Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
-
Upload
erigas-ekaputra -
Category
Documents
-
view
307 -
download
18
Transcript of Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
1/60
1
PEMBELAJARANBUDIDAYA PADI ORGANIK SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION
(SRI)
I. PENDAHULUAN
Tanah merupakan faktor produksi pertanian yang penting, sehingga keseimbangan
tanah dengan kandungan bahan organik, mikro organisme dan aktifitas biologi serta
keberadaan unsur-unsur dan nutrisi sangat diperlukan untuk keberlanjutan pertanian
kedepan, begitu juga dengan kesehatan manusia berhubungan langsung dengan
kesehatan tanah.
Salah satu permasalahan saat ini yang
dihadapi oleh banyak petani adalah
kesehatan dan kesuburan tanah yang
semakin menurun. Hal ini ditunjukkan dengan
gejala-gejala sebagai berikut; tanah cepat
kering, retak-retak bila kurang air, lengket bila
diolah, lapisan olah dangkal, asam danpadat, produksi sulit meningkat bahkan
cenderung menurun. Kondisi ini semakin
buruk karena penggunaan pupuk an-organik
terus meningkat dan penggunaan pestisida untuk mengendalikan organisme
pengganggu tumbuhan juga meningkat.
Perilaku usahatani lebih tertuju pada cara memupuk tanaman, bukan cara memupuk
tanah agar tanah menjadi subur, sehingga dapat menyediakan sekaligus memberikan
banyak nutrisi pada tanaman. Saat ini
secara umum belum melibatkan tanah
sebagai komponen yang mempengaruhi dan
menentukan keputusan pengendalian dalam
pengelolaan suatu agroekosistem.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
2/60
2
Di beberapa tempat masih terjadi pembakaran sisa jerami sebelum pengolahan lahan,
sehingga mengakibatkan pencemaran udara dan rotasi unsur hara tidak terjadi.
Oleh karena itu percepatan pengembangan pupuk organik untuk perbaikan
kesuburan lahan sawah perlu segera dilakukan. Kegiatan ini dilakukan melalui
usahatani padi sawah organik metoda System Of Rice Intensification (SRI).
Keunggulan usahatani padi sawah organik metode SRI merupakan teknologi
alternative yang ramah lingkungan, efisiensi input (hemat benih sampai 70%, hemat
air sampai (40%), berbasis kearifan lokal, produksi tinggi dan menghasilkan produk
pertanian yang sehat.
Untuk mewujudkan pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan perlu
dipamahaminya tentang ekologis, sehingga didalam mengelola agroekosistem padisawah metode SRI organik mesti melalui proses Pembelajaran Ekologi Tanah (PET)
terlebih dahulu. Proses pembelajaran memerlukan waktu selama 6 (enam) hari efektif
II. Tujuan
a. Mengetahui, mengerti dan memahami tentang ekologi tanah dan budidaya padi
metode SRI organik
b. Mampu mengaplikasikan budidaya padi metode SRI organik
c. Mampu memproduksi pupuk organik, MOL dan pestisida nabati sendiri
d. Meningkatkan kesuburan lahan sawah
e. Meningkatkan produksi dan kualitas padi (organik)
f. Mendaur ulang limbah sampah
g. Mengurangi ketergantungan petani kepada pupuk anorganik dan pestisida sintetis
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
3/60
3
MATERI HARI PERTAMA
I. Perkenalan, penggalian dasar dan gagasan budidaya metode SRI
a. Apa yang diharapkan peserta pada pelatihan Pertanian Ramah Lingkungan
dan Berkelanjutan (PRLB) meliputi :
Pengertian tentang apa yang dimaksud
budidaya padi SRI
Mengapa diperlukan pelatihan SRI
Bagaimana proses pembelajarannya
Apa yang diharapkan peserta dari proses
pembelajaran
b. Proses pembelajaran :
Diskusi kelompok
Pleno
Kesimpulan tentang pelatihan dasar pemikiran dan proses belajar melalui
perkenalan, pendidikan orang dewasa kritis dan partisipatif
II. Melakukan kontrak/kesepakan belajar antara pemandu dengan peserta
a. Materi pelatihan budidaya padi SRI c. Waktu pelaksanaanb. Proses pembelajarannya d. Pengorganisasian
III.Konsep dasar pelatihan budidaya padi metode SRI
a. Persepsi awal latihan budidaya padi SRI
b. Kemampuan dasar peserta latihan SRI
c. Peran dan fungsi pemandu SRI
IV.Metodologi pelatihan dasar budidaya padi metode SRIa. Proses pendidikan orang dewasa kritis
b. Dinamika kelompok
SRI, salah satu Upaya perbaikan kualitas
Budidaya padi sawah dan Pemberdayaanpetani
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
4/60
4
MATERI HARI KEDUA
1. Pengantar Pengelolaan Pertanian Ramah Lingkungan
Berkelanjutan (PRLB)
Pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan merupakan suatu system pertanian
yang berdasarkan pada pemahaman ekologis, sehingga didalam mengelola
agroekosistem padi sawah mesti belajar ekologi tanah terlebih dahulu.
Pengelolaan agroekosistem padi sawahmelalui pendekatan Pengendalian Hama
Terpadu (PHT) merupakan sistem
pengendalian hama dengan pendekatan
ekologis. Pendekatan PHT tersebut
mengutamakan pada hasil dari proses
pengelolaan lingkungan pertanian ( termasuk
petani sebagai salah satu komponen
lingkungan).
Hal ini dapat dipahami sejalan dengan prinsip PHT yaitu; Budidaya tanaman
sehat, Pelestarian dan pendayagunaan musuh alami, Pengamatan berkala dan
Petani ahli PHT.
Berbicara tentang ekologi berarti kita mesti memahami proses aliran energi dan
siklus nutrisi pada suatu areal lingkungan pertanian tertentu. Pada awal belajar
PHT, kita akan belajar tentang bagaimana aliran nutrisi dari tanaman ke hama dan
dari hama ke musuh alami. Ternyata pemahaman tersebut belumlah cukup,
karena ada hal yang lebih penting yang belum kita pelajari yaitu bagaimanatanaman mendapatkan nutrisi.
Tanaman akan tumbuh dan berkembang pada tanah yang telah tersedia
berbagai kebutuhannya berupa unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang
besar atau dalam jumlah kecil. Hal ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT)
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
5/60
5
diantaranya : kondisi tekstur, struktur (aerasi tanah, drainase, kemampuan
mengikat air dan kemampuan tanah dalam mengikat nutrisi), aktivitas biologi tanah
dan ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Tanah yang memiliki sifat fisik, sifat bioloigi
dan sifat kimia yang baik adalah tanah yang dapat memberi kehidupan bagi
tanaman. Salah satu upaya memulihkan kesuburan tanah kita perlu mempelajari
dan memahami tentang Ekologi Tanah (Rumah Tangga Tanah).
Berikut digambarkan secara ilustratif hubungan timbal balik atau interaksi antar
komponen yang terkait dalam dalam rumah tangga tanah :
2. Perinsip-prinsip Pembelajaran Ekologi Tanah (PET)
A. Identi fikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi di lapangan seperti :a. Tentang kondisi tanah pada saat ini meliputi : tingkat keasamannya,
kepadatannya dan tingkat kelengketannya
b. Reaksi Tanah yang sangat kompleks
c. Dasar logika dalam budidaya tanaman
d. Upaya memecahkan permasalahan.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
6/60
6
B. Materi
a. Berkaitan dengan masalah-masalah yang ada di lapangan
b. Dapat dimengerti, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan di lapangan
c. Menggunakan metoda/dan cara-cara yang praktis tidak rumit
d. Membutuhkan alat dan bahan yang mudah didapat dan murah harganya
(terjangkau)
e. Dapat membantu dalam memecahkan masalah di lapangan
f. Bermanfaat bagi dirinya, kelompoknya dan bagi masyarakat sekitarnya
g. Materi yang satu dengan yang lainnya berkaitan atau tidak berdiri sendiri
h. Pembahasan materi secara sistimatis sesuai dengan keterkaitannya.
C. Proses
a. Demokrasi, dimana keputusan berdasarkan penggalian dan kesepakatan
b. Menyusun perencanaan, koontrak belajar, proses kegiatan kegiatan
pembelajaran
c. Mempermudah tujuan pembelajaran Ekologi Tanah dengan simulasi
sederhana dan bermakna
d. Dapat menciptakan suasana yang memotivasi untuk bersemangat dalam
kegiatan belajar mengajar.
D. Pembelajaran
a. Pembelajaran oleh seorang pemandu yang memiliki kriteria
Dapat baca tulis
Menguasai materi PET, materi penunjang dan kepemanduan
Tidak bersifat menggurui Meyakinkan dan percaya diri
Rilek, santai tapi serius
Mampu mendorong peserta untuk kreatif.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
7/60
7
b. Kriteria Peserta
Petani/Kelompok Tani/Petugas
Alumni SLPHT di peruntukkan TOT PET, atau petani yang
memahami PHT dan menerapkannya
Petani yang kritis, mau dan peduli memperbaiki dirinya
Petani yang kreatif dalam menerapkan ide gagasan di lahan usaha
taninya.
Pengusaha tani/pemilik lahan yang peduli akan perbaikan lingkungan
E. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
a. Didasarkan atas dasar kebutuhan dan tingkat permasalahan yang dihadapi
b. Berorientasi pada tujuan / latar belakang, materi dan proses PET
c. Menjaga / mempertahankan pemahaman masing-masing topik atau materi
secara utuh dan berupaya agar sampai di tingkat sasaran
d. Adanya perumusan perencanaan dengan melihat dari analisa masalah,
sehingga tercipta kajian-kajian dan studi-studi
e. Didasarkan dengan kemampuan dan mempertimbangkan; Pendanaan,
areal dampak dan sarana prasarana
3. Analisis Petani
A. Analisis permasalahan petani merupakan sebuah proses penyadaran
kesadaran dalam Pemberdayaan)
a. Tujuan
Agar petani mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang ada
disekitar nya dan menyadari bahwa banyak hal yang menghimpit
dalam meningkatkan pendapatan dan tarap hidupnya, sehingga
mampu mengatasi baik persoalan sosial, budaya, ekonomi maupun
masalah teknis.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
8/60
8
b. Proses
1. Penyampaian tujuan materi analisis masalah petani
2. Selanjutnya melakukan identifikasi melalui beberapa pertanyaan
sesuai tujuan materi antara lain :
Masalah-masalah apa saja yang dihadapi dalam berusaha
tani
Sumber daya alam apa saja yang terasa mulai hilang saat ini
Apa yang menyebabkan masalah-masalah tersebut terjadi
Bagaimana perilaku masyarakat dalam mengelola sumber
daya yang ada
Bagaimana dampak masalah-masalah tersebut terhadap
kondisi petani saat ini
Bagaimana mengatasi berbagai permasalahan tersebut diatas
3. Pada dasarnya semua masalah adalah tekanan bagi petani, oleh
karena itu perlu menstrukturkan hasil identifikasi dalam bagan
berikut ini :
4. Menganalisis permasalahan diatas. Kemudian, melakukan
identifikasi kegiatan apa saja yang dapat kita lakukan untuk
mengatasi masalah tersebut diatas.
Tekanan:
BagaimanaPosisi
Petani ?
Apa yang perlu
dilakukan petani ?
BagaimanaKesadaran
etani:
Tekanan:Tekanan:Tekanan:Tekanan:
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
9/60
9
B. Analisis Kebutuhan dan Potensi
a. Tujuan
1. Agar petani memahami kondisi seputar kehidupan sehari hari dan
dimana letak persoalan, permasalahan dan bagaimana upaya
pemecahan masalahnya
2. Petani mampu mengelola dan memanfaatkan potensi lokal untuk input
usaha tani.
b. Proses
1. Membuat beberapa pertanyaan tentang kebutuhan sehari hari, apa
saja yang dapat disediakan sendiri dan apa saja yang tidak dapat
disediakan sendiri, Mengapa, potensi pemenuhan kebutuhan sendiridan apakah orang lain dalam kelompok yang sama juga
membutuhkan. Untuk mempermudah menganalisis, dibuat format
analisis dalam kertas besar , sbb:
Hasil Proses Analisis Kebutuhan dan Potensi
No Kebutu han DDS DSOL OLB Masalah Potensi Pihak
lain
butuh
Uapaya
mengatasi
Masalah
I Sehari-hari
1
2.
3.
II Input
Usahatani
1
2
3
Keterangan : DDS=Dapat Disediakan Sendiri, DOL=Disediakan Orang
Lain, OLB= Orang Lain Butuh.
2. Membuat kesimpulan hasil analisis dan kegiatan apa yang perlu
dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
10/60
10
4. Identif ikasi Masalah Petani
Peningkatan produksi padi terus dilakukan dengan berbagai jenis program, sejakrevolusi hijau sampai dengan saat ini untuk memenuhi kebutuhan pangan
khususnya kebutuhan beras di dalam negeri, sehingga peningkatan produksi
menjadi tujuan yang utama dan terus berupaya untuk menekan tingkat kehilangan
hasil panen. Pada pertengahan tahun 1984 Indonesia dilaporkan sebagai negara
yang berhasil meningkatkan produksi padi atau beras, hal ini dibuktikan dengan
pernyataan swasembada beras bahkan Indonesia dilaporkan telah mampu
menyumbang beras ke salah satu negara yang pada saat itu dilanda kekurangan
pangan (beras). Salah satu program Intensifikasi dengan menggunakan sarana
produksi yang berasal dari bahan-bahan sintetis, baik pupuk maupun pestisida
telah mengantarkan produksi meningkat secara drastis, namun demikian
peningkatan produksi beras tersebut tidaklah kekal.
Penggunaan bahan-bahan sintetis berupa
pupuk dan pestisida telah terus menerus
dilakukan dalam jumlah yang semakin
meningkat. Namun akhir-akhir ini produksi padi
sulit untuk ditingkatkan bahkan cenderung
menurun. Di sisi lain gangguan organisme
pengganggu tanaman (OPT) cenderung
mengalami peningkatan disamping bencana alam seperti banjir disaat musim
hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau.
Penurunan produksi tidak hanya ditentukan oleh hal-hal seperti diatas namun
perilaku usaha tani mengenai pengelolaan lahan (tanah, air dan tanaman) sangatmenentukan, disamping terjadinya penurunan kualitas struktur dan tekstur tanah
yang sekaligus mempengaruhi aktivitas biologi tanah dan terancam terjadinya
degradasi biodiversitas, dari yang kompleks menjadi lebih sederhana akibat
kandungan bahan organik yang dikandung tanah sangat kurang karena perlakuan
terhadap lahan kurang memperhatikan kaidah-kaidah ekologis.
0
PERMASALAHAN BERTANI SAAT INI
KONDISI
< 1970 1970 - 1990 1990 Saat ini
X
Y
Produksi
Pupuk Kimia
Pestisida
HamaPenyakitTanaman
TAHUN
0
PERMASALAHAN BERTANI SAAT INI
KONDISI
< 1970 1970 - 1990 1990 Saat ini
X
Y
Produksi
Pupuk Kimia
Pestisida
HamaPenyakitTanaman
TAHUN
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
11/60
11
Terjadinya perubahan unsur-unsur dalam ekosistem pertanian khususnya agro
ekosistem padi sawah banyak menimbulkan permasalahan dalam berusaha tani.
Namun demikian kondisi tersebut seolah dianggap menjadi hal yang terbiasa dan
tidak disadari padahal kita merugi, dan bahkan produksi padi kian hari kian
menurun. Melalui kegiatan materi ini peserta akan secara intensif mengevaluasi
segala kegiatan usaha tani yang telah dijalaninya, mulai dari aspek produksi padi /
produktivitas lahan, penggunaan pupuk anorganik setiap musim tanam baik jumlah
maupun jenisnya, pemakaian pestisida dilahan usahatani, jenis dan tingkat
serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT ), kondisi air dan biaya usaha
tani.
Pelatihan dalam peningkatan kemampuan teknis pengelolaan lahan usahatani padi
diawali dengan kondisi saat ini yang terungkap secara sistematik melalui identifikasi
masalah yang mengutamakan proses partisipatif, peggalian masalah oleh para
peserta sendiri sehingga kedudukan petani dan aktivitasnya akan diketahui,
dimengerti bahkan dipahami. Masalah utama adalah kesenjangan antara harapan
dengan kenyataan. Ketika masalah telah secara strategis dipahami oleh para
pelaku usahatani, hal ini menjadi pintu masuk untuk mencari/menganalisa penyebab
utama, sehingga solusi akan lebih mengarah dan menjadi bahan-bahan dalam
memunculkan alternatif pemecahan masalahnya.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
12/60
12
MATERI HARI KETIGA
1. Pengelolaan Agro Ekosistem Padi SawahAda beberapa hal yang menyebkan terjadinya perubahan unsur-unsur dalam
ekosistem pertanian khususnya agro ekosistem padi sawah diantaranya adalah :
Pertama, menurunnya kesehatan dan kesuburan tanah sawah, kondisi ini perlu
perbaikan karena : Tanah adalah sumber kehidupan. Kualitas dan keseimbangan
tanah dengan kandungan: bahan organik, micro-organisme dan aktivitas biologi
serta keberadaan unsur-unsur dan nutrisi adalah sangat penting untuk keberlanjutan
pertanian, begitu juga dengan kesehatan manusia berhubungan langsung dengankesehatan tanah. Persoalan menurunnya kesehatan tanah saat ini sedang dihadapi
banyak petani namun demikian banyak dari mereka belum menyadarinya. Hal ini
menyebabkan prilaku pelaku usahatani umumnya belum melibatkan unsur tanah
dalam proses menentukan keputusan pengelolaan lahan maupun dalam hal
pengendalian organisme pengganggu tanaman.
Kedua, kecenderungan potensi padi untuk berproduksi lebih tinggi ternyata sulit.dari
beberapa pengalaman hal ini terjadi akibat dari proses budidaya yang belum
memberikan kesempatan penuh pada padi untuk berkembang sesuai potensinya.
Ketiga, penggunaan unsur kimia anorganik baik pupuk maupun pestisida pada
umumnya semakin tinggi kecuali bagi petani yang telah mengikuti program PHT dan
mempraktekan di lahannya. Akibat penggunaan unsur kimia tersebut menyebabkan
makro dan mikro-organisme yang ada dalam tanah tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, sehingga menyebabkan aliran energi dari bawah ke atas permukaan
tanah menjadi tidak seimbang. Keadaan ini menyebabkan suplai nutrisi dari tanah
sangat kurang atau bahkan tidak ada maka pada akhirnya tanaman akan menunggu
suplai makanan dari kimia anorganik yang ditebarkan oleh petani (melalui Urea,
TSP, KCL, dll.) Sementara rantai makan menjadi putus akibatnya Musuh Alami
(MA) hanya menunggu makanan dari keberadaan Hama. Karena jenjang hirarkhis
MA lebih tinggi maka hama akan berkembang lebih pesat.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
13/60
13
Keempat, perilaku petani saat ini sudah jauh dari kearifan dalam memanfaatkan
potensi lokal, misalnya jerami sebagai makanan mikro-organisme dalam tanah kini
lebih banyak dibakar atau dibiarkan saja, padahal ketika terjadi kerjasama dengan
microorganisme akan memanfatkan untuk hidup dan berkembang biak dan dari
hasil pengurainnya maka akan menghasilkan nutrisi bagi tanaman dan akan
merubah sifat fisik tanah yang lebih baik. Oleh karena itu mungkin sudah saatnya
kita melakukan proses penyadaran kesadaran tentang mulai rapuhnya alam
pertanian kita, jangan biarkan terjadi proses penggurunan lahan pertanian yang
tidak ekologis.
A. Cara Pandang dan Perilaku Budidaya Padi
Bila kita cermati prilaku pelaku usaha tani secara umum, saat ini setidaknya
ditemukan tiga pandangan dan sekaligus perilaku usaha taninya dilapangan,
dapat dianalisis dari tiga bagan sebagai berikut :
Pandangan I, Perilaku Pemberantasan
Pandangan II, Perilaku Rintisan PHT
HAMA
PESTISIDA/RACUNPandangan ini hanya berpikir bahwa di lahan
sawah hanya ada tanaman dan hama, danuntuk memenangkan persaingan maka hama
harus dibunuh. Oleh karena itu pestisidalahyang berkuasa untuk memusnahkan hama.
Ternyata pestisida juga tidak bisamengentaskan masalah yang disebabkan olehhama. Dan dampaknya.hama menjadi kebal,
AMBANGEKONOMI
HAMA
PESTISIDA
MUSUHALAMI
Pandangan ini mulai ada kemajuan bahwa dilahan usaha tani ternyata ada serangga /mahluk hidup lain yang berguna, namundemikian jika hama dengan perhitunganambang ekonomi tidak menguntungkan makapestisida yang dapat menghancurkan seranganhama. Jika dicermati lebih dalam ternyata yangberubah adalah soal waktu dan legalitaspestisida, karena ketika ambang ekonomidigunakan sebagai dasar penyemprotan
peledakan hama (resurgensi), pencemaran lingkungan, terbunuhnya jasadbukan sasaran sehingga mengurangi keragaman unsur hayati, dan gangguanterhadap kesehatan manusia .
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
14/60
14
Dampaknya tetap masih ada dan cenderung sama dengan pandangan dan
perilaku konvensional. Hama menjadi kebal, peledakan hama (resurgensi),
pencemaran lingkungan, terbunuhnya jasad bukan sasaran sehingga
mengurangi keragaman unsur hayati, gangguan terhadap kesehatan manusia
dan pencemaran lingkungan
Dua cara pandang dan prilaku pelaku usaha tani diatas bukan konseppertanian yang berkelanjutan, oleh karena itu sudah saatnya kita berubah pada
cara pandang dan prilaku yang holistik, seperti ditunjukan pada cara Pandang
III di bawah ini.
Pandangan III, Prilaku PHT Seutuhnya
Plangton
HAMA
MUSUHALAMI
MICRO-ORGANISMEBO
PENGURAI
M
Serangga/Binatangpemakan
Ketika mati
Nutrisi
Dalam prakteknya sebelum memperhitungkan berapa musuh alami yang ada ?,Bagaimana stadia hama tersebut..? Pandangan dan prilaku ini sebenarnyamemulai mempraktekan pengelolaan untuk ekosistem, tetapi belum sempurna
dan pada akhirnya tetap menggunakan pestisida
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
15/60
15
Pandangan diatas menunjukan bahwa agroekosistem itu merupakan satu
sistem yang dinamis dan dapat dikelola Berangkat dari pemahaman ini, maka
cara pengelolaan usaha tani dilakukan dengan memanfaatkan potensi yang
ada, dengan demikian tidak perlu banyak masukan dari luar. Konsep inilah
yang menjadi ruh Pengendalian Hama Terpadu (PHT) lalu bagaimana unsur
agroekosistem menjadi bermanfaat dan sumber kekuatan.
Berkaitan dengan pengelolaan potensi yang ada, maka proses belajar
diarahkan pada bagaimana petani mampu mengelola unsur agro-ekosistem
sebagai sebuah potensi yang dapat dikembangkan, contoh kemampuan petani
dalam pengelolaan unsur agroekosistem sebagai praktek pertanian yang
ramah lingkungan :
MATAHARI : Energi Matahari sangat potensial dan mendukung kehidupan di
dunia ini, spesifik pengelolaan : 1) mengurangi persaingan antar
tanaman sehingga proses fotosinthesis lebih sempurna, untuk itu
dapat dilakukan dengan mengatur jarak tanam yang lebar dan
tanam tunggal. 2) beberapa hama membutuhkan energi matahari
tetapi dalam kondisi tertentu dapat menghambat pertumbuhan
mereka, cara mengelolanya : misal untuk Hama Putih gulungan
daun padi dibuka dengan alat penyabit dan tanah dikeringkan,
kemudian untuk hama Wereng Batang Coklat merubah iklim mikro
disekitar tanaman, agar panas matahari bisa masuk maka dilakukan
penyuaian, dll.
TANAMAN : Tanaman berpotensi untuk mempertahankan diri dari serangan
hama dan penyakit jika tanaman tersebut sehat, agar tanaman
sehat dapat dikelola : 1) menanam benih yang bermutu bukan benih
yang berlabel, perlakuan pemupukan, 2) memberikan pupukdengan kandungan unsur makro dan mikro yang seimbang. Pada
umumnya pupuk anorganik hanya mengandung bahan tertentu,
untuk itu pemberian pupuk organik akan mendukung tanaman untuk
tumbuh lebih sehat.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
16/60
16
MIKRO-
ORGANISME
: Agar micro-organisme dalam tanah berperan lebih baik maka perlu
makanan yaitu dengan cara pemupukan oleh bahan pupuk organik,
kemudian Micro-organisme akan mengurai dan memberikan
dampak yang baik yaitu : menyediakan nutrisi bagi tanaman,
menghasilkan humus yaitu tempat parkir unsur-unsur sebelum
dimanfaatkan oleh akar tanaman, dan dari proses terurainya pupuk
organik maka akan memberikan efek :
1) Memiliki efek sebagai unsur gizi.
Merupakan sumber penyuplaian unsur kecil bersamaan
unsur besar seperti : nitrogen, pottassium, asam silikat,
kalsium. dsb.
Nitrogen yang terkandung dalam pupuk kompos dan pupuk
kandang itu bersifat efek lambat,dan sangat besar efeknya
sebagai nitrogen penyubur tanah.
2) Berfungsi sebagai humus stabil
Memperbaiki sifat fisik tanah seperti mempertinggi peredaran
udara maupun penembusan air dan memperlembut tanah,
dsb.
Berfungsi mempertinggi daya menyimpan pupuk bagi tanah,
mencegah terhanyutnya pupuk-pupuk, dan mengatur
pembagian unsur-unsur gizi
Berfungsi sebagai material penyangga untuk memperlunak
penghambatan oleh kadar asam tanah, kadar alkali,
kelebihan zat asam dsb, dan mencegah material yang
merugikan.
AIR dan
OKSIGEN
(ZAT ASAM)
Pengelolaan air untuk pengendalian dapat dilakukan misalnya untuk
pengendalian Penggerek Batang pada stadia pupa maka melakukan
pengelaban agar pupa mati terendam. Sedang untuk pengelolaan
oxygen melakukan pengaturan pengairan, pengeringan dan
penyiangan, kegiatan ini berfungsi : menyuplai oxygen (zat asam)
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
17/60
17
yang cukup dan memperbaiki pertumbuhan dan fungsi akar . dengan
pengeringan pertumbuhan tinggi batang padi akan tertekan karena
pengisapan nitrogen terbatasi, maka tangkai daun padi akan besar
dan tebal, keras dan kuat, memiliki daya tahan terhadap serangan
hama penyakit dan penyimpanan pati akan lebih aktif.
MAKRO-
ORGANISME
(Cacing dan
Serangga)
Perlakuan pengurangan air dan pupuk organik akan berfungsi juga
untuk menghidupkan makro-organisme misalnya Cacing, Cacing
akan hidup aktif, ketika bahan organik banyak tersedia cacing akan
memanfaatkannya, dalam aktivitas hidupnya cacing akan menggali
lubang dan memindahkan bagian tanah bawah ke bagian permukaan
tanah, dengan proses ini maka berfungsi merubah struktur tanahsehingga tercipta ruang-ruang dan dalam ruang-ruang tersebut akan
tersedia udara / zat asam.
MUSUH ALAMI
dan PENGURAI
Jika dilakukan pemupukan dengan Pupuk Organik dan tidak
melakukan penyemprotan dengan Pestisida, maka daur energi akan
berjalan dengan baik maka keberadaan musuh alami tidak hanya
tergantung kepada keberadaan hama tetapi makanan MA akan
tersedia dari serangga-serangga lain, misalnya dari golongan
Chyromidae dan pengurai.
HAMA Jika hama dalam posisi populasi rendah maka hama akan berfungsi
sebagai makanan musuh alami, untuk itu dari berbagai pengalaman
misalnya hama Wereng Batang Coklat jika disemprot saat populasi
rendah maka akan terjadi populasi akan berkembang dengan pesat,
dan menimbulkan hoperburn.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
18/60
18
B. Tawaran Sebuah Gagasan
Mengatasi kompleknya persoalan uasaha tani saat ini
diantaranya menurunnya kesehatan tanah dan
mandegnya produksi mungkin sudah saatnya ada yang
perlu kita renungkan : Jika kita masih menunggu ahli
tanah datang ke lahan usaha petani dan berdialog
tentang persoalan tanah yang sedang dihadapinya saat
ini, adalah sebuah penantian yang lama, oleh karena
itu bagaimana jika petani bisa menjadi ahli untuk
lahannya sendiri, sehingga mampu menganalisis dan mengambil keputusan
tentang lahannya dan mampu mengkaji dan mempraktekan budidayatanaman yang menitik beratkan pada pengelolaan potensi lokal.
Untuk sampainya gagasan tersebut perlu adanya proses pembelajaran yang
menitik beratkan pada hal-hal yang praktis dan yang menyangkut kepentingan
dengan melepaskan diri dari ketergantungan, dengan demikian petani menjadi
lebih mandiri.
Selanjutnya proses pembelajaran menekankan pada wilayah keberadaan
manusia sebagai mahluk sosial yang berbeda satu sama lain, yakni wilayah:
Pekerjaan, hubungan antar sesama manusia dan wilayah peran. Wilayah
pekerjaan petani menyangkut masalah pengendalian terhadap lingkungan,
secara teknis termasuk lingkungan sosial.
Gagasan tersebut diatas telah lama dikenal dan digunakan dalam program
PHT, seperti halnya dikembangkan di Kelompok Studi Petani (KSP) / anggota
jaringan IPPHTI Kab. Ciamis Jawa Barat, dalam hal pengembangan dan
penguatan Program PHT dalam kegiatan pengembangan PembelajaranEkologi Tanah (PET) dan SRI (System of Rice Intensification).
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
19/60
19
2. Pengantar Sifat Fisik Tanah
A. Pemahaman Tanah Sehat
Peningkatan penduduk dunia saat ini khususnya di negara-negara Asia
tenggara menghendaki adanya pemenuhan kebutuhan bahan makanan
seperti padi yang meningkat dan harus segera diatasi.. Pada tahun 2005,
peningkatan kebutuhan beras dapat dipenuhi dengan memperkenalkan hasil
temuan varietas padi yang dapat memberikan hasil tinggi, peningkatan luas
areal tanaman dan meningkatnya jumlah areal setiap tahunnya. Peningkatan
produksi yang sangat tinggi secara keseluruhan memungkinkan pemakaian
pupuk kimia lebih banyak seperti urea atau amonium sulphate dan pestisida,
atau umumnya insektisida.
Intensifikasi produksi tersebut bersifat sementara dan secara umum
penggunaan pestisida secara intensif, berdampak sangat merusak kesehatan
petani, berefek negatif pada organisme yang potensial dan dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan. Penggunaan Nitrogen secara intensif,
perlakuan pemindahan atau pembakaran jerami menyebabkan berkurangnya
bahan organik secara drastis dan berefek kurang baik terhadap tanah dankesehatan tanaman. Hasil produksi padi tergantung pada beberapa faktor
(Diagram 1.), Untuk menjaga produksi padi dimasa depan, perlu tindakan
peningkatan dengan menggunakan sistem tanam padi yang berkelanjutan,
berdasarkan pada pengelolaan nutrisi dan pengendalian serangga serta
menjaga bahan organik dalam tanah.
Sistem pertanian berkelanjutan tersebut harus mampu untuk memanfaatkan
sumber pertanian alami, dan jika perlu system tersebut berkombinasi dengan
bahan-bahan kimia. Pemanfaatan sinar matahari dan air hujan secara
optimum, dan jika diperlukan mengendalikan hama dan menjaga kesuburan
tanah. Seperti sistem pertanian terpadu yang dapat membantu petani
mengurangi ongkos produksi dengan menurunkan input dan secara
konsekuen dapat meningkatkan pendapatan petani.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
20/60
20
Untuk mencapai tujuan tersebut,
a. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menggunakan
Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Pengendalian serangga telah
berhasil dikembangkan di negara-negara Asia Tenggara dan khususnya
di Indonesia. Sekarang program PHT telah diadopsi oleh petani-petani
dengan didukung sistem Sekolah Lapangan Pengendalian hama Terpadu
(SLPHT). Saat ini petani PHT dapat menurunkan jumlah insektisida
sampai lebih dari 40 % dengan hasil yang tetap sama jika dibandingkan
dengan yang menggunakan pestisida.
b. Langkah kedua, adalah para petani PHT saat ini dibeberapa tempatmisalnya di Kabupaten Ciamis selain tidak menggunakan pestisida juga
tidak menggunakan pupuk buatan seperti Urea, TSP, KCL dll. Mereka
menggunakan potensi lokal untuk memupuk tanaman mereka, yaitu
dengan pupuk organik dan mampu mengembangkan IMO (Indigenous
Micro Organism).
c. Langkah ketiga, keuntungan dari tanah seperti kemampuan menyerap
nutrisi alami harus dipertahankan dan dipelihara secara berkelanjutan
sampai optimum.
Tanah sehat dan subur dengan struktur yang baik (optimum) aktivitas
mikrobia tinggi dan kandungan nutrisi yang siap pakai (telah dirombak)
bagi tanaman untuk tetap berdiri tegak dan secara keseluruhan
berpengaruh terhadap kesehatan tanaman.
Tanah sehat secara umum didefinisikan sebagai kemampuan tanah
secara terus menerus dalam fungsinya sebagai sistem kehidupan yang
penting dalam ekosistem dan memanfaatkan tanah untuk berproduksisecara biologi, mengikat banyak udara dan air dari lingkungan untuk
menjaga kesehatan tanaman, hewan dan manusia. Pada dasarnya, tanah
yang sehat menghasilkan tanaman yang sehat pula. Dulu tanah yang
sehat ditunjukan dengan meningkatkan kandungan bahan organik,
berkurangnya kerusakan daun yang salah satu penebabnya adalah hama.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
21/60
21
Walau fenomena ini sulit untuk dijelaskan, hal itu dapat dapat
diperlihatkan dengan jelas akan pentingnya tanah tidak hanya sebagai
media/tempat tumbuh, tetapi juga sebagai faktor penentu terhadap
kesehatan tanaman.
Diagram 1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil padi.
a. Iklim
Efek Langsung
pada tanaman
Efek Tidak langsung
melalui tanah
Energi matahari
Temperatur Udara
Temperatur Tanah
Hujan
b. Tanah Sehat
Struktur Tanah
Ketersediaan Nutrisi
Ketersediaan air
Aerasi
Daerah perakaran
Makro-nutrisi, Mikro
Nutrisi dan Bahan-
bahan lainnya
c. Hama dan penyakit
d. Pengelolaan
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
22/60
22
B. Karakteris tik Tanah
Umumnya tanah diartikan sebagai media tumbuh yang mendukung
pertumbuhan tanaman. Selanjutnya bahan mineral dan organik akan di
transformasikan ke lingkungan sekitarnya dan diserap oleh air, udara dan
mikro-organisme (Diagram 2.). Terbentuknya tanah sangat lambat rata-rata
perlu 100 sampai 400 tahun untuk membentuk lapisan top soil setebal 1 Cm.
Diagram 2. Proses terbentuknya tanah dari batu karang
Batu Karang
Air
Tanaman
Temperatur/ panas
Mikro-organisme
Tanah Subur
Komponen-komponen tanah umumnya terdiri dari:
Mineral an-organik dan pasir, lumpur dan partikel lempung
Serpihan-serpihan sisa tanaman dan bahan rombakan dari bahan
organik yang berasal dari proses penguraian tanah oleh biota (makhluk
hidup)
Organisme hidup seperti : ulat tanah, serangga, bakteri, jamur, alga,
nematoda, dll
Bahan gas meliputi O2, Co2, N2, Nox dan CH4
Tahapan proses perpindahan molekul/ion secara kontinnyu diantara bahan
padat, cair dan gas dihantarkan melalui proses fisika, kimiawi dan biologi
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
23/60
23
dalam tanah. Komponen an-organik dari tanah berperan dalam pengikatan
kation melalui perubahan ionisasi, komponen organik non polar (tidak
mengandung energi) dan anion melalui reaksi penyerapan.
Bahan organik tanah merupakan sumber utama unsur C, N, P dan S. Rata-
rata siklus dan ketersediaan komponen-komponen ini dirubah oleh organisme
tanah yang diambil sebagai sumber makanan dan energi. Oleh karena itu,
secara luas tanah merupakan sumber kehidupan yang dinamis yang
berkualitas/bermutu dan sehat dalam menyokong pertanian yang
berkelanjutan.
C. Proses Pembentukan tanah secara fisik dan kimiawi
Produksi padi didataran rendah ditandai dengan penggunaan lapisan dasar
tanah secara terus menerus selama siklus pertumbuhan tanaman padi. Tipe-
tipe lapisan tanah tergantung pada ketersediaan oksigen. Dekat dengan
lapisan udara terdapat lapisan tipis tanah yang merupakan daerah terjadinya
proses oksidasi, dan hanya beberapa centimeter atau milimeter dapat
terbentuk ketika oksigen diatmosphere diikat oleh lapisan air dan adanya
suplai oksigen dari algae dan gulma air pada permukaan tanah. Pada daerah
ini (permukaan) adanya mikro-organisme aerobik (yang memerlukan
oksigen) menyebabkan proses oksidasi berlangsung sempurna pada bahan-
bahan seperti : Nitrat, sulphate dan besi Fe. sehingga tersedia bagi tanaman.
Di bawah lapisan ini terjadi oksidasi yang sama kejadiannya ditemukan pada
tanah yang tidak beririgasi.
Pada sawah yang airnya melimpah, daerah utama dari perkembangan akar
didominasi oleh suasana-aerobik (tidak ada oksigen), permukaan dari akar
sendiri adalah aerobik sebab adanya oksigen yang dikeluarkan olehtanaman. Akhirnya pada permukaan akar mikro-organisme aerobik dapat
hidup, paling tidak pada fase awal dari perkembangan tanaman. Sebelum
pertumbuhan akar berhenti sehingga transportasi media dan elemen-elemen
lainnya ke akar.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
24/60
24
D. Sifat Fisik Tanah
Tanah terdiri dari tiga fase yaitu padat, cair dan gas. Fase padat terdiri dari
bahan organik atau mineral tanah, meliputi pasir, debu, dan lempung.
Komposisi interakasi fase tanah serta kestabilan interaksi tersebut
menyebabkan beberapa kondisi atau sifat fisik tanah. Beberapa sifat fisik
tanah antara lain : Kepadatan tanah, konsistensi, kematangan, kedalaman
efektif tanah, kadar air, infiltrasi, tahanan penetrasi tanah, daya menahan air,
aerasi serta tekstur dan struktur tanah yang merupakan sifat utama fisik
tanah.
Tekstur tanah merupakan komposisi pasir, debu, dan lempung yangmembentuk tanah. Sedangkan ikatan pasir, debu yag membentuk susunan
atau geometri tanah yang lebih besar (skunder) disebut struktur. Kedua sifat
fisik tanah ini yang mempengaruhi sifat fisik lain termasuk pengaruh dari
kandungan bahan organik tanah.
Peranan bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik tanah sangatlah besar.
Sifat fisik tanah yang sangat dipengaruhi antara lain tekstur tanah, struktur
tanah dan kapasitas menahan tanah. Sedangkan ketiga sifat fisik tersebut
sangat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas atau kesuburan tanah.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tekstur tanah mengandung
pengertian komposisi dasar bahan fisik/partikel tanah, yaitu pasir, debu,
lempung. Jumlah lempung pada tanah akan berpengaruh pada tingkat
kesuburuan tanah. Sedangkan struktur tanah berarti susunan atau bentuk
geometri dari partikel tanah tersebut.
Tekstur tanah berubah dari waktu ke waktu, tergantung masukkan atau
perubahan partikel tanah. Sedangkan struktur tanah sangat dipengaruhi olehcara petani mengelola tanahnya. Kedua sifat fisik tanah tersebut akan
berpengaruh terhadap kapasitas / kemampuan tanah dalam menahan air.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
25/60
25
3. Pengantar Praktek Sifat Fisik Tanah
A. Percobaan Tekstur Tanah
Tekstur tanah dengan komposisinya adalah
suatu parameter umum untuk mengetahui ciri
khas dari tipe tanah. Tekstur tanah terdiri dari
partikel tanah yaitu :Pasir, debu dan lempung
yang bervariasi ukurannya, yaitu pasir 0,05 2
mm, debu : 0,05 0,002 mm dan lempung
0,002. ukuran partikel berhubungan erat dengan
sirkulasi air dan udara, kemampuan serap nutrisi / unsur hara dan struktur
tanah
Tujuannya adalah:
Untuk memahami apa itu tekstur tanah
Untuk mengembangkan kepekaan dalam mengetahui karakteristik tanah
dengan menggunakan jari tangan.
Pemahaman arti dan pentingnya tekstur tanah dalam mendukung
kualitas tanah dan pertumbuhan.tanaman
Percobaan - 1
Alat bahan :
- 3 Jenis contoh tanah, yaitu :
tanah sawah
tanah yang mengandung banyak bahan organik, tanah yang mengandung banyak pasir,
- plastik kantong diameter 15 Cm dan panjang 1 meter,
- karet gelang dan mistar.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
26/60
26
Langkah-langkah :
Diskusi/ curah pendapat tentang apa itu tekstur tanah, apa
pentingnya kita kita mengetahui tekstur, dan bagaimana cara
memahami tekstur tanah.
Mrmbagi kelompok dalam melakukan percobaan dan diskusi
masing-masing 5-6 orang.
Melakukan praktek secara sederhana
Masing-masing contoh tanah dimasukan pada plastik kantong,
sampai setengah penuh
Masukan air hingga sepertiga bagian plastik dan ditiup terus
diikatkan
Kocok-kocok hingga rata, tidak ada gumpalan/ sampai halus
Letakan pada daerah terbuka (terkena sinar matahari) selama
satu jam
Amati masing-masing sampel tanah, dengan perhatian khusus
pada lapisan / bagian yang tampak, gunakan mistar untuk
mengukur lapisan-lapisan tersebut.
Lakukan pencatatan pada blanko yang tersedia
B. Percobaan Struktur tanah.
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur
ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan lempung terikat satu sama lain oleh
suatu perekat seperti bahan organik atau jenis perekat lainnya. Gumpalan-
gumpalan kecil ini mempunyai bentuk warna dan kemantapan / ketahanan yang
berbeda-beda. Tanah dikatakan tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak
melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah pasir). Tanah dengan
struktur baik (remah) mempunyai kandungan udara yang baik, sehingga unsur-
unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
27/60
27
Tujuan
Untuk memahami apa itu struktur tanah
Untuk dapat membedakan antara tekstur dan struktur tanah yang memperbaiki
kesuburan dan mencegah tindakan-tindakan yang dapat merusak struktur
tanah.
Alat dan bahan
- 3 Jenis contoh tanah dan lain-lain agar disiapkan, yaitu :
tanah sawah
tanah yang berpasir
tanah yang mengandung banyak bahan organik),
- gelas aqua
- bandul timbangan
- 2 buah botol aqua ukuran 0,5 liter per kelompoknya
- lem plastik.
Durasi : 120 menit
Langkah-langkah :
Pertama lakukan pengamatan :
Apakah di dalam tanah ada udara? dan
Bagaimana udara bisa masuk ke dalam tanah?
Pada tanah yang tergenang / digenang, mungkinkah banyak udara di sana?
Mengapa ? dan bagaimana keadaan tanamannya ?
Adakah tanah yang cepat kering / retak ? Mengapa dan apa pengaruhnya
terhadap tanaman ?
Kedua hasil pengamatan buat kesimpulan Apa itu struktur tanah ?
Ketiga dalam melakukan percobaan perlu dibagi kelompok masing-masing
kelompok 5 6 orang dalam melakukan simulasi struktur tanah dan didampingi
oleh pemandu
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
28/60
28
Percobaan :
- Masukan tanah contoh (4 jenis) masing-masing ke dalam gelas hingga
Penuh
- Pasang alat yang terbuat dari botol aqua (500 cc) telah dilubangi dan
telah di lem, dan Jatuhkan bandul timbangan ke dalam alat tersebut yang
terpasang diatas gelas yang berisi ketiga contoh tanah.
Catat / ukurlah turunnya permukaan tanah akibat tekanan bandul timbangan
tersebut. ( dari masing-masing 4 contoh tanah)
- Ulangi kegiatan langkah-langkah diatas, sebelunya tanah ditumpahkan dan
dibasahi lebih dahulu ( tidak terlalau basah)
- Amati kelebihan tanah, ukurlah kedalaman tekanan bandul serta tambahkanair seperlunya untuk membasahi ketiga contoh tanah.
Selanjutnya lakukan diskusi
- Apa yang terjadi pada perlakuan 3 percobaan diatas ?
- Adakah perbedaan kedalamannya antara sebelum diberi air dan sesudah
diberi air. Megapa ?
- Komponen apa apa saja yang mempengaruhi struktur tanah dan komponen
apa yang sangat berpengaruh terhadap perubahan struktur tanah. Mengapa ?
C. Kemampuan Tanah Mengikat dan menyerap air/ nutris i.
Kemampuan tanah mengikat dan menyerap air / nutrisi adalah suatu ukuran dari
jumlah air / nutrisi yang dapat diserap dan tidak hilang. Contoh : Pasir sangat miskin
air karena air dalam pasir akan cepat hilang. Struktur tanah yang baik selamanya
mengandung bahan organik yang tinggi, cukup air yang tersedia dalam tanah dan
kemampuan menyerap air dengan mudah adalah indikator penting yang digunakanuntuk mengidentifikasikan kualitas tanah. Hal ini khususnya terjadi pada musim
kering ketika air menjadi faktor penentu pertumbuhan tanaman. Proses hilangnya air
atau nutrisi dan penguapan adalah kenyataan yang tidak bisa dihindarkan.
Kemampuan menahan / mengikat dan menyerap air rata-rata tergantung pada
struktur tanah dan kandungan bahan organik yang dikandungnya. Kemampuan
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
29/60
29
tanah untuk penyerapan / menahan air akan meningkat dengan perbandingan
antara kuantitas pori-pori tanah (cukup, sedang dan besar) dengan kandungan
bahan organik yang tinggi.
Tujuan
Memahami pentingnya kemampuan tanah dalam menahan / mengikat dan
menyerap air / nutrisi
Memahami pentingnya bahan organik dalam memperbaiki sifat fisik tanah
terutama kemampuan menahan / mengikat dan menyerap air dan nutrisi.
Mengetahui fungsi dari masing-masing tanah (struktur lempung, tekstur pasir,
serta bahan organik / humus) dan hubungannya dalam kemampuan menahan /
menyerap air dan nutrisi.
Alat bahan
- Botol aqua besar (1500 cc),
- cutter ,
- 3 Jenis contoh tanah ( tanah sawah, tanah kebun, tanah pekarangan, dan
tanah yang mengandung banyak pasir),
- air bening
Durasi : 120 menit
Langkah-langkah
- Siapkan bahan dan alat seperti; botol plastik yang dipotong bagian atasnya,
kemudian bagian bawahnya diberi lubang-lubang kecil agar dapat mengalirkan
air, kemudian potong pula atasnya botol aqua yang sama besarnya dan
dijadikan wadah penampung.- Posisikan botol aqua yang telah diberi lubang pada bagian diatas botol aqua
penampung.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
30/60
30
- Masukkan 0,6 Kg tanah kedalam masing-masing botol plastik, kemudian
posisikan botol tersebut pada botol plastik yang berfungsi sebagai sebagai
penampung air.
- Masukkan air kedalam botol yang sudah diisi contoh tanah tadi
- Catatlah waktu saat jatuhnya air dan ukurlah berapa banyak air yang jatuh
pada masing-masing contoh tanah
- Percobaan ini dapat dilakukan secara paralel oleh setiap kelompok diskusi
(satu kelompok diskusi melakukan satu percobaan)
- Setelah semua kelompok selesai melakukan percobaan, lakukan kunjungan
silang antar kelompok untuk studi banding hasil proses percobaan masing-
masing.
Selanjutnya lakukan diskusi
- Apa pendapat peserta tentang peranan bahan organik dalam membentuk sifat
fisik tanah.
- Apa pengaruh sifat fisik tanah terhadap ketersediaan hara bagi
tanaman ?.
D. Aerasi
Udara dan air mengisi pori-pori tanah. Banyaknya pori-pori didalam tanah kurang
lebih 50 % dari volume tanah. Sedangkan jumlah air dan udara di dalam tanah
berubah-rubah. Ketika tanah tergenang air, semua pori-pori diisi air dan pada tanah-
tanah lembab ditemukan air terutama pada pori-pori mikro. Udara mengisi pori-pori
tanah yang tidak terisi air. Pori-pori tanah dapat dibedakan sebagai pori-pori kasar
dan pori-pori halus. Pori-pori kasar berisi udara atau gravitasi (air yang mudah hilang
karena gaya gravitasi) sedang pori-pori halus berisi air kapiler dan udara
Tujuan
Pemahaman apa itu aerasi Peserta memahami pentingnya udara dalam tanah dalam mendukung
pertumbuhan tanaman
Peserta mampu mengelola kondisi tanah, setelah didukung oleh pemahaman
pentingnya kedudukan udara dalam mendukung / menjalin komponen ekologi tanah.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
31/60
31
Alat bahan
- Paralon (pipa) berukuran setengah inci, panjang 30 Cm,
- Sediakan 3 jenis tanah ( tanah sawah, tanah darat, tanah berpasir, dan tanah
yang banyak mengandung bahan organik),
- Balon
- Karet gelang
- Air bening dan
- Kain kasa.
Langkah-langkah
- Diskusi dan curah pendapat tentang apa itu aerasi, apa fungsi dan peranan
udara yang ada dalam tanah
- Bagi peserta menjadi kelompok, yang sebelumnya telah memahami judul
percobaan ini
- Percobaan :
Ambil 3 jenis tanah dan kompos (dalam keadaan kering) masing-masing
masukan dalam paralon sampai setengah bagian terisi tanah
Tambahkan air sepertiga bagian paralon, kocok tanah dan air dalam
paralon hingga merata
Pasang kain kasa pada satu ujung paralon di masing-masingjenis tanah,
Pasang balon yang telah ditiup dengan ukuran sama besarnya dan
dipasang pada setiap bagian atas ujung paralon.
Amati keempat paralon tersebut. Mana yang cepat kempis ?
- Selanjutnya lakukan diskusi tentangi:
Apa yang terjadi pada masing-masing jenis tanah ? Mengapa ?
Apa yang dilakukan untuk menciptakan kondisi tanah dengan aerasi yang
baik ?
Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan ini.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
32/60
32
E. Kemampatan ( Konsistensi Tanah)
Kemampatan tanah erat sekali dengan istilah kemantapan atau perkembangan
struktur/kestabilan tanah. Tingkat perkembangan struktur ditentukan berdasarkan atas
kemantapan atau ketahanan bentuk struktur tanah terhadap tekanan. Ketahanan
struktur tanah dibedakan menjadi :
- Tingkat perkembangan lemah (butir struktur tanah mudah hancur).
- Tingkat perkembangan sedang (butir struktur tanah agak sukar hancur)
- Tingkat perkembangan kuat (butir struktur tanah sukar hancur)
Hal tersebut sesuai dengan jenis tanah dan tingkat kelembaban tanah, tanah-tanahpermukaan yang lebih banyak mengandung humus biasanya mempunyai tingkat
perkembangan yang banyak mengandung humus biasanya mempunyai tingkat
perkembangan yang kuat. Tanah dikatakan tidak berstruktur bila bulir-bulir tanah
tidak melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah pasir) atau saling melekat
menjadi satu yang padu. Tanah dengah struktur baik atau remah mempunyai tata
udara yang baik unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan diolah. Struktur tanah
hendaknya tidak mudah tersedia dan diolah tidak mudah pecah (mantap) sehingga
pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan.
Tujuan
Agar memahami apa itu kemampatan
Untuk ebih memahami dampak positif dari tanah yang baik dan
perkembangannya
Memberikan gambaran kedudukan bahan organik dalam menstabilkan kondisi
tanah.
Alat dan bahan
- jenis tanah dalam keadaan kering - Mistar 1 meter
- Botol aqua1500 cc - Gayung,
- Lem plastik, - Air bening dan
- Ember - Papan/trip.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
33/60
33
Durasi: 120 menit
Langkah-langkah
Potong botol aqua bagian atas dan bawahnya (24 buah). Sambungkan 2 botol
aqua dengan menggunakan lem sehingga mendapatkan botol aqua menjadi 4
buah (satu buah terbuat dari 3 buah botol aqua)
Letakan botol aqua berdiri ( tanah tegak, isi dengan..... Tanah tiga
perempatnya bagian botol ( tanah dalam keadaan kering)
Ukurlah keadaan tinggi tanah, kucurkan air kedalam masing-masing botol,
perhatikan tinggi permukaan tanah.
Ulangi kucuran air sampai 3-4 kali kucuran
Ukur dan catat pengurangan yang terjadi disetiap botol.
Lakukan Diskuasi
Apa yang terjadi disetiap perlakuan ? Mengapa ?
Tanah yang mana yang paling besar pengurangannya dan tanah mana yang
sedikit/kecil pengurangannya, mengapa ?
Kucurkan 2 gelas air ke dalam baskom,lakukan masing-masing jenis tanah
Amati setiap baskom, proses perembesannya, kecepatan resapannya,
berkurangnya air dan banyaknya air yang meresap serta kemampuan tingginya
pesesapan.
F. Uji Air Kapiler
Air kapiler terdapat didalam tanah karena ditanah atau diserap oleh masa tanah,
tertahan oleh lapisan kedap air, keadaan drainase yang kurang baik. Baik kelebihan
air ataupun kekurangan air dapat menggangu pertumbuhan.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
34/60
34
Kegunaan air untuk pertumbuhan tanaman
- Sebagai unsur hara tanaman. Tanaman memerlukan air dari tanah dan CO2
untuk membentuk gula dan karbohidrat dalam proses fotosintesis
- Sebagai pelarut unsur hara. Unsur-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh
akar tanaman dan larut dalam tanah
- Sebagai bagian dari sel-sel tanaman. Air merupakan bagian dari proto plasma. Air
dapat meresap atau di tahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi
dan gravitasi. Karena adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah dapat
dibedaan menjadi :
Air higroskopis : Air yang yang diserap tanah dengan sangat kuat, sehingga
tidak dapat digunakan tanaman Air kapiler: Air dalam tanah dimana gaya kohesi dan daya adhesinya antara
air dan tanah lebih kuat dari grafitasi. Air ini dapat bergerak kesamping atau
keatas karena gaya-gaya kapiler. Sebagian besar dari air kapiler maupun air
yang tersedia dapat diserap oleh tanaman.
Tujuan
- Untuk memahami apa itu air kapiler
- Untuk memahami arti penting dan fungsi air bagi pertumbuhan tanaman
- Memberi gambaran kedudukan air yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman
dalam mendukung ekosistem yang sehat.
Alat dan bahan
- 3 jenis tanah ( tanah sawah, kebun, tanah berpasir, dan tanah yang banyak
mengandung bahan organik)
- Botol aqua 1500 cc,
- Baskom berdiameter 15-20 cm air,- Lem plastik
Durasi: 120 menit
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
35/60
35
Langkah-langkah :
- Secara curah pendapat pemandu mendiskusikan, apa itu yang dinamakan air
kapiler, mengapa air dapat meresap/ ditahan oleh tanah.
- Bagi kelompok kecil (5-6 kelompok) untuk melihat hasil kegiatan sebelumnya
yang ada hubungannya dengan air kapiler,
- Pemandu mengajak diskusi tentang arti penting air kapiler
- Melakukan prakteks sederhana :
Letakan botol aqua yang sebelumnya telah disambungkan/dua
Kucurkan dua gelas kedalam baskom, lakukan di masing-masing jenis
tanah
Amati seiap jenis baskom, proses perembesannya, kecepatan resapannya,berkurangnya air dan banyaknya air yang meresap serta kemampuan
tingginya resapan.
Lakukan diskusi :
- Apa yang terjadi pada masing-masing perlakuan/ jenis tanah ?
- Jenis tanah mana yang paling banyak meresap air dan jenis tanah mana yang
paling sedikit ? Apa alasannya ?
- Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan ini ?
- Diskusikan pengaruh sifat fisik tanah terhadap sifat tanah lainnya dan tanah
pada tanaman
Buatlah bagan tiga fungsi tanah bagi pertumbuhan tanaman, kemudian
letakan di bagian bawahnya potongan-potongan kertas yang bertuliskan
beberapa sifat fisik tanah
Diskusikan secara berkelompok
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
36/60
36
G. Drainase Tanah
Tanah ditemukan baik didaerah yang tergantung air maupun daerah-daerah kering
yang tidak pernah tergenang air. Mudah tidaknya air hilang dari tanah menentukan
keberadaan / klas drainase tanah tersebut. Air dapat hilang melalui permukaan
tanah maupun melalui peresapan ke dalam tanah. Berdasarkan atas klas
drainasenya, tanah dibedakan menjadi klas drainase terhambat (tergenang) sampai
sangat cepat (air sangat cepat hilangdari tanah).
Tujuan :
- Untuk memahami tingkatan drainase tanah- Peserta memahami/mengetahui tentang pengaruh-pengaruh genangan-
genangan air yang kuat
- Peserta dapat menentukan cara pengelolaan tanah yang berdrainase baik
Alat bahan
- Tiga jenis tanah (sawah, darat dan tanah yang banyak mengandung
bahan organik), kompos,
- Botol aqua berukuran 500 cc,
- Balon,
- Karet gelang
- Kain kasa/ tile dan
- Gelas aqua.
Langkah-langkah
Melakukan curah pendapat mendiskusikan apa itu drainase tanah, apa pengaruhnya
terhadap tanah, pertumbuhan tanaman dan air
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
37/60
37
H. Kedalaman Tanah:
Hubungan lapisan top soil dan perakaran
Perkembangan tanaman secara optimal terletak pada daerah perakaran yang
secara extensive dapat menjamin tidak terganggunya pertumbuhan akar. Pada
kondisi tertentu, penyebaran akar tergantung pada ketersediaan udara yang
mencukupi, tersedianya pupuk dan varietas tanaman. Pada lapisan top-soil
biasanya kaya akan bahan organik dan nutrisi tanaman, dan pada lapisan sub-soil
biasanya miskin akan nutrisi. Meskipun demikian, sampai akhir pertumbuhan
tanaman, akar-akar juga tumbuh pada lapisan sub soil utuk menyerap nutrisi yang
ada pada sub soil, kadang-kadang sampai pada lapisan keras atau lapisan tebal dari
lempung yang menghalangi tumbuhnya akar sampai pada lapisan sub soil sehinggapertumbuhannya kerdil dan kekurangan nutrisi. Pada sawah beririgasi kedalaman
top-soil biasanya sama dengan kedalaman pada waktu proses pembajakan (sekitar
18 Cm), walaupun daerah perakaran umumnya sampai pada lapisan sub-soil.
Tujuan:
Memvisualisasikan kedalaman lapisan top soil dan daerah perakaran.
Alat/bahan:
- Sekop untuk menggali tanah,
- Semprotan dan botol kecil atau
- Semprotan punggung (backsprayer) dengan air
Langkah-langkah :
Gali tanah seluas 50x50 cm dengan kedalaman 50 cm pada tanah sawah sehabis
panen atau sewaktu tanah kering. Ikuti akar-akar pada profil tanah tersebut dan ukur
berapa dalam akar-akar tersebut? Apa warna tanahnya? Gunakan penyemprot air
untuk membersihkan tanah agar dapat melihat dengan jelas
Pengamatan :
Kebanyakan pertumbuhan akar berada pada lapisan diatas 8 Cm dari tanah yang
terbajak, sampai akhir pertumbuhannya akar hanya ditemukan pada lapisan sub-
soil saja.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
38/60
38
PENGANTAR PRAKTEK SIFAT FISIK TANAH
Praktek sifat fisik tanah yang dilakukan oleh peserta sebanyak 5 kelompok yang
berjumlah 52 orang, dimana setiap kelompok sebanyak 10 orang atau lebih akan
mencoba membuktikan peranan dan fungsi bahan organik di lahan sawah/tanah yang
sengaja diambil oleh para peserta. Adapun ujicoba pada sifat fisik tanah yang dilakukan
ke 5 kelompok diantaranya :
1. Uji Tekstur Tanah.
Uji untuk mengetahui isi tanah sebagai bahan penyusunya dari mulai butiran
yang paling halus sampai dengan yang paling kasar.
2. Uji Kemampatan Tanah.
Uji yang diarahkan untuk mengetahui pengaruh bahan organik terhadap
kepadatan tanah, selain mengetahui tingkat pengembangan tanah bila basah
dan pengerutan bila kering,
3. Uji Daya Kapiler.
Uji untuk mengetahui pengaruh bahan organik terhadap gerakan air dari bawah
tanah ke permukaan atas tanah, hal ini erat kaitannya dengan permasalahan
petani tentang isue bahwa tanah mudah kering/retak yang sangat berpengaruh
terhadap tingkat evaporasi tanah.
4. Uji Kemampuan Tanah mengikat Air .
Uji untuk mengetahui peranan atau fungsi bahan organik terhadap tingkat
kemampuan tanah dalam mengikat air.
5. Uji Aerasi Tanah.
Uji untuk mengetahui peranan / fungsi bahan organik terhadap
pertukaran/perputaran udara/02 yang terjadi di dalam tanah.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
39/60
39
PRAKTEK UJI SIFAT FISIK TANAH
a. Tujuan
1. Memahami pentingnya kemampuan tanah dalam menahan/mengikat danmenyerap air dan nutrisi
2. Memahami pentingnya bahan organik dalam memperbaiki sifat fisik tanah
terutama dalam hal ini kemampuan menahan/mengikat dan menyerap air dan
nutrisi
3. Mengetahui fungsi dari masing-masing tanah (tekstur liat, tekstur pasir, serta
bahan organik/humus) hubungannya dalam menahan/menyerap air dan nutrisi.
b. Alat dan bahan
1. Botol air mineral besar (1500cc),
2. Cutter,
3. 3 jenis contoh tanah ( tanah sawah, tanah berpasir, dan tanah yang
mengandung banyak bahan organik),
4. Air bening.
Uji Kemampuan Mengikat Air
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
40/60
40
c. Langkah-langkah:
1. Siapkan bahan dan alat seperti : botol plastik yang dipotong bagian atasnya
kemudian bagian bawahnya diberi lubang-lubang kecil agar dapat mengalirkan air,
kemudian potong pula botol air mineral yang sama besarnya, kemudian potong
bagian atasnya dan dijadikan wadah penampung air, simpan botol air mineral
yang diberi lubang pada bagian atas botol air mineral penampung.
2. Masukan masing-masing contoh tanah kedalam botol plastik masing-masing 0,4
kg kemudian letakan pada botol plastik yang berfungsi sebagai penampung air.
Masukan air kedalam botol yang sudah diisi contoh tanah tadi secara bersama-
sama dan dengan jumlah yang sama.
3. Catatlah waktu saat jatuhnya air dan ukurlah berapa banyak air yang jatuh padamasing-masing contoh tanah.
4. Catat pada blanko yang tersedia.
d. Pertanyaan untuk diskusi
1. Apa pendapat anda tentang peranan bahan organik dalam mebentuk sifat fisik
tanah ?
2. Apa pengaruh sifat fisik tanah terhadap ketersediaan unsur hara bagi tanaman ?
Uji Daya Kapiler Tanah
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
41/60
41
a. Tujuan
1. Peserta memahami apa itu air kapiler
2. Peserta memahami pergerakan air dari bawah keatas
3. Peserta memahami akan terjadinya kehilangan air setelah adanya
pergerakan air ke permukaan yang disebabkan penguapan oleh
sinar matahari
4. Peserta memahami arti penting dan fungsi air bagi pertumbuhan tanaman
5. Peserta memahami gambaran kedudukan air yang dapat dimanfaatkan oleh
tanaman dalam mendukung ekosistem yang sehat.
b. Alat dan bahan
1. 3 jenis contoh tanah (tanah sawah, tanah berpasir dan tanah yang banyakmengandung bahan organik),
2. Botol air mineral 600 cc,
3. Mangkok berdiameter 15-20cm,
4. Air bening,
5. Lem plastik.
c. Langkah-langkah
1. Masukan contoh tanah kedalam masing-masing botol yang sebelumnya telah
disambung dua menjadi satu
2. Letakan botol tersebut kedalam mangkok
3. Kucurkan dua gelas air kedalam mangkok, lakukan pada masing-maisng jenis
tanah secara bersamaan
4. Amati pergerakan air setiap 15 menit, proses perembesannya, kecepatan,
resapannya, berkurangnya air dan banyaknya air yang meresap serta kemampuan
tingginya resapan.
5. Catat pada blanko yang telah tersedia.
d. Pertanyaan:
1. Apa yang terjadi pada masing-masing perlakuan/jenis tanah ?
2. Jenis tanah mana yang paling banyak meresap air dan jenis tanah mana yang
paling sedikit ? Apa alasannya ?
3. Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan ini ?
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
42/60
42
a. Tujuan:
1. Peserta memahami apa itu tekstur tanah
2. Untuk mengembangkan kepekaan dalam mengetahui karakteristik
tanah dengan menggunakan jari tangan.
3. Peserta memahami arti pentingnya tekstur tanah dalam
mendukung kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman.
b. Alat bahan:
1. 3 jenis contoh tanah ( tanah sawah, tanah berpasir, dan tanah yang
mengndung banyak bahan organik),
2. Kantong plastik diameter 15 cm dan panjang 1 meter,
3. Karet gelang dan4. Mistar.
Uji Tekstur Tanah
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
43/60
43
c. Langkah-langkah
1. Melakukan praktek secara sederhana
2. Masing-maisng contoh tanah dimasukan ke nampan plastik, kemudian diberi air
dan diremas sampai halus
3. Masing-masing contoh tanah tsb, dimasukan pada plastik, sehingga mengisi
setengah bagian plastik tersebut
4. Masukan air hingga mencapai tiga perempat bagian plastik dan ditiup terus
diikatkan
5. Kocok-kocok hingga rata, tidak ada gumpalan/sampai halus
6. Gantung dan biarkan beberapa jam
7. Amati masing-masing contoh tanah tersebut, dengan memperhatikan
lapisan/bagian yang tampak, gunakan mistar untuk mengukur lapisan-lapisantersebut
8. Catat pada blanko yang tersedia
d. Pertanyaan untuk diskusi
1. Apa yang terjadi pada perlakuan 3 percobaan diatas?
2. Adakah perbedaan kedalamannya antara sebelum diberi air dan sesudah diberi
air, mengapa ?
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
44/60
44
a. Tujuan
1. Peserta memahami apa itu aerasi
2. Peserta memahami pentingnya udara dalam tanah dalam
mendukung pertumbuhan tanaman
3. Peserta mampu mengelola kondisi tanah, dalam hal ini kedudukan
udara dalam mendukung/menjalin komponen ekologi tanah.
b. Alat dan bahan
1. Botol air mineral ukuran 500cc,
2. Cutter,
3. 3 jenis contoh tanah (tanah sawah, tanah berpasir, dan tanah yang
mengandung banyak bahan organik)
c. Langkah-Langkah:1. Ambil 3 jenis tanah (tanah sawah, tanah berpasir, dan tanah yang mengandung
banyak bahan organik) dalam keadaan kering, masing-masing masukan kedalam
botol (tiga perempat bagian botol)
2. Tambahkan air sampai mencapai tiga perempat bagian botol, biarkan sesaat
sampai tanah terbasahi sampai lapisan bawah.
Uji Aerasi Tanah
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
45/60
45
3. Pasangkan balon yang telah ditiup (menjadi besar ) dengan ukuran sama besar,
kemudian dipasang di mulut botol dalam waktu bersamaan
4. Amati ketiga botol tersebut mana yang cepat kempes?
5. Catat pada blanko yang tersedia
d. Pertanyaan untuk diskusi:
1. Apa yang terjadi pada masing-masing tanah ? mengapa ?
2. Apa yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi tanah dengan aerasi cukup
baik ?
3. Apa yang dapat disimpukan dari percobaan ini ?
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
46/60
46
SIFAT KIMIA TANAH
1. Masalah Ketersediaan Unsur Hara
Latar Belakang
Meskipun unsur hara (bahan makanan) adalah di dalam tanah, akan tetapi belum
tentu tersedia atau dapat diserap oleh tanaman. Unsur hara diikat oleh partikel lempung
dalam bentuk ion (mengandung listrik). Sedangkan tanaman menyerap unsur hara
tersebut dengan cara absorbsi dan pertukaran kation, dimana akar tanaman
mengeluarkan ion hidrogen (H+) untuk ditukar dengan ion unsur lain.
Unsur hara dalam tanah menjadi tidak tersedia karena dua hal, yaitu :
Fiksasi : unsur tidak dapat diserap karena diikat kuat oleh partikel tanah
atau dikuasai / didominasi oleh unsur tertentu.
Keasaaman : Tanah mengandung banyak ion hidrogen dan diikat oleh partikel
lempung.
Kedua permasalahan ini hendaknya dapat dikurangi agar unsur hara dalam tanah
menjadi tersedia dan dapat diserap oleh tanaman. Upaya yang perlu dilakukan adalah
penambahan bahan organik atau pengapuran.
Tujuan
Kita dapat memahami bagaimana tanaman menyerap unsur hara.
Kita dapat memahami penyebab unsur hara tidak tersedia (tidak dapat diserap olehtanaman) dan memberikan gambaran yang sederhana tentang keasaman tanah.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
47/60
47
Alat dan Bahan
Batu baterei, kabel, pupuk urea, garam dapur, kapur, air, fermentasi urine sapi, gelas,
kertas koran, spidol.
Waktu : 90 menit
Langkah-langkah
Pengantar
1. Pemandu memberikan gambaran luas permukaan partikel lempung sebagai tempat
parkir unsur hara. Setiap unsur yang berbentuk ion menempati satu tempat parkir.Selanjutnya memberikan gambaran yang sederhana bagaimana tanaman menyerap
unsur hara.
2. Demontrasi unsur yang berbentuk ion
3. Larutkan pupuk urea, kapur, garam dapur masing-masing dalam satu gelas dan satu
gelas lagi diisi dengan fermentasi urine sapi. Gabungkan dua batu baterei dan setiap
ujung batu (+ dan -) dihubungi dengan kabel.
4. Secara bergantian dalam setiap larutan, masukkan ujung dua kabel dan amati apa
yang terjadi dalam larutan dan ujung kabel.
5. Demontrasi proses pengapuran untuk mengurangi keasaman tanah
6. Bila tanah terlalu asam, berarti tempat parkir diisi oleh ion hidrogen, dengan demikian
unsur lain tidak mendapat tempat. Kapur pertanian yang mengandung melekul
calsium carbamat (CaCo3) bila bereaksi dengan ion hidrogen akan menghasilkan
calsium yang dibutuhkan oleh tanaman dan karbamat yang mengikat ion hidrogen,
sehingga tempat parkirnya dapat ditempati oleh unsur lain.
Pertanyaan untuk diskusi
Apa pendapat anda tentang penggunaan kompos untuk membantu unsur haramenjadi tersedia bagi tanaman ?
Apa pentingnya pengapuran untuk mengurangi keasaman tanah ?
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
48/60
48
2. Proses Memasak Tenaga (FOTOSINTESIS)
Proses fotosintesis merupakan proses penting bagi tanaman karena menghasilkan
energi atau tenaga bagi aktivitas tanaman tersebut. Tanaman sebagai produsen bahan
makanan sangat penting peranannya karena mampu melakukan proses mengubah
energi matahari menjadi energi kimia organik melalui proses fotosintesis.
Daun yang mengandung klorofil mampu menangkap energi dari sinar matahari.
Dalam hal ini unsur fosfat( P ) berperan sebagai penyimpan energi (dianalogikan sebagai
baterai) yang akan mengalirkan energi tersebut untuk memecah molekul karbon dioksida
(CO2) dan molekul air (H2O).
Melalui lubang daun atau stomata, karbondioksida (CO2) masuk ke jaringan
tanaman. Sedangkan air masuk lewat akar. Kedua bahan tersebut akan dibongkar dan
dirangkai kembali oleh energi yang disimpan fosfat menjadi molekul baru yaitu glukosa.
Rangkaian glukosa menjadi berbagai bentuk antara lain gula dan pati yang didalamnya
mengandung energi.
Tujuan
Kita dapat mendemontrasikan proses fotosintesisi secara sederhana dan dapat
memahami fungsi dari beberapa unsur hara dalam pertumbuhan tanaman.
3. Sumber dan Sifat Bahan Makanan (Nutris i)
Setiap nutrisi mempunyai sumber utama yang berbeda-beda meskipun lokasinya
sama. Untuk unsur karbon , nitrogen dan oksigen sumber utamanya adalah udara. Akan
tetapi ketiganya juga banyak terdapat pada bahan-bahan yang kering dari tanaman atau
hewan yang mati. Unsur karbon dan oksigen dapat masuk secara langsung melalui
stomata tanaman. Sedangkan unsur nitrogen tidak dapat langsung masuk ke dalam
jaringan tanaman. (hanya tanaman tertentu dan dibantu oleh mikro organisme)
Di sisi lain tanah merupakan sumber dari unsur-unsur yang lain seperti fosfat,
kalium, belerang, dan kalsium. Unsur-unsur tersebut di atas termasuk unsur lainnya
dibentuk dari proses pelapukan batuan tanah yang menghasilkan mineral tanah.
Tujuan
Kita dapat memahami sumber dan fungsi dari nutrisi bagi pertumbuhan tanaman
dan kandungan nutrisi pada sisa tanaman (seperti jerami).
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
49/60
49
SIFAT BIOLOGI TANAH
A. MENGENAL MIKRO ORGANISME TANAH
Latar Belakang
Secara sederhana mikro-organisme diartikan sebagai makhluk hidup yang
berukuran kecil, tidak bisa dilihat secara langsung oleh mata. Ada beberapa jenis
kelompok mikro-organisme, yaitu ; nematoda, jamur, protozoa, bakteri, dan virus.
Menurut pengamatan mikroskopis, para ahli menyebutkan ukuran mikro-
organisme adalah : (1) Jamur :> 0,002 mm, (2) Bakteri : 0,001 mm, danVirus: < 0,001 mm
Mikro-organisme dalam tanah dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu :
Parasit : Hidup pada makhluk hidup lain (penyebab penyakit
tanaman)
Saprovit : Hidup dengan mengurai bahan yang mati (pengurai).
Antagonis : Hidup dengan memangsa mikro-organisme lainnya.
Khusus mikro-organisme pengurai mempunyai peranan yang sangat besar dalam
proses perombakan / penguraian bahan organik menjadi bahan makanan bagi
tanaman. Meskipun berukuran kecil, mikro-organisme jumlahnya sangat besar
baik di dalam tanah maupun dalam udara atau tempat lain. Kandungan mikro
organisme dalam tanah :
ORGANISME 1 Kg TANAH 1 Ha LAHAN
Bakteri 600.000.000.000 1500 kg
Jamur 400.000.000 3500 kgGanggang 100.000.000 100 kg
Cacing kecil 50.000.000 50 kg
Cacing besar 2 600 kg
Serangga 6 17 kg
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
50/60
50
Tujuan
1. Kita dapat memberikan gambaran tentang mikro organisme secara sederhana.
Memahami peranan mikro-organisme dalam proses penyediaan bahan
makanan bagi tanaman dan keseimbangan ekosistem.
2. Memahami keberadaan mikro-organisme dalam ekosistem sehingga kita dapat
mengkritisi segala produk dagang yang menjual mikro organisme.
Alat dan Bahan
1. Tiga contoh tanah (tanah sawah, tanah pasir / jalan, tanah yang mengandung
banyak bahan organik),
2. Toples plastik, 7. Kain kasa
3. Kantong plastik, 8. Karet4. Nasi yang steril, 9. Kertas koran
5. air bening, 10. Spidol
6. gula pasir,
Durasi : 120 menit
Langkah-langkah
1. untuk membuka diskusi dengan menanyakan apa itu mikro organisme ?
Bagaimana keberadaannya dalam alam? Apa fungsi dan perannya dalam
ekosistem ? (gunakan analogi; ketika ada tikus yang mati, setelah tiga hari apa
yang terjadi).
2. Pemandu memberi gambaran seberapa besar ukuran mikro organisme dengan
mengambil perbandingan ukuran gabah, pasir, debu, dan lempung dan
diperbesar 10.000 kali. Berikut ukuran yang sebenarnya dan ukuran setelah
diperbesar :
Gabah : 1 Cm diperbesar menjadi 100 m
Pasir : 2 mm diperbesar menjadi 20 mDebu : 0,05 mm diperbesar menjadi 0,5 m atau 50 Cm
Lempung : 0,002 mm diperbesar menjadi 2 Cm
Bakteri : 0,001 mm diperbesar menjadi 1 Cm
3. Berikan gambaran komposisi dan jumlah makhluk hidup dalam tanah, agar
peserta menyadari bahwa begitu banyaknya mikro organisme dalam tanah.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
51/60
51
Praktek sederhana
1. Percobaan melihat mikro-organisme
Kita tak dapat melihat langsung mikro organisme, tanpa memperbanyak
lebih dahulu. Cara perbanyakannya adalah sebagai berikut: Ambil tiga
sampel tanah, masing-masing masukkan dalam plastik dan tambahkan air
lalu kocok sampai merata.
Cara pertama ;
ambil kapas secukupnya, bungkus dengan kain kasa lalu masukkan pada
air gula. Kapas yang sudah dibasahi dengan air gula, dimasukkan pada
larutan tanah. Simpan pada kantong plastik, setelah satu minggu amatiperubahan warna dan bau kapas.
Cara Ke-dua ;
Masukkan nasi dalam kantong plastik, lalu sterilkan dengan cara dikukus
selama 1 jam atau dimasukkan dalam almari es selama 1 minggu.
Tambahkan larutan tanah pada nasi yang steril, simpan dan amati
perubahannya setelah 1 minggu.
2. Percobaan kemampuan mikro organisme merombak bahan organik.
Siapkan daun-daunan dan potonglah kecil-kecil, lalu masukkan dalam
kantong yang terbuat dari kertas semen. Masukkan endapan larutan tanah
dan sedikit air, lalu kocok sampai merata. Tutup rapat kantong tersebut
dan berilah lubang kecil (tusuk dengan paku), lalu pendam dalam tanah.
Jagalah kelembaban tanah, setelah 2-3 minggu, bongkar dan amati
perubahan yang terjadi dari masing-masing perlakuan.
Setiap percobaan ini dilakukan dengan 3 perlakuan jenis tanah dan bilamemungkinkan setiap perlakuan mempunyai 2-3 ulangan serta mempunyai
perlakuan kontrol.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
52/60
52
Pertanyaan untuk diskusi
Ada perubahan apa pada masing-masing percobaan? Larutan tanah mana
yang menunjukkan perubahan yang paling cepat? Mengapa ?
Bagaimana membuat kompos agar lebih cepat prosesnya dan mudah
dilakukan ? Apa syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk membuat kompos
?.
B. APA ITU BAHAN ORGANIK ?
Latar Belakang
Bahan organik adalah sesuatu yang utuh atau sebagian dari makhluk hidup,
baik berupa kotoran maupun makhluk hidup itu sendiri yang sudah mati. Bahan
organik merupakan bahan pembentuk tanah yang prosesnya sering disebut
pembentukan tanah dari atas. Perombakan bahan organik oleh biota perombak
(makro maupun mikro organisme) akan menghasilkan humus yang kaya akan
bahan makanan.
Fungsi bahan organik sebenarnya tidak hanya sebagai sumber bahan makanan,
tetapi lebih dari itu, meskipun baik secara langsung maupun tidak langsung, bahan
organik mempunyai fungsi sangat banyak. Fungsi bahan organik antara lain :
Sebagai sumber bahan makanan (nutrisi) untuk tanaman secara langsung.
Sebagai sumber nutrisi dan energi serangga perombak dan mikro-organisme
pengurai. Pada tahap selanjut, biota mengurai tersebut akan menjadi sumber
bahan makanan organisme lain termasuk tanaman.
Memperbaiki aerasi tanah.
Meningkatkan kapasitas menahan air dan kapasitas menahan nutrisi.
Membantu proses nutrisi yang tidak tersedia menjadi tersedia melalui proses
fiksasi dan mengurangi keasaman tanah.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
53/60
53
Ada pendapat bahwa penggunaan bahan organik itu tidak efisien, karena
kandungan nutrisi sangat rendah, sehingga memerlukan dalam jumlah yang besar.
Namun kenyataannya, bila melihat fungsi bahan organik sebenarnya pendapat
tersebut tidaklah benar.. Dampak panjang dari penggunaan bahan organik adalah
judul yang lebih penting dari pada fungsi sebagai penyedia nutrisi.
Tujuan
Kita lebih memahami arti dan fungsi bahan organik.
Dapat memberikan gambaran kedudukan bahan organik dalam siklus nutrisi
pada ekosistem.
Menumbuhkan motivasi untuk menggunakan bahan organik dalam mengelola
usaha tani.
Alat dan Bahan
1. Tiga jenis tanah (tanah sawah, tanah jalan dan tanah yang kaya akan bahan
organik),
2. kompor, 5. Timbangan
3. wajan, 6. Spidol
4. pengaduk, 7. kertas koran.
Durasi : 90 Menit
Langkah-langkah
Pemandu membuka pembahasan topik ini dengan mendiskusikan apa itu bahan
organik, apa yang dikandungnya dan dari mana kita mendapatkannya.
Berdasarkan hasil diskusi topik sebelumnya (isi dan sifat tanah), pemandu
mengajak diskusi tentang fungsi bahan organik.
Buatlah bagan siklus nutrisi, lalu hilangkan komponen bahan organik dan tanyakanapa yang terjadi ?
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
54/60
54
C. PERCOBAAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK
Langkah-langkah
1. Keringkan tiga contoh tanah sampai kering (usahakan kandungan air sangat
rendah).
2. Timbang masing-masing contoh tanah seberat 200 gram.
3. Masing-masing contoh tanah digoreng sangan selama 20 menit lalu timbang,
berapa pengurangan berat tanah. (pengurangan berat tanah menunjukkan
kandungan bahan organik).
Pertanyaan untuk diskusi
1. Apa pentingnya kita menggunakan bahan organik? Apakah kita mendapat lebih
banyak keuntungan bila dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia
anorganik?
2. Perlukah kita memasang target (dengan dosis tertentu) dalam penggunaan
bahan organik? Mengapa ?
3. Bagaimana kita dapat mempercepat proses perombakan bahan organik ?
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
55/60
55
UJI MIKRO ORGANISME DAN PENGEMBANGANNYA
Biologi tanah berhubungan dengan aktivitas mahluk hidup yang ada di dalam danpermukaan tanah. Berbagai jenis mahluk hidup berkembang di dalam tanaman, baik
berbagai jenis tumbuhan, hewan atau mahluk hidup yang berukuran besar (makro)
maupun yang berukuran kecil (mikro), penggolongan mahluk hidup yang ada di dalam
tanah adalah sbb :
Makro fauna (binatang besar) ; serangga, laba-laba, sifut,cacing dll.
Makro flora (tumbuhan besar) : Rumput rumputan tanaman budidaya.
Mikro fauna ( binatang kecil) : jamur, bakteri, virus.
Mikro flora ( tumbuhan Kecil ) ganggang.
Berbagai jenis mahluk ini membentuk sebuah sistem kehidupan di dalam tanah.
Mereka mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda tapi saling berhubungan, saling
mempengaruhi dan perkembangannya dipengaruhi oleh faktor lingkungan lainnya.
Berdasarkan pola/ sumber makan, mahluk hidup kecil (mikroorganisme) di dalam tanah
dikelompokan dalam 3 golongan yaitu :
Parasit : Hidup pada mahluk lain ( penyebab penyakit tanaman) Saprofit : Hidup dengan mengurai bahan yang mati ( pengurai)
Antagonis : Hidup dengan memagsa mikro-organisme lainnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka untuk pembuktian sebuah pembelajaran perlu
diketahui meskipun melalui uji secara sederhana. Uji mikro organisme ini bertujuan untuk
mengetahui dan membuktikan bahwa keberadaannya di alam selalu ada dan beraktivitas.
Langkah-langkah dalam uji ini memberi gambara awal dalam pengkayaan wawasan agar
peserta mampu untuk mengembangkan /explorasi secara alami untuk berbagai
kepentingan dalam berusaha tani.
Langkah-langkah dalam kegiatan uji pemeliharaan mikro-organisme adalah sbb:
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
56/60
56
Ambil nasi yang ditanak tidak perlu masak dan masukan pada kantong plastik
(1/2 kg) tekanlah sekeras-kerasnya, lalu seterilkan dengan cara mengukus
selama 2 jam.
Ambilah cairan kompos, tanah sawah dan cairan pupuk kandang yang ada
disekitar jerami, sisa makanan di kadang ternak, lalu saringlah dengan kain
kasa.
Suntikan cairan tersebut pada nasi yang sudah disterilkan, lalu diamkan pada
tempat yang aman dan tidak terkena sinar matahari langsung. Amati
perubahan yang terjadi pada nasi setelah 1 minggu.
Dengan topik ini diharapkan peserta memahami keragaman agen hayati terutama
yang mikroskopis yang merupakan mikro organisme sebagai pelaku penghancuranbahan organik, sehingga menjadi bahan pemikiran untuk dapat dikembangkan lebih
lanjut dan intensif.
BAHAN ORGANIK DAN PROSES DEKOMPOSISI
Bahan organik terdiri dari campuran sisa tanaman dan hewan dalam berbagai
tingkat proses penghancuran bahan organik, campuran dari senyawa-senyawa yangsintetis dari hasil pelapukan baik secara kimia maupun biologi dan sisa-sisa
dekomposisinya .
Pada dasarnya keberadaan bahan organik didalam tanah memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman melalui fisika, kimia dan biologi
tanah. Pengaruh bahan organik terhadap sifat fisik tanah ditunjukan dengan terjadinya
perbaikan dan perubahan dari beberapa sifat fisik tanah , antara lain berat volume dan
daya ikat lengas tanah.
Pengaruh Kimia meliputi peningkatan kapasitas Tukar Kation (KTK), PH dan kandungan
unsur hara, sedangkan
Pengaruh Biologi dihubungkan dengan bahan organik tersebut sebagai sumber energi
dan mokrobia tanah dalam melakukan aktivitas hidupnya. Secara garis besar
Pengomposan diartikan sebagai proses perubahan limbah organik melalui kompos
melalui aktivitas biologi dibawah kondisi yang terkontrol.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
57/60
57
Menurut Houg (1993) Pengomposan adalah dekomposisi biologi dan stabilisasi
substrak organik dibawah kondisi yang sesuai dengan perkembangan suhu thermopilik
dari hasil produk biologi, hasil akhirnya berupa kompos yang stabil, bebas penyakit dan
gulma dan dapat memberikan keuntungan dilahan. Kecepatan dekomposisi dipegaruhi
oleh banyak faktor. Dalam dekomposisi, dimana nutrisi dilepaskan, terjadi ketika substrak
organik kaya akan nutrisi, nisbah C/N dan C/P sangat rendah
Perbedaan formulasi bahan organik, perbedaan teknik dan lamanya
pengomposan, serta perbedaan tingkat aplikasi ( teknik dan perbedaan waktu), akan
berpengaruh terhadap peyebaran nutrisi dari bahan organik (Melech, 1985). Tujuan
pengomposan adalah untuk memantapkan bahanbahan organik yang berasal dari
bahan limbah, mengurangi bau busuk, membunuh organisme pathogen (penyebab
penyakit), membunuh biji-biji gulma dan pada akhirnya menghasilkan pupuk organic /kompos yang sesuai dengan tanah. Pengomposan dinyatakan selesai bila kompos dalam
keadaan matang. Menurut Kurihara (1984) , kematangan kompos diketahui bila kompos
disimpan tidak menimbulkan gangguan atau jika diaplikasikan ke dalam tanah tidak
menimbulkan masalah. Hsieh (1990) mengelompokan kematangan kompos dalam tiga
kategori:
1. Kompos belum matang : dalam kategori ini bahan yang dikomposkan warna dan
bentuk dari bahan asli mudah diidentifikasi.
2. Kompos matang sebagaian :dalam kategori ini bahan yang dikomposkan berubah
warna menjadi kecoklatan, tetapi masih kelihatan bentuk aslinya dan tidak mudah
dihancurkan apabila digesek-gesekan dengan jari/ tangan
3. Kompos matang : Pada kompos matang sebagaian besar bahan yang
dikomposkan berstruktur crumbel berwarna coklat kehitaman.
Permasalahan dalam pengomposan bahan organik segar seperti jerami adalah
nisbah jerami adalah nisbah C/N yang sangat tinggi ( lebih dari 100). Sedangkan nisbah
ideal untuk pengomposan adalah 30-40 ( Haga, 1990). Penurunan nisbah C/N dapatdilakukan dengan penambahan unsur nitrogen dari luar misalnya dengan penggunaan
kompos matang atau dengan penambahan pupuk kandang yang sudah terdekomposisi.
Bahan organik yang sedang menjalani proses penghancuran yang dilakukan oleh mikro
organisme dan mengalami perubahan dari mulai bahan segar- bahan menjadi lapuk-
kompos matang - sampai dengan humus adalah merupakan Dekomposisi.
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
58/60
58
Gambar proses dekomposisi.
GASPANAS AIR
UNSUR HARA HUMUS
BAHAN
ORGANIK
Biota
Tanah
-
7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)
59/60
59
TRANSECT
PENGAMATAN DI TIGA WILAYAH ; PERSAWAHAN, PEKARANGANDAN VEGETASI HUTAN
Sifat dari agroekosistem adalah terjadinya perubahan dari waktu ke waktu baik
populasi atau intensitas serta kondisi lainnya sesuai lajimnya dengan sistem kehidupan
dan terjadi struktur jenjang hirarkis yang saling terkait satu sama lain sehingga
keberadaanya akan memperkuat kedudukan sebuah agroekosistem,kondisi ini dimiliki
oleh ketiga ekosistem