Manajemen Retail - SPBU Pertmina
-
Upload
diky-zunianto -
Category
Documents
-
view
633 -
download
26
Transcript of Manajemen Retail - SPBU Pertmina
Pengamatan tempat retail yang ramai pada tanggal ‘tua’
SPBU Pertamina
Mata Kuliah
Manajemen Retail
Disusun oleh :
1. Detik Oviana Nasution
2. Diky Zunianto
3. Safrudin
Sekolah Tinggi Manajemen LABORA
Jakarta
2012
1. MANAJEMEN RETAIL
Definisi Manajemen
• Menurut Alex. S. Nitisemito (1992:9) manajemen adalah ilmu dan seni untuk
mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain.
• Menurut Malatu S.P. Hasibuan (1995:9) manajemen merupakan ilmu dan seni ,
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Meskipun banyak difinisi yang dirumuskan, tetapi semua definisi tersebut mengacu pada
satu pengertian yaitu manajemen merupakan suatu seni atau suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan dan pengendalian atas sumber-sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan yang di tetapkan.
Definisi Retail
• Menurut berman dan evans (2001:3) adalah “retail consists of the business activities
involved in selling goods and services to consumers for their personal, family, or
household use.”
Pengertian dari pernyataan diatas adalah Retail terdiri atas aktivitas-aktivitas bisnis yang
terlibat dalam menjual barang dan jasa kepada konsumen untuk kepentingan sendiri, keluarga
maupun rumah tangga.
Dari definisi diatas bisa dikatakan bahwa bisnis retail terdiri dari beberapa aktivitas yang
saling mendukung dan mempengaruhi sehingga terjadi kegiatan perdagangan antara pedagang
dan konsumen.
Jadi bisnis retail tidak bisa terdiri dari satu kegiatan saja.
Setelah mengetahui definisi Manajemen dan Retail maka bisa dirumuskan manajemen
retail adalah pengaturan keseluruhan faktor-faktor yang berpengaruh dalam perdagangan
retail, yaitu perdagangan langsung barang dan jasa kepada konsumen. Faktor-faktor yang
berpengaruh dalam bisnis retail adalah place, price, product, dan promotion yang dikenal
sebagai 4P.
2. BENTUK-BENTUK RETAIL
Meyer mengklasifikasikan retailing berdasarkan lima kriteria, yaitu tipe kepemilikan,
produk atau jasa yang dijual, non-store retailing, strategi penetapan harga dan lokasi. Masing-
masing jenis retailing ini akan dibahas secara singkat pada bagian berikut.
Service Retailing dan Product Retailing
A. Service Retailing
Ada tiga jenis service retailing, yaitu rented-goods services, owned-goods service dan
non-goods services.
Rented-Goods Service
Dalam jenis ini, para pelanggan menyewa dan menggunakan produk-produk tertentu.
Contohnya penyewaan mobil, carpet cleaner, kaset video, laser disc, dan apartemen. Dalam
hal ini suatu produk fisik disewakan dengan tarif tertentu untuk jangka waktu tertentu pula.
Konsumen dapat menggunakan produk tersebut tetapi kepemilikannya tetap berada pada
pihak retailer.
Owned-Goods Service
Pada owned-goods service, produk -produk yang dimiliki oleh para konsumen direparasi,
ditingkatkan atau dikembangkan unjuk kerjanya, atau dipelihara/ dirawat. Owned-goods
service juga mencakup perubahan bentuk pada produk yang telah dimiliki pelanggan.
Contohnya adalah: jasa reparasi (jam tangan, mobil, sepeda motor, komputer, dan lain-lain),
pencucian mobil, dry cleaning perawatan rumput lapangan golf, perawatan taman, dan lain-
lain.
Non-Goods Service
Karakteristik khusus pada jenis ini adalah jasa personal yang bersifat intangible (tidak
berbentuk produk fisik) ditawarkan kepada para konsumen. Contohnya babysitter, supir, tutor,
pemandu wisata, tukang cukur, ahli kecantikan, dan lain-lain.
B. Product Retailing
Product retailing terdiri atas beberapa jenis, di antaranya yaitu:
Toko serba ada – Department Store
Departemen Perdagangan Amerika Serikat mendefinisikan department store sebagai
suatu perusahaan eceran yang mempekerjakan paling sedikit 25 orang dan memiliki penjualan
pakaian dan peralatan rumah tangga sejumlah 20 persen atau lebih dari penjualan totalnya.
Sebuah toserba juga harus menjual item-item tertentu dalam lini produknya, di antaranya
yaitu mebel, perabotan, peralatan dan perlengkapan rumah tangga dan pakaian. Biasanya
toserba yang besar terdiri atas beberapa divisi dan departemen. Setiap divi merupakan
gabungan dari beberapa departemen yang menjual lini barang dagangan yang saling berkaitan
atau berhubungan.
Specialty Store
Ciri khas specialty store adalah konsentrasinya pada jenis barang daganga yang
terbatas/sedikit. Contohnya Computer Land (komputer-komputer kecil), Toys “R” Us
(mainan anak anak), Singer Sewing Centers (mesin jahit), The Limited (pakaian wanita),
Benetton (pakaian remaja), dan Athlete Foot (sepatu olahraga) Specialty store biasanya
berlokasi di pusat perbelanjaan yang besar.
Catalog Showroom
Catalog showroom menawarkan harga rendah, merek nasional, dan daerah perbelanjaan
yang kecil yang berdekatan dengan tempat pajangan (display) ecerannya. Biasanya pembeli
menelaah katalog-katalog yang terdistribusi luas sebelum mengunjungi toko tersebut Pembeli
harus melengkapi blanko pemesanan, yang akan diproses sebelum item yang dibeli
diserahkan; kepadanya di lokasi pusat. Dengan membatasi pajangannya, catalog show room
dapat mengurangi risiko kecurian atau kehilangan.
Food and Drug Retailer
Ada tiga jenis utama food and drug retailer, yaitu business. pasar swalayan (supermarket)
dan superdrug store, convenience store, dan combination store. Pasar swalayan dan superdrug
store adalah toko-toko besar yang menjual makanan atau obat obatan dalam jumlah besar
dengan harga yang rendah. Para pelanggan memilih barang dagangan yang tersusun rapi pada
rak-rak tertentu dan dapat menempatkannya pada kereta dorong atau keranjang, kemudian
membawa dan membayarnya di kasir.
Convenience store adalah toko swalayan mini yang menjual barang kebutuhan sehari-
hari dan berlokasi di sekitar tempat pemukiman penduduk, serta biasanya buka 24 jam
Contoh convenience store antara lain Circle K, Freshmart, dan Indomart.
Combination store lebih besar daripada pasar swalayan konvensional maupun superdrug
store, tetapi serupa dalam strategi penetapan harga dan praktik-praktik operasinya.
Istilah superstore digunakan untuk menggambarkan kombinasi pasar swalayan dan
toserba yang menjual barang-barang umum (general merchandise) dengan harga yang
didiskon secara periodik. Umumnya luas tokonya antara 35.000 hingga 60.000 kaki persegi.
Di Indonesia, tipe toko seperti ini diwakili oleh eksistensi outlet kelompok Golden Truly,
Mega M, dan beberapa toserba Matahari yang dilengkapi dengan pasar swalayan sebagai
salah satu bagian (departemen) dalam toserbanya.
3. PT. PERTAMINA RETAIL (SPBU PERTAMINA)
PT. Pertamina Retail
Adalah anak perusahaanPt. Pertamina (Persero) yang bergerak dibidang usaha retail
Pertamina, yang dibentuk untuk menghadapi perubahan pasar retail khususnya SPBU di tanah
air menuju pasar bebas.
Kegiatan Perusahaan
1. Mengelola secara pro\fesional SPBU COCO Pertamina yang sudah dibangun dan
beroperasi secara bertahap sesuai dengan rencana dan program kerja PT. Pertamina
Retail dengan kewajiban membayar kompensasi penggunaan asset SPBU COCO kepada
PT. Pertamina (Persero).
2. Melaksanakan pembangunan dan pengoperasian SPBU COCO Pertamina di seluruh
wilayah operasional PT Pertamina (Persero) sesuai dengan standard an ketentuan dari PT.
Pertamina (Persero).
3. Mengembangkan jaringan SPBU melalu kerja sama dengan pihak-pihak ekternal baik
perorangan maupun organisasi dengan dasar win-win solution.
4. Melekukan pengelolaan terhadap operasional SPBU DODOD yang diambil alih oleh PT.
Pertamina (Persero) sesuai penunjukan PT. Pertamina (Persero)
5. Melaksanakan usaha dan pengembangan NFR dan Bright (C-Store, Café dan Bright
Speed) secara apabila dipandangan perlu dapat bekerja sama dengan pihak lain dalam
pemngembangan usaha tersebut.
Selama ini kita mengenal SPBU Pertamina itu milik Pemerintah. Tapi tahukah anda kalo
SPBU Pertamina itu juga ada yang dikelola oleh pihak swasta. Dari sekian ribu SPBU yang
ada di Indonesia, yang bener-benar dikelola oleh Pertamina sendiri hanya berjumlah 59 SPBU
(sumber Pertamina Retail).
Ada 3 tipe SPBU Pertamina yaitu :
1. COCO (Corporate Owned Corporate Operated)
2. DODO (Dealer Owned Dealer Operated)
3. CODO (Company Owned Dealer Operated)
COCO itu adalah SPBU murni milik Pertamina sedangkan yang lainnya adalah swasta.
Pasti akan timbul pertanyaan bagaimana mengenali SPBU COCO punya Pertamina ?, cara
mengenalinya adalah dengan melihat nomor SPBU. Perhatikan dua digit angka di depan.
Digit per
apakah C
SPBU
sedangka
menunjuk
bahwa SP
rtama menu
COCO, DOD
U COCO Pe
an yang sw
kkan region
PBU tersebu
unjukkan reg
DO ato CODO
ertamina pun
wasta angka
n Jakarta / J
ut milik Perta
Contoh
terliha
Contoh
bisa dilihat da
gion sedang
O.
nya ciri khas
a “4″. Misa
Jawa Barat
amina). Liha
SPBU yang di
at dari nomor S
h SPBU Pertam
ari nomor SPBU
gkan digit k
s pada angk
alnya SPBU
sedangkan d
at gambar di
ikelola langsun
SPBU digit ked
mina yang dike
U dimana digit
kedua adala
a digit kedu
nomor 31
digit kedua
bawah ini :
ng oleh Pertam
dua angkanya "
elola oleh swas
t kedua berupa
ah status SP
ua dengan ko
.129.02 (an
angka “1″
mina,
"1"
sta,
a angka "4"
PBU tersebu
ode angka “1
ngka pertam
yang berar
ut
1″
ma
rti
Unit SPBU Pertamina di bawah COCO menjadi patokan tolak ukur & model pelayanan
SPBU Pertamina karena memang benar-benar dimiliki & dikelola langsung oleh Pertamina.
Pengawasan (SOP) ketat serta standar pelayanan kepada konsumen yang ditetapkan oleh
Pertamina menjadikannya sebagai contoh bagi SPBU-SPBU lainnya (CODO & DODO).
Produk Pertamina Retail
Produk yang dimiliki oleh Pertamina Retail dengan divisi Fuel Retail adalah :
Premium
adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna kuning
tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada umumnya
adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti mobil, sepeda motor,
motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.
Pertamax
adalah motor gasoline tanpa timbal dengan kandungan aditif lengkap generasi mutakhir yang
akan membersihkan Intake Valve Port Fuel Injector dan ruang bakar dari carbon deposit dan
mempunyai Research Octane Number (RON) 92. Pertamax merupakan bahan bakar ramah
lingkungan (unleaded) dan beroktan tinggi.
Formula barunya yang terbuat dari bahan baku berkualtas tinggi memastikan mesin
kendaraan bermotor anda bekerja dengan lebih baik, lebih bertenaga, “knock free”, rendah
emisi, dan memungkinkan anda menghemat pemakaian bahan bakar. Bahan bakar ini
dianjurkan untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang telah
menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection dan catalytic converters.
Pertamax Plus
adalah bahan bakar superior Perusahaan Publik dengan kandungan energi tinggi dan ramah
lingkungan, diproduksi menggunakan bahan baku pilihan berkualitas tinggi sebagai hasil
penyempurnaan formula terhadap produk Perusahaan Publik sebelumnya. Produk ini
ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan penggunaan
bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan.
Pertamax Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio >
10,5 dan juga yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve
Timing Intelligent (VVTI), (VTI), turbochargers dan catalytic converters.
Pertamina DEX
merupakan bahan bakar mesin diesel modern yang telah memenuhi dan mencapai standar
emisi gas buang EURO 2, memiliki angka performa tinggi dengan cetane number 53 keatas
( HSD mempunyai cetane number 45 ), memiliki kualitas tinggi dengan kandungan sulfur di
bawah 300 ppm, direkomendasikan untuk mesin diesel teknologi terbaru (Diesel Common
Rail System), sehingga pemakaian bahan bakar akan lebih irit dan ekonomis serta
menghasilkan tenaga yang lebih besar.
Bio Solar
adalah bahan bakar campuran untuk mesin diesel yang terdiri dari minyak hayati non fosil
( bio fuel ) – sebesar 5 (lima) persen minyak kelapa sawit atau CPO ( Crude Palm Oil ) yang
telah dibentuk menjadi Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dan 95 persen solar murni
bersubsidi. Bahan bakar ini secara bertahap akan mengurangi peran solar.
Bisnis PT.Pertamina Retail di bidang Non Fuel Retail (NFR) terdiri dari :
1. Bright C Store
• Jaringan yang terintegrasi di jaringan SPBU Pertamina.
• Merchandise produk bersifat fast moving dan impulsive.
• Buka 24 jam harga dan pelayannya premium dan berlokasi strategis.
2. Bright Cafe
• Jaringan yang terintegrasi di jaringan SPBU Pertamina.
• Merchandise produk bersifat produk makanan dan minuman olahan.
• Buka 24 jam, harga dan pelayanannya premium dan berlokasi strategis.
• Mengutamakan kenyamanan dan kemudahan akses.
• Memiliki fasilitas internet (Wifi).
Jumlah Gerai Bright Store : 147 outlet yang terdiri dari 95 outlet Branding , 3 outlet bagi
hasil, dan 49 outlet dikelola
3. Property Management
Pemanfaatan ruang / space di SPBU COCO untuk disewakan ke tenant sehingga dari
pendapatan sewa yang diperoleh dapat menambah pendapatan SPBU
4. Promosi dan Periklanan
Menjadikan area SPBU sebagai sarana seluas-luasnya yang memberi nilai tambah secara
ekonomi diluar bisnis utama tanpa mengurangi nilai dan fungsi utama SPBU sebagai
penyedia bahan bakar untuk kepentingan publik.
5. LPG dan Produk Pertamina
Merupakan Produk Kemasan dari Pertamina Persero yang dipasarkan melalui SPBU COCO,
Pelumas Pertamina dipasarkan melalui SPBU COCO, Bright Oli Mart atau Bright Store yang
dijual Produk Pelumas Pertamina 10 liter,5 Liter, 4 Liter, 1 Liter dan 0,8 Liter,LPG yang
disediakan di SPBU COCO LPG 12 Kg dan 3 Kg, Pertamina Dex Kemasan 10 liter dan Refill,
Kerosene Kemasan 5 Liter
6. Bright Oli Mart
Merupakan bisnis Light Service Station PT. Pertamina Retail. Lokasi SPBU COCO Batam ,
SPBU COCO Kenten Palembang , SPBU COCO Ujung Berung Bandung, SPBU COCO
Ahmad Yani Semarang , SPBU COCO Sultan Agung Semarang , SPBU COCO Industri
Jakarta, SPBU COCO Daan Mogot Jakarta, SPBU COCO Abdul Muis Jakarta
7. Bright Wash
Pengembangan Bisnis NFR PT. Pertamina Retail sebagai Trader Peralatan dan Perlengkapan
Car Wash yang mendukung Program Pertamina (Persero) untuk Go Green dengan
menggunakan ‘Bio Shampoo’ dan sistem ‘water treatment’ yang re-useable dan sebagai
bentuk paradigma One stop services di SPBU COCO
Untuk mempermudah kemudahan dalam bertransaksi dalam setiap SPBU COCO yang
dimiliki oleh Perusahaan Publik, maka Perusahaan Publik melengkapi setiap SPBU dengan
perlengkapan sebagai berikut:
EDC (Electronic Data Capture)
Alat untuk mempermudah transaksi penjualan melalui kartu kredit ataupun kartu debit yang
diterbitkan oleh PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Lippobank
Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
RFID (Radio Frequency Identification)
Alat berupa kartu pintar yang berfungsi mempermudah penjualan dengan berlangganan
maupun kredit
ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
ATM memudahkan pelanggan untuk melakukan transaksi banking tanpa harus datang ke
bank yang bersangkutan.
4. DOKKUMENTAASI SPBU PEERTAMINA
Prom
sama den
pihak ban
cash back
semakin
pihak pr
kemudian
Selai
promosi
berhadiah
itu kemud
konsumen
cukup am
cara ini ju
mosi yang di
ngan pihak b
nk Mandiri,
k 10% untuk
banyak kon
rodusen mak
n mendapatk
in kerja sam
yang dilaku
h dengan pe
dian dengan
n jadi meran
mpuh untuk
uga digunak
5.
gunakan Per
bank maupu
BCA, BII,
k pembelian
nsumen yang
kanan dan
kan produk d
ma dengan p
ukan oleh Pe
embelian bah
n periode tert
ngsang untu
mena rik k
kan untuk kon
PROMOSI
rtamina dala
un pihak pro
BRI, ANZ
bahan baka
g membeli p
minuman a
dari produsen
pihak bank
ertamina itu
han bakar te
tentu akan d
uk membeli
konsumen un
nversi bahan
I SPBU PER
am menjalan
dusen maka
serta bank B
ar tertentu, ja
produk dari
adalah deng
n makanan d
dan produse
u sendiri, ya
ertentu dan m
diundi semua
bahan baka
ntuk membe
n bakar prem
RTAMINA
nkan SPBU i
anan dan min
Bukopin ada
adi bisa jadi
Pertamina.
an pembelia
dan minuman
en makanan
aitu dengan
mengisi struk
a konsumen
ar dari SPBU
eli banyak b
mium ke bah
ini adalah de
numan. Mis
alah dengan
strategi itu
Kalau misa
an bahan b
n.
n dan minum
cara menga
k pembelian
. Sehingga d
U Pertamina
bahan bakar
an bakar per
engan bekerj
salnya denga
mendapatka
dipakai untu
alanya denga
bakar tertent
man ada jug
dakan undia
n bahan baka
dengan begit
a ini. Cara in
dan bisa jad
rtamax.
rja
an
an
uk
an
tu
ga
an
ar
tu
ni
di
Sa
bakar min
tempat fa
Ji
Masyarak
diberikan
juga temp
Se
semakin
SPBU mi
alah satu keb
nyak (BBM)
avorit untuk
ika dulu han
kat diberi be
n juga lebih
pat bersosial
ebab semak
baik, kami
ilik Pertamin
6. KOMP
SPBU
biasaan yang
). Enggak he
disambangi.
nya ada satu
eberapa pilih
beragam. SP
lisasi, makan
kin banyakn
melakukan
na, Shell dan
PARASI (PE
U PERTAM
g sering dila
eran Stasiun
.
u produsen b
han untuk di
PBU tidak h
n, mengamb
nya SPBU y
komparasi u
n Total.
ERBANDIN
MINA, SHEL
akukan pemi
n Pengisian B
bahan bakar
igunakan. Se
hanya menja
il uang, cuci
yang menaw
untuk memb
NGAN) LAY
LL dan TO
ilik kendaraa
Bahan Bakar
yang berop
elain itu pela
adi lokasi un
i mobil, ‘nge
warkan pelay
bandingkann
YANAN
OTAL
an adalah m
r Umum (SP
erasi sekara
ayanan dan
ntuk mengis
ebengkel’ da
yanan dan f
nya. Pilihan
membeli baha
PBU) menjad
ang tidak lag
fasilitas yan
si BBM tetap
an lainnya.
fasilitas yan
jatuh pada
an
di
gi.
ng
pi
ng
3
Ketiganya dipilih lantaran beroperasi di pusat kota dan jumlahnya terus berkembang.
Sebagai parameter akan dilihat dari segi pelayanan, fasilitas dan daya tampung. Sebagai
sasaran dipilih SPBU yang posisinya berdekatan dan berada di satu jalur jalan di area dalam
kota Jakarta.
Fasilias SPBU
Pertamina dan Shell menggunakan 8 dispenser. Sedangkan Total hanya enam.
Masing-masing dispenser sudah menyediakan beragam jenis bahan bakar. Jadi antrean
enggak harus di jalur tertentu. Tinggal bilang mau isi bahan bakar jenis apa. Kecuali bahan
bakar diesel yang dipisah. Untuk pembayaran, selain uang cash ketiganya bisa menggunakan
kartu kredit atau debit. Setiap SPBU juga dilengkapi alat untuk mengisi angin dan air.
Pertamina:***
Shell:***
Total:**
Pelayanan
Masuk ke SPBU Pertamina harus sedikit sabar karena menunggu antrean. Peminat
bensin Premium masih tidak berkurang jumlahnya. Pertanyaan standar mau isi apa dan berapa.
Setelah tahu dan memastikan angka meteran di posisi nol, langsung isi. Setelah selesai
ditanya mau pakai bon apa tidak. Salam kembali disebutkan. Agak sedikit terburu-buru,
mungkin lantaran antrean yang banyak.
Hal serupa dilakukan oleh petugas di SPBU Total. Hanya ada sedikit tambahan
layanan untuk membersihkan kaca depan mobil. Enggak beda jauh di SPBU Shell. Sama-
sama ada layanan membersihkan kaca depan. Kemudian keduanya juga mengharuskan
pemilik kendaraan untuk mematikan mesin saat pengisian.
Hanya petugas Shell lebih rajin menawarkan kepada konsumen untuk mengisi angin
atau belanja makanan. Bahkan setelah selesai isi BBM selain memberi salam tapi juga
mengingatkan pengemudi untuk menggunakan seat belt dan hati-hati di jalan. Mungkin
karena lebih sepi antrean, kedua SPBU swasta ini pelayanannya jadi lebih bagus.
Untuk pembayaran para petugas di SPBU Pertamina lebih cepat untuk memberikan
kembalian karena setiap petugas memegang uang. Sedang di Shell dan Total harus ke kasir
terlebih dahulu.
Selain itu jika ada yang ingin mengisi angin ban kendaraan. Di SPBU Shell dan Total
dibantu oleh petugas, sedang Pertamina tidak.
Pertamina:**
Shell:****
Total:***
DayaTampung
Sementara tempat parkir untuk yang ingin melakukan aktifitas lain seperti berbelanja
makanan atau lainnya. Semuannya sama-sama belum maksimal. Alias masih terbatas.
Apalagi Pertamina, pengunjungnya ramai tapi area parkirnya sempit, sehingga bisa
mengganggu aktifitas keluar masuk kendaraan. Shell dan Total diuntungkan karena kondisi
yang masi sepi.
Pertamina: ***
Shell: ***
Total: **
Fasilitas Pendukung
Pertamina ada minimarket, Bright, dengan barang yang beragam. Dari aneka makanan
basah, makanan kering, biskuit serta berbagai minuman. Tak hanya menjual
makanan/minuman, Bright juga mempunyai area istirahat berupa café outdoor di sekitar
minimarket. Enak buat nongkrong. Di dalam minimarket ada 3 ATM bank yang banyak dicari.
Buat yang mau ke toilet, letaknya juga di dalam minimarket, jadi pelanggan bisa
menggunakan dengan mudah dan nyaman. Bisa ke toilet tanpa jadi basah saat hari hujan.
Kapasitasnya lebih banyak dibanding SPBU lainnya, masing-masing 2 toilet untuk pria dan
wanita. Dilengkapi washtafel, bersih tapi tidak disediakan tissue.
Selain Bright, ada fasilitas pendukung lain di area SPBU, cafe/restoran dan jasa travel.
Ada Day Trans, Coffee shop bengawan Solo dan restoran Sapo Graden.
Sedang di Total juga ada minimarket, Bonjour, menyediakan berbagai makanan dan
minuman. Tokonya relatif kecil, tapi tersedia cafe, meja kursi untuk istirahat sambil
menikmati kopi panas dan makanan di dalam minimarket.
Toilet juga tersedia di dalam area toko, sehingga memudahkan pengguna. Sekali jalan
dapat ke toilet sekaligus jajan. Masing-masing ada 1 toilet, untuk pria dan wanita. Kondisinya
bersih, wangi, kering, komplet dengan wastafel, penyemprot air dan tisu. Sayangnya, hanya
ada 1 ATM.
Sementara Shell juga ada minimarket, Circle K. Menyediakan berbagai makanan,
minuman, obat, tissue dan sebagainya. Posisi toilet di luar area minimarket. Memang lebih
memudahkan mencapainya, tetapi saat hujan, pengguna toilet jadi kebasahan dan harus hati-
hati karena licin. Dilengkapi washtafel tapi kondisinya kurang bersih dan bau kurang segar.
Lantainya pun basah/becek. Untuk yang butuh uang cash silakan ke SPBU lainnya.
Pertamina:****
Shell:**
Total: ***
7. KESIMPULAN
KENAPA SPBU PERTAMINA SELALU RAMAI
Karena pemilik kendaraan bermotor yang terus bertambah dari hari ke hari sehingga
mereka memerlukan bahan bakar untuk menjalankan kendaraan tersebut maka tidak salah jika
SPBU Pertamina tiap hari selalu ramai oleh mereka, mau tanggal “tua” ataupun “muda”.
Dari data dan fakta yang ada, kami dapat menyimpulkan bahwa mind-set konsumen di
Jakarta adalah bahwa SPBU Pertamina memiliki keunggulan yang banyak dari pesaing-
pesaing mereka. Perbandingan SPBU yang tersedia memiliki 5:2:1 SPBU Pertamina, SPBU
Shell dan SPBU Total. Serta SPBU Pertamina menjual / menyalurkan bahan bakar bersubsidi.