Matrix Metode pembelajaran anak usia dini
-
Upload
ilhamsyah-ekaputra-andy-omar -
Category
Documents
-
view
24 -
download
0
description
Transcript of Matrix Metode pembelajaran anak usia dini
MatrixBCCTHigh/ScopeMontessoriREA
PerintisPada dasarnya Beyond Centers and Circles Time (BCCT) ini lahir dari pengembangan High Scope, Montessori, Head Star dan Reggio Emilia. Namun di kaji lebih lanjut oleh Creative Center for Childhood Research and Training (CCCRT) kemudian dikembangkan oleh Pamela C Phelps, Ph.D. David Weikart pada tahun 1960an tapi baru dimulai pada tahun 1962.
Dasar TeoriBCCT merupakan metode pembelajaran baru yang dikembangkan berdasarkan High Scope, Montessori, Head Star dan Reggio Emilia. Dimana melalui metode ini diarahkan untuk mengembangkan berbagai pengetahuan anak dengan membangun dan menciptakan sendiri melalui berbagai variasi pengalaman main di sentra-sentra kegiatan pembelajaran sehingga mendorong munculnya kreativitas anak, sementara peran guru sebagai fasilitator yang memberikan pijakan-pijakan.Teori High/Scope berdasarkan Teori Piaget, Constructivism, Dewey, dan Vygotsky. Karena metode ini berangkat dari teori Piaget maka sangat erat kaitannya dengan melihat fase-fase perkembangan anak terkait kognitifnya.
KonsepBermain sambil belajar, dimana anak sebagai pusat pembelajaran sehingga dalam hal ini posisi anak proporsional dalam hal bermain dan belajar satu sama lain. Adapun konsepnya melalui 3 jenis main, antara lain:1. Main Sensorimotor2. Main Peran3. Main PembangunanKonsep utama pada high/scope sebagai berikut:1. Anak sebagai pembelajar aktif2. Plan-do-review3. Key experience4. Penggunaan catatan anekdot untuk mencatat kemajuan yang diperoleh anak.
KurikulumTidak ada kurikulum khusus tentang BCCT ini, namun berdasarkan konsep diatas maka dapat disusun kurikulum sebagai berikut:1. Sentra Main Peran2. Sentra Balok3. Sentra Ibadah4. Sentra Persiapan5. Sentra Olah Tubuh6. Sentra Bahan AlamChildren help determine curriculum.
KelebihanMampu merangsang seluruh aspek kecerdasan anak (Multiple Intelligent) melalui bermain yang terarah. Disisi lain anak juga menjadi lebih percaya diri karena ia merupakan sentra (pusat) dari metode pembelajaran ini. Anak akan merasa lebih enjoy dalam metode pembelajaran ini karena memasukkan esensi bermain, dimana bermain itu sendiri meliputi perasaan senang, bebas, dan merdeka. Guru dalam hal ini dapat melihat perkembangan anak karena memiliki catatan anecdotal. Untuk AUD sendiri berdasarkan metode pembelajaran ini akan lebih aktif serta telah mulai diantar untuk berpikir sistematis yaitu plan-do-review.
KekuranganKekurangannya lebih kepada ketika anak sudah berada pada tahap akhir AUD, kami cukup khawatir jika anak tersebut sulit untuk beradaptasi pada lingkungan baru yang menuntut keseriusan yang lebih dimana metode pembelajaran BCCT yang lebih menekankan pada bermain sambil belajar sehingga dikhwatirkan membuat anak tersebut sulit untuk konsentrasi kedepannya.Pada dasarnya metode pembelajaran High/Scope ini telah mengcover kekurangan dari teori piaget dan contructivism dalam hal kurangnya experiencial learning (anak aktif dalam pembelajaran) di dalamnya. Namun masih melihat kemampuan semua anak sama, padahal seperti yang kita ketahui setiap anak memiliki minat dan potensinya masing-masing sehingga bagi anak yang telah sesuai dengan tahap perkembangan kognitif piaget akan lebih menikmati metode pembelajaran ini namun tidak untuk anak yang tidak sesuai.