Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

18
MANFAAT ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN Untuk menghadapi pergerakan harga di bursa saham ada dua macam pendekatan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Pada masing-masing pendekatan ada penganut yang agak fanatik sehingga menimbulkan antagonisme seolah-olah yang satu lebih unggul daripada yang lain. Para penganut haluan fundamental (fundamentalist) menganggap bahwa harga bergerak secara acak (random) sehingga arahnya tidak mungkin bisa diduga sebelumnya. Upaya untuk berbuat demikian tidak lain adalah spekulasi belaka, yang tentu tidak bisa diterima oleh para teknisi pasar (market technician), sehingga suka memplesetkan nama fundamentalist menjadi funnymentalist dalam ucapan yang dipercepat. Antagonisme demikian tidak perlu terjadi bila kita mempertimbangkan aspek-aspek berikut. Analisis fundamental adalah analisis terhadap fundamental suatu negara yang didasarkan pada situasi ekonomi, politik, keamanan secara global dan juga tiap-tiap Negara yang mengeluarkan indek saham. Prinsipnya analisis fundamental membutuhkan keahlian seni tersendiri untuk memperhitungkan penting tidaknya suatu informasi menjadi faktor yang akan mempengaruhi fluktuasi nilai tukar suatu mata uang. Suryana Asba 1

Transcript of Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

Page 1: Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

MANFAAT ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL DALAM

MEMBUAT KEPUTUSAN

Untuk menghadapi pergerakan harga di bursa saham ada dua macam pendekatan, yaitu

analisis fundamental dan analisis teknikal.

Pada masing-masing pendekatan ada penganut yang agak fanatik sehingga menimbulkan

antagonisme seolah-olah yang satu lebih unggul daripada yang lain. Para penganut haluan

fundamental (fundamentalist) menganggap bahwa harga bergerak secara acak (random)

sehingga arahnya tidak mungkin bisa diduga sebelumnya. Upaya untuk berbuat demikian

tidak lain adalah spekulasi belaka, yang tentu tidak bisa diterima oleh para teknisi pasar

(market technician), sehingga suka memplesetkan nama fundamentalist

menjadi funnymentalist dalam ucapan yang dipercepat. Antagonisme demikian tidak

perlu terjadi bila kita mempertimbangkan aspek-aspek berikut.

Analisis fundamental adalah analisis terhadap fundamental suatu negara yang didasarkan

pada situasi ekonomi, politik, keamanan secara global dan juga tiap-tiap Negara yang

mengeluarkan indek saham. Prinsipnya analisis fundamental membutuhkan keahlian seni

tersendiri untuk memperhitungkan penting tidaknya suatu informasi menjadi faktor yang

akan mempengaruhi fluktuasi nilai tukar suatu mata uang.

Prinsip-prinsip analisis fundamental:

1. Reaksi berantai, semakin besar dampak berantai suatu informasi, semakin besar

pula pengaruhnya terhadap nilai indek saham.

2. Jarak informasi, semakin dekat informasi dengan suatu indek saham, semakin

besar pengaruh informasi tersebut. Misalnya, informasi yang berasal dari dalam

negeri Indonesia akan lebih besar pengaruhnya terhadap nilai Indek Harga Saham

Gabungan (IHSG) disbanding informasi dari luar negeri.

3. Sumber berita, semakin resmi sumber berita, semakin kuat pengaruhnya

terhadap nilai indek saham.

Suryana Asba 1

Page 2: Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

4. Jenis berita, berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap indek saham suatu

Negara disbanding berita lainnya, seperti politik, social atau budaya.

Biasanya dalam menggali berita kadang hal-hal yang tidak rasionalpun dijadikan

alat untuk memprediksi pergerakan indek saham. Pada intinya informasi tersebut akan

mempengaruhi supply dan demand atas indek saham suatu negara.

Metode untuk melakukan analisis fundamental adalah dengan terus menerus meng update

informasi yang ada. Media yang menyediakan informasi tersebut tergantung ketersediaan

fasilitas yang ada di tempat tersebut. Biasanya untuk informasi perdagangan indek saham

tersedia di koran, televisi dan juga internet.

Dalam analisis fundamental, yang dijadikan dasar perkiraan harga (intrinsic value) adalah

faktor-faktor fundamental seperti laporan keuangan, informasi penting lain yang sewaktu-

waktu harus diumumkan perusahaan publik dan perkembangan ekonomi makro, mau pun

berita dalam bidang-bidang lain seperti politik, sosial, cuaca, dsb. yang dianggap perlu,

semuanya selama paling tidak dua tahun terakhir. Tentu pekerjaan yang terlibat adalah

kolosal, bila ingin ditinjau secara mendalam dan tuntas.

Tidak mungkin bagi siapa saja untuk menyerap semua informasi yang ditawarkan secara

total. Perlu untuk meletakkan perbatasan menurut urutan prioritas dan keterbatasan waktu

maupun sumber daya masing-masing. Pembatasan yang ditetapkan oleh analis menurut

kebutuhan masing-masing adalah berbeda-beda. Di samping itu akses kepada informasi

yang tersedia tidaklah sama bagi semua pihak yang sedang terlibat, dari segi waktu

maupun jumlah. Perbedaan dalam pembatasan ruang gerak analis akan berpengaruh

terhadap proses pembentukan harga, sehingga akan timbul perbedaan persepsi tentang

tingkat harga yang dianggap wajar.

Bila yang ikut ditinjau juga adalah motivasi berbagai pihak untuk terjun ke bursa saham,

maka gerak harga akan dipengaruhi juga oleh pertimbangan yang tidak fundamental atau

rasional. Pihak yang dianggap menggunakan pendekatan fundamental adalah investor

jangka panjang yang adakalanya perlu melaksanakan penyesuaian portfolio, namun selalu

berusaha untuk memilih saham dengan kinerja terbaik. Golongan yang tidak selalu

bersikap demikian, namun masih cukup rasional adalah penggerak pasar (market maker)

Suryana Asba 2

Page 3: Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

karena kewajibannya untuk mencipta permintaan pada saham tertentu. Dalam golongan

"market maker" termasuk "specialist" yang oleh peraturan bursa dilarang untuk mencipta

permintaan yang menyesatkan, karena saham yang ditanganinya sebetulnya tidak

memenuhi persyaratan fundamental sama sekali. Para "specialist" ditugaskan untuk

memelihara perdagangan yang hidup dan liquid bagi saham-saham tertentu berdasarkan

imbalan perlakuan istimewa (privileges) dari pihak bursa di Amerika Serikat.

Perbedaan motivasi antara investor dan para penggerak pasar sudah bisa menyebabkan

saham yang terbaik tidak mendapatkan harga tertinggi. Bisa saja terjadi bahwa saham

yang tidak begitu baik fundamentalnya, dikejar pelaku bursa karena permintaan yang

lebih tinggi.

Pelaku bursa dengan persentase rendah di bursa yang sudah maju, namun justru lebih

tinggi di bursa yang belum berkembang dengan baik, adalah para spekulator yang tidak

rasional. Para spekulator terdiri dari dua kelompok yang termakan isu bahwa mencari

untung di bursa adalah lebih mudah dan cepat daripada terjun ke dalam bisnis normal.

Kelompok yang satu memang mempunyai uang lebih, sehingga secara menyeluruh tidak

akan kehilangan segala-galanya secara menyakitkan. Kerugian akan membuat mereka

mendapatkan pelajaran pahit yang mudah-mudahan dapat menjadi pendorong untuk mau

berlelah-lelah dalam membuat analisis sebelum terjun di bursa, daripada mengandalkan

rumor atau naluri saja.

Kelompok yang satu lagi adalah mereka yang sebetulnya tidak mempunyai uang lebih,

namun yang tersedia hanya belum dibutuhkan dengan segera. Karena sama sekali tidak

mempunyai pengertian tentang manajemen dana, tidak ada cadangan untuk menghadapi

kerugian yang tiba bersamaan dengan atau lebih cepat dari kebutuhan penggunaannya.

Pengalaman demikian akan membuat mereka jera masuk ke bursa lagi.

Dari latar belakang materi fundamental dan pelaku bursa saham dapat ditarik kesimpulan

bahwa upaya untuk menetapkan harga di muka, tidak mungkin bisa berhasil dengan baik.

Harga yang telah dihitung dan diperkirakan tidak bisa diharapkan untuk muncul di bursa.

Apa yang dapat diharapkan adalah pedoman untuk tindakan jual atau beli berdasarkan

Suryana Asba 3

Page 4: Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

perbandingan antara analisis dan kenyataan yang dihadapi pelaku bursa. Juallah saham

yang disebut "overvalued" (harga berada di atas nilai yang telah dihitung/diperkirakan),

sebaliknya belilah saham yang "undervalued" (harga berada di bawah nilai yang telah

dihitung/diperkirakan). Sikap yang rasional demikian memang akan menghasilkan

keuntungan bila jangka waktu yang digunakan adalah cukup lama. Namun apakah suatu

strategi "buy-and-hold" untuk saham yang "undervalued" bisa menghasilkan keuntungan

yang maksimal

Analisis Teknikal.

Ada suatu kelompok pelaku bursa saham yang belum diulas sampai kini, ialah mereka

yang memanfaatkan analisis teknikal.

Keunikan dengan cara analisis ini adalah bahwa pekerjaan baru dimulai setelah harga

terbentuk di bursa. Ingatlah bahwa pekerjaan dalam analisis fundamental

dilaksanakan sebelum harga terbentuk di bursa . Tindakan jual-beli kemudian didasarkan

perbandingan antara hasil analisis dan kenyataan di bursa, yang bisa ditetapkan sebagai

"over" atau "undervalued."

Praktisi yang menggunakan analisis teknikal beranggapan bahwa analisis

fundamental terlalu bervariasi dan pemakaiannya sulit diperhitungkan. Selain itu

informasi berita hanyalah penyebab dan bukan penentu arah pergerakan saham. Karena

itu orang beranggapan bahwa cara analisis yang paling tepat adalah dengan mempelajari

tingkah laku dari pelaku pasar dan ini tercermin dalam pola grafik harga.

Meyers yang banyak menggunakan aplikasi komputer dalam melakukan analisis teknikal

dan banyak dikutip oleh majalah bisnis terkemuka, seperti Wall Street Journal, Financial

Time, Fortune dan lain sebagainya mendefinisikan analis teknikal sebagai studi tentang

sekuritas secara individual dan pasar sebagai keseluruhan berdasar supply dan demand.

Yang menjadi data utama dalam analisis teknikal adalah harga dan volume perdagangan

historis.

Suryana Asba 4

Page 5: Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

Asumsi yang Mendasari Analisis Teknikal.

Para analis teknikal percaya bahwa mereka biasa mengetahui pola-pola

pergerakan harga saham di masa datang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan

harga saham di masa lalu, yang bertentangan dengan hipotesis efisiensi pasar yang

menyatakan bahwa harga saham di pasar mencerminkan semua informasi yang ada di

pasar. Kinerja saham di masa lalu tidak mempengaruhi kinerja saham di masa datang.

Keputusan analis teknikal dalam menjual atau membeli saham didasari data-data harga

dan volume perdagangan saham di masa lalu,. Informasi data masa lalu tersebut akan

mendasari prediksi mereka atas pola perilaku harga saham di masa datang.

Asumsi yang mendasarinya adalah “ nilai pasar barang dan jasa, ditentukan oleh interaksi

permintaan dan penawaran” (Levy 1966). Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan

oleh berbagai faktor, baik faktor rasional maupun faktor yang tidak rasional. Faktor-

faktor tersebut meliputi berbagai variabel ekonomi dan variabel fundamental, serta

faktor-faktor, seperti opini yang beredar, mood investor, dan ramalan-ramalan investor.

Harga-harga sekuritas secara individual dan nilai pasar dapat berubah karena perubahan

hubungan permintaan dan penawaran. Hubungan-hubungan tersebut akan dapat dideteksi

dengan melihat diagram reaksi pasar yang terjadi. Hampir semua pihak dapat menerima

asumsi bahwa nilai produk ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara permintaan dan

penawaran. Yang kurang dapat diterima oleh semua semua pihak mungkin asumsi bahwa

permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat tidak rasional

(irrational factor).

Asumsi yang berkaitan dengan kecepatan penyesuaian harga saham (speed of adjustment)

dari harga keseimbangan yang lama menuju harga keseimbangan yang baru. Para analis

teknikal selalu berharap bahwa penyesuaian harga saham yang lama menuju harga

keseimbangan yang baru, akan terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang karena

informasi yang menyebabkan perubahan harga biasanya memerlukan beberapa waktu

sebelum informasi tersebut diserap secara penuh oleh pasar. Pola penyerapan informasi

seperti ini disebabkan karena adanya informasi yang tidak simetris (asymetris

information), di mana hanya beberapa investor saja yang mampu mengakses informasi

Suryana Asba 5

Page 6: Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

dan dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada harga saham disbanding investor

lainnya. Seiring dengan tindakan menjual dan membeli saham yang dilakukan pihak-

pihak yang menguasai informasi untuk memperoleh keuntungan maka harga saham juga

akan bergerak menuju harga keseimbangan baru.

Disamping informasi di atas ada tiga prinsip yang dapat digunakan sebagai patokan

dalam memahami analisis teknikal yaitu:

1. Refleksi semua kejadian, segala sesuatu yang terjadi yang dapat mempengaruhi

baik yang rasional maupun irrasional sudah direfleksikan dalam harga yang

terbentuk. Menguat dan melemahnya indek saham merupakan fakta, tetapi nilai

sesungguhnya suatu indek saham ditentukan oleh kekuatan permintaan dan

penawaran yang tercermin pada indek saham. Jika permintaan meningkat dan

penawaran menurun atau tetap, maka harga akan naik, dan akan terjadi kebalikannya

jika kondisi berbalik.

2. Tren, harga bergerak dalam suatu tren, dan tren tidak mungkin dimanipulasi.

Jika tren bergerak ke arah naik, tidaklah mungkin membuatnya turun, kecuali dalam

suatu titik tertentu akan terjadi puncak untuk kemudian berbalik arah (reversal).

3. Selalu berulang, aksi pasar (market action) selalu berulang, artinya para analis

teknikal percaya bahwa investor akan mengulangi tindakan yang sama jika kondisi

pasar yang terjadi juga sama. Keadaan ini akan dipetakan dalam suatu diagram yang

populer dengan sebutan chart.

Keuntungan dan Kritik Terhadap Analis Teknikal

Jika seorang investor mampu mengakses informasi secara cepat, punya

kemampuan analisis yang tinggi dan punya insting yang tajam atas apa yang terjadi

terhadap pasar jika ada informasi baru maka investor tesebut akan mampu

mendapatkan return abnormal yang melebihi return pasar dan return investor lainnya.

Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa jika investor akan mendapatkan abnormal

return, mereka harus mampu mendapatkan informasi secara lebih cepat dibanding

investor lainnya, dan menterjemahkan informasi tersebut ke dalam tindakan membeli

atau menjual saham sehingga investor dapat memperoleh keuntungan.

Suryana Asba 6

Page 7: Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

Kritik yang timbul untuk analisis teknikal adalah yang berkaitan dengan asumsi yang

mendasarinya dan keefektivan pendekatan analisis teknikal dalam memprediksi harga

saham. Kritik yang paling tajam muncul dari penganut hipotesis efisiensi pasar, yang

sama sekali tidak percaya harga saham di masa mendatang akan dipengaruhi oleh

pergerakan harga saham masa lalu, karena apabila pasar efisien maka tidak seorang

investor pun dapat memperoleh keuntungan abnormal dari pasar. Hal ini dibuktikan dari

beberapa penelitian yang membuktikan bahwa harga saham secara statistik tidak bergerak

mengikuti tren seperti yang dikemukan analis teknikal.

Kritik selanjutnya menyangkut keefektivan analisis teknikal untuk jangka waktu yang

panjang. Maksudnya adalah jika analisis teknikal mampu memberikan keuntungan bagi

beberapa investor karena mampu menemukan pola pergerakan saham dalam merespon

informasi baru, maka tentu saja pendekatan ini akan menjadi popular dan banyak

diadopsi oleh investor lainnya akan berdampak pada penyesuaian harga yang lebih cepat

dari biasanya. Jika ini terjadi dalam jangka yang panjang keefektivan penggunaan analis

teknikal sudah tidak akan bermanfaat lagi.

Teknik Analisis Teknikal

Para pengguna analisisi teknikal disebut juga chartist karena mereka biasanya

menggunakan grafik (chart) dalam aktivitasnya untuk merekam data pergerakan harga

saham dan volume perdagangan. Dari grafik tersebut mereka akan mencari pola

pergerakan harga saham maupun volume perdagangan serta celah-celah keuntungan dari

pola tersebut.

Analisis teknikal mengamati pembentukan grafik harga dengan berbagai varian yang

mungkin terjadi dibandingkan dengan perilaku harga sebelumnya. Sekalipun analisis

teknikal mempertimbangkan data-data statistik lainnya, namun perangkat utama analisis

teknikal adalah pada grafik harga yang dianggap dapat memenuhi prediksi harga terkini

dan kecenderungannya.

Tujuan pokok mengamati grafik adalah:

Secepat mungkin menemukan kecenderungan harga

Memperkirakan kemungkinan waktu dan jarak kecenderungan itu

Memilih saat yang paling menguntungkan untuk masuk dan keluar pasar

Suryana Asba 7

Page 8: Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

Teknik Penggunaan Grafik

1. The Dow Theory.

Teori ini ditemukan oleh Charles H. Dow pada tahun 1800-an. Teori ini bertujuan

untuk mengidentifikasi tren harga pasar saham dalam jangka panjang dengan

berdasar pada data-data historis harga pasar saham di masa lalu, yang

dikelompokkan mejadi tiga yaitu:

Primary Trend, yaitu pergerakan harga saham dalam jangka waktu

panjang

Secondary Intermediate Trend, yaitu pergerakan harga saham yang

terjadi selama pergerakan harga dalam primary tren. Bersifat penyimpangan

dari pergerakan primer yang terjadi dalam beberapa minggu atau bulan.

Minor Trend atau day to day move merupakan fluktuasi harga saham

yang terjadi setiap hari.

Contoh Pergerakan Saham menurut The Dow Theory

Suryana Asba 8

Page 9: Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

2. Chart Pola Pergerakan Harga Saham

Support Level.

Support level berarti tingkat harga atau kisaran harga, pada saat para analis

teknikal mengharapkan akan terjadinya peningkatan yang signifikan atas

permintaan saham di pasar. Biasanya terjadi ketika banyak investor melakukan

tindakan “ambil untung” dengan melakukan penjualan saham-saham karena

tertarik pada harga jual yang cukup tinggi, dan biasanya diikuti oleh penurunan

harga saham. Dampak selanjutnya adalah banyak pembeli saham yang tertarik

untuk melakukan pembelian-pembelian saham sehingga permintaan saham

kembali meningkat. Sesuai dengan hukum permintaan penawaran, peningkatan

permintaan saham ini nantinya diharapkan menjadi support level yang menjaga

agar harga saham bergerak naik.

Resistance Level

Resistance level berarti kisaran harga di mana para analis teknikal berharap akan

terjadi peningkatan yang signifikan atas jumlah saham yang ditawarkan di pasar.

Dengan kata lain, resistance level menggambarkan batas atas tingkat harga

(upper boundary) yang dapat membuat para penjual saham segera menjadi

penahan atas gerakan naik harga saham karena jika banyak pihak yang ingin

menjual saham di pasar maka diharapkan harga akan bergerak turun, dan tidak

melewati batas atas harga. Hal ini biasa terjadi ketika harga saham turun terus

setelah mencapai harga tertinggi. Investor yang memiliki saham tentunya tidaka

akan mau rugi akibat harga sahamnya selalu turun. Mereka akan menunggu waktu

yang tepat untuk menjual sahamnya agar kerugian berkurang. Biasanya pada saat

harga saham mencapai titik balik (recovery point).

Grafik Pola Pergerakan Saham yang sering digunakan:

a. Bar Chart

Bar Chart merupakan cara paling sederhana dalam analisis teknikal yang

menggambarkan pergerakan harga saham. Sumbu vertikal merupakan harga

saham, sedangkan sumbu horizontal menunjukkan waktu. Pergerakan harga

Suryana Asba 9

Page 10: Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

saham setiap harinya ditunjukkan oleh diagram batang vertikal (bar vertikal),

yang ujung atasnya menunjukkan harga tertinggi saham dan ujung bawahnya

menunjukkan harga terendah saham setiap hari.

b. Point-and-Figure Chart

Penggunaan grafik dengan angka dan gambar ini untuk menggambarkan

pergerakan harga saham dan lebih komplek dari bart cahart karena

menggambarkan perubahan harga saham yang berubah secara signifikan.

Perubahan harga yang signifikan biasanya dapat dilihat dalam bentuk angka

yang menunjukka perubahan harga saham.

3. Rata-rata Bergerak

Teknik rata-rata bergerak (moving average) adalah salah satu teknik untuk

mendeteksi dan menganalisis pergerakan harga saham baik saham individual

maupun seluruh saham di pasar modal. Tujuannya adalah untuk mendeteksi arah

pergerakan harga saham dan besarnya tingkat pergerakan tersebut. Data yang

digunakan adalah data harga penutupan saham (closing price) untuk waktu tertentu

misal untuk masa waktu 3 bulan. Dari informasi tersebut menghasilkan sebuah garis

trend rata-rata bergerak yang menunjukkan tren pergerakan harga saham, yang

selanjutnya dipakai untuk memprediksi arah pergerakan saham di masa depan.

Setelah dianalisis akan menghasilkan keputusan menjual dan membeli saham,

dengan anjuran sebagai berikut:

Dianjurkan membeli saham jika:

a. garis rata-rata bergerak secara mendatar dan harga pasar saham melampaui

garis tersebut

b. harga saham berada di bawah garis rata-rata bergerak yang sedang menaik

c. harga saham saat ini berada di atas garis rata-rata bergerak yang cenderung

menurun, namun kembali menaik sebelum mencapai garis tersebut.

Disaran menjual jika:

a. harga saham saat ini berada di bawah garis rata-rata bergerak mendatar

Suryana Asba 10

Page 11: Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

b. harga saham bergerak naik di atas garis rata-rata bergerak, namun garis rata-

rata bergerak tersebut justru sedang menurun

c. harga saham yang cenderung mengalami kenaikan (berada di bawah garis

rata-rata bergerak) tetapi kembali menurun sebelum mencapai garis rata-rata

bergerak tersebut.

4. Relative Strength

Teknik ini menggambarkan rasio antara harga saham dengan indek pasar atau

industri tertentu. Hasil perbandingan biasanya digambarkan dengan plot-plot yang

menunjukkan perbandingan harga relatif saham selama jangka waktu tertentu.

Dari gambar yang tersusun investor akan dapat melihat perbandingan kekuatan

saham-saham tersebut terhadap industrinya atau terhadap indek pasar.

Dalam penggunaan relative strength jika terjadi trend pergerakan harga saham

yang meningkat maka bagi investor pergerakan tersebut merupakan sinyal akan

terjadinya peningkatan rasio harga saham dibanding indeks pasar, dan

memungkinkan akan memberikan return yang melebihi return pasar dan akan

menarik minat investor untuk menjadikan saham tersebut sebagai alternatif

investasi yang baik.

Dari ulasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis fundamental dan

analisis teknikal saling membutuhkan: yang pertama untuk pembentukan harga dan yang

kedua untuk kelanjutan gerak harga. Perbedaan mendasar antara kedua cara analisis ini

adalah dominannya segi eksakta dalam analisis fundamental dan hadirnya intuisi—

berdasarkan pengalaman di masa lampau—dalam kadar tertentu pada analisis teknikal.

Jack D. Schwager sebagai pengaran buku The Market Wizards (1989, New York

Institute of Finance/Simon & Schuster) dan The New Market Wizards: Conversations

with America's Top Traders (1992, Harper Business), setelah mengadakan wawancara

dengan puluhan pakar dalam perdagangan di bursa saham dan komoditi, ia menulis

bahwa analisis fundamental dan teknikal bisa digunakan terpisah atau tergabung, dengan

berhasil.

Suryana Asba 11

Page 12: Manfaat Analisis Fundamental Dan Analisis Teknikal

Dalam bukunya yang terakhir Schwager on Futures (1996, John Wiley & Sons), ia

mengakui di kata pengantarnya bahwa mula-mula ia merupakan "pure fundamentalist"

dan sangat meremehkan analisis teknikal. Namun setelah mencoba memanfaatkan

analisis grafik, ia berubah 180 derajat dari skeptisismenya yang semula. Perubahan sikap

demikian telah dialami banyak fundamentalist lain melalui pandangan terbuka (open

mindedness) yang memungkinkan mereka mengadakan percobaan. Dengan demikian

maka analisis fundamental dan teknikal tidak perlu dipertentangkan, karena saling

membutuhkan untuk hasil yang maksimal.

Suryana Asba 12