Masku

25
Kita dapat menilai dari lima bab pertama buku ini, serta pengalaman praklinis dan klinis Anda sampai saat ini bahwa manusia adalah pokok dari sebuah jumlah besar dan berbagai macam gangguan dan cedera sistem muskuloskeletal. Disamping itu, gangguan atau cedera tertentu dapat menimbulkan masalah yang berbeda untuk individu yang berbeda. Hal ini tidak mengejutkan, sehingga, metode pengobatan yang spesifik untuk pasien yang mengalami gangguan pada muskuloskeletal sangat banyak dan beragam. Sebelum berdiskusi mengenai gangguan dan cidera pada sistem muskuloskeletal dan berbagai metode pengobatan pada bab selanjutnya, alangkah baiknya jika saat ini kita memperhatikan prinsip-prinsip umum serta metode spesifik pengobatan pada gangguan sistem muskuloskeletal. Sehingga Anda dapat mengetahui metode terapi dan juga pada diskusi-diskusi selanjutnya akan menjadi lebih bermakna untuk Anda. PRINSIP UMUM DALAM PENGOBATAN Prinsip adalah landasan yang memberikan dasar penalaran dan panduan untuk bertindak. Dalam praktik kedokteran, prinsip- prinsip umum diformulasikan dari hukum alam. Dengan demikian, prinsip-prinsip umum pengobatan harus menjadi alasan dasar dalam memilih metode spesifik pengobatan serta sebagai panduan Anda dalam bertindak selama masa perawatan. Hal ini tidak hanya penting untuk mengetahui apa yang sedang Anda lakukan atau apa yang Anda rencanakan tetapi juga untuk mengetahui alasan yang melatarbelakangi hal tersebut. Prinsip-Prinsip umum berikut disajikan dalam bentuk saran untuk Anda sebagai seorang praktisi di masa depan. Prinsip-prinsip pengobatan ini harus ditaati selalu. 1.TIDAK MEMBAHAYAKAN Sebagai hasil dari kemajuan ilmiah dalam beberapa tahun terakhir, Anda akan memiliki daya dan metode pengobatan yang efektif untuk membantu pasien Anda. Ingat, walaupun metode-metode

description

yf.hv

Transcript of Masku

Kita dapat menilai dari lima bab pertama buku ini, serta pengalaman praklinis dan klinis Anda sampai saat ini bahwa manusia adalah pokok dari sebuah jumlah besar dan berbagai macam gangguan dan cedera sistem muskuloskeletal. Disamping itu, gangguan atau cedera tertentu dapat menimbulkan masalah yang berbeda untuk individu yang berbeda. Hal ini tidak mengejutkan, sehingga, metode pengobatan yang spesifik untuk pasien yang mengalami gangguan pada muskuloskeletal sangat banyak dan beragam. Sebelum berdiskusi mengenai gangguan dan cidera pada sistem muskuloskeletal dan berbagai metode pengobatan pada bab selanjutnya, alangkah baiknya jika saat ini kita memperhatikan prinsip-prinsip umum serta metode spesifik pengobatan pada gangguan sistem muskuloskeletal. Sehingga Anda dapat mengetahui metode terapi dan juga pada diskusi-diskusi selanjutnya akan menjadi lebih bermakna untuk Anda.PRINSIP UMUM DALAM PENGOBATANPrinsip adalah landasan yang memberikan dasar penalaran dan panduan untuk bertindak. Dalam praktik kedokteran, prinsip-prinsip umum diformulasikan dari hukum alam. Dengan demikian, prinsip-prinsip umum pengobatan harus menjadi alasan dasar dalam memilih metode spesifik pengobatan serta sebagai panduan Anda dalam bertindak selama masa perawatan. Hal ini tidak hanya penting untuk mengetahui apa yang sedang Anda lakukan atau apa yang Anda rencanakan tetapi juga untuk mengetahui alasan yang melatarbelakangi hal tersebut. Prinsip-Prinsip umum berikut disajikan dalam bentuk saran untuk Anda sebagai seorang praktisi di masa depan. Prinsip-prinsip pengobatan ini harus ditaati selalu.1.TIDAK MEMBAHAYAKAN Sebagai hasil dari kemajuan ilmiah dalam beberapa tahun terakhir, Anda akan memiliki daya dan metode pengobatan yang efektif untuk membantu pasien Anda. Ingat, walaupun metode-metode tersebut memiliki potensi untuk memberikan manfaat besar, hal tersebut juga berpotensi untuk menimbulkan bahaya besar. Pengobatan akan dapat menjadi pedang bermata dua. Tanda pada penyakit iastrogenic memiliki arti kondisi yang berbahaya pada pasien yang ditimbulkan secara tidak sadar dan tidak sengaja oleh praktisi medis. Anda harus selalu waspada terhadap bahaya ini. Dalam merencanakan sebuah metode pengobatan untuk pasien Anda, potensi untuk memberikan manfaat harus lebih besar dibandingkan potensi menimbulkan kerugian. Bukan untuk dijadikan lebih baik dengan perawatanDapat dimengerti bahwa penyakit iastogenic adalah alasan utama litigasi (i.e., Gugatan diajukan terhadap praktisi oleh pasien atau kerabat)2. Pengobatan berdasarkan diagnosis dan prognosis yang akurat Sudah jelas bahwa Anda tidak dapat menolong pasien-pasien Anda jika Anda mengobati mereka berdasarkan diagnosis yang salah.Sebagai contoh, jika Anda mengobati pasien yang menderita demam rematik tetapi pada kenyataannya pasien tersebut memiliki osteomyelitis atau jika Anda mengobati pasien dengan penyakit osteomyelitis namun ternyata ia menderita sarkoma tulang. Selain itu, Anda tidak akan bisa menolong pasien Anda sebanyak yang harus Anda lakukan jika Anda hanya mengobati mereka melalui manifestasi sekunder penyakit tersebut (sebuah gejala atau tanda) tanpa membuat diagnosis penyakit primer yang tepatSebagai contoh, jika Anda selalu mengobati rasa sakit pasien tanpa mendiagnosa penyebabnya atau jika Anda mengobati kelainan bentuk kaki yang lumpuh tanpa mengetahui penyebab utamanya yang merupakan perbesaran neoplasma tulang belakang. Selanjutnya, Anda akan merugikan pasien Anda jika mengobati mereka dalam sebuah kondisi dengan prognosis yang baik yang akan meningkatkan spontanitas tanpa melakukan pengobatan atau Anda gagal dalam mengobati pasien tersebut ketika Anda berpikir bahwa prognosis mereka baik namun pada kenyataannya tidak. Anda mungkin berpikir bahwa semua kesalahan tersebut adalah kelalaian yang jarang terjadi, tapi sayangnya tidak!3. Pilih pengobatan dengan tujuan spesifikWalaupun tujuan utama pengobatan adalah untuk menolong pasien, tetapi pengobatan juga harus memilki tujuan spesifik untuk menangani masalah tertentu. Anda akan teringat pada Bab V yang membahas mengenai masalah atau keluhan utama pasien dengan gangguan dan cidera sistem musculoskeletal adalah 1) rasa sakit 2) penurunan fungsi 3) cacat penampilan fisik atau gaya berjalan yang abnormal. Oleh karena itu, setelah membuat diagnosis primer, maka keadaan akan bertanggung jawab atas masalah atau keluhan yang diajukan dan setelah membuat rencana pengobatan kondisi primer, Anda juga harus memilih pengobatan dengan tujuan yang spesifik dalam menangani masalah tersebut. Dengan demikian, pengobatan muskuloskeletal akan memilki satu atau lebih dari tujuan spesifik yang terdiri dari sebagai berikut : 1) menghilangan nyeri, 2) perbaikan fungsi, 3)pencegahan atau penanganan deformitas, and 4)perbaikan gaya berjalan.4. Bekerjasama dengan hukum alam Kekuatan restorative alami manusia benar-benar luar biasa dan hal ini merupakan satu kesatuan terkuat Anda dalam mengobati pasien yang mengalami gangguan dan cidera. Bekerjalah dengan kekuatan ini dan Anda akan banyak membantu pasien Anda; Bekerja tanpa kekuatan tesebut maka Anda hanya sedikit meraih titik kesuksesan. Anda harus memahami hukum alam dari perilaku jaringan tubuh manusia dalam berbagai keadaan untuk bekerja dengan mereka melalui pilihan tepat dari jenis umum pengobatan serta metode spesifik dan teknik pengobatan tertentu Selain itu, dengan mengetahui hukum alam dari tingkah laku manusia, Anda akan lebih banyak mengetahui bahwa yang pasien butuhkan adalah pemahaman Anda, kasih sayang, kebaikan dan jaminan serta keyakinan dalam diri Andaseorang praktisi medis. Jika Anda mengobati pasien dengan bantuan hukum alam, Anda akan sadar seberapa besar Anda bergantung pada kekuatan restorasi alami manusia.5. Be realistic and practical in your treatment Metode pengobatan tertentu akan terlihat menarik dalam teori namun tidak pada realita atau praktik pada pasien tertentu. Akal akan membawa kita kepada tiga pertanyaan penting : Apa tujuan spesifik dari metode pengobatan yang saya lakukan? Apakah saya akan mencapai tujuan saya dengan menggunakan metode pengobatan ini? Jika jawaban dari pertanyaan ini adalah tidak, sudah jelas Anda harus membuat pilihan lain. Jika jawabannya adalah ya, maka Anda harus bertanya pada diri Anda pertanyaan ketiga. Akankah hasil akhir dibenarkan oleh sarana atau metode yang digunakan. Akankah ini layak untuk pasien Anda dalam hal apa yang harus dia laluiberbagai resiko, ketidaknyamanan, masa jauh dari rumah, pekerjaan, atau sekolah?Jika jawaban dari pertanyaan ketiga ini adalah ya, maka Anda telah memilih metode pengobatan yang realistis dan praktis untuk pasien Anda. Namun, jika jawabannya adalah tidak, Anda harus memilih metode pengobatan yang lain dan menanyakan kembali ketiga pertanyaan seperti diatas pada diri Anda.6. Pilih pengobatan untuk pasien Anda sebagai seorang individupengobatan gangguan non traumatis pada sistem muskuloskeletal lebih elektif daripada kedaruratan di alam. Artinya, akan dibutuhkan waktu yang banyak untuk memilih, atau menyeleksi metode pengobatan tertentu yang paling cocok untuk pasien Anda dan kebutuhan khusus yang berkaitan dengan gangguan tersebut. Dengan cara ini, Anda akan menghindari menyeleksi metode pengobatan untuk sebuah kasus atau diagnosis yang seolah-olah ada dalam isolasi daripada kebutuhan individu. Gangguan tertentu dapat dapat menimbulkan masalah yang berbeda bagi satu individu dengan individu lainnya. Tidak hanya berhubungan dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan penyakit yang mendampinginya tetapi juga berhubungan dengan kepribadian dan reaksi psikologis yang muncul akibat timbulnya masalah. Dengan demikian, pilihan pengobatan yang Anda pilih akan dipengaruhi oleh factor-faktor tersebut sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Pada kenyataannya Anda berharap pengobatan yang Anda lakukan tidak hanya sekedar sebuah tindakan tetapi hal tersebut akan membawa dampak terhadap pasien Anda. Kita harus selalu ingat bahwa peran kita sebagai seorang praktisi medis adalah Kadang untuk menyembuhkan, kerap kali meringankan, selalu menyamankan. (suatu masyarakat pada abad 15)SEBUAH DOA UNTUK PRAKTISI MEDISBeberapa prinsip umum penting yang dicontohkan oleh Sir Hobert Hutchinson dari London Hospital, Inggris, berikut adalah litany yang beliau tulis untuk para dokter (1953) : Dari ketidakmampuan sampai mampu; Dari terlalu tinggi semangat untuk yang muda dan penghinaan terhadap yang tua; dari menempatkan pengetahuan sebelum kebijaksanaan, ilmu sebelum seni, kepandaian sebelum akal sehat; Dari merawat pasien sebagai kasus, dan dari menyembuhkan penyakit lebih parah dari daya tahan yang sama, Ya Tuhan, bebaskanlah kami. BENTUK UMUM DAN METODE PENGOBATAN SPESIFIK Bentuk PengobatanPasien dengan gangguan muskuloskeletal dirawat dengan berbagai bentuk atau jenis pengobatan, yang masing-masing mencakup sejumlah metode tertentu; Selanjutnya, masing-masing metode tertentu dapat dicapai dengan berbagai teknik khusus. Ini akan menjadi jelas untuk Anda pada tahap pelatihan ini bahwa penting untuk Anda mempelajari prinsip umum, bentuk umum atau jenis, dan metode pengobatan khusus daripada mempelajari rincian teknik khusus. Tujuh bentuk umum atau jenis pengobatan mencakup: 1) pertimbangan psikologis, 2) terapi obat-obatan, 3) peralatan orthopedi, 4) terapi fisik dan okupasi, 5) pembedahan manipualsi, 6) perbaikan dan rekontruksi,pembedahan, 7) stimulasi listrik, 8) gerakan pasif terus menerus, 9) terapi radiasi. Pengobatan terkadang digambarkan sebagai cara yang konservatif (saat operasi bedah tidak dilakukan) atau radikal (saat pengobatan terdiri dari operasi). Namun, pada beberapa keadaan dalam banyak keadaan, istilah-istilah ini kehilangan makna dan arti dan karena itu istilah nonoperasi dan operasi lebih tepat digunakan. Kegunaan dari rehabilitasi akan dibahas lebih lanjut secara khusus pada sesi selanjutya pada bab ini.Metode Pengobatan SpesifikPada bab selanjutnya, referensi dibuat untuk berbagai bentuk dan metode pengobatan spesifik yang berkaitan dengan gangguan dan cedera pada muskuloskeletal khusus. Pada bab ini, seluruh bentuk dan metode spesifik didiskusikan dalam sebuah kelompok sehingga Anda akan menilai hal tersebut dalam suatu sudut pandang dan juga referensi pengobatan pada bab selanjutnya akan lebih bermakna untuk Anda. Untuk masing-masing metdoe spesifik. Terdapat keadaaan yang menguntungkan dimana ada metode yang yang harus digunakan dan terdapat ekadaan yang tidak menguntungkan pula dimana ada metode yang tidak boleh digunakan. Pengetahuan tentang indikasi dan kontraindikasi sangat penting dalam memilih metode spesifik atau metode pengobatan untuk pasien tertentu dengan masalah khusus. Tidak selalu terdapat kebulatan pendapat, bahkan di antara para ahli, tentang indikasi dan kontraindikasi yang berkaitannya dengan pengobatan pada gangguan dan cidera karena pendapat mereka didasarkan tidak hanya pada prinsip-prinsi umum tetapui juga berdasarkan pengalaman pribadi dan pengetahuan terkini. Indikasi dan kontraindikasi dimodifikasi melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan pengembangan berbagai metode dan teknik. Mungkin terdapat salah satu terapi yang ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan tetapi terdapat pula beberapa jalur alternative lain yang lebih mudah dan aman untuk pasien Anda.1) Pertimbangan psikologisPada 400 SM Socrates mengatakan bahwa kita Tidak boleh mengobati tubuh tanpa berpikir dahulu. Setiap pasien butuh dan berhak atas perhatian terhadap psikologisnya dalam bentuk kasih sayang dan rasa simpati serta keyakinan bahwa segala upaya dapat dilakukan untuk membantu kesembuhan pasien tersebut. Untuk pasien yang menderita gangguan minor atau variasi muskuloskeletal normal, jenis perawatan yang dibutuhkan mungkin hanya sekedar penenangan. Tetapi, bentuk penting dari pengobatan membutuhkan waktu dan kemampuan; kekhawatiran atau kegelisahan pasien Anda sering lebih besar daripada yang Anda sadari. Pasien Anda bisa jadi tidak yakin jika Anda hanya mengatakan tidak ada hal serius yang terjadi sehingga tidak dibutuhkan perawatan apapun. Sebagian pasien Anda ada yang menafsirkan pernyataan tidak ada membabayang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut daripada tidak ada tindakan yang perlu dilakukan. Kebijaksanaan Anda akan meredakan kekhawatiran dan mengembalikan ketenangan pikiran pasien Anda.

2) Terapi Obat-obatanBanyak gangguan dan cidera pada sistem muskuloskeletal adalah kondisi fisik yang tidak ada terapi obat-obatan khusus. Sebagai contoh, tidak ada terapi khusus (belum ada) yang akan meningkatkan penyembuhan cidera pada jaringan muskuloskeletal atau membuat otot lemah menjadi lebih kuat, ligamen yang longgar menjadi lebih ketat, persedian yang kaku menjadi luwes, atau tulang yang cacat menjadi lurus. Meskipun demikian, ebberapa jenis obat-obatan mempunyai peran penting dalam pengobatan pada muskuloskeletal. Sejak persediaan obat-obatan tertentu terus menerus berubah sebagai akibat dari kemajuan di bidang farmasi, akan lebih baik buku ini membahas jenis obat-obatan daripada persiapan khusus atau merk dagang.

AnalgesicsUntuk menghilangkan rasa sakit pasien sesegera mungkin, bisa dan harus diatasi oleh analgesik yang tepat. Namun, penyebab utama rasa sakit harus ditentukan supaya jangan sampai Anda membuat kesalahan dalam mengobati gejala pada kondisi primer yang mana membutuhkan pengobatan khusus. Salisilat dan analgesik ringan lainnya efektif dalam mengurangi nyeri pada muskuloskeletal ringan. Narkotika harus digunakan dengan hati-hati, khususnya pada sakit yang kronis karena bahaya pada kecanduan obat iatrogenic.

Nonsteroidal anti-inflammatory drugsSelama dua dekade terakhir, Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), yang terdiri dari banyak variasi, telah menjadi telah menjadi salah satu obat yang paling sering diresepkan, khususnya untuk gangguan pada sistem muskuloskeletal. Obat ini menurunkan inflamasi dengan menghambat sintesis prostaglandin. Namun, mekanisme tersebut dapat juga menyebabkan komplikasi, seperti ulserasi gastrointestinal dan perdarahan serta gagal ginjal dan memperparah gagal jantung. Pada gangguan muskuloskeletal non-inflamasi, nonsteroidal anti-inflammatory drugs tidak lagi efektif dibandingkan analgesik ringan seperti acetaminophen.

Agen kemoterapiAntibiotik dan agen kemoterapi lain dapat bernilai besar dalam pengobatan infeksi muskuloskeletal spesifik, khususnya osteomyelitis dan septic arthritis. Namun, keduanya harus diberikan melalui perhitungan dengan menentukan, sejauh mungkin, organisme penyebab yang spesifik serta sensitivitasnya, atau perlawanan terhadap berbagai agen. Terapi antibiotok dibahas pada Bab 10. Selama dua decade terakhir, penggunaan agen sitotoksik pada kemoterapi kanker telah banyak berhasil meningkatkan angka kelangsungan hidup dan memperpanjang usia. Meskipun tidak selalu meningkatkan kualitasnya. Agen ini antikanker dibahas dalam Bab 14.

CorticosteroidsAksi anti-inflamasi kortikosteroid telah berperan penting dalam menurunkan manifestasi tertentu dari inflamasi non spesifik yang terkait dengan beberapa kondisi seperti bursitis dan rheumatoid arthritis, namun obat-obatain tersebut tidak menyembuhkan penyakit pokoknya. Selanjutnya, perpanjangan sistem pemberian kortikosteroid dapat menghasilkan banyak efek berbahaya. Sehingga, obat-obatan ini harus digunakan dengan hati-hati pada sistem pengobatan muskuloskeletal kronis. Injeksi kortikosteroid yang jarang dapat membantu. Namun, penulis ditunjukkan melalui penelitian dasar pada kelinci yang disuntikkan intra-artikular hidrokortison berulangkali mengakibatkan kerusakan pada tulang rawan artikular.

VitaminVitamin C agen spesifik terapi untuk hal-hal yang berkaitan dengan ketombe, dan vitamin D khusus untuk tipe klasik vitamin D-- penurunan rakhitis. Jenis rakhitis lain sulit diatasi dengan dosis biasa; pengobatan berbagai gangguan umum pada tulang diulas pada bab 9.

Obat-obatan spesifikKolkisin adalah salah satu dari beberapa contoh terapi obat-obatan spesifik yang memberikan bantuan dramatis pada satu kondisi tertentu. Artritis akut dibahas pada bab 10.

3) Perlengkapan & Perkakas OrthopediSebelum munculnya anestesi pada abad kesembilan belas, banyak pengobatan gangguan dan cidera pada muskuloskeletal melibatkan kegunaan berbagai jenis perlengkapan dan perkakas orthopedik yang dirancang untuk memberikan istirahat, dukungan, dan kekuatan korektif. Metode-metode ini sangat penting hingga masa depan nanti dan juga merupakan pertimbangan terbaik dalam kaitannya dengan tujuan spesifik pengobatan muskuloskeletal.

IstirahatSelama berabad-abad, istirahat total sangatlah dibutuhkan untuk gangguan dan cidera muskuloskeletal tertentu. Namun, istirahat yang terus menerus dan berkepanjangan dapat menimbulkan efek yang berbahaya, mencakup 1) Atropi otot 2) Atropi tulang (Osteoporosis) 3) Meningkatnya ekskresi kalsium 4) 5) 6) Dekubitus yang hanya dapat dicegah dengan perawatan yang luar biasa. Oleh karena itu, pasien yang terbaring di tempat tidur harus didorong untuk latihan kaki dan sebisa mungkin pasien dibantu saat pindah dari tempat tidur ke kursi atau kursi roda atau alat bantu jalan atau kruk yang digunakan beberapa kali pada setiap hari. Hal ini perlu diperhatikan bahwa konsep penggunaan ambulan terlalu dini untuk pasien yang baru saja menjalankan operasi besar tidak dapat dibenarkan sampai abad ke-20. Selama berabad-abad, istirahat dapat membantu menyembuhkan peradangan dan cidera pada jaringan muskuloskeletal dan juga membantu mengurangi rasa sakit akibat adanya pergerakan. Berdasarkan penelitian ilmiah penulis mengenai gerakan pasif terus menerus (seperti yang telah dibahas pada sesi berikutnya dalam bab ini) bahwa memakasakan istirahat dan imobilisasi yang kaku adalah hal yang tidak perlu dilakukukan untuk menyembuhkan peradangan dan cidera pada jaringan muskuloskeletal atau untuk mengurangi rasa sakit. Istirahat relatif untuk anggota tubuh dapat diberikan dengan cara menghalangi fungsi anggota tubuh tersebut melalui penggunaan kain gendongan/ pada anggota tubuh yang lebih tinggi atau kruk untuk meringankan berat tubuh anggota tubuh bagian bawah. Kruk dapat digunakan sebagai pengumban untuk mengurangi berat badan yang lebih rendah. Bentuk lain dari istirahat relatif untuk anggota tubuh adalah traksi secara terus menerus yang dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Traksi terus menerus dilakukan untuk berbagai tujuan, sebagai berikut : 1) Untuk meregangkan jaringan lunak secara bertahap yang telah memendek secara sekunder kerusakan pada sendi atau dislokasi (e.g. Traksi berkelanjutan untuk mengurangi dislokasi kongenital pada pinggul) (Gambar 6.2 A), 2) Untuk mengurangi rasa sakit pada otot yang kejang akibat peradangan atau cidera. Dan 3) untuk mempertahankan panjang tungkai dan menyelaraskan fragmen fraktur pada fraktur poros tulang panjang (Gambar 6.2B). Metode yang berguna untuk menahan rasa sakit pada pinggul atau lutut yang memungkinkan pasien menggerakkan persendian secara bebas merupakan kombinasi dari pengumban dan pegas. sling yang mendukung anggota badan bagian atas dan di bawah lutut ditangguhkan oleh alat yang melekat pada balok atas. (Gambar 6.2C). Istirahat secara terus-menerus dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan atau menstabilkan posisi fraktur atau dislokasi setelah pengurangan serta untuk mempertahankan posisi yang dibutuhkan dari bagian tubuh yang cedera, manipulasi bedah atau operasi bedah. Anda harus menyadari, bagaimanapun, bahwa imobilisasi berkepanjangan anggota tubuh, dan sendi sinovial yang, berhubungan dengan banyak efek berbahaya, termasuk l) tidak digunakan atrofi otot lokal dan kelemahan otot yang dihasilkan, 2) tidak digunakan Atro phy tulang lokal (osteoporosis lokal) , 3) trombosis vena lokal dengan edema yang dihasilkan, dan 4) komplikasi dekubitus (luka cor) dan yang paling penting, kontraktur otot, kontraktur kapsul sendi, dan perlekatan intra-artikular, yang semuanya mengarah pada persistensi kekakuan sendi. Efek iatrogenik imobilisasi mungkin memerlukan waktu berbulan-bulan untuk reversal, dengan atau tanpa fisioterapi. Jika anggota tubuh yang terlibat telah bergerak untuk waktu yang lama (lebih dari l atau 2 bulan), terutama setelah cidera intra-artikular atau operasi, sendi mungkin tidak pernah sembuh sepenuhnya dan akibatnya dapat meningkatkan arthritis pasca-trauma sekunder. Bantuan untuk Kelemahan otot dan Ketidakstabilan Sendi

Seorang pasien dengan kelemahan otot di ekstremitas atas dapat dibantu dengan penggunaan kawat fungsional yang dirancang untuk mengirimkan gerakan ke bagian yang lemah dari ekstremitas dari beberapa kelompok otot lainnya (Gbr. 6.4). Sebuah tulang lemah atau tidak stabil dan menyakitkan dapat diberikan beberapa tingkat dukungan oleh penopang tulang belakang (Gambar. 6.5). Dalam ekstremitas bawah, ketika salah satu kelemahan otot atau ketidakstabilan sendi mengganggu berat tubuh dan berjalan, anggota tubuh yang terlibat dapat didukung melalui sebuah penjepit yang tepat, yang mencegah gerakan yang tidak diinginkan sementara memungkinkan gerakan yang diinginkan (Gambar. 6.6 baris atas). Pergerakan yang berlebihan pada sendi di kaki kadang-kadang memerlukan dukungan sementara melalui penggunaan sepatu yang tepat. Cidera jaringan lunak ringan pada persendian dapat dibantu sementara dengan menggunakan pita perekat

Gambar 6.2A. traksi kulit melalui pita perekat khusus telah diterapkan pada anggota tubuh bagian bawah anak ini untuk meregangkan otot-otot yang memendek secara sekunder untuk dislokasi kongenital bilateral pinggul sebelum pengurangan dislokasi. B. Traksi kulit melalui pita perekat khusus untuk fraktur yang tidak stabil dari humerus dan traksi skeletal melalui pin logam di ujung distal femur untuk fraktur yang tidak stabil dari bagian ketiga atas poros femoralis. C. Sling and spring mendukung ekstremitas bawah sementara memungkinkan pasien untuk menggerakkan pinggul dan lutut secara aktif dan mudah.Yang disebut dengan orthosis, dan individu yang memproduksi perangkat tersebut orthotists. Dengan cara yang sama, kaki palsu telah menjadi prostesis dan diproduksi bukan oleh pembuat tungkai tetapi prosthetists. Bahan plastik ringan seperti polypropylene telah membuat orthoses tidak hanya ringan tetapi juga lebih dapat diterima (Gbr.6.6, baris bawah). spastik atau kejang otot pada arthritis kronis, sering mungkin dapat mencegah deformitas melalui imobilisasi intermiten dengan belat yang dapat dilepas yang terbuat dari plester dari Paris atau bahan plastik ringan (Gambar. 6.7A). Setelah pemeriksaan deformitas sendi dan periode berikutnya imobilisasi terus menerus, mungkin perlu menggunakan belat yang dapat dilepas untuk imobilisasi intermiten agar tidak terulangnya deformitas. Pemeriksaan bertahap cacat torsi tertentu pada pertumbuhan tulang panjang mungkin berlangsung selama beberapa bulan dengan menggunakan belat malam yang dapat dilepas yang dirancang khusus untuk mengirimkan kekuatan korektif pada lempeng epifisis.

Tujuan dari terapi fisik dan terapi okupasi adalah mengembalikan mempertahankan gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan fungsi muskuloskeletal.Terapi fisik (fisioterapi) cenderung fokus terutama pada fungsi motorik kasar, sedangkan terapi okupasi lebih mungkin untuk mengatasi keterampilan motorik halus. Metode khusus terapi fisik dan okupasi yang dilakukan oleh terapis yang terlatih dilakukan berdasarkan permintaan, resep, dan praktisi pasien sendiri yang, tentu saja, adalah koordinator semua bentuk pengobatan yang diperlukan bagi pasien. Berikut adalah beberapa metode khusus terapi tersebut dalam kaitannya dengan tujuan khusus pasien.

Pergerakan Sendi

Metode yang paling aman dalam mendapatkan kembali gerak pada sendi kaku yang menyakitkan adalah gerakan aktif (dengan tindakan otot pasien sendiri) melalui berbagai gerak. Hal ini didorong dan diarahkan oleh terapis. Rasa sakit yang muncul pada setiap akhir rentang gerak menghasilkan penghambatan refleks tindakan otot yang mencegah persendian dari keterpaksaan. Gerakan pasif intermiten (oleh terapis) sendi seperti itu berpotensi berbahaya, terutama jika sendi itu dipaksakan, karena dapat menghasilkan iritasi lebih lanjut dan cedera pada membran sinovial normal dan kapsul sendi dan dengan demikian menghasilkan lebih banyak kekakuan. Gerakan pasif berpengaruh besar dalam menjaga gerak sendi dan dengan demikian mencegah kelainan pada pasien yang memilki sendi yang tidak bisa bergerak aktif karena kelumpuhan. Gerakan pasif juga membantu dalam beberapa tahap peregangan pada kontraktur otot yang ada.

Gambar 6.7. Gambar ini menunjukkan beberapa belat yang dapat dilepas. A. belat ini dipakai pada malam hari dan selama bagian dari hari untuk membantu mencegah cacat di tangan pasien, yang dipengaruhi oleh rheumatoid arthritis. Denis- Browne B. belat sedang dipakai pada malam hari oleh anak dengan internal torsi tibial. Hal ini dirancang untuk memberikan gaya puntir pada lempeng epifisis dari tibiae tersebut.Kekuatan ototSebuah otot diperkuat hanya dengan latihan aktif. Bahkan ketika anggota tubuh yang bergerak, seperti di gips, otot dapat diperkuat dengan latihan isometrik (aksi otot tanpa sendi mo tion). Latihan isotonik (memproduksi bersama mo tion) memberikan tujuan ganda, yaitu meningkatkan kekuatan otot dan membantu untuk mengembalikan gerak. Latihan otot dilakukan terhadap semakin meningkatnya resistensi sangat efektif untuk meningkatkan kekuatan. Ketika otot memiliki pasokan saraf utuh tetapi "dihambat" oleh cedera atau operasi berikut, bisa dirangsang untuk kontrak dengan menggunakan arus faradic untuk diterapkan pada saraf motorik. Sebuah otot yang telah kehilangan pasokan saraf secara bertahap dan mengalami fibrosis, tetapi jika ada harapan pemulihan saraf, perubahan ini dapat diminimalkan menunggu pemulihan saraf melalui arus galvanik yang merangsang serat otot secara langsung.Peningkatan Fungsi otot

Pelatihan fungsional melibatkan lebih dari gerak sendi dan kekuatan otot; melibatkan koordinasi otot dalam kegiatan yang dilakukan oleh pasien. Terapis membantu pasien untuk membantu dirinya sendiri dengan melatih pasien dalam kegiatan muskuloskeletal diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, seperti berjalan kaki, naik turun tangga, berpakaian, dan makan. Adaptasi terhadap lingkungan pasien ditujukan oleh terapis fisik dan terapis okupasi untuk mengoptimalkan fungsiTujuan Manipulasi BedahTujuan dari manipulasi bedah untuk memperbaiki deformitas baik dalam tulang yang retak atau sendi yang terkilir dan untuk tingkat Jesser, untuk mendapatkan kembali gerak dalam sendi kaku. Manipulasi tersebut, yang biasanya dilakukan dengan anestesi, melibatkan gerakan pasif oleh dokter bedah. Sebagian besar patah tulang dan dislokasi dapat diobati dengan manipulasi bagian posisi yang memuaskan (pengurangan tertutup). Demikian pula, banyak dislokasi kongenital dari pinggul dapat diobati dengan reduksi tertutup, setidaknya pada anak-anak. Koreksi bertahap deformitas sendi yang disebabkan oleh kontraktur otot dan kapsul sering dapat diperoleh dengan diulang lembut peregangan struktur ketat pada interval; imobilisasi sendi dalam posisi koreksi tidak hanya membantu untuk mempertahankan koreksi, tetapi juga memungkinkan kontraktur untuk melunakkan sedikit sehingga koreksi lebih lanjut dapat diperoleh pada saat berikutnya peregangan. Jenis pengobatan manipulatif dapat dilakukan tanpa anestesi dan nilai tertentu dalam koreksi bertahap kelainan bawaan seperti clubfeet. Manipulasi yang dipaksakan pada sendi kaku dengan menggunakan anestesi membawa risiko baik memproduksi kerusakan sendi lebih lanjut atau menyebabkan patah tulang. Namun demikian, manipulasi sendi yang besar, di bawah anestesi dan tanpa paksaan yang tidak semestinya, adalah nilai dalam mendapatkan kembali gerakan saat kekakuan yang disebabkan oleh perlengketan sendi sederhana daripada kontraktur parah dari otot atau kapsul sendi. Manipulasi seperti itu, tentu saja, harus diikuti baik oleh latihan aktif atau perangkat gerakan pasif yang terus-menerus untuk mempertahankan peningkatan efek manipulasi tulang belakang leher atau pinggang yang tidak dipahami dengan baik belum, tetapi beberapa ahli bedah percaya bahwa manipulasi seperti sering mengurangi rasa sakit yang timbul dari jaringan muskuloskeletal. Fraktur Manual tulang (osteoclasis) di bawah anestesi umum digunakan di masa lalu untuk memperbaiki cacat tapi jarang digunakan sekarang kecuali dengan pelemahan tulang yang abnormal.

6) Operasi BedahSebagai hasil dari kemajuan klinis dan eksperimental pengetahuan, teknik bedah perbaikan, dan peningkatan anestesi, operasi bedah terbuka telah datang untuk memainkan peran yang semakin penting dalam pengobatan gangguan muskuloskeletal dan cedera. Namun demikian, bentuk operasi pengobatan diindikasikan hanya untuk masalah muskuloskeletal tertentu yang spesifik. Banyak pasien dapat diobati dengan sukses tanpa operasi dan karena itu tidak perlu satu, sedangkan yang lain tidak dapat dibantu dengan operasi dan karena itu tidak boleh dikenakan satu. Operasi bedah memiliki potensi untuk memberikan manfaat besar bagi pasien, tetapi mereka juga memiliki potensi untuk memproduksi bahaya besar bagi pasien tersebut. Dengan demikian, prinsip-prinsip umum dari berbagai operasi bedah, harus serius dipertimbangkan oleh ahli bedah ortopedi, yang terutama dokter muskuloskeletal yang juga telah dilatih dan diajarkan cara mengoperasikan, ketika beroperasi, dan yang paling penting, jika tidak untuk beroperasi. Memang, keputusan lebih penting daripada sayatan.Tujuan dari operasi bedah untuk kondisi muskuloskeletal termasuk nyeri, Peningkatan yang fungsi dan kemampuan, dan pencegahan atau koreksi dari deformitas. Metode umum pengobatan operatif dimana tujuan tersebut tercapai melibatkan berbagai kombinasi perbaikan, rilis, reseksi, rekonstruksi, dan penggantian jaringan yang terlibat. Untuk setiap metode umum, ada beberapa metode khusus, dan untuk setiap metode tertentu ada berbagai teknik bedah. Sebagai mahasiswa masa kini, dan sebagai praktisi masa depan, Anda harus tahu tentang metode bedah yang tersedia, tetapi Anda tidak perlu tahu detail dari teknik bedah. Metode bedah banyak dibahas secara singkat dalam kaitannya dengan jaringan yang terlibat dan tujuan operasi.

Operasi pada Otot, Tendon dan LigamenPeningkatan tekanan dari perdarahan atau edema dalam kompartemen otot tertutup (com sindrom partment) dapat dikurangi dengan pembagian bedah (fasiotomi). Pemotongan tendon diperbaiki dengan jahitan (tenorrhaphy) (Gambar. 6.9). Jika segmen tendon telah rusak diperbaiki lagi, segmen yang dapat diganti dengan tendon graft bebas menggunakan genous mobil, tapi tidak penting, tendon (seperti endon dari otot plantaris) (Gambar. 6.10). Ketika tendon yang ditambatkan oleh adhesi, mungkin dibebaskan (tenolysis), atau jika rangkaian kunjungan dibatasi oleh sebuah terowongan berserat konstriksi, mungkin akan dirilis oleh salah satu sayatan atau eksisi terowongan. Otot dipersingkat dapat ditangani oleh pembagian sederhana dari sepuluh yang don (tenotomi), subkutan atau operasi terbuka, atau dengan tendon resmi memperpanjang (Gbr. 6.11). Tindakan otot lumpuh atau sialan usia dapat digantikan dengan mentransfer penyisipan tendon (atau asal) dari otot yang normal di dekatnya untuk meningkatkan keseimbangan otot (transfer otot atau tendon transfer) (Gbr.6.12). Untuk memeriksa, atau membatasi, gerakan sendi yang tidak diinginkan, tendon otot (biasanya otot lumpuh) dapat dipisahkan dari otot dan ditanamkan ke tulang untuk melayani sebagai kendali cek atau Ligar: (tenodesis) (Gbr. 6.13). Sebuah ligament utama yang telah benar-benar robek dapat dijahit (perbaikan ligamen), tetapi jika sudah rusak diperbaiki lagi, mungkin harus diganti dengan tendon, atau dengan (rekonstruksi ligamen)

Gambar 6.11. Tendon memanjang. Setelah mengikuti langkah Achilles tendon, ujung diperbolehkan bergeser dalam hubungan satu samh a lain dan kemudian sukses, permukaan Operasi pada SarafPemotongan saraf diperbaiki dengan jahitan saraf, tetapi jika kesenjangan yang terlalu besar saraf graft mungkin diperlukan. Selubung perineural normal menebal, atau jaringan lunak konstriksi lainnya, dapat menekan saraf, yang kemudian harus dilepaskan (neurolysis) atau dikompres. Ketika akar saraf tulang belakang mengalami tekanan terus dari disk intervertebralis protmded (nucleus pulposus), dekompresi akar saraf dilakukan setelah telah terpapar dengan menghapus bagian dari lamina atasnya (Laminektomi). Jika saraf perifer sedang menggeliat dan kesal pada tingkat sendi cacat (seperti saraf ulnaris dengan deformitas valgus Cubitus), jalannya saraf dapat diubah dengan transpossing ke aspek fleksor sendi (transposisi saraf).Operasi pada SendiSebuah sendi dapat dibuka (arthrotomy) dan dieksplorasi untuk menghapus tubuh yang longgar; untuk bagian cukai atau, jika perlu, semua meniskus fibrocartilaginous rusak; untuk mengurangi dislokasi sulit (baik bawaan atau diperoleh); atau untuk menyediakan drainase yang memadai nanah di septic arthritis. Untuk dislokasi berulang atau dislokasi kongenital, yang longgar, kapsul fibrosa memanjang dari sendi (capsulorrhaphy). Dalam kontraktur sendi yang parah, biasanya diperlukan untuk membagi atau melepaskan kapsul fibrosa dipersingkat (capsulotomy) atau bahkan untuk (capsulectomy). Dalam kondisi serius sinovial sendi, seperti rheumatoid arthritis an sinovitis villonodular, mungkin perlu reseksi membran sinovial sakit (synovectomy).Sebuah operasi rekonstruksi yang dirancang untuk mendapatkan kembali atau mempertahankan gerak dalam rasa sakit kronis sendi (seperti pada penyakit sendi degeneratif) dengan cara mengubah atau mengganti salah satu atau kedua permukaan sendi disebut artroplasti; penghapusan satu permukaan sendi adalah reseksi atau eksisi artroplasti (Gambar 6.14.); penggantian satu permukaan sendi, atau keduanya, adalah artroplasti pengganti atau penggantian sendi prostetik (Gambar 6.15.) (perkembangan penting ini dibahas dalam paragraf berikutnya); dan penghapusan permukaan tulang rawan dan perantaraan jaringan (seperti fasia atau dermis) atau logam

Top of Form

KOMUNIKASI DENGAN PASIEN ANDA TENTANG PENGOBATAN DIREKOMENDASIKAN

Lewatlah sudah hari-hari ketika itu dokter menunjukkan sikap paternalistik atau maternalistic terhadap pasien yang menyampaikan pesan, "Saya dokter, saya tahu apa yang terbaik untuk Anda, jadi jangan mempertanyakan keputusan saya . " Di era saat ini, pasien dan keluarga mereka lebih baik informasi tentang hal-hal medis dan memiliki harapan yang lebih tinggi dari dokter atau ahli bedah mereka daripada sebelumnya. Sumber utama informasi-yaitu, program televisi, buku, dan surat kabar dan majalah mungkin belum dipahami atau informasi yang mungkin tidak sepenuhnya relevan dengan cedera. Namun demikian, banyak pasien Anda akan, benar, berharap untuk belajar dari Anda rincian perawatan Anda dianjurkan; implikasi bahwa pengobatan bagi mereka, termasuk manfaat dan risiko; dan juga perjalanan kondisi mereka tanpa pengobatan, serta pro dan kontra dari pilihan pengobatan lainnya, sehingga ketika mereka menandatangani formulir persetujuan itu benar-benar sebuah informed consent. Pada intinya, Anda akan bijaksana untuk memungkinkan pasien untuk mengekspresikan pandangan mereka dalam proses pengambilan keputusan mengenai perawatan Anda dianjurkan. Dokter-Pasien Hubungan sebagai Bagian dari Perawatan Filosofi memotivasi merawat pasien Anda tidak hanya untuk mengobati gangguan atau cedera tertentu secara efektif, tetapi juga untuk mengobati dia sebagai sesama manusia dengan cara di mana Anda ingin salah satu dari orang yang Anda cintai, atau bahkan diri Anda sendiri, untuk diobati, yaitu, sesuai dengan aturan emas en "Perlakukan orang lain seperti Anda ingin mereka lakukan kepadamu," sebuah konsep agama dan filsafat diterima secara luas.Filosofi tersebut mengharuskan Anda:

l. Bukti kualitas berikut terhadap pasien sebagai bagian dari pengobatan mereka: kehangatan, kebaikan, kasih sayang, sopan santun, hormat, sensitivitas,empati, profesionalisme dan kesabaran.2. Luangkan waktu untuk mendengarkan serta menginformasikan.3. Lakukan kontak mata sering.4. Gunakan istilah sebanyak yang diperlukan dalam perbincangan dengan pasien Anda agar dapat dimengerti.5. Membuat pasien Anda merasa bahwa Anda bersedia untuk mempertimbangkan keinginan mereka terhadap semua proses pengambilan keputusan yang relevan.6. Mendorong pasien untuk bertanya, tidak hanya selama setiap janji tetapi juga, jika perlu, antara janji melalui telepon atau surat.

Sebagai mahasiswa kedokteran saat ini, dan praktisi medis besok, Anda akan melakukannya dengan baik untuk mengembangkan kebiasaan membangun hubungan dokter-pasien yang baik dalam kehidupan profesional Anda. Dengan demikian, Anda akan memiliki lebih bahagia, lebih menghargai, lebih puas, dan lebih kooperatif pasien serta hasil klinis yang lebih baik bagi mereka. Sebagai akibatnya, Anda, para praktisi medis, akan mendapatkan lebih.