Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

24
Metode Penelitian Kualitatif Asfi Manzilati

description

Materi Kolokium Metpen Kualitatif oleh Asfi Manzilati

Transcript of Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Page 1: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Metode Penelitian Kualitatif

Asfi Manzilati

Page 2: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Paradigma Penelitian Sosial

• Positivisme

• Interpretivisme

• Kritisisme

• Posmodernisme

Page 3: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Dasar Memahami Paradigma

• Realitas Sosial; bagaimana obyek dipandang

• Hakikat Manusia; bagaimana manusia memahami dirinya

• Ilmu Pengetahuan; epistimologi(bgm memperoleh ilmu pengetahuan)

• Tujuan Penelitian;

Page 4: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Paradigma Positivisme/Fungsionalis

• Realitas sosial; obyektif, ‘di luar sana’, indrawi dan berlaku hukum universal

• Hakikat manusia; makhluk rasional, taat pada hukum eksternal dan tanpa free will

• Ilmu Pengetahuan; prosedur ketat, deduktif, nomothetik dan bebas nilai

• Tujuan Penelitian; menerangkan, memprediksi, menekankan fakta dan prediksi

Page 5: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Paradigme Interpretativisme

• Realitas Sosial; subyektif, diciptakan, ditafsirkan (badingkan antara tourist app dan traveller app)

• Hakikat manusia; pencipta dunianya, memberikan makna pada dunia, menciptakan sistem makna

• Ilmu pengetahuan; induktif, ideographic (lokal), menemukan pada makna, tidak bebas nilai

• Tujuan penelitian; menafsirkan dunia, memahami kehidupan sosial, menekankan makna & pemahaman

Page 6: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Paradigma Kritikal

• Realitas sosial; antara objektivisme & subjektivisme, kompleks, diciptakan manusia, dalam ketegangan & kontradiksi, tekanan & eksploitasi

• Hakikat manusia; dinamik, pencipta nasibnya, di tekan, di eksploitasi, di asingkan, di batasi, di cuci otak (brain-wash), di arahkan, di kondisikan, tersembunyi dari aktualisasi potensi diri

• Ilmu Pengetahuan; antara positivisme & interpretative (dapat membentuk hidup, tapi dapat berubah), membebaskan & memberdayakan, tidak bebas nilai

• Tujuan Penelitian; mengungkap hubungan nyata (real relation yang ada di bawah ‘permukaan’, mengungkap mitos & ilusi, menghilangkan kepercayaan/ ide yg salah, membebaskan & memberdayakan

Page 7: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Paradigma Posmodernisme

• Realitas sosial; bertingkat, ‘menembus batas’, sinergi pemikiran 2 kutub yang berbeda, dikonstruksi, hasil dari proses agreement, tidak ada pemisahan antara obyek & subyek

• Hakikat manusia; makhluk yg sangat bebas, dinamis, berfikir holistik, fakultas internal yg beragam, dapat mengkonstruk ilmu pengetahuan dgn unsur akal mental dan spiritual, intuitif, menggunakan perasaan (feeling), bersifat spiritual

• Ilmu pengetahuan; tidak sistematis, de-centered, ever changing, bersifat lokal

• Tujuan penelitian; melihat & mengungkapkan realitas sosial sebagaimana ‘adanya’

Page 8: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Paradigma Utama dalam Penelitian Sosial

Posifistik Interpretatif Kritikal

Positivism Symbolic Interactionism Cricial sociology

Neo positivism Phenomenology Conflict school of thought

Methodological Positivism

Ethnomethodology Marxism

Logical Positivism Hermeneutics Feminism

Psychoanalysis

Ethnology

Ethnography

Page 9: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Perbandingan Proses Penelitian

Prosedur Kuantitatif Kualitatif

Persiapan Definisi: tepat, akurat, dan spesifik

Hipotesa: formulasi sebelum studi

Operasionalisasi: YA

Definisi: umum, struktur longgar

Hipotesa: diperoleh dalam proses studi

Operasionalisasi: TIDAK

Research Design Design: terencana secara akurat

Sampling: idem ditto:

Representativeness penting

Metoda Pengumpulan Data: YA

Penggunaan Pengukuran Skala: YA

Design: terencana tetapi tidak preskriptif

‘Sampling’: terencana secara akurat

Metoda Pengumpulan Data: YA

Penggunaan Skala: umumnya nominal

Page 10: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Hakikat Penelitian Kualitatif

• Tentang manusia (sebagai subyek peneliti) dan sebagai obyek terteliti; benda, norma, nilai, idea dan simbol yang ada padanya

• menunjuk pada segi “kualitas” yang“alamiah” dan bukan “kuantum”

• Tidak sekedar fenomena tetapi ke dalam noumena.

Page 11: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Prinsip-prinsip Penelitian Kualitatif

• Subyektif tetapi berjarak (antara subyek peneliti dengan terteliti)

• Peneliti kualitatif (juga peneliti kuantitatif) mempunyai tanggung jawab rasional, moral dan sosial

• Sifat multiparadigma

• Manusia secara utuh; fisik, psikis dan humanis

Page 12: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

‘Sampling’ dalam Metodologi Kualitatif

• Mencari ‘typical cases’ bukan jumlah responden yang besar

• Jumlah sampel tidak fix tetapi berkembang dengan perkembangan jenis subjek penelitian

• Bukan random sampling tetapi ‘suitable cases’ – purposive sampling

• Jumlah setting dibatasi• Sampling sambil studi berjalan• Bukan pada representativeness tetapi ‘suitability’

– ‘saturation’

Page 13: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Pengumpulan Data• Penggunaan informan;

- interview mendalam- tidak dalam questionnaire tetapi daftar pertanyaan dapat dibuat- informan diberi kebebasan untuk mengutarakan sebanyak mungkin mengenai topik yang dieksplorasi- Penggunaan tape-recorder dan log-book

• Inter-informan reliability dilakukan• Observasi :

- obtrusive & unobtrusive- Participant & non-participant observation- Terstruktur & tidak terstrukturApapun metoda yang digunakan; log-book harus diisi, dan dibuat deskripsi sedetail mungkin mengenai observasi baik hasil maupun proses

Page 14: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Landasan Teori Penelitian Kualitatif

• Aliran Phenomenology (Husserl): Kritikan terhadap aliran positif-empiris yang menganggap bahwa manusia melalui indranya dapat menangkap dunia di sekitarnya, dan menciptakan pengetahuan mengenai dunia sekelilingnya. Pikiran manusia bukan suatu yang ‘kosong’ yang pasif terhadap sekelilingnya. Manusia dianggap secara aktif menciptakan dunianya dan memiliki kesadaran dan mengkomunikasikan pengalaman sehari-hari dan pengetahuan.

• Tidak menolak adanya dunia objektif tetapi dialami manusia melalui kesadarannya. Dunia objektif menjadi nyata melalui kesadaran, dan kesadaran menjadi nyata karena ada referensi ke objek atau pengalaman. Dunia dilihat sebagai suatu sistem yang sangat teratur diciptakan oleh manusia yang membuat dan memelihara keteraturan tersebut.

Page 15: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Landasan Teori … (lanjutan 2)

• Penelitian diarahkan untuk menggali melampaui ‘lapisan-lapisan’ keteraturan sistem ke inti struktur dan ciri-ciri kesadaran memisahkan hal-hal yang bersifat ‘kebetulan’.

• Ilmu pengetahuan adalah suatu filsafat yang ketat, sistematis, dan kritikal.

• Hermeneutics : disebut sebagai ‘interpretasi teks’ berlandaskan pada penghayatan (‘verstehen’) dan diklasifikasikan sebagai ‘psychological verstehen’, ‘meaning-verstehen’, dan ‘elementary’, serta ‘higher verstehen’. Fokus adalah pada interpretasi makna dari objek dan prilaku dengan meneliti berbagai ‘bentuk’ serta berbagai ‘level’ prilaku

Page 16: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Landasan Teori … (lanjutan 3)

• Symbolic Interactionism : Kehidupan sosial dibentuk, dipelihara, dan dirubah melalui makna kehidupan sosial itu sendiri oleh manusia yang saling berinteraksi. Interaksi manusia dilakukan berdasarkan makna yang dilekatkan pada dunianya. Makna menentukan signifikansi kehidupan sosial dan objek.

• Kehidupan sosial diekspresikan melalui simbol. Bahasa adalah sistem simbol yang utama.

• Tujuan penelitian adalah memahami dan mempelajari struktur, fungsi, dan makna dari sistem simbol. Makna digali dari mempelajari interaksi

• Pendekatannya adalah melalui metoda ‘naturalistic’ yaitu eksplorasi dan inspeksi atau ‘symphatetic introspection’

• Data dan interpretasi bergantung pada konteks dan proses

Page 17: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Prinsip Symbolic Interactionist• Manusia berbeda dengan binatang diberkahi dengan kapasitas

berfikir• Kapasitas berfikir dibentuk oleh interaksi sosial• Dalam interaksi sosial orang belajar makna dan simbol yang

memungkinkan menggunakan kapasitas berfikir• Makna dan simbol memungkinkan orang melaksanakan tindakan

dan interaksi• Orang dapat melakukan modifikasi dan merubah makna dan simbol

yang digunakan dalam tindakan dan interaksi atas dasar interpretasi mengenai situasi yang dialami

• Orang dapat melakukan modifikasi dan perubahan ini karena kemampuan berinteraksi antar mereka, yang membuka peluang bagi keunggulan relatifnya, dan kemudian mengambil satu tindakan pilihannya

• Gabungan pola tindakan dan interkasi menciptakan kelompok dan masyarakat

Page 18: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Kegunaan Penelitian Kualitatif

• Eksplorasi sehingga membantu dalam menganalisa objek penelitian, mengidentifikasi indikator, dan menciptakan klasifikasi dan tipologi

• Menemukan hubungan antar variabel sehingga dapat dilakukan perbandingan untuk menentukan faktor-faktor yang mungkin bermakna

• Menetapkan konstruksi-konstruksi hubungan

Page 19: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Konstruksi Teori dalam Penelitian Kualitatif

• Teori dasar yang dikembangkan adalah ‘Grounded Theory’ yaitu teori yang dibangun atas dasar observasi empiris

• Selalu ada kritikan terhadap teori yang dibangun karena anggapan :- kurang reprentatif (non-probability sampling)- berdasarkan sejumlah kecil kasus saja- validitas dipertanyakan

Page 20: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Langkah-langkah (lanjutan 2)

• Atas dasar integrasi kategori dan perbandingan dapat dilakukan generalisasi empiris, mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan antar kategori atau pola-pola

• Hipotesis dibuat dan diintegrasikan dalam pernyataan umum mengenai objek tertentu. Ini disebut sebagai substantive theory yang melandasi grounded theory

• Dalam proses penelitian dilakukan pengumpulan data, analisis secara serempak

• Teori yang dibentuk berdasarkan analisis komparatif dan selanjutnya membuat ‘agreement statements’. Hasil analisis komparatif berbagai hasil penelitian disebut sebagai ‘formal theory’

• Karena formal theory ini dihasilkan dari perbandingan antar substantive theory diklasifikasikan sebagai ‘middle-range theory’

Page 21: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Validasi Penelitian Kualitatif

• Tidak melalui manipulasi variabel tetapi berorientasi pada dunia empiris

• Validasi Kumulatif: ditunjang penelitian lainnya• Validasi Komunikatif: bertanya lebih lanjut pada

responden• Validasi Argumentatif: konklusi dapat diikuti dan

di test (koherensi dalam argumen)• Validasi Ekologis: penelitian di lingkungan

alamiah dan memperhatikan kondisi yang diteliti

Page 22: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Cara-cara Validasi lainnya

• Check ‘representativeness’• Check efek peneliti dan bukti negatif• Triangulasi• Bobot bukti dan umpan balik informan• Melakukan analisis kontrastif dan perbandingan• Cek makna kasus ekstrem dan ‘outliers’• Repliklasi penemuan• Cek penjelasan lainnya (‘rival explanation’)

Page 23: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

‘Keterwakilan’(Representativeness)

• ‘Sampling’ bukan berdasarkan teori probabilitas, tetapi teoretical sampling, mengambil unit yang ‘penting’ dan yang ‘typical’ sebagai representasi ‘species’

• Generalisasi tidak melakui kesesuaian sampel, tetapi melalui ‘studi kasus’ yang ‘typical’ yang dipelajari sehingga dapat dilakukan ‘generalisasi’ analitis

Page 24: Materi B Asfi Metode Penelitian Kualitatif

Research Design Metodologi Kualitatif

• Design : how, where, when, and under what conditions data are collected and analyzed

• Walaupun bersifat tidak terstruktur ataupun induktif, peneliti memiliki gagasan orientasi terlebih dahulu, sudah menentukan fokus, pertanyaan apa yang memerlukan jawaban, setting apa yang diinvestigasi, pelaku mana yang akan didekati, dan proses apa saja yang akan diperhatikan, serta jenis kejadian apa yang akan dicatat dan instrumen apa yang akan digunakan

• Proses design disebut sebagai ‘focusing and bounding’