MaTriks
description
Transcript of MaTriks
-
5/27/2018 MaTriks
1/20
Matematika II Page 1
Matriks
Definisi : Susunan elemenelemen yang berbentuk persegi panjang yang diatur
dalam baris dan kolom dan dibatasi oleh sepasang tanda kurung ataupun kurung
siku.
Bentuk Umum : A = ( ) atau A = [ ]Notasi matriks menggunakan huruf besar ( capital )
Ordo matriks / Ukuran matriksm x n
Jumlah baris = m
Jumlah kolom = n
Elemen matriks : aij, dapat berupa susunan bilangan atau fungsi .
Elemenelemen : a11, a22, a33,, amn merupakan elemen diagonal dari suatu
matriks
Kesamaan Matriks.
Matriks disebut sama, bila : Ordoordonya sama dan elemenelemen yang
seletak sama.
Bila matriks A = ( aij ) dan B = ( bij )
Matriks A = B jika aij = bij untuk semua i = 1,2,3,m dan j = 1,2,3,n.
Contoh : A2x2 =
B2x2=
C2x3= *
+Matriks A = B ; Matriks A C ; B C ukuran matriks A C; B C
OPERASI ALJABAR MATRIKS.
1. Jumlah / Selisih Matriks .
-
5/27/2018 MaTriks
2/20
Matematika II Page 2
Berlaku untuk matriks yang berukuran sama
Jika A = ( aij ) dan B = ( bij ) dua matriks mxn ,
maka : A B = ( aij bij ) = C ( cij ) ukuran m x n.
Contoh : Matriks A = ; Matriks B = maka ;A + B = = dan
A- B = = 2.Perkalian Matriks .
Syarat perkalian matriks : Jika matriks A berukuran m x n dan
B berukuran p x q maka :
1. Perkalian matriks AB bisa dibentuk hanya jika n = p.
Sehingga AB = C berordo m x q.
Contoh ; matriks A2x3= * + B3x3= [ ]
Maka : AB = C2x3=
AB= C = * +2.Perkalian matriks BA bisa dibentuk hanya jika q= m.
-
5/27/2018 MaTriks
3/20
Matematika II Page 3
Sehingga BA = C berordo p x n .
Contoh : B3x2=
[
] A2x2=
Maka : BA = C3x2= [ ]Sifat Operasi Matriks
1. A + B = B + A hukum komutatif.
2. A + ( B + C ) = ( A + B ) + C hukum asosiatif
3. k ( A B ) = k A k B = ( A B ) k k scalar
4. Terdapat suatu matriks D sedemikian sehingga A + D = B
5. A ( B C ) = AB AC hukum distributive pertama
6. ( A B ) C = AC BC hukum distributive kedua
7. A ( BC ) = ( AB ) C hukum asosiatif
Akan tetapi :
1. AB BA , secara umum
2.Jika AB = 0 ; tidak selalu A= 0 atau B= 0
3.Jika AB = AC tidak selalu B= C.
Matriks Transpose
Matriks berordo n x m yang diperoleh dari penukaran baris dengan kolom matriks
A mx n disebut transpose dari A. Dan dinyatakan olehA ( = A transpose ).
Contoh : A2x3 = * + A3x2= [ ]
-
5/27/2018 MaTriks
4/20
Matematika II Page 4
Sifat Matriks Transpose :
1. ( A + B )
= A
+ B
2. ( A) = A
3. k ( A) = ( k A ) k adalah suatu scalar
4. ( AB ) = BA
Beberapa Jenis Matriks Khusus :
1. Matriks bujur sangkar. Suatu matriks dimana jumlah baris = jumlah kolom
A = ( ) A matriks bujur sangkar ukuran nxn.Diagonal utama matriks A yaitu : a11, a22, , ann.
Contoh : A2x2 = 2. Matriks Diagonal yaitu matrik bujur sangkar yg semua elemen diluar diagonal
utama adalah nol.
Dengan kata lain ; aij adalah matriks diagonal bila aij = 0 untuk i j.
Matriks diagonal sering ditulis sebagai : D = diag ( a11, a22, a33,,ann ).
Jika dalam matriks diagonal D , a11 = a22 = a33== k , maka D disebut matriks
scalar.
Jika k = 1 maka matriks D disebut matriks satuan ( matriks identitas = I ).
-
5/27/2018 MaTriks
5/20
Matematika II Page 5
Contoh : 1.D3x3=[ ] D matriks diagoanal 3x3
2. D3x3= [ ] D matriks scalar dengan nilai k= 3.3.Matriks Satuan ( Matriks Identitas ) yaitu suatu matriks diagonal yang elemen
diagonal utamanya semua = 1sedang elemen yg lain adalah nol.
Matriks Identitas biasa ditulis I atau Indimana n menunjukkan ukuran matriks
bujur sangkar tersebut.
Contoh : 1. I3= [ ]2. D3x3= [ ]= 3 [ ] = 3 I4.Matriks Nol : adalah matriks dimana semua unsurnya nol .
5.Matriks Segitiga Bawah. Matriks bujur sangkar yg semua elemen diatas
diagonal utama = 0.
Contoh : A = [ ]6.Matriks Segitiga Atas. Matriks bujur sangkar yg semua elemen dibawah diagonal
utama = 0.
Contoh : A = [ ]7.Matriks Simetris .
-
5/27/2018 MaTriks
6/20
Matematika II Page 6
Matriks yang transposenya sama dengan dirinya sendiri A = A.
Dalam hal ini matriks simetris haruslah matriks bujur sangkar.
Contoh : A = [ ]A = [ ]8. Matriks Idempotent. Bila berlaku : A A = A 2= A. Dikatakan matriks bujur
sangkar A adalah matriks yg idempotent.
Contoh : A = [ ] maka A2
= A. ( Buktikan ).
9. Matriks Nilpotent.Bila Ar= 0 , dikatakan A Nilpotent dengan indeks r.
Dimana r adalah bilangan bulat positif yg terkecil yang memenuhi hubungan
diatas.
Contoh : A = [ ] adalah nilpotent. Buktikan.Soal Seri Buku Schaum Matriks hal 17 no 25.
Determinan Matriks
1.Permutasi :
Susunan bilangan bilangan ( j1,j2,.jn ) dimana berlaku ji jk untuk i k ( i
dan k = 1,2,n ) serta jisalah satu dari bilangan asli disebut suatu permutasi.
Contoh : 1. Untuk n buah bilangan asli 1, 2, 3,,n banyaknya permutasi yg
dapat di bentuk yaitu n ! = n ( n-1 )(n-2)(n-3).2.1.
-
5/27/2018 MaTriks
7/20
Matematika II Page 7
Misal n= 3, terdapat 3! = 3.2.1= 6 permutasi yaitu : ( 1,2,3 ), ( 1,3,2), ( 2,1,3), (
2,3,1 ), ( 3,1,2), ( 3,2,1 ).
2. Inversi . Yang dimaksud dengan sebuah inverse pada suatu permutasi (
j1,j2,jn) ialah adanya jk< ji ( jkmendahului ji ) padahal j1< jk ( i dan k = 1,2,n
).
Contoh : 1.Untuk permutasi ( 2134 ) ; mempunyai 1 inversi.
j1 = 2 mendahului j2= 1 , padahal 1 < 2.
Contoh : 2. Untuk permutasi ( 3 4 1 2 ) . Berapa banyaknya inversi ? ( 4 )
2.Permutasi Genap dan Ganjil
Jika banyakanya inverse suatu permutasi adalah bilangan ganjil maka
disebut permutasi ganjil dan sebaliknya disebut permutasi genap.
Pada contoh 1 jumlah inversi 1 maka dinyatakan memiliki permutasi ganjil.
Dan contoh 2 jumlah inversi 4 maka dinyatakan memiliki permutasi genap.
Misalkan ( j1,j2,,jn) suatu permutasi, maka tanda ( sign ) dari permutasi
tersebut ditulis ( j1,j2,jn ) adalah : ( j1,j2,jn ) = +1 bila ( j1,j2,jn ) genap
. Dan -1 bila ( j1,j2,jn ) ganjil.
3.Determinan
Defenisi : Determinan dari matriks bujur sangkar A berordo n , dinyatakan oleh
||adalah jumlah semua n ! hasil kali bertanda yang berlainan dari elemen
elemen matriks A tersebut.
Det.( A ) = ||= (j1j2jn) a1j1 a2j2.anjn.Contoh : 1. Hitung determinan dari matriks ordo 2 dan ordo 3.
-
5/27/2018 MaTriks
8/20
Matematika II Page 8
Jawab :
Determinan matriks ordo 2 atau n = 2 ( 2! = 2 )
= 12a11a22 +21a12 a21 = a11 a22 a12 a21Determinan matriks ordo 3 atau n = 3 ( 3! = 6 ) = 123a11a22 a33 + 132a11a23 a32 + 213a12a21 a33 +
231a12a23 a31 +312a13a21 a32 + 321a13 a22 a31
= (+) a11a22 a33 - a11a23 a32 - a12a21 a33 + a12a23 a31 +
a13a21 a32 - a13 a22 a31.
= a11 ( a22 a33 - a23 a32 ) - a12 ( a21 a33 - a23 a31) +
a13( a21 a32 - a22 a31 ).
= a11 - a12 + a13 Contoh : 2. Hitung Determinan Matriks
= 2 { 0.(-6) (-2)(-5) } (-3) { 1.(-6) (-2).0} + (-4) { 1.(-5) 0.0 }= 2 ( -10 ) (-3) ( -6 ) + (-4) (-5 ) = -20-18 + 20 = -18
Ada beberapa cara untuk menghitung nilai determinan matriks.
1. Cara Sarrus. Hanya berlaku untuk matriks ukuran 3 x 3.
Contoh : 1.Hitung ||= .
-
5/27/2018 MaTriks
9/20
Matematika II Page 9
= ptx + quv + rsw rtv puw qsx.
Contoh : 2. Hitung ||= = Jawab : ||= 0
2. Dengan Metode Kofaktor
Matriks kwadrat A ukuran nxn, dihilangkan baris ke- i dan kolom j, maka
determinan dari matrik kwadrat dengan ( n- 1) baris dan ( n- 1 ) kolom atau sisa
matriks yg tersedia disebut Minor Matriks dari elemen aij. Dilambangkan
dengan ||Kofaktor dari elemen aij suatu matriks dilambangkan dengan Kij.
Dan Kij = (-1) i+j||Determinan dari matriks A = Jumlah perkalian elemen-elemen dari sebarang
baris/ kolom dengan kofaktor-kofaktornya.
a) Dengan penguraian baris ke -i
Det.(A) = ai1. Ki1 + ai2.Ki2 + + ain Kin = b) Dengan penguraian kolom ke-j
Det.(A) = a1i. K1i + a2i.K2i + + ani Kni =
Contoh : 1. Hitung determinant dari matriks A = = ..Jawab : Kita uraikan menurut baris 1 .
a11 = 1 ; a12 = 2 ; a13 = 3
-
5/27/2018 MaTriks
10/20
Matematika II Page 10
K11 = (-1 ) 1+1 = (-1)2{ 3.7 -5.4 } = + { 21 20 } = 1K12 = (-1 ) 1+2
= (-1)3{ 2.7 1.4 } = - { 14 4 } = -10
K13 = (-1 ) 1+3 = (-1)4{ 2.5 1.3 } = { 10 3 } = 7Det.(A) = a11.K11 + a12 . K12 + a13. K13 = 1.1 + 2 . (-10 ) + 3 . 7 = 2
Contoh : 2. Hitung ||= = .Uraikan menurut baris 1 dan kolom 1.
||= 39
3.Ekspansi Laplace
Digunakan untuk menghitung determinan suatu matriks ordo n, untuk n > 3.
Dalam hal ini kita menggunakan ekspansi Laplace terhadap beberapa baris /
kolom.
Misal akan diekspansikan m buah baris, maka :
Det (A) = { Ai1,i2,.ir,j1,...jr} { l Mir+1,ir+2,in,jr+1,jr+2,,jnl }Dimana { l Mir+1,ir+2,in,jr+1,jr+2,,jnl } adalah minor- minor yang mungkindibentuk tanpa mengikut sertakan r baris baris yg diekspansikan ( jadi ordo
matriks minor- minor tersebut n-r ).
Dan Ai1,i2,.ir,j1,...jr = ( -1 )i1+i2+.+j1+j2++jr l Mir+1,ir+2,in,jr+1,jr+2,,jnl
Dimana l Mir+1,ir+2,in,jr+1,jr+2,,jnl adalah minor minor yang mungkin
dibentuk oleh baris yg diekspansikan ( jadinya ordonya r ). Untuk ekspansi
kolom dapat diterangkan dengan cara yg sama.
Contoh 1. Gunakan Ekspansi Laplace pada baris ke-2 dan baris ke -4 untuk
menghitung determinan matriks A berikut :
-
5/27/2018 MaTriks
11/20
Matematika II Page 11
A =
=
Jawab : Hitung nilai Ai1,i2,ji,j2 ( i = 2,4 ; j =1,2,3,4 )
A2,4 ;1,2 = (-1) 2+4+1+2 = -3A2,4 ;1,3 = (-1) 2+4+1+3
= -2
A2,4 ;1,4 = (-1) 2+4+1+4 = 3A2,4 ;2,3 = (-1) 2+4+2+3 = 6A2,4 ;2,4 = (-1) 2+4+2+4
= -15
A2,4 ;3,4 = (-1) 2+4+3+4 = - 4Selanjutnya dihitung nilai l Mi3,i4 ; j3,j4l ( i= 1, 3 ; j =1,2,3,4 )
l M1,3 ; 1,2l = = 0l M1,3 ; 1,3l =
= -4
l M1,3 ; 1,4 l = = 4l M1,3 ; 2,3 l = = - 2l M1,3 ; 2,4 l = = 2
-
5/27/2018 MaTriks
12/20
Matematika II Page 12
l M1,3 ; 3,4 l = = 8Untuk menghitung nilai determinan kita lakukan penjumlahan atas perkalian
pasangan pasangan Ai1,i2,ji,j2 dan l Mi3,i4 ; j3,j4l .
Dan perhatikan bahwa j1, j2dan j3, j4harus berbeda supaya pasangan pasangan
tidak salah. Contoh pasangan dari A2,4; 1 2 adalah l M 1,3 ; 3,4l ; pasangan dari
A2,4; 2, 4 adalah l M 1,3 ; 1,3l dan seterusnya.
Det ( A ) = ( -3 ) .8 + (-2).2 + 3.(-2) + 6. 4 + ( -15 ) . ( -4) + ( -4 ).0 = 50.
Contoh : 2. Gunakan Ekspansi Laplace untuk menghitung determinan matriks
B berikut :
B =
= 38
Sifat Sifat Determinan
1.Jika setiap elemen suatu baris ( kolom ) suatu matriks bujursangkar A bernilai
nol , maka Det.(A) = 0.
Contoh : 1. Hitung determinan matriks A = =..Jawab : Det. ( A ) = 0. Buktikan.
-
5/27/2018 MaTriks
13/20
Matematika II Page 13
Contoh : 2. Hitung determinan matriks B = = ..Jawab : Det. ( B ) = 0. Buktikan.
2. Det. ( A ) = Det.( Ar).
Contoh : 1. Det. ( A ) = = 21. Maka Det. ( At) = 21. Buktkan.3.Harga determinan menjadi k kali, bila suatu baris / kolom dikalikan dengan k
( suatu scalar ).
Contoh : 1. Det.(A) = = -2. Baris 1 dari matriks A kita kalikandengan 2 diperoleh matriks baru, B = .Maka Det. (B ) = 2 . Det.( A ) atau Det.(B) = 2 = 2. (-2) = -4.Buktikan.
4.Jika matriks B diperoleh dari A dengan cara mempertukarkan dua baris /
kolom maka Det. (B) = - Det.(A).
Contoh : 1. Matriks A =
baris 1 kita tukar menjadi baris 3 dan baris
3 menjadi baris 1. Diperoleh matriks baru B = Det. ( A ) = -4 makaDet. (B) = - Det.( A ) = - ( -4 ) = 4. Buktikan.
-
5/27/2018 MaTriks
14/20
Matematika II Page 14
5.Jika dua baris / kolom dari matriks A identik , maka Det.(A) = 0
Contoh : 1. Det.(A ) =
= 0 . Buktikan.
6.Harga determinan tidak berubah apabila baris / kolom ke-i ditambah dengan
suatu kelipatan scalar k baris/ kolom ke-j. ( k bilangan scalar ).
Contoh : 1. Matriks A = baris 1 matriks Aditambah dengan 3 xbaris ke 2 matriks A, diperoleh matriks baru B =
Det.( A ) = - 5. Dan Det.(B) = - 5. Det.( A ) = Det. (B ) = -5. Buktikan.
Akibatnya bila terdapat baris / kolom nilainya berkelipatan maka harga
determinan = 0
Contoh : 1. Det.( A ) =
= 0. Baris 3 dari matriks A merupakankelipatan 2 dari baris 2.
7. Det. (AB) =Det.( A) . Det.(B) Atau | |= || ||Contoh : 1. Matriks A = [ ] ; matriks B = [
]Dan matriks A.B =
[ ]
.
[ ]
=
[ ]
maka Det.(AB) = = - 42.
-
5/27/2018 MaTriks
15/20
Matematika II Page 15
Matriks A = = 21 dan Matriks B = = -2
|| || = 21. (-2 ) = -42. Jadi
| |=
|| ||
Kesetaraan Matriks
1.Transformasi Elementer
Operasi - operasi berikut, disebut transformasi elementer pada suatu matriks
tanpa mengubah ordo atau rang matriks.
Pertukaran baris ke i dengan baris ke j dinyatakan oleh Hij. Baris ke idijadikan baris ke j dan baris ke j dijadikan baris ke i.
Contoh : Matriks [ ]H23 [ ]. Elemen Baris ke 2
ditukar dengan baris ke 3.
Pertukaran kolom ke i dengan kolom ke j dinyatakan oleh Kij.Kolomke i dijadikan kolom ke j dan kolom ke j dijadikan kolom ke i.
Contoh : Matriks [ ]K12[ ]Elemen kolom ke 1
ditukar dengan kolom ke 2.
Perkalian setiap elemen baris ke i dengan suatu scalar k yg tidak nol,dinyatakan oleh Hi (k).
Contoh : Matriks [ ]H2 (3) [ ]Elemen baris ke 2
dikali dengan 3.
-
5/27/2018 MaTriks
16/20
Matematika II Page 16
Perkalian setiap elemen kolom ke i dengan suatu scalar k yg tidak nol,dinyatakan oleh Ki (k).
Contoh : Matriks [ ]K3(-2) [ ]Elemen kolom3 dikali dengan (-2).
Menambah baris ke i dengan k kali baris ke j, ditulis Hij (k) .
Contoh : Matriks [
]H12(-2) jadi A1 = [
]H12(-2) : Baris 2 matriks A di kali (-2 ) lalu ditambahkan ke baris 1 ;
hasilnya menjadi elemen baris 1 pada matriks A1.
Atau : (-2) b2(A ) + b1(A) = b1( A1)
(-2) kali 1 + 2 = 0 ; (-2 ) kali -3 + 1 = 7 ; (-2 ) kali 4 + 1 = -7.
Menambah kolom ke i dengan k kali kolom ke j, ditulis Kij (k) .
Contoh : Matriks B = [ ]K23(1) jadi B1= [ ]K23(1) : Kolom 3 matriks B di kali (1) lalu ditambahkan ke kolom 2 ; hasilnya
menjadi elemen kolom 2 pada matriks B1.
Atau : (1) k3( B ) + k2( B ) = k2(B1).
(1) kali (-7) + 7 = 0 ; (1) kali 4 + (-3) = 1 ; (1) kali (-2) + 5 = 3
Catatan : 1. Transformasi H = transformasi elementer baris
2. Transformasi K = transformasi elementer kolom.
-
5/27/2018 MaTriks
17/20
Matematika II Page 17
2. Rang Matriks ( r ). Matriks tak-nol A dikatakan mempunyai rang r jika
paling sedikit satu dari minor bujur sangkar r x r tidak sama dengan nol.
Atau Rang ( r ) dari matriks menyatakan jumlah maksimum vector-vektor baris
/ kolom yg bebas linier ( elemennya tidak sama dengan nol ).
Matriks nol disebut mempunyai rang 0.
Contoh : 1. Rang dari A = [ ] adalah r = 2 karena = - 1 0Sedangkan Det.(A) = 0.Maka matriks A disebut matriks singular.
Matriks Singulir , jika Det.(A) = 0 dan r (A) < n.
Matriks Singulir tidak mempunyai invers.
Matriks Non- Singulir , jika Det.(A) 0, dan r = n.Mempunyai invers.
Contoh : 2. A = [
]H21(-2) [
]H31(1)[ ]H32(-1) [ ] = BDet.(A) = 0 dan semua minor 3 x 3 dari B = 0. Tetapi minor 2 x 2 tidak nol,
yaitu : = -17 0. Matriks A mempunyai rang = 2.Dari | |= || || dapat diturunkan :Hasil kali dua atau lebih matriks matriks bujur sangkar n x n yang tak
singular adalah tak singular.
Hasil kali dua atau lebih matriks bujur sangkar n x n adalah singular jika paling
sedikit satu diantara matriks itu adalah singular.
-
5/27/2018 MaTriks
18/20
Matematika II Page 18
3. Matriks Setara
Dua matriks A dan B disebut setara, A ~ B, jika yang satu diperoleh dari yang
lainnya melalui serangkaian transformasi elementer.
Matriks setara mempunyai rang sama.
Contoh : 1. Dengan serangkaian transformasi elementer terhadap matriks A,
tentukan matriks setara B (A ~ B ). Tentukan juga rang nya.
(a). A = [
]A = [ ]H21(-2) [ ]H31(1)[ ]H32(-1) [
] = BDet.(A) = 0 dan semua minor 3 x 3 dari B = 0. Tetapi minor 2 x 2 tidak nol,
yaitu :
= -17 0. Maka rang B = 2 ; karenanya rang A = 2.
Dalam hal ini rang diperiksa secara jelas, harus dibandingkan dengan
perhitungan berbagai minor dari A.
(b) A = [ ]H21(-2) ; H31(-3) [ ]H2(-1/3) ; H3(-1/4) [
]H32(-1)
[ ] = B.
Rang B = 3. Maka rang A = 3.
-
5/27/2018 MaTriks
19/20
Matematika II Page 19
6.Seutas tali yg panjangnya 116 cm, direntangkan mendatar. Salah satu ujungnya
digetarkan dan yg satunya lagi terikat. Frekuensi getaran 1/6 Hz, amplitude 10 cm.
Akibat getaran terbentuk gelombang berjalan dengan kecepatan 5 cm/s.
Tentukan :
a). Amplitudo gelombang hasil interferensi dititik yang berjarak 108 cm dititik
asal getaran.
b). Letak perut dan simpul ke 3 dari titik asal getaran.
7.Sebuah pengeras suara pada suatu konser rock menghasilkan 10-2
W/ m2
pada
jarak 40 m dengan frekuensi 1 KHz. Anggap bahwa pengeras suara menyebarkan
energinya secara seragam pada setengah bola bagian muka dan tak ada energy yg
terpantulkan dari tanah atau dari manapun sehingga Intensitas dinyatakan
dengan I = P / 2 r2
.
a).Berapakah tingkat intensitas pada jarak 40 m ?
b). Berapakah keluaran daya akustik total dari pengeras suara ?
c).Pada jarak berapa tingkat intensitas akan berada pada ambang sakit 120 dB.
d). Berapakah tingkat intensitas pada jarak 60 m ?
-
5/27/2018 MaTriks
20/20
Matematika II Page 20
8. Sumber bergerak dengan laju 60 m /s relative terhadap udara tenang menuju
pendengar diam.
a). Hitung gelombang bunyi antara sumber dan pendengar.
b). Carilah frekuensi yg di dengar oleh pendengar.