Mengenal Pestisida dan Aplikasi
-
Upload
josua-chris-hutapea -
Category
Documents
-
view
446 -
download
13
description
Transcript of Mengenal Pestisida dan Aplikasi
4.2. Pembahasan
4.2.1. Dithane M-45
Dithane M-45 merupakan fungisida berbentuk tepung yang biasa
digunakan untuk mengendalikan penyakit yang berasal dari jamur (fungal borne
disease) berspektrum luas pada pertanian, hortikultura, florikultur, dan tanaman
pangan. Bersifat biodegradable dan tidak terakumulasi dalam jumlah besar pada
lingkungan. Pestisida dithane M-45 merupakan golongan pestisida fungisida yang
menggunakan bahan aktif mankozeb 80 % 430 g/l dengan formulasi 80 WP.
Sesuai dengan golongan fungisida (jamur), OPT sasaran pestisida ini adalah
Bercak daun (Marsonina coronaria) dan bercak ungu (Altenaria alii). Teknik
aplikasinya adalah dengan menyemprot sasarannya. Waktu aplikasi dari pestisida
ini adalah penyemprotan volume tinggi, penyemprotan dimulai pada saat terlihat
gejala serangan dan diulangi setiap 1 minggu sekali sesuai tingkat serangan.
Kelebihan atau keunggulan dari pestisida ini adalah melindungi tanaman dari
serangan jamur lebih lanjut. Ia membentuk lapisan tipis pada permukaan tanaman
dan secara perlahan mengeluarkan senyawa tertentu yang mengganggu aktivitas
pernafasan jamur. Dithane M-45 juga mencegah pembentukan spora pada jamur
sehingga tidak dapat menyebar.
4.2.2. Bancol
11
Pestisida dengan nama dagang Bancol 50WP ini termasuk dalam golongan
Insektisida, dengan nama umum bahan aktif Bensultap 50%, jenis formulasi
pestisida ini adalah serbuk 50 WP, dengan sasaran OPT yaitu Perusak Daun
(Plutella xylostella) dan Penggerek Batang (Scirpophaga innotata) dengan cara
pengaplikasian disemprotkan. Jenis pestisida untuk mengendalikan penggerek
batang padi adalah insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk
membunuh/membasmi serangga. Berdasarkan cara kerjanya, insektisida yang
digunakan untuk mengendalikan penggerek batang padi ada yang bersifat sistemik
dan ada yang translaminer. Sedangkan menurut formulasinya, insektisida yang
digunakan untuk mengendalikan sundep/beluk ada yang berupa butiran (granul),
tepung (powder) maupun cair (larutan/emulsi). Untuk cara cara aplikasi pestisida
jenis ini, bancol 150 WP diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada bagian
terserang. kelebihan pestisida jenis ini adalah mudah di dapatkan di berbagai
tempat, zatnya lebih cepat bereaksi pada tanaman yang di beri pestisida, kemasan
lebih praktis, bersifat tahan lama untuk disimpan, dan daya racunnya tinggi
(langsung mematikan bagi serangga). Sedangkan kekurangannya adalah hama
menjadi kebal (resisten), peledakan hama baru (resurjensi), penumpukan residu
bahan kimia di dalam hasil panen, terbunuhnya musuh alami, pencemaran
lingkungan (air dan tanah) oleh residu bahan kimia, tidak ramah lingkungan,
harganya mahal, matinya musuh alami hama tanaman, dan matinya organisme
yang berguna.
4.2.3. Indovin
12
Indovin 85 SP termasuk ke dalam jenis pestisida golongan Insektisida
yaitu pestisida untuk membunuh serangga hama ulat grayak (Spodoptera litera).
Jenis bahan aktif yang terkandung dalam Indovin 85 SP adalah Karbaril 85%. cara
aplikasi Indovin 85 SP adalah dengan cara penyemprotan yang dicampur dengan
air.Waktu aplikasi pestisida yang baik yaitu pada saat waktu terjadi aliran udara
naik. Sehingga waktu penyemprotan yang baik saat pagi hari sebelum jam 10 dan
sore hari setelah jam. Secara umum, kelebihan pestisida jenis ini adalah mudah di
dapatkan di berbagai tempat, zatnya lebih cepat bereaksi pada tanaman yang di
beri pestisida, kemasan lebih praktis, bersifat tahan lama untuk disimpan, dan
daya racunnya tinggi (langsung mematikan bagi serangga). Sedangkan
kekurangannya adalah hama menjadi kebal (resisten), peledakan hama baru
(resurjensi), penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen, terbunuhnya
musuh alami, pencemaran lingkungan (air dan tanah) oleh residu bahan kimia,
tidak ramah lingkungan, harganya mahal, matinya musuh alami hama tanaman,
dan matinya organisme yang berguna.
4.2.4. Antracol
13
Antracol 70 WP termasuk ke dalam jenis pestisida golongan fungisida
yaitu pestisida untuk membunuh jamur atau cendawan. Jenis bahan aktif yang
terkandung dalam antracol adalah Propenib 70,5 %. Cara aplikasi Antracol 70 WP
adalah penyemprotan yaitu dengan volume air 750-1000 l/ha. Mengaplikasikan
pada gejala yang timbul, dengan interval 5-7 hari atau tergantung level kerusakan.
Antracol dapat dipergunakan hanya satu kali bila level infeksinya masih rendah,
medium atau dalam tahap vegetatif, namun bila sudah sampai tahap infeksi parah/
generatif, Antracol lebih baik dicampur dengan Pitora dengan takaran konsentrasi
Antracol 2 g/l + Pitora 0.7 g/l. Secara umum, kelebihan pestisida jenis ini adalah
mudah di dapatkan di berbagai tempat, zatnya lebih cepat bereaksi pada tanaman
yang di beri pestisida, kemasan lebih praktis, bersifat tahan lama untuk disimpan,
dan daya racunnya tinggi (langsung mematikan bagi serangga). Sedangkan
kekurangannya adalah hama menjadi kebal (resisten), peledakan hama baru
(resurjensi), penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen, terbunuhnya
musuh alami, pencemaran lingkungan (air dan tanah) oleh residu bahan kimia,
tidak ramah lingkungan, harganya mahal, matinya musuh alami hama tanaman,
dan matinya organisme yang berguna.
4.2.5. Saromyl
Saromyl 35 SD adalah Fungisida sistemik
berbentuk tepung berwarna ungu, digunakan untuk mengendalikan penyakit bulai
(Peronosclerospora maydis) pada tanaman jagung dengan cara perlakuan pada
benih dan penyakit lanas pada tembakau. Nama umum bahan aktif dari pestisida
ini adalah metalaksin 35 %, tipe formulasi dari fungisida saromyl 35 SD yaitu
14
Seed Dressing (SD), termasuk dalam golongan Phenilamid. Waktu Aplikasi dari
fungisida ini adalah Sebelum benih ditanam, dicampurkan secara merata dengan
larutan saromyl 35 SD, kemudian dikering anginkan, benih siap ditanam, waktu
aplikasi ini dilakukan pada tanaman dan jasad sasaran yaitu tanaman jagung,
Penyakit bulai (Peronosclerospora maydis). Kelebihan dari pestisida ini adalah
Mudah larut dan tidak mudah mengendap, ukuran partikel kecil sehingga larut
dengan sempurna membuat hasil semprotan lebih luas dan lebih merata, tidak
menimbulkan keracunan (Fitotoksis) pada tanaman, mengendalikan semua
penyakit tanaman akibat serangan jamur patogen, tidak mudah menimbulkan
resistensi patogen, membunuh jamur patogen dengan cara merusak enzym
metabolisme.
4.2.6. Basamid
Basamid-G 98 WP termasuk ke dalam jenis
pestisida golongan Nematisida, Insektisida dan Fungisida yaitu pestisida untuk
membunuh Ulat tanah (Agrotis sp), Nematoda , Pratylenehus sp, Meloidogyne sp,
Helicotylenehus sp, Cendawan,, Rhizoctonia sp, Pythium sp, Fusarium sp, Akar
gada, Plasmodiophora brassicae. Jenis bahan aktif yang terkandung dalam
antracol adalah Dazomed 98 %. Cara aplkasi Basanid-G adalah penyebaran
butiran. Waktunya pada saat kondisi tanah dan lingkungan masih lembab, pada
pagi hari. Penyebaran butiran dilakukan jug pada saat cuaca cerah, karena jika
mendung dan hujan, maka pestisida tersebut dapat tercuci air hujan. Secara
umum, kelebihan pestisida jenis ini adalah mudah di dapatkan di berbagai tempat,
zatnya lebih cepat bereaksi pada tanaman yang di beri pestisida, kemasan lebih
15
praktis, bersifat tahan lama untuk disimpan, dan daya racunnya tinggi (langsung
mematikan bagi serangga). Sedangkan kekurangannya adalah hama menjadi kebal
(resisten), peledakan hama baru (resurjensi), penumpukan residu bahan kimia di
dalam hasil panen, terbunuhnya musuh alami, pencemaran lingkungan (air dan
tanah) oleh residu bahan kimia, tidak ramah lingkungan, harganya mahal, matinya
musuh alami hama tanaman, dan matinya organisme yang berguna.
4.2.7. Kresnakum
Kresnakum 0.005 BB adalah golongan rodentisida antikoagulan siap pakai
berbentuk blok/kotak kubus berwarna kebiruan, digunakan untuk mengendalikan
hama tikus (Rattus rattus diardii) hama tikus belukar (Rattus tiomanicus) pada
bangunan bukan perumahan, sangat efektif dan efisien untuk mengendalikan tikus
rumah ataupun tikus sawah. Dapat mengakibatkan pendarahan pada tikus, sebagai
akibat pecahnya pembuluh darah. Sehingga akan terjadi penurunan kemampuan
dan mobilitas untuk memanjat, lari serta daya penciuman. Pemasangan umpan
dilakukan bila ditemukan tanda-tanda keberadaan tikus berupa ; jejak, jalan,
kotoran atau liang. Cara Aplikasi di perkebunan kelapa sawit : umpan diletakkan
di piringan kelapa sawit dengan jumlah umpan 1 – 3 butir umpan. Peletakan
umpan menggunakan alat bantu jangan menggunakan tangan karena disamping
sangat berbahaya juga mengurangi minat tikus untuk memakan umpan. Umpan
diamati setiap interval 3 – 5 hari, jika umpan yang termakan lebih dari 20 %,
harus dilakukan pemasangan umpan, begitu seterusnya sehingga tingkat serangan
menjadi lebih kecil dari 20 %. Dengan cara pengumpanan tersebut, umpan yang
habis terpakai sekitar 1 – 2 kg per ha. Kelebihan dari bahan aktif Brodifakum
16
0,005 % adalah cukup sekali tikus memakan umpan, akan langsung beraksi proses
pecahnya pembuluh darah pada tikus, jadi tidak perlu mengumpan berulang ulang,
sehingga lebih efisien dan efektif, merupakan rodentisida antikoagulan berbahan
aktif brodifakum generasi terakhir sehingga menjadi rodentisida paling efektif
mengendalikan hama tikus, termasuk tikus yang sudah kebal terhadap rodentisida
antikoagulan lainnya, tidak menimbulkan gejala jera umpan, kematian tikus
setelah memakan ratgone berlangsung sekitar 3 – 5 hari, sehingga tikus yang
lainnya tidak akan curiga bahwa yang menyebabkan kematian temannya adalah
umpan ratgone.
4.2.8. Agrept
Agrept 20 WP termasuk ke dalam jenis pestisida golongan bakterisida yaitu
pestisida untuk membunuh bakteri Psseudomonas solapareatum. Jenis bahan aktif
yang terkandung dalam Agrept 20 WP adalah Streptomisin sulfat 20%. Cara
aplikasi Agrept 20 WP adalah dengan penyemprotan yaitu konsentrasi 2 – 2,5 g/l
penyemprotan volume tinggi dilakukan pada saat gejala penyakit tampak dengan
intensitas masih sangat rendah setiap minggu sebanyak 7 kali. Secara umum,
kelebihan pestisida jenis ini adalah mudah di dapatkan di berbagai tempat, zatnya
lebih cepat bereaksi pada tanaman yang di beri pestisida, kemasan lebih praktis,
bersifat tahan lama untuk disimpan, dan daya racunnya tinggi (langsung
mematikan bagi serangga). Sedangkan kekurangannya adalah hama menjadi kebal
(resisten), peledakan hama baru (resurjensi), penumpukan residu bahan kimia di
dalam hasil panen, terbunuhnya musuh alami, pencemaran lingkungan (air dan
tanah ) oleh residu bahan kimia, tidak ramah lingkungan, harganya mahal,
matinya musuh alami hama tanaman, dan matinya organisme yang berguna.
17
4.2.9. Fujiwan
Pestisida ini memiliki nama dagang
Fujiwan. Pestisida ini termasuk kedalam
golongan Fungisida dengan nama umum
bahan aktif yaitu Isoprothiolane 400 gram.
Jenis formulasinya adalah Emulsitiable
Concentrate (EC), dengan OPT sasaran beberapa jenis jamur/ cendawan pada
tanaman. Untuk cara-cara aplikasi pestisida jenis Fujiwan ini diaplikasikan
dengan cara disemprotkan pada bagian terserang. Pengendalian penyakit blas
lebih efektif apabila dilakukan sedini mungkin. Untuk mencegah penularan
penyakit blas pyricularia melalui benih maka perlu dilakukan pengobatan benih
dengan fungisida sistemik seperti Isoprothiolane 400 g/lt dosis formulasi 1 liter
dengan volume semprot 400-500 liter/Ha , pengobatan benih dapat dilakukan
dengan cara perendaman benih atau pelapisan benih.
4.2.10. Mipcin
Pestisida ini memiliki nama dagang Mipcin.
Pestisida ini termasuk kedalam golongan Insektisida dengan nama umum bahan
18
aktif MIPC 50 % formulasi 50 WP. Insektisida racun kontak dan lambung
berbentuk tepung dapat disuspensikan untuk mengendalikan hama-hama penting
pada tanaman kakao, kedelai dan padi. Sasaran OPT dari insektisida ini adalah
lalat bibit (Agromyza phaseoli) dan penggulung daun (Lamprosema indicata).
Untuk cara-cara aplikasi pestisida jenis Mipcin ini diaplikasikan dengan cara
disemprotkan pada bagian terserang. Manfaat Produk membantu petani
mengendalikan hama-hama penting pada tanaman padi, jagung,kedelai, kopi,
kakao,lada, lamtoro dan teh. Keunggulan Produk keunggulannya teruji sejak
tahun 1978.
4.2.11. Metafuron
Metafuron 20 WP merupakan herbisida pra
dan purna tumbuh yang diformulasi dalam bentuk tepung halus yang mudah larut
dalam air yang dapat mengendalikan gulma berdaun lebar, dan teki-tekian pada
tanaman padi dan tanaman perkebunan. Metafuron 20 WP berspektrum luas dan
termasuk herbisida yang bersifat selektif khususnya untuk gulma berdaun lebar.
Bahan aktifnya yaitu Metil Metsulfuron: 20.05%. Herbisida berbenuk tepung
berwarna putih kekuning-kuningan yang mudah larut dalam air. Herbisida pra dan
purna tumbuh yang bersifat selektif untuk mengendalikan gulma berdaun lebar,
gulma berkayu dan pakis-pakisan. OPT sasaran dari herbisida ini adalah untuk
mengendalikan gulma pada tanaman padi sawah, Acacia mangium, kelapa sawit
(TBM), pakis-pakisan pada lahan tanpa tanaman dan semak belukar. Waktu
aplikasi dari herbisida ini adalah penyemprotan dilakukan pada waktu tanaman
padi berumur 7-14 hari setelah tanam dan pada saat pertumbuhan vegetatif gulma.
19
Keunggulan produk :efektif mengendalikan gulma berdaun lebar dan daun sempit
pada tanaman padi, dapat dicampur dengan herbisida lainnya sehingga cocok
sebagai campuran, dosis penggunaan yang rendah sehingga biaya penggunaan per
hektar menjadi ekonomis, diformulasikan dalam bentuk tepung yang mudah larut
dalam air dan tidak meninggalkan endapan.
4.2.12. Furadan
Furadan 3GR merupakan Insektisida atau
Nematisida sistemik, berbentuk butiran berwarna
ungu untuk mengendalikan hama penggerek batang, uret, dan nematoda bintil
akar, pada tanaman padi sawah, padi gogo, Kentang, tomat, kapas, cabai,
tembakau, cengkeh, jeruk, lada, teh, dan tebu. Insektisida Furadan 3GR untuk
mengendalikan hama Penggerek Batang, Jontrot, Cacing, Uret pada akar tanaman
Cabai, Tomat, Kubis, Kentang, Kacang panjang, Buncis, dan Semangka. Furadan
3GR merupakan jenis Insektisida + Nematisida yang bersifat racun sistemik yang
mampu mengendalikan hama yang menyerang akar tanaman. Nama bahan aktif
nya adalah karbofuran. Furadan, Kurater, Kresnadan adalah beberapa contoh saja
insektisida berbahan aktif karbofuran. Karbofuran merupakan bahan aktif
insektisida yang aplikasinya umumnya dilakukan ditaburkan kedalam tanah.
Insektisida ini ini biasanya mempunyai formulasi Granule (G). Bahan dasar
insektisida ini adalah pasir yang kemudian dicampur dengan bahan aktif
karbofuran dengan konsentrasi 3 gr/ 1 kg pasir. Gambaran sederhana cara kerja
karbofuran adalah jika diaplikasikan ke dalam tanah dengan segera karbofuran
akan terserap oleh tanaman. Karbofuran akan masuk ke dalam seluruh jaringan
tanaman tidak terkecuali daun dan buahnya. Ketika ada serangga yang memakan
salah satu bagian tanaman tesebut serangga tersebut akan keracunan karbofuran
dan akhirnya akan mati. Kelebihan dari furadan ini adalah bahan aktif insektisida
yang mempunyai spektrum sangat luas. Jika diaplikasikan ke dalam tanah bukan
20
hanya serangga hama saja yang akan mati tetapi semua habitat (binatang) yang
ada didalam tanah tersebut akan musnah, termasuk mikroorganisme pengurai,
cacing tanah dan belut.
21