Mendorong Inovasi dalam Pengelolaan...
Transcript of Mendorong Inovasi dalam Pengelolaan...
MENYIKAPI INOVASI DALAM TATA-KELOLA PERKOTAAN DAN TRANSPORTASI
Wicaksono Sarosa, Ph.D.
--------------------------------------
Ruang Waktu – Knowledge-Hub
for Sustainable [Urban]
Development
KERANGKA PRESENTASI*
Memahami Inovasi
Kota, Manusia, dan Teknologi
Prakarsa Kota Cerdas
Contoh 1: Pengelolaan Transportasi BerbasisAplikasi
Contoh 2: Teknologi dalam PengelolaanPerumahan Perkotaan
Pelajaran yang Diambil
* Presentasi/paparan ini lebih merupakan “pancingan” atau
lemparan awal untuk diskusi
Adalah sebuah kenyataan bahwa dunia selaluberubah....
Dan perkembangan teknologi informasi serta latarbelakang paradigmatik sosial-ekonomi menyebabkanperubahan semakin cepat dan kompleks....
Adalah tantangan yang tidak mudah bagi organisasibesar (seperti birokrasi pemerintah) untuk meresponperubahan tersebut dengan cepat dan tepat....
[Circa 500 BC]
MEMAHAMI INOVASI
Menurut KBBI.
ino.va.si
n pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaharuan
n penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenalsebelumnya (gagasan, metode, atau alat)
Pertanyaan: Apakah INOVASI = TEKNOLOGI ?
Sumber: https://sourceable.net/moving-from-idea-to-innovation/
KOTA, MANUSIA, DANTEKNOLOGI
Manusia &
Masyarakat
Kota
Teknologi
1
2
3
4
5
6
Saling pengaruhmempengaruhi, baiksecara positif maupunnegatif
KOTA, MANUSIA, DAN INOVASI
Dua macam hubungan kota – inovasi teknologi:
Kota [dan masyarakatnya] sebagai pemanfaat teknologi[Teknologi sudah ditemukan, kota memanfaatkannya untukmeningkatkan kinerja dan layanan kota serta kenyamananwarga]
Kota sebagai tempat yang kondusif bagi terciptanya inovasiteknologi – untuk ini juga diperlukan terbentuknya "mileu of innovation" – system sosial yang sangat mendukung inovasi:
Di dunia yang semakin kompetitif dan menyatu, kemampuan kitauntuk berinovasi [serta kemampuan kita untuk menciptakanlingkungan yang kondusif untuk inovasi] sangat krusial
PERGESERAN GLOBAL
Sumber: http://www.visualcapitalist.com/chart-largest-
companies-market-cap-15-years/
Sumber: http://mindandtheory.com/top-5-reasons-brands-need-
video-marketing-2/
PRAKARSA KOTA CERDASSejak pertamakali terbentuknya kota, ilmu
pengetahuan dan teknologi selalu berperan:
Revolusi pertanian munculnya kota-kota
pertanian dan pusat perdagangan tradisional
Revolusi industri munculnya kota-kota industri,
yang kemudian berakibat pada pemisahan
fungsi tinggal dan fungsi kerja dalam tata-
ruang kota
Revolusi digital munculnya kota-kota cerdas?
Hampir semua kota di dunia memanfaatkan teknologi
dalam berbagai tingkatan. Namun "smart/digital city"
memanfaatkan teknologi digital secara maksimal.
Saat ini istilah "smart city" telah menjadisemacam "buzzword" -- bahkan seolah-olahmenjadi “syarat” jika kota ingin dianggap maju
Pemahaman yang "spesifik" mendefinisikan "smart city" sebagai kota yang memanfaatkan kemajuanteknologi digital atau teknologi informasi-komunikasi untuk memperbaiki kinerja kota(bekerjanya fungsi-fungsi kota sebagai tempattinggal, bekerja, berinteraksi sosial, berekreasidll)
Pemahaman yang lebih "luas" menjangkauberbagai cara cerdas untuk mengatasimasalah/mencapai tujuan-tujuan sosial, ekonomidan lingkungan ("tripple bottom-line")
TENTANG “SMART CITY”
"smart city"
"resilient city"
"inclusive city"
"eco2city"
"livable city"
"creative city"
"sustainable city"
"productive city"
"ecological city"
"green city"
"information city"
"intelligent city"
"digital city"
"business-friendly city"
..............................
"healthy city"
kepentingan sosial kepentingan ekonomi
kepentingan lingkungan
"low-carbon city"
...............
BELANTARA KONSEP/LABEL/”BRAND” KOTA-KOTA
MENGENAL KEBIJAKAN PERKOTAAN NASIONAL(WORK IN PROGRESS)
Saat ini draft Kebijakan
Perkotaan Nasional sedang
dikaji-ulang (review) oleh
Bappenas agar dapat merespon
perkembangan yang terus
berlangsung
Diharapkan dapat menjadi
lampiran dalam Peraturan
Pemerintah tentang
Pembangunan dan Pengelolaan
Perkotaan (PP Perkotaan) yang
sedang disiapkan oleh
Kemendagri sebagai turunan UU
23/2014
Inovasi umumnya muncul di kota-kota berciri:
Masyarakatnya terbuka (memiliki akses kepada informasi, termasukhasil penelitian berkualitas)
Masyarakatnya bebas berpendapat, memiliki tradisi berdebat yang etis-konstruktif, "tidak takut salah", "tidak takut gagasannya dibajak"
Memberi penghargaan (dan insentif lainnya) terhadap kekayaanintelektual
Membuka peluang dan kemudahan membangun sinergi (secara fisik, memiliki ruang-ruang yang kompak dan informal -- seperti cafe, "coworking space", dll. guna terbangunnya interaksi sambil bekerja)
Pemerintahnya mengatur (menjaga prinsip keteraturan yang berkeadilan) tapi tidak mengekang
Memiliki lembaga pendidikan tinggi berkualitas
Memiliki infrastruktur digital yang memadai
KOTA YANG KONDUSIF BAGI INOVASI
Kota-kota yang banyak disebutkan sebagai "tech-friendly cities" (berbagai sumber):
San Francisco Bay-Area (termasuk "Silicon Valley" dan sekitarnya), CA
Seattle, WA
New York, NY
Boston, MA
Austin, TX
dan lain-lain ....
Lingkungan fisik yang kondusif dan infrastruktur yang memadai memang penting, namun sebenarnya yang lebih penting adalah manusia dan masyarakatnya(lingkungan sosial)
KOTA YANG KONDUSIF BAGI INOVASI
CONTOH 1: TRANSPORTASI BERBASIS APLIKASI
Fenomena berkembangnya transportasiberbasis aplikasi di kota-kota besar di Indonesia telah banyak menggeserpemahaman mengenai transportasi publik.
Pemerintah pusat tidak hanya harusbereaksi, tetapi juga mampu mengelolafenomena ini demi sebesar-besarnyakepentingan dari seluas-luasnyamasyarakat.
CONTOH 2: BIG DATA UNTUK PENYEDIAANPERUMAHAN
Mampu memberikan gambaran mengenaisupply dan demand perumahan denganmenggunakan bantuan dari Artificial Intelligence untuk memetakan kondisieksisting.
Data yang dikumpulkan juga dapat di-disagregasi berdasarkan karakteristikpendapatan masyarakat dan usia.
Pemilik big-data bisa saja perusahaan(Property PriceTag.com, Google, Go-Jek, Facebook dll.) yang bersifat “non-public”
PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL
Kota (melalui manusianya -- pemerintah danmasyarakat) harus dapat memanfaatkan (bahkanmenciptakan) teknologi untuk memecahkan berbagaimasalah perkotaan dan meningkatkan kelayak-huniankota
Kota (dan manusianya) tidak boleh "dikuasai" olehteknologi atau menjadi tergantung kepada pihak lain yang menyediakan teknologi tersebut
Kota cerdas membutuhkan warga cerdas -- termasukdalam memilih teknologi untuk mengatasi masalahprioritas -- dan pemerintah kota yang responsif
KEBIJAKAN PUBLIK YANG TEPAT, CEPAT, DINAMIS DAN MENGUTAMAKAN PRINSIP BERKEADILAN DAN PENYEJAHTERAAN
Semakin berkembangnya pemanfaatanteknologi dalam setiap sendi kehidupanmanusia – termasuk di bidang transportasi –membutuhkan respon pemerintah yang cepatdan tepat (dengan mengutamakan prinsipberkeadilan, mencegah monopoli, mendorong“level playing field”, meningkatkankesejahteraan bagi sebanyak mungkin pihak, perlindungan kemanan konsumen) namun juga harus fleksibel agar tidak menghambatterjadinya proses-proses inovasi yang juga sangat penting di era globalisasi sekarang ini.
PENUTUP
Karena itu, sebagaimana penggunaan berbagaiteknologi apapun, penggunaan teknologi digital dalamtata kelola – dan konsep "smart city" itu sendiri –harusnya bukan "tujuan", melainkan lebih tepat dilihatsebagai "alat" untuk mencapai "tujuan" sebuah kota
Sedangkan yang harus menjadi tujuan adalah kota yang layak-huni ("livable city") dan kota yang berkelanjutan("sustainable city") tujuan yang “ultimate” harusnyaadalah peningkatan kualitas hidup manusia
TERIMA KASIH [email protected]
Semua gambar yang terdapat pada presentasi ini diambil dari website yang terbuka dan hanya digunakan untuk kepentingan presentasi ini saja.