Mandiri Obgyn

download Mandiri Obgyn

of 12

Transcript of Mandiri Obgyn

DISTOSIA KARENA JALAN LAHIR (PASSAGE) JALAN LAHIR KERAS (TULANG PANGGUL) JALAN LAHIR KERAS (TULANG PANGGUL) MENURUT CALDWELL & MOLLOY (Rontgenologi & MENURUT CALDWELL & MOLLOY (Rontgenologi & Anatomi) : Morfologi Panggul dibagi 4 jenis : -Panggul Ginekoid: PAP bundar, DT > DAP,PTP & PBP luas. -Panggul Antropoid: DAP > DT, Arkus pubis sempit. -Panggul Android Panggul Android : PAP segitiga dengan penyempitan ke depan, Spina Iskiadika menonjol, Arkus pubis sempit. -Panggul Platipeloid : DAP < DT pada PAP, Arkus pubis luas. Bila ukuran panggul N, berat janin N apapun jenisnya , dapat lahir pervaginam. Ukuran lebih kecil Distosi akibat panggul sempit. Bentuk panggul Abnormal menurut MUNRO-KERR: a.perubahan bentuk karena kelainan pertumbuhan intra a.perubahan bentuk karena kelainan pertumbuhan intra uterin : panggul Naegele, Panggul Robert, Split Pelvis, Panggul Asimetris. b.Perubahan bentuk karena penyakit tulang panggul dan atau sendi panggul : Rakitis, Osteomalasia, fraktura Neoplasma, Atrofi / karies /Nekrosis, penyakit sendi Sakroiliaka & Sendi Sakrokoksigeus. c.Perubahan bentuk karena penyakit tulang belakang : Kifosis, Skiliosis, Spondilolistesis, perubahan bentuk karena penyakit kaki, Koksitis, Luksasio koksa, Atrofi / lumpuh satu kaki. DiagnosisPanggul Sempit + CPD : Pemeriksaan umum Pemeriksaan umum : TBC Kol. Vertebralis, Luksasio Koksa kongenital, Kifosis, Angkilosis Polio Mielitis. Tinggi Badan < 145 cm. Riwayat persalinan.

Pelvimetri: Klinis : luar : jangka panggul, Dalam VT UPD (ukuran panggul dalam). UPD (ukuran panggul dalam). Rontgen : bentuk dan ukuran

Osborn Test Osborn Test : Kepala menonjol diatas simfisis. Muller-Munro Kerr Test Munro Kerr Test : - VT hubungan kepala dan Simfisis.

Bahaya pada ibu: Partus lama , ruptura uteri iminens, Nekrosis fistula fistula vesiko servikalis / vesiko vaginalis / rekto vaginalis. Bahaya pada Janin: Partus lama,Infeksi Intrapartum, prolapsus tali pusat, Partus lama, Moulage hebat robekan pada tentoreum serebelli, perdarahan intra kranial; fraktura tulang tengkorak. Pengelolaan SC efektif /Primer (sebelum inpartu / awal) sekunder (Inpartu beberapa waktu) (Inpartu beberapa waktu) pada partus percobaan gagal. Persalinan percobaan : panggul sempit ringan t.d : trial of Labor dan test of labor bila gagal SC.

DISTOSIA KARENA KELAINAN TENAGA (POWER) Definisi : His yang tidak Normal, kekuatan dan sifatnya, sehingga menghambat kelancaran persalinan. His Normal : Tonus otot rahim diluar his tidak tinggi, meningkat saat his.Terdapat 2 fase pembukaan serviks : fase laten dan fase aktif. Kontraksi dimulai pada salah satu kornu, kanan/kiri, kemudian menjalar keseluruh otot rahim. Fundal Dominan fundus berkontraksi lebih dulu, lebih lama dari bagian lain. Sifat His : lamanya, kuatnya, teraturnya, frekuensinya dan relaksasinya serta nyerinya.

INERSIA UTERI Adalah : his yang sifatnya lebih lemah dan lebih jarang dibandingkan dengan his yang normal. Dibagi atas 2 keadaan : Inersia Uteri Primer: kelemahan His sejak permulaan persalinan. Inersia Uteri Sekunder: kelemahan His yang timbul timbul setelah adanya His yang kuat dan teratur dan dalam waktu yang lama. Pengelolaan : Periksa kemajuan persalinan : keadaan serviks, presentasi & posisi janin, turunnya bagian terbawah janin dan keadaan panggul.

tentukan sikap; misalnya : - letak kepala : perbaikan His Oksitosin drip 5 Unit dalam 500 ml D5% mulai 8 tetes/menit, dinaikan 4 tetes tiap 30 menit sampai 20 tetes / menit.

-

Bila CPD: SC. Bila partus lama(>18 jam) : akhiri persalinan

TETANIA UTERI Adalah : His yang terlampau kuat dan terlalu sering sehingga tidak ada RelaksasiRahim. Dapat menyebabkan : Partus Presipitatus (Persalinan kurang 3 jam). Luka jalan lahir yang luas : Serviks,Perineum,Vagina. PerdarahanIntrakranial pada bayi.

Pengelolaan : Obat penenang : Morfin, Luminal, dll, asal janin tidak

akan lahir dalam waktu dekat (4-6 jam) kemudian. Bila adaObstruksi SC. Pada partus presipitatus tidak banyak yang dapat dilakukan, karena janin tiba-tiba lahir dan cepat.

Pengelolaan : Bila dijumpai pada awal persalinan : Evaluasi menyeluruh cari penyebab. Partus lama / terlantar : Infus D5% atau NaCl 0.9% 1 liter dalam 1 jam I. Bila his nyeri berlebihan Inj Pethidin 50 mg. Antibiotika : Ampisillin / Amoksillin inj. Bila perlu SC. INCOORDINATE UTERINE ACTION (AKSI UTERUS TAK BERKOORDINASI) Adalah : sifat His yang berubah-ubah tidak koordinasi, dan sinkronisasi antara kontraksi dan bagian-bagiannya. Tidak efisien untuk pembukaan serviks dapat terjadi partus tak maju akibat lingkaran kontriksi.

Penanganan : Kurangi rasa takut, cemas, tonus otot dengan analgesia dan penenang seperti : morfin, valium / diazepam. Bila partus lama akhiri persalinan (EV /EF / SC).

DISTOSIA KARENA KELAINAN LETAK DAN BENTUK JANIN (PASSENGER ) KELAINANPADA LETAK KEPALA LETAKDEFLEKSI (LETAK KEPALA TENGADAH). a.Presentasi puncak kepala : - bagian terbawah adalah puncak kepalaVT teraba ubun-ubun besar (UUB). - 1% dari seluruh persalinan. - Etiologi : kelainan panggul, kepala bentuk bundar, janin kecil / mati, kerusakan dasar panggul. Dalam persalinan ubun-ubun di depan Glabela di bawah bawah simfisis sebagai Hipomoklion, lingkaran kepala yang melewati panggul adalah Planum FrontoOksiput (34 cm) Oksiput (34 cm) partus lebih lama; 75% dapat lahir Spontan. Komplikasi : Ibu : partus lama robekan jalan lahir yang luas. Janin: moulage yang hebat mortalitas 9%. b.Presentasi muka (FacePresentation)

- Letak muka defleksi (tengadah). Bagian yang terletak paling rendah adalah muka. - Letak Defleksi maksimal,Oksiput + punggung berhubungan rapat. - 0.27 - 0.5 % dari seluruh persalinan. Etiologi : Primer : anensefalus, hidrosefalus, anomali kongenital, struma, sigroma koli, lilitan tali pusat di leher. Sekunder : panggul sempit, tangan disamping kepala, anak besar , placenta Previa /letak rendah, grande multi para, hidramnion, perut gantung, posisi, uterus miring. Diagnosis : VT teraba dagu, mulut, hidung, dan Orbita. Dagu berputar kedepan (mento anterior 80-90%) atau kebelakang (mento posterior, jarang). Bila MentoPosterior menetap (posisi mento posterior persisten) kepala tak mungkin lahir, karena defleksi maksimal.

Pengelolaan : lengkap : VersiEkstrasi atauEF /EV. kecil : SC Primigravida : SC. Persalinan : 80-90% dapat lahir biasa, dengan Planum TrakeoParietale : 36cm Ibu miring ke samping sebelah dagu. Pengakhiran persalinan (bilaIndikasi (+) ) Anak hidup : EV /EF; SC (mentoPosterior). Anak mati : Embriotomi, Komplikasi : Presentasi puncak,

Mortalitas :Ibu3% , janin15%. c.Presentasi Dahi Posisi kepala antara Fleksi dan Defleksi dahi pada posisi terendah dan paling depan. Etiologi : anak kecil /mati, penempatan dahi persistem, seperti letak muka. Persalinan : maksila (fosa kanina) sebagai Hipomoklion dibawah simfisis. Lingkaran kepala : plano maxille parietale : 35 cm atau diameter mento oksipitalis : 12.5 cm. Dapat lahir Spontan coba reposisi jadi letak belakang kepala atau letak muka. Janin hidup : Indikasi + syarat terpenuhi EV/EF, SC. Janin mati :Embriotomi. Prognosis: Letak muka. Diagnosis: VT teraba ubun-ubun,Orbita, Glabella, pangkal hidung, dagu tidak teraba. Etiologi : Primigravida tua : kelainan his; Multi / Grande multi : Inersia. Herediter, emosi, ketakutan. Salah pimpinan persalinan / salah pemberian Oksitosin / penenang. Kelainan letak janin / CPD bagian terbawah janin tidak rapat dengan SBR. Kelainan bentuk Uterus : Uterus Bikornis Unikolis. Kehamilan prematur, serotinus. LETAK SUNGSANG Janin membujur dalam rahim, kepala di fundus dan bokong di bawah. Klasifikasi : Letak Bokong (Frank Breech). Letak sungsang sempurna (Complete Breech) 75%. Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Breech)

Letak kaki sempurna / tidak sempurna 24% Letak lutut sempurna / tidak sempurna1%. Posisi Bokong ditentukan oleh sacrum. Ada 4 posisi, yaitu : Kiri / Kanan depan, Kiri / Kanan Belakang. Etiologi : Fiksasi kepala padaPAP tidak baik / tidak ada : Panggul sempit, Hidrosefalus, Anensefalus, Plasenta Previa, Tumor Pelvis. Janin mudah bergerak : multi para, Hidramnion, janin kecil Kehamilan ganda. Kelainan Uterus : mioma uteri, uteri arkuatus/bikornis Janin sudah lama mati. Tidak diketahui

Diagnosis : Kepala di fundus, bagian bawah bokong. DJJ paling jelas diatas pusat. VT: teraba os. Sakrum, tuber Ischii, Anus, kadang-kadang kaki (pada letak kaki). Rontgen: bayangan kepala di fundus.

Prognosis : Ibu : Robekan perineum, risiko infeksi > Anak: Asfiksia akibat tali pusat terjepit kepala dan panggul, setelah tali pusat lahirjanin harus lahir dalam 8 menit.

Penanganan : Hamil: Versi luar pada UK 34-38 minggu KontraIndikasi :Panggul sempit, Hipertensi, Perdarahan Ante Partum / Plasenta Previa, Hamil kembar. Persalinan :

Pervaginam : a.Spontan. b.Manual aid (PartialExtraction) Bokongspontan. Bahu-lenganKlasik (Deventer), Lovset, Muller. KepalaMauriceau, de Snoo, Naujoks, Praque terbalik. c.Ekstraksi (TotalExtraction) Ekstraksi bokong. Ekstraksi kaki. Bedah Caesar : Primi tua,riw.Infertilitas, riw. obstetri jelek, janin besar, CPD. LETAK LINTANG Sumbu memanjang janin menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus atau mendekati 90 . Jika sudut kurang 90 mengolak (Oblique) Klasifikasi : Menururt letak kepala : kepala di kiri / kanan. Menurut posisi punggung : depan, belakang, atas, bawah

Insidens : 0.5-2% Etiologi : Fiksasi kepala tidak ada : panggul sempit, Hidrosefalus, Anensefalus, PlasentaPrevia, tumor pelvis. Janin kembar monster. Janin mudah bergerak : Hidramnion, multiparitas, janin kecil, janin mati. Kelainan Uterus : Bikornis, Arkuatus, Septum

Diagnosis : Perut membuncit kesamping.

Fundus lebih rendah dari UK, Fundus / Bagian bawah kosong. Balotemen (kepala) di kanan/kiri. DJJ setinggi pusat di kanan/kiri. VT : teraba iga, skapula, bahu, ketiak. Ketiaktentukan letak kepala (mis: melipat ke kanankepala ke kanan) Skapulatentukan letak punggung. Klavikulatentukan letak dada. Rontgen : letak janin melintang. Prognosis Ibu : Ruptura uteri (Spontan/Introgenik), partus lama, KPDInfeksi . Anak : Kematian 25-40% karena prolap tali pusat, trauma persalinan, hipoksia, KPD

Penanganan : Hamil: Versi luar pada UK 34-38 mggletak Kepala / letak sungsang. Persalinan : a.Pervaginam : Versi-Ekstraksi ( lengkap), Embriotomi (bayi mati). b. Bedah Caesar : Anak hidup, Aterm, panggul normal. Beberapa cara janin lahir spontan : Evolusi Spontanea. Menurut Denman : bahu lahir, bokong-perut-dada,kepala. Menurut Douglas : bahu-dada-perut-bokong, kepala. Conduplicatio Corpore. Kepala perut berlipatbersama lahir memasuki bersama lahir memasuki panggul. PRESENTASI GANDA Keadaan dimana bagian kecil janin menumbung disamping bagian besar janin dan bersama memasuki panggul.

Etiologi : PAP tidak dimasuki semuanya oleh bagian terbawah janin : Panggul sempit, janin kecil / mati, multi para ,Gemelli. Pengelolaan : -Reposisi. - Bedah Caesar. KELAINAN DALAM BENTUK JANIN PERTUMBUHAN JANIN YANG BERLEBIHAN Berat janin > 4000 gram = Bayi Besar Frekuensi : 5.3% (4000 gram); 0.4% (> 5400 gram).

Predisposisi : DM , Post Maturitas, Grande Multi. Pengelolaan : Bila CPD (+)SC. Bila CPD (-)Pervaginam (Resiko Distosia bahu). Prognosis : Bayi : Asfiksia, BrachialPalsy, Kematian janin. Ibu : Robekan jalan lahir.

HIDROSEFALUS Definisi : Penimbunan cairan serebrospinal dalam ventrikel otakkepala menjadi besar, pelebaran sutura / ubun ubun. JANIN KEMBAR MELEKAT Definisi : perlekatan antara dua janin pada kehamilan kembar. 2 jenis : Janin 1 sangat kecil / tidak lengkap, tidak simetris, penyatuan bagian yang tidak sama. Penyatuan Longitudinal / lateral :

Kepala (kraniopagus), dada (Torakopagus). Panggul (Pigopagus),Perut (Onfalopagus). Seluruh tubuh dengan 1 kepala (Sinsefalus).