Materi sistem imun
-
Upload
fitri-arya-hasibuan -
Category
Education
-
view
72 -
download
8
Transcript of Materi sistem imun
Tujuan Pembelajaran
Pertahanan Nonspesifik
Motivasi Pertahanan Spesifik
Ayat Al-Qur’anVideo
Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh
Selesai
Mekanisme Pertahanan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh
Motivasi
Pernahkah kalian mengalami bersin?
Pernahkah kalian menangis?
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menjelaskan fungsi sistem pertahanan tubuh.
2. Siswa mampu menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh secara nonspesifik (alamiah) dan spesifik (adaptif).
Artinya:
Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian (QS. Al-Isra: 82).
Sistem pertahanan tubuh (sistem imunitas) adalah sistem pertahanan yang berperan dalam mengenal, menghancurkan serta menetralkan benda-benda asing atau sel-sel abnormal yang berpotensi merugikan bagi tubuh.
Kemampuan tubuh untuk menahan atau menghilangkan benda asing serta sel-sel abnormal disebut imunitas (kekebalan).
Sistem Pertahanan Tubuh
Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh
Mekanisme Pertahanan Tubuh
PERTAHANAN NON SPESIFIK(ALAMIAH)
PERTAHANAN SPESIFIK(ADAPTIF)
Tabel 1. Mekanisme Pertahanan Tubuh Nonspesifik dan Spesifik
Mekanisme Pertahanan Nonspesifik Mekanisme Pertahanan Spesifik
Pertahanan Pertama Pertahanan Kedua Pertahanan Ketiga Kulit Membran Mukosa Rambut Hidung dan Silia Cairan sekresi dari Kulit dan Membran Mukosa
Inflamasi Sel-sel fagosit Protein antimikroba
Limfosit Antibodi
Imunitas bawaan sejak lahir, berupa komponen normal tubuh yang selalu ditemukan pada individu sehat, dan siap mencegah serta menyingkirkan dengan cepat antigen yang masuk ke dalam tubuh.
Imunitas bawaan sejak lahir, berupa komponen normal tubuh yang selalu ditemukan pada individu sehat, dan siap mencegah serta menyingkirkan dengan cepat antigen yang masuk ke dalam tubuh.
Pertahanan Nonspesifik (Alamiah)
Asam lemak dan bakteri alami
Lisozim pada mukus dalam hidungLisozim pada ludah
Mukus dan silia pada saluran udara
Lisozim pada air mata
Asam pada lambungLisozim pada usus halus
Bakteri pada usus besar
Lisozim pada urinBakteri alami pada vagina
Sistem Pertahanan Tubuh AlamiSistem Pertahanan Tubuh Alami
1. Pertahanan Fisik, Kimia, dan Mekanis Terhadap Agen Infeksi
Kulit yang sehat dan utuh
Pembilasan oleh air mata, saliva, dan urine
Membran mukosa
Cairan tubuh yang mengandung zat kimia antimikroba
Silia
2. Fagositosis2. Fagositosis
Fagositosis adalah garis pertahanan ke-2 bagi tubuh terhadap agen infeksi.
Patogen
Sel darah putih
Mekanisme Fagositosis
Jenis Makrofag
1. Makrofag jaringan ikat (histiosit)2. Makrofag dan prekusornya
(monosit)3. Sistem fagosit mononukleus
(sistem retikuloendotelial)
1. Makrofag jaringan ikat (histiosit)2. Makrofag dan prekusornya
(monosit)3. Sistem fagosit mononukleus
(sistem retikuloendotelial)
3. Inflamasi3. Inflamasi
Inflamasi adalah reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera. Inflamasi adalah reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera. Bintik merah pada kulit
Jari kaki yang membengkak
Penyebabnya:terbakar, toksin, produk bakteri, gigitan serangga, atau pukulan keras.
Penyebabnya:terbakar, toksin, produk bakteri, gigitan serangga, atau pukulan keras.
Mekanisme Inflamasi
4. Zat Antimikroba Nonspesifik yang diproduksi tubuh
4. Zat Antimikroba Nonspesifik yang diproduksi tubuh
Mekanisme penghancuran bakteri oleh protein komplemen
Sistem kompleks yang memberikan respon imun terhadap antigen yang spesifik.
Antigen spesifik contohnya: bakteri, virus, toksin atau zat lain yang dianggap asing.
Sistem kompleks yang memberikan respon imun terhadap antigen yang spesifik.
Antigen spesifik contohnya: bakteri, virus, toksin atau zat lain yang dianggap asing.
Pertahanan Spesifik(Adaptif)
1. Komponen Respon Imunitas Spesifika. Antigen, zat yang
merangsang respons imunitas, terutama dalam menghasilkan antibodi.
Determinan antigen (epitop), bagian antigen yang dapat membangkitkan respons imunitas (dapat menginduksi pembentukan antibodi).
Epitop berikatan dengan antibodi yang sesuai
Hapten, molekul kecil yang jika sendirian tidak dapat menginduksi produksi antibodi. Namun, hapten akan bersifat imunogenik (mampu menginduksi produksi antibodi) jika bergabung dengan carrier yang bermolekul besar.
Molekul hapten menempel pada carrier berupa protein
b.Antibodi, protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas.
Antibodi merupakan protein plasma yang disebut imunoglobulin (Ig).
b.Antibodi, protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas.
Antibodi merupakan protein plasma yang disebut imunoglobulin (Ig).
Bentuk Imunoglobulin
Fungsi
IgA Melawan mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh
IgD Membantu memicu respons imunitas
IgE Melepaskan histamin dan mediator kimia lainnya yang terlibat dalam reaksi alergi
IgG Pelindung terhadap mikroorganisme dan toksin, mengaktivasi komplemen dan meningkatkan efektivitas sel fagositik
IgM Mengaktivasi komplemen dan memperbanyak fagositosis
Bentuk Imunoglobulin (Ig)
2. Interaksi Antibodi dan AntigenPengikatan antibodi ke antigen memungkinkan inaktivasi antigen dan menandai sel atau molekul asing agar dicerna oleh fagosit atau sistem komplemen protein
3. Jenis Imunitas (Kekebalan Tubuh)1. Imunitas aktif,
dapat diperoleh akibat kontak langsung dengan toksin atau patogen sehingga tubuh mampu memproduksi antibodinya sendiri.
1. Imunitas aktif, dapat diperoleh akibat kontak langsung dengan toksin atau patogen sehingga tubuh mampu memproduksi antibodinya sendiri.
2. Imunitas pasif, jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu lainnya.
2. Imunitas pasif, jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu lainnya.
Imunitas aktif alamiContoh: Cacar
Imunitas aktif alamiContoh: Cacar
Imunitas aktif buatanContoh: Vaksin
Imunitas aktif buatanContoh: Vaksin
Imunitas pasif alami Contoh: ASI
Imunitas pasif alami Contoh: ASI
Imunitas pasif buatanContoh: Antibodi
Kuda
Imunitas pasif buatanContoh: Antibodi
Kuda
4. Sel-sel yang Terlibat dalam Respon Imunitas
5. Mekanisme Respon Imunitas Humoral (Diperantarai Antibodi)
6. Mekanisme Respon Imunitas Seluler (Diperantarai Sel)
Ekstraseluler (jika antigen dicerna oleh makrofag)
Ekstraseluler (jika antigen dicerna oleh makrofag)
No PerbedaanRespons Imunitas
Humoral
Respon Imunitas Seluler
Ekstraseluler Intraseluler
1. Jenis mikroorganisme (antigen)
Mikroorganisme ekstraseluler
Mikroorganisme ekstraseluler yang difagositosis oleh makrofag (misalnya bakteri)
Mikroorganisme intraseluler (misalnya virus) yang berkembang biak di dalam sel terinfeksi
2. Respon limfosit Sel B Sel T helper Sel T sitotoksik (CTL)
3. Mekanisme efektor dan fungsi
Antibodi mencegah infeksi dan menyingkirkan mikroorganisme ekstraseluler
Makrofag yang teraktivasi memusnahkan mikroorganisme yang dimakan
CTL memusnahkan sel terinfeksi dan menyingkirkan sumber infeksi
Perbedaan respons imunitas humoral dengan imunitas selulerPerbedaan respons imunitas humoral dengan imunitas seluler
No Objek PembedaPertahanan Nonspesifik
(Alamiah)Pertahanan Spesifik
1. Mekanisme kerja Cepat Lebih Lambat
2. Waktu respons Menit hingga jam, selalu siap Dalam hitungan hari, tidak siap sampai terpajan alergen.
3. Pajanan (kontak dengan antigen)
Tidak perlu Harus ada pajanan sebelumnya
4. Respons Memori Tidak ada Memori menetap, respons lebih baik pada infeksi serupa berikutnya.
5. Resistensi Tidak berubah oleh infeksi Membaik oleh infeksi berulang (memori)
6. Sasaran reaksi Pada umumnya efektif terhadap semua mikroba
Spesifik terhadap mikroorganisme yang sudah dikenali sebelumnya
7. Protein darah Komplemen Limfosit
8. Komponen cairan darah
Banyak peptida antimikroba dan protein
Antibodi
Perbedaan Pertahanan Nonspesifik dengan Pertahanan Spesifik
Perbedaan Pertahanan Nonspesifik dengan Pertahanan Spesifik