Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

21
1 Politeknik Negeri Bengkalis Disusun oleh: Capt. Suzdayan M.M.Tr., M.Mar (2021) MANAJEMEN SUMBER DAYA EFEKTIF Penerapan manajemen sumber daya yang ada di atas kapal Manajemen Sumber Daya Efektif 1. Komunikasi efektif di kapal 2. Pembagian, penunjukan dan prioritas sumber daya 3. Pengambilan keputusan yang mencerminkan pengalaman tim 4. Ketegasan dan kepemimpinan, termasuk motivasi 5. Mendapatkan dan memelihara kesadaran situasional 6. Penilaian kinerja dan promosi

description

Manajemen Sumber Daya Efektif 1. Komunikasi efektif di kapal 2. Pembagian, penunjukan dan prioritas sumber daya 3. Pengambilan keputusan yang mencerminkan pengalaman tim 4. Ketegasan dan kepemimpinan, termasuk motivasi 5. Mendapatkan dan memelihara kesadaran situasional 6. Penilaian kinerja dan promosi

Transcript of Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

Page 1: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

1

Politeknik Negeri Bengkalis

Disusun oleh:Capt. Suzdayan M.M.Tr., M.Mar(2021)

MANAJEMEN SUMBER DAYA EFEKTIFPenerapan manajemen sumber daya yang ada di atas kapal

Manajemen Sumber Daya Efektif

1. Komunikasi efektif di kapal2. Pembagian, penunjukan dan prioritas sumber daya3. Pengambilan keputusan yang mencerminkan pengalaman tim4. Ketegasan dan kepemimpinan, termasuk motivasi5. Mendapatkan dan memelihara kesadaran situasional6. Penilaian kinerja dan promosi

Page 2: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

2

Manajemen Sumber Daya Efektif1. Komunikasi efektif di kapal

Kemampuan menyampaikan informasi dengan patut, verbal atau tulisan, adalah sangat penting tidak hanya untuk keselamatan awak kapal, penumpang dan pengunjung, namun juga kesejahteraan awak kapal, dimana bahasa yang umum digunakan di atas kapal mungkin bukan bahasa ibu orang-orang di kapal.Komunikasi yang efektif di kapal juga harus sesuai dan

menggunakan isyarat yang jelas kepada para penumpang dan awak kapal dimana rute penyelamatan diri, stasiun berkumpul, bahaya-bahaya dan peralatan keselamatan.Komunikasi efektif adalah kunci sukses operasional semua kapal.

Manajemen Sumber Daya Efektif1. Komunikasi efektif di kapal

Komunikasi manusia adalah suatu proses mempengaruhi orang yang menerima pesan untuk berpikir, bertindak dan merespon pesan yang dikirimkan.

Banyak komunikasi yang gagal karena orang tidak mengenali atau memahami bahwa mereka sedang saling bertukar isyarat dengan banyak pemahaman yang tidak dimengerti oleh penerima, tidak hanya satu pesan dari pengirim.

Percakapan (dialogue) tidak sama dengan berbicara (speaking)kepada satu dengan yang lain menggunakan bahasa, misalnya English, Russian or Tagalog. Bahasa menyediakan banyak kemungkinan untuk percakapan, tapi percakapan bisa dicapai dengan banyak cara, misalnya bahasa isyarat, gestur, kode, protokol radio dan bahasa tubuh.

Kegagalan komunikasi bisa mengakibatkan konsekuensi serius, menurut para ahli bahwa paling sedikit 25% kecelakaan akibat kegagalan komunikasi. Pencegahan kegagalan komunikasi memerlukan perhatian dari semua tingkatan organisasi.

Page 3: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

3

Manajemen Sumber Daya Efektif1. Komunikasi efektif di kapal

Penyebab kegagalan komunikasi sbb:1. Kurang pelatihan menggunakan alat komunikasi; atau menggunakan bahasa yang

umum digunakan. • Faktor ini ditangani dengan tepat oleh kebijakan seleksi dan rekrutmen, pelatihan Standar Frasa

Komunikasi Maritim (Standard Marine Communication Phrases-SMCP) adalah sangat penting untuk keselamatan terkait dengan komunikasi verbal dilaut

2. Kurang keterampilan dan pengetahuan tugas; orang tidak cukup pelatihan atau pengalaman dalam pekerjaannya untuk mengetahui apa informasi yang penting dan kapan untuk di komunikasikan. • Khususnya di industri maritim yang sudah di desain dengan sangat baik, sudah rubah dengan baik ke

dokumen manual dan prosedur kapal yang mudah dipahami oleh target audiens.

3. Kurang keterampilan dan pengetahuan tugas tim; orang mungkin tidak mengerti oleh anggota tim atau oleh keseluruhan anggota tim – apa yang berguna untuk diketahui orang lain, tahu kapan mereka perlu dikasih tahu. • Ini sangat baik ditangani oleh tim pelatihan, misalnya Bridge Resource Management, gladi meja (tabletop

exercise), briefing tim, seminar diskusi, and pembelajaran

Manajemen Sumber Daya Efektif1. Komunikasi efektif di kapal

Penyebab kegagalan komunikasi sbb:4. Kurang keterampilan sosial atau pengetahuan budaya; orang tidak memiliki

keterampilan pribadi yang dibutuhkan untuk terlibat secara efektif dengan orang lain. Termasuk mengetahui bagaimana mengatasi perbedaan pribadi, juga mengetahui mendapatkan yang terbaik dari orang lain, memotivasi orang lain dan mendorong orang untuk saling bekerjasama. Selain itu juga tidak bisa menghargai bagaimana perbedaan budaya mempengaruhi pemahaman orang atau perbedaan gaya komunikasi. • Ini sebaiknya ditangani oleh program pelatihan keterampilan personal, kesadaran budaya, perbedaan

dan persamaan.

5. Kurang keterampilan dan pengetahuan proses komunikasi; orang tidak memahami proses mental yang terlibat dalam keberhasilan komunikasi. Akibatnya tidak disiplin dalam menilai kualitas informasi yang diterima.• Ini sangat tepat ditangani oleh pelatihan kepemimpinan dan berpikir kritis.

6. Kurang waktu; orang mungkin kaget dengan kondisi yang bergerak sangat cepat, tiba-tiba dan darurat. Selain itu kurang waktu juga akibat beban kerja yang tinggi, menyebabkan penyimpangan, dan lupa melakukan komunikasi akibat gangguan terlalu banyak yang dikerjakan.• Ini bisa ditangani oleh tim pelatihan program dengan berbagai macam , dan latihan tanggap darurat

berbasis reguler.

Page 4: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

4

Manajemen Sumber Daya Efektif1. Komunikasi efektif di kapal

JANGAN pernah berasumsi bahwa pesan yang dikirim sudah diterima. Sangat banyak alasannya mengapa di penerima belum bertindak; anda sebagai pengirim bertanggungjawab memastikannya

JANGAN pernah meremehkan kekuatan kegagalan komunikasi untuk mengkandaskan kapal anda. Ingat 25% kegagalan komunikasi membawa kecelakaan serius.

JANGAN bingung antara bahasa dan komunikasi. Bahasa adalah medium (alatnya) bukan pesan. Komunikasi hanya terjadi ketika si penerima membuat keputusan atau memilih tindakan yang responsif terhadap pesan yang dimaksud oleh si pengirim pesan.

JANGAN berasumsi bahwa tidak ada berita adalah kabar baik (no news is good news). Anda mungkin tidak mendapatkan informasi yang dibutuhkan karena sejumlah alasan mungkin penerima terganggu kemampuannya untuk menyampaikan; misalnya karena beban kerja sedang tinggi atau asumsi yang tidak akurat.

Training onboard communication

Sebelum kapal memulai perlayarannya Captain harus memberikan informasi ke Team Anjungan tentang hal-hal yang khusus dari pelayaran nanti, misalnya: Rencana rute pelayaran; Persyaratan yang wajib dilakukan oleh Team Anjungan sebelum memulai pelayaran; Mendiskusikan hal-hal yang menjadi perhatian dari rute yang sudah dibuat. Mengidentifikasi poin yang perlu; Menetapkan cara kerja di anjungan untuk memastikan tingkat keselamatan yang

diperlukan

Hal terkait komunikasi, antara lain; Komunikasi di Team Anjungan harus jelas (clear). Komunikasi antara anggota Team Anjungan yang mempunyai bahasa berbeda, wajib

dalam bahasa yang umum, yaitu Bahasa Inggris maritime. Jika ada pandu (pilot) di atas kapal, komunikasi juga harus dalam bahasa Inggris

Page 5: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

5

Training onboard communication

Dalam berkoordinasi segala kegiatan di atas kapal secara efisien, adalah sangat penting terutama dalam keadaan darurat. Captain harus bisa komunikasi dalam bahasa Inggris dengan cara efisien kepada seluruh Team Anjungan dan yang paling penting Captain harus mampu menyampaikan maksudnya dan segala perintahnya, terutama dalam keadaan darurat.

Team anjungan yang diberi penjelasan dengan cara baik akan memahami rencana Pelayaran dan akan mempunyai respon yang bagus jika keadaan darurat. Anggota team anjungan akan mampu mengambil tindakan antisipasi dan mengetahui jika ada suatu kesalahan dan mempunyai kemampuan mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk menghindari situasi yang demikian.

Jika Captain membuat jadwal yang baik, team anjungan akan mempunyai kontrol yang baik dan menghindari kejadian yang muncul akibat perubahan yang ada ketika bernavigasi di perairan. Cara merubah rencana awal dan apa yang dilakukan ketika keadaan darurat terkait dengan pengalaman team anjungan.

Training onboard communication

Ketika pelayaran sudah selesai dengan sukses, Captain harus mendiskusikan khususnya tentang poin-poin yang masih kurang kepada team anjungan tentang Pelayaran (voyage) yang barusan diselesaikan. Dengan cara berdiskusi seperti ini akan memberikan suatu koreksi yang mungkin akan berguna lain waktu di rute yang sama.

Motivasi untuk tugas-tugas yang dilakukan di atas kapal harus dating dari diri sendiri, oleh karena itu tanggungjawab seorang Captain untuk menciptakan kondisi yang memunculkan motivasi dari team anjungan..

Kerjasama team adalah sesuatu yang sangat berharga sebagaimana di atas kapal niaga, dan kerjasama ini akan berkembang jika setiap orang dalam team mempunyai “nilai, batasan dan kompetensi”.

Bekerja dalam team anjungan harus professional antara Team Anjungan, Captain dan Pandu. Komunikasi di anjungan harus terbuka tanpa batasan yg disebabkan oleh posisi dalam rantai komando. Model komunikasi terbuka ini tidak hanya di Team Anjungan tapi juga terhadap bagian lain diatas kapal, termasuk kepada anggota crew yang baru dalam pelatihan dan familiarisasi.

Page 6: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

6

Training onboard communication

Captain harus memberikan perintah tertulis yang merefleksikan apa yang menjadi perhatiannya. Semua instruksi ini tidak boleh bertentangan dengan peraturan umum terkait Sistim Manajemen Keselamatan. Disamping perintah prosedur umum, instruksi khusus juga harus dibuat untuk hal-hal khusus.Team Anjungan harus tahu dengan sangat baik

apa yang harus dilaporkan kepada Captain dalam kondisi normal bernavigasi, apa saja informasi yang di sampaikan dan juga kapan memanggil Captain ke anjungan.

Training onboard communication

Harus dinyatakan secara jelas di dalam Sistim Manajemen Keselamatan perusahaan tugas dan tanggungjawab seorang Captain terkait keselamatan kapal dan termasuk mengambil alih tugas perwira dinas jaga ketika itu diperlukan.Captain tidak boleh ditekan dengan cara

apapun dalam mengambil keputusan terkait dengan keselamatan kapal dan keselamatan navigasi, terlebih lagi dalam kondisi cuaca buruk.

Page 7: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

7

Manajemen Sumber Daya Efektif2. Pembagian, penunjukan dan prioritas sumber daya

Team Anjungan harus tahu dengan sangat baik apa yang harus dilaporkan kepada Captain dalam kondisi normal bernavigasi, apa saja informasi yang di sampaikan dan juga kapan memanggil Captain ke anjungan.

Captain harus menyatakan dengan jelas apa-apa yang menjadi prioritas tugas Team Anjungan dan mendapat konfirmasi dari team anjungan apakah mereka mengerti tugas dan tanggungjawabnya yang sudah ditetapkan.

Cara terbaik mengawasi kinerja anggota team anjungan adalah pelaporan secara berkala setiap kejadian selama team anjungan bertugas. Ini juga untuk mendeteksi apakah ada kelemahan dalam berdinas jaga.

Manajemen Sumber Daya Efektif3. Pengambilan keputusan yang mencerminkan pengalaman tim

Decision Making adalah suatu proses pemikiran untuk menyelesaikan suatu masalah. Hasil yang diambil adalah dari berbagai alternatif terbaik dengan resiko terendah.Decision Making adalah serangkaian

kegiatan untuk mencapai hasil yang di inginkanDecision Making adalah suatu proses

untuk memilih suatu tindakan dalam memecahkan masalah

Page 8: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

8

Manajemen Sumber Daya Efektif3. Pengambilan keputusan yang mencerminkan pengalaman tim

Pendekatan dalam Pengambilan Keputusan:1. Intuisi yaitu didasarkan atas perasaan atau intuisi2. Pengalaman yaitu berdasarkan pengalaman, baik pengalaman

orang lain atau diri sendiri .3. Fakta yaitu berdasarkan keadaan sebenarnya4. Wewenang yaitu berdasarkan status atau struktur seseorang5. Rasional (Logika) yaitu dengan memandang dan penilaian yang

rasional

Manajemen Sumber Daya Efektif3. Pengambilan keputusan yang mencerminkan pengalaman tim

METODE dalam Pengambilan Keputusan:1. Komando (command style); dibuat tanpa ada melibatkan

siapapun, hanya mengikuti perintah2. Konsultasi (consult style); dengan melibatkan pihak lain

sebelum memutuskan. Bisa juga berkonsultasi dengan tenaga ahli dan efisien untuk mengumpulkan ide-ide.

3. Pengumpulan (vote style); sesuai untuk situasi yang memerlukan efisiensi, yaitu dengan memilih opsi terbaik.

4. Konsesus (consensus style); dilakukan dimana setiap orang harus mendukung pilihan terakhir tidak ada pilihan lain.

Page 9: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

9

Manajemen Sumber Daya Efektif3. Pengambilan keputusan yang mencerminkan pengalaman tim

TIPS dalam Pengambilan Keputusan:1. Perhatikan apa yang menjadi prioritas, yang tidak bisa ditunda. Dan

bertindak sesuai dengan itu.2. Jangan terlalu banyak berpikir tentang akibatnya.3. Percaya pada keputusan dan kemampuan anda4. Analisa dengan cepat positip dan negatifnya5. Buat daftar pilihan terbaik yang anda punya6. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, kemungkinan gagal itu bisa

saja.7. Jangan biarkan faktor personal mempengaruhi keputusan8. Jangan ‘terlalu percaya’ pada orang lain9. Jangan menunda-nunda keputusan

Manajemen Sumber Daya Efektif4. Ketegasan dan kepemimpinan, termasuk motivasi

Dalam melakukan tugas Nakhoda dilindungi oleh peraturan, termasuk dalam hal penegakan disiplin dan memberikan motivasi.Konvensi internasional;

SOLAS 1974 Amd 2009: Chapter IX – Management for the Safe Operation of Ships

International Management Code for the Safe Operation of Ships and for Pollution Prevention – ISM Code Amd 2015; Code 5: Tanggung Jawab dan Kewenangan Nakhoda

Undang-Undang dan Peraturan nasional: UU No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran PM No. 45 tahun 2012 tentang Manajemen Keselamatan Kapal

Page 10: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

10

Manajemen Sumber Daya Efektif4. Ketegasan dan kepemimpinan, termasuk motivasi

SOLAS – ISM Code Amd 2015 Code 5.1The Company should clearly define and document the master's

responsibility with regard to:1. implementing the safety and environmental-protection policy of the

Company;2. motivating the crew in the observation of that policy;3. issuing appropriate orders and instructions in a clear and simple

manner;4. verifying that specified requirements are observed; and5. periodically reviewing the SMS and reporting its deficiencies to the

shore-based management.

Manajemen Sumber Daya Efektif4. Ketegasan dan kepemimpinan, termasuk motivasi

PM No. 45 tahun 2012 tentang Manajemen Keselamatan KapalTanggung jawab dan wewenang Nakhoda sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi:a. melaksanakan kebijakan perusahaan tentang keselamatan dan

perlindungan lingkungan;b. memotivasi Anak Buah Kapal dalam menerapkan kebijakan tersebut;c. memberikan perintah dan instruksi yang tepat secara jelas dan mudah;d. memeriksa persyaratan yang ditetapkan agar diperhatikan; dane. …………..dst.

Page 11: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

11

Manajemen Sumber Daya Efektif4. Ketegasan dan kepemimpinan, termasuk motivasi

UU No. 17 tentang Pelayaran; Pasal 143Nakhoda berwenang memberikan tindakan disiplin atas

pelanggaran yang dilakukan setiap Anak Buah Kapal yang:a. meninggalkan kapal tanpa izin Nakhoda;b. tidak kembali ke kapal pada waktunya;c. tidak melaksanakan tugas dengan baik;d. menolak perintah penugasan;e. berperilaku tidak tertib; dan/atauf. berperilaku tidak layak.

Manajemen Sumber Daya Efektif4. Ketegasan dan kepemimpinan, termasuk motivasi

Menjadi tugas pemimpin untuk membangun motivasi dan rasa komunitas di atas kapal.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang bekerja biasanya termotivasi oleh kepuasan atau kebanggaan dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, dan merasa menjadi bagian penting dari tim -bukan hanya uang.

Pemimpin memiliki peran motivator dalam menciptakan kondisi ini untuk mendorong dan memelihara ini.

Menunjukkan rasa hormat kepada staf sering kali menjadi bagian penting dalam hal ini.

Semangat dan kebanggaan tim dalam pekerjaan adalah kontributor utama bagi moral tim.

Moral telah terbukti berdampak buruk pada tingkat kesalahan dan pelanggaran, oleh karena itu perhatian pada aspek-aspek ini merupakan bagian penting dari kepemimpinan.

Page 12: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

12

Manajemen Sumber Daya Efektif4. Ketegasan dan kepemimpinan, termasuk motivasi

Sudah diterima secara universal bahwa komitmen dari pemimpin merupakan hal yang mutlak penting untuk keselamatan yang baik. Para pemimpin perlu menunjukkan komitmen ini kepada staf mereka melalui tindakannya, bukan hanya melalui deklarasi formal atau pernyataan kebijakan.

Dalam praktiknya, ini berarti menunjukkan bahwa keselamatan awak dan penumpang ditempatkan di atas segalanya - 'tidak ada yang kami lakukan yang pantas terlukai’ (nothing we do is worth getting hurt for’)

Komitmen Nakhoda sangat penting untuk memastikan bahwa tekanan operasional tidak membahayakan keselamatan.

Demonstrasi komitmen yang jelas juga penting untuk memperkuat nilai-nilai bersama tim sehubungan dengan keselamatan dan untuk membantu memasukkan masalah keselamatan ke dalam tindakan sehari-hari daripada dipandang sebagai tugas tambahan.

Manajemen Sumber Daya Efektif4. Ketegasan dan kepemimpinan, termasuk motivasi

Ketegasan bisa disimpulkan karakter pemimpin dalam membuat keputusan atas suatu permasalahan dengan jelas dan cepat, menggunakan data dan informasi yang ada serta kemampuan untuk melakukan tindakan terhadap keputusan yang dibuat.Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu

keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh berkembang

melalui dirinya sendiri-internal dan dari lingkungan-eksternal

Page 13: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

13

Manajemen Sumber Daya Efektif4. Ketegasan dan kepemimpinan, termasuk motivasi

Menurut Hamalik; Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Azwar, motivasi merupakan sebuah rangsangan atau dorongan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok masyarakat yang ingin bekerjasama secara maksimal dalam melakukan sesuatu yang sudah direncanakan untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan.

Edwin B. Flippo, disebutkan bahwa motivasi merupakan suatu keahlian dalam mengarahkan seorang pegawai & sebuah organisasi agar dapat bekerja supaya berhasil, hingga para pegawai dan tujuan dari organisasi tersebut tercapai.

Tujuan kebijakan Tindakan Kedisiplinan:1. Mematuhi semua kebijakan dan prosedur perusahaan2. Menjaga dan mempromosikan standar disiplin dan perilaku yang

tinggi3. Mempromosikan kerja yang baik dan hubungan sosial di kapal

Tindakan kedisiplinan

Akibat dari tindakan kedisiplinan:1. Membahayakan keselamatan orang-orang di atas kapal;2. Membahayakan kapal, operasional kapal dan muatannya;3. Menimbulkan resiko terhadap pencemaran lingkungan;

Page 14: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

14

CONTOH PELANGGARAN KECIL:1. Kinerja kurang memuaskan;2. Kerja tidak tepat waktu;3. Mangkir kerja / datang ke tempat tugas tanpa alasan jelas;4. Perilaku menyinggung dan / atau tidak etis;5. Tidak menjaga kebersihan dan kerapihan;6. Tindakan kecil dari kelalaian atau membantah;7. Mengabaikan tugas8. Membuat bising atau keributan di kapal;

Tindakan kedisiplinan

CONTOH PELANGGARAN BERAT;1. Menyerang atau memukul atau perkelahian;2. Melakukan pelecehan atau perundungan (bully);3. Membahayakan atau mengancam nyawa seseorang atau mengancam keselamatan

kapal;4. Merokok di area terlarang;5. Dengan sengaja merusak kapal atau properti kapal;6. Sengaja tidak mematuhi perintah yang berkaitan keselamatan;7. Dengan sengaja untuk tidak melaksanakan tugas;8. Tidur saat bertugas atau meninggalkan tugas untuk tidur;9. Kepemilikan atau distribusi obat-obatan terlarang atau Narkoba;10. Memiliki atau menyimpan senjata api;11. Melakukan pencurian atau menadah barang hasil curian;12. Memiliki atau menyimpan barang selundupan;

Tindakan kedisiplinan

Page 15: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

15

PELECEHAN & PERUNDUNGAN

Definisi Pelecehan dan Perundungan (bully):Pelecehan adalah segala bentuk perilaku menyinggung yang dianggap

mengancam, sangat mengganggu, atau memalukan. Baik perilaku secara verbal, tertulis atau tindakan fisik yang tidak

diinginkan atau yang menyinggung dan merendahkan, atau mencerminkan kebencian terhadap seseorang atas dasar ras, jenis kelamin, warna kulit, kebangsaan, agama, orientasi seksual, usia, status perkawinan, dan cacat/diffable, afiliasi politik dan pandangan politik yang dapat mengakibatkan: Menciptakan lingkungan kerja yang mengintimidasi, tidak nyaman, permusuhan

atau menyerang. Mempengaruhi atau memberikan dampak ke pekerjaan awak kapal atau kinerja; Merugikan dan mempengaruhi peluang kerja atau kompensasi awak kapal.

PELECEHAN

Pelecehan verbal: Sebutan yang menghina, komentar yang menjurus, penghinaan, lelucon seksual, atau sindiran rasial, gosip tentang kehidupan pribadi seseorang, humor yang berkaitan dengan usia, ras, jenis kelamin agama, orientasi seksual, atau kecacatan, ancaman yang dibuat atau dianggap berbahaya atau menjengkelkan.Pelecehan non-verbal: Perilaku menjurus atau berlebihan.Pelecehan visual: Menampilkan atau mengedarkan poster,

kartun, yang menghina atau menjurus ke arah seksual, gambar, screen-saver, foto, gerakan cabul, slogan, majalah, atau material visual yang menyinggung.

Page 16: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

16

PELECEHAN

Pelecehan ras atau agama: Kategori ini mengacu pada tindakan menargetkan seseorang karena ras, etnis, agama atau sekte. Pelecehan mencakup kata-kata dan tindakan yang secara spesifik untuk merendahkan atau mempermalukan. Ini termasuk kebiasaan mengucilkan seseorang dari ‘minoritas' etnis atau agama dari percakapan, komentar yang merendahkan, alokasi kerja yang tidak adil, atau membuat komentar yang tidak dapat dibenarkan berkaitan dengan kecepatan atau kualitas pekerjaan mereka dan memperlakukan seorang karyawan berbeda dari karyawan lain dari ras atau agama yang sama.

Pelecehan seksual: Setiap rayuan seksual yang tidak diinginkan, permintaan bantuan seksual, atau lisan, tertulis atau tindakan atau perilaku fisik yang bersifat seksual adalah pelecehan seksual. Ini termasuk ketika seksual dijadikan syarat untuk keputusan ketenagakerjaan seperti, promosi, tunjangan, uang lembur, dll.

PERUNDUNGAN ATAU BULLY

Pelecehan, degradasi, ejekan publik atau teguran dari karyawan atau perilaku yang dimaksudkan sebagai hukuman bagi karyawan yaitu isolasi dan pengucilan dari aktivitas tempat kerjaMeremehkan pandangan dan opini publik, atau tuduhan

pelanggaran yang tidak berdasarMenyebarkan rumor jahat atau membuat tuduhan yang tidak

berdasar

Page 17: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

17

Manajemen Sumber Daya Efektif5. Mendapatkan dan memelihara kesadaran situasional

Mengenai kesadaran situasi (situation awareness) sudah pernah dibahas materi minggu 3-5Situation Awareness bisa dimulai dengan 4 pertanyaan sederhana

berikut:1. What happened?2. Where are we?3. What is happening?4. What could happen?

Manajemen Sumber Daya Efektif5. Mendapatkan dan memelihara kesadaran situasional

TIPS UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SITUASI DI KAPAL:1. Paling utama menjadi navigator yang kritis; menyadari lingkungan

sepanjang waktu, pahami dan bertindak dengan benar.2. Menggunakan semua sumber daya yang ada; baik panca indera dan

peralatan (Radar, AIS, GNSS, radio, etc.…)3. Selalu cross check; jangan pernah percaya hanya pada satu sumber

informasi.4. Selalu berbagi dengan tim; jangan pernah menganggap sama

penafsiran dan pengamatan dengan orang lain5. Tetap fokus dan waspada; bahaya selalu bisa muncul ketika lalai

Page 18: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

18

Manajemen Sumber Daya Efektif5. Mendapatkan dan memelihara kesadaran situasional

TIPS UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SITUASI DI KAPAL:6. Hindari informasi palsu dan meragukan; tidak semua informasi yang

diterima benar, ingat sekarang jaman siber. Informasi yang salah bisa saja digunakan.

7. Selalu hati-hati di kapal; curiga terhadap sesuatu yang abnormal, seperti bau aneh, getaran, kebisingan, gerakan kapal. Belajar menggunakan indera ke-enam dan jangan abaikan sesuatu yang tidak benar.

8. Ambil pelajaran dari pengalaman orang lain; misalnya dari laporan dan publikasi investigasi kecelakaan.

9. Lakukan pendampingan (Mentoring); bekerja dengan tim untuk meningkatkan keterampilan. Berbagi pengalaman dan lakukan pelatihan di kapal.

Manajemen Sumber Daya Efektif6. Penilaian kinerja dan promosi

Penilaian kinerja (appraisal) adalah bagian dari pekerjaan dan tujuan satu-satunya adalah memberi appraisee kesempatan untuk menunjukkan cerminan pekerjaan dan kinerjanya. Bersamaan dengan itu, appraisal juga memberikan gambaran kebutuhan pembelajaran bagi appraisee untuk meningkatkan kinerjanya.

Sistem penilaian juga dapat membantu manajemen untuk memutuskan pelatihan dan upaya pengembangan personel lainnya dan akan melibatkan manajemen di kapal dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan keselamatan dan standar personel pelaut.

Sistem appraisal umpan balik saat ini sudah berjalan dengan baik di sebagian besar perusahaan, appraisal dan appraisee membahas laporan dan appraisal diminta untuk memberikan feedback, setelah selesai umpan balik dan re-feedback dari appraisal maka siklus penilaian selesai. Membahas perkembangan dan feedback tentang kinerja pekerjaan mereka dengan cara yang konstruktif dan memotivasi.

Page 19: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

19

Manajemen Sumber Daya Efektif6. Penilaian kinerja dan promosi

TIPS PENILAIAN ADIL & EFEKTIF:1. Penilai harus berpikir bahwa "apakah dia penilai yang bertanggung jawab?" dan “apakah

penilaiannya bermanfaat?”2. Penilai harus mempersiapkan penilaian dalam kerangka etika, berarti ia harus

mengesampingkan semua bias (harus obyektif)3. Pelatihan formal untuk semua penilai harus dilakukan untuk menjelaskan tujuan sistem

penilaian dan nilainya.4. Pembobotan tidak boleh diberikan pada laporan penilai jika penilai dan yang dinilai

kurang dari 1 bulan bersama-sama.5. Penilai harus memberikan umpan balik terbuka untuk menilai dan harus mendiskusikan

area kekuatan dan kelemahan dengannya.6. Penilai harus bertindak seperti mentor, coach (pelatih) dan pemandu dalam menilai.7. Departemen crewing harus menyimpan catatan penilai yang secara teratur memberikan

penilaian kepada semua awak kapal8. Departemen crewing harus merencanakan pengembangan dan pelatihan yang diperlukan

sesuai umpan balik.

Manajemen Sumber Daya Efektif6. Penilaian kinerja dan promosi

Metode penilaian ke bawah – Downward Appraisal method Superintendents and Internal Auditors menilai Master and Chief

EngineerMaster menilai Chief Officer Chief Engineer menilai 2nd Engineer. Master tambahan komentar. Chief Officer menilai Deck Officers, Deck ratings, Bosun, Pumpman

dan Galley staff. Master tambahkan komentar. 2nd Engineer menilai Engine Officers, Engine ratings dan Fitters.

Chief Engineer atau Master tambahkan komentar

Page 20: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

20

Manajemen Sumber Daya Efektif6. Penilaian kinerja dan promosi

Practical Skills

Planning

Safety Awareness

Judgement

Loyalty

Cooperation

Intercultural Skills

Leadership Skills

Energy

Initiative

Teachability

Self-Knowledge

Theoretical Knowledge

Sense of Order

Seriousness

Vigilance

Reliability

Sociability

Communicative Skills

Stress Tolerance

Motivation

Maturity

Receptivity

Personal Appearance

CRITERIA PENILAIAN

CONTOHKriteria Promosi Jabatan di Kapal

Page 21: Manajemen Sumber Daya Efektif di Kapal

21

Manajemen Sumber Daya Efektif6. Penilaian kinerja dan promosi

CONTOH Kriteria Promosi Jabatan di Kapal:Dari Chief Officer ke Master

Pengalaman 36 bulan sebagai C/O dikapal yang sama atau lebih besar. Menyelesaikan minimal 2 kali kontrak kerja sebagai C/O. Rekomendasi 2x promosi di appraisal report.

Dari 2nd Officer ke Chief Officer Pengalaman 30 bulan sebagai 2/O di perusahaan. Menyelesaikan minimal 1 kali kontrak kerja sebagai 2/O. Rekomendasi 2x promosi di appraisal report.

Dari 3rd Officer ke 2nd Officer Pengalaman 12 bulan sebagai 3/O di perusahaan. Menyelesaikan minimal 1 kali kontrak kerja sebagai 3/O. Rekomendasi 2x promosi di appraisal report.

Manajemen Sumber Daya Efektif6. Penilaian kinerja dan promosi

CONTOH Kriteria Promosi Jabatan di Kapal:Dari 2nd Engineer ke Chief Engineer

Pengalaman 24 bulan sebagai2/F di perusahaan. Menyelesaikan minimal 1 kali kontrak kerja sebagai 2/E. Minimum 6 bulan pengalaman di tipe engine yang sama atau or kW yang lebih

tinggi. Rekomendasi 2 x promosi di appraisal report.

Dari 3rd Engineer ke 2nd Engineer Pengalaman 12 bulan sebagai 3/E di perusahaan. Menyelesaikan minimal 1 kali kontrak kerja sebagai 3/E Rekomendasi 2x promosi di appraisal report.