Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
-
Upload
raden-mas-mahardipa -
Category
Economy & Finance
-
view
670 -
download
14
Transcript of Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
1
Pembinaan Pengetahuan dan Keterampilan Pegawai (P2KP)
KPPBC TMP C NunukanJalan Pelabuhan Baru 40A
Nunukan, Kalimantan UtaraRabu, 11 Februari 2015
DTU PENGELOLAAN KINERJA
di Lingkungan Kementerian KeuanganDTU PENGELOLAAN KINERJAdi Lingkungan Kementerian Keuangan
INTERNALISASI PENILAIAN KINERJA ORGANISASI/PEGAWAIDI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
Kementerian Keuangan Republik IndonesiaSekretariat Jenderal
3
Daftar Isi
Pokok-Pokok Pengaturan KMK 467/KMK.01/2014Pokok-Pokok Pengaturan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKUManual IKU
Kontrak Kinerja Tahun 2015Kontrak Kinerja Tahun 2015
4
DTU PENGELOLAAN KINERJA
di Lingkungan Kementerian KeuanganDTU PENGELOLAAN KINERJA
di Lingkungan Kementerian KeuanganPokok-Pokok PengaturanKMK 467/KMK.01/2014
1. Perubahan Pokok KMK 467/2014
3
Penetapan PP No. 46/2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja PNS
Mengatur perubahan metode penilaian prestasi Kerja PNS (DP3).Wajib diterapkan di seluruh K/L sejak 1 Januari 2014
KMK No. 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di
Lingkungan KemenkeuMengatur metode penilaian prestasi kerja PNS di lingkungan Kemenkeu.Berlaku sejak 1 Oktober 2014
Perubahan Pokok KMK 467/2014 :
•PNS Kemenkeu wajib menandatangani SKP paling lambat tgl 31 Januari.•Penilaian IKU dan Perilaku Kerja sebagai dasar penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Penilaian Prestasi Kerja PNS (DP3) sebagaimana diatur dalam PP 46/2011.•Keterlambatan penetapan SKP, Penilaian SKP, dan DP3 berimplikasi pada tertundanya kenaikan pangkat pegawai dan pengenaan hukuman disiplin PNS.
IKU berbasis BSC
Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
Penilaian Perilaku Kerja
PNS
OutputInput
Penilaian Perilaku 360
derajat
Sistem Penilaian Prestasi Kerja PNS
Sistem Pengelolaan Kinerja Kemenkeu
2. Penyelarasan KMK 467/2014dengan PP 46/2011
Penilaian Prestasi Kerja
PNS (sebelumnya disebut DP3).
4
- Kreativitas
-Tugas Tambahan+
PP 46/2011
Mekanisme Penilaian Kinerja
Komponen Perhitungan
NKO
Indeks Capaian IKU
Nilai Sasaran Strategis
Nilai Perspektif
Nilai Kinerja Organisasi
Realisasi IKU
Ya
Pemilik peta
strategi
Raw Data
Capaian Kinerja
Pegawai
Nilai Kinerja
Pegawai
Nilai Perilaku
Nilai Prestasi
Kerja Pegawai
Nilai Sasaran
Kerja Pegawai
Nilai Tugas
Tambahan
Nilai Kreativita
s
Tidak
Nilai Perilaku
Komponen Perhitungan
NKP
Komponen Perhitungan
NPKP
70%
30%
60%
40%
KMK 467/20147
4. Pokok-Pokok Perubahan KMK 467/2014
NoPP 46/2011 dan
Perka BKN 1/2013KMK Nomor
454/KMK.01/2011KMK 467/2014
1. • PNS dan CPNS wajib menandatangani SKP (kontrak kinerja) setiap tahun paling lambat 31 Januari.
• Pegawai tugas belajar langsung penilaian prestasi akademik , tidak perlu kontrak kinerja.
• PNS Kemenkeu wajib menandatangani kontrak kinerja setiap tahun paling lambat 31 Maret.
• Pegawai tugas belajar wajib kontrak kinerja.
• CPNS Kemenkeu tidak diwajibkan menandatangani kontrak kinerja.
Sesuai PP 46/2011• PNS dan CPNS wajib
menandatangani kontrak kinerja setiap tahun paling lambat 31 Januari.
• Pegawai tugas belajar langsung penilaian prestasi akademik , tidak perlu kontrak kinerja.
2. Periode pelaporan:• NPKP dilaporkan secara
tahunan (Bulan Januari tahun berikutnya)
Periode pelaporan:• Pelaporan NPKP belum diatur• NKP dilaporkan secara
tahunan (Bulan Januari tahun berikutnya)
• CKP dilaporkan secara triwulanan (April, Juli, Oktober, dan Januari)
• CKP pegawai promosi/mutasi belum diatur
Periode pelaporan:• NPKP dilaporkan secara tahunan
(Bulan Januari tahun berikutnya)• NKP dilaporkan secara tahunan
(Bulan Januari tahun berikutnya)• CKP dilaporkan secara triwulanan
(April, Juli, Oktober, dan Januari)• CKP pegawai promosi/mutasi
dihitung dengan mempertimbangkan periode blankspot
8
4. Pokok-Pokok Perubahan KMK 467/2014
NoPP 46/2011 dan
Perka BKN 1/2013KMK Nomor
454/KMK.01/2011KMK 467/2014
3. Komponen penilaian(Nilai Prestasi Kerja Pegawai): Sasaran Kerja Pegawai +
Nilai Tugas Tambahan + Nilai Kreativitas (bobot 60%)
Penilaian Perilaku(bobot 40%)
Komponen penilaian (Nilai Kinerja Pegawai):
Capaian Kinerja Pegawai (berbasis BSC)(bobot 70%)
Penilaian perilaku(bobot 30%)
Penilaian kinerja pegawai menghasilkan 2 output:
a.Nilai Kinerja Pegawai (NKP),yang digunakan untuk kepentingan internal Kemenkeu antara lain dalam rangka pemetaan pegawai, tunjangan kinerja, Laporan Kinerja (NKP pemilik peta strategi), dan lainnya.
b.Nilai Prestasi Kerja Pegawai (NPKP)Sebagai pengganti DP3 untuk administrasi kepegawaian di BKN.
9
4. Pokok-Pokok Perubahan KMK 467/2014
NoPP 46/2011 dan
Perka BKN 1/2013KMK Nomor
454/KMK.01/2011KMK 467/2014
4. Aspek Penilaian Perilaku:a. Penilaian pelaksana dinilai
berdasarkan pada 5 aspek penilaian perilaku
b. Penilaian pejabat struktural dinilai berdasarkan 6 aspek penilaian perilaku (ditambah aspek Kepemimpinan)
Aspek Penilaian Perilaku:a. Seluruh pegawai dinilai
berdasarkan 5 Nilai-nilai Kementerian Keuangan
b. Khusus untuk pejabat struktural, ditambahkan dengan penilaian 7 kompetensi manajerial
Pegawai dinilai berdasarkan pada 6 aspek penilaian yg disesuaikan dalam standar perilaku yang telah ditentukan.
5. Setiap aspek penilaian perilaku tidak dijabarkan dalam pertanyaan-pertanyaan
Format pertanyaan:a. Perilaku pejabat struktural
diukur melalui 36 pertanyaanb. Perilaku pejabat fungsional
dan pelaksana diukur melalui 22 pertanyaan
Format pertanyaan:Kuesioner melalui pemberian skor dengan skala 0-100 dalam 5 kriteria penilaian sesuai PP 46/2011
10
4. Pokok-Pokok Perubahan KMK 467/2014
11
No.PP 46/2011 dan
Perka BKN 1/2013KMK Nomor
454/KMK.01/2011KMK 467/2014
6. Metode penilaian:Penilaian oleh atasan langsung (belum 360 derajat).
Tidak ada pembobotan evaluator
Metode penilaian:Penilaian oleh atasan, peers dan bawahan (360 derajat)
Pembobotan evaluator:a. Atasan Langsung: 60%b. Peer: 15%c. Bawahan: 25%
Metode penilaian:Penilaian oleh atasan, peers dan bawahan (360 derajat)
Pembobotan evaluator:a. Atasan Langsung: 60%b. Peer: 15%c. Bawahan: 25%
7. Frekuensi penilaian perilaku setahun sekali
Frekuensi penilaian perilaku setiap semester(2x per tahun)
Frekuensi penilaian perilaku setiap semester(2x per tahun)
8. Penalti Penilaian Perilaku
Tidak diatur
Penalti Penilaian Perilaku
Tidak diatur
Penalti Penilaian Perilaku
• Evaluee dan Evaluator yang tidak menjalankan kewajiban penilaian dikenakan penalti (pengurangan NP).
• Diberlakukan untuk keperluan internal Kemenkeu.
11
4. Pokok-Pokok Perubahan KMK 467/2014
No.PP 46/2011 dan
Perka BKN 1/2013KMK Nomor
454/KMK.01/2011KMK 467/2014
9. Kategorisasi Sebutan Nilai Prestasi Kerja Pegawai (NPKP):
a. 91 – ke atas : Sangat baikb. 76 – 90 : Baikc. 61 – 75 : Cukupd. 51 – 60 : Kurange. 50 – ke bawah : Buruk
Kategorisasi Sebutan Nilai Kinerja Pegawai (NKP):
NKP < 75% : Rendah75% ≤ NKP < 90% : Sedang90% ≤ X ≤ 120% : Tinggi
Menggunakan 2 kategorisasi Sebutan Nilai Kinerja:1. Kategorisasi Status untuk NKP,
menggunakan metode distribusi normal dan forced rank, dengan ketentuan sbb:
2. Kategorisasi Status untuk NPKP mengikuti PP 46/2011 (sebagaimana kolom 2)
Persentase Pegawai
Status Kinerja
15% Kinerja Terbaik
70% Kinerja Rata-rata
15% Kinerja di bawah Rata-rata
12
13
DTU PENGELOLAAN KINERJA
di Lingkungan Kementerian KeuanganDTU PENGELOLAAN KINERJA
di Lingkungan Kementerian KeuanganKontrak Kinerja
Tahun 2015
Kontrak Kinerja Tahun 2015
Format Kontrak Kinerja 2015 terdiri dari:
A. Pernyataan Kesanggupan
B. Peta Strategi (bagi pemilik
peta strategi)
C. Perjanjian Kinerja (bagi
pemilik peta strategi)
D. Rincian Target Kinerja
E. Inisiatif Strategis (Untuk Level
Kemenkeu-One kebawah)
F. Sasaran Kerja Pegawai
A
B
14
Kontrak Kinerja Tahun 2015
D. Rincian Target Kinerja
16
E. Inisiatif Strategis (Bagi Pemilik Peta Strategi K-One-Two-Three)
18
DTU PENGELOLAAN KINERJA
di Lingkungan Kementerian KeuanganDTU PENGELOLAAN KINERJA
di Lingkungan Kementerian KeuanganManual IKU
19
Keterangan warna untuk tayangan berikutnya:
Pengisian Format Manual IKUDibedakan atas dua, yaitu:
Manual IKU Unit Pemilik Peta Strategi atau IKU Cascading
Peta Strategi
• Format manual IKU diisi secara lengkap dengan mencantumkan seluruh informasi IKU
Manual IKU selain IKU Cascading Peta Strategi
• Format manual IKU tidak diisi untuk informasi Perspektif, SS, Definisi SS, tingkat kendali IKU, Tingkat validitas IKU.
Pink: diisi hanya untuk IKU Pemilik Peta Strategi atau IKU Cascading Peta Strategi
20
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA(Pemilik IKU)(Pemilik Peta Strategi Level di Atasnya)
Perspektif :
Sasaran Strategis :
Deskripsi Sasaran Strategis :
Indikator Kinerja Utama :
Deskripsi IKU: Definisi:
Formula:
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Format Manual IKUKode IKU
Tuliskan nama perspektif Balanced Scorecard di mana Indikator Kinerja tersebut berada.
Tuliskan Kode Sasaran Strategis yang diikuti nama Sasaran Strategisnya
Tuliskan uraian SS dimaksud yang meliputi pengertian, alasan, ruang lingkup, dan tujuan SS tersebut
Tuliskan kode IKU yang diikuti nama Indikator Kinerja Utama
Tuliskan uraian mengenai IKU yang mencakup: Definisi, Formula, dan Tujuan
Tuliskan unit pengukuran yang digunakan untuk menunjukkan kuantitas Indikator Kinerja, misal %, Rp, USD, kali, buah, orang
Tuliskan nama unit pemilik manual IKU, misalnya untuk pelaksana:Danu, Pelaksana Subbid Prokeg IVD
Pushaka
21
Jenis Aspek Target pada SKP :
( ) Kuantitas/ Output
( ) Kualitas/ Mutu
( ) Waktu ( ) Biaya
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU: ( ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta
( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Format Manual IKU
Berikan tanda "X" pada salah satu dari tiga kriteria: High, Moderate, dan Low.
Berikan tanda "X" pada salah satu dari tiga kriteria: Exact, Proxy, dan ActivityTuliskan Unit/Individu pada level dibawahnya yang bertanggung jawab terhadap pencapaian IKU tersebut, apabila IKU tersebut tidak dicascade maka penanggung jawab IKU adalah unit/individu bersangkutan.Tuliskan unit/Individu yang bertanggungjawab terhadap penyedia data
Tuliskan nama dokumen sebagai sumber data untuk mengisi formula IKU
Berikan tanda “X” pada salah satu dari jenis IKU: Cascading Peta, Cascading Non-Peta, dan Non-cascading
Berikan tanda "X" pada salah satu dari jenis aspek target IKU berdasarkan metode BSC pada SKP: Kuantitas/output, kualitas/mutu, waktu, biaya (jika ada).
Berikan tanda “X” pada salah satu dari dua kriteria metode cascading IKU: Direct atau Indirect (tidak diisi untuk jenis cascading IKU non cascading)
Berikan tanda "X" pada salah satu dari dua kriteria yang menunjukkan pola penetapan/perhitungan angka capaian IKU diatasnya: Sum, average dan raw dataBerikan tanda "X" pada salah satu dari tiga kriteria yang menunjukkan ekspektasi arah nilai aktual dari IKU dibandingkan relatif terhadap nilai target: Maximize, Minimize, dan StabilizeBerikan tanda "X" pada salah satu dari empat periode pelaporan (bulanan, triwulanan, semesteran, tahunan) untuk menunjukkan seberapa sering data aktual Indikator Kinerja perlu dilaporkan pencapaiannya
Isikan target yang ingin dicapai dan realisasi yang tercapai menurut periode pengukuran dan polarisasinya, untuk IKU baru: NA.
Jenis Konsolidasi Periode
( )Sum ( )Average ( )Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :
( ) Sum ( ) Average ( ) Raw Data
Polarisasi : ( ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan :
( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
Format Manual IKU
Periode Pelaporan
Tahun Y-2 Tahun Y-1 Tahun Y
Target Realisasi Target Realisasi Target
22
Berikan tanda "X" pada salah satu dari tiga kriteria yang menunjukkan pola penetapan/ perhitungan angka capaian IKU: Sum, TLK, dan Average
Berikan tanda “X”pada salah satu dari dua pilihan yang menunjukkan apakah IKU tersebut dapat dikonversi menjadi 120 atau tidak.
Jenis Cascading IKU
IKU yang dicascade bermula dari unit pemilik peta strategi.
Cascading Peta
IKU yang dicascade bermula dari unit/pegawai bukan pemilik peta strategi
Cascading non peta
IKU yang tidak berasal dari level unit/pegawai yang lebih tinggi
Non cascading
CPCN
23
24
Contoh Manual IKU Kemenkeu-WideMANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMAKEMENTERIAN KEUANGAN RI
Perspektif: Learning & Growth
Sasaran Strategis: 9. Organisasi sehat yang berkinerja tinggi
Deskripsi Sasaran Strategis:
OrganisasOrganisasi yang sehat adalah organisasi yang memenuhi kriteria kondisi internal mencakup unsur: arahan, akuntabilitas, koordinasi dan kendali, orientasi eksternal, kepemimpinan, inovasi dan pembelajaran, kemampuan, motivasi, budaya dan iklim
Indikator Kinerja Utama: 9.a-N Indeks Kesehatan Organisasi
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Definisi:
Indeks kesehatan organization atau organization health index (OHI) adalah indeks yang mengukur efektivitas operasional organisasi yang memberikan umpan balik bagi perbaikan organisasi. Elemen yang diukur pada indeks ini adalah: Tujuan, Akuntabilitas, Koordinasi & Kendali, Orientasi, Eksternal, Kepemimpinan, Inovasi & Pembelajaran, Kemampuan, Motivasi, Budaya & Iklim. Survei ini akan dikoordinasikan oleh Sekretariat Jenderal (Biro Organta). Indeks ini menggunakan skala 0-100.Formula:
Indeks Kesehatan OrganisasiTujuan: Mengukur tingkat kesehatan organisasi
Satuan Pengukuran : Indeks
9.a-N
25
Contoh Manual IKU Kemenkeu-WideJenis Aspek Target : ( ) Kuantitas ( ) Kualitas ( ) Waktu ( ) Biaya
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : (X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Seluruh Unit Eselon I
Unit/Pihak Penyedia Data : Setjen
Sumber Data : Laporan survei indeks kesehatan organisasi
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta (X) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran (X) Tahunan
Konversi 120 : ( ) Ya (X) Tidak
Tabel Data :
Periode Pelaporan2012 2013 2014
Target Realisasi Target Realisasi TargetTahunan N/A N/A N/A N/A 68.00
DTU PENGELOLAAN KINERJA
di Lingkungan Kementerian KeuanganDTU PENGELOLAAN KINERJAdi Lingkungan Kementerian Keuangan
Terima Kasih
Ada Pertanyaan ???
27
DTU PENGELOLAAN KINERJA
di Lingkungan Kementerian KeuanganDTU PENGELOLAAN KINERJA
di Lingkungan Kementerian KeuanganLampiran
28
Tanggal mulai kerja di kantor baru (X)
Jangka Waktu Penilaian pada lembar Penilaian SKP Target
maksimal Aspek Waktu
pada SKP2
Dasar Penetapan Sisa Target dan Perhitungan Kinerja
Periode Blankspot
SKP1 SKP2 NSKP CKP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Januari ≤ X ≤ 31 Januari - 1 Jan-31 Des 12 blnNSKP1: tidak ada
NSKP2: Q1 s.d. Q4
CKP1: tidak adaCKP2: Q1 s.d. Q4
tidak
1 Februari ≤ X ≤ 28/29 Februari
1 Jan-31 Jan 1 Feb-31 Des 11 blnNSKP1: judgment
NSKP2: Q2 s.d. Q4
CKP1: tidak adaCKP2: Q2 s.d. Q4
ya (Q1)
1 Maret ≤ X ≤ 14/15 Maret1 Jan-28/29 Feb
*)1 Mar-31 Des 10 bln
NSKP1: judgmentNSKP2: Q2 s.d.
Q4
CKP1: tidak adaCKP2: Q2 s.d. Q4
ya (Q1)
15/16 Maret ≤ X ≤ 31 Maret
1 Jan-28/29 Feb **)
1 Mar-31 Des 10 blnNSKP1: Q1
NSKP2: Q2 s.d. Q4
CKP1: Q1CKP2: Q2 s.d. Q4
tidak
1 April ≤ X ≤ 17 April 1 Jan-31 Mar 1 Apr-31 Des 9 blnNSKP1: Q1
NSKP2: Q2 s.d. Q4
CKP1: Q1CKP2: Q2 s.d. Q4
tidak
18 April ≤ X ≤ 30 April 1 Jan-31 Mar 1 Apr-31 Des 9 blnNSKP1: Q1
NSKP2: Q3 s.d. Q4
CKP1: Q1CKP2: Q3 s.d. Q4
ya (Q2)
1 Mei ≤ X ≤ 31 Mei 1 Jan-30 Apr 1 Mei-31 Des 8 blnNSKP1: Q1
NSKP2: Q3 s.d. Q4
CKP1: Q1CKP2: Q3 s.d. Q4
ya (Q2)
Pengaturan “Jangka Waktu Penilaian” dalam Lembar Penilaian SKP serta Dasar Penghitungan Target dan Kinerja
29
Tanggal mulai kerja di kantor baru (X)
Jangka Waktu Penilaian pada lembar Penilaian SKP Target
maksimal Aspek Waktu
pada SKP2
Dasar Penetapan Sisa Target dan Perhitungan Kinerja
Periode Blankspot
SKP1 SKP2 NSKP CKP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Juni ≤ X ≤ 14 Juni 1 Jan-31 Mei 1 Jun-31 Des 7 blnNSKP1: Q1
NSKP2: Q3 s.d. Q4CKP1: Q1
CKP2: Q3 s.d. Q4ya (Q2)
15 Juni ≤ X ≤ 30 Juni 1 Jan-31 Mei 1 Jun-31 Des 7 blnNSKP1: Q1 s.d. Q2NSKP2: Q3 s.d. Q4
CKP1: Q1 s.d. Q2CKP2: Q3 s.d. Q4
tidak
1 Juli ≤ X ≤ 18 Juli 1 Jan-30 Juni 1 Jul-31 Des 6 blnNSKP1: Q1 s.d. Q2NSKP2: Q3 s.d. Q4
CKP1: Q1 s.d. Q2CKP2: Q3 s.d. Q4
Tidak
19 Juli ≤ X ≤ 31 Juli 1 Jan-30 Juni 1 Jul-31 Des 6 blnNSKP1: Q1 s.d. Q2
NSKP2: Q4CKP1: Q1 s.d. Q2
CKP2: Q4ya (Q3)
1 Agustus ≤ X ≤ 31 Agustus
1 Jan-31 Juli 1 Ags-31 Des 5 blnNSKP1: Q1 s.d. Q2
NSKP2: Q4CKP1: Q1 s.d. Q2
CKP2: Q4ya (Q3)
1 September ≤ X ≤ 13 September
1 Jan-31 Ags 1 Sept-31 Des 4 blnNSKP1: Q1 s.d. Q2
NSKP2: Q4CKP1: Q1 s.d. Q2
CKP2: Q4ya (Q3)
30
Tanggal mulai kerja di kantor baru (X)
Jangka Waktu Penilaian pada lembar Penilaian SKP Target
maksimal Aspek Waktu
pada SKP2
Dasar Penetapan Sisa Target dan Perhitungan Kinerja
Periode Blankspot
SKP1 SKP2 NSKP CKP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
14 September ≤ X ≤ 30 September
1 Jan-31 Ags 1 Sept-31 Des 4 blnNSKP1: Q1 s.d. Q3
NSKP2: Q4CKP1: Q1 s.d. Q3
CKP2: Q4tidak
1 Oktober ≤ X ≤ 18 Oktober
1 Jan-30 Sept 1 Okt-31 Des 3 blnNSKP1: Q1 s.d. Q3
NSKP2: Q4CKP1: Q1 s.d. Q3
CKP2: Q4tidak
19 Oktober ≤ X ≤ 31 Oktober
1 Jan-30 Sept 1 Okt-31 Des 3 blnNSKP1: Q1 s.d. Q3NSKP2: judgment
CKP1: Q1 s.d. Q3CKP2: tidak ada
ya (Q4)
1 November ≤ X ≤ 30 November
1 Jan-31 Okt 1 Nov-31 Des 2 blnNSKP1: Q1 s.d. Q3NSKP2: judgment
CKP1: Q1 s.d. Q3CKP2: tidak ada
ya (Q4)
1 Desember ≤ X ≤ 14 Desember
1 Jan-30 Nov 1 Des-31 Des 1 blnNSKP1: Q1 s.d. Q3NSKP2: judgment
CKP1: Q1 s.d. Q3CKP2: tidak ada
ya (Q4)
15 Desember ≤ X ≤ 31 Desember
1 Jan-30 Nov 1 Des-31 Des
1 bln
NSKP1: Q1 s.d. Q4NSKP2: judgment
Q1 s.d. Q4 tidak