Mengetahui dan Mengenal Intelegensi dan Karakter Anak
-
Upload
fransiskus-yamrewav -
Category
Education
-
view
670 -
download
0
description
Transcript of Mengetahui dan Mengenal Intelegensi dan Karakter Anak
AMBARAWA, 29 JUNI 2014
P. Fransiskus I. Yamrewav MSF
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka.
(Kej 1: 27)
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. (Mat 18: 10a)
Memberi cap kepada anak berdasarkan tingkah laku atau perbandingan dengan anak-anak lain mengabaikan keunikan individu anak.
Pemahaman superficial tentang anak
Bahayanya adalah sikap orangtua ini akan memberi penilaian moral dan etika terhadap perilaku anak yang sesungguhnya masih dalam tahap wajar perkembangan.
Pengetahuan superficial
Pendidikan masal
Memahami motivasi yang
lebih dalam dari setiap perilaku dan kebiasaan
anak
Anak-anak…………….
Siapakah mereka?
Miniatur orang dewasa?
Seorang pribadi yang sedang berkembang?
“Anak-anak memiliki kepribadian yang berbeda. Inilah keindahan mereka. Mereka tidak diproduksi secara masal. Setiap anak memiliki kepribadian yang unik.”
“Saya bener-bener khawatir dengan anak saya. Dia selalu meniru saya. Bicara dengan gaya saya. Berbuat seperti yang saya buat. Pokoknya, dia selalu ingin bersama saya. Dia nggak suka bermain dengan anak-anak lain. Apakah dia normal? Apa yang harus saya lakukan? Apapun yang saya coba, sepertinya saya nggak bisa mengubah dia.
“Saya kecewa dengan perkembangan anak saya. Kalau kelakuannya nggak berubah, pasti dia akan jadi orang yang nggak baik saat dewasa nanti.”
Orangtua harus dapat menempatkan setiap persoalan dalam konteks
kepribadian total si anak.
• Pola tindakan yang relatif stabil dan unik yang mencirikan seorang individu terhadap lingkungan tertentu.
• Kecenderungan berpikir,
merasa, dan bertindak dengan cara tertentu dalam situasi tertentu yang membedakan satu individu dengan individu lainnya.
Pertimbangan nilai-nilai moral dan etis terhadap perilaku seorang individu
Karakter yang terus dimiliki oleh seorang individu yang dibawa sejak lahir.
Kepribadian
Karakter
Temperamen Keluarga, budaya,
lingkungan, etc
Tahap-tahap Perkembangan
Anak sampai Remaja
Bayi ( 0 – 1 tahun) Percaya vs Tidak Percaya
Perlu: rasa aman, perlindungan, perhatian, sentuhan, kontak mata
Tugas: membangun ikatan emosional
Lingk. Sosial: pengasuh (orangtua, dll)
Trauma: ditinggalkan, ditelantarkan
Keutamaan: harapan
Patologi: menarik diri
Awal anak-anak (1 – 3 tahun) Otonomi vs malu dan ragu
Perlu: tuntunan, didengarkan, meniru
Tugas: bergerak, eksplorasi, dan melakukan sendiri
Lingk. Sosial: orangtua, pengasuh
Trauma: disiplin dan kontrol berlebihan, overprotective
Keutamaan: kehendak
Patologi: kompulsi
Anak-Anak (3 – 6 tahun) Inisiatif vs Merasa Bersalah
Perlu: partisipasi, hormat, identifikasi
Tugas: interaksi sosial, seks dan gender orientasi, perkembangan moral awal, self-esteem Lingk. Sosial: keluarga inti dan keluarga besar Trauma: dilarang, ditelantarkan Keutamaan: tujuan Patologi: terkekang
Usia Sekolah (6 – 12 tahun) Menghasilkan vs Rendah Diri
Perlu: pencapaian, penguasaan, kreativitas Tugas: penyesuaian dan transisi dari dunia keluarga menuju dunia teman sebaya Lingk. Sosial: keluarga, sekolah, tetangga Trauma: harapan terlalu tinggi, dipermalukan Keutamaan: kompetensi Patologi: inertia/statis, kelembaman
Remaja (12 – 20 tahun) Identitas vs Kebingungan
Perlu: membentuk identitas, eksplorasi, kebebasan dalam keluarga Tugas: kedewasaan fisik, identitas seksual, otonomi, internalisasi moral Lingk. Sosial: sahabat, model pemimpin Trauma: penolakan Keutamaan: kesetiaan Patologi: isolasi, repudiasi
Mengetahui Kecerdasan Anak
Verbal Compre-hension
Perceptual Reasoning
Working Memory
Processing Speed
KECERDASAN MAJEMUK
1. Cerdas Bahasa Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk mengguna-kan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini menca-kup kepekaan terhadap arti kata, suara, ritme,dan intonasi dari kata yang diucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi.
2. Cerdas Gerak Kecerdasan kinestetik/fisik adalah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara trampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran, dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi kemampuan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan,dan kecepatan.
3. Cerdas Bergaul Kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Peka pada ekspresi wajah, suara, dan gerakan tubuh orang lain. Memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Masuk ke dalam dan mengerti dunia orang lain, dan umumnya dapat memimpin kelompok.
4. Cerdas Musik Kemampuan untuk menikmati, mengamati, mem-bedakan, mengarang, membentuk dan mengeks-presikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi, dan timbre musik yang didengar.
5. Cerdas Gambar
Kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampu-an untuk melihat obyek dari berbagai sudut pandang.
6. Cerdas Angka/Logika
Kemampuan memecahkan masalah. Mampu memikirkan dan menyusun solusi dengan urutan yang logis. Suka angka, urutan, logika,dan keteraturan. Mengerti pola hubungan. Mampu melaku-kan proses berpikir deduktif dan induktif.
7. Cerdas Diri
Kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat mema-hami kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memiliki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan –aturan), etika (sopan santun), dan moral.
8. Cerdas Alam
Kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan, dan membuat kategori terhadap apa yang dijumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan, dan bagian lain dari alam semesta.
Mengamati Kecerdasan Majemuk Anak
Mengenal Karakter Anak
Bagaimana mungkin anak ini beda dengan
lainnya, padahal dibesarkan dengan cara
yang sama???
Karena setiap anak dibesarkan dengan cara yang sama
Pendidikan masal
Karakter adalah cara seorang individu bertindak dan ber-hubungan dengan lingkungan-nya; cara menghadapi ling-kungan dengan menggunakan semua kemampuannya.
Karakter memiliki 3 unsur dasar:
emosi, aktivitas, dan resonansi
Alfred Adler
Rene Le Senne
Dibentuk dan terus menerus dibentuk oleh pengalaman dan pendidikan
Mengamati dan Mengenali Karakter Anak
1. Koleris: emosional – aktif – primer
2. Plegmatis: non-emosional – aktif – sekunder
3. Sanguinis: non-emosioanl – aktif – primer
4. Melankolis: emosional – non-aktif – sekunder
5. Bergairah: emosional – aktif – sekunder
6. Gelisah: emosional – non-aktif – primer
7. Amorphous: non-emosional – non-aktif – primer
8. Apatis: non-emosional – non aktif – sekunder
Peran Orangtua
Mengasuh Anak Koleris:
* Sesering mungkin mem-berikan aktivitas yang menarik.
* Memberikan penghargaan
* Bantu dia mengendalikan diri
* Ajari disiplin diri.
* Hormati aspirasi dan kehendaknya.
Mengasuh Anak Plegmatis
* Dorong supaya lebih bergairah
* Ajari bekerja sama
* Ajari mengerjakan tugas di rumah
* Ajak dia terlibat dalam kegiatan bersama
* Ajari mencintai alam
* Beri minat baru
Mengasuh Anak Sanguinis
* Ajak dia untuk lebih mengenal diri, tulus, dan murah hati
* Menyediakan lingkungan perkembangan emosional
* Ajari semangat berkorban demi orang lain
* Beri tanggung jawab dan tugas konkret
Mengasuh Anak Melankolis
* Tumbuhkan rasa percaya diri
* Beri suasana afeksi dan simpati
* Ajak ikut dalam kegiatan bersama
* Ajak melihat sisi positif setiap hal
* Ajari membuat keputusan
Mengasuh Anak Bergairah
* Ajak terlibat dalam akti-fitas kelompok
* Sadarkan akan batas-batas kemampuannya
* Bicaralah hati ke hati
* Ajari merencanakan kegiatannya
Bergairah
Mengasuh Anak Gelisah
* Orangtua harus optimis-tis, sabar, dan murah hati
* Ajak mengatur kegiatan dan menentukan tujuan
* Fokus pada tahap-tahap dan proses
* Ajari kendali diri
* Berikan suasana tenang
Gelisah
Mengasuh Anak Amorphous
* Memerlukan otoritas dan pengawasan untuk mengurangi kemalasan
* Berikan teladan yang benar
* Susunlah jadwal harian
* Tunjukkan tanggung jawabnya
* Belajar dibuat praktis dan aktif
Amorphous
Mengasuh Anak Apatis
* Sediakan lingkungan yang merangsang minat
* Ajari kebiasaan yang membantunya punya teman yang periang
* Tunjukkan ketertarikan pada aktifitasnya
* Dorong untuk terlibat dalam aktifitas bersama
Apatis
Orangtua….. * Mengenali karakter anak akan membantu untuk lebih mudah menerima dan memahami kelebihan dan kekurangan anak.
* Perlu membangung suasana keluarga yang mendukung perkembangan anak.
* Membesarkan dengan cara khusus untuk setiap anak.
* Karakter berevolusi, berubah seiring perkembangan