Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
-
Upload
andi-van-der-mawan -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
1/44
Tim National Casemix Center
Kementerian Kesehatan RI
2013
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
2/44
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
3/44
eng nt r
ICD
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
4/44
ICD merupakan singkatandari International StatisticalClassification of Diseasesand Related HealthProblems. ICD memuatklasifikasi diagnostikpenyakit dengan standar internasional yang disusunberdasarkan sistem kategoridan dikelompokkan dalamsatuan penyakit menurutkriteria yang telahdisepakati pakar internasional.
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
5/44
• Penyakit diklasifikasikan atau di buat dalam
grup yang kriterianya sudah ditentukan
• Contoh kriteria:
Etiologi
Anatomi
Umur patofisiologi
Tanda dan
gejala
Prognosis
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
6/44
MORTALITAS
MORBIDITAS
PEMBIAYAAN
STATISTIK
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
7/44
DASAR HUKUM
• Surat Keputusan Direktur Jenderal PelayananMedik No.:HK.00..05.1.4.00744 , Tahun 1996
tentang Penggunaan Klasifikasi Internasional
Mengenai Penyakit Revisi kesepuluh (ICD-10) di
Rumah Sakit.
• Standar Akreditasi Bidang Rekam Medis S.5.P5.
mengenai penggunan buku ICD X
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
8/44
• volume 1 merupakan himpunan klasifikasiitu sendiri yang disebut Tabular List.
• Di dalam volume 1 diagnosisdikategorikan dalam kelompok kategorisehingga memudahkan dalampemilihannya (subkategori) danperhitungan statistik
• volume 2 merupakan manual ataupedoman tentang cara menggunakanvolume 1 dan 3
• volume 3 disebut Alphabetical Index(indeks abjad) yang berfungsi sebagai
„kamus‟-nya volume 1. Dalam volume 3 initerdapat 3 seksi.
Struktur Buku ICD-10
• Seksi 1 merupakan klasifikasi diagnosis yang tertera dalam vol. 1
• seksi 2 untuk mencari penyebab luar morbiditas, mortalitas dan memuatistilah dari bab 20.
• Seksi 3 merupakan tabel obat-obatan dan zat kimia sebagaisambungan dari bab 19, 20 dan menjelaskan indikasi kejadiannya.
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
9/44
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
10/44
CHAPTER
BLOKCS
THREE- CHARACTER CATEGORIES
THE UNUSED “U” CODES
FOUR- CHARACTER CATEGORIES
FIFTH- OR SUBSEQUENT CHARACTER LEVEL
ISI BUKU ICD-10
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
11/44
Chapter-Chapter di dalam Volume 1 ICD-10
A-Z (kecuali U), halaman 107 - 1175
No: (alfabet) Judul Chapter
I. (A-B) Penyakit Infeksi dan Parasitik tertentu
II. (C-D48) Neoplasma
III. (D50-89) Penyakit Darah dan Organ Pembentuk Darah dan
gangguan yang melibatkan Mekanisme Imunitas
IV. (E) Penyakit Endokrin, Nutrisional dan MetabolikV. (F) Gangguan Mental dan Prilaku
VI. (G) Penyakit Sistem Saraf
VII. (H00-59) Penyakit Mata dan Adneksa Mata
VIII. (H60-95) Penyakit Telinga dan Prosesus Mastoid
IX. ( I ) Penyakit Sistem Sirkulasi
X. (J) Penyakit Sistem RespirasiXI. (K) Penyakit Sitsem Digestif
XII. (L) Penyakit Kulit & Jaringan Bawah Kulit
XIII. (M) Penyakit Otot-Kerangka Tulang & Jaringan Ikat.
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
12/44
Bab-Bab di Volume 1 ICD-10
A-Z (kecuali U), halaman 107 - 1175
No: (alfabet) Judul BabXIV (N) Penyakit Sistem Genitourinaria
XV (O) Kehamilan, persalinan-kelahiran dan nifas
XVI (P) Kondisi-kondisi tertentu dimulai dalam periodeperinatal
XVII (Q) Malformasi, deformasi dan abnormalitaskromosomal yang kongenital
XVIII (R) Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis, laboratorisyang abnormal, NEC (Not elserwhere classified)
(tidak terklasifikasi di bab/bagian lain)
XIX. (S-T) Cedera, keracunan dan konsekuensi-konsekuensi
lain akibat sebab luar
XX. (V-W-X-Y) Sebab-sebab luar Mortalitas dan Morbiditas
XXI. (Z) Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatandan kontak dengan fasiltas pelayanan kesehatan
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
13/44
Standar Coding
Entry data atauimport data dari
data warehouse
Kode DiagnosisUtama sesuai
resume dengan
memenuhi aturan
coding, kemudian
kode diagnosis
sekunder
Kode Prosedur Utama
yang berhubungan
dengan Diagnosis
Utama dilanjutkan
dengan mengkode
prosedur-prosedur
lainnya.
Jika diagnosis utama
atau diagnosis sekunder
adalah cedera/injury
harus diikuti dengan
penyebab luar (external
cause) yang relevan
dengan diagnosisnya.
Jika diagnosis utama atau
diagnosis sekunder adalahNeoplasma harus diikuti
dengan kode Morfology
untuk menggambarkan
histology dan behavior
(sifat, prilaku) nya
Review hasil
pengkodeandan Grouping
INA CBG
Konfirmasi
Identifikasi pasien
untuk
memastikan datademografi, ID
Pasien, episode
perawatan sesuai
dengan rekam
medis yang akandikode
Prosedur Utama
secara khusus
berhubungan dengan
Diagnosis Utama.Pada episode ini
proses editing coding
harus meggunakan
peraturan utk coding
CBG. Ini termasuk
jenis kelamin dan usia.
Pilihan proses coding
1.Review seluruh record,
membuat daftar kode, lalu
masuk ke software koding
2. Mengkode semuadiagnosis selanjutnya
Mengkode semua Prosedur
secara berurutan
3. Mengkode baik diagnosis
maupun prosedur saat
membaca rekam medis.
Proses editing harus
mencerminkan aturan
untuk pengkodean diagnosisutama dan prosedur utama
PDX Additional Dx
atient demographics PPx other Px
Injury external cause
Morphology Histology
Check group
Aturan WHO untuk
menentukan kode
morfologi dan kode
histologi diterapkandalam proses ini.
Neoplasma dapat benign
(jinak) atau malignant
(ganas)
Kode External Cause
ada 3 komponen:
1. Bagaimana
terjadinya – How
2. Dimana
kejadiannya - Place
3. Apa yang
dilakukan oleh
pasien - Activity
Pada proses ini “summary
editor” digunakan untuk
memeriksa aturan coding
dan kesiapan untuk
grouping. Setelah
grouping, dihasilkan
pengesahan summary
yang berisi semua data
casemix yang relevan
untuk pencetakan dan
penyimpanan
ICD10 ICD9CM V01-Y98 M8000/0-M9989/1
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
14/44
Langkah-langkah untuk mengkoding:
1. Tentukan jenis pernyataan (Diagnosa)yang akan dikode dan
rujuk ke Section yang sesuai pada Indeks Alfabet
2. Tentukan lokasi „lead term,‟. Untuk penyakit dan cedera
3. Baca dan pedomani semua catatan yang terdapat di bawah
„lead term‟
4. Baca semua term yang dikurung oleh parentheses setelah
„lead term‟
5. Ikuti dengan hati-hati setiap rujukan silang „see‟ dan „see also‟
di dalam Indeks
6. Rujuk daftar tabulasi (Volume I) untuk memastikan nomor kode
yang dipilih
7. Pedomani setiap term inklusi dan eksklusi di bawah kode yang
dipilih, atau di bawah judul bab, blok, atau kategori.
8. Tentukan kode
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
15/44
DiagnosisUtama adalah suatu diagnosis/kondisi kesehatan
yang menyebabkan pasien memperolehperawatan atau pemeriksaan, yang ditegakkan
pada akhir episode pelayanan dan bertanggung jawab atas kebutuhan sumber dayapengobatannya
Sekunder adalah diagnosis yang menyertaidiagnosis utama pada saat pasien masuk atauyang terjadi selama episode pelayanan.
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
16/44
Lanjutan . . .
• Komorbiditas adalah penyakit yang menyertaidiagnosis utama atau kondisi pasien saatmasuk dan membutuhkan pelayanan/asuhankhusus setelah masuk dan selama rawat.
• Komplikasi adalah penyakit yang timbuldalam masa pengobatan dan memerlukanpelayanan tambahan sewaktu episode
pelayanan, baik yang disebabkan olehkondisi yang ada atau muncul akibat daripelayanan yang diberikan kepada pasien.
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
17/44
Pada keadaan adanya informasi yang
dapat menunjukkan bahwa dokter salahmenulis penempatan diagnosisutama/sekunder tidak mengikuti aturanICD yang benar :
• Klarifikasi (minta penjelasan) daridokter yang merawat.
•
Jika tidak mungkin gunakanperaturan reseleksi pada ICDvolume 2 (MB1 s/d MB5)
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
18/44
RULE MB1
•Kondisi minor direkam sebagai “diagnosis utama” (main condition),kondisi yang lebih bermakna direkam sebagai “diagnosis sekunder ”(other condition)
Diagnosis utama adalah kondisi yang relevan bagi perawatanyang terjadi, dan jenis spesialis mengasuh
pilih kondisi yang relevan sebagai “diagnosis utama”
Contoh :
Diagnosis Utama : Dyspepsi
Diagnosis Sekunder : Acute appendic i t is
Acute abdominal pain
Prosedur : AppendectomySpesialis : Bedah digesti
Maka reseleksi : Acute appendic i t is sebagai diagnosis utama
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
19/44
• Jika beberapa kondisi yang tidak dapat dikodebersama dicatat sebagai diagnosis utama dan
informasi dari rekam medis menunjukkan salah
satu dari diagnosis tersebut sebagai diagnosisutama maka pilih diagnosis tersebut sebagai
diagnosis utama.
•Jika tidak ada informasi lain, pilih kondisi yangdisebutkan pertama
RULE MB2
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
20/44
1. Diagnosis Utama :
• Osteoporosis
•Bronchopnemonia
• Rheumatism
Diagnosis Sekunder : -
Bidang spesialisasi : Penyakit Paru
Reseleksi Diagnosis utama Bronchopneumonia (J18.0)
2. Diagnosis Utama : Ketuban pecah dini,
Presentasi bokong dan anemia
Diagnosis Sekunder : Partus spontan
Reseleksi Diagnosis Utama. Ketuban pecah dini (O 42.9)
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
21/44
• Kondisi yang direkam sebagai diagnosis
utama menggambarkan suatu gejala yangtimbul akibat suatu kondisi yang ditangani.
• Suatu gejala yang diklasfikasikan dalam Bab XVIII
(R.-), atau suatu masalah yang dapat diklasfikasikandalam bab XXI (Z) dicatat sebagai kondisi utama,
sedangkan informasi di rekam medis, terekam
kondisi lain yang lebih menggambarkan diagnosispasien dan kepada kondisi ini terapi diberikan maka
reseleksi kondisi tersebut sebagai diagnosis utama.
RULE MB3
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
22/44
Contoh Rule MB3
Diagnosis Utama : Hematuria
Diagnosis sekunder :
• Varises pembuluh darah tungkai bawah,
• Papiloma dinding posterior kandung kemih
Tindakan : Eksisi diatermi papilomata
Spesialis : Urologi
Reseleksi Papiloma dinding posterior kandungkemih (D41.4) sebagai diagnosis utama
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
23/44
• Spesifisitas
Bila diagnosis yang terekam sebagai diagnosis utamaadalah istilah yang umum, dan ada istilah lain yangmemberi informasi lebih tepat tentang lokasi tubuhatau sifat dasar suatu kondisi, maka reseleksi kondisiterakhir sebagai diagnosis utama.
RULE MB4
Contoh:
Diagnosis Utama : Cerebrovascular accident
Diagnosis Sekunder : Diabetes mellitus,
Hypertensi, Cerebral haemorrhageReseleksi Cerebral Haemorrhage sebagai
diagnosis utama ( I61.9.)
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
24/44
• Alternatif diagnosis utama
Suatu tanda/gejala direkam sebagaidiagnosis utama, dengan indikasi kondisi
terkait adalah suatu kondisi atau kondisi
lain, reseleksi gejala tersebut sebagai“diagnosis utama”.
Bila ada 2 atau lebih dari 2 kondisi direkam
sebagai pilihan diagnostik sebagaidiagnosis utama, pilih yang pertama
disebut.
RULE MB5
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
25/44
Contoh Rule MB5
1. Diagnosis Utama : Sakit kepala karena stess dan
tegang atau sinusitis akut
Diagnosis Sekunder : -
Reseleksi sakit kepala/headache (R51) sebagaiDiagnosis utama
2. Diagnosis Utama : akut kolesistitis atau akut
pankreatitis
Diagnosis Sekunder : -
Reseleksi akut kolesistitis K81.0 sebagai diagnosis
utama
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
26/44
ICD- 9 CMICD – 9 CM adalah singkatan dari International Classificationof Diseases, 9th Revision, Clinical Modification.
Klasifikasi Prosedur ICD-9-CM
1.Diterbitkan berisi daftar yang tersusun dalam tabel danIndex Alfabetis
2.Prosedur bedah dikelompokkan pada bagian 01-86
3.Prosedur bukan bedah dibatasi pada bagian 87-99
4.Struktur klasifikasi berdasarkan anatomi
5. Kode angka
6.Berdasarkan struktur 2-digit dengan 2 digit desimaldiperlukan
16 CHAPTER CODE ICD 9 CM
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
27/44
BAB CODE PROCEDURE
0 00 Procedures and intervention, not elsewhere clasified
1 01 – 05 Operations on the nervous system
2 06 – 07 Operations on the endocrine system
3 08 – 16 Operations on the eye
4 18 – 20 Operations on the ear
5 21 – 29 Operations on the nose, mouth, and pharynx
6 30 – 34 Operations on the respiratory system
7 35 – 39 Operations on the cardiovascular system
8 40 – 41 Operations on the hemic dan lymphatic system
9 42 – 54 Operations on the digestive system
10 55 – 59 Operations on the urinary system
11 60 – 64 Operations on the male genital organs
12 65 – 71 Operations on the female genital organs
13 72 – 75 Obstetrical procedures
14 76 – 84 Operation on the musculoskeletal system
15 85 – 86 Operations on the integumentary system
16 87 –
99 Miscellaneous diagnostic and therapeutic procedures
16 CHAPTER CODE ICD-9-CM
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
28/44
PROSEDUR BERDASARKAN (ICD-9-CM)
• Semua prosedur
– Termasuk prosedur Operasi dan
pengobatan
– Termasuk prosedur non operasiseperti CT Scan, MRI, USG
• Prosedur yang dikoding
–Semua prosedur dilakukan didalamkamar operasi
– Semua prosedur melibatkan staf ahli
dan menggunakan alat canggih.
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
29/44
Prosedur Utama (Principal Procedure)Prosedur utama adalah prosedur tindakan yang paling
banyak menghabiskan sumber daya atau hari rawatan
paling lama dan biasanya berhubungan erat dengan
diagnosa utama.
Prosedur Sekunder Seluruh signifikan prosedur tindakan yang dijalankan
pada pasien rawat inap atau rawat jalan,membutuhkan peralatan special atau dikerjakan oleh
staf terlatih dan berpengalaman .
PROSEDUR UTAMA DAN PROSEDUR
SEKUNDER
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
30/44
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
31/44
Kelainan bayi Yang Diklaim
Bayi baru lahir dengan kelainan bisa dengan
kode P dan Q
Contoh :
P29.0 Neonatal cardiac failure
P23.9 Congenital pneumonia, unspecified
P21.9 Birth asphysia, unspecified
Q21.3 Tetralogi of fallot
Penggunaan kode Z dan R pada
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
32/44
Penggunaan kode Z dan R pada
Rawat Jalan
Contoh :
Pasien Pertama datang dengan
diagnosa Hypertensi kodenya I10
Datang kedua kalinya dokter tidak
lagi menulis diagnosa yang baru maka
dikode Z, tapi apabila dokter menulis
diagnosa baru seperti DM maka bisa
dikode E14.9
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
33/44
Pengertian episode
Episode adalah satu rangkai perawatan pasien
yang mulai dari pasien masuk sampai dengan
keluar
Contoh :
Rawat Inap
Masuk tgl 1 dan keluar tgl 5 = lama rawat 5
hari (satu episode) satu klaim
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
34/44
Episode R. Jalan dan R. Inap
Pasien rawat jalan kemudian disarankan
masuk rawat inap pada hari yang sama,
episode rawat rawat jalan jadi satu dengan
rawat inap
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
35/44
Episode Pasien Emergency
Pasien masuk melalui emergency :
Kunjungan emergency apabila pasien tidak
dirawat ( Pulang/Dirujuk) rawat Jalan (kurang
dari 6 jam)
Kunjungan Emergency yang kemudian dirawat
maka klaimnya menjadi satu episode kedalam
rawat rawat inap
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
36/44
Episode Rawat Jalan
Contoh :
1. Hari pertama datang dokter baru mendiagnosagejala (R)
2. Hari kedua datang periksa laboratorium
3. Hari ketiga datang periksa radiologi
4. Hari keempat datang membawa hasilpemeriksaan penunjang sehingga diagnosa
dapat ditegakkan.5. Yang dapat ditagihkan adalah episode haripertama dan hari keempat.
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
37/44
CATATAN TAMBAHAN
1. Untuk kasus melahirkan normal kode INA-CBGyang diambil dipakai adalah kode INA-CBGibunya
2. One Day Care (ODC) masuk ke dalam tarif rawat
jalan3. Hal – hal yang menjadi kendala dilapangan dan
belum tercantum dalam pedoman ini dapatditanyakan melalui surat resmi ke NationalCasemix center dan akan dijawab melalui surat
resmi yang ditandatangani oleh Sesditjen BinaUpaya Kesehatan, atau Ketua National Casemixcenter.
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
38/44
CODE CREEP
• Code Creep adalah perubahan dalam pencatatan
Rumah Sakit (rekam medis) yang dilakukan praktisi
untuk meningkatkan penggantian biaya dalam sistem
Casemix (Seinwald dan Dummit, 1989)
• Code Creep sering disebut sebagai upcoding, danapabila mengacu pada konteks Tagihan Rumah Sakit
(hospital billing) maka disebut DRG Creep
• Penyebab variasi pengkodean :
- Kurangnya pengetahuan koder
- Pengembangan serta revisi dalam sistem koding
- Kebijakan khusus suatu negara
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
39/44
Kode Z dan R tidak dapat dipakai sebagai
diagnosa utama apabila ada diagnosa lain
yang lebih spesifik
Contoh
Dx Utama : Chest pain (R07.1)
Dx Sekunder : Unstable Angina Pectoris (I20.0)
Re-selection
Dx Utama : Unstable Angina Pectoris (I20.0)
Dx Sekunder : Chest pain (R07.1)
CONTOH CODE CREEP
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
40/44
Tindakan/Prosedur seharusnya relevan dengan
diagnosa utama
Contoh
Dx Utama : Dyspepsia (K30)
Dx Sekunder : Atherosclerotic heart disease (I25.1)Tindakan : Percutaneous tranluminal coronary
angioplasty (36.06)
Re-selection
Dx Utama : Atherosclerotic heart disease (I25.1)
Dx Sekunder : Dyspepsia (K30)
Tindakan : Percutaneous tranluminal coronary
angioplasty (36.06)
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
41/44
Beberapa diagnosa yang seharusnya dikode
jadi satu
• Hypertensi renal disease RHD (I12.9)
• Hypertensi heart disease HHD (I11.9)
• Hypertensi heart failure CHF (I50.0)
Re-selection
HHD + RHD + CHF (I13.0)
Atau
CHF + HHD (I11.0)
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
42/44
Dx Utama : Appendicitis Acute (K35.0)
Dx Sekunder : Peritonitis (K65.9)
Prosedur : Appendectomy(47.09)
Re-selection
Dx Utama : Acute appendicitis with
generalized peritonitis K35.0
Dx Sekunder : -
Prosedur : Appendectomy(47.09)
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
43/44
Aturan input kode degger asteris
• Myocardium (I41.0*)
• Tuberculosis of after specified organs (A18.5†)
• Re-selection :
• Tuberculosis of after specified organs (A18.5†)
• Myocardium (I41.0*)
-
8/18/2019 Materi 2 Koding Dan Permasalahannya (Edited 13032013 Cisarua)
44/44