Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan...
Transcript of Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan...
BADAN PUSAT STATISTIK
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 44 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI PERUSAHAAN/USAHARESTORAN/RUMAH MAKAN 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Survei
Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan 2014, perlu
disusun Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan/Usaha
Restoran/Rumah Makan 2014;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Pedoman Pencacahan
Survei Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan 2014
dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor
39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3683);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3854);
3. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan
Pusat Statistik;
4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 6 Tahun
2000 tentang Penyelenggaraan Statistik Dasar;
5. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan
Badan Pusat Statistik di Daerah;
6. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat
Statistik;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK TENTANGPEDOMAN PENCACAHAN SURVEI PERUSAHAAN/USAHA
RESTORAN/ RUMAH MAKAN 2014.
Pasal 1
Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan/Usaha Restoran/
Rumah Makan 2014 merupakan acuan dan panduan
pelaksanaan pencacahan Survei Perusahaan/Usaha
Restoran/Rumah Makan 2014 di seluruh Badan Pusat
Statistik, Badan Pusat Statistik Provinsi dan Badan Pusat
Statistik Kabupaten/Kota.
Pasal 2
Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan/Usaha Restoran/
Rumah Makan 2014 sebagaimana tersebut dalam Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini.
Pasal 3
Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Februari 2014
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
faSURYAMIN
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 44 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI PERUSAHAAN/
USAHA RESTORAN/RUMAH MAKAN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Pengembangan kepariwisataan saat ini makin penting, tidak semata-mata
hanya meningkatkan penerimaan devisa, tetapi juga memperluas kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha, sehingga mampu mendorong kegiatan sektorekonomi lainnya seperti sektor angkutan, industri kecil/rumah tangga,
termasuk juga usaha Jasa Penyediaan Makan Minum, khususnya
Restoran/Rumah makan.
Pengumpulan data statistik Restoran/Rumah makan secara rutin
dilakukan setiap tahun pada bulan Maret sampai dengan April. Untuk
pencacahan tahun 2014, nama dan alamat Restoran/Rumah makan diperoleh
dari hasil listing Sensus Ekonomi 2006 yang telah di up-date.
B. Tujuan
Tujuan pencacahan perusahaan/usaha Restoran/Rumah makan adalah
sebagai berikut:
a. Mendapatkan karakteristik spesifik kegiatan usaha/perusahaan.
b. Mendapatkan gambaran struktur pembiayaan.
C. Cakupan
Pencacahan perusahaan/usaha Restoran/Rumah makan ini dilaksanakan
di seluruh wilayah Indonesia, dilakukan oleh para petugas BPS Daerah, baik
BPS Provinsi, Kabupaten, maupun Kota, meliputi semua usaha yang berskala
menengah besar.
D. Data dan keterangan yang dikumpulkan
Data dan keterangan perusahaan/usaha yang dikumpulkan dalam
pencacahan usaha Restoran/Rumah makan, yaitu :
1. Nama perusahaan/usaha, nama pemilik/pengusaha, dan alamat
perusahaan/usaha,
2. Jaringan perusahaan/usaha,
3. Status badan hukum/usaha,
4. Tahun mulai beroperasi secara komersial,
5. Banyaknya pekerja menurut status pekerja, jenjang pendidikan dan jenis
kelamin,
6. Biaya/pengeluaran selama tahun 2013,
7. Pendapatan selama tahun 2013,
8. Asset perusahaan pada saat pencacahan.
BAB II
METODOLOGI, DOKUMEN YANG DIGUNAKAN,
ORGANISASI SURVEI, DAN JADWAL KEGIATAN
A. Metodologi
l.Metode Pengumpulan Data
a) Seluruh Restoran/Rumah makan yang berskala menengah besar
dicakup/ dicacah secara lengkap (Sensus lengkap).
b) Wawancara langsung jika memungkinkan, apabila tidak selesai
kuesioner dapat ditinggal dengan memberikan penjelasan terlebih
dahulu mengenai cara pengisian kuesioner yang benar.
2. Responden
Responden adalah pengusaha atau orang yang mengetahui tentang
pengelolaan Restoran/Rumah makan.
B. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan pada pencacahan perusahaan/usaha jasa
restoran/rumah makan adalah kuesioner VREST.
C. Organisasi Survei
Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan pencacahan
perusahaan/usaha Restoran/ Rumah makan, struktur organisasi lapangan
telah ditentukan sebagai berikut :
1. Arus Dokumen
Kuesioner VREST dikirim dari Badan Pusat Statistik ke BPS Provinsi yang
kemudian diteruskan ke BPS Kabupaten/Kota untuk dibagikan kepada
petugas pengawas yang selanjutnya akan didistribusikan kepada petugas
pengumpul data (pencacah). Setelah pencacahan selesai, petugas
pengumpul data menyerahkan kuesioner VREST kepada pengawas untuk
diperiksa. Kemudian kuesioner VREST diteruskan oleh pengawas ke BPS
Kabupaten/Kota untuk diperiksa ulang sekali lagi baik kelengkapan isian
maupun konsistensinya. Selanjutnya kuesioner VREST dikirim ke Badan
Pusat Statistik up. Sub Direktorat Statistik Pariwisata melalui BPS
Provinsi.
2. Alur Pengiriman Dokumen
BPS
T
a
BPS PROVINSI
i
A
r
BPS KAB/KOTA
•4PENGAWAS
i k
PENCACAH
T
A
RESTORAN/RUMAH
MAKAN
3. Tugas Pencacah
a. Melakukan pencacahan setiap perusahaan/usaha dengan menggunakan
kuesioner VREST berdasarkan direktori hasil listing SE06 yang telah di
update.
b. Mengikuti pertemuan dengan Pengawas/KSK untuk membahas berbagai
temuan/ masalah yang ditemukan di lapangan dan cara mengatasinya.
c. Melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang bermasalah
dengan disertai Pengawas/KSK.
d. Menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan (kuesioner VREST) ke
Pengawas/ KSK.
e. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan VREST.
4. Konsep dan Definisi
a. Usaha adalah suatu kegiatan ekonomi yang bertujuan menghasilkan
barang/jasa untuk diperjual-belikan atau ditukar dengan barang lain,
dan ada seorang atau lebih yang bertanggungjawab/menanggung
b. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis
usaha yang bersifat tetap, terus menerus, yang didirikan, bekerja dan
berkedudukan dalam wilayah Indonesia, untuk tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba.
c. Badan hukum adalah bentuk pengesahan suatu perusahaan/usaha
pada waktu pendirian yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang
berwenang.
d. Restoran/Rumah makan adalah usaha yang menyajikan,
menghidangkan dan menjual makanan minuman bagi umum di
tempat usahanya yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan
permanen, baik dilengkapi peralatan/perlengkapan untuk proses
pembuatan, penyimpanan, dan penyajian maupun tidak dan telah
mendapatkan ijin dan surat keputusan sebagai restoran/rumah
makan dari instansi yang membinanya. Restoran yang merupakan
salah satu fasilitas dari hotel (menjadi satu kesatuan dengan hotel)
tidak dicacah pada kegiatan ini.
e. Kriteria Usaha Restoran/Rumah makan yang termasuk Usaha
Menengah Besar menurut UU No. 20 Tahun 2008 adalah:
1. Badan Hukum PT, atau
2. Memiliki asset > Rp 500.000.000,00, atau
3. Memiliki omset > Rp 2.500.000.000,00.
5. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Survei Restoran/Rumah makan
Pencacahan Lapangan 1 Maret - 31 April 2014
Pengawasan/Pemeriksaan 15 April - 15 Mei 2014
Pengiriman dokumen ke BPS Pusat 1-31 Mei 2014
Pengolahan Data 1-30 September 2014
Draft Publikasi 1-31 Oktober 2014
BAB III
PEDOMAN PENGISIAN DAFTAR VREST
Kuesioner Pencacahan Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah makan
adalah Daftar VREST.
1. Tata Tertib Pengisian Daftar
a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam.
b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan
menggunakan huruf kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali
singkatan yang sudah umum. Angka harus ditulis dengan angka biasa
(bukan angka romawi).
c. Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap
pertanyaan.
d. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:
1. Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia;
2. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi
kanan (right justified).
2. Tata Cara Pengisian Daftar VREST
Karakteristik usaha Restoran/Rumah makan yang dikumpulkan sangat
beragam, oleh karena itu untuk memudahkan pengisian kuesioner
karakteristik tersebut dikelompokkan menjadi beberapa blok yaitu :
l.Blokl Pengenalan Tempat
2.Blok II Keterangan Petugas
3.Blok III. 1 Keterangan Umum
4.Blok III.2 Keterangan Khusus
5.Blok IV Pekerja dan Balas Jasa Pekerja Tahun 2013
6.Blok V Biaya Pengeluaran Selama Tahun 2013
7. Blok VI. 1 Pendapatan Selama Tahun 2013
8. Blok VI.2 Asset Perusahaan Pada Saat Pencacahan
9. Blok VII Ringkasan Output dan Biaya
10. Blok VIII Catatan
11. Blok IX Pengesahan
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
Tujuan blok ini untuk mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah
perusahaaan/ usaha Restoran/Rumah Makan. Identitas ini digunakan untuk
memudahkan proses pengolahan dan untuk mengetahui kelengkapan
pemasukan kuesioner.
Rincian 1 s.d Rincian 8:
Menyalin dari daftar nama dan alamat perusahaan/usaha Restoran/Rumah
makan hasil SE06 (Direktori Restoran/rumah makan) yang telah di update.
Lakukan perbaikan, jika nama dan alamat tidak sesuai dengan kondisi
lapangan.
Contoh 1:
7. Nama lengkap perusahaan/usaha Restoran/Rumah makan:
SURYA RUMAH MAKAN
8. Alamat lengkap perusahaan/usaha Restoran/Rumah makan
Alamat tempat usaha : JL RAYA BOGOR RT 01 RW 06
KodePos : 13510
Nomor Telepon : (0271) 6291775
Nomor Faksimili : -
Contoh 2:
7. Nama lengkap perusahaan/usaha Restoran/Rumah makan:
ALJAZEERAH RESTORAN
8. Alamat lengkap perusahaan/usaha Restoran/Rumah makan
Alamat tempat usaha : RADEN SALEH NO.58 Jl.
JAKARTA PUSAT
Kode Pos
Nomor Telepon
Nomor Faksimili
10330
(021) 3914444
(021) 3160182
Apabila nama dan alamat perusahaan pada waktu
dilakukan pencacahan berubah (tidak sesuai dengan
Direktori restoran/rumah makan), maka tuliskan nama
dan alamat perusahaan terbaru tersebut pada blok
catatan, beri keterangan.
- ——,
BLOK II: KETERANGAN PETUGAS
Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang
melakukan pencacahan maupun pengawasan pada waktu pelaksanaan
1. Periksa apakah pencacah telah menuliskan nama, tanggal pelaksanaan
kegiatan, dan membubuhkan tanda tangannya pada kolom [2]. Bila belum,
pencacah diminta agar mengisinya sebagai tanda pertanggungjawaban
pelaksanaan tugasnya.
2. Setelah selesai melakukan pemeriksaan terhadap seluruh isian dan telah
melakukan perbaikan/pembetulan, Pengawas harus mengisi nama, tanggal
pengawasan/ pemeriksaan, dan membubuhkan tanda tangannya pada
kolom [3] sebagai bukti dokumen tersebut telah diperiksa.
BLOK III.l : KETERANGAN UMUM
Rincian l.a: Nama pengusaha/penanggung jawab perusahaan/usaha
Tuliskan nama pengusaha/penanggung jawab perusahaan/usaha.
Rincian l.b: Jenis Kelamin
Lingkari salah satu kode jenis kelamin pengusaha dan pindahkan isian ke
dalam kotak yang tersedia.
Rincian 2: Apakah usaha ini mempunyai izin sebagai Restoran/Rumah
Makan
Lingkari kode 1 jika Usaha Restoran/Rumah Makan memiliki izin sebagai
Restoran/Rumah Makan dan kode 2 jika tidak. Pindahkan isian ke dalam
kotak yang tersedia.
Rincian 3: Dalam operasionalnya, apakah usaha ini mempunyai
Lingkari salah satu kode yang sesuai dan pindahkan isian ke dalam kotak
yang tersedia. Jika rincian 3 berkode 3, sebutkan nama izin operasional
lainnya.
Bentuk izin operasional yang dimaksud adalah :
1. Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP)
Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP) adalah izin tetap usaha pariwisata bidang
kawasan pariwisata yang berisi hal-hal sesuai dengan Peraturan Menteri
yang wajib didaftarkan oleh setiap pengusaha usaha pariwisata. Izin Tetap
Usaha Pariwisata (ITUP) dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Izin Terpadu di
tiap kabupaten/kota.
2. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) adalah dokumen resmi yang
membuktikan bahwa usaha pariwisata yang dilakukan oleh pengusaha telah
tercantum di dalam daftar usaha pariwisata menurut Peraturan Menteri
yang wajib didaftarkan oleh setiap pengusaha usaha pariwisata. TandairvT tt-»\ _1'1 1 __1 _ 1 _1_ T^v * T"l ' * i.
kabupaten/kota kecuali DKI Jakarta oleh Dinas Pariwisata Provinsi.
3. Lainnya (sebutkan )
Rincian 4: Apakah usaha ini sudah memperoleh sertifikasi usaha
pariwisata dari Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU)
Lingkari kode 1 jika Usaha Restoran/Rumah Makan sudah memperoleh
sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) dan kode 2 jika tidak.
Pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia.
Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata (LSU Bidang Pariwisata)
adalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di
bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rincian 5: Apakah perusahaan ini menjadi anggota asosiasi PHRI
(Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia)
Lingkari kode 1 jika Ya dan kode 2 jika Tidak. Pindahkan isian ke dalam kotak
yang tersedia.
Rincian 6: Jaringan perusahaan
Lingkari kode 1 jika Tunggal dan kode 2 jika Cabang. Pindahkan isian ke
dalam kotak yang tersedia.
Tunggal : adalah perusahaan yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang di
tempat lain dan pengelolaan seluruh kegiatan dilakukan oleh perusahaan yang
bersangkutan. Istilah lain dari perusahaan tunggal adalah perusahaan tanpa
cabang.
Cabang : adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diperbolehkan
menjalankan semua jenis kegiatan dari kegiatan ekonomi yang secara
struktural berada diatasnya dan menyelenggarakan tata usaha/ pembukuan
sendiri tetapi dalam mengatur usahanya tetap mengacu pada segala ketentuan
yang diberikan oleh kantor pusat.
Rincian 7: Jika cabang, tuliskan nama, lokasi, dan kegiatan utama dari
kantor pusat atau yang membawahi perusahaan/usaha ini
Rincian ini terisi apabila rincian 6 berkode 2. Isikan nama dan lokasi
perusahaan. Jika dalam negeri, tuliskan provinsi dan kabupaten/kota, jika
luar negeri tuliskan nama negara.
Kantor Pusat/Induk: perusahaan/usaha yang mempunyai cabang/
perwakilan, yang secara administratif melakukan pengkoordinasian kegiatan
dan pengawasan terhadap seluruh perusahaan cabang/perwakilan tersebut.
Contoh : Sushi Tei Indonesia, Plaza Indonesia Lt 1, Jl. MH. Thamrin, sebagai
Kantor Pusat/Induk yang membawahi Sushi Tei Indonesia, Plaza
Rincian 8.a: Apakah perusahaan/usaha ini berstatus waralaba
Lingkari kode 1 jika Ya dan kode 2 jika Tidak. Pindahkan isian ke dalam kotak
yang tersedia. Jika rincian 8a berkode 2, langsung ke rincian 9.
Definisi Waralaba
1. Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik
Indonesia No. 259/MPR/Kep/1997 Tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba: adalah perikatan dimana
salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak
dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang
dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang
ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau
penjualan barang dan jasa.
2. Menurut Asosiasi Franchise Indonesia : adalah suatu sistem
pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik
merk [franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk
melaksanakan bisnis dengan merk, nama, sistem, prosedur dan cara-cara
yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi
area tertentu.
Rincian 8.b: Jenis waralaba
Rincian ini ditanyakan jika rincian 8a berkode 1 (perusahaan/usaha berstatus
waralaba).
Waralaba dapat dibagi menjadi dua:
1. Waralaba Nasional/ Dalam Negeri
Contoh : ayam tulang lunak hayam wuruk, ayam bakar Mas Mono,
makanan tradisional seperti bambu kuring, es teler 77, mang Kabayan,
Ayam Bakar Suharti, dll.
2. Waralaba Asing/ Luar Negeri
Contoh : Ya Kun, Aji Tei, Pepper Lunch, Ajisen Ramen, MOS Burger, Mc
Donald, Spinelli Cofee, Marche Restaurants, The Coffee Bean & tea leaf,
Texas Chicken, MOF Japanese Cafe Sweets 8s Coffe, Pizza Hut, KFC, Cold
Stone Creamery, Dian Xiao Er, Nanxiang Steamed Bun Restaurant, The
Soup Spoon, Yoshinoya, Carls Jr, Wendys, gyu-Kaku, TGI Friday's, Johnny
Rockets,dll.
(Sumber: Kementrian Perdagangan (data sampai kuartal 1/2012))
Rincian 9: Bentuk badan hukum/badan usaha
Badan hukum perusahaan/usaha: bentuk pengesahan suatu perusahaan/
(departemen terkait) yang diperkuat dengan bukti tertulis atau akte.
Bentuk badan hukum/usaha vang dimaksud adalah :
1. PT/PT (Persero)
Perseroan Terbatas (PT): perusahaan yang berstatus badan hukum,
didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang
saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki.
Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta berperan
tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan
perjanjian antar pemegang saham.
PT (Persero): perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara
(pemerintah), dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara
dengan tujuan mencari keuntungan maksimal dengan menggunakan
faktor-faktor produksi secara efisien.
2. Koperasi: organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan
ekonomi sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
3. Perseroan Komanditer/ Commanditair Venootschap (CV): suatu bentuk
perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang bersedia
memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas
kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan
tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggungjawab pada
kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
4. Firma: suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama
bersama, masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya atas
segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari
perusahaan ditanggung bersama pula.
Rincian 10: Tahun mulai beroperasi/berproduksi secara komersial
Tahun mulai beroperasi/berproduksi: tahun pertama kali unit kegiatan
menghasilkan/ memproduksi barang/jasa secara komersial (tidak termasuk
produksi percobaan). Tahun mulai beroperasi/berproduksi secara komersial
yang dituliskan adalah tahun sesuai dengan akte pendirian kegiatan usaha.
Apabila suatu kegiatan usaha berubah bentuk badan hukum /usahanva, maka
tahun beroperasi adalah tahun pada bentuk badan hukum terakhir.
Catatan:
Apabila suatu perusahaan/usaha pernah mengalami masa tidak beroperasi
(tidak aktif), maka tahun berdiri tetap tahun yang lama, kecuali setelah masa
tidak aktif, perusahaan tersebut berubah badan hukumnya atau ganti kategori
lapangan usaha.
Contoh: Tahun 1986 suatu perusahaan mulai beroperasi, pada tahun 1995 -
1997 perusahaan itu tidak aktif, tetapi tahun 1998 aktif kembali, maka
perusahaan tersebut mulai beroperasi tetap tahun 1986. Dari kasus diatas
maka yang diisikan adalah 1986.
Rincian 11.a : Apakah selama tahun 2013 perusahaan/usaha melakukan
inovasi/pengembangan
Kreatifitas untuk memajukan perusahaan dengan mengembangkan ragam
produk (harga dan kualitas), proses (efisiensi biaya dan waktu), dan
manajemen dalam pengelolaan usaha.
Lingkari kode 1 jika YA dan kode 2 jika TIDAK. Pindahkan isian ke dalam
kotak. Jika rincian 1 l.a berkode 2, langsung ke rincian 12.
Rincian ll.b : Jika "ya", bentuk inovasinya:
Jawaban bisa lebih dari satu kode yang dilingkari.
1. Inovasi produk: pengembangan produk baru yang lebih baik (fisik atau
harga).
2. Inovasi proses: pengembangan baru dalam melakukan proses
produksi/pelayanan dengan tujuan efisiensi waktu dan biaya.
3. Inovasi manajemen: pengembangan baru dalam pengelolaan kegiatan.
Rincian 12: Sarana promosi yang digunakan
Lingkari kode sarana promosi yang digunakan. Bila jawabannya lebih dari satu
kode, tuliskan penjumlahan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Rincian 13.a: Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha,
perusahaan menerapkan teknologi komputer
Lingkari kode 1 jika perusahaan menerapkan teknologi komputer dalam
pengelolaan usahanya dan kode 2 jika tidak. Tuliskan kode jawaban ke kotak
yang tersedia. Jika jawaban berkode 2 langsung lanjutkan ke rincian 14.
Rincian 13.b: Jumlah unit komputer yang dimiliki: unit
Tuliskan jumlah unit komputer yang dimiliki oleh perusahaan dan pindahkan
ke kotak yang tersedia.
Rincian 14: Apakah pembayaran dapat melalui kartu kredit (credit card) /
kartu ATM (debit cardjf?
Lingkari kode 1 jika "Ya" dan kode 2 jika "Tidak". Tuliskan kode jawaban ke
kotak yang tersedia.
Kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem
pengguna sistem tersebut. Kartu kredit memiliki bentuk dan ukuran yang
standar.
Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang
diterbitkan oleh Bank. Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti
pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini mengacu pada saldo tabungan bank
di bank penerbit. Fungsi dari kartu debit adalah untuk memudahkan
pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang tunai. Kartu debit
biasanya juga memungkinkan untuk penarikan uang tunai secara instan,
karena dapat bertindak sebagai kartu ATM untuk penarikan tunai.
Rincian 15: Sistem penyediaan air bersih
Lingkari salah satu kode yang sesuai dan tuliskan kode yang dilingkari pada
kotak yang tersedia.
Rincian 16: Apakah dalam beroperasi, sudah menjalankan sistem ramah
lingkungan
Lingkari kode 1 jika "Ya" dan kode 2 jika "Tidak". Tuliskan kode jawaban ke
kotak yang tersedia.
Sistem ramah lingkungan adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
mencegah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Contoh sistem ramah lingkungan: penghematan energi (listrik, air, AC, dsb),
penggunaan air daur ulang, penggunaan energi alternatif dan sebagainya.
Rincian 17: Apakah sudah memberlakukan konservasi energi, seperti
penggunaan energi surya
Lingkari kode 1 jika "Ya" dan kode 2 jika "Tidak". Tuliskan kode jawaban ke
kotak yang tersedia.
Konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna
melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi
pemanfaatannya. Pelaksanaan konservasi energi mencakup seluruh aspek
dalam pengelolaan energi yaitu: penyediaan energi, pengusahaan energi,
pemanfaatan energi, konservasi sumber daya energi. Misalnya penggunaan
energi surya.
Rincian 18: Apakah memberlakukan konsep 3R (Reduce, Reuse, dan
Recycle)
Lingkari kode 1 jika "Ya" dan kode 2 jika "Tidak". Tuliskan kode jawaban ke
kotak yang tersedia.
Reuse (Guna ulang) adalah kegiatan penggunaan kembali sampah yang masih
dugunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain. Contoh:
menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
Reduce (Mengurangi) adalah mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan
timbulnya sampah. Contoh: menggunakan kedua sisi kertas untuk penulisan
dan fotocopy, menyediakan jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas),
menggunakan produk yang dapat diisi ulang.
Recycle (Mendaur ulang) adalah mengolah sampah menjadi produk baru lagi.
Contoh: mengolah sampah organik menjadi kompos.
Rincian 19: Sistem pengolahan limbah
Lingkari kode 1 jika sistem pengolahan limbah menggunakan instalasi
pengolah limbah internal dan kode 2 jika tidak dilakukan pengolahan limbah
terlebih dahulu tetapi langsung dibuang keluar kawasan. Tuliskan kode
jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 20: Jarak usaha restoran/rumah makan dari
Isikan jarak terdekat dari usaha restoran/rumah makan (dalam km) ke
fasilitas penunjang moda transportasi.
Fasilitas tersebut meliputi:
a. Bandara
b. Terminal
c. Stasiun
Jarak yang dimaksud adalah jarak tempuh yang terdekat dan masih dalam
satu provinsi. Apabila di dalam provinsi dimana usaha restoran/rumah makan
tersebut tidak memiliki fasilitas-fasilitas penunjang transportasi seperti
tersebut di atas maka ditulis tanda strip (-).
Rincian 21: Lokasi bangunan usaha restoran/rumah makan
Lingkari salah satu kode yang sesuai dan tuliskan kode yang dilingkari pada
kotak yang tersedia.
BLOK III.2. : KETERANGAN KHUSUS
Rincian l.a.: Kapasitas tempat duduk yang tersedia : orang
Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui daya tampung restoran/rumah
makan. Apabila tempat duduk yang tersedia berupa bangku panjang atau
lainnya (lesehan), maka kapasitas tempat duduk yang tersedia dihitung adalah
kapasitas banyaknya orang yang menempati bangku panjang atau lainnya
tersebut dalam ukuran normal.
Contoh: Restoran Pondok Laguna, Jakarta, memiliki kapasitas tempat duduk
untuk 200 orang, yang terdiri dari tempat duduk/kursi untuk 160 orang danill nn i"v
Rincian l.b. : Banyaknya tamu selama tahun 2013 : orang
Isikan banyaknya tamu selama tahun 2013 yang datang ke restoran/rumah
makan dirinci per bulan.
Rincian I.e. : Banyaknya hari kerja selama tahun 2013 : hari
Isikan banyaknya hari kerja
Isikan banyaknya hari kerja selama tahun 2013 atau berapa hari
restoran/rumah makan beroperasi dirinci per bulan.
Rincian 2.a: Jenis masakan yang disajikan/dipesan
Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis masakan yang
disajikan/dipesan. Untuk restoran, biasanya dapat menerima pesanan atau
menyajikan satu jenis masakan tertentu ataupun berbagai jenis masakan.
Contoh :
1. Restoran Ayam Goreng Mbok Berek, menyediakan masakan Indonesia,
kode 1
2. Restoran Yun Nyan, menyediakan masakan Cina, kode 4
3. Restoran Yakiniku Daidomon, menyediakan masakan Jepang, kode 8
4. Restoran Arirang, menyediakan masakan Korea, kode 16
5. Restoran Ponderosa, meyediakan masakan Italia (Eropa), kode 2
6. Restoran The Buffet, menyediakan berbagai jenis masakan antara lain
Indonesia, Eropa, Amerika, dan Jepang, maka kode yang dillingkari 1, 2,
dan 8
Rincian 2.b: Jenis masakan utama
Dari jawaban rincian 2.a, tuliskan jenis masakan utama yang
disajikan/dipesan dari usaha restoran/rumah makan ini.
Contoh : Restoran The Buffet, menerima pesanan masakan Indonesia, Eropa,
Amerika, dan Jepang sehingga kode di rincian 2.a yang dilingkari 1,2 dan 8.
Tetapi masakan utama adalah masakan Eropa, sehingga kode di rinc. 2.b.
yang diisi adalah masakan Eropa (kode 2).
Apabila usaha restoran/rumah makan memang menyediakan berbagai
masakan dan tidak ada yang utama atau khas, maka jawaban diserahkan
kepada preferensi responden.
Rincian 3: Fasilitas yang tersedia
Isikan kode 1 pada kotak yang tersedia di kolom (3) jika pada usaha
restoran/ rumah makan ini tersedia jenis fasilitas yang tertera pada kolom (2)
dan tuliskan kode 2 jika tidak tersedia.
BLOK IV : PEKERJA DAN BALAS JASA PEKERJA
Rincian 1: Banyaknya pekerja/karyawan menurut status pekerja, jenjang
pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin pada saat pencacahan
Isikan banyaknya pekerja dibayar baik tetap maupun tidak tetap menurut
jenis kelamin dan jenjang pendidikan.
Kolom (1) : Jenjang Pendidikan
Kolom (2) : Tuliskan banyaknya pekerja tetap laki-laki WNI dibayar dirinci
menurut jenjang pendidikan
Kolom (3) : Tuliskan banyaknya pekerja tetap perempuan WNI dibayar dirinci
menurut jenjang pendidikan
Kolom (4) : Tuliskan banyaknya pekerja tidak tetap/kontrak laki-laki WNI
dibayar dirinci menurut jenjang pendidikan
Kolom (5) : Tuliskan banyaknya pekerja tidak tetap/kontrak perempuan WNI
dibayar dirinci menurut jenjang pendidikan
Kolom (6) : Tuliskan banyaknya pekerja tidak dibayar laki-laki WNI dirinci
menurut jenjang pendidikan
Kolom (7) : Tuliskan banyaknya pekerja tidak dibayar perempuan WNI dirinci
menurut jenjang pendidikan
Kolom (8) : Tuliskan banyaknya pekerja asing laki-laki WNA dirinci menurut
jenjang pendidikan
Kolom (9) : Tuliskan banyaknya pekerja asing perempuan WNA dirinci
menurut jenjang pendidikan
Kolom (10) : Jumlahkan kolom (2) sampai dengan kolom (10) untuk masing-
masing jenjang pendidikan
Pekerja dibayar: orang yang bekerja pada suatu perusahaan/usaha dengan
menerima upah/gaji baik berupa uang atau barang.
Pekerja tetap: orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan menerima
upah/gaji secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran pekerja
tersebut, dan biasanya apabila diberhentikan akan mendapat pesangon.
Pekerja kontrak: orang yang bekerja dengan perjanjian tertentu
Pekerja tidak tetap: orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dan
menerima upah/gaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk
kerja/prestasi pekerja tersebut.
Pekerja asing: pekeja yang bukan warga negara Indonesia dan bekerja dengan
mendapat upah/gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau yang bekerja
dengan perjanjian tertentu (sebagai pekerja kontrak).
yang aktif dalam kegiatan perusahaan/usaha, tetapi tidak mendapat
upah/gaji.
Bagi pekerja keluarga yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja
normal yang biasa di perusahaan/usaha, tidak dihitung sebagai pekerja.
Termasuk pekerja training yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam
kerja normal.
Jam kerja normal: total jam kerja usaha tersebut dalam satu minggu (jam
kerja yang biasa berlaku di perusahaan tersebut).
Jenjang pendidikan: tingkat pendidikan tertinggi yang pada saat pencacahan
telah diselesaikan/ditamatkan. Apabila seseorang belum mengikuti pelajaran
pada kelas tertinggi akan tetapi telah lulus ujian akhir dianggap tamat sekolah.
Contoh: Seorang pimpinan perusahaan/usaha yang pernah kuliah tetapi tidak
selesai, maka dianggap tamat SMA.
Jenjang pendidikan diantaranya:
1. Tamat SMP dan jenjang pendidikan dibawahnya (SD).
Tamat SMP: mereka yang tamat Sekolah Menengah Pertama, MULO, HBS 3
tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah
Tsanawiyah, Sekolah Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi
Pertama, Sekolah Teknik, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah
Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian
Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4 tahun,
Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan
Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama.
2. Tamat SMK kejuruan pariwisata: mereka yang tamat dari Sekolah
Menengah kejuruan pariwisata, seperti tamat dari Sekolah Menengah Ilmu
Pariwisata (SMIP).
3. Tamat SMA lainnya: mereka yang tamat dari SMTA umum dan SMTA
kejuruan selain Pariwisata, seperti Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun,
AMS, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah
Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah
Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah
Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas,
Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian,
Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi
Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah
Raga, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah
Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia
Atas, Sekolah Asisten Apoteker,Sekolah Bidan,Sekolah Pengatur Rontgen,
dan Kursus Pegawai Administrasi Atas.
4. Diploma I/II kejuruan pariwisata: diploma 1 atau II pada suatu pendidikan
yang khusus diberikan untuk program diploma kejuruan pariwisata, seperti
tamat jurusan ticketing Diploma I/II Biro Perjalanan dan jurusan memasak
[Cook) dari BPLP.
5. Diploma I/II lainnya: diploma I atau II pada suatu pendidikan yang khusus
diberikan untuk program diploma selain kejuruan pariwisata, seperti tamat
jurusan komputer dari BSI.
6. D III pariwisata: mereka yang tamat Akademi/sarjana muda kejuruan
pariwisata, seperti tamat dari Akademi Perhotelan dan Akademi Pariwisata.
7. Sarjana muda/Diploma III lainnya: mereka yang tamat Akademi/ sarjanan
muda selain kejuruan pariwisata misalnya: Akademi Seni Musik Indonesia,
Akademi Seni Tari Indonesia, Akademi Bahasa Asing, Akademi
Pemerintahan Dalam Negeri. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan gelar
sarjana muda maka mereka yang menempuh pendidikan sampai semester
8/9 dan belum tamat tetap dimasukkan sebagai tamat SMA.
8. D IV/S1 kejuruan Pariwisata: mereka yang tamat program sarjana kejuruan
pariwisata
9. D IV/S1 lainnya: mereka yang tamat program pendidikan sarjana, diploma
IV, Akta IV 85 V pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi selain
kejuruan pariwisata.
10. S2/S3: mereka yang tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor,
spesialis 1 dan 2 pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi.
Rincian 2: Jumlah pekerja yang mempunyai sertifikat kompetensi
pariwisata pada saat pencacahan.
Isikan jumlah pekerja yang mempunyai sertifikat pariwisata berdasarkan
bidang kompetensinya.
Sertifikat kompetensi pariwisata adalah tanda atau surat keterangan tertulis
yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja
tertentu sesuai dengan Standar Kompetensi kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
sektor pariwisata sub sektor restoran dan hotel, standar internasional
dan/atau standar khusus dan dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP) yang dibentuk oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Tata Boga : Keahlian dalam teknik meramu, mengelolah dan menyediakan
Pattiserie : keahlian dalam meramu, mengolah, membuat dan menyediakan
serta menghidangkan aneka jenis kue.
Food & Beverage Service : keahlian dalam bidang menyajikan, menata dan
melayani makanan dan minuman.
Rincian 3: Balas jasa seluruh pekerja selama tahun 2013
Isikan besarnya balas jasa yang diterima pekerja menurut jenisnya.
Yang dimaksud dengan balas jasa pekerja adalah balas jasa kepada semua
pekerja yang ikut dalam kegiatan perusahaan, baik dalam bentuk uang
maupun barang/jasa (natura). Balas jasa pekerja yang berbentuk barang/jasa
dinilai atas dasar harga pasar pada saat penyerahan barang itu. Balas jasa
kepada pekerja keluarga (pekerja tidak dibayar), walaupun termasuk balas jasa
pekerja tidak ditanyakan karena dalam praktek lapangan mengalami kesulitan.
Penjelasan:
l.Bila perusahaan/usaha memberikan barang kepada pekerja dengan harga
tebusan murah, maka selisih antara harga beli terakhir dan harga tebusan
dimasukkan sebagai balas jasa pekerja.
2. Bila perusahaan/usaha menyediakan fasilitas perumahan dan kendaraan
yang diserahkan pemakainya tanpa bayar kepada pekerja, maka
penilaiannya dapat dilakukan dengan taksiran nilai sewa atau nilai
penyusutan selama referensi waktu survei.
3. Pengeluaran untuk pakaian kerja (wearpack) yang diberikan secara cuma-
cuma kepada pekerja tidak digolongkan sebagai balas jasa pekerja dalam
bentuk barang, kecuali pakaian yang dapat dipakai diluar jam kerja seperti
untuk pesta atau rekreasi.
4. Pengeluaran makanan dan minuman dalam rangka meningkatkan
produktivitas pekerja tidak dimasukkan kedalam balas jasa pekerja.
5. Bila perusahaan/usaha menyediakan dana/biaya: penggantian obat-obatan,
perawatan, hiburan seperti: tiket bioskop, yang biasanya sudah diatur dalam
peraturan kesejahteraan pekerja, maka pengeluaran tersebut digolongkan ke
dalam balas jasa pekerja.
Balas jasa pekerja terdiri dari:
a. Upah/gaji: balas jasa perusahaan untuk pekerja/karyawan, sebelum
dikurangi pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa
rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya dimasukkan dalam upah
dan gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan) perusahaan.
b. Upah lembur: upah yang diberikan/dibayarkan kepada pekerja/karyawan
c. Hadiah, bonus dan sejenisnya: pengeluaran perusahaan/usaha berupa
uang dan atau barang yang diberikan kepada pekerja/karyawan karena
prestasi pekerja/karyawan kepada perusahaan. Hadiah yang dimaksud
disini adalah pengeluaran perusahaan berupa uang/barang yang diberikan
kepada pekerja/karyawan atas prestasi kerja pekerja kepada perusahaan.
Bonus: hadiah yang diberikan perusahaan/usaha kepada pekerja/karyawan
dalam bentuk uang atau barang karena perusahaan mengalami kemajuan
atau peningkatan keuntungan yang biasanya dibayarkan setahun sekali.
d. Iuran dana pensiun, tunjangan sosial dan sejenisnya
Tunjangan pensiun: biaya perusahaan/usaha yang dibayarkan secara
teratur kepada suatu yayasan/badan yang menangani masalah tersebut
atas nama buruh/karyawan/ahli warisnya.
e. Asuransi tenaga kerja dan sejenisnya
Asuransi tenaga kerja yang dituliskan disini adalah asuransi yang
dibayarkan perusahaan kepada pekerja/karyawan, yang terdiri dari :
1. Asuransi kesehatan: biaya perusahaan yang dibayarkan secara teratur
kepada yayasan/lembaga yang menangani masalah asuransi kesehatan
atas nama pekerja/karyawan.
2. Asuransi kecelakaan: biaya perusahaan yang dibayarkan secara teratur
kepada yayasan/lembaga yang menangani masalah asuransi kecelakaan
atas nama pekerja/karyawan.
3. Asuransi jiwa: biaya perusahaan yang dibayarkan secara teratur kepada
yayasan/lembaga yang menangani masalah asuransi jiwa atas nama
pekerja/ karyawan
BLOK V : BIAYA PENGELUARAN SELAMA TAHUN 2013
Biaya ini untuk mencatat seluruh pengeluaran biaya administrasi/operasional
kantor perusahaan yang berkaitan langsung dengan usaha selama tahun
2013, kecuali pengeluaran untuk balas jasa pegawai dan pembentukan modal.
Blok ini terdiri atas 3 rincian pengeluaran yang sifatnya umum dan rinci, yang
benar-benar dikeluarkan atau digunakan selama tahun 2013 (isian dalam
satuan rupiah), tidak termasuk stok.
Rincian 1: Biaya Khusus yang terdiri dari :
Biaya pembelian bahan makanan/minuman yang diolah
Ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
2013 seperti: beras, sayuran, umbi-umbian, buah-buahan , gula, teh dan kopi.
Biaya pembelian makanan/minuman jadi yang terjual
Dimaksudkan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
membeli makanan jadi yang terjual selama tahun 2013, seperti: pembelian
kerupuk, kue, makanan kaleng, pembelian sirop, minuman ringan, dan air
mineral.
Biaya pengemasan/pengepakan termasuk bahan pembungkus
Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk keperluan pembungkusan/pengepakan terhadap produk
yang dijual.
Rincian 2: Biaya Umum yang terdiri dari:
Biaya bahan bakar dan pelumas
Adalah volume dan biaya seluruh pemakaian bahan bakar dan pelumas
selama tahun 2013.
Bahan bakar: segala bahan, baik cair maupun padat yang digunakan sebagai
pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya yang dipakai
untuk usaha seperti bensin, solar, minyak diesel, minyak tanah, kayu arang
dan sebagainya.
Pelumas: zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk
melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya
seperti SAE 20, SAE 30 dan sebagainya.
Listrik, gas kota dan air bersih
Biaya listrik merupakan nilai seluruh pemakaian listrik, untuk penerangan,
menjalankan mesin, mencuci dan keperluan lain yang dibeli dari pihak lain
selama tahun 2013.
Biaya gas kota, yang dimaksud biaya gas disini: biaya gas yang dibeli dari PGN
yang digunakan perusahaan untuk bahan bakar selama tahun 2013.
Biaya pemakaian air: biaya air yang dibeli dari perusahaan air minum/badan
pengelola air minum ataupun dari pihak lain selama tahun 2013.
Biaya ATK dan alat perlengkapan kantor
Yang dicatat adalah pembelian alat tulis dan alat perlengkapan kantor yang
umur penggunaannya kurang dari satu tahun. Yang diisikan disini adalah nilai
dari bahan-bahan yang telah digunakan, tidak termasuk sisa (stok) yang
belum digunakan.
Contoh:
a. pensil, pulpen dan penghapus
c. Pemakaian bahan pembungkus/kemasan
Biaya angkutan/pengiriman, pos dan kurir, dan telekomunikasi
Biaya angkutan: biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan jasa
sektor angkutan.
Biaya telekomunikasi meliputi: pengiriman surat/paket, telepon, telegram,
teleks.
Sewa
Biaya sewa: biaya yang dikeluarkan untuk sewa gedung/ruangan/gudang,
sewa kendaraan, dan sewa mesin, alat-alat perlengkapan dan sewa barang
modal lainnya. Jika sewa lebih dari satu tahun, misal 2 tahun, maka nilai
sewanya dibagi dua, sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai
sewanya dicatat sesuai yang dikeluarkan (tidak. dijadikan satu tahun).
Sewa tanah/lahan
Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk sewa atas penggunaan tanah/lahan
milik pihak lain. Jika sewa lebih dari satu tahun, misal 2 tahun, maka nilai
sewanya dibagi dua, sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai
sewanya dicatat sesuai yang dikeluarkan (tidak dijadikan satu tahun).
Biaya jasa-jasa
Biaya jasa-jasa seperti:
• Biaya untuk konsultan merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan
kepada konsultan,engineering dan arsitek, seperti pembuatan gambar, biaya
pengukuran dan biaya perencanaan dalam rangka pembuatan
bangunan/ konstruksi.
• Biaya untuk asuransi adalah premi yang dibayarkan oleh perusahaan
kepada perusahaan asuransi atas barang yang diasuransikan, seperti :
asuransi kebakaran, asuransi kendaraan dan asuransi barang modal
lainnya.
• Biaya akuntan/lembaga hukum adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan
kepada akuntan/notaris seperti : biaya jasa penyusunan sistem dan
pelaksanaan pembukuan, biaya jasa pemeriksaan pembukuan dan
penyusunan laporan, biaya jasa dalam pembuatan surat perjanjian dan
akte.
Biaya pengembangan sumber daya manusia (SDM)
Contoh :
• biaya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, kursus, bagi pegawai/
karyawan yang diselenggarakan di perusahaan tersebut.>i_j.:i 1 . i i:„„ i i„.
• biaya/pembayaran ujian bagi pegawai yang melakukan pendidikan/
pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.
Pajak tak langsung
Rincian ini untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pajak
tak langsung selama tahun 2013 seperti: Pajak Pertambahan Nilai Barang dan
Jasa, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea masuk dan cukai, Pajak ekspor dan
impor, Pajak penjualan, dan Pajak tak langsung lainnya.
Biaya lainnya (selain biaya-biaya di atas)
Biaya lainnya antara lain:
• Biaya komisi: biaya yang dikeluarkan kepada pihak perantara dalam
rangka penjualan barang (jasa).
• Biaya royalti: biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pemakaian hak
paten (hak cipta) kepada pihak lain.
• Biaya bank selain bunga seperti biaya transfer uang dan biaya operasional
lainnya.
Rincian 3: Biaya Promosi
Rincian ini untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk mempromosikan
perusahaan/usaha restoran/rumah makan, misalnya : biaya yang dikeluarkan
untuk pemasangan iklan baik di media cetak maupun media elektronik,
pembuatan leaflet, spanduk untuk promosi.
Promosi/iklan yang tercakup disini adalah promosi/iklan yang dilakukan baik
oleh pihak lain, maupun promosi/iklan dikerjakan oleh perusahaan sendiri
misalnya pasang spanduk, papan reklame (perusahaan membayar pajak
reklame / iklan).
Rincian 4: JUMLAH
Isikan jumlah biaya pengeluaran dari kegiatan perusahaan yang merupakan
penjumlahan dari biaya khusus, biaya umum, dan biaya promosi di kolom 2.
BLOK VI. 1: PENDAPATAN SELAMA TAHUN 2013
Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai pendapatan
perusahaan/usaha dari kegiatan utama, kegiatan yang berkaitan dengan
usaha dan penerimaan dari bunga, sewa tanah dan bangunan, royalty/hak
cipta, dan Iain-lain selama tahun 2013.
Rincian 1. Pendapatan dari penjualan makanan dan minuman
Pendapatan dari penjualan makanan dan minuman: Semua pendapatan dari
penjualan makanan 8s minuman (termasuk penjualan makanan 8s minuman
Rincian 2: Pendapatan dari kegiatan lain
Rincian ini untuk mengetahui besarnya nilai pendapatan dari kegiatan lain
yang berkaitan dengan usaha selain dari kegiatan penjualan makanan 8s
minuman selama tahun 2013 (maksimal 3 jenis kegiatan). Jika ada lebih dari
satu kegiatan lain, jumlahkan dahulu pendapatan kegiatan-kegiatan lain
tersebut, kemudian isikan pada rincian 2 di kolom 2.
Kegiatan lain yang berkaitan dengan usaha: kegiatan yang masih merupakan
satu kesatuan usaha dan bukan merupakan kegiatan utama.
Contoh : Suatu Restoran/Rumah makan menyewakan ruangan untuk rapat,
usaha, bunga atas simpanan, deviden, royalti/hak cipta, sumbangan, hadiah
dan sebagainya.
Rincian 3. Jumlah rincian (1 s/d 2)
Isikan jumlah total pendapatan dari kegiatan perusahaan yang merupakan
penjumlahan dari pendapatan dari penjualan makanan dan minuman dengan
pendapatan dari kegiatan lain di kolom 2.
BLOK VI.2: ASSET PERUSAHAAN PADA SAAT PENCACAHAN
Berapa asset yang dimiliki perusahaan/usaha saat ini
Isikan kode 1 jika diatas Rp 500.000.000,00 dan kode 2 jika kurang dari Rp
500.000.000,00
Asset adalah nilai dari sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan. Yang dapat
dimasukkan ke dalam kolom asset salah satunya adalah gedung atau
bangunan. Jadi kalau suatu perusahaan memiliki gedung senilai satu miliar
rupiah, maka asset yang dihitung adalah satu miliar rupiah itu. Selain gedung,
yang bisa dihitung sebagai asset bisa termasuk: tanah,mesin,merk dagang,
paten teknologi, uang kas, kendaraan, dll. Asset atau aktiva adalah sumber
ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari.
BLOK VII : RINGKASAN
Blok ini merupakan rekapitulasi besarnya pendapatan utama dan penerimaan
lainnya dan besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan selama tahun 2013.
Kolom (1): Pendapatan utama dan pendapatan/penerimaan lainnya
Pendapatan merupakan pindahan dari jumlah pendapatan blok VI. 1 R.3 baris
jumlah.
Kolom (2): Biaya dan balas jasa pekerja
Penjumlahan dari blok IV rincian 3f kolom (5) {balas jasa untuk seluruh
Kolom (3): Selisih
Isian kolom ini merupakan selisih antara kolom (1) dengan kolom (2)
BLOK VIII : CATATAN
Blok ini digunakan untuk memberikan catatan mengenai isian-isian daftar.
Berikan catatan-catatan jika diperlukan dengan singkat dan jelas.
BLOK IX: PENGESAHAN
Blok ini bertujuan untuk mengetahui bahwa jawaban yang diberikan dalam
daftar diketahui oleh yang bertanggung jawab dalam perusahaan tersebut.
Dilengkapi dengan nama, jabatan dan tanda tangan responden (yang memberi
jawaban) serta cap perusahaan. Hal ini berguna sekali jika dibutuhkan adanya
kunjungan ulang.
BAB IV
TUGAS PENGAWAS DALAM KEGIATAN
PENCACAHAN USAHA RESTORAN/RUMAH MAKAN
l.Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan/Pemeriksaan Perusahaan
/Usaha
Pengawasan/Pemeriksaan dilaksanakan pada tanggal 15 April s.d. 15 Mei
2014.
2. Dokumen
Dokumen yang akan diperiksa adalah dokumen hasil pencacahan
perusahaan/usaha Restoran/Rumah makan (VREST).
3. Tugas Pengawas/Pemeriksa:
a. Menerima, mengatur dan melaksanakan pembagian dokumen VREST.
b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan lapangan
pencacahan VREST, yaitu :
1). Memeriksa kebenaran isian daftar VREST yang diisi oleh pencacah,
bila isian tersebut ada yang meragukan/kurang lengkap, maka
pengawas mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah untuk
diteliti kembali di lapangan. Bila perlu penelitian kembali dilakukan
oleh pencacah bersama-sama dengan pengawas.
2). Menerima kembali dokumen dari petugas pencacah hasil
pencacahan perusahaan/usaha, serta bertanggung jawab atas
kelengkapan dan kualitas hasil pencacahan.
c. Pengawas menyampaikan dokumen VREST yang sudah terisi dan sudah
diperiksa ke BPS Kabupaten/Kota. Dari KSK Kabupaten/Kota, dokumen
VREST tersebut dikirim ke BPS Provinsi sesuai dengan jadwal kegiatan
yang telah ditentukan.
d. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan VREST sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
BAB V
PEMERIKSAAN KONSISTENSI ISIAN
KUESIONER VREST
1. UMUM
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan
daftar VREST:
a. Periksa kebenaran cara pengisian (isian kolom dan rincian daftar),
konsistensi antar blok, antar kolom maupun antar rincian dalam blok,
apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Periksa apakah ada informasi atau keterangan yang dicatat oleh pencacah
pada blok VIII (CATATAN) yang berguna dalam mendukung pemeriksaan
daftar VREST.
2. PEMERIKSAAN DAFTAR VREST
BLOK I.: PENGENALAN TEMPAT
Rincian 1 s.d 6: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa,
Daerah, dan Nomor Urut Perusahaan/Usaha.
Periksa apakah penulisan dan kode sudah sesuai dengan Daftar Direktori
Restoran/Rumah makan. Perbaiki jika ada yang tidak sesuai, termasuk apakah
sudah dicoret (misal Kabupaten/Kete atau Kabupaten/ Kota).
Rincian 7 dan 8: Nama dan Alamat Perusahaan/Usaha
Cermati kebenaran penulisan nama perusahaan/usaha dan kelengkapan
penulisan alamat perusahaan/usaha, jika belum agar dilengkapi dan
konfirmasikan dengan pencacah.
BLOK II: KETERANGAN PETUGAS
BLOK III. 1: KETERANGAN UMUM
Pada blok ini, ada 2 jenis pertanyaannya, yaitu :
1. Pertanyaan terbuka, artinya responden memberikan jawaban sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Jika masih kosong, konfirmasikan
kepada pencacah. Apabila disediakan kotak di sebelah kanannya, periksa
apakah pemindahannya sudah benar.
2. Pertanyaan tertutup, yaitu responden memilih alternatif jawaban yang
tersedia untuk setiap pertanyaan, jawaban adalah kode yang dilingkari.
Perlu dicermati pemindahan kode yang dilingkari ke kotak yang tersedia.
Perbaiki jika terdapat kekeliruan.
Rincian l.a: Nama pengusaha
Rincian ini harus ada isian. Jika kosong konfirmasikan kepada pencacah
untuk dilengkapi.
Rincian l.b: Jenis kelamin
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
Rincian 2: Apakah usaha ini mempunyai izin sebagai Restoran/Rumah
Makan
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
Rincian 3: Dalam operasionalnya, apakah usaha ini mempunyai
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
Rincian 4: Apakah usaha ini sudah memperoleh sertifikasi usaha
pariwisata dari Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU)
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
Rincian 5: Apakah perusahaan ini menjadi anggota PHRI (Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia)
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
Rincian 6: Jaringan Perusahaan
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
Rincian 7: Jika cabang, tuliskan nama, lokasi, dan kegiatan utama dari
kantor pusat atau yang membawahi dari perusahaan/usaha ini.
Rincian ini harus terisi. Jika kosong konfirmasikan kepada pencacah untuk
dilengkapi.
Rincian 8.a.: Apakah perusahaan/usaha ini berstatus waralaba
Periksa kode jawaban yang dilingkari. Jika kode 2 yang dilingkari, maka
rincian rincian 8.b harus kosong. Periksa apakah kode yang dituliskan
kedalam kotak sudah sesuai dengan kode yang dilingkari. Kalau salah agar
dibetulkan sesuai dengan kode yang dilingkari.
Rincian 8.b.: Jenis waralaba
Rincian 9: Bentuk badan hukum/badan usaha
Harus ada kode badan hukum/usaha yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 10: Tahun mulai beroperasi/berproduksi secara komersial
Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian
tahun ini sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 11.a: Apakah selama tahun 2013 perusahaan/usaha melakukan
inovasi/pengembangan
Periksa kode jawaban yang dilingkari. Jika kode 2 yang dilingkari, maka
rincian rincian ll.b harus kosong. Periksa apakah kode yang dituliskan
kedalam kotak sudah sesuai dengan kode yang dilingkari. Kalau salah agar
dibetulkan sesuai dengan kode yang dilingkari.
Rincian ll.b: Jika "ya", bentuk inovasinya :
Rincian ini ada isiannya jika rincian 11.a kode 1 yang dilingkari. Kode jawaban
yang dilingkari bisa lebih dari satu. Cermati kebenaran angka yang tertulis
pada kotak apakah sudah merupakan penjumlahan dari kode-kode yang
dilingkari.
Rincian 12: Sarana promosi yang digunakan
Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya. Kode jawaban yang dilingkari
bisa lebih dari satu. Cermati kebenaran angka yang tertulis pada kotak apakah
sudah merupakan penjumlahan dari kode-kode yang dilingkari.
Rincian 13.a: Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha,
perusahaan menerapkan teknologi komputer
Periksa kode jawaban yang dilingkari. Jika kode 2 yang dilingkari, maka
rincian rincian 13.b harus kosong. Periksa apakah kode yang dituliskan
kedalam kotak sudah sesuai dengan kode yang dilingkari. Kalau salah agar
dibetulkan sesuai dengan kode yang dilingkari.
Rincian 13.b: Jumlah unit komputer yang dimilki: unit
Rincian ini ada isiannya jika rincian 13.a kode 1 yang dilingkari. Cermati
bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian ini sudah
dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 14: Apakah pembayaran dapat melalui kartu kredit (credit
card)/kartu ATM (debit card)
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
Rincian 15: Sistem penyediaan air bersih
dilingkari.
Rincian 16: Apakah dalam beroperasi, sudah menjalankan sistem ramah
lingkungan
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
Rincian 17: Apakah sudah memberlakukan konservasi energi, seperti
penggunaan energi surya
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
Rincian 18: Apakah memberlakukan konsep 3R (Reduce, Reuse, dan
Recycle)
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
Rincian 19: Sistem pengolahan limbah
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
Rincian 20: Jarak usaha Restoran/Rumah Makan
Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian
ini sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 21: Lokasi bangunan usaha Restoran/Rumah Makan
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
BLOK III.2. KETERANGAN KHUSUS
Rincian l.a: Kapasitas Tempat Duduk yang Tersedia:
Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian
ini sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian l.b: Banyaknya tamu selama tahun 2013:
Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan angka yang tertulis pada
kotak merupakan penjumlahan dari banyaknya tamu dari bulan Januari s.d
Desember.
Rincian l.c: Banyaknya hari kerja selama tahun 2013:
Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan angka yang tertulis pada
kotak merupakan penjumlahan dari banyaknya hari kerja dari bulan Januari
s.d Desember.
Rincian 2.a: Jenis masakan yang disajikan/dipesan:
yang tertulis pada kotak apakah sudah merupakan penjumlahan dari kode-
kode yang dilingkari.
Rincian 2.b: Jenis masakan yang utama (pilih salah satu kode pada rincian
2.a)
Rincian ini harus ada isiannya yang merupakan salah satu pilihan di rincian
2.a dan periksa apakah angka yang tertulis di dalam kotak sudah sesuai
dengan kode pilihan.
Rincian 3: Fasilitas yang tersedia:
Apabila perusahaan mempunyai fasilitas yang disebutkan pada kolom (2),
maka pada kolom (3) harus terisi kode 1 dan jika tidak memiliki maka kode 2.
BLOK IV : PEKERJA DAN BALAS JASA PEKERJA
Pemeriksaan pada blok ini memerlukan kecermatan, karena konsistensinya
harus terjaga..
Rincian 1: Banyaknya pekerja/karyawan menurut status pekerja, jenjang
pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin pada saat pencacahan
Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar. Periksa dan
hitung kembali apakah isian kolom (10) masing-masing baris merupakan
penjumlahan kolom (2) s/d (9).
Rincian 2: Jumlah pekerja yang mempunyai sertifikat kompetensi
pariwisata pada saat pencacahan
Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar.
Rincian 3: Balas jasa seluruh pekerja selama tahun 2013
Cermati apakah rincian ini telah diisi dalam satuan rupiah dengan benar,
kemudian lakukan langkah-langkah berikut ini :
a. Hitung kembali jumlah di kolom (5) = kolom (2) + kolom (3) + kolom (4).
b. Perhatikan kewajaran isian balas jasa, jika ragu tanyakan kembali kepada
pencacah untuk dilakukan perbaikan.
BLOK V: BIAYA PENGELUARAN SELAMA TAHUN 2013
Biaya ini harus ada isiannya dan biaya ini benar-benar yang digunakan untuk
kepentingan usaha jasa restoran/rumah makan dimasukan dalam rincian 1
yaitu biaya khusus. Sedangkan biaya yang bukan untuk kepentingan usaha
dituliskan pada rincian 2 yaitu biaya umum.
1. Biaya Khusus:
Biaya pengemasan/pengepakan termasuk bahan pembungkus
Pembelian bahan makanan/minuman yang diolah
Pembelian bahan makanan/minuman jadi yang terjual
2. Biaya Umum :
Bahan bakar dan pelumas:
Listrik, gas kota, dan air bersih:
ATK dan alat perlengkapan kantor:
Sewa:
Sewa tanah/lahan:
Jasa -jasa:
Biaya pengembangan sumber daya manusia (SDM)
Pajak tak langsung, seperti: pajak pertambahan nilai barang dan jasa, Pajak
bumi dan bangunan, Bea masuk dan cukai, Pajak ekspor impor, Pajak
penjualan, dan pajak tak langsung lainnya.
• Biaya lainnya (selain biaya-biaya diatas), seperti : komisi, royalti,
management fee, biaya bank selain bunga, makan &minum, dsb
3. Biaya Promosi
4. Jumlah rincian 1 s/d 3
BLOK VI. 1 : PENDAPATAN SELAMA TAHUN 2013
Blok ini terdiri dari tiga rincian, periksa isian masing-masing rincian dan cek
kembali penjumlahannya pada baris Jumlah rinci s/d rinc.3.
Rincian 1: Pendapatan dari penjualan makanan dan minuman
Periksa apakah rincian ini telah diisi dalam satuan rupiah dengan benar dan
wajar.
Rincian 2: Pendapatan dari kegiatan lain
Cermati isian masing-masing rincian, apakah benar isian pendapatan lain
yang berkaitan dengan usaha. Kemudian, apakah telah diisi dalam satuan
rupiah dengan benar. Jika terdapat keraguan konfirmasikan pada pencacah,
dan jika perlu lakukan kunjungan ulang.
Rincian 3: JUMLAH rinci s/d rinc.2
Hitung kembali total seluruh pendapatan baik dari kegiatan utama, dari
kegiatan lain yang berkaitan dengan usaha dan dari penerimaan dari bunga,
sewa tanah dan bangunan, royalti/hak cipta dll, cek kembali isian yang
didalam kotak apakah sudah sesuai.
BLOK VI.2 : ASSET PERUSAHAAN PADA SAAT PENCACAHAN
Harus ada kode yang dilingkari. Kotak isian harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
BLOK VII: RINGKASAN
Sesuai dengan judul dari blok ini "ringkasan" maka isian dari blok ini tinggal
mengutip dari blok yang sesuai dengan yang tertulis di masing-masing kolom.
Walau demikian cermati kebenaran isiannya sebagai berikut:
Kolom (1) : dikutip dari Blok VI rincian 3 baris JUMLAH
Kolom (2) :dikutip dari Blok IV rincian 3 = balas jasa pekerja yang dibayar
selama tahun 2013 + Blok V rincian 4 baris JUMLAH (biaya selama tahun
2013).
Kolom (3): Selisih antara kolom (1) dengan kolom (2).
BLOK VIII : CATATAN
Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, bisa dituliskan pada blok
ini. Selain informasi dari responden, pencacah dan pengawas juga bisa
menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan
isian kuesioner.
BLOK IX : PENGESAHAN
Periksa apakah pemberi jawaban telah menuliskan nama, jabatan, telepon,
tanggal memberi jawaban, dan membubuhkan tanda tangannya pada rincian 5
serta cap perusahaan pada rincian 6. Bila ada yang terlewat, diminta agar
pencacah memperbaiki/ kembali ke responden untuk mengisinya sebagai bukti
pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benar-benar merupakan
jawaban responden dan sudah sesuai dengan kondisi usahanya.
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
^ SURYAMIN