Memetik Hikmah dari dasar Hati (Edisi 5)
Click here to load reader
-
Upload
andri-zulfikar -
Category
Documents
-
view
472 -
download
3
description
Transcript of Memetik Hikmah dari dasar Hati (Edisi 5)
1
ANDRI ZULFIKAR
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI
edisi ke 5
[KUMPULAN STATUS FACEBOOK EDISI FEBRUARI – MARET 2011]
2
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI
[KUMPULAN STATUS FACEBOOK EDISI FEBRUARI – MARET 2011]
Oleh: Andri Zulfikar
Copyright © 2011 by Andri Zulfikar
Penerbit
Pustaka ‘Ibadurrahmanwww.museumkeikhlasan.blogspot.com
e—mail : [email protected]
Desain Sampul:
Hendra Rivaie
Diterbitkan Oleh
Pustaka ‘Ibadurrahman
3
Hadiah untuk kedua orang tuaku tercinta H. Anwar Manaf dan Hj. Habibah Ismail.
(Lahir di Matur, 27 Maret 1931 – Wafat di Pontianak, 16 Oktober 2000)
“Ya Alloh, angkatlah derajat mereka, ampunkanlah dosa-‐dosa mereka
dan kumpulkanlah kami semua bersama mereka di Kampung Halaman Syurga
Jannatun-‐Na’im nanti. Amin”
Peluk cium ananda
4
Persembahan untuk Bangsaku di Hari Pahlawan
Bahwa pahlawan sejati adalah mereka yang melindungi alam ini dari tangan—tangan yang hendak berbuat kerusakan, mereka berkelana
mengelilingi dunia ini untuk menghentikan manusia berbuat kerusakan di muka bumi ini, mereka
menjaga alam ini dengan sebaik—baiknya, sebab alam ciptaan Alloh ini bukan untuk dirusak,
melainkan untuk dijaga, dilindungi, sebab kita diturunkan ke alam ini bukan ditugaskan untuk merusak, melainkan untuk menjadi khalifah yang memanajemen bumi dan langit agar tetap terjaga, karena kita semuanya akan mati, dan apa yang kita
kerjakan, pasti dipertanggungjawabkan.Profesi mereka mungkin saja petani, guru, mahasiswa, tukang sampah, pemulung,
tukang becak, pedagang kecil, anggota dewan, hakim, jaksa, polisi, presiden, menteri, nelayan,
buruh dan pelajar, tetapi ketika mereka memposisikan diri di garis depan, untuk
menjadi pelindung dan penjaga alam ini dari kerusakan, maka merekalah pahlawan—pahlawan
sejati, pahlawan—pahlawan yang terbarukan, yang tanda jasa pun takkan mencukupi untuk disematkan di dada mereka...
Pontianak, 10 November 2009
5
Hai orang—orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang
—orang yang sabar.
(QS. Al—Baqarah : 153)
Dan pada harta—harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang
tak mendapat bagian
(QS. Adz—Dzariyaat : 19)
6
UCAPAN SYUKUR
Kepada Alloh Swt yang telah membimbing diriku yang penuh kekurangan dan keterbatasan ini, tanpa petunjuk dan bimbingan—Mu hamba takkan berarti apa—apa. Terima kasih Ya Alloh, Engkau selalu temani hamba dengan dua Surah Agung, Al—Baqarah dan Ali Imran, yang selalu hamba dengarkan tatkala mengetik buku ini.
Kepada Utusan Alloh, Suri Tauladan Agung, Nabiyyuna, Qudwatuna, Sayyiduna, Muhammad Rasulullullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Salam. Tanpa wejangan nasehatnya dan ucapan—ucapannya yang dihimpun dalam Kitab—kitab Hadist. Tanpa kitab Sirohnya yang harum semerbak, hamba takkan pernah bertemu dengan mutiara—mutiara hikmah dalam hidup ini.
Kepada Kedua orang Tua hamba, Ibunda Allahyarham Hj. Habibah Ismail, dan ayahanda tercinta, H. Anwar Manaf. Keduanya adalah orang yang paling besar jasanya dalam hidup hamba. Ya Alloh, balaslah kebaikan keduanya, angkatlah derajat mereka, kumpulkan kami bersama mereka kelak di Taman Syurga—Mu yang indah dan abadi. Amin…
Untuk kedua mertuaku, Hj. Salmah dan Allahyarham H. Usman A. Syukur, semoga Alloh selalu membalas kebaikan keduanya berlipat ganda. Amin.
Kepada Guru—guruku seluruhnya yang tak dapat kusebutkan satu persatu.
Kepada Istriku Tersayang, drg. Yeni Maryani, Ya Alloh, balaslah kebaikannya, angkatlah derajatnya dan
7
jadikan dia sebagai istriku di Taman Syurga—Mu yang abadi. Amin.
Dan untuk ketiga mujahid—mujahidahku, Rifqah Sajidah, Muhammad ‘Ibadurrahman, ‘Athifah Raihanah. Semoga Alloh mengumpulkan kami semua di kebun Syurga yang nikmat dan abadi. Amin.
Untuk saudara—saudaraku, Uwak, Bude Ita (thanks ya atas pelajaran sedekahnya), Om Acol, Om Adek, Tante Olin, Om Budi. Jadikanlah mereka semua tetangga—tetangga hamba di Syurga Jannatun—Naim. Amin.
Dan semua pihak yang telah menanamkan sahamnya untuk proyek kebaikan ini, dan tak mampu penulis sebutkan satu persatu. Semoga menjadi tabungan amal kebajikan untuk kita semua. Amin.®
8
DAFTAR ISI
UCAPAN SYUKUR, 6DAFTAR ISI, 8MUKADDIMAH, 9
CINTA, 11IBU, 49AYAH, 88
BIODATA PENULIS, 123DAFTAR PUSTAKA, 125
9
MUKADDIMAH
“Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemui—Nya”
[QS. Al—Insyiqaq : 6]
Dunia maya telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia ini. Kini hampir 70 juta manusia di dunia ini terhubung dengan internet. Dan dari 70 juta itu, Indonesia adalah pengguna internet terbesar di Asia, setelah China.
Dalam situs pertemanan www.facebook.com, ada status—status yang selalu diperbaharui (update) oleh penggunanya. Ada yang isinya hujatan, makian, omelan, cinta, ratapan, kesedihan dan ada juga mutiara hikmah.
Tanpa terasa sejak Juni 2010, penulis telah memulai langkah ini, dan hari ini, apa yang telah ditulis, dirangkum dalam sebuah buku. Hebatnya, semuanya gratis diunduh.
Tidak ada harapan yang muluk—muluk dari apa yang saya tulis ini, melainkan hanya sekedar berbagi mutiara dalam hati ini, yang jika dibandingkan dengan mutiara di dasar lautan, tentu saja masih jauh.
Ini hanyalah mutiara di darat, dari seorang hamba yang masih belajar dan belajar.
Selamat bernostalgia bagi yang sudah rajin membaca status saya. Insya Alloh buku ini akan terus berlanjut sampai akhir hayat saya.
10
Pontianak, 18 Rabiul Awwal 1432 H21 Februari 2011
Hamba yang fakir lagi mengharapkan ampunan—Nya
Andri Zulfikar
11
CINTA
Kekuatan itu ada pada cinta. Mencintai apa yg dikerjakan, mencintai apapun yang terjadi, baik atau buruk yg terjadi, selalu terselip sesuatu yang mesti dicintai. Disanalah kekuatan hidup menjadi berlipat-‐lipat. [Cinta 1]
12
Ya Alloh, dengan kasih sayang-‐Mu, Engkau kirimkan kepada kami da'i penyeru iman. Kepada nenek moyang kami penyembah berhala. Dari jauh mereka datang, karena cinta mereka kepada da'wah. Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran. Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini. Kepada generasi berikutnya {Alloh Yarham Rahmat Abdullah} [Cinta 2]
13
Bahkan hingga selama ini, matahari tak pernah sekali pun mengatakan kepada bumi, "Engkau berutang kepadaku." Lihatlah apa yang terjadi pada cinta yang seagung itu! Cinta itu menerangi seluruh langit" {Hafez, Penyair Sufi (1315-‐1390)} [Cinta 3]
14
Kate seorang sahabat di FB, ade 3 cinte yang tak habis-‐habis, satu, cinte kepada Alloh, dua, cinte ibu ke anaknye, terakhir Cinta Fitri yang sampai sekarang tak habis-‐habis... [Cinta 4]
Kalau saja para ilmuwan tidak mencintai fisika, matematika, kimia, biologi dan ilmu-‐ilmu dasar lainnya, maka kehidupan kita tak mungkin bisa seperti ini. [Cinta 5]
15
Karena aku tidak menikahi fisikmu, lahiriahmu, namun batinmu, jiwamu lah yang aku nikahi, karena fisik lahiriah akan memudar, semakin tua dan melemah, sedangkan jiwa yang selalu segar dengan cahaya Tuhannya, akan abadi dan tetap kekal selamanya. (Dikutip dari tulisan Helvy Tiana Rosa) [Cinta 6]
16
Cinta akan terlihat kemurniannya, saat ia diuji dengan penderitaan yang terjadi pada orang yang dicintai. [Cinta 7]
Karena cinta mereka kepada Indonesia, mereka arungi lautan, meng-‐Islam-‐kan Nusantara, para Wali Alloh itu datang dari Palestina ternyata. [Cinta 8]
17
Jadilah engkau laksana bumi, menerima segala jenis sampah, bau busuk dan segala hal yang diperbuat para pendosa, namun dia hanya memberikanmu yang baik-‐baik saja. (Hasan bin Manshur) [Cinta 9]
18
Wahai para peziarah, datanglah kemari, kemana kalian pergi, inilah Tetangga Kami, apakah ini yang disebut cinta? (Rumi). Orang yang mencintai Alloh, akan mendatangi-‐Nya, bukan menjauhi-‐Nya. Dia sangat dekat, laksana tetangga. [Cinta 10]
19
Bangunlah para pencari cinta, mengapa engkau terlelap begitu nikmat di malam selarut ini, bukankah para pencinta akan menanti saat bertemu dengan Yang Dicinta? Wahai mereka yang berselimut di 1/3 malam terakhir, mengapa tak pernah bangun menemui Yang Dicinta? Inikah yang disebut cinta? [Cinta 11]
20
Cinta orangtua kepada anaknya tak dapat dikalahkan seujung jaripun oleh anak-‐anak mereka [Cinta 12]
21
Pahlawan, dimanapun dia, sejatinya teramat dalam cintanya kepada anak cucu generasi berikutnya, ia titipkan warisan yang baik2 untuk anak cucu, jika bahaya menghadang, maka dialah yang menyerahkan nyawanya untuk keselamatan anak cucu mereka. Cinta pahlawan sejati, seputih tulang dan semerah darahnya yang mengalir [Cinta 13]
22
Cinta itu mengalir menembus waktu, melampaui sekat-‐sekat dinding, mengguncang dada, demikianlah cinta itu keluar dari jiwa seorang lelaki bernama Muhammad, setiap yang berziarah ke makamnya, selalu menangis karena getaran cinta yang tak pernah kering. [Cinta 14]
23
Kerinduan kepada Tuhan membuat langkah kaki para jamaah itu tak hendak beranjak dari sisi Ka'bah. Ada magnet raksasa yang selalu menarik para jamaah kembali lagi kesana. Semuanya karena kecintaan kepada Tuhan yang telah mengalir menembus pori-‐pori tubuh para jamaah. Siapakah yang ingin berpisah dengan kekasihnya, namun perpisahan dengan Rumah Alloh itu tetap mesti terjadi. [Cinta 15]
24
Jika saja engkau tahu, pasti engkau akan mencintai orang-‐orang fakir miskin, anak yatim yg mereka semua sangat dicintai Nabi, sayang sekali banyak yg benci kepada mereka. [Cinta 16]
25
Ketentraman itu hanya bisa hadir dalam hati ini saat kita kerap mengakui kesalahan-‐kesalahan kita kepada Alloh. Di dalam setiap lafadz taubat terkandung cinta Ilahi kepada yang melakukannya. Berbuah kedamaian dalam jiwa. Itulah cinta hakiki. Selalu terhubung dengan yang dicintai. [Cinta 17]
26
Disebabkan oleh cinta, seorang ibu pergi malam itu juga dari Padang ke Jakarta, walau tak mendapat tempat duduk, sang ibu rela 3 hari perjalanan berbaring di lantai bis, asalkan dapat bertemu anaknya yang sakit. Cinta selalu melahirkan keajaiban. [Cinta 18]
27
Disebabkan cintanya yang teramat dalam kepada manusia, membuatnya sangat menginginkan keimanan semua manusia. Namun itu adalah hal yang mustahil, walaupun telah berupaya maksimal, justru manusia yang diajaknya beriman, berubah menentangnya. Tapi cintanya tak pernah pudar, seabadi wajah Tuhannya. [Cinta 19]
28
Penghuni syurga itu bersama istri mereka di dunia ini, keduanya dalam keadaan penuh dengan cinta, lagi sebaya umurnya, pandangannya hanya tertuju kepada sang kekasih, selalu tampil dengan pakaian terbaiknya, berada dalam naungan yang teduh, tiada duka lara, yang ada hanya senang, senang dan senang selama-‐lamanya. [Cinta 20]
29
Ibadah jika didasari oleh cinta, akan terasa ringan, nikmat, walau pun terasa berat, namun semuanya menjadi sebuah kemudahan dalam menjalankannya. Saat Nabi ditanya istrinya, mengapa masih rajin ibadah, padahal dosa-‐dosa yang lalu dan akan datang telah diampunkan, beliau justru menjawab, "Tidakkah boleh aku menjadi hamba yang bersyukur". [Cinta 21]
30
Saat org yg engkau cintai tak berada di sisimu, mk disitulah separuh jiwamu melayang, itulah jodoh, 2 jiwa disatukan oleh-‐Nya, dlm ikatan pernikahan yg teramat kuat, istrimu adlh belahan jiwamu, suamimu pun belahan jiwamu, setiap belahan, akan selalu menemukan pasangannya, krn jodoh takkan pernah tergantikan... ia kan selalu menemukan belahan jiwanya, krn jiwa suami istri itu hakekatnya SATU! [Cinta 22]
31
Saat engkau melihat belahan jiwamu dr luar fisik belaka, maka engkau sesungguhnya tlh membuat kesalahan terbesar dlm hidupmu, sebab fisik luar akan memudar seiring pertambahan usia, kecantikan dan kegantengan akan surut, yg tumbuh terus adalah jiwanya, maka hidupkan jiwa belahan jiwamu dgn CINTA, kelak fisiknya yg memudar kan selalu bersinar dari dasar JIWA YG DISIRAMI CINTA [Cinta 23]
32
Ini kisah nyata, seorg cowok naksir seorg cewek di FB, waktu lihat foto si cewek di FB, si cowok melemparkan 'sinyal cinta' dan si cewek menerimanya. Mereka jadian. Begitu copy darat, si cowok 'kaget' melihat 'fisik' si cewek yg ternyata jauh dr harapannya. Seminggu jadian. Lalu cowoknya mutusin si cewek. Serendah itukah cinta dimata sang cowok? Bisa seenaknya berbuat seperti itu? [Cinta 24]
33
Saat baru menikah suami berkata kepada istrinya, "Aku mencintaimu". Saat anak 3, suami berkata kepada istrinya, "Aku semakin mencintaimu", saat anak-‐anak sudah besar dan tinggal mereka berdua di rumah karena anak-‐anak sekolah di luar negeri semua, suami berkata kepada istrinya, "Cintaku tak pernah berubah kepadamu, justru semakin besar". Itulah cinta abadi, yang tumbuh dari jiwa yg penuh cinta. [Cinta 25]
34
Semua yang ada akan musnah.... dan yang kekal hanyalah wajah Tuhanmu yang Maha Mulia... cinta karena Alloh akan kekal, cinta karena tampilan fisik akan membuat bosan saat fisik mulai memudar, cinta karena harta akan pupus seiring berkurangnya harta. Cinta karena Alloh lah yang abadi menjadi cahaya diatas cahaya... [Cinta 26]
35
Saat merawat pohon cinta, sikap yg serius dan bermain-‐main mestilah dijalankan dengan seimbang, agar pohon cinta selalu tumbuh subur dan bahagia selama-‐lamanya. [Cinta 27]
36
Bahagia itu adalah senang dan gembira melihat orang lain bahagia, bahagia itu adalah, senang membuat orang menjadi bahagia, bahagia itu adalah menularkan rasa bahagia Anda kepada orang lain. Bahagia itu adalah ikut bersuka ria, saat orang merayakan kebahagiaannya. Bahagia itu adalah bersyukur atas pemberian-‐Nya. Itulah cinta. [Cinta 28]
37
49:7. Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dlm bbrp urusan benar-‐benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dlm hatimu serta menjadikan kamu benci kpd kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-‐orang yg mengikuti jalan yg lurus [Cinta 29]
38
Matanya hanya berlabuh di hati dan jiwa orang yang dia cintai, tak lebih. [Cinta 30]
39
Berbahagialah mereka yang menemukan kekurangan pada pasangannya dan dia melihat inilah kesempatan emas untuk melengkapi kekurangan diri pasangannya dengan kelebihan yang ada pada dirinya. Bukan hanya melihat kekurangan pasangan dan melihat kelebihan dirinya semata. Itulah cinta. Saling melengkapi. Saling menyempurnakan. Karena suami istri adalah SATU JIWA. [Cinta 31]
40
Saat baru menikah istri bertanya, "Aku cantik kan!", suami menjawab "Tentu!", saat anak 3, istri bertanya, "Aku masih cantik nggak, sayang?" Suami menjawab, "Masih cantik!". Saat pernikahan memasuki usia 15 tahun, istri bertanya, "Aku sudah terlihat tua". Suami berkata, "Engkau adalah bidadari tercantik dalam hidupku selamanya". [Cinta 32]
41
Ini kisah Istri Ismail Hasan al-‐Hudaibi. Saat suaminya brsm ribuan ikhwan lainnya dipenjara oleh Presiden Nasser, ia selalu berdandan menyambut kedatangan suaminya. Seorang akhwat bertanya, "Mngp Ummi slalu berdandan?" Ia menjawab, "Aku tak tahu kapan suamiku pulang, namun aku ingin saat ia pulang, aku tampil dgn sebaik-‐baiknya utk menyambutnya". Suaminya dipenjara selama 20 tahun.... [Cinta 33]
42
Malam itu aku keluar dari penjara, aku tak hafal lagi jalan-‐jalan di Kairo, karena sudah 20 tahun aku tak pernah melihat Kota Kairo, lalu aku bertanya kepada beberapa orang tentang alamat rumahku. Mereka memberitahukannya. Saat aku sampai di rumah. Aku bertemu dengan keluargaku, istri dan anak-‐anakku, mereka bagaikan baru aku tinggal semalam, padahal sudah 20 tahun aku tak bertemu mereka. [Cinta 34]
43
Duhai malangnya aku, akankah suatu malam nantiAku bermalam di Fakh dikelilingi pohon idzkhir dan jalilAkankah suatu hari nanti aku minum air MijannahAkankah aku melihat lagi pegunungan Syamah dan Thafil...[Syair kerinduan Bilal kepada Kota Mekkah saat telah hijrah ke Madinah] [Cinta 35]
44
Wahai pejalan!Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,ayuhlah datang, dan datanglah lagi! Kerana Tuhan tlh berfirman:“Ketika engkau melambung ke angkasa...ataupun terpuruk ke dalam jurang,ingatlah kepadaKu, kerana Akulah jalan itu.”Jalaluddin Rumi [1207-‐1273 M] [Cinta 36]
45
Saat kematian datang, terpisahkan lah dua insan yang mengikat cinta dalam tali pernikahan, berpisah untuk sementara, dan bertemu kembali di akhirat sana dalam ikatan cinta abadi di taman Syurgawi nan diridhoi-‐Nya, memadu cinta abadi, takkan pernah berpisah, hanya keabadian yang hakiki [Cinta 37]
46
Jika engkau mencintai Gurumu, maka apapun kebaikan yang dia perintahkan pasti akan engkau ikuti, dan engkau tak pernah membantahnya, apalagi berdebat dihadapannya. Demikianlah yang diajarkan para sahabat Nabi kepada kami, bagaimana beradab kepada Nabi, karena Nabi juga guru bagi kita semua. Mencintainya adalah mengikuti apa yang dia katakan! [Cinta 38]
47
Tinggalkan dirimu, datanglah menghadap Ku! (Wasiat orang-‐orang sholeh kepada muridnya yang sedang meniti jalan Tuhannya) [Cinta 39]
48
Karya-‐Mu teramat indah, apalagi yang Menciptakannya. Banyak suara-‐suara yang indah di dunia ini, apalagi saat Dia berbicara, tentu lebih indah suara-‐Nya. Banyak hal yang terasa indah dalam hati ini, apalagi saat bertemu dengan yang menciptakan hati ini, tentulah lebih indah daripada hati ini. Alloh itu indah dan mencintai keindahan. Memang yang indah hanya Engkau. [Cinta 40-‐Habis]
49
IBUIbumu...ibumu...ibumu. 3 kali Rasulullah menyebutnya. Baru ayahmu. Aneh, masih ada di zaman sekarang, anak yang lebaran hari pertama bukan ke orang tua mereka, tapi ke Syaikh dan Ustadz-‐ustadz mereka. Yang lebih mesti berbakti, ibu atau guru? [Ibu 1]
50
Ada seorang anak yang teramat jahat kepada ibu bapaknya, hanya gara-‐gara keduanya berlainan agama dengan sang anak. Apakah hanya karena berbeda agama, kita boleh berbuat jahat kepada mereka? Adakah ayat dan hadistnya, yang mewajibkan berbuat jahat kepada orang tua yang berbeda agama? [Ibu 2]
51
Ada ibu biologis, tugasnya hanya melahirkan, memberi makan minum anak-‐anak mereka, tak peduli dengan pendidikan akhlaq anak-‐anak mereka. Kondisi mereka memang tak jauh berbeda dengan kambing dan sapi di perkampungan, yang tak pernah memikirkan pendidikan dan akhlaq anak-‐anak mereka. Semoga para ibu tidak seperti itu. [Ibu 3]
52
Jika engkau bertemu Uwais al Qarny mintakan doanya untuk kita semua, pesan Nabi kepada Umar saat akan berangkat umroh. Umar penasaran dengan sosok Uwais yang begitu istimewa, padahal belum pernah bertemu Nabi. Umar menemukan karomah Uwais saat mendengar penjelasan darinya yang menggendong ibunya dari Yaman ke Makkah untuk mengerjakan Umroh [Ibu 4]
53
Saat desa mereka diserang gerombolan setan, sang ibu melepaskan kedua anak perempuannya dengan kuda miliknya, sang anak bertanya, "Kenapa Mama tidak ikut?" Sang Ibu berkata, "Pergilah nak! Jika ibu ikut naik, pasti kita akan tersusul setan2 itu. Berangkatlah!" Kedua anaknya melepas sang ibu dengan air mata. [Ibu 5]
54
Ya Alloh, lapangkanlah alam kubur ibundaku, jadikanlah ia Taman dari Taman-‐taman Syurga, lipatgandakan kebaikannya, tutupi kesalahannya, maaoan kekurangannya, sayangi ibundaku melebihi sayangnya kepada diriku. For my beloved mother. [Ibu 6]
55
Tahukah kalian siapa yang mati syahid dari ummatku? Sahabat menjawab, orang yang berperang di jalan Alloh! Beliau menjawab, jika demikian sedikit sekali ummatku yang mati syahid. Syuhada dari ummatku adalah, ummatku yg mati tenggelam, yang mati karena tertimpa reruntuhan, ibu yang meninggal saat melahirkan anaknya. Merekalah syuhada dari ummatku. [Ibu 7]
56
Berapa liter air susu ibumu mengalir dalam tubuhmu, darahmu, dagingmu, tulangmu, rambutmu, apakah sanggup engkau bayar dengan uangmu dan pengabdianmu kepadanya? Semuanya takkan pernah tergantikan! Takkan bisa dinilai dengan uang! [Ibu 8]
57
Saat anak mulai melawan orang tuanya,tidak mau mendengarkan saran ibu bapaknya, karena dia anggap yang lebih baik adalah buah fikirannya, maka disanalah krisis kehidupan, krisis keuangan dan krisis lainnya menerpa kehidupan sang anak hingga ia meminta maaf kepada keduanya. [Ibu 9]
58
Qoulan Karima, kata-‐kata yang isinya mulia, dengan sikap yang mulia, demikianlah yang diajarkan al-‐Qur'an saat berbicara kepada orang tua, dengan sikap Ihsan, bahasa tubuh terbaik, sikap terbaik, itulah yang diajarkan al Qur'an. Semoga kita berhati2 saat berbicara dengan ibu bapak [Ibu 10]
59
Sesuatu yang tidak bisa dikerjakan ayah, dan hanya bisa dikerjakan oleh kaum ibu adalah, mengupas bawang atau ngulek sambal sambil mengomeli anak-‐anak mereka. Itulah kelebihan ibu. [Ibu 11]
60
Ibu melepaskan stressnya dengan berbicara, ngomel, mengobrol. Kadang saat mengomeli anak-‐anaknya, ibu sedang melepas stressnya. Saat ibu berbicara, mengobrol dan ngomel, dia melepaskan 50% stressnya. Dan stressnya akan hilang saat anak-‐anaknya mendengarkan dan menuruti perintahnya. [Ibu 12]
61
Ada anak yang susah sekali menolong ibunya, padahal hanya pergi ke warung yang jaraknya 100 meter. Dulu saat hamil, beratus-‐ratus km ibunya mengandung sang anak, dibawa kemanapun saja, tak pernah dititip karena lelah, namun sang anak waktu dimintai tolong, ada saja alasannya. Lelah, capek. Ngantuk. [Ibu 13]
62
Berziarahlah ke makam orang tuamu yang sudah tiada. Jangan pelit meluangkan waktu untuk menziarahinya. Karena itu akan mengingatkan engkau kepada kematian. [Ibu 14]
63
Ada seorang yang sholeh dari Bani Israil yang Alloh perintahkan Nabi Musa as untuk bertemu dengannya, orang tersebut ternyata setiap harinya memberi air susu kepada Ibu dan Bapaknya. Bahkan ia mendahulukan keduanya, saat mereka telah tertidur, walaupun anak mereka merengek kehausan [Ibu 15]
64
Baru sadar saat sudah jadi orang tua. True Story. Saat anak kita sakit, kadang-‐kadang kita berdo'a kepada Alloh. "Ya Alloh, pindahkanlah penyakit anakku yang masih kecil ini kepada diriku, biarkanlah aku yang merasakan penyakitnya jangan dirinya". Saya yakin orang tua2 kita dahulu waktu sakit menimpa kita, pasti pernah berdoa seperti itu. [Ibu 16]
65
Bau badan ibu, menjadi obat demam sang anak. [Ibu 17]
66
17 tahun lamanya ia merawat ibunya yang terbaring sakit. Dia tinggalkan impiannya untuk menjadi penyanyi karena ingin merawat ibunya. Menjelang wafat ibunya berpesan, "Raihlah impianmu, nak". Dia kemudian menjadi penyanyi yang albumnya terjual 9 juta kopi dalam 6 minggu, tahun 2009. Menjadi finalis di Britain Got Talent. Namanya Susan Boyle [Ibu 18]
67
19 tahun lamanya Gertruda merawat suaminya yg koma, Jan Grzebski asal Polandia. Suaminya yg merupakan korban kecelakaan lalu lintas, divonis dokter 2-‐3 bulan saja. Gertruda membolak balikkan badan suaminya ke kiri dan kanan untuk mencegah infeksi, setiap jam. Saat suaminya siuman tahun 2007, Grzebski memuji istrinya yg begitu perhatian, penuh kepercayaan dan cinta. Itulah harta para ibu yang tak ternilai. [Ibu 19]
68
Saat Malin Kundang melawan ibunya, ia berubah menjadi batu. Saat engkau melawan ibumu, hatimu menjadi keras bagaikan batu. Bahkan lebih keras daripada batu. Jangan lawan ibumu! [Ibu 20]
69
Tak ada hijab doa ibu bapakmu kepada dirimu, semua dibayar kontan di dunia ini. Hanya kadang engkau meremehkannya. [Ibu 21]
Kasih Ibu sepanjang jalan, kasih anak cuma sepanjang galah [Ibu 22]
70
Feeling ibu kepada anaknya jarang sekali meleset. Termasuk saat sang anak bertanya tentang calon pasangan hidupnya kepada ibunya. Ibu memiliki firasat masa depan yang tajam. [Ibu 23]
71
Mumpung... Orang tua masih ada, Papah Mamah, Emak Bapak, Abi Ummi masih hidup... Kesempatan emas untuk membahagiakan mereka... Kalo udah nggak ada lagi. Kesempatan itu sudah hilang... Kita hanya tinggal melihat nisan mereka saja... Gunakan kesempatan itu ya... Jangan nyesal... Pas sudah tiada [Ibu 24]
72
Ibu diberikan oleh Alloh bekal dari langit untuk bayi mereka yg baru lahir, takkan bisa mengalahkan produk manapun juga, tak tertandingi, telah teruji ribuan tahun sebagai anti body terbaik sejagat untuk bayi mereka. Apakah sahabat-‐sahabat tahu? [Ibu 25]
73
Saat masalah menerpa, ada ibu yang menyejukkan hati, menentramkan jiwa, menasehati dengan hikmah, alangkah besarnya hajat anak kepada ibunya [Ibu 26]
74
Saat seorang anak mengalami kesusahan waktu melahirkan, mungkin dia lupa meminta doa ibu-‐bapaknya. Mintalah doa mereka. Semuanya akan dibayar kontan untukmu. [Ibu 27]
75
Saat anak akan meninggal dunia, jika sang ibu ridho kepada anaknya, maka Alloh pun ridho kepadanya. Jangan sampai kita bertemu Alloh, ortu dalam kondisi murka kepada kita. Jika terjadi demikian, kematian menjadi teramat susah, apalagi di alam akhirat sana. Berhati-‐hatilah. Perlakukan ibu bapak sebaik-‐baiknya. [Ibu 28]
76
Ada ibu-‐ibu yang ikhlas melepaskan anak-‐anak mereka ke medan perang, banyak sekali anak-‐anak mereka yang tidak kembali lagi. Sejak Indonesia belum merdeka, ibu-‐ibu itu adalah pahlawan di belakang pahlawan yang kita kenal sekarang. Ada yang dikenal ada yang tidak. Semoga rahmat Alloh terlimpah kepada ibu para pahlawan tsb. [Ibu 29]
77
Tak terasa... Sehari semalam kaum ibu menempuh perjalanan sejauh 22 km per harinya. Mereka bolak balik ke meja makan, menjemur pakaian, mencuci, memasak, menyetrika, menyiapkan makanan, mengurusi anak di rumah. (Hasil Riset). Kaum Ibu selalu membuat keajaiban! [Ibu 30]
78
Kata mereka diriku selalu dimanjaKata mereka diriku selalu ditimangOh Bunda ada dan tiada dirimuKan selalu ada di dalamHatiku.... (Lagu Bunda)...[Ibu 31]
79
Alangkah baiknya jika aku tidak dilahirkan oleh ibuku. {Ucapan Abu Bakar Shiddiq saat teringat akan pengadilan Akhirat dan pertanggungjawabannya}[Ibu 32]
80
Saat melihat istriku melahirkan, disitulah terasa betapa susahnya ibuku dahulu melahirkanku, bertarung antara hidup dan mati, berdarah-‐darah dan berkeringat. Menanggung kesusahan yang demikian bertambah-‐tambah. Semoga anak-‐anak yang melawan ibunya menyadari pengorbanan ibu mereka saat melahirkan mereka. [Ibu 33]
81
Setiap melihat orang yang sukses di dunia, ternyata dibaliknya ada ibu-‐bapak yang tak kenal jenuh mendoakannya. Doa ibu-‐bapak memang selalu dibayar kontan. Sayang kita tak memanfaatkannya. [Ibu 34]
82
Saat ibu memasuki rumah yang baru dibangun, kegersangan rumah, berubah dengan sentuhan tangan ibu, ada pot bunga indah dengan bunga yang indah, ada tanah gersang di depan rumah yang disulap menjadi taman indah, ada sudut rumah yang hampa diisi pernak pernik indah. Ibu selalu melihat segalanya dengan detail. Itulah kelebihan ibu yang tidak dimiliki ayah. [Ibu 35]
83
Dulu almarhumah ibuku sering marah saat melihat aku menyisir rambut ke belakang. Nanti kepalamu sulah Andri....begitu kata emakku. Setelah bertahun-‐tahun kemudian aku baru sadar nasehat emakku memang benar. Lalu aku merubah sisiran rambut menjadi kesamping.. Ibu selalu melihat sesuatu secara detail. [Ibu 36]
84
Dulu almarhumah emakku sering banget nyariin guru ngaji buatku. Satu guru berhenti, cari lagi guru lain. Ternyata manfaatnya terasa sampai hari ini. Jadi teringat ucapan Nabi, jika anak Adam meninggal maka putuslah amalnya kecuali 3, anak yang sholeh yg mendoakannya, shodaqoh jariyah dan ilmu yang bermanfaat. Semoga ilmu yang diajarkan ibuku lewat al-‐Qur'an selalu mengalir untuknya. Amin [Ibu 37]
85
Almarhumah emakku selalu berpesan untuk makan sayur, ikan. Bahasa yang digunakan sangat mudah ditangkap saat usiaku masih 6-‐7 tahun, dia hanya katakan, "Makanlah sayur dan ikan, supaya matamu terang!" Alhamdulillah.... sampai hari ini mataku tetap terang..... nasehat ibu memang luar biasa!!! Hehehehe [Ibu 38]
86
Selalu ada yang lezat dari masakan emakku. Yang paling top sampai sekarang dan sudah diekspor adalah Rendang. Masakan favorit! [Ibu 39]
87
Ibumu adalah permata paling mahal dalam hidupmu. Sejelek atau seburuk apapun sikap dan perangainya, dia adalah ibumu juga. Masih ada kesempatan emas buatmu berbuat baik dengan orang tuamu, selagi engkau masih hidup. Gunakan hari-‐hari sisa hidupmu untuk membahagiakan mereka. Agar Alloh membahagiakanmu di akhirat sana [Ibu 40-‐Habis]
88
AYAHKetegasan ayah berpadu dengan kelembutan ibu. Sosok ayah yang tegar bertemu dengan sosok ibu yang tabah. Saat ayah atau ibu tiada, kedua sosok tersebut bersatu dalam jiwa salah satu dari keduanya. Maka muncullah ayah yang tegas dan lembut laksana ibu, atau ibu yang tegar dan tabah laksana ayah. [Ayah 1]
89
Ayah adalah sahabat dalam perjalanan hidup, teman akrab dalam kesulitan, penyemangat dalam kelesuan, penyegar dalam keletihan, pengokoh cita-‐cita dan penajam visi hidup. [Ayah 2]
90
Ayah adalah guru dalam kehidupan, inspirasi dalam diam, kenangan dalam kejauhan, kerinduan saat tak bersamanya, oase jiwa di tengah panas terik perjalanan hidup, teman tertawa dan bercanda, dalam kemarahannya ada pelajaran, dalam kesedihannya ada simpati teramat dalam. Ayah selalu membuat air matamu menangis seperti juga ibu. [Ayah 3]
91
Ayah adalah sahabat dalam cinta, teman dalam kasih sayang, partner dalam pekerjaan, kekasih dalam ketakwaan, mutiara dalam ibadah, dan intan dalam hikmah [Ayah 4]
92
Saat ayah atau ibu telah tiada, maka jangan putuskan hubunganmu dengan mereka. Mendoakan mereka seusai sholat atau kapan saja, adalah kerinduan mereka, sama seperti rindunya kita, jika kelak telah mati dan berharap didoakan oleh anak-‐anak kita [Ayah 5]
93
Dalam ketegasan seorang Ayah, tersimpan sebuah rahasia agar kita jangan cengeng menghadapi hidup, punya keberanian untuk menghadapi segala tantangan, ayah mengajarkan kita agar lebih dewasa menghadapi hidup yang pahit ini. [Ayah 6]
94
Saat Ayah marah, anak-‐anak bagaikan kehilangan cahaya cinta kasih sayangnya, saat Ayah berhenti marah dan memeluk anak-‐anaknya, meminta maaf kepada mereka semua, anak-‐anak menemukan kembali kasih sayang dan cinta dari Ayah mereka. Kasih Sayang adalah bahasa cinta anak-‐anak. Wahai para Ayah, sayangi anak-‐anak kalian! [Ayah 7]
95
Ayah adalah sahabat dalam hal makanan, apa yang disukai oleh Ayah, biasanya disukai oleh anak-‐anaknya. Like father like son. [Ayah 8]
Kadang banyak orang tidak sadar, ayah lebih jago soal masakan dan masak memasak dibandingkan ibu. Khusus buat ayah yang hobby masak saja [Ayah 9]
96
Saat ayah jauh dari anak-‐anaknya, ia merindukan mereka begitu kuat, ayah menjaga anak-‐anak mereka bagaikan singa yang mengawasi anak-‐anak mereka. Sorot matanya tajam, kuku tajam mereka bisa keluar saat menyaksikan buah hati mereka disakiti, dipermainkan, ayah takkan pernah rela membiarkannya. [Ayah 10]
97
Waktu kecil saat ayahku tidur, sering aku perhatikan lama-‐lama wajah ayahku, lalu aku berdoa kepada Alloh, "Ya Alloh jangan ambil nyawa ayahku, aku sayang dengannya, doaku diijabah, alhamdulillah beliau dianugerahkan panjang umur. Semoga Alloh selalu menjaga beliau. Amin. [Ayah 11]
Ayah adalah guru bagi anak-‐anaknya. [Ayah 12]
98
Ada ayah-‐ayah yang meninggalkan benteng pertahanannya, meninggalkan penghuni benteng dalam kesuraman, kepedihan, luka dan dendam yang mendalam. Suatu saat di akhirat, sang ayah akan mempertanggungjawabkannya di hadapan Ilahi. Penghuni benteng merangkak dalam kegelapan, merayap dalam angin badai. Alangkah besar dosanya! [Ayah 13]
99
Saat ayah dan ibu tidak di rumah, anak-‐anak merindukan kehadiran mereka ditengah2 nya. Kehadiran ayah dan ibu jangan hanya sebatas fisik, namun juga jiwa. [Ayah 14]
100
Ayah selalu mengajarkan segalanya adalah proses, bukan final, kehidupan ini adalah proses bukan nilai akhir. Nilai akhir hanya ada di akhirat [Ayah 15]
Ucapan ayah yang mengejutkan anak-‐anaknya adalah, "Kita ke Mall yuk!" [Ayah 16]
101
Ucapan Ayah yang paling mengagetkan Ibu dan juga anak-‐anaknya adalah, "Nak.... Ayah ingin bulan madu lagi dengan Ibu, berdua saja di Hawaii.... boleh nggak....? "Anak-‐anak langsung koor, "Koq kita-‐kita nggak diajak sih, memangnya dunia hanya milik Ayah dan Ibu berdua?" Hayo mau jawab apa tuh? [Ayah 17]
102
Kerinduan terbesar anak-‐anak salah satunya adalah, melihat Ayah menjadi Imam Sholat [Ayah 18]
103
Saat ayah masih muda, suaranya keras menggema, badannya tegap sempurna, jari jemarinya kuat menggenggam. Saat ayah mulai beranjak tua, suaranya masih keras, namun tak sekeras dulu, badanpun mulai sakit-‐sakitan, jari jemaripun mulai melemah. Semoga anak-‐anaknya kian sayang kepada ayah di usia tuanya [Ayah 19]
104
Suara terindah dalam hidupku adalah saat mendengar ibunda dan ayahandaku membaca al-‐Qur'an. Itu adalah suara terindah sepanjang hidupku. Keindahan suaranya mengalahkan suara apapun di dunia ini. [Ayah 20]
105
Ada saat-‐saat dimana kita merasakan betapa kosongnya hari itu, saat orang-‐orang bersalaman, bertemu orang tua mereka, dan kita tidak memiliki Ayah atau Ibu lagi, saat itu adalah waktu Hari Raya Idul Fitri [Ayah 21]
106
Saat yang paling indah dalam hidup adalah ketika lama tak bertemu Ayah atau Ibu dan mereka memelukmu sambil menangis bahagia. [Ayah 22]
Saat Ayah atau Ibu meminta maaf kepada kita, tak ada yang mampu menahan air mata saat mendengar ucapan maaf itu dari bibir mereka [Ayah 23]
107
Hari yang paling sedih dalam hidup kita adalah saat mendengar berita bahwa Ayah atau Ibu kita telah tiada, bumi pun seperti tak kita injak, tubuh seperti tak jejak ke bumi, perasaan tak menentu, padahal paginya kita masih melihat senyumnya yang indah. [Ayah 24]
108
Saat anak-‐anak masih kecil, Ayah Bunda tak pernah kesepian dari suara anak-‐anak mereka, saat anak-‐anak dewasa, berkeluarga, Ayah Bunda tinggal berdua saja, sepi... Tak mendengar riuhnya suara anak-‐anak. Saat itu kerinduan Ayah Bunda kepada anak cucu begitu besar. Mengapa tidak mengajak anak-‐anak kita bertemu kakek nenek mereka? [Ayah 25]
109
Kegembiraan terbesar adalah saat nguping pembicaraan Ayah dengan teman-‐temannya, mereka bercerita sambil tertawa ngakak, dan kita yang nguping ikutan tertawa. Bukan tertawa karena lucu mendengar pembicaraan mereka, tertawa karena mendengar tawanya yang aneh bin ajaib. [Ayah 26]
110
Salah satu yang kutemukan dari Ayah adalah ketegasan, keberanian mengambil resiko, kecepatan dan ketelitian. Ayah adalah guru kepemimpinan pertama sebelum guru-‐guru yang lain [Ayah 27]
111
Ayah bagaikan nakhoda kapal yang membawa penumpang berupa anak dan istrinya, jika kapal oleng, Ayah mesti berpegangan erat dengan semua penumpang, jangan kendorkan genggaman, apalagi dilepaskan. [Ayah 28]
112
Saat anak-‐anak masih kecil, ayah sering memeluk mereka waktu tidur, mendapatkan kejutan hadiah 'ngompol' dari anak-‐anak mereka di tengah malam, berjaga saat mereka demam, tidak bisa tidur saat mereka di rumah sakit, dan mengantar mereka ke sekolah. Kehadiran Ayah selalu dirindukan anak-‐anak mereka, sebagaimana ayahpun merindukan anak-‐anak mereka. [Ayah 29]
113
Ada sahabat yang berkata kepada saya, kalo pulang ke rumah jangan tangan kosong, bawalah buah tangan, untuk membuka jalan kata beliau. Semoga para Ayah selalu menyempatkan diri pulang membawa buah tangan. [Ayah 30]
114
Saat yang menyenangkan bersama Ayah adalah diajak berjalan-‐jalan ke pinggiran kota, melihat kampung-‐kampung dengan motor, perjalanan bersama Ayah selalu penuh petualangan menegangkan dan sekaligus mengasyikkan [Ayah 31]
115
Saat Ayah belajar memasak, dan dia bertanya, "Bagaimana nasi goreng ayah?" Anak-‐anak serempak koor "50%! Kurang garam!". Ternyata memasak memang perlu belajar. [Ayah 32]
116
Saat Ayah membangunkan anak-‐anak mereka menuju Masjid untuk sholat Shubuh, lalu usai sholat mengajak mereka berjalan-‐jalan mengitari jalan-‐jalan di sekitar rumah, dan berakhir di warung kopi untuk menikmati teh hangat di pagi yang dingin, itulah salah satu momen terindah yang selalu melekat dalam hidup sang anak. [Ayah 33]
117
Kadang Ayah mengungkapkan cinta kepada anak-‐anak mereka dengan bahasa perbuatan, bukan lisan. Keduanya sangat dibutuhkan anak-‐anak, bukan sekedar bahasa perbuatan, bahasa lisan juga dibutuhkan. [Ayah 33]
118
Ada anak-‐anak yang telah kehilangan ayah mereka, sesungguhnya mereka tidak terpisah dengan ayah mereka, ayah mereka masih hidup dalam jiwa mereka, tumbuh bersama cinta, dewasa bersama waktu. Kita hanya berpisah dalam fisik, jiwa kita selalu tersambung kepada Ayah kita [Ayah 34]
119
Tak ada seorang Ayahpun yang ingin melihat anaknya dikuburkan di hadapannya, namun kematian adalah gerbang yang mesti dilalui oleh manusia, suka atau tidak, kita pasti akan memasukinya. Yang keluar dari lisan ini hanya ridho dengan takdir-‐Nya. [Ayah 35]
120
Saat yang paling heboh bagi anak-‐anak adalah tatkala Ayah membelikan mainan untuknya. Anak-‐anak akan mengingatnya sampai bertahun-‐tahun [Ayah 37]
121
Saat yang tak terlupakan adalah berkumpul bersama keluarga besar, ada Ayah, Ibu, anak-‐anak, Paman, Bibi, Keponakan, dan suasana pun berubah oleh riuh tawa. Dan aneka diskusi yang serius. Kumpul bareng keluarga selalu mengasyikkan. [Ayah 38]
122
Doa Ayah dan Ibu adalah doa terindah untuk anak-‐anak mereka [Ayah 39]
Hari terindah bagi Ibu adalah saat Ayah mengatakan "Aku mencintaimu", "Aku tambah sayang padamu", lalu tiba-‐tiba ada sekuntum bunga yang diberikan Ayah kepada Ibu... [Ayah 40 -‐ Habis]
123
BIODATA PENULIS
Nama lengkap : Andri Zulfikar bin H. Anwar Manaf, A. Md. Lahir : Pontianak, 10 Januari 1972.
Kedua orang tua beliau adalah H. Anwar Manaf bin Abdul Manaf—Hj. Habibah binti Ismail (almarhumah). Ayah yang dikarunia 4 orang anak ini (satu orang meninggal), menikah dengan drg. Yeni Maryani, yang juga asli Pontianak. Anak—anak beliau adalah Rifqah Sajidah, Muhammad ‘Ibadurrahman dan ‘Athifah Raihanah.
Sehari—hari beliau bertugas sebagai Direktur di tiga perusahaan yang diwariskan orang tuanya, PT. Techno Karya Sejahtera, PT. EMKL Dharma Bahari dan CV. Techno Sejahtera Advertising. Pernah menjabat sebagai anggota di DPRD Kota Pontianak mewakili Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, periode 2004—2009.
Selain terlibat di partai sebagai Ketua Bidang Kesra DPD PKS Kota Pontianak (2006—2008) dan Lembaga Pendidikan Islam Terpadu Ridho Ilahi sebagai sekretaris (1999—sekarang) beliau juga aktif sebagai Ketua RT di kediamannya.
Pengalamannya menimba ilmu sejak dari surau di belakang rumahnya hingga perguruan tinggi di STIE Perbanas Jakarta Program Diploma III Jurusan Akuntansi dan pelatihan maupun kursus serta mengisi pengajian dari RT sampai ke Hotel berbintang dengan total pendengar lebih
124
dari 25.000 orang, telah membawanya semakin mensyukuri arti hidup ini.
“Semua ini karena kasih sayang Allah kepada hamba”, tatkala ditanya tentang perjalanan hidupnya. Motto hidup beliau yang sering diulang—ulang adalah “Hiduplah Mulia Matilah sebagai Syuhada”.
Bagi yang ingin mengirimkan kritik dan sarannya atas buku yang telah diterbitkan ini, dapat disampaikan melalui e—mail beliau di : [email protected] atau ke website : www.museumkeikhlasan.blogspot.com atau selular beliau : 0812—56—178—172. Facebook : Andri Zulfikar
125
DAFTAR PUSTAKA
Abul Laits As—Samarqandy, Tanbihul Ghafilin
Aidh Al—Qarny, Jangan Takut
Al—Lu’lu’u wal Marjan
Al—Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI
Al—Qur’an Digital
Amru Khalid, Hiduplah Dengan Nama—Nama Alloh
Amru Khalid, Kisah Para Nabi
Hadist Shahih Bukhari
Hadist Shahih Muslim
Hasan al—Banna, Kumpulan Ceramah
Hasan al—Banna, Risalah Pergerakan, Era Intermedia
Ibnu Hisyam, Siroh Nabawiyah, Darul Falah
Ibnul Qayyim Al—Jauziyyah, Madarijus Salikin
Imam Ghazali, Ihya Ulumuddin
Imam Nawawi, Al—Adzkar
Imam Nawawi, Riyadush Sholihin, Al—I’thisom
KH. Rahmat Abdullah, Warisan Sang Murobbi
Quraish Shihab, Tafsir Al—Misbah
Sa’id Hawwa, Mencapai Maqam Shiddiqun dan Robbaniyun
Sa’id Hawwa, Pendidikan Spiritual
Sa’id Hawwa, Tazkiyatun Nafs
126
Sayyid Quthb, Fii Zhilalil Qur’an
Syaikh Muhammad Al—Ghazali, Tafsir Qur’an Tematik
Yusuf Qaradhawy, Ibadah Dalam Islam