MENINGKATKAN BACA TULIS AL-QUR’AN DI TK/TPA AL-IKHWAN ...
Transcript of MENINGKATKAN BACA TULIS AL-QUR’AN DI TK/TPA AL-IKHWAN ...
MENINGKATKAN BACA TULIS AL-QUR’AN DI TK/TPA AL-IKHWAN
KELURAHAN TONRORITA KECAMATAN BIRINGBULU KABUPATEN
GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Penelitian pada Prodi
Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universita Muhammadiyah Makassar
Oleh:
ROSMINA
NIM: 105331115216
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MAKASSAR
JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI
2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rosmina
Nim :105381115216
Jurusan : PendidikanSosiologi
Judul Skripsi : Meningkatkan baca tulis Al-Qur’an di TK/TPA Al-Ikhwan
Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten
Gowa
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi ini merupakan hasil
penelitian, pemikiran dan pemaparan asli saya sendiri. Saya tidak
mencantumkan tanpa pengetahuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan
sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagai bahan yang pernah
diajukan untuk gelar atau ijasah pada Unismuh Makassar atau perguruantinggi
lainnya.
Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran
dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai
dengan peraturan yang berlaku di Unismuh Makassar.
Demikian pernyataan ini saya buat.
Makassar, Maret 2021
Yang Membuat Pernyataan
Rosmina
NIM: 10538111526
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rosmina
Nim :105381115216
Jurusan :PendidikanSosiologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telahditetapkanoleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar,Maret 2021
Yang Membuat Perjanjian
Rosmina
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
• Hiasilah hidup kamu dengan sabar dan sholat.
• Tak ada kata menyerah untuk meraih impian.
• Tiada kesuksesan yang dapat di raih tanpa adanya usaha, kerja keras dan doa.
• Hidup adalah pilihan dan perjuangan, dan pilihan itu ada di tangan kita.
• Janganlan selalu membayangkan hasil yang besar, mulailah berusaha
walaupun hasilnya kecil. Walaupun sedikit asal nyata hasilnya.
• Jangan mudah menyerah dalam menghadapi masalah, karena masalah datang
untuk di selesaikan bukan untuk di hindari.
PERSEMBAHAN
Alhamdulliah atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Karya sederhana ini ku persembahkan untuk: saya persembahkan
kepada kedua orang tua saya dan keluarga yaitu bapak Mambu dan Ibu Hj. Sangnging
yang selalu memberikan do’a, nasehat, kasih sayang serta dukungan baik moral
maupun material.
ABSTRAK
Rosmina 2021, Pendidikan Sosiologi. Meningkatkan Baca Tulis Al-Qur’an di
TK/TPA Al-Ikhwan Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.
Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Pembimbing Kaharuddin dan Syabhan Nur.
Masalah utama penulisan ini adalah: 1. Apa Peran Guru TK/TPA dalam
meningkatkan baca tulis Al-Qur’an di Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu
Kabupaten Gowa?. 2. Bagaimana Pelaksanaan baca tulis Al-Qur’an di TK/TPA Al-
Ikhwan di Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa?. Tujuan
Penulisan ini (1) Apa yang mengetahui tingkat baca tulis Al-Qur’an di TK/TPA Al-
Ikhwan Kelurahan Tonrorita. (2) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan baca tulis Al-
Qur’an di TK/TPA Al-Ikhwan Kelurahan Tonrorita.
Metode yang di gunakan dalam penulisan ini merupakan metode deskriptif
kualitatif. Teknik pengambilan sampel responden menggunakan purposive sampling
yang di gunakan. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara
dan dokumentasi. Analisis yang di gunakan adalah deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dapat di simpulkan bahwa Al-
Qur’an adalah kalam Allah Swt yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui malaikat jibril. Al-Qur’an adalah sebagai pedoman bagi umat islam dan
petunjuk bagi mereka yang menyakini dan mempercayai serta mengamalkan Al-
Qur’an dan Hadits. Membaca Al-Qur’an adalah suatu ibadah dan merenungkan dan
memahami isi dan maknanya.
Kata Kunci : Kelurahan Tonrorita, Baca Tulis, Al-Qur’an.
ABSTRACT
Rosmina 2021. Pendidikan Sosiologi. Improve reading and writing of the Qur’an in
Al-Ikhwan Kindergarten/TPA Tonrorita Village, Biringbulu District, Gowa
Regency. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education, Muhammadiyah
University of Makassar. Advisors Kaharuddin and Syabhan Nur.
The main problems of this paper are: 1. What is the role of Kindergarten/TPA
Teachers in improving reading and writing of the Qur’an in Tonrorita Village,
Biringbulu District, Gowa Regency?. 2. How is the Al-Ikhwan Kindergarten/ TPA
Al-IKhwan reading and writing carried out in the Tonrorita sub-district?. This
author’s goal (1). Who knows how to read and write Qur’an in TK/TPA Al-Ikhwan
Tonrorita Village, (2). To describe the implementation of reading and writing the
Qur’an in TK/TPA Al-Ikhwan, Tonrorita Village.
The method in this paper is a qualitative descriptive method. The sampling
technique of respondents using purposive sampling is used. The data collection used
is observation, interviews, and documentation. This analysis used is descriptive.
The results of this study indicate that it can be concluded that the Qur’an is
the word of Allah Swt which was revealed to the prophet Muhammad SAW through
the angel Gabriel. The Qur’an is a guide for muslims and a guide for those who
believe and believe and practive the Qur’an and Hadith, reading the Qur’an is a
worship and contemplating and understanding its contents and meaning.
Keywords: Tonrorita Village, Reading and Writing and the Qur’an.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh puji syukur kita
panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberi nikmat dan kesehatan dan
kelancaran dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini dan tak lupa pula kita
kirimkan salam dan shalawat kepada nabi Muhammad Saw.
Selama penelitian dan penulisan skripsi ini banyak sekali hambatan yang
penulis alami, namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai
pihak dan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis beranggapan bahwa skripsi ini merupakan karya terbaik yang
dapat penulis persembahkan. Akan tetapi penulis menyadari bahwa tidak tertutup
kemungkinan di dalamnya terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya bagi para pembaca pada umumnya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberi dukungan, arahan bimbingan serta bantuan dan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini maka melalui kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Kedua orang tua tercinta, bapak Mambu dan Ibu Hj.Sangnging, serta kakak
penulis Rosdiana dan Rosmini dan adik tersayang Nursining dan adik laki-
lakiku yang bernama Sahabuddin yang selalu memberikan motivasi ,
semangat, dorongan dan memenuhi segala kebutuhan penulis serta do’a yang
selalu diberikan kepada penulis.
Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Dr. H. Nurdin, M.Pd. selaku ketua jurusan pendidikan sosiologi.
Bapak Kaharuddin, M.Pd, Ph.D. Selaku sekretaris jurusan.
Bapak Kaharuddin, M.Pd, Ph.D. selaku dosen pembimbing Satu yang telah
memberikan bimbingan arahan dan menuntun penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Bapak Syabhan Nur, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pembimbing kedua yang telah
memberikan bimbingan arahan dan menuntun penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Bapak/Ibu para dosen fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, jurusan
sosiologi.
Staf dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis
selama mengikuti studi
Seluruh keluarga penulis yang memberi dukungan dan motivasi.
Adik tersayang Nursining atas dorongan yang diberikan kepada penulis.
Sahabat tercinta Sridewi dan Sridevi yang telah membantu penulis.
Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi angkatan
2016, atas segala bantuan dan kerjasamanya.
Semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Pastinya tak henti-henti
penulis sampaikan semoga amal baik semua pihak mendapat balasan yang
berlipat ganda dari sang pencipta yang pengasih dan penyayang Allah SWT.
Amin
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis diharapkan.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi diri pribadi
penulis.
Makassar, September 2021
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………...
PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….
SURAT PERNYATAAN………………………………………………………
SURAT PERJANJIAN…………………………………………………………
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………..
ABSTRAK BAHASA INDONESIA………………………………………….
ABSTRAK BAHASA INGGRIS………………………………………………
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah...................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 9
E. Definisi Operasional.................................................................................. 10
BAB II KAJIAN KONSEP ................................................................................ 12
A. Kajian Konsep ........................................................................................... 12
1. Pengertian Baca ................................................................................ 12
2. Pengertian Tulis ................................................................................. 16
3. Pengertian Al-Qur’an ........................................................................ 19
4. Pengertian TK/TPA ............................................................................ 22
B. Kajian Teori ............................................................................................. 24
C. Kerangka Pikir ......................................................................................... 25
D. Penelitian Relevan .................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 29
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 30
C. Fokus Penelitian ........................................................................................ 30
D. Informan Penelitian .................................................................................. 30
E. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 31
F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 32
G. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 32
H. Teknik Analisis Data ................................................................................ 33
I. Teknik Keabsahan Data ............................................................................ 33
J. Etika Penelitian ........................................................................................ 34
BAB I V GAMBAR UMUM LOKASI PENELITIAN ................................... 35
A. Sejarah Lokasi Penelitian .......................................................................... 35
B. Keadaan Geografis………………………………………………………38
C. Keadaan Penduduk .................................................................................... 40
D. Keadaan Pendidikan .................................................................................. 41
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 42
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 42
B. Pembahasan .............................................................................................. 46
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 53
A. Kesimpulan hasil penelitian ..................................................................... 53
B. Saran penelitian ......................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 56
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an secara harfiah berarti “bacaan sempurna” merupakan suatu
nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaan pun sejak
manusia mengenal tulis-baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat
menandingi Al-Qur’an Al-Karim, bacaan sempurna lagi mulia itu. (M.
Quraish Shihab, 2007)
Pengetahuan dan peradaban yang dirancang Al-Qur’an adalah
pengetahuan terpadu yang melibatkan akal dan kalbu dalam perolehannya.
Al-Qur’an sebagai kitab terpadu, menghadapi dan memperlakukan peserta
didiknya dengan memperhatikan keseluruhan unsur manusiawi, jiwa, akal
dan jasmaninya. (M. Quraish Shihab, 2007)
Al-Qur’an begitu istimewa dalam kehidupan umat manusia khususnya
bagi umat Islam. Al-Qur’an menjadi tolak ukur dalam bertindak, bersikap,
bersosial dalam kehidupan ini. Al-Qur’an menjadi pedoman bagi mereka
yang mempercayai, mempelajari dan mengamalkannya. Dalam
mempelajari Al-Qura’an tidak ada batasan umur, baik anak-anak, remaja
maupun dewasa. Sebagian orang berpandangan bahwa orang yang sudah
dewasa atau sudah memasuki lanjut usia yang baru mau belajar Al-Qur’an
baginya sudah terlambat. Padahal, tidak ada kata terlambat bagi mereka
yang mau belajar atau mempelajari Al-Qur’an, umur bukanlah persoalan
akan tetapi masalahnya adalah kemauan.
2
Salah satu tujuan Al-Qur’an ialah untuk meningkatkan manusia,
khususnya kaum Muslimin bahwa ajaran-ajaran Al-Qur’an adalah satu
kesatuan terpadu yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Dalam bidang
pendidikan, Al-Qur’an menuntut bersatunya kata dengan sikap. Karena itu,
keteladanan para pendidik dan tokoh masyarakat merupakan salah satu
andalannya. (M. Quraish Shihab, 2007)
Seseorang yang telah tertanam dalam dirinya nilai-nilai Al-Qur’an
senantiasa menjadi pribadi yang adil, jujur dan sabar. Al-Qur’an menjadi
wadah atau ilham terbentuknya sikap dan peilaku teladan manusia
khusunya umat Muslim.
Al-Qur’an adalah petunjuk-Nya yang bila dipelajari akan membantu
menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman dalam penyelesaian
berbagai problem atau persoalan hidup. Apabila dihayati dan diamalkan
akan menjadikan pikiran, rasa dan karsa mengarah kepada realitas
keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas dan ketentraman hidup pribadi
dan masyarakat.
Kemampuan membaca merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan
manusia, terutama di era globalisasi saat ini, setiap orang harus bisa
membaca guna memperoleh informasi. Semua orang di tuntut untuk
membaca terutama dalam membaca Al-Qur’an bagi umat Islam.
Pembelajaran Al-Qur’an merupakan suatu kewajiban yang harus
dilaksanakan dan ditumbuh kembangkan bagi setiap individu muslim
karena terkait langsung dengan ibadah ritual seperti shalat, haji dan do’a.
3
Globalisasi yang melanda berbagai dimensi kehidupan, sedikit
menimbulkan dampak terhadap berbagai bidang secara umum. Pengaruh
tersebut ada yang positif, namun ada pula yang negative. Dampak
positifnya adalah semakin majunya tekhnologi informasi maka semakin
maju pula perkembangan pendidikan, khususnya terkait dengan mutu dan
kualitas. Perkembangan tekhnologi juga membawa dampak negative bagi
santri dan santriwati untuk belajar al-Qur’an. Santri lebih suka
menghabiskan waktu berjam-jam di depan computer untuk main game
dibanding dengan mengeja huruf al-Qur’an. (Ali Muhsin, 2017)
Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai bagian dari Mukjizat Nabi, melalui Malaikat
Jibril. Al-Qur’an menjadi pedoman bagi umat seluruh alam, menjadi
petunjuk bagi mereka yang meyakini dan mempercayai serta
mengamalkannya. Membaca al-Qur’an adalah suatu ibadah apalagi
merenungkan dan memahami isi dan maknanya. Al-Qur’an adalah kitab
terakhir yang diturunkan Allah SWT sebagai pelengkap atau penyempurna
kitab-kitab sebelumnya. Sangat relevan jika al-Qur’an dijadikan acuan
atau pedoman dalam kehidupan umat manusia.
Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, sebagai mukjizat dan rahmat
bagi alam semesta. Di dalamnya mengandung petunjuk pedoman dan
pelajaran bagi siapa yang mempercayainya serta mengamalkannya,
sungguh mulia Al-Qur’an sehingga hanya dengan membaca saja sudah
4
termasuk ibadah apalagi dengan merenungkan makna yang tersimpan
didalamnya. Bukannya hanya itu, Al-Qur’an juga kitab suci terakhir yang
di turunkan allah swt, yang isinya mencakup segala apa pokok-pokok
syariat yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya,
karena itu, setiap orang yamng mempercayai Al-Qur’an akan bertambah
cinta kepadanya cinta untuk membacanya, untuk mempelajari dan
memahaminya serta untuk mengamalkan dan mengajarkannya.
Begitu pentingnya kemampuan dasar membaca Al-Qur’an dengan hal
ini tersirat dalam surat keputusan bersama (SKB) Menteri Dalam Negara
dan Mentari Agama RI No. 128/44A, secara eksplisit ditegaskan bahwa
umat islam agar selalu berupaya meningkatkan kemampuan membaca Al-
Qur’an dalam rangka peningkatan dan penghayatan serta pengalaman Al-
Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Pada masa lalu, pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an berlangsung di
surau, mushola, yang kebanyakan diikuti oleh anak-anak desa. Metode
pembelajarannya sesuai dengan kemampuan dan pengalaman guru ngaji
mereka. Belum ada pegangan standar, kesamaan kurikulum dan metode
pembelajaran Al-Qur’an yang teruji efektif.
Dengan mempelajari al-qur’an terbuktilah bahwa umat Islam
bertanggung jawab terhadap kitab sucinya. Rasullah saw telah
menganjurkan kita untuk mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an kepada
orang lain. Tanda-tanda seseorang juga dapat di lihat dari seberapa besar
kecintaanya kepada Al-Qur’an semakin tebal keimanan seseorang, akan
5
semakin dalam cintanya kepada Al-Qur’an, tidak hanya menganggap
membaca Al-Qur’an sebagia ibadah, melainkan sudah menjadi kebutuhan
dan penawar atas kegelisahan jiwanya, bila umat islam menjadikan Al-
Qur’an sebagai pedoman hidup, niscaya umat islam akan maju, cerdas,
sejahtera lahir dan batin.
Membaca dan mempelajari Al-Qur’an adalah suatu keharusan umat
islam, karena al-qur’an merupakan sumber utama bagi umat islam dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, berbicara mengenai
kemampuan membaca dan mempelajari Al-Qur’an yang akan di peroleh
adalah hasil yang bervariasi. Terkadang orang yang mampu membaca
dengan baik akan pandai memahami isi kandungannya, ada juga orang
yang begitu bagus dalam membaca Al-Qur’an tetapi tidak pandai
memahami isi kandungan dalam al-qur’an, ada juga orang yang kurang
bagus dalam membaca al-qur’an dan terakhir adalah orang yang seimbang,
dalam arti ia mampu membaca dan memahami Al-Qur’an dengan baik dan
benar.
Mengingat pentingnya pendidikan Al-Qur’an ini, maka para guru
TK/TPA dan orang tua selalu berupaya agar setiap peserta didiknya
mampu membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar kemudian
mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satunya upaya meningkatkan kemampuan baca tulis al-qur’an adalah
pembenahan kualitas pendidikan Al-Qur’an melalui Taman Pendidikan
6
Al-Qur’an (TPA) yang di selenggarakan di mesjid-mesjid atau di rumah-
rumah masyarakat.
TK/TPA merupakan salah satu lembaga dari pendidikan keagamaan di
selenggarakan pada jalur non formal yang disediakan untuk anak-anak usia
sekolah dasar dan mengalami pertumbuhan serat perkembangan yang
cukup pesat di indonesia.
Kitab suci yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
merupakan sumber petunjuk dan ilham abadi bagi kehidupan manusia,
baik individual maupun kolektif. Kitab suci Al-Qur’an juga merupakan
pedoman yang sangat di butuhkan manusia dalam mencari jalan hidup
yang berdasarkan keadilan, kebenaran, kebaikan, dan moral yang tinggi.
Pedoman dan petunjuk tersebut seseorang akan merujuk dalam
memandang dan menyikapi berbagai persoalan yang di hadapinya,
menentukan arah serta memecahkan berdasarkan pedoman hidup yang di
yakini kebenarannya. Oleh karena itu, seseorang akan terombang-ambing
dalam menghadapi persoalan hidupnya, baik terhadap diri pribadi,
keluarga, masyarakat maupun bangsanya.
Membaca dan menulis adalah dua kegiatan yang saling berkaitan satu
sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa islam sejak awal sudah
menyerukan kepada manusia untuk membaca dan menulis. Sebab, wahyu
Allah pun tidak dapat di terima tanpa dibaca terlebih dahulu. Al-Qur’an
tidak akan bisa di nikmati oleh generasi selanjutnya jika tidak ada
pembelajarannya yang berjenjang. Baca tulis Al-Qur’an telah banyak
7
berkembang di indonesia sejak lama setiap metode dikembangkan
berdasarkan karakteristiknya.
Di dunia pendidikan modern mengalami kemajuan yang sangat pesat
seirama dengan adanya tuntuna dari masyarakat dan perkembangan dunia
global. Hal ini dapat di lihat dari lembaga pendidikan maupun perangkat
lunak. Kemajuan yang sangat pesat itu jelas menimbulkan problem baru
bagi dunia pendidikan yang kurang siap dalam memberikan respon
terhadap perkembangan tersebut..
Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan manusia yang
peranannya sangat penting. Melalui proses pendidikan seseorang di
arahkan dan di bombing untuk dapat menghadapi kehidupan ini dengan
sebaik-baiknya. Pendidikan dalam kehidupan manusia merupakan
pedoman hidup dan pada tingkah laku baik dalam hubungan manusia
dengan Allah swt maupun dalam hubungan manusia dengan sesame
manusia. Pengalaman agama dalam hidup manusia dalam masyarakat,
keluarga maupun di lingkungan masyarakat.
Di Kelurahan Tonrorita, hampir di setiap dusun ada TK/TPA. Salah
satunya adalah TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga. Namun, masih banyak anak-
anak yang belum bisa membaca Al-Qur’an, masih ada yang belum lancar
dan bahkan masih ada yang belum tahu membaca Iqro’.
Semakin meluasnya tekhnologi dapat mempengaruhi berbagai elemen
dalam masyarakat, salah satunya bagi para santri/santriwati. Sebagian dari
mereka lebih memilih bermain game daripada belajar mengaji.
8
Sebagaimana yang telah berlangsung di TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga,
dimana anak-anak dibimbing dalam membaca dan menulis Al-Qur’an.
Ada beberapa tahap dalam proses belajar-mengajar di TK/TPA tersebut,
diantaranya ialah dimulai dari belajar Iqro’. Dimana anak-anak berumur 5
tahun atau yang masih menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak
(TK), diajar pengenalan huruf terlebih dahulu atau disebut Belajar Iqro.
Setelah tahap ini selanjutnya ialah tahap membaca Al-Qur’an yang besar
atau Membaca Surah-surah dalam Al-Qur’an. Bagi anak-anak yang sudah
selesai membaca Iqro’nya dan dinyatakan sudah lancar, selanjutnya ia
akan dibimbing untuk membaca Al-Qur’an Besar guna memperlancar
bacaan Al-Qur’annya.
Anak-anak yang sudah mulai membaca Al-Qur’an besar sekitar umur
9-10, tergantung dari situasi atau kondisi sang anak dalam mempelajari Al-
Qur’an. Dalam proses membaca Al-Qur’an Besar selain untuk
memperlancar bacaan, anak-anak atau santri/santriwati akan diajari pula
mengenai tajwid. Khusus untuk santri/santriwati kelas 5-6 difokuskan
untuk menghafal Juz 30, disamping ia juga membaca Al-Qur’an Besar.
Tidak hanya itu, para santri/santriwati juga mengikuti lomba-lomba
yang dilaksanakan di daerah Kelurahan Tonrorita maupun di luar daerah
Kelurahan Tonrorita. Hal itu dilakukan sebab santri/santriwati
membutuhkan tempat untuk mengaktualisasikan pengetahuannya yang
diperoleh selama belajar bersama guru mengaji. Dengan demikian dapat
meningkatkan pengetahuan santri/santriwati dalam membaca atau pun
9
menulis Al-Qur’an. Dari itu, peneliti ingin mengkaji lebih lanjut tentang
Meningkatkan Baca Tulis Al-Qur’an Di TK/TPA Al-Ikhwan Kelurahan
Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Peran Guru TK/TPA dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur’an
di Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa?
2. Bagaimana pelaksanaan baca tulis Al-Qur’an di TK/TPA Al-Ikhwan
di Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa?
C. Tujuan Penelitian
1. Apa yang mengetahui tingkat baca tulis al-quran di TK-TPA Al-
Ikhwan di Kelurahan Tonrorita.
2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan baca tulis Al-Qur’an di TK-TPA
Al-Ikhwan di Kelurahan Tonrorita.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah sasaran yang hendak dicapai setelah
kegiatan penelitian dilakukan. Ada beberapa manfaat yang bisa di peroleh
dari hasil karya penelitian ini, baik itu secara teori maupun secara praktis.
1. Manfaat Toeritis
Secara teori penulis berharap, dikemudian hari penelitian ini
dapat menambah khasanah ilmiah bagi perpustakan sebagi referensi
atau rujukan tentang strategis peningkatan pembiayaan di lembaga
pendidikan. Selain itu di harapkan juga sebagai bahan informasi di
10
kalangan lembaga pendidikan tentang strategi peningkatan
pembiayaan pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi TK-TPA Al-Ikhwan diharapakan mampu meningkatkan
pembiayaan TK-TPA yang umumnya masih minim.
b. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi lembaga-lembaga
lain, khususnya lembaga pendidikan islam tentang strategi
peningkatan pembiayaan pendidikan.
E. Definisi Operasional
Untuk mempermudah pemahaman dan menghindari kesimpangsiuran
pengertian maka perlu adanya penegasan istilah ini sesuai dengan focus
yang terkandung dalam tema pembahasan antara lain sebagai berikut:
1. Baca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah
besar tindakan. Membaca juga mempunyai peranan social yang amat
penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa.
2. Tulis/menulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikir,
pengalaman dan pengetahuan ke dalam bentuk catatan dengan
lambang atau symbol yang dibuat sacara sistematis sehingga dapat
dengan mudah di pahami oleh orang lain.
3. Al-Qur’an adalah firman allah swt yang diturunkan kepada nabi
Muhammad saw melalui malaikat jibril.
4. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) adalah lembaga atau kelompok
masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan nonformal jenis
11
keagamaan islam yang bertujuan untuk pengajaran membaca Al-
Qur’an sejak usia dini, serta memahami dasar-dasar islam serta
membantu pertumbuhan dan perkembangan rohani anak agar memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Konsep
1. Pengertian Baca
Secara etimologi kata “baca” adalah bentuk kata dari kata kerja
“membaca” dan “tulis” adalah bentuk kata benda dari kata kerja “menulis”,
menurut kamus umum bahasa indonesia, membaca diartikan melihat tulisan dan
mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu. Menurut Henry N.
Siahaan, membaca adalah seni atau ilmu untuk mengartikan dan menafsirkan
kata-kata yang dicetak atau yang telah ditulis. Dengan demikian, membaca
merupakan suatu usaha agar dapat mengerti apa yang etrtulis, seseorang yang
genar membaca akan mendapatkan informasi yang lebih banyak dan
mempunyai pengetahuan yang mendalam.
Baca adalah proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi
beberapa huruf dan kata. Baca adalah proses untuk mengenal kata dan
memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan di mana hasil akhir
dari proses membaca adalah seseorang maampu membuat intisari dari bacaan.
Dengan mengajarkan anak membaca yang perlu diperhatikan oleh pustakawan
dalam membina dan mengembanagkan minat dan membaca.
Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang
bersifat reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca seseorang akan
memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-pengalamanbaru.
13
Semua yang diperoleh melalui bacaan itu akan memungkinkan orang
tersebut mampu mempertinggi daya pikirannya, mempertajam pandangannya,
dan memperluas wawasannya. Oleh karena itu, pembelajaran membaca
disekolah mempunyai peranan yang penting. Dalam pembelajaran membaca,
guru dapat memilih wacana-wacana yang berkaitan dengan tokoh nasional,
kepahlawanan, kenusantaraan, dan kepariwisataan. Selain itu melalui contoh
pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai moral,
kemampuan bernalar, dan kreativitas anak didik.
Membaca merupakan keterampilan berharga dapat di gunakan sepanjang
hidup. Membaca yang baik ditunjukkan dengan kemampuan seseorang
menyelesaikan tugas membaca dengan mudah dan cepat di sertai peningkatan
pemahaman sehingga memperoleh nilai lebih baik dan belajar dengan cepat.
Selain penting membaca merupakan bagian dari proses pendidikan seperti
yang tercantum dalam permendikbud No 67 Tahun 2013 tentang kerangkap
dasar dan struktur kurikulum yang menyatakan bahwa pendidikan adalah
suatu proses yang memberi berdasarkan makna yang di tentukan oleh lensa
budayanya dan sesuai kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
dan kecermerlangan akedemik dengan memberikan makna terhadap apa yang
di lihat didengar di baca di pelajari dari warisan budaya dengan tingkat
kematangan psikologi serta kematangan fisik peserta didik.
Membaca adalah suatu proses yang di lakukaan serta di pergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang di hendak disampaikan kepada
14
penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntun
agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu
panmdangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat di
ketahui.
Dalam membaca pemahaman pembaca di tuntun untuk memahami isi
bacaan. Di dalam membaca pemahaman kecepatan memahami bacaan
bervariasi, tergantung pada bahan bacaan yang di baca. Jika bahan bacaan
yang kita baca mudah di pahami maka kecepatan memahami akan kecepatan
maksimal, sedangkan jika bahan bacaan yang sulit untuk di pahami maka
kecepatan dalam memahami akan kurang maksimal.
Gibbons (1993: 70-71) mendefinisikan membaca sebagai proses
memperoleh makna dari cetakan. Kegiatan membaca bukan sekedar aktivitas
yang bersifat pasif dan respektif saja, melainkan menghendaki pembaca untuk
aktif berpikir. Untuk memperolleh makna dari teks, pembaca harus
menyertakan latar belakang “bidang” pengetahuan, topik, dan pemahaman
terhadap system bahasa itu sendiri.
Menurut Mulyono Abdurahman (2003:200) membaca merupakan aktivitas
kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang terkait
dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Aktivitas
mental mencakup ingatan dan pemahaman. Orang dapat membaca dengan
baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, mampu menggerakkan
mata secara lincah, mengingat symbol-simbol bahasa dengan tepat dan
memiliki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan.
15
Kemampuan membaca mempunyai makna yang sangat penting baik
dalam kehidupan akademis maupun dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
memahami iklan dalam surat kabar misalnya, diperlukan kemampuan
membaca peringkat enam dan tujuh. Petunjuk yang ada dalam berbagai
pembungkus obat hanya dapat di pahami oleh pembaca peringkat sepuluh,
dan materi bacaan yang tertera dalam boring yang harus di isi oleh pajak,
surat perjanjian, petunjuk dalam buku tabanas, dan sebagainya menghendaki
pembaca yang menduduki peringkat dua belas. Menurut Muhafidin (2016:66-
70) membaca merupakan aktivitas pemrosen kata-kata, konsep, informasi, dan
gagasan-gagasan yang dikemukan oleh pengarang yang berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman awal pembaca dengan mengamati symbol-
simbol tulisan, menghubungkan kata-kata, membuat referensi dan evaluasi,
dan menginterpretasikan apa yang diamati. Dengan demikian, pemahaman
diperoleh apabila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang
telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam bacaan.
Menurut Syafi’I bahwa membaca adalah suatu proses yang bersifat fisik
atau yang di sebut proses mekanis, yang berbentuk aktivitas berpikir dalam
mengatur informasi.
Menurut Soedarso, membaca adalah tidak ahanya sekedar membunyikan
lambing-lambaga bunyi bahasa yang tertulis. Membaca merupakan kegiatan
yasng lengkap yang mengarahkan sejumlah besar tindakan yang berbeda-beda.
16
Menurut Nurhadi, membaca adalah proses pengucapan lisan untuk
mendapatkan isi yang terkandung di dalamnya, sedangkan rumit yang bertautan
dan berhubungan untuk menunjang pemahaman terhadap bacaan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat saya simpulkan
bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media, dan suatu proses
kegiatan memcocokkan huruf atau melakukan lambang-lambang.
2. Pengertiaan Menulis atau Tulis
Tulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikiran, pengalaman
dan pengetahuan kedalam bentuk catatan dengan menggunakan aksara, lambang
atau symbol yang dibuat secara sistematis sehingga dapat dengan mudah di
pahami oleh orang lain. Menulis merupakan sala satu kegiatan yang kompleks
mencakup gerakan jari, tangan, lengan, dan mata secara terintegrasi.
Menulis adalah kegiatan penyampaian pesan, gagasan, perasaan, atau
informasi secara tertulis kepada pihak lain. Dalam kegiatan berbahasa menulis
melibatkan empat unsur, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi
tulisan, medium tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan. Kegiatan
menulis sebagai sebuah perilaku berbahasa memiliki fungsi dan tujuan personal,
interksional, informative, instrumental, heuristic, dan estetis.
Menulis sebagai salah satu keterangan berbahasa tak dapat dilepaskan dari
aspek-aspek keterampilan berbahasa lainnya. Ia mempengaruhi dan
dipengaruhi. Pengalaman dan dimasukan yang diperoleh dari menyimak,
berbicara dan mrmbaca, akan memberikan kontribusi berharga dalam menulis.
17
Menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena melibatkan unsur
kebahasaan dan unsur di luar bahasa yang akan menjadi isi tulisan. Unsur-unsur
tersebut akan menghasilkan tulisan yang runtut dan padu. Agar komunikasi
lewat lambang tulis berjalan dengan lancer seperti yang di harapkan, penulis
harus mampu menuangkan gagasannya ke dalam bahasa yang tepat, teratur dan
lengkap.
Dalam kamus besar bahasa indonesia (2010:1497), pengertian menulis
adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat)
dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan ide si penulis ke dalam bentuk
tulisan, sehingga maksud penulis dapat di ketahui banyak orang melalui tulisan
yang dituliskan. Kemampuan seseorang dalam menuangkan idenya ke dalam
sebuah tulis sangatlah berbeda, dipengaruhi oleh latar belakamg penulis.
Dengan demikian, mutu atau kualitas tulisan setiap penulis berbeda pula satu
sama lain. Namun, satu hal yang penting bahwa terkait dengan aktivitas
menulis, seorang penulis harus memperhatikan kemampuan dan kebutuhan
pembacanya.
Kegiatan menulis merupakan upaya penulis untuk mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu penulis harus memilih, menyusun tujuan, kemudian
menuangkannya dalam bahasa yang mudah dibaca dan dipakai oleh
pembacanya (Callan dan Hodijah, 2007:128). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa menulis merupakan kegiatan berbahasa non lisan yang harus dipelajari
agar orang lain memahami dan mengerti apa yang diingikan penulis. Menulis
adalah menurukan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
18
menggambarkan suatu bahsa yang di pahami oleh seseorang, sehingga orang
lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau memahami bahasa
dan gambar grafik.
Menulis adalaah kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam
bentuk tulisan yang diharapakan dapat di pahami oleh pembaca dan berfungsi
untuk sebagai alat komunikasi secara tidak langsung, menulis juga melahirkan
pikiran atau perassan dan menuangkan isi hati penulis. Menulia merupakan
suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi pembaca dan abdi waktu
tertentu. Salah satu tugas terpenting sang penulis adalah menguasai prinsip-
prinsip menulis dan berpikir yang akan dapat menolongnya mencapai maksud
dan tujuannya, yang paling penting diantara penemuan, susunan, dan gaya,
secara singkat balajar berpikir dalam dengan cara tertentu.
Menurut Pranoto (2004;9) menulis bearti menuangkaan buah pikiran
kedalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui
tulisan. Menulis juga dapat diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan
yang ditauangkan dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain melalui proses
menulis kita dapat kita dapat berkomunikasi secara tidak langsung.
Menurut Henry Guntur Taringan (1986: 15) menyatakan bahwa menulis
dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan
bahasa tulis sebagai sukar dan kompleks.
Menurut Burhan Nugiantoro (1988:273) menyatakan bahwa menulis adalah
aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa.
19
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat saya simpulkan bahwa
menulis adalah suatu kegiatan komunikasi dengan menyampaikan suatu
gagasan, ide maupun pemikiran yang dimiliki dalam bentuk tulisan.
3. Pengertian Al-quran
Al-Qur’an adalah kalam allah yang di turunkan kepada nabi muhammad
saw secara mutawatir dengan perantara malaikat jibril dan berpahala bagi orang
yang membacanya. Al-Qur’an berisi tentang berbagai hal mulai dari masalah
ibadah, amaliyah (perbuatan) manusia, hari akhir, kisah-kisah umat terdahulu,
kitab-kitab yang diturunkanb oleh allah.
Al-Qur’an adalah firman Allah yang telah diwahyukan kepada Rasulullah
SAW melalui beberapa cara yang dikendaki oleh Allah SWT yang memuat
hukum-hukum Islam dan berisi tuntunan-tuntunan bagi umat manusia untuk
mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat, lahir maupun batin.
Al-Quran adalah sumber dari segala sumber ilmu yang menimbulkan kebaiakan
serta kesejahteraan bagi seluruh umat Islam di dunia. Di samping itu Al-Qur’an
merupakan sarana yang paling utama untuk bermunajat kepada Allah SWT baik
membaca, mempelajari, mengajarkan, serta mendengarkannya. Menurut M.
Quraish Shihab, mempelajari Al-Qur’an adalah kewajiban. Dengan demikian
belajar membaca Al-Qur’an adalah wajib bagi setiap orang Islam.
Al-Qur’an adalah kegiatan pembelajaran membaca dan menulis yang
ditekankan pada upaya memahami inforamsi, tetapi ada pada tahap
menghafalkan (melesankaan) lambing-lambang dan mengadakan pembiasaan
dalam melafadzkannya serta cara menuliskannya. Adapun tujuan dari
20
pembinaan atau pembelajaran baca tulis Al-Qur’an ini adalah agar dapat
membaca kata-kata dengan kalimat sederhana dengan lancar dan tertib serta
dapat menulis huruf dan lambang-lambang arah dengan rapi, lancar dan benar.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang kita yakini kebenarannya. Seiring
berjalannya waktu dari zaman ke zaman, dari abad ke abad Al-Qur’an memang
telah terbukti kebenarannya. Bukti kebenaran Al-Qur’an ini akan menambah
ketebalan iman setiap Muslim. Tetapi amat aneh ketika menyakini sesuatu
tetapi tidak tahu artinya. Al-Qur’an adalah kitab yang amat kita yakini
kebenarannya, kita akui kekuatannya. Karena jika kita yakin terhadap sesuatu
biasanya keyakinan itu menjadi lemah karena lemahnya pengetahuan kita
terhadaphal yang kita yakini. Maka dari itu al-quran adalah agar bisa membantu
para pembaca yang senantiasa mencari kebenaran.
Al-Qur’an memang bukan sebuah kitab ilmu pengetahuan melainkan sebuah
kitab petunjuk bagi ummat manusia, akan tetapi di dalamnya banyak kita
temukan ayat yang memberikan isyarat tentang kebenaran ilmu pengetahuan.
Al-Qur’an adalah wahyu allah yang di sampaikan kepada rasulnya Muhammad
saw 15 abad tahun yang lalu. Al-Qur’an telah memberikan isyarat dan dorongan
kepada umat manusia agar menuntun dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Menurut M. Quraish Shihab, Al-Qur’an adalah secara harfiyah berarti
bacaan yang sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan allah yang tepat,
karena tiada suatu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu
tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur’an, bacaan sempurna lagi mulia.
21
Menurut Dr. Subhi As-Salih, Al-Qu’ran adalah kalam allah swt yang
merupakan sebuah mujizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammada SAW,
ditulis dalam mushaf dan diriwayatkan secara mutawatir, serta membacanya
adalah termasuk ibadah. Al-Qu’ran merupakan murni wahyu yang disampaikan
oleh Allah SWT, bukan berasal dari hawa nafsu perkataan dari Rasulullah
SAW. Di dalam Al-Quran termuat aturan-aturan kehidupan manusia di dunia
dan Al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa.
Al-Quran jpuga menpunyai fungsi sebagai pedoman bagi setiap manusia untuk
mencapai kebahagiaannya baik di dunia maupun akhirat dan Al-Qur’an
memiliki kedudukan sebagai sumber hukum islam yang paling utama, sumber
hukum kedua adalah perkataan Nabi atau Hadits.
Menurut Muhammad ali ash-Shabumi menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah
firman Allah SWT yang tidak ada tandingannya dan diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan para sahabatnya dengan perantara Malaikat Jibril AS
disampaikan kepada kita dengan cara mutawatir.
Menurut Syrkh Muhammad Khudari Beik, Al-Qur’an adalah firman Allah
SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk memahami isinya
di samapaikan kepada penerusnya umat secara mutawatir diawali dengan Surat
Al-Mushaf, dan diakhiri dengan Surat An-Naas.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat saya simpulkan bahwa Al-
Qur’an merupakan kegiatan seseorang dalam melisankan serta melambangkan
huruf-huruf Al-Qur’an. Semantara kompetensi baca tulis Al-Qur’an merupakan
kesanggupan seseorang dalam melisankan dan membunyikan serta
22
memlambangkan huruf-huruf. Dari pengertian diatas dapat di pahami bahwa
pendidikan Islam untuk mengarahkan siswa kepada kenmampuan membaca
menulis, memahami dan menghayati Al-Quran untuk menjadikan sebagai
pedoman hidupnya.
4. Pengertian TK/TPA
TPA merupakan salah satu lembaga non formal yang keberadaaan masih tetap
dibutuhkan oleh orang tua dan anak-anak, TPA mengajarkan bagaimana cara
mengenal tuhannya dengan mempelajari al-quran sebagai kitabnya.
TK-TPA merupakan salah satu bagian dari pendidikan keagamaan yang
diselenggarakan pada jalur non formal yang disediakan untuk anak-anak usia
sekolah dasar dan mengalami pertumbuhan serta perkembangan yang cukup
pesat di Indonesia. Hal itu menjadi bukti bahwa masyarakat indonesia telah
memberikan sambutan dan dukungan yang cukup baik, dengan demikain proses
pewarisan spiritual bagi generasi mendatang akan semakin mudah. Kitab suci Al-
Qur’an yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW merupakan sumber
petunjuk dan ilham abadi bagi kehidupan umat manusia,baik individual maupun
kolektif.
Pembelajaran al-quran di TK-TPA, maka para pendidik bisa merangkai
pembinaan dasar-dasar ilmu agama terhadap santri atau anak didik yang dibina.
Jalur inilah yang paling tepat membina pemahaman agama, sehingga mampu
membekali seorang anak dalam mengembangkan ilmu agama di tingkat
pendidikan formal.
23
Taman kanak-kanak al-quran/Taman Pendidikan Al-Qur’an didirikan oleh
lembaga penyelengagara di tengah-tengah masyarakat komunitas muslim yang
keberadaannya untuk mendukung usaha pemerintah menuju tercapainya tujuan
pendidikan nasional yang bukan hanya menghandalkan intelektual belaka, namun
juga pembinaan akhlak. Penyelenggaraan taman kanak-kanak Al-Qur’an/Taman
Pendidikan Al-Qur’an mendapat dukungan positif dari lembaga-lembaga
pengajian/pendidikan dan juga mendapat perhatianserta respon dari pemerintah
dengan dikeluarkannya peraturan daerah provinsi Sulawesi Selatan Nomor : 4
Tahun 2006 tentang pendidikan Al-Qur’an.
Peraturan daerah yang dikeluarkan pemerintah diatas merupakan bukti
kepedulian pemerintah terhadap anak-anak yang tidak mampu membaca al-
quran, serta yakin bahwa dengan pendidikan al-quran yang diselenggarakan baik
melalui lembaga-lembaga pengajian umum maupun taman kanak-kanak al-
quran/taman pendidikan al-quran (TKA-TPA) dapat mengarahkan anak-anak
kepada terbentuknya generasi qurani yang berakhlak mulia.
Penyelenggaraan taman kanak-kanak al-quran/taman pendidikan al-quran
merupakan satu upaya untuk mengajak umat islam menjadikan al-quran sebagai
landasan moral, etika dan spiritual yang kokoh bagi pelaksana permbang unan
bangsa indonesia, khususnya dalam pengembangan iman dan taqwa (IMTAQ)
dan budi pekerti luhur/akhlakul karimah. Dalam sisi yang lebih operasional lagi
adalah memberikan dukungan nyata atas keputusan pemerintah tentang
pentingnya pengentasan buta aksara al-quran dalam rangka penghayatan dan
pengalaman al-quran dalam kehidupan sehari-hari.
24
Menurut Daradjat (1976) dalam bukunya Muhaimin (2004 292), bahwa
perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan
pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa-masa pertumbuhan yang
pertama masa anak umur 0-12 tahun. Penamanan pendidikan agama yang
diberikan kepada anak –anak harus membutuhkan pengaruh, yang kuat pada diri
anak. Karakteristik anak-anak masih meniru tingkat laku orang-orang dewasa
dan pendidikan yang diberikannya.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat saya simpulkan bahwa
TPA adalah sebuah lembaga yang digunakan untuk mendidik anak-anak dengan
cara memberikan pengajaran membaca Al-Qur’an agar pemahaman anak-anak
tersebut dapat tertanam dalam dirinya sampai dewasa.
B. Kajian Teori
Teori balajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh gage
dan Berliner tentang perubahan tingkat laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori
ini berkambang menjadi aliran psikologi terhadap arah pengembangan teori dan
praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai individu yang pasif.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon, seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input atau out
yang berupa respon.
Ciri dari implementasi sukses teori belajar behavioristic ini adalah adanya
perubahan perilaku yang ditunjukan seseorang setelah mengalami kejadian di
masa lampau. Perubahan adalah tanda bahwa seseorang telah merespon suatu
25
kejadian dan menjadikannya pembelajarannya untuk tidak menggunakan respon
yang sama di masa depan guna menghindari akibat yang pernah di alaminya.
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus.
Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran,
perasaan, atau gerakan atau tindakan.
Menurut Albert Bandura, teori belajar behavioristic adalah seorang
psikologi pendidikan terutama dengan teori pembelajatran social. Teori
pembelajaran social ini memiliki konsep utama pembelajaran dengan metode
pengamatan.
C. Kerangkap Pikir
Kerangkap pikir dapat berupa kerangka teori dapat pula berupa sifat
operasional yang diturunkan dari satu atau beberapa teori atau dari beberapa
pernyataan-pernyataan logis. Di dalam kerangkap berpikir inilah akan di
dudukkan masalah penelitian yang telah diindentifikasi dalam kerangkap teoritis
yang relevan dan mampu mengungkap, menerangkan serta menunjukkan
perpesktif terhadap atau dengan masalah penelitian. Pertama, deduksi, proses
berpikir yang menggunakan premis-premis umum bergerak menuju premis
khusus.
Diketahui bahwa dalam membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media dan
suatu proses kegiatan memcocokkan huruf atau melakukan lambing-lambang.
26
Setelah melakukan suatu bacaan maka, peserta didik melakukan tulis untuk
meningkatkan pemahamannya dan menulisnya terhadap al-qur’an yang dibaca
dengan cara berulang-ulang sampai peserta didik memhami.
Dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi dalam
teknik pengumpulan data untuk mengetahui tingkat peserta didik dalam baca
tulis al-qur’an. Dari hasil observasi dan dokumentasi inilah yang kemudian
dianalisis sehingga peneliti memperoleh hasil. Adapun kerangka piker dapat
dilihat sebagai berikut :
Bagan Kerangka Pikir 2.1
TK/TPA AL-
IKHWAN
Pembelajaran
Baca Tulis
Alqur’an
Pelaksanaan Baca
Tulis Al-Qur’an di
TK/TPA Al-Ikhwan
Baturaga
Peran Guru di
TK/TPA Al-Ikhwan
Baturaga
Analisis
Temuan
27
D. Penelitian Relevan
Zainal Abidin Adam. 2008. Dengan judul “Pengaruh Tingkat Penguaasaan
Baca Tulis Al-Qur’an Terhadap Prestasi Pendidikan Agama Islam Siswa Di
SMA Negeri 1 Pangkajene Kabupaten Pangkep”. Penelitian ini menunjukkan
bahwa hasil yang dipeoleh dari penelitian ini bahwa tingkat penguasaan baca
tulis al-qur’an peserta didik masih kemampuan sedang. Adapun persamaan dari
penelitian ini dengan peniliti adalah sama-sama meneliti tentang baca tulis al-
qur’an. Perbedaannya pada penelitian Zainal meneliti tentang pengaruh
sedangkan peneliti sendiri tidak menggunakan pengaruh.
Evi Riani. 2015 dengan judul “Pengaruh Kemampuan Baca Tulis Al-qur’an
Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas VII
Mts Mathuli’ul Falah Langgeharjo Kecamatan Juana Kabupaten Pateng”.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan baca tulis al-qur’an di mts
matholi’ul khususnya opada kelas VII masuk kategori cukup baik. Adapun
persamaan dari penelitian ini dengan peniliti adalah sama-sama meneliti
tentangbaca tulis al;qur’an. Perbedaannya pada penelitian Evi menggunakan
pengaruh dan mata pelajaran Al-qurt’an hadits, sedangkan peneliti sendiri tidak
menggunakan.
Yunita Ifanatul Fadilah. 2016 dengan judul “Pengaruh program baca Tulis
Al-Qur’an terhadap Prestasi belajar Siswa dalam pembelajaran Al-qu’an Hadits
Kelas III di MIN SUKOSEWU BLITTAR”. Penelitian ini menunjukkan bahwa
program baca tulis al-qur’an di MIN Sukosewu Blittar kategori sangat baik.
Adapun persamaan dari penelitian ini dengan peniliti adalah sama-sama meneliti
28
tentang baca tulis al-qur’an. Perbedaannya pada penelitian Yunita meneliti di
sekolah, sedangkan peneliti sendiri meneliti di TK/TPA.
Skripsi yang disusun oleh Jusniati tahun 2011 yang berjudul “Efektivitas
Pembinaan Baca Tulis al-Qur’an Siswa SMP Muhammadiyah Bateballa Desa
Lumpangang Kec. Pajukukan Kab. Bantaeng”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa efektivitas pembinaan baca tulis al-Qur’an pada siswa SMP
Muhammadiyah Bateballa Desa Lumpangan Kec. Pa’jjukang memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap tingkat kelancaran dalam memahami pelajaran baca
tulis al-Qur’an. Mereka dapat memahami dan mengenal sejak dini serta dapat
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Maka hasil dari
pembinaan baca tulis al-Qur’an di SMP Muhammadiyah siswa dapat membaca
dan menulis al-Qur’an dengan lancar dan dapat menguasai dasar-dasar kaidah
penulisan ayat-ayat alQur’an.
Skripsi yang disusun oleh Kamaruddin tahun 2011 yang berjudul “Studi
Tentang Kemanpuan Baca Tulis al-Qur’n dan Pengaruhnya terhadap Prestasi
Belajar Bahasa Arab pada Siswa MI Muhammadiyah Tamala’lang Kec. Bajeng
Kab. Gowa”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemanpuan siswa MI
Muhammadiyah Tamala’lang Kec. Bajeng Kab. Gowa dalam baca tulis al-
Qur’an secara kuantitatif menunjukkan kriteria cukup. Dengan demikian secara
kualitatif, kemanpuan baca tulis al-Qur’an siswa MI Muhammadiyah
Tamala’lang Kec. Bajeng Kab. Gowa telah memenuhi target yang diharapkan.
29
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena untuk mendapatkan
yang mendalam suatua data yang mengandung makna. Makna adalah data yang
pasti merupakan suatu nilai di balik kata yang tampak. Pendekatan penelitian
yang digunakan dalam penelittian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang bisa diamati.
Adapun jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian
lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari
secara intensif tentang interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu,
kelompok, lembaga atau masyarakat. Alasan penelitian mengunakan penelitian
field research ini adalah agar data-data yang diperoleh merupakan data actual atau
keadaan yang terjadi sekarang yang diobservasi secara langsung di lapangan dan
dapat di pertanggungkan jawab serta dapat di percaya.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif deskripsi
dalam menganalisis data di lapangan. Pengertian secara teoritis penelitian
kualitatif adalah penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan suatu
masalah dan dalam keadaan bagaimana adanya hanya merupakan penyikapan
sikat. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah, di mana peneliti merupakan instrumen penelitian ini
30
berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan
berakhir dengan sebuah teori.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang berjudul “meningkatkan baca tulis Al-Qur’an di TK-
TPA Al-Ikhwan di Kelurahan Tonrorita Kecamantan Biringbulu Kabupaten
Gowa”. Adapun alasan memilih lokasi tersebut di dasarkan pada objek yang akan
di teliti yakni pengaruh pendidikan gratis terhadap motivasi belajar siswa akan
mempermudah peneliti memperoleh keterangan-keterangan atau data-data yang
terkait dengan meningkatkan baca tulis Al-Qur’an TK-TPA di Al-Ikhwan
Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.
C. Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini adalah penerimaan TK/TPA diri pada ibu yang
memiliki anak retardasi mental dengan level retardasi mental sedang, guna
mendalami fokus tersebut penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen.
Penelitian eksperimen di pilih karena fenomena yang diamati perlu pengamatan
terbuka, lebih mudah berhadapan dengan realitas kedekatan emosional antara
peneliti dan responden sehingga didapatkan data yang mendalam.
D. Informan Penelitian
Teknik penentuan informan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah teknik purpoise sampling. Menurut sugoyono, “teknik purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan tertentu”
(Sugiyono, 2010-300).
31
Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang memiliki informasi
mengenai objek penelitian tersebut. informan dalam penelitian ini yaitu berasal
dari wawancara langsung yang disebut sebagai narasumber. Dalam penelitian
menentukan informan dengan menggunakan teknik purposive, yaitu dipilih
dengan pertimbangan dan tujuan tertentu yang benar-benar menguasai suatu objek
yaitu peneliti.
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertenrtu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai
penguasa sehingga memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang
diteliti.
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Data primer
Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari
sumber pertamanya. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam
penelitian ini adalah peserta didik Tk/Tpa di tonrorita.
2. Data seekunder
Data sekunder yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
sebagai penunjang dari sumber pertama, dapat juga dikatakan data yang
tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen dalam penelitian ini dokumentasi
dan angket merupakan sumber dan sekunder.
32
F. Instrumen Penelitian
Adapun instrument penelitian yang digunakan instrument penelitian berupa
lembar pedoman observasi, pedoman dokumentasi dan pedoman wawancara.
1. Pedoman observasi
Alat bantu yang digunakan peneliti ketika mengumpulkan data melalui
pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang diselidiki.
2. Pedoman dokumentasi
Alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data,
dan arsip-arsip dokumentasi.
3. Pedoman wawancara
Alat bantu yang digunakan untuk wawancara dan narasumber secara
langsung.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara memperoleh data-data yang
di perlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan antara
lain sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangkamengumpulkan
data yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui proses pengamatan
langsung di lapangan.
2. Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewr) yang mengajukan
33
pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.
3. Dokumentasi
Penggunaan dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai
sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data yang
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari
suatu penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil
penelitian. Analisi data dimulai sejak peneliti selesai. Jadi teknik analisi data
dilaksanakan sejaka merencanakan penelitian sampai penelitian selesai.
Analisis data adalah proses mencari data menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain
sehingga dapat di fahami.
I. Teknik keabsahan Data
Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang
dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data
yang di peroleh. Adapun uji keabsahan data yang dapat dilaksanakan yaitu:
1. Credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian
yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak
meragukan sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan.
34
2. Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian eksperimen.
Validitas eksternal menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkan hasil
penelitian ke pupolasi di mana sampel tersebut.
3. Dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila penelitian yang
dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama akan
memperoleh hasil yang sama pula.
4. Confirmability, Objektivitas pengujian eksperimen disebut juga dengan uji
confirmability penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil
penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang.
J. Etika Penelitian
Penelitian menjamin hak-hak informasi dengan terlebih dahulu melakukan
informed consent sebelum melakukan wawancara informasi berhak menolak atau
tidak bersedia menjadi subjek penelitian. Dalam meminta persetujuan dari
informan menjelaskan terlebih dahulu topik, tujuan penelitian, teknis pelaksanaan
penelitian, dan hak-hak informasi
35
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Lokasi Penelitian
TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga didirikan pada tahun 2002 sampai sekarang.
Diceritakan bahwa guru mengaji yang mengajar di TK/TPA merupakan
seorang Tilawatih dan seorang Hafizdoh. Salah satu alasannya mengajar dan
mengabdikan diri sebagai guru mengaji adalah karena ia ingin selalu bersama
al-Qur’an, mengamalkan ilmu yang dimilikinya dan agar hafalan al-
Qur’annya tidak hilang.
Lama-kelamaan terbentuklah TK/TPA yang bernaungan BKPRMI
(Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia) dan akhirnya juga
bisa di dirikan mulai pada tahun 2002 sampai sekarang.
Tahun 2004, terbentuklah TK/TPA yang berada dibawah naungan
BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid TK/TPA Al-Ikhwan
adalah lembaga pendidikan Al-Qur’an yang berlokasi di Baturaga Kelurahan
Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Pada awalnya berdirinya
pada tahun 2004 santri berjumlah 15 orang santri dan lokasi tempat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar berpusat di kediaman pendiri
TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga. Berjalan beberapan waktu jumlah santri
semakin bertambah hingga jumlah santri mencapai 50 orang santri dan banyak
membuat kondisi mesjid menjadi rebut, di sebabkan oleh santri yang
36
terkadang main-main di dalam mesjdi dan menimbulkan reaksi protes dari
sebagian jamaah. Untuk menghindari rasa nyaman yang di alami jamaah.
Di tahun demi tahun al-hamdulillah santri-santri waktu bisa mengikuti lomba-
lomba dalam kegiatan PASI (Pastipal Anak Saleh Indonesia) dan di lombakan
(Mushabaqatilawatil Qur’an), dan akhirnya juga santri-santri bisa meraih juara
Kejuara lain. Pembina mengambil langkah untuk memindahkan tempat belajar dari
mesjid kembali ke rumah pendiri di lokasi TK/TPA Al-Ikhwan.
Dalam membenarkan bacaan yang salah, peneliti sedikit mengalami kesulitan
karena santri menghadapi kesukaran dalam mengucapkan makhrajul huruf untuk iqra
1, iqra 2 dan sampai iqra 6 mereka kesukaran dalam membaca panjang pendek serta
hukum-hukum bacaan lainnya. Oleh karena itu, peneliti mampu berkomunikasi
dengan santri baik itu dengan menggunakan lisan maupun tulisan dengan baik dan
benar. Di samping itu, peneliti juga menggunakan fasilitas yang ada di dalam
pembelajaran iqra dan menjelaskan materi iqra serta melakukan evaluasi menghadapi
kendala, dan sesuai dengan waktu
37
a. Profil TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga
Nama TK/TPA : Al-Ikhwan Baturaga
Nomor Statistik TPA : 411273060926 :
Alamat Lengkap : Dusun : Baturaga
: Kelurahan/ Desa : Tonrorita
: Kecamatan : Biringbulu
: Kabupaten : Gowa
: Provinsi : Sulawesi Selatan
Telpon : 085341973556
Email :
Nama Kepala TK/TPA : Baisa
Lembaga pendiri/ penyelenggara pengurus TK/TPA Al-Ikhwan
Mulai terbentuk pada Tahun : 2002
Bergabung dengan BKPRMI Tahun : 2004
Jam Kegiatan : 18:30-20:00
Tempat Kegiatan : Di Rumah
b. Visi dan Misi TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga
a. Visi
Menciptakan generasi al-qur’an yang berakhlak mulia dan menjadikan
al-qur’an sebagai pedoman bacaan dan pandangan hidup setiap hari.
38
b. Misi
1) Menanamkan dasar-dasar keimanan ketakwaan kepada allah swt dan
rasulnya.
2) Menjadikan santri dan santriwati TK/TPA Al-Ikhwan memiliki
kemampuan membaca al-qur’an dengan fasih dan benar sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmu tajwid.
3) Menjadikan santri dan santriwati TK/TPA Al-Ikhwan memiliki
kemampuan menghafal juzz Amma, do’a sehari-hari dan ayat-ayat
pilihan.
4) Menjadikan santri dan santriwati TK/TPA Al-Ikhwan memiliki
kemampuan melakukan sholat dengan baik sesuai dengan tuntunan
nabi dan terbiasa hidup dalam suasana islami.
B. Kondisi Geografi
Secara administratif Kelurahan Tonrorita merupakan salah satu Kelurahan
dari 2 (Dua) Kelurahan dan 9 (Sembilan) Desa yang berada dalam wilayah
Kecamatan Biringbulu. Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Keluraha Lauwa
- Sebelah Selatan : Desa Taring dan Desa Pencong
- Sebelah Timur : Desa Datara dan garing
- Sebelah Barat : Desa Borimasunggu
Kehidupan masyarakat petani masih tradisional. Nilai kegotong-royongan
masih nampak, kehidupan sosial masyarakat penuh kekeluargaan. Secara
39
umum proses pencarian nafkah lebih didominasi oleh kaum laki-laki dan
perempuan pada tatanan masyarakat lebih bertugas di dapur dan mengurus
anak.
Mayoritas penduduk di Kelurahan Tonrorita, Kecamatan Biringbulu,
Kabupaten Gowa berasal dari suku Makassar. Bahasa yang digunakan adalah
bahasa makassar dan bahasa Indonesia. Sebagian besar penduduk berprofesi
sebagai petani, pekerjaan lain yang dilakukan sebagai petani adalah
pengusaha, petani, peternak, guru, dan adapula yang berprofesi sebagai
pegawai negeri sipil. Adapula sebagian warga yang membuka warung kecil di
rumahnya, untuk menambah hasil pendapatan. Barang-barang yang
diperjualbelikan adalah barang kebutuhan sehari-hari dan sering dikonsumsi
warga setempat.
Dari beberapa Dusun yang terdapat di Kelurahan Tonrorita, maka
kelurahan Tonrorita memiliki luas 20,68 Km dengan jumlah penduduk
sebanyak 3.644 jiwa dengan berprofesi sebagai petani jagung. Petani yang
sekaligus berprofesi sebagai pemilik modal di Kecamatan Biringbulu banyak,
akan tetapi terkhusus di kelurahan Tonrorita hanya ada 1 orang yang
berprofesi sebagai petani sekaligus pemilik modal.
Kabupaten Gowa terdiri dari 18 (delapan belas) Kecamatan dengan 154
(seratus lima empat) Desa/Kelurahan, mempunyai luas kurang lebih 1.883,33
kilomer persegi tiga atau 3,01 persen dari luas provinsi Sulawesi Selatan.
Wilayah Kabupaten Gowa terbagi dalam 18 kecamatan dengan jumlah
40
Desa/Kelurahan definitive sebanyak 167 dan 726 Dusun./Lingkungan.
Wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar berupa dataran tinggi berbukit-
bukit, yaitu sekitar 72,26% yang meliputi sembilan kecamatan yakni
Kecamatan Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi,
Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan Biringbulu. Selebihnya 27,76%
berupa dataran rendah dengan topografi tanah yang datar meliputi sembilan
Kecamatan yakni Kecamatan Somba Opu, Bontomarannu, Pattallassang,
Pallangga, Barombong, Bajeng, Bajeng Barat, Bontonompo dan Bontonompo
Selatan.
C. Keadaan penduduk
Kelurahan ini adalah salah satu pemasok jagung kuning terbesar di
Kecamatan Biringbulu Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Gowa.
Kecamatan Biringbulu jumlah penduduk 3846 jiwa. Berada di daratan tinggi
Kabupaten Gowa, penduduk kelurahan tonrorita kecamatan biringbulu
sebagian besar adalah petani. Penduduk adalah sejumlah orang yang
mendiami suatu wilayah. Mereka menetap dan membangun kebudayan ( adat
istiadat) sebagain hasil interaksi kehidupan sehari-hari kondisi umum
kehidupan masyarakat petani masih tradisional. Nilai gotong-royong nya
masih Nampak kehidupan sosial masyarakat penih kekekurangan jumlah
penduduk.
Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah
mereka menetap dan membangun kebudayaan (adat istiadat) sebagai hasil
41
interaksi kehidupan sehari-hari. Dalam pembagiannya, secara umum
penduduk di bagi atas dua penduduk yaitu penduduk jenis kelamin laki-laki
dan penduduk jenis kelamin perempuan. Jenis kelamin merupakan salah satu
faktor yang mempengaruh kemampuan kerja dan sangat menentukan dalam
pembagian kerja.
Sumber ekonomi di Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu
Kabupaten Gowa sangat bervariasi karena mata pencaharian yang berbeda-
beda. Sumber perekonomian dapat menentukan tingkat dalam kemakmuran
serta taraf hidup suatu masyarakat dan juga lebih dapat menentukan
kedudukan status dari penduduk itu sendiri.
D. Keadaan Pendidkan
Pendidikan merupakan peranan penting dalam menunjang pembangunan
di segala bidang. Selain itu, sarana pendidikan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, untuk mengetahui secara terperinci jumlah dan
jenis sarana pendidikan di Kelurahan Tonrorita Kecamatann Biringbulu
Kabupaten Gowa. Oleh karena itu, tidak memadai karena tidak adanya
sarana pendidikan sekolah menengah atas yang merupakan salah satu sarana
yang sangat di butuhkan dari jumlah penduduk berdasarkan tingkat
pendidikan yang lumayan banyak.
42
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelusuran yang peneliti lakukan ditemukan bahwa
TK/TPA Al-Ikhwan merupakan salah satu TK/TPA yang ada di Kelurahan
Tonrorita, tepatnya di Dusun Baturaga. Belajar mengaji dari dulu memang
sudah dilakukan mulai dari rumah ke rumah maupun Masjid. Namun, pada
saat itu belum dikenal sebagai TK/TPA melainkan hanya sebagai tempat
belajar mengaji yang dibuka oleh mereka Indonesia)
Santri/santriwati TK/TPA Al-Ikhwan di Baturaga Tonrorita
Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa berjumlah 50 anak, anak laki-laki 25
anak dan anak perempuan 25 anak. Santri dan santriwati yang belajar di
TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga Kelurahan Tonrorita adalah anak-anak yang
mulai masuk TK (Taman Kanak-kanak) sampai anak-anak yang duduk di
bangku SMP/MTs. Waktu belajar santri/santriwati di TK/TPA Al-Ikhwan
Baturaga yaitu setiap malam selain malam Minggu mulai pukul 18.30-20.00
WITA. Jumlah keseluruhan santri dan santriwati di TK/TPA Al-Ikhwan
Baturaga di Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa
yaitu berjumlah 50 anak.
Dalam menghadapi anak-anak yang berbeda sikap dan karakternya
sangat membutuhkan kesabaran yang tinggi. Ada anak-anak yang tingkat
pemahamannya tinggi atau cepat tanggap da nada juga yang sebaliknya.
43
Pada tahun 2002 terbe ntuklah TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga dan di
resmikan pada tahun 2004, dan pembinanya adalah ustadzah Baisa dan ustazd
H. M. Syarif dan di bantu oleh alumni sendiri yaitu saya sendiri dan anaknya
Ustazdah Baisa yang bernama Iqra Subair. Oleh karena itu, santri dan
santriwati memiliki kemampuan membaca al-qur’an dengan baik dan benar.
TK/TPA Al-Ikhwan sudah memiliki sebagai sarana dan prasarana sebagai
penunjang proses belajar mengajar anak santri dan santriwati yaitu papa tulis,
spidol, meja tulis dan al-qur’an sebagai sarana prasarana untuk memciptakan
proses belajar yang nyaman dan tenang bagi santri dan santriwati dalam
proses pembelajaran baca tulis al-qur’an.
Kemampuan membaca Al-Qu’ran adalah hal yang harus di miliki
setiap umat muslim yang dimana orang tua wajib mengajarkannya kepada
anak, namun dari itu seorang guru juga di tuntut untuk mengajarkan dan
membina mengarahkan dan memberikan contoh bagaimana membaca Al-
Qu’ran yang baik dan benar sesuai dengan kaidahnya.
Selain itu cara yang di lakukan untuk meningkatkan baca tulis Al-
Qu’ran yaitu dengan cara mengajarkan kepada anak ilmu-ilmu yang
berhubungan dengan membaca Al-Qu’ran seperti Tajwid dan memberikan
contoh bagaimana cara membaca yang baik dan benar, kemudian di praktikan
langsung kepada anak.
Mempelajari Al-Qur’an berarti belajar membunyikan huruf-hurufnya
dan tulisannya. Tentunya tingkatan ini adalah tingkatan paling awal dan
sangat menentukan keberhasilan. Pada tingkatan selanjutnya mungkin
44
seseorang bisa mempelajari Ulumul Qur’an pada tingkatan selanjutnya.
Namun untuk menuju kepada tingkatan ini seseorang harus menempuh
tingkatan awal yaitu membaca dan menulis Al-Qur’an. Al-Ghazali berkata,
hendaklah seorang santri tidak mempelajari sebuah cabang ilmu sebelum
menguasai cabang ilmu selanjutnya.
Namun saat ini fenomena yang terjadi di kalangan masyarakat,
terutama di rumah-rumah keluarga muslim semakin sepi dan bacaan ayat-ayat
suci A-Qur’an. Hal ini di sebabkan karena dengan munculnya berbagai
produk serta semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur’an
sehingga banyak anggota keluarga yang tidak bisa membaca Al-Qur’an.
Akhirnya kebiasaan membaca Al-Qur’an sudah mulai dari kecil sampai
dewasa.
Pada bab sebelumnya penulis di kemukakan bahwa teknik
pengumpulan data yang di gunakan dalam penyusunan skripsi ini
menggunakan isntrumen wawancara, observasi, dan dokumentasi.
45
Instrument wawancara di susun berdasarkan pokok penelitian yang di
teliti instrument yang di buat adalah mengenai baca tulis al-qur’an di TK/TPA
Al-Ikhwan. Dalam penelitian yang saya gunakan yaitu penelitian kualitatif
yaitu penulis menyajikan data dilakukan dalam bentuk teks dan naratif.
Yang pertama adalah penelitian membagikan instrumen kepada guru
baca tulis al-qur’an untuk di isi sesuai dengan realita yang ada di lokasi
tersebut.
Yang kedua penelitian memeriksa kelengkapan data memilih dan
mengelompokkan data dan data pendukung. Data yang di peroleh melalui
wawancara yang saya kumpulkan, lalu di kelompokan sesuai permasalahan,
selanjutnya data yang berupa fakta dan informasi tersebut di susun
berdasarkan waktu dan tempat yang terlaksanakan di TK/TPA Al-Ikhwan
Baturaga.
TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga merencanakan dan menagetkan
beberapa hal yang harus di capai oleh santri dan santriwati seperti yang
tercantum dalam visi dan misi yaitu menciptakan Qur’ani yang berakhlak
mulia serta menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan dan pandanga setiap hari.
46
B. Pembahasan
1. Apa Peran Guru TK/TPA dalam Meningkatkan Baca Tulis Al-Qur’an
di Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.
Peran Guru TK/TPA sangat di perlukan oleh anak santri unruk belajar
membaca Al-Qur’an, di mana kita mengetahui bahwa Al-Qur’an adalah
pedoman hidup bagi setiap muslim. Oleh karena itu kita juga
mengajarkan kepada anak santri/santriwati untuk belajar Al-Qur’an demi
masa depan mereka dan mengajarkan juga ibadah seperti, Shalat,
membaca Al-Qur’an, puasa dan lain sebagainnya.
Kondisi inilah yang melahrikan terbentuknya TK/TPA Al-Ikhwan
untuk mencintai Al-Qur’an terutama bagi anak-anak hingga para remaja
dapat mengetahui cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dan
dapat memahami apa yang terkandung dalam Al-Qur’an dan menjadikan
bacaan setiap hari.
TPA sebagai lembaga pendidikan non formal yang mempunyai peran
utama mengajarkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an sangat
berperan bagi perkembangan jiwa anak setiap pengetahuan tentang
ibadah, akidah dan akhlak. Mengingat bahwa materi yang di ajarkan tidak
hanya terpaku materi baca tulis Al-Qur’an dan melainkan juga materi
tentang ibadah, akidah dan akhlak yang bertujuan untuk mempersiapkan
diri anak didik kita menjadi pribadi yang Qur’ani dan menjadikan Al-
Qur’an sebagai pedoman hidup dan juga memiliki peran yang sangat
47
penting dalam memudahkan guru mengajarkan Al-Qur’an kepada anak
santri/santriwati dan telah memiliki pengetahuan yang sangat besar.
Pendidikan Al-Qur’an merupakan suatu usaha yang di lakukan pendidik dalam
menyiapkan kartu control untuk mengenal. Memahami dan hingga akhirnya dapat
membaca dengan benar, melalui kegiatan bimbingan dan pelatihan yang telah di
tentukan demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Membaca Al-Qur’an
merupakan suatu ibadah dan merupakan salah satu sarana yang paling utama untuk
menanamkan nilai keagamaan pada anak sedini mungkin.
Dalam hal proses pembelajaraan, kiranya memerlukan faktor-faktor
yang mendukung proses pendidikan yang berlangsung. Salah satunya
adalah dari guru atau tenaga pengajar, di mana seorang guru harus mampu
menjalankan tugasnya secara profesional, tidak hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga mengaplikasikannya dalam pembelajaran, dan
tentunya berupaya dalam meningkatkan minat baca muridnya atau
santrinya.
TK/TPA Al-Ikhwan dalam upaya meningkatkan minat baca al-Qur’an secara
benar dengan melakukan tindakan salah satunya dengan mengulang-ulang bacaan,
yaitu menyuruh santri dan santriwati untuk membaca Al-Qur’an berkali-kali sampai
lancar sebelum pindah kebacaan berikutnya,sebagaimana yang dijelaskan oleh
ustadzah Baisa, bahwa:
“Upayanya yaitu menyuruh santri membaca berulang-ulang sampai bacaannya
lancar
48
2. Bagaimana Pelaksanaan Baca Tulis Al-Qur’an di TK/TPA AL-Ikhwan
Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.
a. Waktu dan tempat pelaksanaan baca tulis Al-Qur’an
Berdasarkan observasi yang saya lakukan di Kelurahan
Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Maka peneliti
mendapatkan hasil bahwa pelaksanaan baca tulis Al-Qur’an di
laksanakan setiap hari sabtu pada pukul 18.00-20.00 WITA dan di
laksanakan di rumah pengajar.
Metode yang di gunakan oleh Pembina TK/TPA Al-Ikhwan
Baturaga Yaitu:
1. Metode Iqra’
Pembelajaran metode iqra’ disesuaikan berdasarkan kemampuan
santri/santriwati mereka di tempatkan sesuai dengan kemampuan
santri. Sepertinya halnya yang di sampaikan oleh Muh Furqon selaku
guru TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga menggunakan metode Iqra’. Di
mana metode ini menurut kami adalah metode yang tidak terlalu sulit
untuk mengajarkan kepada santri metode ini dalam prakteknya tidak
membutuhkan alat yang bermacam-macam karena hanya di tekankan
pada bacaannya membaca huruf Al-Qur’an dengan fasih.
49
Metode iqra’ di susun oleh ustad As’ad Human yang berdomisili
di Yogjakarta. Kitab Iqra’ dari keenam jilid tersebut di tambah satu
jilid lagi yang berisi tentang doa-doa. Buku metode iqra’ ada yang
tercetak dalam setiap jilid da nada yang tercetak dalam enam jilid
sekaligus, di mana dalam setiap jilid terdapat petunjuk
pembelajarannya dengan maksud memudahkan setiap orang yang
belajar maupun yang mengajarkan Al-Qur’an.
2. Metode Qiro’ati
Metode Qiro’ati adalah suatu metode membaca Al-Qur’an yang
langsung mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu
tajwid. Seperti yang di katakana oleh anti bahwa dengan metode
qiro’ati santri di tuntut untuk memperhatikan bacaan Al-Qur’an
Nya sesuai dengan kaidah tajwid.
System yang di gunakan di TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga
dalam pembelajaran Al-Qur’an yaitu system klasikal dan privat.
Sebagaimana yang di sampaikan oleh bapak Haji Syarif kepada
penelitian bahwa system pembelajarannya yang kami gunakan
adalah klasikal dan privat. Kalau klasikal biasanya dilakukan
secara perkelas dan di dalam sudah ada gurunya masing-masing.
Kemudian mulai mengulang hafalan santri/santriwati baiksurah-
surah pendek maupun doa sehari-hari kemudian guru mengaji di
ikuti oleh santri/santriwati secara bersama-sama. Klasikal di
50
lakukan 2 kali di awal dan akhir pertemuan. Sedangkan kalau
privat yaitu menghadapi santri/santriwati membaca lanjutan
bacaan iqro’ atau Al-Qur’an (bagi yang tadarus) satu persatu.
Selain data di atas, peneliti juga mempertanyakan secara langsung
faktor penghambat dalam pembelajaran TK/TPA Al-Ikhwan
Baturaga kepada Ustadzah Baisa bahwa faktor penghambat dan
proses pembelajaran adalah santri/santriwati yang kuarang aktif,
santri yang kurang aktif perhatian kepada orang cenderung malas
masuk untuk mengaji, kemudian mereka lebih asyik bermain ketika
pulang sehingga mereka lupa untuk datang mengaji.
Setelah pembelajaran yang di lakukan selama kurang lebih satu
bulan di dapatkan hasil belajar yang sangat memuaskan. Namun, di
perlukan perbaikan-perbaikan lagi di antaranya adalah masih banyak
di temukan kesalahan anak santri dalam membaca Al-Qur’an dengan
baik dan benar. Misalnya ada beberapa anak santri yang masih
terbata-bata, belum mampu mempraktekkan bacaan dengan baik dan
benar yaitu terkadang bacaan tidak di baca panjang dan seharusnya
pendek malah di baca panjang.
Dengan mempelajari al-Qur’an terbuktilah bahwa umat Islam
bertanggung jawab terhadap kitab sucinya Rasulullah saw. telah
menganjurkan kita untuk mempelajari dan mengajarkan al-Qur’an
51
kepada orang lain. Tanda-tanda keimanan seseorang juga dapat
dilihat dari seberapa besar kecintaannya kepada al-Qur’an. Semakin
tebal keimanan seseorang, akan semakin dalam cintanya kepada al-
Qur’an, tidak hanya menganggap membaca al-Qur’an sebagai ibadah,
melainkan sudah menjadi kebutuhan dan penawar atas kegelisahan
jiwanya. Bila umat Islam menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman
hidup, niscaya umat Islam akan maju, cerdas, sejahtera lahir dan
batin.
52
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkkan bahwa dalam meningkatkan
minat baca santri dan santriwati yaitu denganmemberikan kartu kontrol bacaan dan
kartu kontrol hafalan, santri dan santriwati disuruh membaca bacannya sampai lancar
sebelum pindah ke bacaan selanjutnya dan biasanya memberikan game di selalah
pelajaran.
53
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab V terdahulu, maka dapat simpulkan
bahwa:
1. Peran Guru TK/TPA adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling
berkaitan yang di lakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan
kemajuan perubahan tingkat laku dan perkembangan siswa yang menjadi
tujuannya. Seorang Guru juga berperan untuk membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan serta pengetahuan siswa. Oleh karena itu, guru
harus bisa membuat siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran.
2. Baca Tulis Al-Qur’an adalah kegiatan pembelajaran membaca dan menulis
Al-Qur’an yang ditekankan pada upaya memahami Al-Qur’an, akan tetapi ada
pada tahap menghafalkan lambang-lambang dan mengadakan pembiasaan
dalam melafalkannya serta cara menuliskannya
3. Upaya TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga dalam meningkatkan minat baca tulis
santri dan santriwati adalah memberikan kartu kontrol bacaan dan hafalan
kesetiap santri dan santiwati, bacaannya diulang-ulang sampai lancar,
memberikan game dan menganggap santri dan santriwati sebagai adik sendiri.
Faktor pendukung TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga adalah semanagat dari santri
dan santriwati, dukungan dari orang tua, peran aktif dari tenaga pengajar dan
ruangan belajar yang mendukung, dan faktor penghambatnya adalah
54
terbatasnya jam pelajaran, kemalasan dan kurangnya kedisiplinan santri serta
sarana dan prasarana yang masih kurang.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang diajukan,
yaitu:
1. Santriwan/santriwati di TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga Kelurahan
Tonroroita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa agar lebih
meningkatkan lagi kemampuan membaca Al-Qur’an dengan berbagai
metode pembelajarannya. Hal ini perlu diperhatikan, karena seyogyanya
kemampuan membaca Al Qur’an harus dimiliki setiap orang muslim di
samping sebagai bekal generasi Islami.
2. Guru TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga Kelurahan Tonrorita Kecamatan
Biringbulu Kabupaten Gowa agar selalu berupaya untuk meningkatkan
kemampuan baca Al-Qur’an dengan baik dan benar di kalangan santriwan
55
dan santriwatinya, termasuk dalam hal meningkatkan minat dan motivasi
siswa dalam membaca Al-Qur’an dengan benar dan rapi.
3. Orang tua santri/santriwati di TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga Kelurahan
Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa terus meningkatka
partisipasi aktif untuk memperhatikan dan meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, sehingga akan melahirkan
generasi Qur’ani yang diridhai Allah SWT.
56
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Abbas Nadwi, 2000. Belajar mudah bahasa al-quran. Bandung: Mizan.
Abidin, zainal Adam. 2008. Tingkat Penguaasaan Baca Tulis Al-Qur’an Terhadap
Prestasi Pendidikan Agama Islam Siswa Di SMA Negeri 1 Pangkajene
Kabupaten Pangkep. Universtias Islam Negeri Alauddin Makassar: Makassar.
Ahmad Munir dan Sudarsono, 1994. Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-Qu’ran, Jakarta.
Rineka Cipta. Hlm. 10. Hlm 101.
Anshori 2013 ulumul quran, (Jakarta: Rajawali press).p.17
Azzah Zain Al-hasany 2007, Al-Q’u’ran puncak selera sastra, Surakarta: Zuyad vissi
media. Hlm. 97.
Cik Hasan Basri, 2001: penuntun penyusunan rencana penelitian dan penulisan
skripsi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada). 43.
Henry N.Siahaan.1991, peranan ibu bapak memdidik anak,Cet X (Bandung: angkasa,
h,.18.
http//.edihudiata. wordpress.com.2008:komari metode pengajaran baca tulis al-quran
(Makassar, tim pengelola TK-TPA. Diakses tanggal 2 november 2016.h.7.
Ivatul, Yulita Fadilah. 2016. Pengaruh program baca Tulis Al-qur’an terhadap
Prestasi belajar Siswa dalam pembelajaran Al-qu’an Hadits Kelas III di MIN
SUKOSEWU BLITTAR. Universitas islam Negeri Maulana malik Ibrahim:
Malang.
Lexy J Moeloeng, 2011: Metode penelitian kualitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya), 4. Ibid.
57
Manna Khalil Al-quran, 2015 studi ilmu-ilmu quran, ( Bogor: Pustaka Litera Antar
Nusa).p.15.
Mohammad Kasiram, 2010: metodologi penelitian kuantitatif-kualitatif (malang:
UIN Maliki press), 175.
Mohammad Yunus 2011: hlm. 1.21.
Mujriah. 2016 Peranan TPA(taman pendidikan al-quran ) dalam meningkatkan
kemampuan baca tulis al-quran pada poeserta didik SDN 130 ranteng
limbong kecanmatan curiokabupaten engrakang. Unisversitas Islam Negeri:
Makassar.
Muhafidin 2016 Pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri
Cidempet kecamatan arahan kabupaten indramayu.
M. Quraish Shihab, 1996. wawasan al-quran .Bandung: Mizanp.3
Yossy Idris 2008: keterampilan menulis dalam ranah pembelajaran bahasa, hlm.6.
Aaa Khasanah & Isah Cahyani 2016: Peningkatan Kemampuan Membaca dan
Pemahaman.
Desna Rosyana 2015: Penerapan strategi drta (directed reading thinking activity)
untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Universitas
Pendidikan Indonesia repository.upi.edu. perpustakaan.upi.edu.
Yuni Ernawati 2017:Perbedaan pengaruh penggunaan. Program pancasarjana
Ahmad Baiquni 1994: Al-qur’an ilmu pengetahuan dan teknologi, dana bakti wakaf.
Yogyakarta.
M. Quraish Shihab: 2007 Tentang Al-Qur’an
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 10.
29
PEMERINTAH KABUPATEN GOWADINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTUJL. Masjid Raya No. 38 Tlp. 0411-887188 Sungguminasa 92111
Sungguminasa, 22 Desember 2020
K e p a d a
Nomor : 503/925/DPM-PTSP/PENELITIAN/12/2020Lamp : -Perihal : Rekomendasi Penelitian
Surat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sul-Sel Nomor :9447/S.01/PTSP/2020 tanggal 16 Desember 2020 tentang Izin Penelitian.
Dengan ini disampaikan kepada saudara bahwa yang tersebut di bawah ini:Nama : ROSMINATempat/Tanggal Lahir : Gowa / 7 Oktober 1996Nomor Pokok : 105381115216Jenis Kelamin : PerempuanProgram Studi : Pend. SosiologiPekerjaan/Lembaga : Mahasiswa(S1)Alamat : Baturaga
Bermaksud akan mengadakan Penelitian/Pengumpulan Data dalam rangka penyelesaian Skripsi/Tesisdi wilayah/tempat Bapak/Ibu yang berjudul “"MENINGKATKAN BACA TULIS AL-QUR'AN DI TK/TPAAL-IKHWAN KELURAHAN TONRORITA KECAMATAN BIRINGBULU KABUPATEN GOWA"”
Selama : 16 Desember 2020 s/d 16 Januari 2021Pengikut : -
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pada prinsipnya kami dapat menyetujui kegiatan tersebutdengan ketentuan :
1. Sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan kepada yang bersangkutan harus melapor kepadaBupati Cq. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab.Gowa;
2. Penelitian/Pengambilan Data tidak menyimpang dari izin yang diberikan.;3. Mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengindahkan adat istiadat
setempat;4. Menyerahkan 1(satu) Eksemplar copy hasil penelitian kepada Bupati Gowa Cq. Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab.Gowa.
Demikian disampaikan dan untuk lancarnya pelaksanaan dimaksud diharapkan bantuan seperlunya.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSre
Ditandatangani secara elektronik oleh :a.n. BUPATI GOWAKEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DANPELAYANAN TERPADU SATU PINTUH.INDRA SETIAWAN ABBAS,S.Sos,M.SiPangkat : Pembina Utama MudaNip : 19721026 199303 1 003
Yth. TK/TPA Al-IkhwanDi –
Tempat
Tembusan disampaikan kepada:Yth. 1. Bupati Gowa ( Sebagai Laporan )
2. Ketua LP3M UNISMUH Makasssar di Makassar;3. Yang bersangkutan;4. Pertinggal,-
L
A
M
P
I
R
A
N
Gambar 1: Tempat Lokasi Penelitian
Gambar 2: Mengajarkan Anak-anak Membaca Al-Qur’an Besar
Gambar 3: Belajar Mengaji Tilawah
Gambar 4: Belajar Mengenal Huruf Hijaiyah
Gambar 5: Santri dan Santriwati Melakukan Sholat Berjamaah
RIWAYAT HIDUP
Rosmina, lahir di Gowa pada tanggal 07 Oktober 1996
tepatnya di Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa anak ketiga
dari lima bersaudara, buah hati dari pasangan suami istri Mambu
dan Hj. Sangnging, mulai memasuki jenjang pendidikan di SD
Negeri Tonrorita pada tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009.
Kemudian penulis melanjutkan pendidikan MTs Yapit
Tonrorita pada tahun 2009 sampai 2012, pada tahun yang sama (2012), penulis
melanjutkan pendidikan di MA Al-Mubarak Tonrorita dan tamat pada tahun 2015.
Dan pada tahun 2016 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas
Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan
Pendidikan Sosiologi melalui seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB)