Manipulasi Database

19
700 TENAGA HONORER GRESIK DICORET Dosen Pembimbing : Utomo Pujianto, S.Kom. Disusun Oleh: M. Farid Armiansyah (08622029) M. Hasan Fikkri (08622043) Firman Haris (07622045) FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA UNIVESRSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

Transcript of Manipulasi Database

Page 1: Manipulasi Database

700 TENAGA HONORER GRESIK DICORET

Dosen Pembimbing :

Utomo Pujianto, S.Kom.

Disusun Oleh:

M. Farid Armiansyah (08622029)

M. Hasan Fikkri (08622043)

Firman Haris (07622045)

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA

UNIVESRSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2011

Page 2: Manipulasi Database

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT karena berkat

rahmat - Nya , sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Essay yang berjudul

“700 TENAGA HONORER GRESIK DICORET“.

Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Penulis, karena dengan

terselesaikannya Essay ini merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga

sebagai jembatan menuju masa depan, walaupun metode penulisannya masih

terbatas.

Essay ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata

kuliah Riset Teknologi Informasi fakultas Teknik Informatika Universitas

Muhammadiyah Gresik.

Dalam penulisan makalah ini, Penulis mendapat banyak bantuan serta

bimbingan dari berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini kami

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Utomo Pujianto, S.Kom selaku dosen pembimbing mata kuliah

Penerapan Pola.

2. Teman–teman yang selama ini banyak memberikan bantuan dalam

terselesaikannya Essay ini.

3. Dan semua pihak – pihak yang ikut serta dalam penyusunan Essay ini.

Penulis telah berusaha menyusun Essay ini dengan sebaik – baiknya. Akan

tetapi, apabila ada kekurangan atau kesalahan, penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun dari pembaca demi perbaikan Essay ini, dan semoga

Essay ini dapat memberikan manfa’at bagi penulis pada khususnya dan seluruh

pembaca pada umumnya.

Gresik, Mei 2011

Penulis

Page 3: Manipulasi Database

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

BAB II Essay.............................................................................................................

Daftar Pustaka............................................................................................................

Page 4: Manipulasi Database

BAB I PENDAHULUAN

Teknologi informasi sangat erat kaitannya dengan perkembangan

peradaban suatu bangsa. Bisa disimpulkan tingkat kesejahteraan suatu bangsa

sangat ditentukan oleh sampai sejauh mana teknologi informasi dipergunakan

dalam berbagai aktifitas kegiatan sehari-hari.

Pemahaman mengenai teknologi informasi itu sendiri tidak bisa

dipisahkan dari berbagai teknologi yang diciptakan untuk mengelola berbagai

kebutuhan informasi. Pengelolaan kebutuhan informasi itu meliputi proses

menghimpun, menyimpan, mengolah informasi serta menyebarkan informasi

tersebut sehingga bisa bermanfaat bagi kepentingan manusia. Sedangkan

informasi merupakan kumpulan data yang sudah mempunyai makna atau

pengetahuan yang memungkinkan kita untuk melakukan berbagai upaya yang

berguna.

Karena demikian pentingnya berbagai data sebagai sumber informasi

inilah maka muncullah suatu studi yaitu Sistem Basis Data yang bertujuan untuk

mengelola data yang berjumlah besar sebagai basis penyedia informasi yang akan

dibutuhkan.

Salah satu aplikasi dari sistem Basis Data adalah penerapan dalam dunia

Pemerintahan dalam hal Database pegawai yang mana merupakan inti dari

Struktur organisasi suatu Pemerintahan yang vital, dengan adanya Database

pegawai ini merupakan acuan didalam pengangkatan pegawai baru ataupun

kenaikan golongan pegawai yang mana ada hubungannya dengan sistem

penggajian. Dalam Essay ini penulis akan menyampaikan kajian ilmiah tentang

kelemahan sistem Database di Kabupaten Gresik yang banyak dimanipulasi

sehinggan BKD melakukan pencoretan terhadap ratusan tenaga honorer yang

melaukan pemalsuan data mengenai dirinya.

Page 5: Manipulasi Database
Page 6: Manipulasi Database

BAB II Essay

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mencoret

sedikitnya 700 tenaga honorer yang persyaratannya dimanipulasi. Ratusan tenaga honorer

tersebut dicoret dari database pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Dari sekitar 1.300 tenaga honorer di lingkungan Pemkab Gresik yang masuk kedalam

database, sedikitnya ada 700 nama yang terpaksa dicoret karena persyaratannya belum layak dan

ada indikasi dimanipulasi.

Dari ratusan tenaga honorer yang dicoret tersebut, sebagian besar karena terindikasi

dimanipulasi. Dan dugaan manipulasi yang dilakukan umumnya pada data awal kerja, sehingga

masa kerja mereka lebih lama dari yang sebenarnya mereka jalani.

Masalah manipulasi data yang dilakukan oleh tenaga honorer di lingkungan Pemkab

Gresik ini sudah sering terjadi. Para tenaga honorer yang ingin segera diangkat sebagai CPNS

berlomba-lomba menghalalkan segala cara untuk dapat memenuhi persyaratan termasuk dengan

cara memanipulasi data. Data yang sering dimanipulasi oleh tenaga honorer ini adalah data masa

kerja yang bersangkutan.

Yang menarik, dari kasus ini adalah cara untuk memanipulasi data tersebut. Ambilah

sebagai contoh data masa kerja, tentu saja lamanya masa kerja dihitung mulai dari sejak awal

masuk kerja sampai saat ini. Lalu bagaimana mereka bisa memanipulasinya? Bukankah sejak

awal pengangkatan tenaga honorer oleh instansi dimana tempat mereka bekerja pemimpin atau

pejabat yang bersangkutan harus menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang pengangkatan

tenaga honorer tersebut? Semestinya data yang masuk ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

tidak dapat dimanipulasi karena data tersebut berdasarkan SK dari pemimpin atau pejabat

instansi tersebut. Namun faktanya manipulasi data ini dapat terjadi, mungkinkah ada manipulasi

dalam penerbitan SK tersebut? Jika benar, apakah mungkin ada keterlibatan pemimpin atau

pejabat dari instansi yang bersangkutan untuk memuluskan jalan agar para tenaga honorer ini

dapat masuk ke database BKD? Masih perlu pembuktian lebih lanjut tentang dugaan tersebut.

Page 7: Manipulasi Database

Yang lebih ironis adalah adanya tenaga honorer fiktif. Namanya tercantum dalam daftar

pegawai dan sudah mempunyai SK (surat keputusan) tapi keberadaan pegawai tersebut tidak

jelas. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi ? Apakah kesalahan dalam penginputan data di

database atau ada kesalahan dalam penerbitan SK oleh instansi-instansi tersebut? Jika ditinjau

lebih mendalam dapat diindikasikan bahwa kecurangan dan manipulasi tidak hanya dilakukan

oleh tenaga honorer semata, tapi juga patut diduga ada keterlibatan oknum-oknum dalam

instansi-instansi tersebut. Lagi-lagi dugaan ini masih memerlukan pembuktian yang relevan.

Namun setidaknya hal ini dapat membuktikan bahwa proses pengangkatan tenaga

honorer menjadi CPNS tidaklah efektif, karena data yang masuk kedalam database Badan

Kepegawaian Daerah (BKD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mayoritas dimanipulasi.

Sehingga membutuhkan evaluasi ulang untuk memverifikasi data yang telah masuk kedalam

database. Untuk mengevaluasi dan memverifikasi data ini tentu saja akan membutuhkan waktu

yang tidak sedikit.

Sebenarnya masalah ini (pencoretan dari database) tidak perlu terjadi, jika sejak awal

pendaftaran tenaga honorer dilakukan secara tepat, maksudnya ketika pertama kali seorang

tenaga honorer diangkat oleh pemimpin atau pejabat instansi yang bersangkutan sudah

dimasukkan kedalam database. Untuk itu diperlukan suatu sistem untuk pendataan dan

pendaftaran tenaga honorer.

Adanya sebuah sistem pendaftaran dan pendataan database tenaga honorer akan sangat

membantu dalam mengatasi solusi masalah ini. Sebuah sistem dengan konsep sederhana yakni

merecord data semua tenaga honorer yang ada. Sejak awal masuk sebagai tenaga honorer hingga

tidak lagi menjadi tenaga honorer. Sehingga ketika tiba masa pengangkatan CPNS, maka sudah

tidak perlu lagi para tenaga honorer ini memasukkan lagi persyaratan-persyaratan yang rawan

untuk dimanipulasi. Evaluasi dan verifikasi pun bisa lebih cepat dilakukan sehingga akan lebih

efektif dan efisien.

Ketika pertama kali diangakat sebagai tenaga honorer, data seorang tenaga honorer harus

dipastikan sudah valid saat akan dimasukkan ke dalam database BKD. Maka semestinya sebelum

Page 8: Manipulasi Database

petugas memasukkan data tenaga honorer kedalam database BKD mereka harus melakukan

evaluasi dan verifikasi terlebih dahulu.

Suatu sistem database yang powerfull mutlak diperlukan dalam penyelesaian masalah ini,

sistem database yang dapat merecord semua data tenaga honorer yang berada dilingkungan

Pemkab Gresik. Data yang sudah ada harus lengkap dan valid sebelum dimasukkan ke sistem

database BKD, baik itu data diri tenaga honorer mulai dari nama, gelar, tempat dan tangal lahir,

masa kerja, instansi tempat bekerja, tanggal dan no SK pengangkatan, dan data lainnya yang

relevan.

Tentu saja sistem ini nantinya harus dioperasikan oleh tenaga profesional yang handal,

dalam hal ini kemungkinan BKD akan dapat mengatasinya, mengingat saat ini BKD memiliki

tenaga-tenaga profesional IT yang mahir dibidangnya.

Keamanan dalam sistem database ini nanti akan menjadi faktor yang sangat penting,

jangan sampai data valid yang sudah diverifikasi dan dinputkan ternyata masih dapat

dimanipulasi di dalam database BKD sendiri.

Keamanan database adalah suatu cara untuk melindungi database dari ancaman,

baik dalam bentuk kesengajaan atau pun bukan. Ancaman adalah segala situasi atau kejadian

baik secara sengaja maupun tidak yang bersifat merugikan dan mempengaruhi sistem

serta secara konsekuensi terhadap perusahaan/organisasi yang memiliki sistem database.

Keamanan database tidak hanya berkenaan dengan data yang ada pada database

saja, tetapi juga meliputi bagian lain dari sistem database, yang tentunya dapat mempengaruhi

database tersebut. Hal ini berarti keamanan database mencakup perangkat keras,

perangkat lunak, orang dan data.

Agar memiliki suatu keamanan yang efektif dalam database BKD dibutuhkan suatu

kontrol yang tepat. Seseorang yang mempunyai hak untuk mengontrol dan mengatur sekaligus

bertanggung jawab terhadap database biasanya disebut Administrator database. Seorang

administratorlah yang memegang peranan penting pada suatu sistem database, oleh karena itu

Page 9: Manipulasi Database

administrator harus mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang cukup agar dapat mengatur

suatu sistem database ini.

Keamanan merupakan suatu proteksi terhadap pengrusakan data dan pemakaian data oleh

pemakai yang tidak punya kewenangan. Sistem yang aman memastikan kerahasian data yang

terdapat didalamnya. Beberapa aspek keamanan yang perlu diperhatikan yaitu : mambatasi

akses ke data dan servis, melakukan autentifikasi pada user, dan memonitor aktivitas-aktivitas

yang mencurigakan.

Pencurian dan penipuan database tidak hanya mempengaruhi lingkungan database tetapi

juga seluruh perusahaan/organisasi dalam hal ini yang dimaksud adalah Pemkab Gresik dan

BKD. Keadaan ini dilakukan oleh orang, dimana seseorang ingin melakukan pencurian data

atau manipulasi data, seperti data diri gelar, tempat dan tangal lahir, masa kerja, instansi tempat

bekerja, tanggal dan no SK pengangkatan, dan lain-lain. Untuk itu fokus harus dilakukan pada

kekuatan sistem agar menghindari akses oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak

memiliki kewenangan.

Kerahasiaan dan privasi data juga harus diperhatikan. Suatu data dapat memiliki nilai

kerahasiaan, karena data tersebut merupakan sumber daya yang strategis bagi Pemkab Gresik

pada umumnya dan bagi BKD sendiri khususnya, maka pada kasus ini data tersebut harus

diamankan dengan memberikan hak akses pada orang tertentu saja.

Yang tak kalah penting adalah menjaga integritas. Integritas ini berkaitan dengan akurasi

dan kebenaran data dalam database, seperti data korup. Hal ini akan secara serius mempengaruhi

proses penerimaan CPNS itu sendiri.

Menjaga ketersediaan data agar tidak hilang. Hilangnya ketersediaaan berarti data,

sistem, keduanya tidak dapat diakses, servis mati, yang tentunya secara serius akan sangat

mempengaruhi database BKD. Karena itu BKD akan membutuhkan kemampuan sistem yang

aktif 7 x 24 , 7 hari 1 minggu.

Secara garis besar yang harus diperhatikan dalam keamanan database pada umumnya

yaitu, keamanan server, trusted IP access, koneksi database, dan kontrol akses tabel.

Page 10: Manipulasi Database

Keamanan utama yang harus diperhatikan adalah keamanan server. Perlindungan server

adalah suatu proses pembatasan akses yang sebenarnya pada database dalam server itu sendiri.

Menurut Blake Wiedman ini adalah suatu sisi keamanan yang sangat penting dan harus

direncanakan secara hati-hati. Ide dasarnya adalah kita tidak dapat mengakses apa yang kita

tidak dapat lihat, atau apakah kita ingin database server kita dapat dilihat diseluruh dunia?

Database kita bukanlah suatu web server, koneksi yang tidak dikenali tidak diijinkan.

Berikutnya adalah keamanan yang tak kalah penting yakni Trusted Ip Access. Setiap

server harus dapat mengkonfigurasikan alamat ip yang diperbolehkan mengakses dirinya.

Tidak semua orang diijinkan mengakses server, sebagaimana kita tidak mengijinkan orang lain

memasuki rumah kita tanpa ijin. Jika server melayani suatu web server maka hanya alamat web

server itu saja yang dapat mengakses server database tersebut. Jika server database melayani

jaringan internal maka hanya alamat jaringanlah yang boleh menghubungi server. Trusted Ip

Access merupakan server database terbatas yang hanya akan memberi respon pada Ip yang

dikenali saja. Trusted Ip Accessmerupakan server database terbatas yang hanya akan memberi

respon pada Ip yang dikenali saja.

Saat ini semakin banyaknya aplikasi dinamis menjadi sangat menggoda untuk

melakukan akses yang cepat bahkan update yang langsung tanpa authentifikasi. Maka

dalam hal ini kewaspadaan patut ditingkatkan. Jika terpaksa harus mengijinkan pemakai dapat

mengubah database melalui web page, maka harus dipastikan validitas semua masukan yang

berupa inputan tersebut benar, terjamin dan aman.

Kontrol akses tabel merupakan salah satu bentuk keamanan database yang sering

diabaikan, karena cukup sulit penerapannya. Penggunaan control akses table yang benar

dibutuhkan kolaborasi antara sistem administrator dengan pengembang database. Hal inilah

yang sulit dilakukan. Pemberian ijin user untuk mengakses informasi dapat membuat

informasi terbuka kepada public. Jika seorang user mengakses informasi apakah akan dilihat

menggunakan session yang sama? Atau jika table digunakan sebagai referensi sistem mengapa ia

diberikan ijin selain hak membaca saja.

Page 11: Manipulasi Database

Otorisasi juga merupakan bagian dari cara mengamankan data. Otorisasi yaitu pemberian

wewenang atau hak istimewa untuk mengakses sistem atau obyek database. Kendali otorisasi

(=kontrol akses) dapat dibangun pada database BKD dengan beberapa manfaat yakni untuk

mengendalikan sistem atau obyek yang dapat diakses, mengendalikan bagaimana pengguna

menggunakannya dan sebagai sistem administrasi yang bertanggung jawab untuk memberikan

hak akses dengan membuat account pengguna.

Menggunakan metode tabel view yang merupakan metode pembatasan bagi pengguna

untuk mendapatkan model database yang sesuai dengan kebutuhan BKD. Metode ini dapat

menyembunyikan data yang tidak digunakan atau tidak perlu dilihat oleh pengguna.

Backup data juga perlu dilakukan untuk mencegah jika suatu waktu terjadi kehilangan

data secara tiba-tiba. Backup data pada database sangat perlu dilakukan secara rutin dan berkala

sebagai antisipasi dini terhadap resiko kehilangan data. Selain backup data database juga harus

memiliki sistem recovery yang baik, dengan sistem recovery yang memadai diharapkan dapat

mengembalikan database ke keadaan yang dianggap benar setelah terjadinya suatu kegagalan.

Langkah pengamanan database yang terakhir adalah dengan menggunakan teknik

enkripsi data. Enkripsi ini dapat digunakan untuk proteksi data yang benar-benar sangat penting

dan harus dijaga kerahasiaannya secara maksimal. Yang dimaksud dengan enkripsi sendiri

adalah sebuah proses yang melakukan perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi

sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (tidak terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai kode

atau chiper. Sebuah sistem pengkodean menggunakan suatu table atau kamus yang telah

didefinisikan untuk mengganti kata dari informasi atau yang merupakan bagian dari informasi

yang dikirim. Sebuah chiper menggunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua

aliran data (stream) bit dari sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti

(unitelligible). Karena teknik cipher merupakan suatu sistem yang telah siap untuk di automasi,

maka teknik ini digunakan dalam sistem keamanan komputer dan network.

Ada dua teknik enkripsi yang umum digunakan yakni enkripsi konvensional dan enkripsi

public-key. Kedua teknik enkripsi tersebut memiliki kelebihan dan kekuranganya masing-

masing. Enkripsi konvensional lebih mudah dalam penggunaan namun dianggap kurang aman

Page 12: Manipulasi Database

dalam penditribusian kunci. Sedangkan enkripsi public-key dianggap lebih aman karena tidak

perlu pendistribusian kunci meskipun karena hal tersebut membuat teknik enkripsi ini menjadi

lebih sulit untuk diterapkan.

Selain keamanan yang dibutuhkan untuk sistem database BKD tersebut, tidak ada

salahnya jika menerapkan pula replikasi database untuk membantu pemutakhiran data. Dengan

demikian adanya replikasi database dimana server pusat database di BKD dapat dibantu proses

pengelolaanya dari tempat lain yang memiliki kewenangan, terutama untuk proses update data

agar proses tersebut tidak terpusat hanya di server utama saja, namun tetap akurasi dan verifikasi

data harus dilakukan terlebih dahulu untuk memastikan data yang akan diinputkan tersebut valid.

Secara definisi replikasi memiliki pengertian sebagai suatu proses mencopy atau

mentransfer data dari suatu database ke database lain yang tersimpan pada komputer berbeda,

replikasi dapat difahami sebagai proses pengkopian dan pengelolaan objek-objek dari database

yang membentuk suatu sistem database terdistribusi (Distributed Database).

Dengan adanya sistem database terdistribusi diharapkan dapat meringankan beban server

utama di BKD, juga dapat mengatasi keterbatasan sumberdaya manusia di BKD. Efisiensi dan

efektifitas waktu dapat dimaksimalkan karena kegiatan untuk pengelolaan database tidak hanya

terpusat disatu tempat saja melainkan dapat dilakukan dibeberapa tempat sekaligus.

Adanya sistem database yang powerfull di BKD yang ditunjang dengan keamanan

database yang memadai dan dengan bantuan sistem terdistribusi atau teknik replikasi database

serta dukungan sumberdaya manusia yang profesional tidak hanya akan dapat mencegah

terjadinya manipulasi database oleh para tenaga honorer di lingkungan Pemkab Gresik, namun

juga akan memberikan dampak positif dari sisi administrasi kepegawaian terutama administrasi

pegawai yang masih berstatus tenaga honorer. Jika nanti pegawai yang masih berstatus honorer

ternyata telah diangkat menjadi CPNS atau PNS maka BKD sudah tidak perlu lagi melakukan

pendataan ulang pegawai dari awal, karena data yang berasal dari database tenaga honorer masih

bisa digunakan dan mungkin hanya perlu melakukan sedikit update data saja.

Page 13: Manipulasi Database

Daftar Pustaka :

http://www.surabayapost.co.id/?

mnu=berita&act=view&id=80dc02af7ba76ff2cd5cfadd7b8f502e&jenis=1679091c5a880faf6fb5e

6087eb1b2dc

Dicky Rahardiantoro. Implementasi Sistem Database Terdistribusi Pada MySQL. http://

www.ilmukomputer.com

S Heri Pracoyo. Database Security (Keamanan Datanase).

http://www.docstoc.com/docs/21412907/Keamanan-Database---Database-Security