Mediator

download Mediator

of 3

description

Biologi

Transcript of Mediator

Fibrin Pada saat permeabilitas pembuluh darah meningkat, protein, leukosit, serta fibrinogen akan beremigrasi menuju lokasi jejas. Fibrinogen akan diubah menjadi fibrin dengan pengaktifan sistem koagulasi fibrinolitik. Fibrin dalam eksudat radang akut ini memiliki peran dalam pergerakan sel. Jaring benang fibrin akan mencegah perpindahan microorganisme. Selain itu, fibrin juga membantu perpindahan neutrofil dan makrofag menuju lokasi jejas.

Mediator 1. Amina vasoaktif histamin dan serotonin2. Protease plasma sistem kinin, komplemen, dan sistem koagulasi fibrinolitik3. Metabolit asam arakidonat (AA) prostaglandin dan leukotrin4. Produk leukosit enzim lisosom dan limfokin5. Macam lainnya radika bebas asal oksigen, faktor yang mengaktifkan trombosit (PAF-acether)Mediator-mediator ini berperan dalam pembentukan radang akut sebagai respon langsung dan dini terhadap agen jejas. Mediator ini menstimulus terjadinya vasodilitasi pada arteriol, peningkatan permeabilitas vascular, marginasi, dan sebagainya seperti dalam table berikut :

Reaksi SelulerReaksi seluler juga dibutuhkan pada radang akut. Reaksi ini disebabkan adanya mediator kimia. 1. Sel endotel yang pada keadaan normal bersifat inaktif harus diaktifkan untuk proses adhesi dengan neutrofil.2. Neutrofil diaktifkan untuk meningkatkan kemampuannya dalam fagositosis, membunuh bakteri, dan generasi mediator radang.3. Neutrofil harus dibangun kemampuannya untuk bergerak secara aktif, dari pembuluh darah menuju jaringan tempat lokasi jejas.Penimbunan sel-sel darah putih, terutama neutrofil dan monosit pada lokasi jejas, merupakan aspek terpenting reaksi radang. Sel-sel darah putih mampu memfagosit bahan yang bersifat asing, termasuk bakteri dan debris sel-sel nekrosis, dan enzim. Beberapa produk sel darah putih merupakan penggerak reaksi radang. Agregasi sel darah putih meliputi proses kejadian, marginasi, emigrasi, kemotaksis, dan fagositosis. Terbendungnya sirkulasi menyebabkan sel darah merah menggumpal dan membentuk agregat-agregat yang lebih besar dari leukosit. Sel darah merah pun akhirnya terakumulasi di tengah pembuluh darah, sedangakn sel darah putih pindah ke bagian tepi (marginasi) kemudian melekat dan melapisi permukaan sel endotel. Kemudian proses emigrasi, yaitu proses perpindahan sel darah putih yang bergerak keluar dari pembuluh darah. Sel darah putih yang paling aktif bergerak adalah neutrofil dan monosit. Tempat utama emigrasi leukosit adalah pertemuan antar-sel endotel. Walaupun pelebaran pertemuan antar-sel (di bawah pengaruh amina vasoaktif) memudahkan emigrasi leukosit, tetapi leukosit mampu menyusup sendiri melalui pertemuan antar-sel endotel yang tampak tertutup tanpa perubahan nyata. Setelah meninggalkan pembuluh darah, leukosit akan bermigrasi menuju tempat jejas. Pergerakan ini dipengaruhi oleh rangsangan kimia yang disebut kemotaksis. Setelah sampai pada tempat jejas, leukosit akan melakukan fagositosis. Proses ini ditunjang dengan adanya opsonin yang terdapat dalam serum, misalnya IgG dan C3. Pelekatan bakteri atau mikroorganisme yang telah mengalami opsonisasi akan memudahkan dalam proses fagositosisnya nanti. Setelah mengalami pelekatan, sel fagosit akan meliputi mikroorganisme dan membentuk kantung yang dalam. Mulut invaginasi akan ditutup oleh filament-filamen mikro sitoplasma disekitarnya. Bila mikroorganisme telah mengalami pelahapan, maka akan dihancurkan oleh leukosit secara fagositosis.

Pelekatan NeutrofilNeutrofil melekat pada sel endotel untuk beremigrasi yaitu perpindahan sel darah putih (neutrofil) yang bergerak keluar dari pembuluh darah. Pelekatan neutrofil pada sel endotel ini menyebaban pergerakan atau agregasi sepanjang dinding pembuluh darah, proses ini disebut marginasi. Setiap tahap pergerakan ini dimediasi dengan mekanisme adhesi sel yang berbeda.1. Rolling neutrofil bergerak memutar sepanjang sel endotel hingga mendekati tempat terjadinya jejas. 2. Adhesion neutrofil mengalami pelekatan pada sel endotel3. Aggregation agregasi neutrofilPergerakn neutrofil dipicu oleh adanya mediator kimiawi.

Aktivitas sel endotelSel endotel teraktivitasi karena adanya produk dari jaringan yang rusak dan sitokinin. Kedua rangsangan ini menginduksi adanya interaksi antara molekul pada permukaan adhesi sel dengan molekul komplemen pada membrane sel neutrofil. Sel endotel termodifikasi untuk menjadi lengket terhadap neutrofil, untuk mensekresikan beberapa mediator pada vasodilatasi dan mendorong adhesi platelet serta agregasi.

MakrofagPada radang akut, makrofag berperan aktif pada fagositosis dan memiliki kemampuan dalam membunuh bakteri atau mikroorganisme. Makrofag juga berperan dalam sekresi yaitu memproduksi faktor pertumbuhan dan sitokinin yang berguna sebagai mediator pada radang. Makrofag membantu dalam perbaikan jaringan yang rusak. Namun, makrofag lebih berperan aktif dan penting pada radang kronik.