Mekanisme Terjadinya Hipotermi Dan Kehilangan Panas
-
Upload
dina-mukmilah-maharika -
Category
Documents
-
view
48 -
download
1
description
Transcript of Mekanisme Terjadinya Hipotermi Dan Kehilangan Panas
Mekanisme Terjadinya Hipotermi dan Kehilangan PanasHipotermi pada bayi baru lahir timbul karena adanya penurunan suhu tubuh yang
dapat terjadi melalui cara hipoksemin yaitu kadar O2 dalam darah.
a. Evaporasi
Adalah kehilangan panas karena penguapan cairan ketuban yang melekat pada
permukaan tubuh bayi yang tidak segera dikeringkan. Contoh : air ketuban pada tubuh bayi
baru lahir tidak cepat dikeringkan serta bayi segera dimandikan.
b. Konduksi
kehilangan panas karena panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin seperti : meja, tempat tidur atau timbangan yang
temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui
mekanisme konduksi apabila bayi diletakan di atas benda tersebut.
c. Konveksi
Kehilangan panas tubuh yang terjadi pada saat bayi terpapar udara sekitar yang
lebih dingin. Kehilangan panas juga terjadi jika konveksi aliran udara dan kipas angin,
hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin ruangan.
d. Radiasi
Kehilangan panas tubuh yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda
yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi karena benda tersebut akan
menyerap radiasi panas tubuh bayi (Saifuddin, 2002).
DAFTAR PUSTAKASaifuddin, Abdul Bari. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. INPKKR-POGI
&YBS ± SP : Jakarta.
RUMUS KRAMER UNTUK BAYI KUNING
Penilaian pada bayi baru lahir dengan ikterus menggunakan rumus Kramer, yaitu:
Daerah (lihat gambar) Luas Ikterus Kadar Bilirubin1 Kepala dan leher 52 Daerah 1 dan badan
bagian atas9
3 Daerah 1,2 dan badan bagian bawah dan tungkai
11
4 Daerah 1,2,3 dan lengan, kaki di bawah lutut
12
5 Daerah 1,2,3,4 dan tangan, kaki
16
Tabel: Penilaian pada bayi baru lahir dengan ikterus menggunakan rumus Kramer
Tanda-tanda
Warna kuning pada kulit dan sklera mata ( tanpa hematomegali, perdarahan kulit, dan kejang-kejang)
Kategori Normal Fisiologik PatologikPenilaian
Daerah ikterus (rumus Kramer)
Kuning hari ke:
Kadar bilirubin
1
1-2
≤ 5 mg%
1+2
> 3
5-9 mg%
1 sampai 4
> 3
11-15 mg%
1 sampai 5
> 3
>15-20 mg%
1 sampai 5
> 3
20
PengananBidan atau Puskesmas
Terus diberi ASI
Jemur dimatahari pagi jam 7-9 selama 10 menit
Badan bayi telanjang, mata ditutup
Terus diberi ASI Banyak minum
Rujuk kerumah sakit
Banyak minum
Rumah Sakit
Sama dengan diatas
Sama dengan diatas
Terapi sinar
Terapi sinar
Periksa golongan darah ibu dan bayi Periksa kadar bilirubin
Nasehati bila semakin kuning, kembali
Waspadai bila kadar bilirubin naik > 0,5 mg/jam (coomb’s test)
Tukar darah