Mastikasi dan Refleks Muntah
-
Upload
meryam-suvi-nur-fitria -
Category
Documents
-
view
244 -
download
0
Transcript of Mastikasi dan Refleks Muntah
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
1/42
BAB IDASAR TEORI
1.1 Definisi Gagging Refleks
Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral
radiography, gagging merupakan salah satu masalah terbanyak. Gagging yang
juga sering disebut gag reflex adalah suatu mekanisme pertahanan diri.Gagging merupakan suatu kontraksi dari otot konstriktor di faring karena
adanya stimulasi dari reseptor sensori di soft palate oleh rasangan fisik atau
obat sistemik. Gag Reflex atau sering juga disebut pharyngeal reflex merupakan
suatu peristiwa kontak antara benda asing dengan membrane mukus fauces yang
menyebabkan terjadinya gagging . Gag Reflex mencegah benda asing melintasi
tenggorokan diluar cara menelan normal dan membantu mencegahtersangkutnya
benda asing tersebut di tenggorokan.
Gag Reflex merupakan sensasi subjektif yang berawal dari tingkat cortical .
Lebih tepatnya, gag reflex merupakan suatu reflex bawaan yang bertujuan untuk
melindungi sistem pernafasan dan sistem pencernaan dari benda asing yang dapat
merusaknya. Walaupun bisa juga reflex yang didapat yang dikondisikan oleh
berbagai rangsangan seperti: visual, olfaktori, akustik, fisik, kimia atau racunyang disebarkan lewat aliran darah atau cairan serebrospinal.
enurut !radley "#$%#& Gagging adalah suatu refleks yang diawali oleh
rangsangan mekanis dari facial pillars, dasar lidah, palatum dan dinding faring
bagian posterior. 'efleks yang terjadi merupakan mekanisme pertahanan alami
dan dapat terjadi melalui beberapa jalur afferen.
(agging refleks normal dapat berubah menurut keadaan, mekanisme vital
bagi pertahanan kontrol primer oleh persarafan parasimpatetik dari sistem saraf
1
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
2/42
otonom.
1.2 Reseptor-reseptor Gag Reflex
)ilm intra oral yang diletakkan di dalam mulut berhubungan erat dengan
awal terjadinya refleks ini.
!agian posterior merupakan daerah tersulit bagi
pasien dengan gagging untuk menolerir di foto rontgen intra oral.
(ambar #. !agian*bagian lidah
2
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
3/42
'eseptor yang berperan pada gag reflex yang terjadi pada foto rontgen intra
oral adalah orofacial receptor . Di dalam mulut, area penutup palatine dari faring
posterior dan batang tonsil kaya dengan reseptor nosiseptif. 'eseptor ini,
ditemukan di papila lidah yang membawa taste buds "gambar #&, dapat memicu
terjadinya gag reflex. ereka menciptakan suatu bidang refleks yang dapat
tersebar luas atau sempit, tergantung pada setiap individu. 'eseptor ini berasosiasi
dengan reseptor labirin yang memicu gagging tergantung pada pergantian posisi.
+ada saat yang bersamaa, gag reflex juga dapat dipicu oleh rangsangan visual,
olfaktori atau reseptor sensori suara.
untah biasanya terjadi pada proyeksi molar maksila maupun
mandibula. 'eseptor*reseptor gag reflek berada pada palatum lunak, bagian #-
lateral posterior lidah dan pada bagian retromolar mylohyoid.
(ambar . !agian*bagian pemicu muntah di dalam rongga mulut
/rea yang sangat sensitif untuk merasakan stimulus yang menghasilkan
refleks muntah adalah palatum, dasar lidah,uvula, palatum lunak, palatum keras,
dinding belakang dari faring, dan daerah palatofaringeal mulut seperti yang
terlihat pada gambar . 0ensor rangsang yang mampu memulai gag reflex,
ditemukan pada tiga tipe reseptor yang terletak di orofacial, pencernaan dan aliran
3
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
4/42
darah.
4
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
5/42
1.2.1 Reseptor orofacial
Somesthetic affrence yang berasal dari labirin "cabang cohlear dari
vestibulocochlear nerve* 1222&, daerah 'amsay 3unt "cabang auricular dari
vagus nerve* 4&, rongga mulut "cabang trigeminal 1, 1-. Wrisberg.s 122 bis
intermediate nerve&, lidah "glossopharyngeal nerve* 24&, sistem pencernaan
"vagus nerve*4&, sistem okular "optic nerve 22&, semua bertemu, baik secara
langsung atau tidak langsung, melalui pusat tinggi bertanggung jawab terhadap
terjadinya gag reflex.
1.2.2 Reseptor Pencernaan
'eseptor*reseptor ini, bersama dengan reseptor olfaktori termasuk dalam
kelompok kemoreseptor. /fferen berasal dari saluran pencernaan, melalui nervus
vagus, mencapai solitary nucleus, menuju ke afferen dari nervus Wrisberg.s
intermediate "122 bis& dan juga bertemu dari nervus glosofaringea.
1.2. Reseptor Aliran Dara!
Dalam memicu gag reflex, aliran darah dan limfa membawa mediator
kimia yang bertanggung jawab terhadap perubahan humoral di area kemoreseptor
dalam area postrema, dinding ventrikel keempat, kaya dengan reseptor
dopaminergik. +erubahan cairan patologis, seperti uremia atau keracunan obat
dapat bereaksi terhadap pusat muntah.
5
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
6/42
1. "er#$s %ang Berperan &ala' (engontrol Ter)a&in%a Gag Reflex
5ervus 6ranial yang terlibat dalam refleks ini adalah 5ervus 24 dan
5ervus 4. 5ervus (losofaringeal dan 5ervus 1agus secara berturut*turut.
0erabut saraf muncul dari medulla dan meninggalkan tengkorak melalui foramen
jugular ke tenggorokan. 5ervus 24 atau nervus glosofaringeal bertugas
menentukan tingkat sensitifitas dari reseptor*reseptor gag refleks diatas dan juga
mengontrol pergerakan reflek pada saat mengunyah, batuk dan muntah.
Lokasi nervus tersebut dapat dilihat pada gambar -
.
(ambar -. Lokasi dari 5ervus (losofaringeal "24& dan 5ervus 1agus "4&
6
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
7/42
1.* (ekanis'e Ter)a&in%a Gag Reflex
enurut Langland, Langlais '.+ 7 +reece, Gag reflex dikontrol secara
menyeluruh dari batang otak. ekanisme terjadinya gag reflek dimulai pada saat
timbulnya iritasi atau sentuhan pada palatum lunak atau bagain #- posterior
belakang lidah dan kemudian diteruskan oleh serabut*serabut saraf afferent ke
pusat pengaturan muntah di medulla oblongata "porsi bagian bawah otak&.
Dari medula oblongata, stimulus dilanjutkan keluar oleh serabut saraf efferent
keluar dari serabut*serabut saraf otak ke otot*otot yang berperan dalam terjadinya
muntah. ambigus. 6ontraksi otot faringeal ipsilateral terhadap rangsang diseput
'espon Langsung (Direct Response), sedangkan kontraksi otot*otot kontralateral
terhadap rangsang disebut 'espon 6onsensual (Consensual Respons).
0timulasi sensori dari palatum lunak dan faring dapat mencapai nukleus spinal 1
"melalui 00+ 24 dan 48 ganglia superior& dan 999 "Trigeminothalamic Tract),
keduanya nukleus ambigus.
0entuhan pada bagian dinding faringeal bagian posteriol, daerah tonsil
atau dasar lidah dapat menyebabkan respon palatal " palatal reflex&, terdiri dari
pergerakan keatas palatum lunak dengan penyimpangan ipsilateral dari uvula, dan
gag reflex yang terdiri dari kontraksi visibel dari dinding faringeal. 'espon yang
terjadi termasuk perpindahan medial, peregangan, gerakan dinding faringeal, mata
berair, batuk dan muntah. 9erdapat variabilitas respon refleks pada setiap
individu.
1.+ Reaksi-reaksi T$,$! %ang Ti',$l Aki,at Gag Reflex
+eristiwa gag reflek berlangsung dalam suatu rangkaain reaksi. 'eaksi
7
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
8/42
pertama kali adalah terhalangnya repirasi "jalan nafas& yang lalu diikuti oleh
kontraksi otot*otot orofaringeal dan thoracicoabdominal. 9erkadang peristiwa
tersebut dapat menyebabkan keluarnya makanan menuju laring, orofaring dan
mulut.
!atuk dan muntah yang dihasilkan gag reflex bertujuan untuk
mengeluarkan semua benda asing dari tenggorokan dan menghindari obstruksi
saluran nafas. +ada sebagian orang, terjadi peningkatan produksi keringat dan
saliva serta sekresi air mata ketika gag refleks terjadi. 0ebagai tambahan
gejala ini, sebagian orang dalam persentase kecil juga mengalami nausea,
muntah, pingsan dan serangan panik setelah terjadi rangsangan gag refleks.1. o'ponen &ala' Proses (akan
9erdapat beberapa fungsi penting tubuh yang terlibat dalam proses makan
antara lain pengunyahan, gerakan lidah, perasa, penelanan, dan salvias. 0elain
bagian tubuh yang berperan langsung pada proses makan, secara fisiologis
beberapa organ juga ikut berperan dalam menimbulkan keinginan dan selera
makan yaitu : penglihatan, pendengaran, penciuman, dan keterlibatan susunan
saraf pusat.)ungsi*fungsi dalam proses makan diatur oleh 5ervus kranialis :
a Saraf ranial /II 0"er#$s acialis
erupakan saraf sensoris dan motoris. !erasal dari +ons "sudut
serebelopontin& di atas olive. 2nti di nukleus facialis , nukleus solitarius, nukleus
salivarius superior. 5ervus facialis mempersarafi otot*otot ekspresi wajah, belly
posterior otot*otot digastrik, dan otot stapedius. 0araf sensoris menerima rangsang
rasa dari - anterior lidah, dan mempersarafi kelenjar liur "kecuali kelenjar
parotis& dan kelenjar lakrimalis8 terletak di kanalis akustikus internal, memanjang
ke kanalis facialis dan keluar di foramen stilomastoideus.
bSaraf ranial I3 0"er#$s Glossofaringe$s
erupakan saraf motorik dan sensoris. !erasal dari medulla. 2nti ambiguus,
inti salivarius inferior, inti solitarius. 5ervus glossofaringeus menerima rangsang
rasa dari #- belakang lidah, mempersarafi kelenjar parotis, dan mempersarafi
gerakan stilofaringeus. !eberapa sensasi juga di relay ke otak dari tonsila palatina.
8
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
9/42
0ensasi di relay ke talamus sisi yang berlawanan dan beberapa inti hipotalamik.
terletak di foramen jugularis.
c Saraf ranial 3 0"er#$s /ag$s
erupakan saraf sensoris dan motoris. 6eluar dari sulkus posterolateral
medulla. 2nti ambiguus, inti vagal motor dorsal, inti solitarius. 5ervus vagus
mempersarafi gerakan brakhiomotorik untuk hampir semua otot*otot faringeal dan
laringeral "kecuali otot stafilofaringeus, yang dipersarafi oleh nervus
glossofaringeus&8 nervus vagus juga sebagai serat parasimpatik untuk hampir
semua organ*organ viscera dada dan perut turun ke fleksura splenikus8 dan nervusvagus juga menerima sensasi rasa khusus dari epiglotis. )ungsi utama :
mengontrol otot*otot suara dan resonansi. (ejala kerusakan : disfagia "masalah
menelan&, insufisiensi velofaringeal. 9erletak di foramen jugularis.
d Saraf ranial 3II 0"er#$s 4ipoglos$s
erupakan saraf motorik. !erasal dari medulla. inti hipoglosal.
mempersarafi otot*otot pergerakan lidah "kecuali otot palatoglossus yangdipersarafi nervus vagus& dan otot*otot glossal lainnya. +enting untuk menelan
"formasi bolus& dan artikulasi bahasa. terletak di kanal hipoglosal.
1.5 (ekanis'e (astikasi
+ergerakan yg terkontrol dari mandibula dipergunakan dalam mengigit,
mengunyah, dan menelan makanan dan cairan, serta dalam berbicara. /ktivitas
yang terintegrasi dari otot rahang dalam merespon aktivitas dari neuron eferen
pada saraf motorik di pergerakan mandibular yang mengontrol hubungan antara
gigi rahang atas dan bawah. +ergerakan rahang adalah suatu pergerakan yang
terintegrasi dari lidah dan otot lain yang mengontrol area perioral, faring, dan
laring
9
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
10/42
+ergerakan otot rahang, terhubung pada midline. +engontrolan otot rahang
bukan secara resiprokal seperti pergerakan limb, tapi terorganisir secara bilateral.
adi, dapat disimpulkan bahwa pembukaan dan penutupan rahang selama
penguyahan yang secara relatif merupakan pergerakan sederhana dengan
pengaturan pada limb sebagai penggerak. !agaimanapun, pergerakan dalam
mastikasi adalah suatu yang kompleks dan tidak hanya berupa mekanisme
pergerakan menggerinda simple yang mana merupakan pengurangan ukuran
makanan. 0elama mastikasi, makanan dikurangi ukurannya dan dicampur dengan
saliva sebagai tahap awal dari proses digesti.
1.5.1 Pergerakan Peng$n%a!an
+emahaman mengenai pola pergerakan rahang telah menjadi topic yang
menarik dalam hal klinis di kedokteran gigi, terutama dalam bidang orthodonti
dan prostodonti. 0alah satu tujuan memugar bentuk oklusal adalah untuk
memastikan kontak gigi terintegrasi dengan pola pergerakan rahang. ;leh karena
itu, beberapa penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan bagian mandibula
selama pengunyahan dan untuk mengidentifikasikan posisi mandibula setelahnya.
Dokter gigi mencari posisi stabil mandibula untuk menfasilitasi penelitian tentang
rahang pada alat yang bernama simulator atau artikulator.
0eluruh otot rahang bekerja bersamaan menutup mulut dengan kekuatan di
gigi incidor sebesar
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
11/42
6ebanyakan proses mengunyah dikarenakan oleh refleks mengunyah, yang
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1kehadiran bolus dari makanan di mulut pertama kali menginsiasi refleks
penghambat dari otot mastikasi yang membuat rahang bawah turun.
2 penurunan rahang ini selanjutnya menginisiasi reflaks melonggarkan otot
rahang memimpin untuk mengembalikan kontraksi.
3 secara otomatis mengangkat rahang untuk menutup gigi, tetapi juga
menekan bolus lagi, melawan lining mulut, yang menghambat otot rahang sekali
lagi, membuat rahang turun dan mengganjal "rebound& di lain waktu. 3al ini berulang terus menerus.
4 pengunyahan merupakan hal yang penting untuk mencerna semua
makanan, khususnya untuk kebanyakan buah dan sayuran berserat karena mereka
memiliki membrane selulosa yang tidak tercerna di sekeliling porsi nutrisi mereka
yang harus dihancurkan sebelum makanan dapat dicerna.
+engunyahan juga membantu proses pencernaan makanan dengan alasan
sebagai berikut:
* en>im pencernaan bekerja hanya di permukaan partikel makanan,
sehingga tingkat pencernaan bergantung pada area permukaan keseluruhan yang
dibongkar oleh sekresi pencernaan.
* +enghalusan makanan dalam konsistensi yang baik mencegah penolakan
dari gastrointestinal tract dan meningkatkan kemudahan untuk mengosongkan
makanan dari lambung ke usus kecil, kemudian berturut*turut ke dalam semua
segmen usus.
A +ergerakan
0elama pengunyahan rahang akan bergerak berirama, membuka dan
menutup. 9ingkat dan pola pergerakan rahang dan aktivitas otot rahang telah
diteliti pada hewan dan juga manusia. +ola pergerakan rahang pada beberapa
hewan berbeda tergantung jenisnya. +engulangan pergerakan pengunyahan
berisikan jumlah kunyahan dan penelanan. 0elama mastikasi karakteristik
pengunyahan seseorang sangat bergantung pada tingkatan penghancuran
11
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
12/42
makanan. ?rutan kunyah dapat dibagi menjadi tiga periode. +ada tahap awal,
makanan ditransportasikan ke bagian posterior gigi dimana ini merupakan
penghancuran dalam periode reduksi. 0elanjutnya bolus akan dibentuk selama
final periode yaitu sebelum penelanan. +ergerakan rahang pada ketiga periode ini
dapat berbeda tergantung pada bentuk makanan dan spesiesnya. 0elama periode
reduksi terdapat fase opening, fastopening dan slo!opening . +ada periode
sebelum penelanan terdapat tiga fase selama rahang membuka dan dua fase
selama rahang menutup.
0elama penelanan lidah memainkan peran yang penting di dalammengontrol pergerakan makanan dan pembentukan menjadi bolus. ?ntuk
makanan yang dihancurkan, diposisikan oleh lidah pada konjugasi dengan otot
buccinators pada pipi diantara oklusal permukaan gigi. akanan yang padat dan
cair ditransportasikan di dalam rongga mulut oleh lidah. 0elama fase slo!
opening pada pengunyahan, lidah bergerak ke depan dan memperluas permukaan
makanan. 9ulang hyoid dan badan lidah kembali tertarik selama fase fastopening
dan faseclosing, membuat gelombang yang dapat memindahkan makanan ke bagian posterior pada rongga mulut. 6etika makanan sudah mencapai bagian
posterior rongga mulut, akan berpindah ke belakang di bawah soft palate oleh aksi
menekan dari lidah. Lidah amat penting dalam pengumpulan dan penyortiran
makanan yang bias ditelan, sementara mengembalikan lagi makanan yang masih
dalam potongan besar ke bagian oklusal untuk pereduksian lebih lanjut. 0edikit
yang mengetahui mengenai mekanisme mendasar mengenai pengontrolan lidah
selama terjadinya aktivitas ini.
B /ktivitas ;tot
6ontraksi otot yang mengontrol rahang selama proses mastikasi terdiri
dari aktivitas pola asynchronous dengan variabilitas yang luas pada waktu
permulaan, waktu puncak, tingkat dimana mencapai puncak, dan tingkat
penurunan aktivitas. +ola aktivitas ditentukan oleh factor*faktor seperti spesies,
tipe makanan, tingkat penghancuran makanan, dan faktor individu. ;tot
penutupan biasanya tidak aktif selama rahang terbuka, ketika otot pembuka
12
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
13/42
rahang sangat aktif. /ktivitas pada penutupan rahang dimulai pada awal rahang
menutup. /ktivitas dari otot penutup rahang meningkat secara lambat seiring
dengan bertemunya makanan di antara gigi. ;tot penutupan pada sebelah sisi
dimana makanan akan dihancurkan, lebih aktif daripada otot penutupan rahang
kontralateral.
1.6 Str$kt$r ,atang otak &ala' control 'astikasi
+ergerakan*pergerakan yang terlibat dalam mastikasi membutuhkan
gabungan aktivitas beberapa otot, yaitu trigeminal, hypoglossal, fasial, dan nuclei
motorik lain yang memungkinkan dari batang otak. 0truktur batang otak lain
seperti formasi reticular juga terlibat.
1.6.1 "$kle$s Trige'inal Sensorik
5ukleus trigeminal sensorik merupakan kolom neuron yang berada di
sepanjang batas lateral batang otak, dari pons sampai spinal cord. +orsi rostral
paling banyak dari nucleus ini disebut nucleus sensorik principal "kadang lebih
sering sering disebut nucleus sensorik utama& dan sisanya adalah nucleus spinal
trigeminal. 5ukleus spinal dibagi lagi dari rostral ke kaudal menjadi subnukleus
oralis, interpolaris, dan kaudalis.
2nervasi perifer dari kolom sel ini muncul dari nervus trigeminus. @abang
utama akan bercabang menjadi limb ascending dan descending, atau secara
sederhana turun memasuki batang otak untuk membentuk traktus trigeminal
menutupi sekeliling aspek lateral dari nucleus sensori utama, sementara secara
kaudal limb descending membentuk traktus spinal trigeminal di sepanjang aspek
lateral nucleus spinal. @abang akson kolateral meninggalkan traktus trigeminal
dan memasuki nucleus sensori untuk membentuk sumbu terminal pada beberapa
nucleus dengan tingkat yang berbeda. /kson yang menginervasi rostral mulut dan
wajah berakhir di medial dan akson yang menyuplai wajah kaudal berakhir lebih
lateral.
13
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
14/42
5ukleus terdiri dari kelas*kelas neuron yang berbeda. 0irkuit neuron local
mempunyai akson yang dibatasi area batang otak8 proyeksi neuron akan
mengirimkan akson ke rostral nuclei batang otak yang lain8 dan interneuron
termasuk ke interkoneksi dalam nucleus sensorik. !erdasarkan pada perbedaan
morfologi neuron dan pola proyeksi, subnukleus oralis terdiri dari - subdivisi
utama: ventrolateral, dorsomedial, dan garis batas. Divisi ventrolateral terdiri dari
interneuron dan populasi neuron proyeksi "satu yang memproyeksi spinal cord,
dan satu lagi yang mengirimkan akson ke tanduk dorsal medular&. Di dalam
subdivisi dorsomedial, terdapat seri neuron proyeksi korteks cerebral. 0edangkan
grup neuron pada garis batas memproyeksi cerebellum dan tanduk dorsal
medullar.
5ukleus sensori utama berada pada tingkat nucleus trigeminal motorik, dan
dikelilingi oleh akar trigeminal motorik di medial, serta oleh akar trigeminal
sensorik di lateral. 5ukleus sensori utama dapat dibedakan dengan nukleus spinal
dari kepadatan neuronnya yang lebih rendah, dan rendahnya populasi neuron
besar dengan dendrit primer yang tebal, panjang, dan lurus. +erbedaan lain antaranucleus spinal dan nucleus utama adalah adanya sejumlah gelondong akson
bermyelin pada nucleus spinal. +emeriksaan dengan mikroskop cahaya dan
electron menunjukkan adanya neuron berbentuk fusiform, triangular, dan
multipolar pada nucleus sensori utama. +ada cabang dendritnya pun relative
sederhana. Dendrit primer berasal dari sedikit perpanjangan badan sel atau secara
langsung dari badan sel. Dendrit sekunder lebih panjang, tapi terlihat tidak
melebihi batas nucleus.
1.6.2 "$kle$s Trige'inal (esencefalic
!adan sel dari serabut aferen yang menginervasi gelondong otot penutup
rahang dan badan sel dari ligament periodontal, gingival, dan mekanoreseptor
palatal berlokasi di dalam nucleus mesencefalic. +enyusunannya unik di dalam
sistem saraf pusat. 5ukleus neuron mesencefalic berupa unipolar8 akson tunggal
yang bercabang menjadi cabang perifer dan sentral. @abang sentral
14
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
15/42
mengeluarkan sejumlah cabang kolateral yang berakhir di nucleus motorik, spinal
cord, dan area lain dari batang otak. !adan sel neuron yang menginervasi
gelondong otot, ditemukan di sepanjang nucleus, dan badan sel yang berasal dari
reseptor ligament periodontal dibatasi setengah kaudalnya.
1.6. "$kle$s Tige'inal (otorik
otoneuron yang mengatur otot*otot mastikasi terdapat pada nucleus
trigeminal motorik. /nalisis distribusi ukuran soma motoneuron menandakan
bahwa nucleus trigeminal motorik terdiri dari motoneuron gamma dan alfa.
0ejumlah studi pembuktian neural mendemostrasikan bahwa motoneuron gamma
yang menginervasi otot*otot mastikasi dipisahkan secara anatomi di dalam
nucleus8 otoneuron penutup rahang berlokasi di dorsolateral, sedangkan
motoneuron pembuka rahang berlokasi di divisi ventromedial nucleus.
+engamatan intraselular dan ekstraselular terhadap motoneuron mastikasi
menunjukkan bahwa input sinaps untuk motoneuron pembuka dan penutup rahang
berbeda. @ontohnya adalah aktivitas yang memulai gelondong otot untuk menutup
rahang tidak mempengaruhi motoneuron pembuka rahang, tapi aktivitas neural
yang memulai mekanoreseptor pada regio oral dan fasial akan menghambat otot
penutup rahang dan meningkatkan aktivitas otot pembuka rahang.
Dendrit dari motoneuron trigeminal ekstensif dan kompleks. Dendrit dari
semua grup motoneuron yang berbeda, memperpanjang di luar batas nucleus
motorik, tapi di sini terdapat sedikit tumpang tindih antara dendrite motoneuron di
region dorsolateral dan ventromedial nucleus motorik. 9eknik ini menghasilkan
gambaran yang lebih rinci dari struktur mikro nucleus trigeminal motorik, dan
penting untuk memahami mekanisme reflek mastikasi.
1.6.* "$kle$s 4ipoglosal (otorik
5ukleus hipoglosal motorik yang mengatur otot lidah lebih homogen
daripada nucleus trigeminal motorik. 2a terbentuk dari motoneuron yang besar dan
multipolar dan sebuah populasi dari interneuron*interneuron kecil. Dendrit*dendrit
15
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
16/42
motoneuron besar melintasi garis tengah ke nucleus hipoglosal kontralateral atau
berseberangan dalam formasi reticular. 2nterneuron*interneuron kecil memiliki
hanya satu atau dua dendrite yang terdiri oleh nucleus secara total.
1.6.+ "$kle$s asial (otorik
5ukleus fasial motorik terdiri atas tiga kolom longitudinal motoneuron.
6olom*kolom medial dan lateral yang lebih besar terpisah oleh kolom intermediet
yang lebih kecil. 0tudi pembuktan neural menunjukkan bahwa otot fasial
direpresentasikan secara topografi di dalam nucleus. ;tot yang mengontrol bibir
atas dan nares mempunyai motoneuron sendiri pada bagian ventral dan dorsal
kolom sel lateral. ;tot bibir bawah disuplai oleh motoneuron pada kolom sel
intermediet. ;tot*otot yang berhubungan dengan telinga dikontrol oleh
motoneuron pada kolom sel medial. 9erdapat perbedaan utama pada pola dendrit
antara motoneuron di - kolom sel. Dendrit pada motoneuron fasial secara luas
berada di subdivisi yang sama yang mengandung soma, tapi terkadang meluas di
luar batas nucleus fasial motorik.
1.6. ontrol (astikasi
5uclei sensori dan motorik yang terdapat pada brain stem memiliki peranan
yang yang sangat penting dalam proses pengontrolan mastikasi. +ola dasar
oscillatory pergerakan mastikasi berawal dari generator neural yang terdapat di
brain stem. 2nput sensori afferent yang terjadi pada nuclei ini juga merupakan
faktor yang tak kalah pentingnya dalam pembentukan proses mastikasi. Dan
faktor yang berpengaruh besar lagi adalah pusat otak akan mempengaruhi system
koordinasi brain stem mastikatori. 0etelah sekian banyak penelitian dilakukan,
tiga hal inilah yang merupakan faktor utama yang berpengaruh besar terhadap
pengontrolan proses mastikasi.
1.7 Akti#itas brain stem sela'a 'astikasi
(erakan dasar mastikasi dapat terjadi tanpa adanya input sensori dalam
kavitas oral, fakta menunjukkan bahwa gerakan mandibula ke atas dan bawah
16
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
17/42
berasal dari dalam brain stem. 3asil percobaan juga membuktikan bahwa faktor*
faktor pemicu gerakan mastikasi adalah adanya hubungan dari sirkuit neural yang
membentuk jaringan neural oscillatory yang mampu merangsang terjadinya pola
gerakan mastikasi. 5eural oscillator ini disebut sebagai generator pola mastikasi
atau pusat mastikasi. 0elain mastikasi, brain stem juga bertanggung jawab dalam
proses respiratori dan proses penelanan. 0elain adanya neural generator, mastikasi
juga terjadi karena aktivitas gerak reflex otot yang diinisiasi oleh stimulasi dari
strukur orofacial.
(erak refleks yang timbul dari area orofacial bermacam*macam, termasuk juga gerak lidah, facial, dan berbagai gerak rahang. Dalam gerak refleks orofacial
ini terdapat sekurang*kurangnya satu motor nucleus dan beberapa sinaps, dan
prosesnya termasuk sederhana bila dibandingkan dengan refleks*refleks lain yang
lebih kompleks "sebagai contohnya proses penelanan&.
(erak refleks orofacial yang paling sering diteliti adalah gerak refleks pada
"a!closing dan refleks "a!"er# , yang dapat terjadi dengan mengetuk ujung dagu.
0aat mengetuk ujung dagu ini, muscle spindle pada otot*otot "a!closing tertarik
dan menhasilkan input sensori yang akan menginisiasi gerak refleks. 0etelah
waktu yang singkat "sekitar A detik& electromyography "B(& menunjukkan
adanya aktivitas yang terjadi pada otot masseter dan temporalis. B( juga
menunjukkan output berupa gerak motorik pada otot yang akan menutup rahang.
6arena waktu terjadinya yang sangat singkat, gerak refleks ini sama dengan gerak
#nee"er# refleks dimana hanya satu sinaps yang bekerja "refleks monosynaptic&.
2nput refleks "a!closing selain muscle spindle adalah stimulasi ligament
periodontal, 9, dll dapat menimbulkan refleks "a!closing dalam waktu
singkat. 3al ini dibuktikan dengan percobaan anestesi yang diaplikasikan pada
gigi dan rahang bawah menurunkan input tapi tidak menghentikan refleks.
+roses "a!opening diinisiasi oleh stimuli mekanik dari ligament
periodontal dan mekanoreseptor pada mukosa. 0timuli ini menghasilkan eksitasi
17
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
18/42
otot "a!opening dan inhibisi pada otot "a!closing . +roses ini tidak termasuk
refleks monosynaptic dan sekurang*kurangnya satu interneuron bekerja.
+roses mastikasi diinisiasi oleh stimuli elektrik dari cortex yang menyokong
otot "a!closing dan "a!opening . !egitu kompleks proses terjadinya gerak
mastikasi, pada intinya ritme mastikasi dihasilkan dari generator pada brain stem
yang diaktivasi oleh pusat dibantu dengan input peripheral yang pada akhirnya
menghasilkan output ritmikal dengan frekuensi yang sesuai dengan input yang
terjadi.
/ktivitas motoneuron trigeminal saat proses pengunyahan diteliti
menggunakan aktivitas itrasel dari motoneuron C yang mengontrol otot masseter
" "a!closing & dan digastrics " "a!opening &. otoneuron masseter depolarisasi saat
fase closing dan hiperpolarisasi "inhibisi& saat fase opening . otoneuron
digastrics depolarisasi saat opening , akan tetapi tidak hiperpolarisasi saat closing.
A. Penelanan
enurut kamus deglutasi atau deglutition diterjemahkan sebagai proses
memasukkan makanan kedalam tubuh melalui mulut $the process of ta#ing food
into the body through the mouth%.
+roses menelan merupakan suatu proses yang kompleks, yang memerlukan
setiap organ yang berperan harus bekerja secara terintegrasi dan
berkesinambungan. Dalam proses menelan ini diperlukan kerjasama yang baik
dari A syaraf cranial, syaraf servikal dan lebih dari -= pasang otot menelan.
+ada proses menelan terjadi pemindahan bolus makanan dari rongga mulut
ke dalam lambung. 0ecara klinis terjadinya gangguan pada deglutasi disebut
disfagia yaitu terjadi kegagalan memindahkan bolus makanan dari rongga mulut
sampai ke lambung.
18
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
19/42
(ambar #
"e$rofisiologi 'enelan
+roses menelan dapat dibagi menjadi - fase yaitu fase oral, fase faringeal
dan fase esophageal.
1.7.1 ase oral
+ada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolus makanan yang
dilaksanakan oleh gigi geligi, lidah, palatum mole, otot*otot pipi dan saliva untuk
menggiling dan membentuk bolus dengan konsistensi dan ukuran yang siap untuk ditelan. +roses ini berlangsung secara disadari. +roses ini bertahan kira*kira =.<
detik
+eranan saraf kranial pada pembentukan bolus fase oral.
;'(/5 /))B'B5 "sensorik& B))B'B5 "motorik&
19
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
20/42
andibul
a
!ibir
ulut 7
pipi
Lidah
n. 1. "maksilaris&
n. 1. "maksilaris&
n.1. "maksilaris&
n.1.- "lingualis&
5.1 : m. 9emporalis, m.
maseter, m. pterigoid
n. 122 : m.orbikularis oris, m.
>igomatikum, m.levator labius oris,
m.depresor labius oris, m. levator
anguli oris, m. depressor anguli
oris
n.122: m. mentalis, m.
risorius, m.businator
n.422 : m. hioglosus, m.
mioglosus
+ada fase oral ini perpindahan bolus dari rongga mulut ke faring segera
terjadi, setelah otot*otot bibir dan pipi berkontraksi meletekkan bolus diatas lidah.
;tot intrinsik lidah berkontraksi menyebabkan lidah terangkat mulai dari bagian
anterior ke posterior. !agian anterior lidah menekan palatum durum sehingga
bolus terdorong ke faring.
!olus menyentuh bagian arkus faring anterior, uvula dan dinding posterior
faring sehingga menimbulkan refleks faring. /rkus faring terangkat ke atas akibat
kontraksi m. palato faringeus "n. 24, n.4 dan n.422&
20
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
21/42
+eranan saraf kranial fase oral
;'(/5 /))B'B5 "sensorik& B))B'B5 "motorik&
!ibir
ulut 7
pipi
Lidah
?vula
n. 1. "mandibularis&,
n.1.- "lingualis&
n. 1. "mandibularis&
n.1.- "lingualis&
n.1. "mandibularis&
n. 122 : m.orbikularis oris,
m.levator labius oris, m. depressor
labius, m.mentalis
n.122: m.>igomatikus,levator
anguli oris, m.depressor anguli oris,
m.risorius. m.businator
n.24,4,42 : m.palatoglosus
n.24,4,42 :
m.uvulae,m.palatofaring
adi pada fase oral ini secara garis besar bekerja saraf karanial n.1 dan
n1.- sebagai serabut afferen "sensorik& dan n.1, n122, n.24, n.4, n.42, n.422
sebagai serabut efferen "motorik&.
1.*.2 ase aringeal
)ase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior
"arkus palatoglosus& dan refleks menelan segera timbul. +ada fase faringeal ini
terjadi :
21
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
22/42
1m. 9ensor veli palatini "n.1& dan m. Levator veli palatini "n.24, n.4 dan
n.42& berkontraksi menyebabkan palatum mole terangkat, kemudian uvula tertarik
keatas dan ke posterior sehingga menutup daerah nasofaring.
2m.genioglosus "n.422, servikal #&, m ariepiglotika "n.24,n4&
m.krikoaritenoid lateralis "n.24,n.4& berkontraksi menyebabkan aduksi pita suara
sehingga laring tertutup.
3Laring dan tulang hioid terangkat keatas ke arah dasar lidah karena
kontraksi m.stilohioid, "n.122&, m. (eniohioid, m.tirohioid "n.422 dan n.servikal
2&.
46ontraksi m.konstriktor faring superior "n.24, n.4, n.42&, m. 6onstriktor
faring inermedius "n.24, n.4, n.42& dan m.konstriktor faring inferior "n.4, n.42&
menyebabkan faring tertekan kebawah yang diikuti oleh relaksasi m. 6riko faring
"n.4&
5+ergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus esofagus
dan dorongan otot*otot faring ke inferior menyebabkan bolus makanan turun ke
bawah dan masuk ke dalam servikal esofagus. +roses ini hanya berlangsung
sekitar satu detik untuk menelan cairan dan lebih lama bila menelan makanan
padat.
22
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
23/42
(ambar . )ase +haringeal
+eranan saraf kranial pada fase faringeal
;rgan /fferen Bfferen
Lidah
+alatum
3yoid
5asofaring
)aring
n.1.-
n.1., n.1.-
n.Laringeus
superior cab
internus "n.4&
n.4
n.4
n.1 :m.milohyoid, m.digastrikus
n.122 : m.stilohyoid
n.422,n@# :m.geniohyoid, m.tirohyoid
n.422 :m.stiloglosus
n.24, n.4, n.42 :m.levator veli palatini
n.1 :m.tensor veli palatini
n.1 : m.milohyoid, m. Digastrikus
n.122 : m. 0tilohioid
n.422, n.@.# :m.geniohioid, m.tirohioid
n.24, n.4, n.42 : n.salfingofaringeus
n.24, n.4, n.42 : m. +alatofaring,
m.konstriktor faring sup, m.konstriktor
ffaring med.
23
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
24/42
Laring
Bsofagus
n.rekuren
"n.4&
n.4
n.4,n.42 : m.konstriktor faring inf.
n.24 :m.stilofaring
n.4 : m.krikofaring
+ada fase faringeal ini saraf yang bekerja saraf karanial n.1., n.1.- dan n.4
sebagai serabut afferen dan n.1, n.122, n.24, n.4, n.42 dan n.422 sebagai serabut
efferen.
!olus dengan viskositas yang tinggi akan memperlambat fase faringeal,meningkatkan waktu gelombang peristaltik dan memperpanjang waktu
pembukaan sfingter esofagus bagian atas. !ertambahnya volume bolus
menyebabkan lebih cepatnya waktu pergerakan pangkal lidah, pergerakan palatum
mole dan pergerakan laring serta pembukaan sfingter esofagus bagian atas. Waktu
&haryngeal transit juga bertambah sesuai dengan umur.
6ecepatan gelombang peristaltik faring rata*rata # cmdetik. c.@onnel
dalam penelitiannya melihat adanya sistem pompa yang bekerja yaitu :
1;ropharyngeal propulsion pomp ";;+& adalah tekanan yang ditimbulkan
tenaga lidah - depan yang mendorong bolus ke orofaring yang disertai tenaga
kontraksi dari m.konstriktor faring.
23ypopharyngeal suction pomp "30+& adalah merupakan tekanan negatif
akibat terangkatnya laring ke atas menjauhi dinding posterior faring, sehingga
bolus terisap ke arah sfingter esofagus bagian atas. 0fingter esofagus bagian atas
24
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
25/42
dibentuk oleh m.konstriktor faring inferior, m.krikofaring dan serabut otot
longitudinal esofagus bagian superior.
1.7. ase Esofageal
+ada fase esofageal proses menelan berlangsung tanpa disadari. !olus
makanan turun lebih lambat dari fase faringeal yaitu -* cm detik.
)ase ini terdiri dari beberapa tahapan :
#. Dimulai dengan terjadinya relaksasi m.kriko faring. (elombang
peristaltik primer terjadi akibat kontraksi otot longitudinal dan otot sirkuler
dinding esofagus bagian proksimal. (elombang peristaltik pertama ini akan
diikuti oleh gelombang peristaltik kedua yang merupakan respons akibat regangan
dinding esofagus.
. (erakan peristaltik tengah esofagus dipengaruhi oleh serabut saraf
pleksus mienterikus yang terletak diantara otot longitudinal dan otot sirkuler
dinding esofagus dan gelombang ini bergerak seterusnya secara teratur menuju ke
distal esofagus.
@airan biasanya turun akibat gaya berat dan makanan padat turun karena
gerak peristaltik dan berlangsung selama %*= detik. 'sophagal transit time
bertambah pada lansia akibat dari berkurangnya tonus otot*otot rongga mulut
untuk merangsang gelombang peristaltik primer.
1.*.+ Peranan siste' saraf &ala' proses 'enelan
+roses menelan diatur oleh sistem saraf yang dibagi dalam - tahap :
19ahap afferensensoris dimana begitu ada makanan masuk ke dalam
orofaring langsung akan berespons dan menyampaikan perintah.
25
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
26/42
2+erintah diterima oleh pusat penelanan di edula oblongatabatang otak
"kedua sisi& pada trunkus solitarius di bag. Dorsal "berfungsi utuk mengatur fungsi
motorik proses menelan& dan nukleus ambigius yg berfungsi mengatur distribusi
impuls motorik ke motor neuron otot yg berhubungan dgn proses menelan.
39ahap efferenmotorik yang menjalankan perintah
Gangg$an &egl$tasi8 'enelan
0ecara medis gangguan pada peristiwa deglutasi disebut disfagia
atau sulit menelan, yang merupakan masalah yang sering dikeluhkan baik oleh
pasien dewasa, lansia ataupun anak*anak.
enurut catatan rata*rata manusia dalam sehari menelan sebanyak
kurang lebih === kali, sehingga masalah disfagia merupakan masalah yang
sangat menggangu kualitas hidup seseorang.
Disfagia merupakan gejala kegagalan memindahkan bolus makanan
dari rongga mulut sampai ke lambung.
6egagalan dapat terjedi pada kelainan neuromuskular, sumbatan mekanik
sepanjang saluran mulai dari rongga mulut sampai lambung serta gangguan
emosi. Disfagia dapat disertai dengan rasa nyeri yang disebut odinofagia.
!erdasarkan difinisi menurut para pakar "ettew, 0cott !rown dan !oeis&
disfagia dibagi berdasarkan letak kelainannya yaitu di rongga mulut, orofaring,
esofagus atau berdasarkan mekanismenya yaitu dapat menelan tetapi enggan,
memang dapat menelan atau tidak dapat menelan sama sekali, atau baru dapat
menelan jika minum segelas air, atau kelainannya hanya dilihat dari gangguan di
esofagusnya.
26
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
27/42
BAB II
4ASI9 PE"GA(ATA"
2.1 Ta,el 4asil Penga'atan
2.1.1 Peng$n%a!an
2.1.1.1 ek$atan Gigit (aksi'al
:enis kela'in
orang co,aGigi
e&ala'an gigit
anan0'' iri0''
E
2nsisiv pertama A <
6aninus
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
28/42
olar pertama G G
2.1.1.2 Efisiensi $n%a!
+erhitungan efisiensi kunyah
Peng$n%a!an 2; kali
!erat sisa makanan : -G gr H ## gr I A gr
Bfisiensi kunyah : J I NA
beratnasi sebelum dikunyah x #==K
I A= x #==K I #-=K
Peng$n%a!an 1+ kali
!erat sisa makanan : -% gr H ## gr I G gr
Bfisiensi kunyah : J I NA
beratnasi sebelum dikunyah x #==K
I G= x #==K I #-
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
29/42
E #-= K #-< K #-= K
2.1.1. elela!an pa&a Otot
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
30/42
terjadi gerakan naik turun pada leher atas
2.1.2.2 Pengar$! Peningkatan Sekresi Sali#a ter!a&ap Penelanan
Perlak$an Respon orang co,a
Dengan pemijatan 9erasa lebih mudah
9anpa pemijatan 9erasa lebih susah
6emudahan menelan : +erlakuan dengan pemijatan selama #< kali pengunyahan,
bolus makanan terasa lebih lunak sehingga lebih mudah ditelan
2.1.2. Pengar$! :enis (akanan Ter!a&ap Penelanan
enis kelamin
orang coba
6emudahan menelan dan respon oran coba
# : =,< # : # # : # : -
E - 0angat sulit
ditelan"&
akanan cukup
mudah ditelan
"&
0angat mudah
menelan "&
2.1. Prose&$r Perco,aan Refleks 0Gagging Reflexs)
2.1..1 Pengar$! Sent$!an Ter!a&ap Refleks ($nta!
9okasi Sent$!an
?jung lidah -
Dorsal lidah -
Lateral kiri -
30
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
31/42
Lateral kanan -
/nterior -
+osterior
+osterior palatum
?vula
9onsil
)aring atas "jika
bisa&*
Mang paling sensitif
adalah:uvula
2.1..2 Pengar$! S$!$ &an Sent$!an Ter!a&ap Refleks ($nta!
9okasi Respon ter!a&ap s$!$
Dingin Panas
?jung lidah - -
Dorsal lidah -
Lateral kiri - -
Lateral kanan - -
/nterior - -
+osterior - -
+osterior palatum
?vula
9onsil
)aring atas "jika bisa& - -
31
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
32/42
Mang paling sensitif adalah: uvula uvula
et
* : tidak terjadi refleks muntah
: /da keinginan refleks muntah
: sangat terangsang untuk muntah
: 0udah akan muntah
2.1..2 Pengar$! Rasa Pa!it Ter!a&ap Refleks ($nta!
:enis ela'in Daera!
%ang
&itetesi
Reaksi orang co,a
+erempuan +osterior
lidah
0angat ingin muntah, terasa pahit
2.2 PERTA"AA" DA" :A
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
33/42
lebih kuat dari pada perempuan. 3al ini terjadi karena otot pengunyahan
pada laki*laki lebih kuat dan besar dari pada perempuan, selain itu faktor
kebiasaan mengunyah atau makan makanan dengan tekstur keras juga
mempengaruhi kekuatan gigitan seseorang.
3 engapa makanan ada yang mudah ditelan dan ada yang sukar N
elaskan mengapaN
6arena cairan rongga mulut, otot*otot pengunyahan, gigi dan organ*
organ yang terlibat dalam proses pengunyahan hingga penelanan
menyesuaikan kerjanya dengan struktur makanan "bolus&. akanan
yang dimakan banyak yang berbeda baik bentuk dan kandungan air
dalam makanan tersebut. akanan yang bentuknya kasar dan
mengandung sedikit kandungan air akan sukar ditelan. 0edangkan
makanan yang bentuknya halus dan mengandung banyak air akan lebih
mudah ditelan. 3al ini dikarenakan dalam rongga mulut terdapat saliva
yang berperan sebagai pelumas dan membantu proses penelanan,
dimana saliva sendiri terdiri dari $$K air.
4 engapa rasa pahit dapat merangsang refleks muntah
6arena rasa pahit merupakan salah satu perangsang rasa muntah dimana
rasa pahit ini merangsang impuls saraf sensorik yang diteruskan ke otak melalui 5. (lossofaringeus, setelah mencapai otak rangsangan
motoriknya akan dibawa kembali oleh 5.vagus untuk memberi refleks
muntah, dimana di dalam rongga mulut terdapat saraf motorik maupun
sensorik yang keduanya saling bekerja sama. 0elain itu rasa pahit
merupakan tanda bagi tubuh ketika terdapat >at asing yang akan masuk
ke dalam tubuh sehingga tubuh berusaha menolak dengan gagging
refleks. 3al inilah yang memberi refleks muntah pada seseorang yang
merasakan rasa pahit di dalam rongga mulut.
BAB III
33
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
34/42
PE(BA4ASA"
.1 Peng$n%a!an
.1.1 ek$atan Gigit (aksi'al
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan orang coba dan balok
dari malam merah. 6emudian meletakkan balok malam pada gigi orang coba
wanita yang akan diuji. eminta kepada orang coba untuk menggigit dengan
maksimal balok merah. Dan mengukur kedalaman gigit dengan menggunakan
jangka baik pada bagian atas maupun bagian bawah. 6emudian melakukandengan menggunakan prosedur yang sama namun pada gigi molar pertama, gigi
caninus, dan gigi incisive pertama sebelah kanan.
6emudian melakukan pada gigi sebelah kiri, dan pada orang coba laki*laki.
6emudian melakukan pencatatan dari data yang didapatkan.
+ada percobaan kali ini didapatkan hasil pengamatan, kekuatan gigit
maksimal baik di bagian kiri maupun kanan pada orang coba laki*laki memilikikedalaman gigit maksimal yang lebih besar dibandingkan dengan orang coba
perempuan. 3al ini diakibatkan oleh kekuatan otot mastikasi pada laki*laki lebih
kuat dibandingkan dengan perempuan.
.1.2 Efisiensi k$n%a!
3al pertama yang dilakukan adalah menjelaskan kepada orang coba
mengenai apa yang akan dilakukan. 6emudian menimbang nasi putih dengan
rasio satu banding satu dengan ukuran satu sendok makan. Lalu menimbang
saringan dan mengunyah nasi putih dengan kecepatan satu kali kunyah per detik
sebanyak dua puluh kali pengunyahan. 6emudian berkumur dengan
menggunakan aOua, dan mengeluarkannya diatas saringan. enyiram saringan
dengan air mengalir sebanyak satu gelas. 0etelah itu menghitung efisiensi kunyah
dengan cara membagi berat sisa makanan dengan berat nasi kali #==K. 6emudian
mengulangi prosedur diatas dengan pengunyahan sebanyak #= dan #< kali.
0etelah itu melakukan pencatatan dari data yang didapatkan.
34
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
35/42
+ada percobaan kali ini didapatkan hasil pengamatan semakin besar jumlah
pengunyahan maka akan semakin besar efisiensi kunyahnya. /kan tetapi pada
pengunyahan sebanyak #= kali dihasilkan efisiensi yang sama ketika pengunyahan
= kali. 6esalahan ini dapat terjadi kemungkinan karna pada saat penimbangan
sissa makanan yang kurang teliti atau masih adanya sisa makanan pada rongga
mulut sehingga tidak semua dikeluarkan. 0ecara keseluruhan, hasil percobaan
sesuai dengan dasar teori yang ada yaitu semakin besar frekuensi kunyah maka
akan semakin besar efisiensi kunyahnya.
.1. elela!an pa&a Otot
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
36/42
+ada percobaan kali ini didapatkan hasil, 9erdapat keadaan normal pada
tekstur, bentuk, serta ukuran pada saat orang coba melakukan pergerakan yang
sesuai dengan instruksi operator.
.2 Pe'eriksaan proses 'enelan
.2.1 Pe'eriksaan Palpasi pa&a saat (enelan
Langkah pertama yang dilakukan adalah meminta orang coba untuk berdiri
tegak. 6emudian menginstruksikan orang coba untuk minum. Lalu melakukan
inspeksi dan palpasi pada leher bagian atas, apa yang telah dirasakan ketika orangcoba melakukan penelanan dan bagaimana pola gerakannya. Dari percobaan dapat
disimpulkan pola pergerakan yaitu normal tak ada hambatan, dengan adanya
gerakan naik turun di area esofagus.
2.2.2 Pengar$! Penigkatan Sekresi Sali#a ter!a&ap Penelanan
+ada praktikum kali ini tahapan pertama yang dilakukan adalah orang coba
diinstruksikan untuk mengunyah nasi dengan perbandingan #:# . 6emudianmemijat bagian pipi "disekitar kelenjar parotis& sambil terus mengunyah. ika
sudah #< kali pengunyahan, instruksikan kepada orang coba untuk menelan.
6emudian mencatat respon orang coba terhadap kemudahan menelan yang
dirasakan. 0etelah itu mengulangi percobaan tersebut tanpa melakukan pemijatan
terlebih dahulu. Lalu membandingkan kemudahan menelan antara menelan
dengan pemijatan dan tanpa pemijatan yang dirasakan oleh orang coba.
+ada praktikum ini, didapatkan hasil pengamatan yaitu terdapat kemudahan
penelanan dengan ditambahkannya perlakuan pemijatan dibandingkan dengan
tanpa adanya perlakuan pemijatan. +ada saat dilakukan pemijatan, terasa tekstur
makanan yang dikunyah lebih lembut.
3al ini dapat terjadi karna dengan adanya perlakuan pemijatan dapat
merangsang sekresi saliva oleh kelanjar parotis. 0ehingga dalam proses
pengunyahan makanan terasa tekstur makanan yang dihasilkan lebih lembut dan
36
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
37/42
dapat ditelan dengan mudah. 0aliva berperan dalam proses pengunyahan maupun
penelanan dan berfungsi sebagai pelumas dalam rongga mulut.
2.. Pengar$! :enis (akanan Ter!a&ap Penelanan
;rang coba diinstruksikan untuk mengunyah nasi putih dengan
perbandingan nol koma banding satu. 6emudian meminta orang coba untuk
menelannya. 0etelah itu mencatat apa yang dirasakan. engulangi percobaan
tersebut untuk jenis nasi putih "#:#, #:, #:-&. embedakan kemudahan menelan
pada beberapa jenis nasi putih tersebut.
+ada praktikum kali ini didapatkan hasil pengamatan, pada proses
penelanan yang terasa paling mudah adalah ketika menelan nasi dengan
perbandingan satu dibanding tiga. Dan proses penelanan paling sukar dijumpai
saat melakukan proses penelanan nasi dengan perbandingan satu dibanding satu.
3al ini dapat terjadi karna semakin banyak perbandingan kadar air yang
terkandung didalam nasi yang ditelan, maka akan semakin mudah dalam proses
penelanan. aka pada praktikum kali ini hasil pengamatan telah sesuai denganteori yang telah ada, yakni dengan adanya data hasil pengamatan yang
menunjukkan bahwa penelanan nasi dengan rasio kadar air tertingi terasa paling
mudah untuk ditelan, dan pada kadar air terendah paling sukar untuk ditelan.
3al ini dikarenakan saliva yang terdiri dari $$K air mudah menyatu dengan
makanan terutama yang memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga
memudahkan proses penelanan ketika mencerna makanan.
2.* Prose&$r Perco,aan Reflex ($nta!
2.*.1 Pengar$! Sent$!an Ter!a&ap Reflex ($nta!
+ada percobaan kali ini hal pertama yang dilakukan adalah meminta orang
coba untuk duduk tenang dan membuka mulut. 6emudian melakukan sentuhan
37
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
38/42
ringan dengan spatel lidah dari kayu, pada beberapa bagian lidah : ujung lidah,
dorsal lidah, lateral kanan dan kiri, bagian anterior dan posterior lidah, posterior
palatum, uvula, tonsil, faring bagian atas dapat dijangkau. 6emudian mengamati
bagian rongga mulut manakah yang paling senstif terhadap terjadinya gagging
reflex.
+ada percobaan kali ini didapatkan bagian yang paling sensitive adalah
bagian uvula dan tonsil. 3al ini tampak ketika memnerikan sentuhan ringan
didaerah tersebut, orang coba langsung merasakan mual dan terasa ingin muntah.
3al ini dapat terjadi karena daerah tonsil dan uvula merupakan daerah pemicukemoreseptor atau yang disebut dengan @hemoreseptor 9rigger Pone "@9P& yang
cukup sensitive. 0elain itu, di area tersebut terdapat saraf H saraf yang sangat
sensitif terhadap sentuhan sehingga mudah merangsang terjadinya gagging
refleks.
2.*.2 Pengar$! S$!$ &an Sent$!an Ter!a&ap Reflex ($nta!
+ada percobaan kali ini hal pertama yang dilakukan adalah meminta orangcoba untuk berkumur dengan menggunakan air es. 6emudian melakukan sentuhan
ringan dengan spatel lidah dari kayu, pada beberapa bagian lidah : ujung lidah,
dorsal lidah, lateral kanan dan kiri, bagian anterior dan posterior lidah, posterior
palatum, uvula, tonsil, faring bagian atas dapat dijangkau. 6emudian mengamati
bagian rongga mulut manakah yang paling senstif terhadap terjadinya gagging
reflex. 0etelah itu orang coba diminta beristirahat selama sepuluh menit dan
diinstruksikan untuk berkumur dengan air hangat dan kemudian melakukan
sentuhan ringan kembali pada daerah*daerah pada prosedur diatas.
+ada percobaan kali ini didapatkan bagian yang paling sensitive adalah
bagian uvula dan tonsil. 3al ini tampak ketika memberikan sentuhan ringan
didaerah tersebut, orang coba langsung merasakan mual dan terasa ingin muntah.
3al ini dapat terjadi karena daerah tonsil dan uvula merupakan daerah pemicu
kemoreseptor atau yang disebut dengan @hemoreseptor 9rigger Pone "@9P& yang
cukup sensitive.
38
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
39/42
+ada hasil pengamatan dengan perlakukan berkumur dengan menggunakan
air es, tampak adanya pengurangan daya reflex muntah yang terjadi. 3al ini
disebabkan oleh suhu dingin dapat menghambat terjadinya impuls saraf sensoris
yang nantinya dapat memicu terjadinya gagging reflex. 3al ini berkebalikan
dengan hasil pengamatan dnegan perlakuan diberi air hangat. 3al ini dapat terjadi
karna perlakuan air panas dapat mempercepat terjadinya impuls saraf di daerah
@9P untuk menghasilkan respon berupa gagging reflex.
2.*. Pengar$! Rasa Pa!it Ter!a&ap Reflex ($nta!
+ada percobaan kali ini, oranag coba diminta untuk duduk dengan tenang.
6emudian memasukkan obat yang rasanya pahit ke dalam siring. 6emudian
meneteskannya pada daerah yang paling sensitive berdasarkan percobaan
sebelumnya. Lalu mencatat reaksi yang terjadi pada orang coba.
+ada percobaan kali ini didapatkan hasil, ketika diteteskan pada uvula orang
coba merasa sangat ingin muntah karena terasa pahit, dan terjadi salivasi.
6emudian pada daerah tonsil dan uvula orang coba lebih merasa ingin muntah.3al ini terjadi karena, ketika terdapat >at asing yang dianggap berbahaya masuk
ke dalam tubuh maka akan direfleksikan dengan rasa pahit sebagai respon tubuh.
0elanjutnya ketika impuls diteruskan ke otak akan diinstruksikan dalam bentuk
refleks muntah.
BAB I/
ESI(P@9A"
39
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
40/42
Dalam mencerna makanan banyak komponen yang terlibat yang memiliki
beberapa fungsi penting seperti pengunyahan, gerakan lidah, perasa, penelanan,
dan salivasi. +engunyahan merupakan hasil kerja sama dari peredaran darah, otot
mastikasi, saraf, tulang rahang, sendi temporo*mandibular, jaringan lunak rongga
mulut, dan gigi*gigi. Dalam proses makan, terdapat mekanisme fisiologik tubuh
untuk melindungi tubuh terhadap benda asing atau bahan*bahan yang berbahaya
bagi tubuh yang disebut dengan reflek muntah. 6ekuatan gigit maksimal pada laki
* laki lebih besar dan kuat daripada perempuan karena dipengaruhi oleh otot
mastikasi yang terlibat. 0emakin besar frekuensi kunyah maka semakin besar pula
efisiensi kunyahan. Daerah pada rongga mulut yang sensitif terhadap refleks
muntah yaitu posterior lidah dan palatum, uvula dan tonsil. ;leh karena itu
adapun hal H hal yang dapat memicu gagging refleks yaitu area dalam rongga
mulut, sentuhan, suhu, tekstur makanan dll.
DATAR P@STAA
(uyton 7 3all. #$$G. isiologi *edo#teran. akarta: B(@.
40
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
41/42
(uyton.#$$
-
8/18/2019 Mastikasi dan Refleks Muntah
42/42