Media Identifikasi

16
Media Identifikasi Media identifikasi adalah perbenihan yang digunakan untuk menentukan jenis bakteri. Biasanya digunakan beberapa media bersama-sama. 1.Gula-gula. Urutan : -Tutup, kapas putih kuning: Glukosa -Tutup, kapas putih ungu: Laktosa -Tutup,kapas putih hijau : Manitol -Tutup,kapas putih merah :Maltosa -Tutup,Kapas putih biru :Sakarosa. Positif memfermentasikan gula-gula :warna merah larutan berubah menjadi kuning. Ada tidaknya gas pada tabung durham glukosa juga harus dilihat.

description

media identifikasi bakteri

Transcript of Media Identifikasi

Media Identifikasi

Media identifikasi adalah perbenihan yang digunakan untuk menentukan jenis bakteri. Biasanya digunakan beberapa media bersama-sama.1.Gula-gula.

Urutan :-Tutup, kapas putih kuning: Glukosa-Tutup, kapas putih ungu: Laktosa-Tutup,kapas putih hijau : Manitol-Tutup,kapas putih merah :Maltosa-Tutup,Kapas putih biru :Sakarosa.Positif memfermentasikan gula-gula :warna merah larutan berubah menjadi kuning.Ada tidaknya gas pada tabung durham glukosa juga harus dilihat.

Gambar : +(gas), +,+, +, +2.Sulfur Indol Motility (SIM)

-Sulfur H2S + : Bakteri dalam mediaberwarna hitam.Contoh : Salmonella

Gambar : H2S dan indol positif-Indol positif : Bila ditambah Larutan kovak/indol akan muncul warna merah.Contoh bakteri : E. coliGambar : Motility dan indol positif (pertumbuhan Bakteri menyebar)3.Simon Citrat (SC)Kegunaan :Untuk identifikasi mikroorganisme (terutama entrobacteriaceae dan jenis fungi tertentu) berdasarkan kemampuan nya memetabolisme citrate, sebagai sumber karbohidrat.Prinsip kerja:Metabolisme citrate menyebabkan alkalinitas dari medium,yang diindikasikan dengan perubahan warna media dari PH indikator bromothymol blue menjadi biru tua.Kandungan :Ammonium dihidrogen phospat, dipotasium hydrogen phospat, NaCl, Bromothimol blue, agar.Hasil positif : Warna media berubah menjadi biru tua.Cara pembuatan:Larutkan SC bubuk 22.5 g/L,autoclave 15 menit pada suhu 1210C,masukan ketabung miringkan sampai mengeras. PH 6.6 0.2 pada suhu 250C.Positif (+) :Jika setelah ditumbuhi bakteri (24 jam suhu 370C) warna media yang hijau berubah menjadi biru.Contoh :BakteriE coli(-),Pseudomonas aerogenosa(+)Gambar SC (+) .4.TSIAUntuk identifikasi enterobactericeae.PRINSIP:Penurunan gula dan diiringi produksi asam dideteksi dengan PH indikator phenol red, yang merubah warna dari merah-orange menjadi kuning,pada alkalinitas berubah menjadi merah pekat. Thiosulfat direduksi oleh hydrogen sulfidaa oleh beberapa spesies, hydrogen sulfide bereaksi dengan iron salt membentuk besi sulfide hitam.Kandungan :Pepton dari kasein, pepton daridaging, ekstrak yeast, ekstrak daging, sodum clorida, sukrosa, glukosa, ammonium iron(III) citrate,sodium thiosulfat, phenol red, agar-agar.Pembuatan :Larutkan TSIA bubuk 65 g/L aquades, pindahkan ke dalam tabung reaksi, autoclaf 25 menit pada suhu 1210C,miringkan media sampai mengeras.PH 7.4 0.2 pada suhu 250C5.Nitrat Agar

Gambar : Nitrat Agar.Hasil positif (+) : jika setelah ditumbuhi bakteri (24 jam suhu 370C) di genangi reagen reagen nitri I (2tts) dan regen nitrit II (2tts) akan timbul warna merah-hitam.*Tutup tabung : Merah biru

Gambar : Nitrat reduksi tes +6. UreaUntuk difrensiasi mikroorganisme yang dapat menurunkan/bereaksi ureaPrinsip kerja:Urea dihidrolisis menjadi karbon diokside dan ammoniak oleh enzim urase. Ammonia yang dibentuk kemudian membuat media menjadi alkali, reaksi ini dideteksi menggunakan indicator phenol red yang mengubah warna kuning media menjadi ungu/merah.Kandungan:Pepton dari danging, glukosa, NaCl, Pottasium dihydrogen phosphate, phenol red, agar-agar.Pembuatan:Larutkan urea bubuk 21 g/L akuades, autoclaf (15 menit 1210C),dinginkan sampai 45-550C dan tambah 50 ml urea 40% dari larutan urea 40% yang di saring dan disterilisasi. Diamkan dalam keadaan miring sampai mengeras.PH 6.8 0.2 pada suhu 250CUrea positif :Klebiella, proteus, Enterobacter, Citobacter, .

Gambar : bakteri yang memfermentasiakan urea (urea +)Positif :Bila bakteri yang ditanam pada urea 24 jam inkubasi 370C membentuk warna ungu pada urea agar.Contoh Bakteri yang urea + : Proteus, Morganella* Tutup tabung : kapas ungu7. Lysin Iron Agar (LIA).Kegunaan :Untuk deteksi bersama dari lycine decarboxilase (lCD) dan hidrogensulfida indentifikasi dari bakteri citobacter, khususnya salmonella dan Arizona.Prinsip kerja :Lysin di karboksilase oleh mikroorganisme member LCD positif member amin cadaverin yang menyebabkan PH indicator bromocresol ungu berubah warnanya menjadi violet. Karena dekarboksilasi hanya terjadi pada media asam ( PH < 6.0 ),kultur media harus diasamkan terlebih dahulu oleh fermentasi glukosa. Oleh karena itu hanya dapat digunakan untuk difrensiasi mikroorganisme yang dapat memfermentasi glukosa.Mikroorganisme memfermentasi glukosa tapi LCD negative ,menyebabkan media berubah menjadi kuning. Perpanjangan inkubasi alkalinitas dari permukaan media dapat terjadi perubahan warna hasil menjadi violet. Produksi H2S menyebabkan penghitaman media karena bentuk dari iron sulfide.Pengecualian beberapa strainProteus morganii,deaminase lysine membentuk alfa ketokarbocilik acid, campuran ini berekasi dengan iron salt dekat permukaan medium, dibawah pengaruh oksigen berbentuk gabungan coklat kemerah-merahan.Kandungan :Pepton dari daging, ektrak yeast, glukosa (D+), Lysin monohidroclorida, sodium thiosulfat, ammonium iron III citrate, bromocrecol purple, agar-agarCara pembuatan:Larutkan LIA bubuk 32g/L aquades, masukan kedalam tabung raksi, autoclave 15 menit suhu1210C, miringkan hingga mengeras,PH 6.7 0.2 pada suhu 250C.

Gambar : LIA yang belum ditumbuhi bakteriPositif (+) : Jika setelah ditumbuhi bakteri ( 24 jam inkubasi 37C) warna agar bertambah ungu.Negatif (-) : Jika setelah di tumbuhi bakteri ( 24 jam inkubasi 37 C ) agar berubah warna.*Tutup tabung : merah

Gambar : LIA +

Gambar : LIA -8.MIO agar

Gambar: MIO yang belum ditumbuhi bakteriPositif : Sama seperti pada LIA, warna media jadi tambah pekat*Tutup tabung : Kapas putih

Gambar : MIO ()9.Arginin

Positif :Tidak berubah warna.10.Phenil Alanin Agar (PAA)

Positif : Koloni bakteri pada PAA (sebelumnya inkubasi 24 jam) bila di tetesi FeCl3(Ferri chloride 10% ) akan berwarna hijau-biru.

Gambar : PAA +Contoh + :Proteus sp.*tutup tabung : Putih hijau11.Bile Aesculin agar (BE)

BE positif (+) : Jika setelah ditumbuhi bakteri ( 24 jam inkubasi 370C) warna agar menjadi berwarna hitam.Contoh : S. fecalis.*Tutup tabung : kapas biru hitamGambar : BE +12.Nutrien gelatin

Kegunaan :Menentukan perhitungan mikroba dari air atau deteksi mikroorganisme yang yang dapat /menurunkan mengencerkan gelatin.Prinsip kerja :Mikroorganisme yang menurunkan gelatin menyebabkan pengenceran di sekitar koloni.Kandungan :Pepton dari daging, ekstrak daging, gelatin.Cara pembuatan :Larutkan secara sempurna gelatin bubuk 128 g/L, autoclave 10 menit 1150C,PH 7.4 0.2Bakteri yang gelatinnya + : S. aureus ATCC 25923S. marcescens ATCC 14756P. aerugenosa ATTC 27853B cereus ATCC 1177813.Dnase AgarKegunaan : Untuk identifikasi mikroorganisme, khususnya Staphylococcus yang Dnase +Prinsip kerja :Koloni memproduksi Hidrolisa Dnase asam deoksiribonukleat isi dari media ini berada di sekitar mereka. Kalau medium degenangi atau diasami dengan HCl 1N, DnA mengendap/kekeruhan dan zona terang terlihat disekitar koloni yang Dnase positifKandungan :Tryptose, NaCl,deoksi ribonukleat acid,agar.Hasil positif (tersangka) :Cara Kerja :Cara pembuatan:Larutkan 42 g/L aquades,autoclave 15 menit 1210C tuangkan ke plate.Ph 7.3 0.2 pada suhu 25 C14.BCA (Bacillus Cereus Agar)Kegunaan : identifikasiB. ceruesPositif : Jika setelah ditumbuhi bakteri ( 24 jam inkubasi 37C) warna media disekitar koloni berubah menjadi biru.

Gambar : BCA +15.AmilaseBakteri Amilase nya + : Jika ditanam pada MH plate,setelah inkubasi 24 jam 370C digenangi lugol/gram B terdapat zona disekitar koloni.

Gambar: Amilase +