Medula Spinalis

24
MEDULA SPINALIS

description

anatomi

Transcript of Medula Spinalis

MEDULA SPINALIS

MEDULA SPINALIS ANATOMIMedulla spinalis terletak di di dalam canalis vertebralis. Pada orang dewasa normal terbentang dari foramen magnus os occipital sampi discus intervertebralis antara vertebra L1 dan L2, tetapi dapat berakhir pada vertebra T 12 atau L3.

Medulla spinalis menggelembung pd 2 tempat yaitu: 1. Intumescentia cervicalis (segmen C4 dan T1) membentuk pleksus brachialis yg menpersarafi extremitas superior 2. Intumescentia lumbosacralis (segmen L2 dan S3) membentuk pleksus lumbalis dan sacralis mempersarafi ekstremitas inferior

Susunan bagian dalam Medulla Spinalis:

1. Substansia grisea (warna gelap abu-abu) 2. Substansia alba (warna pucat) sbg jaras konduksi impuls aferen dan eferen antara berbagai tingkat medulla spinalis. Substansia grisea: - Cornu Ventral ( anterior) - Cornu Dorsal (posterior)- Cornu intermedium Cornu Ventral (Anterior) Terutama terdiri dari badan sel dan dendrit, bagian ini mengandung neuron MOTORIK.Terdapat 3 bagian utama: Kelompok medial: - terbentang dri segmen C1 sampai Co 1- nucleus ventromedialis dan dorsomedialis- melayani otot leher, truncus, m. Intercosta dn abdomen

2. Kelompok lateral : - melayani otot memberum superius dan inferius hanya ditemukan pd segmen MS tertentu ( C4 sampai T1) (L2 sampai S2)- nucleus ventroventrolateralis: (C4-T1) otot cingulum dan brachium, (L2-S2) cingulum dan tungkai atas - nucleus dorsolateralis: (C4-T1) otot antebrachium dan tangan, (L2-S2) otot tungkai bawah dn kaki- nucleus retrodorsolateralis: neuron yg maat besar dn axon yg panjang. (C8-T1) otot yg menggerakan jari tangan, (S1-S3) otot yg menggerakan jari-jari kaki

Kelompok sentral Terletak ditengah-tengah cornu ventrale Nucleus phrenicus (C4-C6) Nucleus accesorius ( C1-C5 atau C6) Cornu IntermediumMerupakan pusat SSO/ANS di Medulla Spinalis.

1. Cornu Intermediolaterale: Th1-L3 merupakan pusat spinal sympathicum /sympathicus.

2. Cornu Intermediomediale atau nuclei parasymphatici sacrales: S 2-4.Cornu DorsaleSubstantia GelatinosaDi bagian apexDitemukan di semua segmen medula spinalisMenerima serat-serat aferen halus yang mengantarkan impuls-impuls nyeri dan suhuNucleus PropiusMenempati sebagian besar cornu dorsaleTerdapat mulai segmen C! sampai Co. 1Menerima serat-serat tebal, yang mengantarkan impuls-impuls proprioseptif dan mungkin juga rabaSubstantia Visceralis SecundariaTerletak pada bagian lateral basis cornu dorsaleTerdapat pada segmen Th 1 sampai L 3Menerima serat-serat aferen visceral

Lesi Medulla Spinalis

Sindrom ganglion radiks dorsalisInfeksi pada satu atau beberapa ganglia spinalia oleh virus neurotropik Paling sering terjadi di regio torakal dan menyebabkan eritema yang nyeri pada dermatom yang sesuaiGambaran klinis ini disebut herpes zoster, rasa tidak nyaman, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan parestesia di area yang terkenaLesi di Posterior Root - NEUROSYPHILIS

Lesi Medulla Spinalis

Disruption dorsal column

Effect:Bilateral loss of touch (hypesthesia), vibration sense , proprioception (loss of position sense), ataxia, asynergiaintact motor function, pain and temp sensation

Cause:posterior spinal artery occlusion, tertiary syphilis, Friedrich's ataxia, Subacute Degeneration of the cord (B12 deficiency)

SINDROM KORNU POSTERIUS

Manifestasi klinis siringomielia, hematomielia, tumor intramedular medula spinalis, dan lain-lain.Menimbulkan defisit somatosensorik segmentalSensasi nyeri dan suhu segmen ipsilateral yang sesuai hilang dan menyisakan sensasi bagian kolumna posterior (sensasi epikritik dan propioseptif) => Defisit Somatosensorik TerdisosiasiSINDROME KORNU ANTERIUS

KORNU ANTERIOR Berasal dari : traktus piramidalis, jaras desendens non piramidalis ( diantaranya traktus retikulospinalis, traktus tektospinalis, traktus vestibulospinalis, dan traktus rubrospinalis. SYNDROME KORNU ANTERIORBerbagai jenis atrofi otot spinal secara spesifik mempengaruhi sel-sel kornu anterior, terutama pada pembesaran servikalis dan lumbalis medula spinalis. Poliomielitis : sel kornu anterius hilang secara akut & ireversible : menyebabkan paresis flasid otot-otot di segmen yan sesuai. Otot proksimal cendrung lebih terpengaruh, otot menjadi atropi. Pada kasus berat dapat digantikan seluruhnya oleh jaringan ikat dan lemak . Lesi Medulla Spinalis

Gambaran klinisnya, kombinasi paresis plasid dan spastik. Atrofi otot yang timbul pada awal perjalaan penyakit, umumnya sangat berat sehingga reflek tendon dalam menghilang, jika hanya mengenai lower motor neuron.

Jika terjadi kerusakan yang simultan pada upper motor neuron (dengan konsekuensi berupa degenerasi traktus piramidalis dan spastisitas),reflex umumnya tetap dapat dicetuskan dan bahkan dapat meningkat. Degenerasi nuclei nervus kranialis motoric yang meyertainya dapat menyebabkan disartria dan disfagia (kelumpuhan bulbar progresif) Hemisection of spinal cord lesionThe lesion of the hemisection of spinal cord can occur due to injury, tumor, or disc herniation.Injury to half the spinal cord, or hemisection of the cord,produces a unique constellation of findings: loss of motor and fine touch on the same side as the injury, and loss of pain/temperature on the opposite side.Brown-Sequard syndromeEffects of Spinal Cord Dysfunction by Segmental LevelLocation of Lesion*Possible EffectsAt or above C5Respiratory paralysisQuadriplegiaBetween C5 and C6Paralysis of legs, wrists, and handsWeakness of shoulder abduction and elbow flexionLoss of biceps jerk reflexLoss of brachioradialis deep tendon reflexBetween C6 and C7Paralysis of legs, wrists, and hands, but shoulder movement and elbow flexion usually possibleBetween C7 and C8Loss of triceps jerk reflexParalysis of legs and handsAt C8 to T1Horner syndrome (constricted pupil, ptosis, facial anhidrosis)Paralysis of legsBetween T1 and conus medullarisParalysis of legs