBULUR DALAM DESA DIGITAL
1. Letak desa strategis
2. 200 lebih rumah warga sudah berlangganan jaringan internet
3. 99% rumah warga memiliki gadget /smartphone
4. 21 warkop free wifi, 4 mushola free wifi, 1 pos kampling free wifi
5. Kantor desa, sekolahan, poskedes dan BUMDES sudah free wifi
6. Sumber daya manusia (warga melek digital)
DIGITALISASI DESA YANG SUDAH ADA
1. Sistem Informasi Desa (SID)
2. Website pemerintah desa dan BUMDES
3. Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES)
4. Desa Pintar (aplikasi PC surat menyurat)
5. Aplikasi Pertahanan Leter C
SIMPEL DESA → Berbasis web terintegrasi andoid
Inilah salah satu flatform bahwa digitalisasi ini bukan hanya pelayanan saja
tapi juga tata kelola sosial, tata kelola ekonomi yang ada di desa.
PENTINGNYA MEMAHAMI PARADIGMA DESA (Labib Muzaki Shobir, M.Pd.I)
Desa sekarang tidak seperti desa waktu dulu. Pentingnya mengenali potensi desa, jadi
wisata identik dengan potensi alam yang harus dikenali dan dimanfaatkan.
PERTANYAAN PERTAMA oleh Pak Labib Muzaki Shobir, M.Pd.I:
Visi misi pak Anang ini kan luar biasa dan saya yakin bertabrakan dengan apa yang
sudah ada di eranya 2018. Lalu strategi apa yang digunakan bawasannya untuk
meyakinkan atau meminit perangkat desa sehingga harus meng-iyakan, kita harus
beginilah, itu rahasianya apa?
26
JAWAB Pak Anang Mustofa, S.E., (Kades Kendalbulur)
“Jadi diawal ada perbedaan paradigma kalau dulu perangkat desa mayoritas di
tahun 2000 awal dan 90 awal rata-rata di Tulungagung paradigma yang memahami
UU Desa yang terbaru masih banyak literasi tentang itu. Memang pada waktu itu
dari awal, kalau saya jadi visi misi ini harus saya pertegas dan dijelaskan kesemua
pihak. Karena ketika visi misi ini saya tegaskan ini nanti meski ada pertentangan. Ya
pada waktu itu ketika jadi saya melakukan perencanaan tentang desa RKP Desa
banyak yang kontra yang tidak sepakat, katakanlah orang deso dulu ini keduwuren
dananya dari mana dan sebagainya. Tapi lagi-lagi mereka itu harus taat pada
namanya regulasi. Ketika visi misi kepala desa jadi ini wajib dimasukkan ke dalam
peraturan RPJM Desa. Nah kalau RPJM Desa itu nanti diturunkan dalam rencana
kerja pembangunan desa setiap tahunnya. Kalau sudah RKP Desa itu sudah wajib
dijabarkan DBD. Jadi katakanlah mungkin, jika ada DBD yang menolak, peragkat
desa menolak, mereka sudah tidak bisa menolak secara regulasi. RPJM ini harus
diturunkan, regulasi mereka harus sudah melaksanakan ,kalau satupun DBD yang
menolak ini RPJM Desa sudah tidak boleh ada pembangunan prioritas lapangan, ini
tidak bisa. Karena RPJM Desa harus memasukkan visi misi kepala desa. Kalau
desanya , pemimpin di desa ini kan pemimpin politik 6 tahun sekali dipilih harus
mempunyai visi misi, dia visi misinya apa. Jadi kalau visi misinya tersampaikan nanti
kan hikmahnya terplih sama sekali. Nah strateginya yaitu tadi pertama harus regulasi
ini pembangunan ini harus strategi dimasukkan. Ketika sudah meregulasi desa
siapapun tokoh masyarakat, apapun lembaga mengontrol kepala desa sudah tidak
bisa menolak lagi. Mereka harus nurut apa yang menjadi kebijakan. Kedua, memang
kepala desa harus pandai merangkul politik yang ada di desa, jadi tokoh masyarakat
harus dirangkul, lembaga harus diyakinkan. Jangan terjebak pada kegiatan formal,
hanya rapat rapat. Yang paling penting mengkomunikasikan visi misi ini”
PERTANYAAN KEDUA oleh Oktaviani Triana jurusan MKS:
Bagaimana untuk membaca peluang yang ada untuk dijadikan sebuah bisnis di desa
demi kemajuan desa?
JAWAB Pak Anang Mustofa, S.E.,
“Banyak potensi yang hari ini yang harus digali oleh desa. Potensi ini bukan hanya
potensi alam saja tapi potensi sumber daya yang ada di desa. Katakanlah seperti
kKendalbulur tidak punya potensi alam, karena alamcuma terbata jadi punya sawah
27
juga terbatas. Tapi kita juga tidak punya potensi yang mendukung itu. Tapi yang
perlu dipahami kita harus belajar dari Jatim Park kalau berbicara wisata. Jatim Park
itu wisata buatan, ia tidak mengandalkan air terjun, tidak mengandalkan goa, Jatim
Park itu membuat produk wisata. Tapi keunggulan Jatim Park itu ia membuat
ditempat yang sudah industri wisata jalan tempat yang sudah rame di Batu, sehingga
orang yang ke Batu akan banyak potensi mampir ke Jatim Park. Kita ini punya
peluang, di dsa ini kita punya aset, kita punya tanah khas desa. Kalau katakanlak
hari ini berbicara bisnis wisat karena saya suka Nangkula Park. Bagi saya Nangkula
Park seperti jantung yang nanti akan memompa aliran darah yang akan tersebar ke
mana saja. Jadi karna pusatnya di Nangkula Park efeknya ini nanti darah tidak Cuma
lari ke otak tapi juga ke bagian tubuh kita yang ada dibawah sampai di atas. Nah,
wisata itu gitu. Karena jangan sampai BUMDES ini membuat usaha yang malah
mematikan usaha di warga masyarakat, ini yang tidak boleh prinsipnya. BUMDES
yang membuat usaha,menaungi usaha warga masyrakat malah akan meningkat.
Katakanlah ada yang membuat wisata ada BUMDES yang membuat minimarket yang
ada di desa itu saya tidak sepakat. 1 minimarket tumbuh pasti ada beberapa toko
kelontong yang ikut mati. Karena sangat disayangkan ketika ada BUMDES yang
membuat minimarket. Potensi ini jadi perlu di diidentifikasi digali. Kalau kemarin
ada yang dari Bojonegoro setelah dibanting setelah di Nangkula Park ternyata punya
potensi banyak warga yang berbudaya bunga adelium.disitu ada lab nya,jadi masing
masing BUMDES, warga ini me nyatukan membuat ruang wisata untuk budidaya
adelium. Ini adalah menjadi produk wisata. Katakanlah kita di desa ini punya potensi
tompo, pembuat kompo kerajinan tompo.jadi potensi wisata yang sangat punya
prospek ke dpan, ini nanti benar-benar punya hak intelektual.ini akan menjadi wisata
altenatif yang akan dikunjungi wisatawan. Bagaimana ini nanti bisa menraik untuk
banyak yang berkunjung di wisata tersebut. Jadi konsep-konsep tidak mampu
mendirikan wisata BUMDES bisa menjadi sebuah marketing UMKM nanti
mendapatkan bagi hasil yang didapatkan”
PESAN Pak Anang Mustofa, SE kepada mahasiwa:
“Apa sih bedanya siswa dengan mahasiwa? Jadi siswa SMA SMP, kalau maha kan
sudah tinggi diatasnya siswa. Jadi di perguruan tinggi ada yang namanya tridarma
perguruan tinggi. Jadi kalau berbicara pengabdian itu sudah modal kita. Karena
mahsiswa sudah didik untuk sebenarnya bisa belajar bisa terjun langsung ke
masyarakat yang ada namanya PLL dan lain sebagainya. Hari ini kalau berbicara
28
kemajuan Indonesia ini kita harus berbicara kemajuan yang ada di desa. Jadi ketika
berbicara dengan desa mahasiswa jangan sampai menjadi orang asing harus bergaul
dengan masyrakat harus berkomunikasi dengan masyarakat desa. banyak hari ini
secara kapasitas berbicara UU desa ini masih belum mampu. Jadi pemasaran
internal ini atakanlah ada kepala desa yang mungkin tidak mengerti tugasnya kepala
desa yang tidak atur dengan lembaga desa yng kepala tidak atur dengan perangkat
desa.ini menjadi persoalan. Saya harapkan mahasiswa ini terdidik nanti dengan
literasi paradigma desa yang baru ini sesuai UU ini nanti bisa menularkan di
kediaman masing-masing. Ngalor ngidul ngomel dengan tokoh warga masyarakat
berbicara dengan materi paradigma desa yang baru seperti ini. Jangan hanya
mencontohkan Nangkula Park, orang mesti berbicara paradigma desa yang baru,
baru itu nanti akarnya akan tumbuh. Jadi harapan saya, tanggung jawab agen
oktosial ini memang harus termasuk dalam jiwa mahasiswa hari ini.”
PEMATERI 2: Bapak Haris S Kepala Disnaker terkait KETENAGAKERJAAN
di Kabupaten Blitar
Setiap manusia setiap orang itu butuh pekerjaan apapun itu pekerjaannya. Di
negara kita di Indonesia baik Tulungagung atau Blitar rata-rata sekolah itu masih
untuk mencari pekerjaan nantinya dan modalnya mencari ilmu pengetahuan. Karena
kerja itu adalah pilihan bisa kerja di kantor bisa kerja instansi pemerintah, swasta
maupun bekerja di rumah.
Kenapa terkait dengan ketenagakerjaan penting kita sama tau bahwa
ketenagakerjaan merupakan perhatian negara, diatur UU tersendiri dengan UU
Ketenagakerjaan. UU ketenagakerjaan tentunya ada pekerja dalam negeri istilahnya
antar kerja lokal atau daerah. Disini perannya luar biasa dari pusat, pemerintah daerah.
Ketenagakerjaan ini mempunyai isu strategis dan rencana strategis, karena setiap
kegiatan dan setiap pembangunan dan lain sebagainya diawali dengan perencanaan.
Setelah perencanaan jadi selanjutnya pelaksanaan. Pelaksanaan itu kan butuh pekerja
sehingga pekerja inilah punya isilah tempat yang strategis. Ketika ada kenaikan
ketenagakerjaan inilah menjadi visi misi pemerintah bahkan juga merupakan isus
strategis mulai nasional, bagaimana mengurangi pengangguran dan mengurangi
kemiskinan. Kualitas potensi tenaga kerja perlu ditingkatkan, perlu melakukan
pelatihan. Seperti di kabupaten Blitar ini menyediakan pelatihan baik pelatihan
kopetensi maupun pelatihan kewirausahaan. Pelatihan kewirausahaan ini dikandung
29
maksud yaitu untuk menciptakan wirausaha baru. Jadi tidak mengandalkan pekerjaan
suartu instansi, tidak mengandalkan pekerjaan disuatu perusahaan atau tidak
mngandalkan pekerjaan diorang. Jadi kita menciptakan bos yang baru dengan usaha
kecil modal yang kecil dengan jujur. Yang penting kita punya niat dan tekad dibarengi
dengan ketarampilan, pelatihan yang membentuk menciptakan suatu keterampilan.
Dengan ini kita sering mengadakan bursa kerja mempertemukan antara calon pekerja
dengan perusahaan penyedia lapangan pekerjaan seperti yang ada di kabipaten Blitar.
Tenaga kerja merupakan urusan non wajib tapi merupakan pelayanan yang
mendasar. Sehingga merupakan strategis yang disampaikan. Seperti yang ada di
DISNAKER Blitar ada 20 jenis pelayanan publik, yaitu: LPK/BLKN, pencatatan
serikat pekerja, PP, PKB, PKWT dan masih banyak lainnya.
TATA KELOLA DAN MEKANISME BEKERJA KE LUAR NEGERI
Dengan terbitnya undang-undang baru ada sedikit pergeseran. Untuk mencari
atau minta informasi bisa langsung ke DISNAKER.
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN
1. Pelatihan Usaha
2. Sarana/Mobil
3. Pendampingan
4. Pemasaran
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
1. Sikap
2. Keterampilan
3. Pengetahuan
PENEMPATAN TRANSMIGRAN
1. Pendaftaran dan seleksi
2. Pelatihan calon transmigran
3. Fasiltasi penempatan
4. Pelaksanaan penempatan
DAMPAK PANDEMI
Ada sedikit kendala di era pandemi ini diantarnya:
1. Penempatan tenaga kerja diluar negeri sebagian dihentikan atau hampir semua
dihentikan.
2. Penempatan tenaga kerja dalam negeri melalui kegiatan job fair atau bursa kerja
tidak bisa diselenggarakan
30
3. Perusahaan merumahkan karyawan (mendapat bantuan sosial)
4. Penempatan transmigran ke 3 lokasi yang dikhawatirkan di tunda.
Apa saja yang dilakukan dinas ketenagakerjaan disaat pandemi ini, yaitu:
1. Tetap melaksanakan pendataan pekerja imigran Indonesia yang baru pulang dari
luar negeri sesuai dengan protokol kesehatan
2. Melakukan koordinasi dinas pengawasan
3. Pendataan karyawan perushaaan terdampak COVID-19 untuk diusulkan
mendapatkan bantuan sosial
4. Monitoring dan pengawasan tenaga kerja asing di kabupaten Blitar
5. Pelaksanaan money perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia swast
kabupaten Blitar
6. Fasilitasi dan pemeberian informasi dengan program kartu prakerja
KEBIJAKAN ANTISIPASI KEDEPAN
1. Penguatan dan koordinasi dalam rangka pengawasan kepulangan PMI dari luar
negeri
2. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan kepada masyarakat sehingga
mengurangi intensitas kontak langsung
3. Monitoring dan pembinaan kepada perushaan, PPTKIS, LPKS, BKK, TKA di
Kabupaten Blitar
PESAN DARI BAPAK HARIS:
“Kita harus kerja mandiri kita harus bisa memperkejakan orang. Banyak mahasiswa
yang sudah bekerja tinggal bagaimana meminit, jangan pernah patah semangat. Kita
harus melatih kewirausahaan dengan modal keterampilan. Mahasiswa/i ini marilah
kita memanfaatkan kesempatan yang ada seperti pelatihan. Gunakanlah kesempatan-
kesempatan yang ada. Istilahnya jangan males jadi pekerja.”
31