manajemen sekolah

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen pendidikan, atau penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu komponen dari sistem pendidikan yang berlaku. Manajemen sekolah terbatas hanya dalam satu sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen sistem pendidikan yang ada. Oleh karena itu, ruang lingkup dan jangkauan bidang kajian manajemen pendidikan lebih luas daripada manajemen sekolah. Kegiatan manajemen sendiri merupakan kegiatan memberdayakan sumber daya yang dimiliki sekolah dengan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan sekolah. Pelaksanaan manajemen sekolah dimulai dari manajemen substansi pendidikan di suatu sekolah atau manajemen berbasis sekolah. Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen adalah manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri. Sedikitnya ada tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka manajemen berbasis sekolah, yaitu Manajemen Kurikulum, Manajemen Peserta Didik, Manajemen Personel, Manajemen Anggaran/Biaya Pendidikan, Manajemen Hubungan 1

description

laporan hasil observasi

Transcript of manajemen sekolah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen pendidikan, atau penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu komponen dari sistem pendidikan yang berlaku. Manajemen sekolah terbatas hanya dalam satu sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen sistem pendidikan yang ada. Oleh karena itu, ruang lingkup dan jangkauan bidang kajian manajemen pendidikan lebih luas daripada manajemen sekolah. Kegiatan manajemen sendiri merupakan kegiatan memberdayakan sumber daya yang dimiliki sekolah dengan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan sekolah.

Pelaksanaan manajemen sekolah dimulai dari manajemen substansi pendidikan di suatu sekolah atau manajemen berbasis sekolah. Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen adalah manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri. Sedikitnya ada tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka manajemen berbasis sekolah, yaitu Manajemen Kurikulum, Manajemen Peserta Didik, Manajemen Personel, Manajemen Anggaran/Biaya Pendidikan, Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat, dan Manajemen Layanan Khusus.

Sampel sekolah yang diambil dalam observasi manajemen sekolah adalah SMA TEUKU UMAR yang beralamat di Jl. Kabupaten Semarang Telp.(). Dalam sistem manajemen sekolah pada SMA TEUKU UMAR tersebut mengimplementasikan komponen sekolah yaitu manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen personel, manajemen anggaran pendidikan, manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat, dan manajemen layanan khusus. Dan laporan ini berkenaan dengan manajemen peserta didik di SMA TEUKU UMAR.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen peserta didik?

2. Bagaimana implementasi manajemen peserta didik di SMA Teuku Umar Semarang?

C. Tujuan penulisan

Mengacu pada rumusan masalah di atas, penulisan karya tulis ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui yang dimaksud dengan manajemen peserta didik.

2. Menjelaskan implementasi manajemen peserta didik di SMA Teuku Umar Semarang.

D. Manfaat Penulisan

1. Memberikan pengetahuan mendalam mengenai manajemen peserta didik.

2. Memberikan penjelasan mengenai implementasi manajemen peserta didik di SMA Teuku Umar Semarang.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

BAB III

METODE OBSERVASI

Dalam menyusun laporan observasi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

1. Metode Kepustakaan

Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku dan sumber tertulis lain yang berkaitan dengan manajemen peserta didik.

2. Metode Wawancara

Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan wawancara dengan narasumber yaitu Bapak Aziz Mustofa, S.Pd dan Ibu Dra.Indrijati Poernomosari.

3. Metode Kuesioner

Yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan pengumpulan angket yang diisi oleh beberapa siswa SMA Teuku Umar Semarang.

4. Metode Observasi

Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap SMA Teuku Umar Semarang.

BAB IV

HASIL OBSERVASI

A. Pedoman wawancara

Topik : Pelaksanaan manajemen peserta didik

Tujuan :Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan manajemen peserta didik

Narasumber:

Waktu pelaksanaan:

Tempat:

1. Berapa Jumlah siswa SMA Teuku Umar?

2. Berapa Jumlah siswa kelas X, XI, XII SMA Teuku Umar?

3. Berapa Jumlah kelas X, XI, XII di SMA Teuku Umar?

4. Bagaimana sistem penerimaan peserta didik di SMA Teuku Umar?

5. Berapa daya tampung SMA Teuku Umar?

6. Bagaimana pembentukan kepanitiaan penerimaan peserta didik baru?

7. Terdiri atas siapa saja panitia penerimaan peserta didik baru?

8. Bagaimana kegiatan MOS di SMA Teuku Umar?

9. Kapan pelaksanakan MOS?

10. Bagaimana teknis pelaksanaan MOS?

11. Siapa pembina MOS?

12. Bagaimana tata tertib di SMA Teuku Umar? Tingkat kepatuhan kedisiplinan peserta didik terhadap tata tertib?

13. Bagaimana cara menyosialisasikan tata tertib?

14. Adakah perubahan tata tertib?

15. Bagaimana pengelolaan kelas?

16. Bagaimana penentuan kepengurusan kelas?

17. Bagaimana pembagian jadwal pelajaran di SMA Teuku Umar?

18. Apa saja organisasi peserta didik yang ada di SMA Teuku Umar? Siapa pembinanya?

19. Apa saja ekstrakurikuler yang ada di SMA Teuku Umar? Kapan dilaksanakan? Siapa pembinanya?

20. Bagaimana sistem pembelajarannya?

21. Bagaimana pelaksaan evaluasi seperti Ulangan Harian, UTS, dan UAS? (tergantung guru atau diatur oleh sekolah).

22. Bagaimana tingkat persaingan di sekolah ini?

23. Apa saja alat/media pembelajaran yang disediakan oleh SMA Teuku Umar untuk menunjang pembelajaran?

24. Bagaimana prestasi peserta didik SMA Teuku Umar Semarang?

B. Hasil Wawancara

Topik : Pelaksanaan manajemen peserta didik

Tujuan :Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan manajemen peserta didik

Narasumber: 1. Abdul Aziz Mustofa, S.Pd.

2. Dra. Indrijati Poernomorini

Waktu pelaksanaan: Jumat, 14 November 2014

Tempat: SMA Teuku Umar Semarang

1. Jumlah siswa SMA Teuku Umar Semarang sekitar 250 siswa.

2. Siswa kelas X sejumlah 102 anak, kelas XI 76 anak, dan kelas XII ada 69 anak.

3. Jumlah kelas 12 kelas.

4. Sistem penerimaan peserta didik menggunakan NEM. Kami biasanya membuka 3 gelombang. Gelombang pertama bersama dengan sekolah neger. Dua gelombang dibuka setelah pengumuman sekolah negeri.

5. Untuk daya tampung sebenarnya kami menyediakan lima kelas. Tapi yang mendaftar untuk tahun ini ada tiga kelas, sehingga dua kelas kosong. Di sini tidak menolak siswa yang mendaftar. Ada larangan menolak siswa dari dinas apapun kondisinya. Alasannya tidak boleh membeda-bedakan yang kurang mampu.

6. Panitia penerimaan peserta didik baru dibentuk oleh sekolah (kepala sekolah). Kami melaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah juga.

7. Panitia terdiri atas beberapa tim. Wakasek bidang kesiswaan, guru dan dibantu OSIS.

8. MOS di sini mengenalkan sekolah kepada peserta didik baru, pelaksanaanya dari OSIS akan tetapi pengisi dari para guru pengajar dan BK juga.

9. Kegiatan MOS sudah dijadwalkan oleh dinas. Tapi waktunya agak lama. Sekitar empat hari dan ditutup dengan kemah. Belakangan ini tidak dilaksanakan kemah karena waktunya tepat pada bulan puasa.

10. Penanggung jawab kepala sekolah. Untuk Pembina MOS yaitu tim yang dibentuk oleh sekolah.

11. Pelaksanaanya dari OSIS akan tetapi pengisi dari para guru dan BK.

12. Tingkat kedisiplinan peserta didik terhadap tata tertib kami belum bisa bicara 100% tapi kalau 95% masih bisa. Prosentase tersebut juga berlaku untuk guru. Misalnya saja jam 6.50 mulai masuk kelas. Paling hanya beberapa siswa yg terlambat. Kalau ada yang melanggar langsung ditindak. Apabila peserta didik baru yang melanggar kami berikan toleransi. Tetapi ketika melanggar lagi kami langsung tindak. Kami ada buku kasus untuk catatan peserta didik yang membolos dan melanggar tata tertib.

13. Kami menyosialisasikan tata tertib saat MOS. Kami memberi selembar kertas yang berisi tata tertib. Untuk yang kelas XI dan XII kami berikan lagi tata tertibnya. Selain itu juga kami tempel tata tertib pada tiap kelas.

14. Tidak ada perubahan tata tertib.

15. Pengelolaan kelas dibantu oleh wali kelas.

16. Penentuan kepengurusan kelas di sini adalah semi demokrasi. Dibantu oleh wali kelas. Pertama ditawarkan siapa yang ingin menjadi pengurus. Apabila tidak ada yang mengajukan diri ditunjuk. Kemudian ada voting.

17. Pembagian jadwal pelajaran di SMA Teuku Umar hampir sama dengan sekolah yang lain. Hanya saja diawali lebih awal dari sekolah lain, yakni jam 6.50 WIB. Kalau ada tambahan mungkin dari mapelnya seperti BTQ. Akan tetapi tidak lebih dari 48 jam pelajaran. Hal tersebut tidak diperkenankan. Pembagian jamnya yakni masuk jam 6.50 WIB, kemudian tiga jam pertama pelajaran yang satu jam pelajaran adalah 45 menit. Istirahat pertama 15 menit. Apabila waktu jam istirahat ke 2 waktunya pas sholat dhuhur, ya Sholat dhuhur berjamaah. Sebab kami ada program sholat dhuhur berjamaah.

18. Organisasi peserta didik di SMA Teeku Umar ada OSIS dan MPK. Untuk tahun ini ada tambahan Pramuka. Pembinanya sama. Dua pembina OSIS dan MPK.

19. Ektrakurikulernya antara lain: Voli, bulu tangkis, futsal, musik, band, seni grafis. Ektrakurikuler di sini dibentuk untuk mewadahi bakat minat siswa. Itu saja masih ada yang belum mewadahi seperti PMR. Waktu pelaksanaannya masing-masing. Ada yang sepulang sekolah jam setengah dua, ada yang mulai jam dua, ada yang mulai sore. Dilaksanakan bergantian dari hari senin sampai sabtu sebab lapangannya terbatas. Khusus voli lapangannya menyewa. Pembina ekstrakurikuler diusahakan dari guru kecuali jika ada lomba, kami mengambil dari luar.

20. Sistem pembelajaran idealnya sesuai RPP yang dibuat H-1 ketika akan mengajar. Akan tetapi sekarang RPP harus dibuat di awal tahun sehingga pelaksanaanya tidak sesuai dengan RPP. Dan terkadang masih ada guru yang bingng ketika akan mengajar karena belum ada persiapan.

21. Evaluasi ada tiga. UHT (Ulangan Harian Terprogram), UTS (Ulangan Tengah Semester) atau MID, dan UAS (Ulangan Akhir Semester) sehingga siswa memiliki penilaian minimal 4 kali. Untuk UHT dipersiapkan oleh sekolah seminggu sebelum pelaksanaan. Masing-masing guru menulis di daftar agar sehari tidak lebih dari tiga mata pelajaran yang mengadakan UHT, sebab jadwalnya menyesuaiakan jadwal pelajaran.

22. Persaingan belum untuk yang peserta didik baru. Tapi untuk yang kelas tiga sudah mulai terlihat. Kemungkinan karena mendekati UN.

23. Ada ruangan audio visual satu untuk gentian. Ada dua kelas yang dipasang LCD secara paten. Kemudian masih ada dua lagi yang insya Allah akan dipasang.

24. Prestasi dibidang akademik belum. Bidang non akademik juga sebenarnya belum tapi untuk tahun ini futsalnya baik. Lima tahun yang lalu voli jaya. Pernah baik di cheerleaders tetapi tidak berkembang, sebab perbedaan minat dan bakat siswa.

C. Kuisoner untuk Siswa

Nama :

Kelas :

Sekolah :

No.

Pernyataan

SS

S

KS

TS

Keterangan

1.

Saya tidak merasa nyaman dengan tata tertib di SMA Teuku Umar

2.

Semua siswa SMA Teuku Umar sudah mematuhi tata tertib yang berlaku

3.

Fasilitas belajar di SMA Teuku Umar sudah memadai

4.

Semua fasilitas belajar di SMA dalam keadaan baik

5.

Guru mengajar menggunakan media pembelajaran (LCD, proyektor, dll)

6.

Wali kelas membantu dalam pembentukan pengurus kelas

7.

Guru mengadakan sistem remidial dan atau pengayaan dalam ulangan harian ataupun ujian

Keterangan :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

KS : Kurang setuju

TS : Tidak setuju

Pertanyaan

1. Kegiataan ekstrakulikuler apa saja yang anda ikuti ?

Alasan mengikuti :

2. Organisasi apa yang anda ikuti ?

Alasan mengikuti :

3. Adakah kegiatan belajar yang diadakan di luar sekolah ? (misal : study tour, study banding, dll)

Jika ada sebutkan tempat pelaksanaanya!

D.Jawaban Kuisioner

No.

Pernyataan

SS

S

KS

TS

1.

Saya tidak merasa nyaman dengan tata tertib di SMA Teuku Umar

10

21

4

2.

Semua siswa SMA Teuku Umar sudah mematuhi tata tertib yang berlaku

10

20

3

3.

Fasilitas belajar di SMA Teuku Umar sudah memadai

13

21

4.

Semua fasilitas belajar di SMA dalam keadaan baik

4

13

14

5.

Guru mengajar menggunakan media pembelajaran (LCD, proyektor, dll)

12

21

6.

Wali kelas membantu dalam pembentukan pengurus kelas

7

14

9

5

7.

Guru mengadakan sistem remidial dan atau pengayaan dalam ulangan harian ataupun ujian

20

15

1. Ekstrakulikuler

Badminton : 13

Paskibra : 11

Desain grafis : 4

Kewirausahaan : 8

PMR : 5

BTQ : 2

Musik/band : 1

Futsal : 1

Voli : 2

Karate : 1

2. Organisasi

OSIS : 10

Pramuka : 24

3. Kegiatan Luar : Study tour ke Bali

BAB V

PEMBAHASAN

A. Manajemen Peserta Didik

1. Pengertian Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Knezevich (1961) mengartikan manajemen peserta didik ataupupil personnel administrationsebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.

Secarasosiologis,peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan. Adanya kesamaan-kesamaan yang dipunyai anak inilah yang melahirkan kensekuensi kesamaan hak-hak yang mereka punyai. Kesamaan hak-hak yang dimiliki oleh anak itulah, yang kemudian melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling). Dalam sistem demikian, layanan yang diberikan diaksentuasikan kepada kesamaan-kesamaan yang dipunyai oleh anak. Pendidikan melalui sistemschoolingdalam realitasnya memang lebih bersifat massal ketimbang bersifat individual.

Manajemen peserta didik merupakan keseluruhan proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh kegiata agar kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga para siswa dapat megikuti kegiatan belajar-mengajar secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Manajemen peserta didik meliputi :

Penerimaan siswa baru

Program bimbingan dan penyuluhan

Pengelompokan belajar siswa

Papan statistik siswa

Buku induk siswa dan buku mapper

Selain keseluruhan manajemen peserta didik tersebut, juga terdapat manajemen peserta didik yang berupa manajemen dalam kelas yang meliputi kegiatan :

1. Pengelolaan kelas/menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal dalam PBM.

2. Menciptakan kondisi fisik yang nyaman

3. Menciptaan kondisi nonfisik kelas

4. Disiplin dan tata tertib kelas.

5. Interaksi belajar mengajar yang positif

2. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Ruang lingkup manajemen peserta didik meliputi :

A. Analisis Kebutuhan Peserta didik

Langkah pertama dalam kegiatan manajemen peserta didik adalah melakukan analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan (sekolah). Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah:

(1) Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima

(2) Menyusun progam kegiatan kesiswaan

B. Rekruitmen Peserta Didik

Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan (sekolah) pada hakikatnya adalah merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan.Langkah-langkah rekruitmen peserta didik (siswa baru) adalah sebagai berikut:

1) Pembentukan panitia penerimaan siswa baru

2) Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara terbuka.

C. Orientasi

Orientasi peserta didik adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat peserta didik itu menempuh pendidikan. Tujuan diadakannya orientasi bagi Peserta didik antara lain:

1) Agar peserta didik dapat mengerti, memahami dan mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah.

2) Agar pesera didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah.

3) Agar peserta didik siap menghadapi lingkungannya yang baru baik secara fisik, mental dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah serta dapat menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

D. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik

Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan sehingga anak mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan datang.

E. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan tentang kondisi peserta didik perlu dilakukan agar pihak lembaga dapat memberikan bimbingan yang optimal pada peserta didik.

F. Kelulusan dan Alumni

Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan (sekolah) tentang telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik. Ketika peserta didik sudah lulus, maka secara formal hubungan antara peserta didik dan lembaga telah selesai. Namun demikian, diharapkan hubungan antara para alumni dan sekolah telah terjalin. Hubungan antara sekolah dan para alumni dapat dapat dipelihara lewat pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh para alumni yang tergabung dalam IKA (Ikatan Alumni) dan biasanya melakukan suatu kegiatan yang disebut reuni

B. Implementasi Manajemen Peserta Didik di SMA Teuku Umar Semarang

Dalam observasi ini, kami menggunakan metode wawancara dan

kuisoner untuk siswa dalam pengumpulan data. Untuk metode wawancara kita melakukan wawancara dengan dua narasumber yang keduanya merupakan wakil kepala sekolah SMA Teuku Umar. Dari hasil wawancara dapat kita ketahui bahwa proses manajemen di SMA Teuku Umar hampir sama dengan sekolah-sekolah yang lainnya. Hanya saja di SMA ini memiliki waktu masuk yang lebih pagi dari kebanyakan sekolah lainnya. Di SMA Teuku Umar waktu masuknya yaitu pukul 06.50 WIB.

Pada penerimaan peserta didik baru SMA Teuku Umar menggunakan NEM. Pendaftaran peserta didik baru dilakukan melalui tiga gelombang, dimana gelombang pertama waktunya bersamaan dengan sekolah negeri sedangkan dua gelombang selanjutnya dibuka setelah pengumuman sekolah negeri. Untuk daya tampung sendiri, SMA Teuku Umar menyediakan lima kelas setiap tahunnya. Pada tahun ini jumlah siswa SMA Teuku Umar sekitar 250 siswa yang terbagi menjadi 12 kelas. Dimana 102 siswa merupakan siswa kelas X, 76 siswa kelas XI, dan 69 siswa kelas XII.

Seperti pada umumnya SMA Teuku Umar juga melaksanakan kegiatan orientasi bagi peserta didik baru. Untuk kegiatan orientasi ini SMA Teuku Umar mengikuti peraturan yang ditentukan oleh dinas. Untuk kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) memiliki waktu yang cukup lama dari kebanyakan, karena di SMA Teuku Umar kegiatan MOS ditutup dengan kegiatan kemah terlebih dahulu. Kegiatan MOS SMA Teuku Umar dilaksanakan oleh OSIS yang kemudian materinya diisi oleh para guru dan BK.

Kegiatan MOS bertujuan untuk memperkenalkan peserta didik baru terhadap sekolah. Agar siswa baru cepat menyesuaikan diri dengan kondisi sekolah termasuk memperkenalkan semua komponen yang ada di sekolah tersebut. Termasuk penyosialisasian peraturan-peraturan yang ada di sekolah pada peserta didik baru juga dilaksanakan pada saat MOS.

SMA Teuku Umar menyediakan berbagai wadah bagi para siswanya untuk menyalurkan bakat mereka melalui program ekstrakulikuler. Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SMA Teuku Umar antara lain voli, bulu tangkis, futsal, musik, band, seni grafis. Selain itu bagi siswa yang menyukai organisasi juga terdapat organisasi yang bisa diikuti siswa yaitu OSIS dan MPK, dan pada tahun ini ada tambahan Pramuka. Ekstrakulikuler di laksanakan setelah jam pelajaran setiap harinya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Untuk proses pembelajarannya sendiri tahun ini SMA Teuku Umar sudah menerapkan kurikulum 2013 yang baru diterapkan pada siswa kelas X. Sistem pembelajarannya sendiri disesuaikan dengan RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran dimana peraturan sekarang RPP dibuat pada awal tahun. Untuk memenuhi standar kurikulum 2013 SMA Teuku Umar memanfaatkan ruang audio visual sebagai penunjang proses pembelajaran. Akan tetapi karena hanya ada satu ruangan, maka harus bergantian jika ingin memakai ruangan tersebut. Selain itu penunjang proses pembelajarn yang lain adalah menggunakan LCD. Ada dua kelas di SMA Teuku Umar yang sudah dipasang LCD secara permanen dan rencananya akan segera dipasang dua lagi.

Untuk evaluasi terhadap siswa, SMA Teuku Umar menerapkan tiga macam evaluasi yaitu UHT (Ulangan Harian Terprogram), UTS (Ulangan Tengah Semester) dan UAS (Ulangan Akhir Semester) sehingga siswa memiliki penilaian minimal 4 kali. Untuk UHT dipersiapkan oleh sekolah seminggu sebelum pelaksanaan. Masing-masing guru menulis di daftar agar sehari tidak lebih dari tiga mata pelajaran yang mengadakan UHT, sebab jadwalnya menyesuaiakan jadwal pelajaran. Narasumber menyatakan bahwa belum ada persaingan pada peserta didik baru, persaingan baru terlihat setelah mereka kelas XII. Sekiranya seperti itu bagaimana SMA Teuku Umar memanajemen peserta didiknya.

Selain menggunakan metode wawancara secara langsung, kami juga melaksanaan observasi dengan membagikan kuisioner untuk sejumlah siswa. Kuisioner ini diikuti oleh 38 siswa. Kuisioner terdiri dari 10 pertanyaan, terdiri atas tujuh pertanyaan pilihan dan tiga soal isian. Dari hasil kuisioner dapat diketahui bahwa terdapat beragam jawaban yang diisi oleh para siswa SMA Teuku Umar.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pada uraian bab-bab sebelumnya, kami menarik beberapa simpulan antara lain :

B. Saran

16