Meditasi Japa Mantram

3
Meditasi Japa Mantram – Gayatri Mantram Gayatri adalah bait pertama dari Puja Tri Sandya. Mantram ini dikenal sebagai ibunya mantram. Teks mantram Gayatri yang telah di Nusantarakan: Om Bhur Bhuwah Swaha Tat Sawitur Warenyam Bhargo dewasya dimahi Dhiyo yo nah pracodayat Text Aslinya: Om bhūr bhuvaḥ svaḥ tát savitúr váreṇyaṃ bhárgo devásya dhīmahi dhíyo yó naḥ pracodáyāt Artinya: dari beberapa sumber. Om – Suara smesta yang diidentifikasi sebagai suara/simbol Tuhan/Siwa Bhur – Alam bawah/butha Bhuvah – Alam tengah/mahluk manusia, binatang, isi dunia Svah – Alam atas/alam Dewata Tat – Brahman Savitur –asal segala ciptaan Varenyam – patut disembah Bhargo – sinar/cahaya atau kecemerlangan spiritual Devasya – kenyataan Tuhan Dhimahi – kita bermeditasi Dhiyo – budi, intelek Yo – yang Nah – kita Pracodayat – menerangi Alam bawah disimbolkan dengan bentuk kotak persegi empat, alam tengah disimbolkan sebagai lingkaran dan alam atas disimbolkan sebagai bentuk segitiga/piramid. Pada tubuh manusia, chakra Pusar/Manipura adalah alam tengah, chakra Dasar/Muladhara adalah alam bawah dan chakra Mahkota/Sahasrara adalah alam atas. Manusia mencapai kesempurnaan apabila sudah bisa menyatukan ketiga kekuatan simbol ini di chakra Jantung. Dengan terbukanya inti chakra Sahasrara maka jalur sinar Antahkarana akan

description

japa

Transcript of Meditasi Japa Mantram

Page 1: Meditasi Japa Mantram

Meditasi Japa Mantram – Gayatri

Mantram Gayatri adalah bait pertama dari Puja Tri Sandya. Mantram ini dikenal sebagai ibunya

mantram. 

Teks mantram Gayatri yang telah di Nusantarakan:

Om Bhur Bhuwah Swaha

Tat Sawitur Warenyam

Bhargo dewasya dimahi

Dhiyo yo nah pracodayat

Text Aslinya:

Om bhūr bhuvaḥ svaḥ

tát savitúr váreṇyaṃ

bhárgo devásya dhīmahi

dhíyo yó naḥ pracodáyāt

Artinya: dari beberapa sumber.

Om – Suara smesta yang diidentifikasi sebagai suara/simbol Tuhan/Siwa 

Bhur – Alam bawah/butha 

Bhuvah – Alam tengah/mahluk manusia, binatang, isi dunia

Svah – Alam atas/alam Dewata

Tat – Brahman

Savitur –asal segala ciptaan

Varenyam – patut disembah

Bhargo – sinar/cahaya atau kecemerlangan spiritual

Devasya – kenyataan Tuhan

Dhimahi – kita bermeditasi

Dhiyo – budi, intelek

Yo – yang

Nah – kita

Pracodayat – menerangi

Alam bawah disimbolkan dengan bentuk kotak persegi empat, alam tengah disimbolkan sebagai

lingkaran dan alam atas disimbolkan sebagai bentuk segitiga/piramid.

Pada tubuh manusia, chakra Pusar/Manipura adalah alam tengah, chakra Dasar/Muladhara adalah

alam bawah dan chakra Mahkota/Sahasrara adalah alam atas. Manusia mencapai kesempurnaan

apabila sudah bisa menyatukan ketiga kekuatan simbol ini di chakra Jantung.

Dengan terbukanya inti chakra Sahasrara maka jalur sinar Antahkarana akan turun menuju chakra

Muladhara. Mendapat asupan prana dari sinar Antahkarana, chakra Muladhara akan berkembang

dan memunculkan api suci Brahma Chakra yang membantu proses pembersihan. Perkembangan

Page 2: Meditasi Japa Mantram

chakra Muladhara akan membantu membersihkan nadi utama dan tujuh chakra inti. Kalau jalur-jalur

prana sudah terbentuk maka kekuatan dari chakra Muladhara akan naik mencapai chakra Anahata.

Dalam Meditasi Karuna Budhi Sakti sudah disinggung pertemuan dua kekuatan ini. Apabila

pertemuan kedua kekuatan ini sudah maksimal maka kesaktian tertinggi manusia akan tercapai dan

demikian pula kesidhian manusia akan tercapai.

Istilah Kiwa/kiri dan Tengen/kanan muncul dari pemahaman bahwa orang yang telah mampu

membangkitkan kekuatan dari chakra disebut Shakti. Shakti inilah yang disebut Kiwa yang dipicu dari

bangkitnya chakra Muladhara/alam bawah. Sedangkan karena chakra Sahasrara yang membawa

sifat-sifat alam atas/Dewata maka ia mewarisi sifat Tengen. Kekuatan dari sifat tengen disebut

sebagai Sidhi.

Sebagai contoh, seseorang yang mampu menurunkan hujan dengan kemampuan dari bangkitknya

kekuatan dalam dirinya disebut sebagai orang ‘sakti’. Sedangkan orang yang mampu menurunkan

hujan dengan memohon kepada Dewata disebut orang ‘sidhi’.

Di dalam masyarakat sering pula kita mendengar orang mengatakan wisesa atau belajar

‘kawisesan’. Istilah ini adalah memberi suatu pemahaman bahwa orang tersebut sedang melatih

kekuatan dari chakra dan juga kekuatan dari Dewata. Atau wisesa itu adalah perpaduan kekuatan

Kiwa dan Tengen. Kekuatan yang bertemu di chakra Anahata. Yaitu penyatuan tiga kekuatan dari

alam bawah, tengah dan atas atau kekuatan dari Bhur Bhuwah Swah.

Oleh karena itulah mengapa meditasi mantram Gayatri diakui sebagai meditasi tingkat tinggi, sebab

mampu membersihkan ketiga alam tersebut. Alam Bhur adalah chakra Muladhara, alam Bhuwah

adalah chakra Manipura dan alam Swah adalah chakra Sahasrara.

Dalam banyak literatur dikatakan bahwa, kalau manusia hidupnya sangat susah, maka dengan

banyak melakukan japa mantam Gayatri maka segala kesusahannya akan terhapuskan. Dalam

artikel mengenai Antahkarana, saya sudah menjelaskan potensi dari setiap chakra akan membawa

perubahan yang dahsyat kepada kenyataan hidup yang dialami manusia. Japa mantram Gayatri

bersifat pembersihan dari sistem tubuh non fisik. Misalnya, bersih/berkembangnya chakra Muladhara

maka manusia pastilah terbebas dari masalah ekonomi atau akan mudah mencapai kehidupan yang

rejekian.

Berjapa bukanlah mengejar jumlahnya tetapi kualitasnya. Tetapi kualitas japa dengan jumlah yang

sangat banyak adalah harapan setiap manusia. Mulailah dengan 7, 11, 36 kali setiap pagi/subuh

atau setiap malam. Kalau sudah terbiasa lakukanlah 108 kali setiap berjapa. Gunakan biji Genetri

108 dari biji Rudraksa (paling umum untuk tujuan berjapa) guna menghitung.

Tahapan:

1. Lakukan penyucian diri seperti mandi.

2. Duduk bersila dengan kaki kanan di atas/depan atau yang nyaman.

3. Pegang biji genetri dengan tangan kanan mengambang tidak boleh menyentuh tanah atau

pakaian tetapi tergantung di tangan.

4. Berdo’a kepada para Leluhur dan Dewata/Ibu Dewi Gayatri

Page 3: Meditasi Japa Mantram

5. Sikap badan sangat rileks.

6. Fokus pikiran berada di chakra Ajna/mata ketiga. Pikiran selalu bergerak tetapi selalu

berusaha kembali ke chakra Ajna.

7. Setiap selesai satu mantram dorong satu biji genetri dengan jempol.

8. Setiap mencapai 108, jangan lewati simpul tengah yang disebut Siwa, tetapi balikan genetri.

Sebelum menemukan seorang Guru yang mahir dalam ilmu meditasi, maka berjapa mantram Gayatri

adalah meditasi yang sangat aman dan jarang ditemukan suatu gangguan yang disebut sebagai

‘syndrom’. Pencapaian pertama adalah pembukaan inti chakra Sahasrara yang merupakan tolok

ukur besarnya jalur Antahkarana. Semakin sering melakukan japa mantram, semakin bertambah

besar inti chakra Sahasrara maka jalur Antahkarana semakin besar dan lambat laun akan turun

melalui nadi Shusumna hingga pada suatu ketika mencapai chakra Muladhara.

Tercapainya evolusi sempurna (moksha) seluruh manusia adalah menciptakan evolusi di galaksi.

Kalau setiap Galaksi sudah mencapai evolusi sempurna maka alam semesta akan mencapai

evolusinya. Alam semesta memiliki 108 galaksi maka biji genetri dibuat dengan jumlah 108.

Selamat berlatih