10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Es Sirup Es sirup ...
MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN SIRUP MARKISA …
Transcript of MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN SIRUP MARKISA …
MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN SIRUP
MARKISA (Studi Kasus CV. Citra Sari)
KELURAHA N MANGASA
KECAMATAN TAMALATE
KOTA MAKASSAR
RISMAWATI SUHAEMI
105 960 1187 12
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
i
MANAJEMEN PRODUKSI DAN MANAJEMEN PEMASARAN
SIRUP MARKISA (Studi Kasus CV. Citra Sari)
KELURAHA N MANGASA
KECAMATAN TAMALATE
KOTA MAKASSAR
RISMAWATI SUHAEMI
105 960 1187 12
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Strata Satu(S-1 )
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Manajemen Produksi dan Manajemen Pemasaran
Sirup Markisa (Studi Kasus CV. Citra Sari) Kelurahan
Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar
Nama : Rismawati Suhaemi
Stambuk : 105 960 1187 12
Konsentrasi : Sosial Ekonomi Pertanian
Program Studi : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Arifin Fattah, M.Si Firmansyah, SP, M.Si
Diketahui,
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi
Ir.M.Saleh Molla,MM Amruddin, S.Pt, M.Si
iii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
Judul : Manajemen Produksi dan Manajemen Pemasaran
Sirup Markisa (Studi Kasus CV. Citra Sari) Kelurahan
Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar
Nama : Rismawati Suhaemi
Stambuk : 105 960 1187 12
Konsentrasi : Sosial Ekonomi Pertanian
Program Studi : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
KOMISI PENGUJI
Nama Tanda Tangan
1. Ir. Arifin Fattah, M.Si
Ketua Sidang
2. Firmansyah, SP, M.Si
Sekertaris
3. Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P
Anggota
4. St. Aisyah, S.Pt.,M.Si
Anggota
Tanggal lulus :……………………….
iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Manajemen Produksi
dan Manajemen Pemasaran Sirup Markisa (Studi Kasus CV. Citra Sari)
Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar adalah benar
merupakan hasil karya saya yang belu diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian
akhir skripsi ini.
Makassar, 5 April 2016
Rismawati Suhaemi
105960118712
v
ABSTRAK
RISMAWATI SUHAEMI.105960118712. Manajemen Produksi dan
Manajemen Pemasaran Sirup Markisa (Studi Kasus CV. Citra Sari) Kelurahan
Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Dibimbing oleh ARIFIN
FATTAH dan FIRMANSYAH.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen Produksi dan
Manajemen Pemasaran Sirup Markisa (Study Kasus CV. Citra Sari) Kelurahan
Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
Teknik penentuan informan pada penelitian ini dilakukan dengan cara
menggunakan purposive sampling atau pemilihan sampel secara sengaja pada
lembaga manajemen produksi dan manajemen pemasaran CV. Citra Sari. Dengan
menelusuri keseluruhan informan dijadikan informan yakni 7 orang yang terlibat
dalam manajemen produksi dan manajemen pemasaran. Analisis data yang
digunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen produksi dan manajemen
pemasaran sirup markisa CV. Citra Sari di Kota Makassar telah berjalan dengan
baik ini dilihat dari industri ini mampu bertahan kurang lebih 20 tahun dan juga
meningkatnya produksi pada setiap bulannya. Ini membuktikan bahwa manjemen
produksi dan manajemen pemasaran perusahaan ini telah diterapkan dengan
sangat baik sehingga mampu meningkatkan hasil pendapatan perusahaan.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam
tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat
dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Manajemen Produksi dan Manajemen Pemasaran Sirup Markisa di
Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Penulis dalam
kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya khususnya Kedua orangtua saya ayahanda Sanuddin Muha dan
ibunda Halmin dan saudara saya yang tercinta Abang saya Rizal Hadi saputra,
Sahar Sasmita Sakti, dan adik-adik ku Salina Mardiana Putri, Salwa Rahmadana,
Nurul Siska yang selalu memberikan bantuan, baik moril maupun material
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terimakasih serta penghargan
yang setinggi-tingginya penulis sampaikan pula kepada yang terhormat :
vii
1. Bapak Ir. Arifin Fattah M.Si, selaku pembimbing I dan Firmansyah SP,M.Si
selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing
dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.
2. Bapak Ir. Saleh Molla, M.M selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Amruddin, S.Pt., M.Si selaku ketua Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Kepada pihak pemerintahan Kota Makassar dan Perusahaan CV. Citra Sari
yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di Daerah
tersebut.
5. Kakanda Muhammad Saad ST yang telah memberikan dukungan semangat
dan motivasi kepada penulis.
6. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir
yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terkait dalam penulisan skripsi ni, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga
Rahmat Allah SWT senantiasa tercurah kepadanya. Amin.
Makassar, April 2016
Rismawati Suhaemi
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ...................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. RumusanMasalah ..................................................................... 5
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6
2.1. Komoditas Markisa .................................................................. 6
2.2. Manajemen ............................................................................... 7
2.3. Produksi ................................................................................... 9
2.4. Manajemen Produksi ................................................................ 12
2.5. Manajemen Pemasaran............................................................. 16
2.6. Volume Penjualan .................................................................... 20
2.7. Kerangka pemikiran ................................................................. 21
III. METODE PENELITIAN ................................................................ 23
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 23
3.2. Teknik Penentuan informan ..................................................... 23
3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 24
3.4. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 26
ix
3.5. Teknik Analisis Data .............................................................. 26
3.6. Definisi Operasional................................................................. 27
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................... 29
4.1. Kondisi Geografis Letak dan Lokasi Perusahaan .................... 29
4.2. Sarana dan Prasarana Kelurahan Mangasa .............................. 30
4.3. Deskriptif Perusahaan CV. Citra Sari ...................................... 30
4.3.1. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan .................................. 32
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 35
5.1. Sumber Daya Finansial ............................................................ 35
5.2. Stuktur Organisasi .................................................................... 38
5.3. Manajemen Produksi ................................................................ 41
5.3.1. Perencanaan Produksi ..................................................... 42
5.3.2. Pengorganisasian Produksi ............................................. 47
5.3.3. Pengarahan Produksi ....................................................... 49
5.3.4. Pengendalian Produksi .................................................... 50
5.4. Manajemen Pemasaran............................................................. 52
5.4.1. Produk ............................................................................. 53
5.4.2. Harga Jual........................................................................ 55
5.4.3. Sistem Distribusi ............................................................. 57
5.4.4. Promosi ........................................................................... 59
5.5. Volume Penjualan .................................................................... 61
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Nama dan jumlah peralatan produksi pada CV. Citra Sari
di Kelurahan `Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar ............... 36
2. Nama dan jumlah peralatan kantor CV. Citra Sari
di Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar ................. 37
3. Karyawan Bagian Produksi Berdasarkan Tingkat Pendidikannya
pada CV. Citra Sari Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate
Kota Makassar ......................................................................................... 48
4. Daftar Upah Tenaga Kerja Bagian Produksi CV. Citra Sari
Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar ..................... 49
5. Tugas masing-masing karyawan dalam memproduksi ........................... 54
6. Tugas masing-masing karyawan dalam menentukan harga .................... 56
7. Tugas masing-masing karyawan dalam sistem distribusi ....................... 58
8. Tugas masing-masing karyawan dalam promosi .................................... 61
9. Volume penjualan sirup markisa karaeng CV. Citra sari ........................ 62
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Kerangka Pikir manajemen Produksi sirup Markisa
di CV.Citra Sari Kelurahan MangasaKecamatan Tamalate
Kota Makassar ......................................................................................... 22
2. Struktur Organisasi CV. Citra Sari Kelurahan Mangasa
Kecamatan Tamalate Kota Makassar ...................................................... 39
3. Bahan baku buah markisa ....................................................................... 43
4. Proses Produksi Sirup Markisa pada CV. Citra Sari
di Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar ................. 45
5. Produk sirup markisa kareng ................................................................... 47
6. Produk sirup markisa karaeng ................................................................. 53
7. Sistem distribusi CV. Citra Sari .............................................................. 57
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Kuesioner Penelitian
2. Peta Lokasi Penelitian
3. Identitas Responden
4. Dokumentasi Penelitian
5. Surat Izin penelitian
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hortikultura sebagai salah satu produk sub-sektor pertanian tanaman pangan
di pandang sebagai sumber pertumbuhan baru yang potensial untuk
dikembangkan dalam sistim agribisnis karena mempunyai keterkaitan yang kuat
baik ke hulu maupun ke hilir. Kegiatan tersebut mencakup keseluruhan aktivitas
sektor pertanian mualai dari penyediaan input produksi sampai dengan
pengolahan hasil dan pemasaran.
Tanaman markisa merupakan salah satu jenis tanaman buah yang dalam
pengembangannya dapat difungsikan sebagai sumber pertumbuhan baru dalam
perekonomian nasional. Indonesia mempunyai potensi besar untuk
mengembangkan agribisnis dan agroindustri markisa. Peluang besar dunia
terhadap permintaan markisa segar dan olahan sangat terbuka luas, sehingga
usaha tani tanaman markisa layak dikembangkan dan dijadikan sumber
pendapatan petani dan devisa negara (Syukri, 2008).
Buah markisa merupakan hasil pertanian yang sangat penting bagi
masyarakat, perdagangan buah-buahan mulai dari tingkat petani produsen,
pedagang perantara, sampai pedagang keliling. Kehadiran jaringan pemasaran
buah-buahan yang efesien sangat dibutuhkan agar produksi petani ini dapat segera
didistribusikan sampai ke konsumen. Buah markisa memiliki rasa yang asam
manis, sehingga membuatnya khas jika ditinjau dari cita rasanya. Sari buah
markisa merupakan salah satu sari buah yang bergizi, yang kaya karbohidrat dan
mudah di cerna (Pruthi, 2001).
2
Potensi dan kualitas markisa asal Sulawesi Selatan ini sangat besar sehingga
peluang pasar cukup terbuka keluar negeri. Produk buah lokal telah menjangkau
pasar internasional, sehingga diharapkan dapat menjadi nilai tambah. Permintaan
ekspor buah markisa mencapai satu ton perminggu. Selain itu sejak tahun 1994
markisa dari Sulawesi Selatan telah diekspor ke Australia dalam bentuk pulp.
Buah markisa apabila dikonsumsi secara langsung agak susah, hal ini
dikarenakan daging buah markisa sendiri menempel pada isi buah tersebut dan
ukuranya sangat kecil. Sehingga buah ini lebih nikmat apa bila kita jadikan
minuman salah satunya adalah sirup seperti pada CV. Citra Sari yang mengolah
buah markisa menjadi sirup markisa.
Sirup markisa adalah minuman yang terbuat dari markisa yang banyak
diminati di kalangan masyarakat baik untuk minuman sehari-hari dan biasanya
menjadi seduhan pada hari-hari raya. Minuman ini akan terasa lebih nikmat pada
saat udara panas. Minuman tersebut banyak diminati mulai kalangan anak-anak
sampai pada orang tua karena rasanya yang manis dan memiliki manfaat yang
sudah tidak di ragukan lagi sehingga menjadikan buah markisa ini memiliki nilai
komersial yang tinggi.
Kandungan-kandungan yang di miliki buah markisa kaya akan manfaat,
sehingga sirup tersebut sangatlah dibutuhkan tubuh manusia. Hal ini menjadi
salah satu alasan sehingga berdirilah suatu industry menengah yang pada
khususnya sirup markisa dijadikan sebagai salah satu jenis usaha. Dimana tempat
usahanya yaitu di Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
CV. Citra Sari mempunyai peranan yang cukup penting dalam mengolah
buah markisa menjadi sirup markisa, karena selain bertindak sebagai industry
3
yang memanfaatkan sumber daya alam (SDA), juga merupakan sumber
pendapatan daerah tempat industry itu berada, sebagai suatu industry yang
mempunyai peranan penting, CV. Citra Sari perlu mendapat perhatian, hal ini
dimaksudkan untuk mempertahankan eksistensi industry sebagai sumber
pendapatan dan lapangan kerja yang cukup penting, sehingga dengan adanya
dukungan dari berbagai pihak mengakibatkan CV. Citra Sari tetap berproduksi,
bahkan mungkin dapat memperluas usahanya. Selain mencari dukungan dari
pihak luar, merupakan hal yang sangat pasti bahwa pimpinan perusahaan CV.
Citra Sari tersebut berusaha mempertahankan eksistensinya dengan jalan
melaksanakan manajemen produksinya sesuai dengan program produksi yang
telah diterapkan. Dalam hal ini dimaksudkan untuk mencapai skala produksi baik
kualitas maupun kuantitas, pencapaian ini tidak terlepas dari segala aspek atau
semua kegiatan produksi.
Produksi di dalam suatu perusahaan adalah merupakan suatu kegiatan yang
sangat penting. Apabila kegiatan produksi terhenti, maka kegiatan lain dalam
perusahaan kemungkinan besar akan terganggu bahkan bisa ikut terhenti. Secara
umum, produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output) baik barang
ataupun jasa (Ahyari, 2002).
Di tengah persaingan saat ini yang begitu ketat untuk mempertahankan suatu
usaha sangatlah sulit karena begitu banyak industry sirup markisa dan mempunyai
teknologi yang lebih modern dari pada teknologi yang digunakan oleh CV. Citra
Sari. Oleh karena itu pimpinan CV. Citra Sari haruslah melakukan manajemen
4
produksi dan manajemen pemasaran sebaik-baiknya dan memperhatikan kualitas
serta pelayanannya agar usahanya dapat bertahan dan tetap diminati oleh
masyarakat.
Suatu industri apabila melakukan perencanaan, proses produksi,
pengendalian/pengawasan dalam kegatan produksi industry. Maka selayaknya bila
industri melakukan manajemen yang sebaik-baiknya dalam bidang produksi. Agar
manajemen dalam suatu industri dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka seorang pimpinan perlu memiliki pengetahuan yang mendalam
tentang manajemen, khususnya manajemen produksi dan pemasaran.
Berdasarkan kondisi dilapangan peranan manajemen produksi dan
pemasaran sangatlah penting terutama dalam penugasan tenaga kerja. Manajemen
yang tidak tepat mengakibatkan setiap stasiun kerja mempunyai kecepatan
produksi yang berbeda. Penugasan kerja pada proses produksi haruslah dijaga
keseimbangannya antar stasiun kerja. Bila keseimbangan lintasan tidak dijaga,
maka keluaran maksimum yang mungkin dicapai untuk lini tersebut akan
ditentukan oleh operasi-operasi yang paling lambat. Ketidakseimbangan
penugasan kerja antar stasiun kerja mengakibatkan kesibukan pada salah satu
stasiun kerja sedangkan stasiun yang lain menganggur, akan mengakibatkan
kerugian biaya dan tingkat produktivitas kerja menurun. Selain itu dalam
memasarkan produk perusahaan juga perlu untuk mengatur agar dapat
manghasilkan produk yang berkualitas, dengan harga yang ekonomis, tempat
pemasaran yang strategis dan juga dengan melakukan promosi dapat
meningkatkan penjualan produk yang dimana dengan meningkatnya penjualan
dapat meningkatkan juga pendapatan perusahaan.
5
Mencermati hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti mengenai
Manajemen Produksi dan Pemasaran Sirup Markisa di CV.Citra Sari Kelurahan
Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan maka pokok
yang diteliti dalam penelitian ini yaitu bagaimana manajemen produksi dan
manajemen pemasaran sirup markisa di CV. Citra Sari di Kota Makassar ?
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan yang telah di bahas sebelumnya, maka yang
menjadi tujuan utama dalam penelitian ini adalah mengetahui manajemen
produksi dan pemasaran sirup markisa.
Kegunaan yang diterapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan, bantuan pemikiran dari bahan masukan dalam mengambil
keputusan produksi, khususnya menyangkut manajemen produksi dan
manajemen pemasaran yang tepat di masa yang akan datang serta dapat
menjadi acuan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang
akan memberikan dampak positif bagi peningkatan keuntungan perusahaan.
2. Bagi pembaca, sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai seluk beluk manajemen produksi dan manajemen
pemasaran yang diterapkan dalam perusahaan.
3. Bagi penulis, sebagai latihan dalam menganalisis serta memecahkan masalah
secara ilmiah dan diharapkan mampu meningkatkan cakrawala berpikir,
berusaha, sikap dan keterampilan penulis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komoditas Markisa
Buah markisa adalah salah satu buah yang cukup popular di negeri kita
yang tercinta ini karena dari rasanya yang asam manis, sehingga membuatnya
sangat khas jika ditinjau dari cita rasanya. Pada dasarnya yang dikonsumsi pada
buah ini adalah isi didalamnya yang berupa bintik-bintik kecil yang berjumlah
sangat banyak,dan akan lebih mudah apabila diperas dan dijadikan minuman atau
sirup (Anonim, 2012).
Sirup adalah cairan berkadar gula tinggi. Untuk rasa dan flavor, sirup
dilarutkan dengan sari buah atau larutan gula di tambah dengan sari buah markisa.
Sirup markisa dapat disimpan lama tanpa penambahan bahan dan tanpa sterilisasi
karena tnginya kadar gula (67,5%) dan rendahnya pH (di bawah 4,0). Pembuatan
sirup markisa cukup mudah, dan dapat dikerjakan dengan alat sederhana
(Anonim, 2012).
Sirup markisa yang segar beraroma khas markisa, rasanya asam manis, lebih
nikmat jika d tambah dengan batu es, warna minumannya kuning jingga, jauh
lebih enak dibandingkan dengan minuman air jeruk kecil /jeruk nipis, minuman
dari buah markisa ini menyegarkan dan juga berfungsi untuk meningkatkan nafsu
makan karena rasanya yang asam, sama seperti anggur yang di minum orang bule
untuk sebelum makan agar membangkitkan selera makan, rasanya juga asam,
bedanya minuman markisa lebih segar dan minus alcohol tentunya.
7
Sirup markisa asli biasanya memang benar-benar terbut dari sari buah
markisa dan gula murni alias tidak memakai zat pewarna dan pemanis buatan.
Oleh karena itu warnaya orange yang dihasilkanya juga tampak alami dengan
tekstur sedikit kental.Untuk menikmatinya tinggal di tuangkan secukupnya di
gelas dan diberi air putih. Agar makin segar bisa di tambahkan dengan es batu
(Andreas, 2007).
2.2. Manajemen
Manajemen adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor
dan sumber daya yang menurut suatu perencanaan diperlukan untuk mencapai
atau menyelesaikan suatu tujuan-tujuan kerja tertentu, pengertian manajemen ini
menekankan bahwa untuk memahami masalah manajemen dengan sungguh-
sungguh dan sebenarnya maka harus dimulai dengan penekakan pada pengertian
pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya yang ada menurut
perencanaan yang telah di tetapkan untuk mencapai suatu objektif.
Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi-Fungsi manajemen menurut para ahli secara umum memiliki
kesamaan semisal fungsi manajemen menurut henry fayol ataupun menurut gr
terry menyatakan ada 4 fungsi yang utama dari sebuah manajemen, Perencanaan -
Pengorganisasian - Pengarahan - Pengendalian.(George R. Terry, 2000)
8
a. Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu
dilanjutkan dengan menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan
perusahaan yang sudah ditentukan. Planning dilaksanakan dalam penentuan
tujuan organisasi scara keseluruhan dan merupakan langkah yang terbaik untuk
mencapai tujuannya itu. pihak manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif
sebelum pengambilan tindakan kemudian menelaah rencana yang terpilih apakah
sesuai dan bisa dipergunakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses
awal yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain
tak akan bisa berjalan tanpa planning.
b. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Organizing adalah suatu aktivitas pengaturan dalam sumber daya manusia
dan sumber daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa
melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama
perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana organizing merupakan seluruh
proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung-jawab dan
wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang
bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer
mudah dalam melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang
diperlukan untuk menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi. Pengorganisasian
bisa dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus dikerjakan, siapa personil
9
yang menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa yang harus
bertanggungjawab terhadap tugas tersebut.
c. Directing (Fungsi Pengarahan)
Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana
lingkungan kerja yang dinamis, sehat dan yang lainnya.
d. Controling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang
berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan
apabila dibutuhkan aktivitas dalam fungsi pengendalian ini
Suatu bentuk pengawasan yang bagus seharusnya sesuai dengan kebutuhan
dan sifat dari perusahaan.jadi faktor faktor serta tata perusahaan dimana sebuah
pengawasan dilakukan perlu diperhatikan. suatu pengawasan yang baik harus
dilakukan dengan ekonomis jika dilihat dari biaya, bisa menjamin ada aktivitas
perbaikan. Maka dari itu perlu disiapkan suatu langkah sebelum pengawasan
dilaksanakan seperti tata pola dan rencana perusahaan.
2.3. Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah
nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfat
dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa
mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah
daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan
10
produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk
mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa
dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu
proses produksi di sebut produsen (Anwas, 2003).
Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang pada umumnya
menggunakan faktor yang lebih dari satu macam faktor-faktor produksi yang akan
digunakan dan hendaknya terlebih dahulu baik jumlah kuantitasnya maupun
kualitasnya. Prose produksi secara umum dapat diartikan sebagai suatu tindakan
untuk menciptakan, menambah suatu barang dan jasa yang dapat memenuhi
kebutuhan manusia ( Soekartawi,2002).
Suatu perusahaan atau industry, tidak terlepas dengan adanya beberapa
faktor produksi sebagai faktor pendukung jalanya suatu proses produksi, untuk
pencapaian hasil produksi yang berkualitas atau bermutu maupun dengan
kuantitasnya.
Adapun faktor-faktor produksi yakni:
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam produksi sirup markisa di CV. Citra Sari yaitu
bahan baku dan bahan tambahan. Bahan baku yaitu bahan yang membentuk
bagian integral produk jadi, sedangkan bahan tambahan yaitu bahan yang di
tambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk mempengaruhi rasa, sifat atau
bentuk, dan warna makanan atau minuman tersebut.
11
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja dalam hal ini, sumberdaya manusia yang merupakan salah satu
produksi utama yang selalu ada dalam suatu perusahaan, baik yang terlibat
langsung maupun tidak langsung, merupakan suatu kesatuan komunitas yang
saling membutuhkan dalam segala aktifitas kegiatan agrosistem suatu usaha.
Pegawai atau karyawan merupakan unsur utama dalam perusahaan atau
instansi, sebab pegawai atau karyawan yang menjadi penggerak atau pelaksana
segala kegiatan yang terjadi dalam suatu perusahaan atau instansi. Sumberdaya
manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan atau suatu usaha yang dapat di
bentuk dalam proses produksi. Dalam hal ini, sumberdaya manusia yang
mencerminkan kualitas usaha kerja yang menghasilkan barang dan jasa, atau suatu
usaha yang bekerja untuk memberikan kegiatan yang bernilai ekonomis, karena
kegiatan tersebut menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia (Soehardi, 2007).
3. Peralatan
Peralatan merupakan sumberdaya yang menyangkut semua peralatan yang
digunakan didalam suatu kegiatan agrosistem. Peralatan juga merupakan sarana
dan prasarana yang sangat penting bagi usaha yang dilakukan oleh perusahaan
dalam menjalankan kegiatan produksinya.
Sumberdaya peralatan adalah semua sarana atau fasilitas yang berupa alat
yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi usaha dan juga merupakan salah satu
faktor yang sangat penting untuk memperlancar suatu aktifitas atau jalanya proses
produksi.
12
Sarana dan fasilitas kerja merupakan hal mutlak yang diperlukan dan dimiliki
oleh setiap unit kerja dalam suatu instansi, berupa perkantoran. Sarana peralatan
yang diperlukan tentu berbeda dengan kegiatan usaha tani, setiap peralatan yang
digunakan akan mengalami penyusutan tersebut semakin besar sehingga nilainya
akan mengalami penurunan.
2.4. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu cara mengolah kegiatan agar
dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan cara
menetapkan fungsi-fungsi manajemen, dimana tujuan manajemen produksi adalah
usaha mencari tujuan produksi barang dan jasa dalam jumlah kualitas dan waktu
yang telah direncanakan sesuai kebutuhan konsumen (Ahyari, 2002).
Manajemen produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya
untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefesien mungkin, dari mulai
pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses
produksi.
Manajemen produksi terdiri dari dua kata yaitu “manajemen” dan
“produksi”. Manajemen berasal dari kata manage berarti mengatur, dalam
mengatur akan timbul masalah, proses dan pertanyaan apa yang di atur, jadi
manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan tenaga manusia dengan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan ( Kotler, 2005).
13
Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya
mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
Untuk mengatur kegiatan ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa
yang dihasilkan sesuai dengan apa yan direncanakan. Dengan demikian
manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan
(Daryanto, 2012).
Manajemen dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal
tentang penggunaan sumber daya (Tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan dan
sebagainya) dalam proses konversi (transformasi) menjadi berbagai produk. Pada
mulanya manajemen produksi lebih banyak menyangkut produksi barang, hanya
sedikit menyangkut produksi jasa, dalam lingkup luas, manajemen produksi
berhubungan dengan produksi barang dan jasa. Dalam proses produksi terjadi
proses transformasi masukan menjadi pengeluaran. Dalam industri manufaktur,
bahan baku, tenaga kerja, energi dan modal ditransformasikan menjadi barang
jadi. Dalam industri jasa, input yang sama akan ditransformasikan menjadi produk
jasa (Anshori, 2006).
Manajemen produksi dan operasi merupakan proses pencapaian dan
pengutilisasian sumber daya-sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan
barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mecapai tujuan
dan sasaran organisasi.
14
Tujuan manajemen produksi adalah memproduksi atau mengatur produksi
barang-barang dan jasa-jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat
tertentu sesuai kebutuhan. Manajemen produksi dan operasi merupakan
manajemen dari suatu system informasi yan mengkonversikan masukan (input)
menjadi keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.
Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah
proses produksi. Proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana sesungguhnya
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk
memproleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan
atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi proses produksi dapat
diartikan sebagai cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber tenaga
kerja, mesin, bahan-bahan dan dana (Assauri,2009).
Aspek-aspek dalam manajemen produksi:
1. Perencanaan Produksi
Perencanaan adalah pemikiran rasonal berdasarkan fakta-fakta ataupun
pemikiran yang tepat sebagai persiapan untuk mengadakan tindakan selanjutnya
dengan melihat sasaran yang ingin di capai. Cara pelaksanaanya, para pelaku,
besarnya dana, waktu dan hal lain yan dilibatkan (Downey dan Ericson, 2005).
Perencanaan produksi yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses
produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang di inginkan
perusahaan. Perencanaan produksi ini bertujuan agar dilakukanya persiapan yan
15
sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi
dalam perencanaan produksi:
- Jenis barang yang diproduksi
- Kualitas barang
- Jumlah barang
- Bahan baku
2. Pengorganisasian Produksi
Pengorganisasian merupakan seluruh proses produksi dalam
mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung-jawab dan wewenang yang
dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang bisa digerakkan
dalam mencapai tujuan. Pengorganisasian dapat membuat manajer mudah dalam
melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang diperlukan untuk
menjalankan tugas yang sudah dibagi-bagi.
3. Pengarahan Proses Produksi
Proses produksi terdiri dari dua kata, yaitu proses dan produksi yang
memiliki makna yang berbeda. Proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana
sumber-sumber (manusia, mesin, material, dan uang) yang akan diubah untuk
memperoleh hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi proses produksi merupakan
kegatan untuk menciptaka atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan
baku, dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia (Daryanto, 2012).
16
4. Pengendalian dan Pengawasan Produksi
Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan
untuk mengkoordinir semua elemen proses produktif( pekerja, mesin, peralatan,
dan material) ke dalam suatu aliran, dimana aliran tersebut akan memberikan hasil
dengan gangguan minimum, ongkos terendah dankemungkinan waktu tercepat.
Pengendalian produksi bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi
biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain:
- Menyusun perencanaan
- Membuat penjadwalan kerja
- Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
Jenis-jenis pengendalian produksi yaitu:
a. Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya
pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya.
b. Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk
persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari
tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima (Daryanto, 2012).
2.5. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran (Marketing) adalah pengendalian pemasaran
daripada semua faktor dan sumber daya yang menurut suatu perencanaan
diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu perapta atau tujuan-tujuan
kerja tertentu, proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untk
memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan
17
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Manajemen pemasaran dimulai
dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia dengan menerapkan fungsi manajemen.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang
menjadi konsep manajemen pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (Product),
harga (price), tempat (place), dan mempromosikan barang (promotion) dengan
menerapkan fungsi-fungsi manajemen. Seseorang yang bekerja dibidang
pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam
konsep dan prinsip manajemen pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang
dituju.
Sebagai salah satu strategi manajemen pemasaran yang mengandung
empat pilar penting untuk menguasai pangsa pasar, pemasaran mempunyai unsur-
unsur sebagai berikut:
a. Produk (product)
Salah satu komponen pemasaran yang penting adalah produk dimana
produk ini merupakan hasil dari produksi sebuah perusahaan. Kegiatan pemasaran
dikatakan berhasil apabila perusahaan atau penjual mampu membujuk konsumen
memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan.
Produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh
konsumen guna memenuhi kebutuhannya dan memberikan kepuasan (Assauri,
2002). Produk dapat didefinsikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaan, konsumsi atau akuisasi. Produk
18
adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan.
b. Harga (price)
Dalam pemasaran harga merupakan faktor penting dalam menentukan
ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan. Dari keempat faktor
yang menentukan marketing, harga merupakan satu-satunya unsur yang
memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Harga dapat didefnisikan sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa
barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah kombinasi
dari barang beserta pelayanannya (Bayu Swastha, 2000).
Berdasarkan pengertian harga diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumah uang. Demi
mendapatkan sebuah barang atau jasa yang diinginkannya, seorang konsumen
hsrus rela membayar sejumlah uang. Hal ini juga harus diperhatikan oleh
perusahaan, jika perusahaan menetapkan harga yang tinggi dengan maksud untuk
menjadikan barang atau jasa produksinya dalam kategori luxuries, maka harga
yang semakin tinggi dapat menjadikan barang itu akan semakin dicari konsumen,
akan tetapi berbeda jika bidikan barang yang digunakan untuk umum maka harga
yang harus dgunakan pun menyesuaikan dengan kemampuan pasar.
c. Tempat (place)
Ada beberapa saluran distribusi yang dapat digunakan untuk menyalurkan
produk yang dihasilkan oleh perusahaan, baik secara langsung maupun melalui
perantara.
19
Macam-macam saluran distribusi yang paling banyak digunakan untuk
produk hasil produksi bagi konsumen adalah sebagai berikut: (Kotler,2005)
1. Langsung dari produsen kepada konsumen.
2. Dari produsen kepada konsumen melalui pengecer.
3. Melalui saluran produsen ke pedagang besar, kemudian kepada pengecer
dan akhirnya ke konsumen.
4. Produsen kepada agen, kemudian kepada pengecer dan akhirnya kepada
konsumen.
5. Produsen kepada agen, pedagang besar kemudian kepada pengecer dan
akhirnya kepada konsumen.
d. Promosi (promotion)
Promosi merupakan salah satu marketing yang sangat penting yang
dilakukan untuk membuka pangsa pasar yang baru untuk memperluas jaringan
pemasaran. Promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Hurriyanti,2005).
Dalam pemasaran modern, produsen bukan saja bertanggung jawab
menciptakan produk yang menarik akan tetapi produsen harus juga dapat
berkomunikasi dengan konsumennya yang diharapkan nanti bisa menjadi
konsumen tetap. Dalam hal ini diperlukan yang namanya komunikasi pemasaran.
Dengan adanya komunikasi pemasaran, seorang produsen tidak akan kehilangan
pangsa pasarnya sehingga dapat meningkatkan volume penjualan barang
produksinya.
20
Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan,
personal selling, dan publisitas yang mendorong pembelian barang oleh konsumen
kegiatan promosi di antaranya pameran, peragaan, demonstrasi dan sebagainya.
2.6. Volume Penjualan
Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan perusahaan.
Perusahaan, dalam menghasilkan barang/jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu
menjual barang/jasa tersebut kepada masyarakat. Oleh karena itu, penjualan
memegang peranan penting bagi perusahaan agar produk yang dihasilkan oleh
perusahaan dapat terjual dan memberikan penghasilan bagi perusahaan. Penjualan
yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk menjual barang/jasa yang
diperlukan sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua ongkos guna
memperoleh laba.
Kegiatan penjualan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh
perusahaan dengan memasarkan produknya baik berupa barang atau jasa.
Kegiatan pejualan yang dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai
volume penjualan yang diharapkan dan menguntungkan untuk mencapai laba
maksimum bagi perusahaan.
Berikut ini pengertian volume penjualan dikemukakan oleh Freddy Rangkuti
(2009 : 207) bahwa volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara
kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Volume penjualan
merupakan suatu yang menandakan naik turunnya penjualan dan dapat dinyatakan
dalam bentuk unit, kilo, ton atau liter.
21
Volume penjualan meruapakan jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan
penjualan barang. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan,
semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan. Oleh karena
itu volume penjualan merupakan salah satu hal penting yang harus dievaluasi
untuk kemungkinan perusahaan agar tidak rugi. Jadi volume penjualan yang
menguntungkan harus menjadi tujuan utama perusahaan dan bukannya untuk
kepentingan volume penjualan itu sendiri.
2.7. Kerangka Pikir
Perusahaan CV. Citra Sari merupakan perusahaan yang memproduksi
sirup markisa, yang dimana untuk mengolah kegiatan perusahaan menggunakan
manajemen produksi yang merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur dari
kegiatan penelitian yang dilaksanakan sedangkan hal yang terpenting dalam
manajemen produksi terbagi atas tiga bagian yakni aspek-aspek produksi seperti
perencanaan produksi, pengendalian produksi dan pengawasan produksi.
Selain itu perusahaan CV. Citra Sari menggunakan 4P dalam pemasaran
yakni Produk, Price, Place, dan Promotion. Hal ini bertujuan agar dapat
mengembangkan perusahaan kedepannya
Dari bagian aspek-aspek produksi dan pemasaran tersebut apabila
dilakukan persiapan secara sistematis bagi produksi yang akan dijalankanya, serta
proses produksi mencapai hasil yang maksimal, dan dalam pengendalian
pelaksanaan kegiatan produksi dapat berjalan sesuai dengan rencana, dan dengan
melaksanakan fungsi 4P dengan baik maka produksi sirup markisa dalam
perusahaan akan mengalami peningkatan.
22
Gambar 1. Kerangka Pikir manajemen Produksi sirup Markisa di CV. Citra
Sari Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
Perusahaan
CV. Citra Sari
Aspek Manajemen Produksi
- Perencanaan Produksi
- Pengorganisasian
produksi
- Proses produksi
- Pengendalian /
Pengawasan Produksi
Produk Markisa
Manajemen Pemasaran
- Produk
- Harga
- Tempat
- Promosi
III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di CV. Citra Sari Jl. Manurukki II Kelurahan
Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Adapun waktu penelitian ini yaitu
di mulai pada bulan Maret sampai dengan Mei 2016.
3.2. Teknik Penentuan Informan
Informan adalah orang-orang yang dianggap mengetahui benar suatu
fenomena yang menjadi objek penelitian, sehingga dapat membantu peneliti
dalam menggali informasi data yang dibutuhkan dalam penelitian dengan
menggunakan pendekatan kualitatf dan kuantitatif.
Informan peneliti meliputi informan kunci (keyinformant), yaitu mereka
yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam
penelitian atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang
sedang diteliti dalam hal ini pimpinan perusahaan. Informan utama, yaitu mereka
yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti dalam hal ini
kepala bagian pemasaran. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat
memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial
yang sedang diteliti dalam hal ini karyawan bagian pemasaran dan
promosi.(Hendarso, 2005)
Teknik penetntuan informan pada penelitiian ini akan dilakukan dengan cara
menggunakan purposive sampling atau pemilihan sampel secara sengaja. Adapun
informan yang diteliti sebanyak 7 orang termasuk pemimpin perusahaan,
24
bendahara, pimpinan pemasaran, pimpinan produksi, dan para staf yang
berpengaruh.
3.3. Jenis dan Sumber Data
3.3.1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Kualitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara
mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk
penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik
analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus
perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan
berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan
suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah.
Data kualitatif ini digunakan untuk mengetahui bagaimana manajemen
dalam perusahaan CV. Citra Sari berjalan.
b. Kuantitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara
obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap
fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan
indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol –
simbol angka yang berbeda-beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan
dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol – simbol angka tersebut,
25
teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat
menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter.
Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi
menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang
terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku
pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode
perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif.
Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan
nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam
penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian
kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari
kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan
metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih
lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.
Data kuantitatif ini digunakan untuk mengetahui volume penjualan pada
perusahaan CV. Citra Sari.
3.3.2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber
asli(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek
(manusia) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda
(fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
26
Data primer di peroleh dengan mewawancara secara langsung dengan
karyawan perusahaan yang mengetahui lebih dalam informasi yan dibutuhkan
dalam penelitian ini, yakni mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan
jumlah tenaga kerja, perencanaan, proses produksi, pengendalian produksi yang
dilakukan oleh CV. Citra Sari.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Data skunder umunya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip.
Data sekunder diperoleh dari kantor lurah Mangasa dan kantor kecamatan
Tamalate. Data sekunder yang diperoleh tersebut yakni mengenai kondisi
geografis dan lokasi perusahaan serta sarana dan prasarana di kelurahan Mangasa.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut:
a. Observasi melakukan pengamatan secara langsng terhadap kegiatan yang
dilaksanakndi CV. Citra Sari.
b. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan
pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian dengan
menggunakan kuesioner dengan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan
terlebih dahulu dan dengan melalui observasi.
27
c. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau yang karya-karya monumental dari
seseorang.
3.5. Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis dari permasalahan yang ada lebih ditekankan pada
analisa yang bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif
kualitatif adalah metode yang dinyatakan dengan kalimat-kalimat yang terpisah-
pisah menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Penelitian ini bersifat
menguraikan secara teoritis, juga dapat menggunakan teori berupa data yang
ditelti dari buku-buku yang berhubungan dengan manajemen produksi dan
pemasaran.
3.6. Definisi Operasional
Definisi operasonal mencakup pengertian-pengertian yang digunakan
untuk pengambilan data. Adapun konsep operasional yang dimaksud adalah:
1. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan agar mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan oleh
CV. Citra Sari.
2. Manajemen produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan dengan menggunakan / koordinasi kegiatan orang lain.
Kegiatan tersebut berguna untuk mengatur dan mengkoordinasikan
pengguna sumber-sumber daya yang ada di CV. Citra Sari.
28
3. Pemasaran merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu di CV. Citra
Sari yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
4. Produk adalah barang yang dihasilkan oleh CV. Citra Sari.
5. Harga adalah nilai suatu barang dari CV. Citra Sari yang diukur dengan
sejumah uang.
6. Place adalah tempat yang dimana CV. Citra Sari memasarkan produk.
7. Promotion adalah kegiatan yang dilakukan Cv. Citra Sari untuk
memperkenalkan produknya ke konsumen.
8. Perencanaan produksi yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi
yang akan dilaksanakan oleh CV. Citra Sari dalam usaha mencapaki tujuan
yang di inginkan perusahaan.
9. Peoses produksi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh CV. Citra Sari
untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru
sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
10. Pengendalian produksi adalah usaha perusahaan yang mencakup metode,
prosedur strategi perusahaan yang mengacu pada efeisensi dan efektivitas
operasional perusahaan, agar dipatuhinya kebijakan manajemen serta
tercapainya tujuan perusahaan CV. Citra Sari.
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Kondisi Geografis Letak dan Lokasi Perusahaan
Lokasi penelitian berada pada wilayah Kelurahan Mangasa Kecamatan
Tamalate Kota Makassar yang dimana kelurahan Mangasa ini terletak disebelah
Selatan Kota Makassar. Kelurahan Mangasa ini memiliki luas wilayah 22,025
Ha/m2. Jumlah penduduk Kelurahan Mangasa ini yaitu 2,279 jiwa, jumlah laki-
laki 1,365 jiwa perempuan 914 jiwa. Letak ketinggian kelurahan mangasa 5 dpl.
Batas-batas dengan rincian sebagai berikut :
a. Sebelah utara : Berbatasan dengan Kelurahan Parang Tambung
b. Sebelah selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Rappocini
c. Sebelah timur : Berbatasan dengan Gowa
d. Sebelah barat : Berbatasan dengan Kelurahan Manuruki
Lokasi CV. Citra Sari yaitu di Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate
Kota Makassar. Unit kegiatan CV. Citra Sari ini termasuk industri yang berskala
kecil.
Ekspansi ditinjau dari segi lingkungan serta fasilitas kerja memungkinkan
bagi perusahan atau industri untuk mengadakan perluasan di masa mendatang.
CV. Citra Sari memiliki jarak antar perusahaan ke kantor kecamatan yaitu 7,2
km, jarak perusahaan ke kota madya 15 km jarak perusahaan ke kota provinsi 16
km. Lokasi CV. Citra Sari ini sangatlah strategis karena berada ditengah
perkotaan sehingga mudah dijangkau oleh konsumen.
30
4.2. Sarana dan Prasarana Kelurahan Mangasa
Sarana perhubungan merupakan hal yang sangat penting dalam aktifitas
sehari-hari, terutama sarana jalan untuk memperlancar hubungan, baik antar
kecamatan maupun antar kelurahan yang beraspal dalam kondisi baik sepanjang
15,200 km.
Selain sarana perhubungan terdapat pula sarana dan prasarana lain ada
beberapa fasilitas jasa yang terdapat dikelurahan Mangasa ini antara lain:
penginapan 2 buah, restoran 1 buah, rumah makan 40 buah, biliar 2 buah, panti
pijat 8 buah, pusat pelanja 5 buah, sedangkan tempat ibadah yaitu : masjid 10
buah, musholah 3 buah, dan gereja 1 buah.
4.3. Deskriptif Perusahaan CV. Citra Sari
CV. Citra Sari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha
minuman khususnya mengolah hasil buah markisa menjadi sirup markisa. CV.
Citra Sari memiliki karyawan tetap dan karyawan harian. Saat ini CV. Citra Sari
mulai mengembangkan usaha produksinya tidak hanya memproduksi minuman
markisa tetapi juga memproduksi air mineral kemasan dan lain sebagainya.
CV. Citra Sari didirikan di Makassar pada tahun 1996 dan telah
memproleh aspek legalitas berupa surat izin tempat usaha (SITU), surat izin usaha
perdagangan, tanda daftar perusahaan (TDP), dan tanda daftar industri (TDI).
Sebelum mendirikan CV. Citra Sari, H. Muhammad Siri selaku pimpinan
perusahaan sebelumnya berusaha sebagai pedagang barang pecah belah seperti
kebutuhan rumah tangga di pasar sentral Makassar dan di pasar Daya di Makassar
sekitar tahun 1994. Namun penjualan barang pecah belah tidak bertahan dan
31
mengalami kerugian setelah pasar daya terbakar disusul terjadinya krisis ekonomi
yang membuat daya beli masyarakat menurun dan akhirnya banyak usaha ditutup.
Selanjutnya kami mencoba membuka usaha pembuatan minuman markisa
pada tahun 1996 skala kecil yang sebelumnya kami pelajari dari suatu kegiatan
penyuluhan dari instansi pemerintahan.
Awalnya perusahaan membeli bahan baku dipasar, tetapi sekarang ini
sudah mengadakan kerja sama dengan kelompok tani, sehingga bahan baku
markisa selalu tersedia, begitupun dengan pencucian botol dan packing berupa
keranjang telah melatih masyarakat sekitar, sehingga penyerapan tenaga kerja
diharapkan mengurangi pengangguran dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, utamanya sekitar perusahaan dan petani di Desa Cikoro Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Gowa, sebagai mana diketahui kebutuhan akan buah
markisa meningkat terus.
Perusahaan mempunyai harapan bahwa UKM markisa dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, mengolah potensi unggulan local
secara optimal, mengurangi pengangguran dan meningkatkan semangat para
pelaku industri kecil dan menengah yang sejenis, olehnya kami selalu berusaha
mencoba terobosan baru, baik dari segi produksi dengan membuat dodol markisa
yang masih berbahan dari buah markisa, dan sekarang ini merencanakan
pembuatan markisa siap minum dan selai markisa.
Tahun 1997 perusahaan kami sudah memiliki izin Depkes
(sp,396/20.01/96) dan pada tahun 1998 mengalami perkembangan pesat sehingga
32
memutuskan untuk mendirikan tempat produksi berukuran 10 x 10 meter dan saat
ini telah berubah menjadi pabrik yang cukup presentatif untuk mengolah markisa.
Sejak tahun 2003 dimulailah memproduksi sirup markisa secara mekanis
untuk memenuhi permintaan yang cukup banyak. Dan pada tahun 2007-2008
kami mendapat bantuan mesin-mesin dari dinas Perindag Propinsi Sulawesi
Selatan dan Perindag Kota Makassar, disamping itu ada mesin-mesin yang kami
rancang sendiri dan bantuan mesin dari pemerintah kami rekayasa kembali
sehingga mesin tersebut bisa efektif beroperasi. Tahun 2011 sudah didaftarkan
dibalai POM untuk mendapatkan sertifikat MD.
4.3.1. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
1. Visi Perusahaan
Menjadi produsen Markisa olahan yang berdaya saing tinggi dan
terkemuka se Sulawesi Selatan.
2. Misi
a. Menghasilkan produk olahan markisa yang berkualitas.
b. Membuka lapangan kerja di sektor perkebunan serta meningkatkan taraf
hidup karyawan
c. Mengoptimalkan sumberdaya manusia dalam pengembangan inovasi dan
teknologi tepat guna.
d. Diversivisikasi produk.
3. Tujuan Perusahaan
a. Tujuan Jangka Pendek
33
Tujuan jangka pendek perusahaan atau industri rumah tangga ini sudah
menjadi ketetapan ini harus dilaksanakan dan menjadi pedoman kerja dalam
jangka waktu yang relatif pendek. Adapun yang menjadi tujuan jangka pendek
Industri Rumah Tangga Sirup Markisa pada CV. Citra Sari di Kelurahan Mangasa
Kecamatan Tamalate Kota Makassar antara lain :
1. Mempertahankan atau sedapat mungkin berupaya meningkatkan volume
penjualan, karena dengan meningkatnya volume penjualan akan menimbulkan
refleksi langsung terhadap profit yang diterima perusahaan. Namun
peningkatan volume penjualan ini harus diikuti pula oleh peningkatan
produksi, sebab kenaikan voume penjualan yang tidak diikuti oleh kenaikan
volume produksi maka itu tidak akan berarti.
2. Mempertahankan kontinuitas perusahaan atau home industry dalam
persaingan, hal ini sangat erat hubungannya dengan upaya perusahaan dalam
meningkatnya volume penjualan, sebab apabila peningkatan volume penjualan
tidak diikuti pula oleh peningkatan hasil produksi dan kualitas hasil produk
yang baik maka profitnya pun juga mengalami peningkatan. Dengan adanya
profit yang meningkat ini berarti kontinuitas perusahaan akan terjamin
kelangsungannya.
3. Melakukan kegiatan ekspor ke luar negeri, dengan adanya kegiatan ekspor
tersebut produk tidak hanya dikenal dalam negeri saja tetapi bisa sampai ke
luar negeri sehingga konsumen produk sirup markisa semakin meningkat dan
ini akan meningkatkan pendapatan perusahaan.
34
4. Berusaha merealisir seluruh target, baik dalam kulitas maupun kuantitas, maka
dalam mencapai semua itu pihak perusahaan berusaha merealisasi semua
target yang telah ditetapkan.
b. Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh pihak industri Rumah
Sirup Markisa pada CV. Citra Sari Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota
Makassar yaitu :
1. Mempertahankan diri dari pesaing, sebab dengan semakin banyaknya industri
yang bergerak dalam bidang yang sama semakin banyak pula hasil-hasil
produksi markisa tersebut, sehingga masing-masing industri berlomba untuk
merebut hati konsumen untuk menggunakan produk yang dihasilkan.
2. Membangun pabrik markisa terbesar di Makassar,yaitu dengan memiliki
pabrik yang besar maka peningkatan terhadap produksi dan juga daerah
pemasarannya. Dengan hasil produksi yang tinggi maka perusahaan akan
dapat melayani dan menjangkau daerah yang luas yang diperkirakan memiliki
konsumen yang potensial.
3. Bisa bersaing di Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).
35
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Sumber Daya Finansial
Keberadaan sumber daya finansial cukup berpengaruh terhadap kelancaran
suatu usaha. Sumber daya inilah yang dpat menunjang ketersediaan berbagai
sumber daya lain yang diperlukan dlam proses produksi dan kegiatan operasional
lainnya. Sumber daya finansial merupakan segala sesuatu yang dimiliki
perusahaan baik berupa uang tunai maupun harta benda lainnya yang sewaktu-
waktu dapat diuangkan guna mendukung aktivitas perusahaan dalam
pengembangan usaha yang dikelolah.
Berdasarkan uraian diatas kita dapat memperoleh gambaran mengenai
pentingnya upaya untuk memanfaatkan sumber daya lainnya yang diperlukan oleh
perusahaan, agar kebijakan manajemen tidak salah arah, maka sumber daya
finansial harus disusun berdasarkan perhitungan yang rill dapat berfungsi sebagai
pedoman kerja yang memberikan arah dan target-target tertentu yang harus
dilakukan oleh perusahaan.
Luas rumah produksi yaitu 12 x 16 m = 192 m2
dengan harga
Rp.960,000,000,- dan bangunan yang dimiliki senilai Rp.840,000,000,- jadi total
harga lahan dan bangunan adalah Rp.1000,000,000,-.
Sedangkan untuk sarana dan prasarana CV. Citra Sari yang meliputi
sumber daya peralatan adalah alat dan mesin yang dimiliki oleh perusahaan untuk
menjalankan kegiatan produksi-produksi maupun distribusi. Peralatan tersebut
mencakup peralatan operasional maupun peralatan produksi. Dimana jenis, dan
jumlah dapat dilihat pada Tabel 1.
36
Table 1. Nama dan jumlah peralatan produksi pada CV. Citra Sari di Kelurahan `
Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar
No Nama Alat Jumlah (buah/unit)
1
2
3
4
5
6
7
Mesin penimbang
Mesin pemotongan
Mesin pengambilan daging buah
Panci besar
Mesin tempat mencampur
Mesin pengisian
Mesin pasteurisasi
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah 7
Sumber : Data primer CV. Citra Sari 2016
Tabel 1 menggambarkan sarana dan prasarana yang ada pada CV. Citra
Sari di Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Adapun
penjelasan dari peralatan-peralatan tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Mesin penimbang merupakan alat yang berfungsi untuk menimbang bahan
baku yang akan diproduksi, mesin penimbang yang di miliki CV. Citra Sari
sebanyak 1 unit. Mesin pemotongan digunakan untuk memotong bahan baku yang
telah ditimbang, mesin pemotongan yang dimilki CV. Citra Sari sebanyak 1 unit.
Mesin pengambilan daging buah berfungsi untuk menambil daging buah markisa
dari buah markisa yang telah di potong, mesin pengambilan daging buah yang
dimilki CV. Citra Sari adalah sebanyak 1 unit. Panci besar adalah wadah yang
digunakan untuk memasak sari buah markisa, panci yang dimiliki CV. Citra Sari
sebanyak 1 unit. Mesin pencampur digunakan untuk mencampur semua bahan
baku dengan bahan tambahan untuk membuat sirup markisa, mesin pencampur
yang dimiliki CV. Citra Sari sebanyak 1 unit. Mesin pengisian adalah mesin yang
digunakan untuk mengisi sirup markisa yang telah dicampur kedalam botol, mesin
pengisian yang dimiliki CV. Citra Sari adalah sebanyak 1 unit. Mesin pasteurisasi
37
berfungsi untuk membunuh bakteri-bakteri yang ada dalam botol yang telah diisi
sirup markisa, mesin pasteurisasi yang dimiliki CV. Citra Sari adalah sebanyak 1
unit.
Untuk mengetahui jumlah peralatan kantor yang ada pada CV. Citra Sari
maka dapat di lihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Nama dan jumlah peralatan kantor CV. Citra Sari di Kelurahan Mangasa
Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
No Nama Alat Jumlah Alat (Buah/Unit)
1
2
3
4
5
6
7
Meja kantor
Kursi
Lemari produk
Rak buku
Telepon
Komputer
Printer
3
5
1
1
1
1
1
Jumlah 14
Sumber : Data Primer CV. Citra Sari, 2016
Tabel 2 menggambarkan sarana peralatan kantor yang ada pada CV. Citra
Sari Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Adapun penjelasan
dari peralatan-peralatan tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Meja kantor berfungsi sebagai tempat penyimpanan nota, telepon kantor,
komputer dan print, meja kantor yang dimiliki oleh perusahaan Cv Citra sari
sebanyak 3 unit. Kursi digunakan oleh pimpinan perusahaan, staf dan tamu
perusahaan tersebut, kursi yang dimiliki sebanyak 5 unit. Lemari produk
digunakan untuk menyimpan sampel produk sirup markisa lemari yang dimiliki
sebanyak 1 unit. Rak buku digunakan untuk menyimpan semua buku dan arsip-
arsip yang berhubungan dengan perusahaan, dan lemari buku yang dimiliki
sebnyak 1 unit. Telepon berfungsi sebagai sebagai alat untuk berkomunikasi yang
digunakan oleh direktur perusahaan dengan pelanggannya atau rekan kerjanya,
38
telepon yang dimiliki sebanyak 1 unit. Komputer berfungsi untuk mengolah data
perusahaan CV. Citra Sari, komputer yang dimiliki 1 unit. Dan printer dignakan
untuk memprint data-data yang diperlukan perusahaan CV. Citra Sari, printer
yang dimiliki sebanyak 1 unit.
5.2. Stuktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-
unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya
pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang
dikoordinasikan. Dan selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai
spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian
laporan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara kemponen
bagian-bagian dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada
dalam organisasi mempunyai ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu
komponen baik maka akan berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan
tentunya akan berpengaruh juga kepada organisasi tersebut
39
Adapun Struktur Organisasi CV. Citra Sari Makassar sebagai berikut:
VI.
Gambar 2. Struktur Organisasi CV. Citra Sari Kelurahan Mangasa Kecamatan
Tamalate Kota Makassar
Adapun tugas masing-masing bagian yaitu:
1. Pimpinan
a. Menetapkan target dari penjualan per tahun.
b. Menetapkan garis-garis kebijakan dan menetapkan tujuan perusahaan.
PIMPINAN
H.MUH.SIRI
PRODUKSI
A.FIRMANSYAH
PEMASARAN
A.IKHSAN
ADM & KEUANGAN
A.NURUL INSAYANI
QUALITY CONTROL
A.AMRU
SALES & MARKETING
ENAL
STAF
DELIVERY
SUPERVISOR
KARYAWAN
40
2. Bagian Pemasaran
a. Merencanakan, mengontrol, dan mengkoordinir proses penjualan dan
pemasaran untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar
secara efektif dan efesien.
b. Menganalisis dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan
jumlah pelanggan dan layanan terhadap pelanggan.
3. Bagian Produksi
a. Mengatur waktu pekerjaan agar sesuai dengan waktu pengiriman.
b. Memberikan harga produksi untuk kepentingan marketing dalam membuat
harga jual.
4. Bagian Adm. Keuangan
a. Mengatur masalah yang berhubungan dengan penyediaan dan penggunaan
dana.
b. Mengatur kebijaksanaan dan pengendalian keuangan untuk penghematan
biaya pengeluaran perusahaan.
c. Membuat daftar gaji dan upah karyawan.
5. Bagian Sales and Marketing
a. Mengkoordinir penjualan agar memenuhi target.
b. Menyusun rencana penjualan.
c. Memberikan kebijakan-kebijakan atas rencana penjualan.
6. Bagian Quality Control
a. Memeriksa barang secara detail.
41
b. Memberikan intruksi untuk mengulang kembali pekerjaan karena belum
sesuai dengan standar kualitas perusahaan.
7. Bagian Staf
a. Membantu bagian adm. Keuangan.
b. Membantu pekerjaan yang ada dikantor
8. Bagian delivery
a. Mengatur pengiriman barang
b. Mengawar pengiriman barang
9. Bagian Supervisor
a. Menyampaikan arahan dari pimpinan ke karyawan perusahaan
b. Mengawasi dalam pelaksanaan produksi perusahaan
10. Karyawan
a. Memproduksi sirup markisa
5.3 Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu cara mengolah kegiatan agar
dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan cara
menetapkan fungsi-fungsi manajemen, dimana tujuan manajemen produksi adalah
usaha mencari tujuan produksi barang dan jasa dalam jumlah kualitas dan waktu
yang telah direncanakan sesuai kebutuhan konsumen (Ahyari, 2002).
Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya
mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
Untuk mengatur kegiatan ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa
42
yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian
manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan
(Daryanto, 2012). Adapun aspek-aspek dalam manajemen produksi yaitu
perencanaan produksi, proses produksi dan pengendalian produksi.
5.3.1 Planning (Perencanaan Produksi)
Pengertian Perencanaan produksi sebagaimana dikemukakan oleh
Soekartawi (2014) adalah menciptakan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Sebagaimana pengertian
tersebut diatas maka sangat penting dibuat skema perencanaan produksi
didalamnya terangkum kegiatan ; 1) pengadaan bahan baku, 2) proses produksi,3)
pengemasan.
1. Pengadaan bahan baku; Kualitas produk yang dihasilkan dalam proses
produksi sangat ditentukan oleh kualitas bahan baku, utamanya industri yang
berbahan baku produk pertanian. Demikian juga pada industri markisa CV.
Citra Sari, setiap akan melakukan proses produksi maka dirancana skema
kebutuhan bahan baku yang terdiri dari ; a. jenis bahan baku (buah markisa dan
bahan tambahan b. jumlah kebutuhan bahan baku c. sumber bahan baku.
a. Jenis bahan baku, bahan baku industri markisa terdiri dari buah
markisa dan bahan pelengkap (gula), bahan baku utamanya yang
dominan dibutuhkan adalah buah markisa.
43
Buah markisa sebagaimana produk pertanian lainnya tidak tersedia
sepanjang tahun atau musim, buah markisa banyak dipasarkan pada
bulan Januari hingga Maret.
Buah Markisa yang dibeli CV Citra Sari untuk bahan baku produksi
adalah jenis buah markisa Ungu (passiflora edulis var. edulis)
memiliki rasa yang asam manis, markisa kuning (passiflora edulis var.
flavicarpa degener) memiliki rasa yang asam dan markisa konyal
(passiflora liqularis juss) memiliki rasa yang manis. jenis buah
markisa tersebut apabila dipadukan akan menghasilkan rasa sirup
markisa yang asam manis. Juga perusahaan menggunakan buah yang
tingkat kemantangan yang penuh dikarenakan kemantangan buah yang
penuh akan menghasilkan rasa yang berkualitas.
Gambar 3. Bahan baku buah markisa
b. Jumlah Kebutuhan bahan baku. ; Kapasitas produksi mesin pengolahan
CV. Citra Sari hanya 55 liter perhari atau dibutuhkan bahan baku
markisa berkisar 180 – 200 kg buah markisa perhari, kebutuhan bahan
baku pelengkap berupa gula pasir sebanyak 27 kg dan menghasilkan
44
42 botol sirup markisa ukuran 500 ml dan 42 botol sirup markisa
ukuran 630 ml.
Seksi produksi merencanakan pembelian setiap pekan dengan jumlah
1.260 – 1.400 kg. kebutuhan ini untuk pengolahan 7 – 8 hari.
c. Sumber Bahan baku; Sentra produksi buah markisa yang terkenal di
Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Gowa, Bulukumba, Sinjai dan
Toraja. Untuk pemenuhan kebutuhan produksi CV. Citra Sari sebagian
besar diperoleh dari Kabupaten Gowa dan Bulukumba, Kabupaten
Gowa menghasilkan jenis markisa ungu dimana jenisnya yang paling
banyak digunakan dalam proses produksi.
2. Proses produksi yang dilakukan pada CV. Citra Sari jika ditinjau dari segi
sifat proses produksi yaitu jenis produksi sintetik dimana dalam proses
produksi ini dilakukan penggabungan beberapa bahan kedalam bentuk produk
dan produk akhirnya sangat berbeda dengan jenis aslinya karena ada
perubahan fisik atau kimia yaitu perubahan dari buah markisa menjadi
minuman sirup markisa.
Berikut gambar tahapan-tahapan proses produksi sirup markisa pada CV.
Citra Sari yang terletak di Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota
Makassar dapat dilihat pada Gambar 4.
45
Gambar 4. Proses Produksi Sirup Markisa pada CV. Citra Sari di
Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar
a. Stasiun I (Pengambilan daging buah)
Pada stasiun pengambilan daging buah ini, buah markisa yang telah
disortir lalu dipotong dengan menggunakan mesin pemotongan buah markisa agar
buah markisa tersebut dapat langsung diambil dengan mesin khusus untuk
mengeluarkan daging buah markisa.
Sortasi
Pemotongan
Pengambilan daging buah
Pemisahan
Pemasakan
Pencampuran
Pengisian botol
Pasteurisasi
Pemberian label
46
b. Stasiun II (Pemisahan)
Pada stasiun pemisahan, pulp merkisa langsung dimasukan kedalam mesin
pemisahan biji dan pulp markisa untuk membuat sari buah markisa. Pada mesin
ini, pemisahan berlangsung selama 30 menit untuk 100 Kg pulp.
c. Stasiun III (Pemasakan)
Pada stasiun ini, sari buah markisa dimasak selama 1 jam. Pada stasiun ini
digunakan panci yang sangat besar sehingga muat untuk sekitar 81,900 ml –
100,000 ml sari buah markisa.
d. Stasiun IV (Mixing)
Pada stasiun ini, dilakukan peracikan antara semua bahan untuk membuat
sirup markisa. Bahan-bahan tersebut adalah sari buah, gula, air, dan benzoate pada
proses mixing ini, dilakukan selama 3 jam.
e. Stasiun V (filling)
Pada stasiun ini, setelah tadi dilakukan mixing, maka akan lanjut pada
proses pengisian botol (filling). Pada proses ini botol-botol di isi terlebih dahulu
hingga terisi semua, lalu diberikan penutup botol.
f. Stasiun VI (Pasteurisasi)
Pada stasin pasteurisasi, botol-botol sirup markisa tersebut dimasukan
pada mesin pasteurisasi guna dipanaskan dengan suhu dibawah titik didih air
selama 1 jam. Hal ini berguna untuk membunuh bakteri-bakteri yang berada pada
sirup markisa.
47
g. Stasiun VII(Labeling)
Pada stasiun labeling, botol-botol sirup markisa yang telah di pasteurisasi,
diperiksa terlebih dahulu untuk mengecek apakah ada cacat pada botol atau tidak.
Setelah itu, barulah dilakukan pemasangan label pada botol sirup markisa.
3. Pengemasan ; sebagian kegiatan pengemasan juga telah dilakukan pada proses
produksi, diantaranya pengisian botol, dan pelabelan.
Jenis barang yang diproduksi CV. Citra Sari terdiri dari dua bentuk kemasan
ukuran kemasan 500 ml untuk kebutuhan ekonomis dan ukuran lainnya
kemasan 630 ml
Gambar 5. Produk sirup markisa karaeng
5.3.2 Organizing (Pengorganisasian Produksi)
Keseluruhan dan orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi
selalu berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan, baik barang maupun jasa.
Pengaruh tersebut terkait dengan sikap, kemampuan, pengetahuan dan tingkah
laku yang dapat mempengaruhi produktifitas karyawan.
48
1. Jumlah Tenaga Kerja atau Karyawan Bagian Produksi
Jumlah tenaga yang dipekerjakan Cv. Citra Sari untuk tenaga kerja tetap
sebanyak 9 orang. Sedangkan untuk tenaga lepas tidak tetap, tergantung dari
banyaknya bahan baku yang akan produksi. Untuk pendidikan tenaga kerja atau
karyawan adalah lulusan SMA, dan S1. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah
dan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Karyawan Bagian Produksi Berdasarkan Tingkat Pendidikannya pada
CV. Citra Sari Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar
No Jabatan Pendidikan Jumlah (orang)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Penyortiran Buah
Bagian Pengambilan daging buah
Bagian Pemisahan
Bagian Pemasakkan
Bagian Mixing
Bagian Filling
Bagian Pasterurisasi
Bagian labeling
Mandor
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
S1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Sumber : Data Primer CV. Citra Sari, 2016
2. Upah dan Gaji Tenaga Kerja Bagian Produksi
Upah dan gaji tenaga kerja yang ditetapkan pemilik CV. Citra Sari
terhadap karyawan sangat berpengaruh terhadap prestasi dan hasil kerja pada
industri yang bersangkutan, oleh karena itu perusahaan diharapkan dapat
menyesuaikan upah yang mereka berikan terhadap pekerjaan yang dibebankan
pada karyawan yang ada di perusahaan atau industri.
49
Tabel 4. Daftar Upah Tenaga Kerja Bagian Produksi CV. Citra Sari Kelurahan
Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar
No Bagian Per Hari (Rp) Per Bulan (Rp)
1 Penyortiran Buah 50,000 1,500,000
2 Bagian Pengambilan daging buah 50,000 1,500,000
3 Bagian Pemisahan 50,000 1,500,000
4 Bagian Pemasakkan 50,000 1,500,000
5 Bagian Mixing 50,000 1,500,000
6 Bagian Filling 50,000 1,500,000
7 Bagian Pasterurisasi 50,000 1,500,000
8 Bagian labeling 50,000 1,500,000
9 Mandor 50,000 1,500,000
Sumber : Data Primer CV. Citra Sari, 2016
Tabel 4 menunjukan upah tenaga kerja tetap pada CV. Citra Sari yaitu
RP.1,500,000/ bulan. Sedangkan untuk tenaga kerja lepas RP. 40,000/ hari.
3. Cara Pengembangan dan Kualitas Karyawan
Untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dan loyalitas keryawan,
pemilik CV. Citra Sari mengikutkan karyawan dalam pelatihan pembuatan siruo
diberbagai tempat untuk lebih meningkatkan kualitas karyawannya.
5.3.3 Directing (Pengarahan Produksi)
Pengarahan produksi pada CV. Citra Sari ini di arahkan oleh bagian yang
bertanggung jawab atas kegiatan produksi pengarahan produksi ditujukan kepada
karyawan-karyawan perusahaan yang telah diberikan tugas masing-masing untuk
memproduksi sirup markisa kemudian karyawan tersebut memiliki tanggung
jawab untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Pengarahan produksi dilakukan
50
setiapa hari, dalam pengarahan produksi tersebut karyawan diarahkan untuk
memproduksi sirup markisa sesuai dengan target produksi harian yaitu 55 liter
dalam sehari. Tujuan dari pengarahan ini dilakukan agar pekerjaan dalam
memproduksi sirup markisa dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan perusahaan
dalam memproduksi.
5.3.4 Controling (Pengendalian dan Pengawasan Produksi)
5.3.4.1 Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan
mengkoordinir semua elemen proses produktif kedalam suatu aliran dimana aliran
tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum dan ongkos terendah.
Berdasarkan uraian diatas pihak CV. Citra Sari memilih bentuk
pengendalian secara order control dan secara flow contol seperti dibawah ini :
1. Flow contol merupakan pengendalian produksi secara terus menerus, dimana
proses produksinya dilakukan setiap hari untuk ukuran kemasan 500 ml dan
630 ml, karena kemasan ini lebih banyak dipesan oleh konsumen
dibandingkan dengan kemasan yang lain karena ukuran dan harganya lebih
ekonomis sehingga bisa dijangaku ole semua kalangan. Produksi secara terus
menerus ini dilakukan setiap hari agar persediaan produk sirup markisa selalu
tersedia karena di CV. Citra Sari sering menghadapi ketidak pastian
permintaan dan pengiriman akan produk sirup markisa. Persediaan ini penting
agar kelancaran proses produksi tidak terganggu.
51
Perusahaan CV. Citra Sari memilih jenis pengendalian produksi dengan flow
control supaya produk sirup markisa selalu tersedia ketika ada pesanan atau
ada konsumen yang ingin membeli maka produk tersebut bisa langsung
diantar tanpa menunggu waktu yang lama karena produknya sudah tersedia
diperusahaan dan itu adalah salah satu bentuk pelayana agar konsumen merasa
terlayani dengan baik.
2. Order control merupakan bentuk pengendalian dalam produksi yang hanya
dilakukan apabila mendapat pesanan dari konsumen. Di CV. Citra Sari
melakukan pengendalian ini untuk ukuran kemasan 1000 ml, 2000 ml, dan
2500 ml karena kemasan ini harganya agak mahal sehingga masyarakat
kalangan ekonomi rendah lebih memilih untuk membeli ukuran kemasan yang
lebih kecil
5.3.4.2. Pengawasan Produksi (controlling)
Dalam pengawasan produksi dimulai dari pemilihan bahan baku, keadaan
mesin produksi, proses produksi sampai kemasan produk.
a. Pemilihan bahan baku di control dengan memilih bahan baku sesuai
dengan standar operasional prosedur (SOP) dengan melihat standar
kematangan buah yang memiliki tingkat kematangan 85-100 %, kecacatan
buah minimal 10%, dan memilih buah yang segar.
b. Keadaan mesin produksi dilihat dengan kesiapan mesin produksi tersebut
di mulai dari bahan bakar mesin, oli mesin, dan listrik dari mesin tersebut.
52
c. Proses produksi di control di lihat di mulai dari proses pengerukan buah
sampai pengisian botol.
d. Kemasan produk di control dengan melihat kestabilan kemasan yang siap
dipasarkan.
5.4 Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran (Marketing) adalah pengendalian pemasaran
daripada semua faktor dan sumber daya yang menurut suatu perencanaan
diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan-tujuan kerja tertentu,
proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untk memberikan
informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia. Manajemen pemasaran dimulai dengan
pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan
manusia dengan menerapkan fungsi manajemen.
Manajemen pemasaran yang dilakukan oleh CV. Citra Sari sebelum
melakukan kegiatan pemasaran perusahaan melakukan survey pasar terlebih
dahulu untuk mengetahui bagaimana kondisi pasar saat ini, harga dipasaran
khususnya untuk produk sirup markisa, kualitas produk dari pesaing, semuanya
itu perlu dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui tindakan apa yang harus
dilakukan selanjutnya untuk melakukan kegiatan pemasaran. Kegiatan survey
pasar ini dilakukan oleh pegawai perusahaan yang dibagian pemasaran.
Perusahaan CV. Citra Sari dalam melakukan manajemen pemasaran
meliputi pada bagian-bagian 4P yaitu :
53
5.4.1 Product (Produk)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diamati,
disukai, dan dibeli untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Oleh karena
produk dapat memenuhi kebutuhan tertentu maka produk juga dapt diartikan
sekelompok nilai yang memberikan kepuasan pada pemakainya. Produk yang
dipasarkan termasuk didalamya barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa,
perorangan, tempat, properties, organisasi, informasi, dan buah pikiran/ide.
Produk sebagai suatu tawaran (market offerings) meliputi produk fisiknya
dengan berbagai kemampuan untuk mana produk itu dibuat, jasa pelayanan bila
diperlukan, tawaran garansi, kemasan yang melinduni produk dan memudahkan
penggunaan, dimana dapat ditempel brand yang menunjukan identitas
produsennya dan label yang menjelaskan isi produk dan cara penggunaannya
secara benar.
Produk yang diproduksi CV. Citra Sari adalah sirup markisa yang dimana
sirup ini adalah hasil dari olahan buah markisa yang dicampur dengan gula dan
air. Merek sirup markisa ini adalah KARAENG
Gambar 6. Produk sirup buah markisa karaeng
54
1. Perencanaan Produk
Perencanaan produk ini dilakukan oleh pimpinan perusahan ini sendiri
yang dimana awal mulanya pimpinan perusahaan ingin melakukan usaha yang
dihasilkan dari buah markisa mengingat harga buah markisa saat ini sangat murah
dijual dipasaran maka pimpinan ingin menambah nilai harga dari buah markisa
tersebut dengan memproduksi sirup dari buah markisa dengan begitu perusahaan
dapat menambah nilai harga buah markisa dan mengambil keuntungan dari
pembuatan sirup markisa.
2. Pengorganisasian Memproduksi Produk
Dalam memproduksi sirup tersebut perusahaan CV. Citra Sari sudah
memilki karyawan yang dimana karyawan tersebut sudah memiliki tugas masing-
masing sehingga waktu dalam memproduksi sirup markisa dapat berjalan dengan
lancar.
Tabel 5 . Tugas masing-masing karyawan dalam memproduksi
Stasiun Bagian Jumlah Pekerja
I Pengerukkan 1
II Pemisahan 1
III Pemasakkan 1
IV Mixing 1
V Filling 1
VI Pasteurisasi 1
VI Pelabelan 1
Sumber : Data Primer CV. Citra Sari, 2016
3. Pengarahan Memproduksi Produk
Pengarahan produksi dilakukan oleh pimpinan perusahaan kepada bagian
produksi kapan dan berapa banyak jumlah produk yang akan diproduksi yang
55
dimana apabila permintaan pasar meningkat maka memproduksi produk juga akan
ditingkatkan tetapi apabila permintaan menurun maka hasil produksinya juga akan
di kurangi untuk tetap menjaga kualitas produk karena sirup ini tidak memakai
bahan pengawet yang berlebihan.
4. Pengawasan Memproduksi Produk
Pengawasan dalam memproduksi ini dilakukan oleh mandor yang dimana
mandor ini bertugas untuk mengawas semua kegiatan dalam memproduksi
mandor ini juga bertugas untuk mengawas kinerja produksi dengan cara
memandingkan cara kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil dengan
rencana. Jika jadwal atau standar kualitas tidak sesuai maka diperlukan tindakan
korektif. Tidak lanjut (follow up) pemeriksaan untuk memastikan bahwa
keputusan produksi telah dilaksanakan adalah merupakan hal yang penting dan
harus terus menerus dilakukan dalam pengawasan produksi.
5.4.2 Price (Harga Jual)
Harga jual untuk produk sirup markisa Karaeng yang dipasarkan oleh
perusahaan CV. Citra Sari memiliki 2 harga yaitu Rp. 50,000 dan Rp. 40,000
untuk harga Rp. 50,000/ dos yang dimana dalam dos tersebut memiliki 2 botol
sirup markisa yang berukuran 630 ml, dan untuk harga Rp. 40,000/ dos memiliki
2 botol sirup markisa yang berukuran 500 ml.
1. Perencanaan Harga
Perencanaan harga ini ditentukan oleh pimpinan perusahaan dan karyawan
bagian pemasaran yang dimana pimpinan melihat dari segi pengeluaran yang
dikeluarkan oleh perusahaan dan juga melihat harga yang ada dipasaran,
56
penentuan harga juga dilihat dari segi ekonomi masyarakat menengah kebawah
agar tidak hanya kalangan menengah ke atas yang bisa menikmati produk sirup
markisa Karaeng tetapi kalangan menengah kebawah juga.
2. Pengorganisasian Penentuan Harga
Dalam pengorganisasian penentuan harga perusahaan CV. Citra Sari
memiliki karyawan bagian pemasaran yang bertugas untuk meninjau harga yang
ada dipasaran, dan juga karyawan yang bertugas menghitung pengeluaran dan
pemasukan perusahaan sehingga pimpinan dapat lebih mudah mengetahui berapa
harga yang akan ditentukan untuk produk sirup markisa tersebut, setelah itu tugas
karyawan yang dibagian pemasaran untuk memasarkan produk dengan harga yang
ditentukan.
Tabel 6 : Tugas masing-masing karyawan dalam menentukan harga
Bagian Jumlah Karyawan
Meninjau Harga di Pasaran 1
Menghitung Pengeluaran dan Pemasukan 1
Sumber : Data Primer CV. Citra Sari, 2016
3. Pengarahan Penentuan Harga
Setelah melihat dari berbagai aspek tersebut maka tugas dari pimpinan
adalah menentukan harga untuk hasil produksi perusahaan yaitu untuk harga sirup
markisa. Pimpinan perusahaan akan memberikan arahan kepada karyawan yang
bertugas dipemasaran untuk memberikan harga ke toko sesuai harga yang
ditentukan oleh pimpinan perusahaan.
57
4. Pengawasan Harga di Pasaran
Pengawasan harga juga perlu untuk ditinjau karena biasa terjadi ada toko
yang memberikan harga yang lebih mahal dari harga yang telah ditentukan
perusahaan, oleh karena itu pimpinan perusahaan melakukan pengawasan harga
yang ada d toko-toko pengawasan ini dilakukan dalam sebulan sekali.
5.4.3 Place (Sistem Distribusi)
Dalam rangka memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke
konsumen maka salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah
memilih saluran distribusi yang akan digunakan dalam usaha penyaluran barang
dari produsen kekonsumen. Distribusi produk merupakan kegiatan menyampaikan
produk atau penyaluran produk sampai ke tangan konsumen pada waktu yang
tepat.
Sistem distribusi yang dilakukan oleh perusaaan CV. Citra Sari adalah
Produsen menyalurkan dari gudang penyimpanan lalu di hantar ke toko dan dari
toko sampai ke tangan konsumen. Berikut gambar saluran distribusi sirup markisa
pada CV. Citra Sari yang terletak di Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate
Kota Makassar
Gambar 7. Sistem distribusi CV. Citra Sari
Produsen
Konsumen Toko oleh-oleh
Gudang
penyimpanan
58
Selain itu perusahaan juga melakukan kemitraan dengan toko oleh-oleh
yang ada di Makassar dengan memberi keuntungan Rp. 5000 bagi toko lain.
Adapun toko oleh-oleh yang melakukaan kemitraan dengan perusahaan adalah
toko oleh-oleh wisata, toko unggul, toko panorama, toko sentral oleh-oleh, toko
mentari, dll.
1. Perencanaan Sistem Distribusi
Pimpinan perusahaan merencanakan bagaimana sistem distribusi yang
tepat agar pimpinan dapat memasarkan produk dengan cepat sampai ditangan
konsumen dan agar lebih mudah untuk dijangkau oleh konsumen ini bertujuan
untuk menjaga kepercayaan konsumen kepada perusahaan dan untuk memuaskan
hati konsumen.
2. Pengorganisasian Sistem Distribusi
Dalam pengorgansasian sistem distribusi pimipinan menugaskan kepada
karyawannya yang bertugas di bidang pergudangan untuk menjaga stok produk,
karyawan yang bertugas di pengiriman barang ke toko, karyawan yang bertugas
untuk mengawas pengirman barang dan juga karyawan yang bertugas di toko.
Tabel 7 : Tugas masing-masing karyawan dalam system distribusi
Bagian Jumlah Karyawan
Pergudangan 1
Pengriman Barang 1
Pengawas Pengiriman Barang 1
Bertugas Di Toko 1
Sumber : Data Primer CV. Citra Sari, 2016
59
3. Pengarahan Sistem Distribusi
Pengarahan sistem distribusi dilakukan untuk menghindari pengiriman
yang lambat dan pengiriman yang terlalu cepat, jadi pimpinan melihat kondisi
dilapangan kapan barang akan disalurkan karena barang akan disalurkan apabila
ada permintaan dari konsumen dan pengiriman harus sesuai dengan jadwal agar
tidak terlambat.
4. Pengawasan Sistem Distribusi
Pengawasan sitem distribusi sangat perlu diperhatikan untuk menjaga agar
barang bisa sampai tepat waktu yang telah ditentukan, karena bila pengiriman
barang lambat maka kepercayaan konsumen akan kurang dan kepercayaan
konsumen sangat penting bagi perusahaan CV. Citra Sari.
5.4.4 Promotion (Promosi)
Promosi merupakan sarana penghubung antara perusahaan dengan
kelompok pelanggan yang menjadi target perusahaan. Suatu produk betapapun
bermanfaat akan tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen maka produk tersebut
tidak akan diketahui kemanfaatannya. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha
mempengaruhi para konsumen, untuk dapat menciptkan permintaan atas produk
itu. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan promosi.
Promosi yang dilakukan oleh CV. Citra Sari yaitu dengan memberikan
promo kepada konsumen dengan membeli 2 dos sirup markisa Karaeng dapat
bonus 1 dos sirup markisa karaeng, selain itu pimpinan perusahaan juga
memberikan sirup marksa karaeng gratis kepada karyawan perusahaan ntuk
60
dikonsumsi d rumah agar karyawan peusahaan dapat memberi tahu kepada
masyarakat keberadaan produk sirup markisa karaeng tersebut.
1. Perencanaan Promosi
Perencanaan promosi ini dilakukan oleh pimpinan perusahaan dan bagian
pemasaran yang dimana pimpinan ingin memperkenalkan produk sirup markisa
karaeng yang diproduksi oleh CV. Citra Sari kepada masyarakat. Sebelum
melakukan promosi pimpinan perusahaan perlu merencanakan promosi yang
seperti apa yang akan dilakukan oleh perusahaannya untuk menarik dan
membujuk pembeli agar mau membeli produk sirup markisa karaeng dari
perusahaan CV. Citra Sari.
2. Pengorganisasian Promosi
Dalam mempromosikan produk perlu dilakukan pembagian tugas kepada
karyawan agar promosi dapat berjalan lancar. Pengorganisasian dalam
mempromosi produk pimpinan menugaskan karyawan yang dibagian pemasaran
dan seluruh karyawannya untuk melakukan promosi kepada masyarakat. Tugas
bagian pemasaran adalah mempromosikan produk ke toko oleh-oleh agar toko
tersebut mau menjual produk sirup markisa karaeng dari perusahaan CV. Citra
Sari dan dengan adanya produk sirup markisa karaeng di semua toko oleh-oleh
secara otomatis konsumen tidak asing lagi dengan produk tersebut. Dan tugas
seluruh karyawan untuk mempromosikan produk adalah dengan membawa pulang
sirup yang diberikan perusahaan dan memperkenalkan kepada keluarga dan
masayarakat sekitarnya akan kualitas produk tersebut.
61
Tabel 8 : Tugas masing-masing karyawan dalam promosi
Bagian Jumlah Karyawan
Pemasaran 1
Karyawan Perusahaan 8
Sumber : Data Primer CV. Citra Sari, 2016
3. Pengarahan Promosi
Setelah diberikan tugas selanjutnya pimpinan perusahaan mengarahkan
kepada karyawannya untuk melakukan promosi, agar kegiatan promosi tidak
ditunda-tunda dan semakin cepat pula masyarakat atau konsumen kenal akan
produk sirup markisa karaeng. Dan ini akan meningkatkan hasil penjualan
perusahaan.
4. Pengawasan Promosi
Pengawasan promosi sangat perlu untuk diperhatikan karena kebanyakan
pemilik toko menyimpang, yang dimana promo yang diberikan oleh perusahaan
tidak dilakukan, pemilik toko lebih memilih untuk menjual semua produk sirup
markisa karaeng tanpa melakukan promo perusahaan yang dimana beli 2 dos
gratis 1 dos.
5.5 Volume Penjualan
Volume penjualan perusahaan CV. Citra Sari dalam 5 bulan terakhir dalam
melakukan penjualan sirup markisa karaeng ini meningkat dan tidak pernah turun
ini dikarenakan perusahaan CV. Citra Sari melakukan promosi yang tepat yang
dimana dengan melakukan promosi maka penjualan juga akan meningkat, CV.
Citra Sari juga selalu mengikuti perkembangan pasar dan melakukan apa yang
diminta oleh konsumen yang dimana perusahaan CV. Citra Sari juga menjual
62
produk sesuai dengan kantong konsumen yang memiliki ekonomi lemah, CV.
Citra Sari juga menggunakan teknologi mesin untuk memproduksi agar dalam
memproduksi tidak memakan waktu yang lama.
Berikut tabel volume penjualan sirup markisa pada CV. Citra Sari yang
terletak di Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar
Tabel 9. Volume penjualan sirup markisa karaeng CV. Citra sari
Bulan Ukuran (ml) Jumlah (botol) Ukuran (ml) Jumlah (botol)
Oktober 500 1600 630 830
Nopember 500 1700 630 870
Desember 500 1760 630 940
Januari 500 1780 630 1000
Februari 500 1830 630 1040
Sumber : Data Primer CV. Citra Sari, 2016
Jika dilihat dari Tabel 9 penjualan setiap bulannya mengalami peningkatan
yang dimana pada bulan oktober untuk ukuran 500 ml sebanyak 1600 botol dan
untuk ukuran 630 ml sebanyak 830 botol, dan dilanjut bulan nopember penjualan
meningkat 100 botol untuk ukuran 500 ml dari 1600 botol menjadi 1700 botol dan
untuk ukuran 630 meningkat 40 botol dari 830 botol menjadi 870 botol, untuk
Bulan desember penjualan meningkat lagi untuk ukuran 500 ml meningkat 60
botol dari 1700 botol menjadi 1760 botol dan untuk ukuran 630 meningkat 70
botol dari 870 botol menjadi 940 botol dan untuk bulan selanjutnya bulan januari
penjualan juga meningkat untuk ukuran 500 ml meningkat 20 botol dari 1760
botol menjadi 1780 botol dan untuk ukuran 630 ml meningkat meningkat 60 botol
dari 940 botol menjadi 1000 botol dan untuk bulan terakhir penjualan juga
meningkat untuk ukuran 500 ml meningkat 50 botol dari 1780 menjadi 1830 botol
dan untuk ukuran 630 ml meningkat 40 botol dari 1000 botol menjadi 1040 botol.
63
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini yang dilakukan di
CV. Citra Sari selama kurang lebih dua bulan, maka peneliti dapat memberikan
kesimpulan bahwa manajemen produksi sirup markisa dan manajemen pemasaran
sirup markisa sudah cukup baik, itu terbukti karena industri ini mampu bertahan
kurang lebih 20 tahun ditengah persaingan saat ini. Manajemen produksi yang
dilakukan mencakup, 1) perencanaan diantaranya perencanaan jenis produk yang
akan dproduksi pada CV. Citra Sari. 2) pengorganisasian proses produksi. 3)
pengarahan proses produksi. 4) pengendalian produksi secara flow control dan
order control. Sedangkan manajemen pemasaran yang dilakukan mencakup 1)
produk, 2) Harga, 3) sistem distribusi, 4) promosi dan dari ke 4 aspek tersebut
menggunakan aspek-aspek manajemen yaitu: perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan.
6.2. Saran
Dengan melihat manajemen produksi dan pemasaran CV. Citra Sari
peneliti dapat menyarankan agar pimpinan perusahaan ini dapat menambah
pemasokan buah dari daerah lain sehingga produksi perusahaan bisa meningkat
lagi melihat permintaan pasar yang begitu tinggi dan penulis juga menyarankan
agar pimpinan perusahaan untuk melakukan inovasi baru dengan membuat
minuman sirup markisa yang dapat langsung diminum atau dalam bentuk instan
dengan harga dan kemasan yang lebih ekonomis sehingga bisa dijangkau oleh
semua kalangan.
64
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, 2002. Manajemen Produksi, Perencanaan Sistem Produksi, LPFE-UI,
Jakarta
Andreas,2007.sirup Segar Dari Buah Markisa.
http://acuisimanjaya.blogspot.com/2007/sirup-segar-dari-buah
markisa.html[16 Agustus 2013]
Anonim, 2012. Mengenal Markisa dan Cara Memanfaatkanya Menjadi Sirup.
http://kiostips.blogspot.com/2012/11/mengenal-markisa-dan-cara.html
[6juli 2013]
Anshori, Muslich,2006. Manajemen Produksi dan Operasi (Konsep dan
Kerangka Dasar, Citra Media, Surabaya.
Anwas, Adilaga. 2003, Ilmu Usahatani, Penerbit Alumni, Bandung.
Assauri, sofyan, 2009. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi, LPFE-UI,.
Jakarta.
Daryanto, 2012. Sari Kuliah Manajemen Produksi. Edisi Pertama, Satu Nusa,
Bandung.
Downey,D dan Ericson Sp,2005. Manajemen Agribisnis, Erlangga, Jakarta.
K, Syahrir, 2014, Bauran Pemasaran sirup Markisa ( Studi Kasus Pada UD.
Celebes di Kelurahan Gunung Sari Makassar). Makassar.
Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan
Pengendalian, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rahman, Lisnawati, 2014. Manajemen Produksi Sirup Markisa UD. Mega Buana
Kelurahan Masale Kecamatan Panakukang Kota Makassar. Makassar
Sinungan, Muchdarsyah, 2009. Produktivitas, Apa dan Bagaimana, Bumi Aksara,
Jakarta
Soehardi, Sigit,2007, Teori Manajemen. UGM Fak. Ekonomi, Yogyakarta
Soekartawi, 2002. Teori Ekonomi Produksi. PT Raja Grafindo persada, Jakarta
Sudirman, 2014. Bauran Pemasaran Sirup Markisa (Studi Kasus pada PT. Usaha
Timor di Kelurahan Bonto Ramba kecamatan Somba Opu Kabupaten
Gowa). Makassar
65
LAMPIRAN 1.
KUESINER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
Yth, Bapak dan Ibu Responden
Di mohon untuk ketersediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner
penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi yang berjudul “ Manajemen
Produksi sirup Markisa pada Perusahaan CV. Citra Sari Kelurahan Mangasa
Kecamatan Tamalate Kota Makassar”
IDENTITAS PERUSAHAAN
No. Perusahaan
1. Nama Perusahaan :
2. Alamat Perusahaan :
3. Visi Perusahaan :
4. Misi Perusahaan :
5. Status Perusahaan :
6. Produk Yang di Hasilkan :
7. Lama Berproduksi :
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
1 Nama Responden :
2 Umur :
3 Pendidikan :
4 Status Perkawinan :
5 Jumlah Tanggungan (Sesuai KK) :
6 Jabatan dalam perusahaan :
1. Aspek Manajemen Produksi
a. Bahan Baku
Pertanyaan Jawaban
1. Bahan baku yang digunakan
oleh perusahaan di peroleh dari
mana ?
2. Jenis bahan baku apa yang
digunakan perusahaan?
3. Apakah perusahaan melakukan
kontrak dengan pemasok bahan
1.
2.
3.
66
Pertanyaan Jawaban
baku
4. Bahan baku diperoleh dari
berapa daerah?
5. Berapa banyak bahan baku yang
digunakan oleh perusahaan
dalam setiap kali produksi?
6. Jenis bahan tambahan apa saja
yang digunakan dalam produksi
sirup markisa di perusahaan?
Bagaimana cara perusahaan melakukan pengendalian apabila pasokan bahan baku berlebihan?
7. Bagaimana bentuk pengendalian
yang dilakukan oleh perusahaan
agar persediaan bahan baku
selalu tersedia sehingga proses
produksi dapat berjalan lancar?
4.
5.
6.
7.
67
KUESIONER PENELITIAN
Yth, Bapak dan Ibu Responden
Di mohon untuk ketersediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner
penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi yang berjudul “ Manajemen
Produksi sirup Markisa pada Perusahaan CV. Citra Sari Kelurahan Mangasa
Kecamatan Tamalate Kota Makassar”
IDENTITAS PERUSAHAAN
No. Perusahaan
1. Nama Perusahaan :
2. Alamat Perusahaan :
3. Visi Perusahaan :
4. Misi Perusahaan :
5. Status Perusahaan :
6. Produk Yang di Hasilkan :
7. Lama Berproduksi :
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
1. Nama Responden :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Status Perkawinan :
5. Jumlah Tanggungan (Sesuai KK) :
6. Jabatan dalam perusahaan :
b. Kapasitas Produksi
Pertanyaan Jawaban
1. Kapankah produksi pada
perusahaan dilakukan?
2. Berapa banyak produksi dalam
setiap produksi?
3. Bagaimana perencanaan
produksinya, apakah dilakukan
setiap hari atau perbulan?
4. Apakah perusahaan perusahaan
memproduksi sirup markisa
dalam jumlah banyak? Alasanya!
5. Bagaimana cara pembuatan sirup
markisa di perusahaan dan alat
apa saja yang digunakan?
6. Peralatan apa saja yang digunakan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
68
Pertanyaan Jawaban
dalam proses produksi
perusahaan?
7. Apakah peralatan yang digunakan
pernah mengalami perubahan
teknologi dalam proses produksi
sirup markisa perusahaan?
8. Sebutkan jenis pengendalian
produksi yang dilakukan oleh
perusahaan dan apa alasannya?
9. Tindakan apa saja yang dilakukan
oleh perusahaan agar kualitas
sirup markisa yang di hasilkan
tetap terjaga?
7.
8.
9.
69
KUESIONER PENELITIAN
Yth, Bapak dan Ibu Responden
Di mohon untuk ketersediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner
penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi yang berjudul “ Manajemen
Produksi sirup Markisa pada Perusahaan CV. Citra Sari Kelurahan Mangasa
Kecamatan Tamalate Kota Makassar”
IDENTITAS PERUSAHAAN
No. Perusahaan
1. Nama Perusahaan :
2. Alamat Perusahaan :
3. Visi Perusahaan :
4. Misi Perusahaan :
5. Status Perusahaan :
6. Produk Yang di Hasilkan :
7. Lama Berproduksi :
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
1. Nama Responden :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Status Perkawinan :
5. Jumlah Tanggungan (Sesuai KK) :
6. Jabatan dalam perusahaan :
c. Tenaga Kerja
Pertanyaan Jawaban
1. Berapa tenaga kerja yang di
gunakan perusahaan?
2. Sampai di mana pendidikan
tenaga kerja parusahaan?
3. Bagaimana pengalaman tenaga
kerja perusahaan?
4. Bagaimana sistem tenaga kerja
perusahaan?
5. Bagaimana budaya tenaga kerja
perusahaan?
1.
2.
3.
4.
5.
70
KUESIONER PENELITIAN
Yth, Bapak dan Ibu Responden
Di mohon untuk ketersediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner
penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi yang berjudul “ Manajemen
Produksi sirup Markisa pada Perusahaan CV. Citra Sari Kelurahan Mangasa
Kecamatan Tamalate Kota Makassar”
IDENTITAS PERUSAHAAN
No. Perusahaan
1. Nama Perusahaan :
2. Alamat Perusahaan :
3. Visi Perusahaan :
4. Misi Perusahaan :
5. Status Perusahaan :
6. Produk Yang di Hasilkan :
7. Lama Berproduksi :
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
1. Nama Responden :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Status Perkawinan :
5. Jumlah Tanggungan (Sesuai KK) :
6. Jabatan dalam perusahaan :
II. Aspek Manajemen Pemasaran
a. Product
Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana bentuk kemasan
produk yang di produksi
perusahaan?
2. Apa alasannya mamilih kemasan
produk seperti tersebut?
3. Ada berapa jenis ukuran produk
yang di Produksi?
1.
2.
3.
71
KUESIONER PENELITIAN
Yth, Bapak dan Ibu Responden
Di mohon untuk ketersediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner
penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi yang berjudul “ Manajemen
Produksi sirup Markisa pada Perusahaan CV. Citra Sari Kelurahan Mangasa
Kecamatan Tamalate Kota Makassar”
IDENTITAS PERUSAHAAN
No. Perusahaan
1. Nama Perusahaan :
2. Alamat Perusahaan :
3. Visi Perusahaan :
4. Misi Perusahaan :
5. Status Perusahaan :
6. Produk Yang di Hasilkan :
7. Lama Berproduksi :
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
1. Nama Responden :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Status Perkawinan :
5. Jumlah Tanggungan (Sesuai KK) :
6. Jabatan dalam perusahaan :
b. Price
Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana perusahaan
menentukan harga?
2. Apakah harga sudah terjangkau
bagi masyarakat?
3. Apakah harga yang ditentukan
bisa ke masyarakat luas?
4. Apakah perusahaan memberikan
potongan harga?
1.
2.
3.
4.
72
KUESIONER PENELITIAN
Yth, Bapak dan Ibu Responden
Di mohon untuk ketersediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner
penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi yang berjudul “ Manajemen
Produksi sirup Markisa pada Perusahaan CV. Citra Sari Kelurahan Mangasa
Kecamatan Tamalate Kota Makassar”
IDENTITAS PERUSAHAAN
No. Perusahaan
1. Nama Perusahaan :
2. Alamat Perusahaan :
3. Visi Perusahaan :
4. Misi Perusahaan :
5. Status Perusahaan :
6. Produk Yang di Hasilkan :
7. Lama Berproduksi :
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
1. Nama Responden :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Status Perkawinan :
5. Jumlah Tanggungan (Sesuai KK) :
6. Jabatan dalam perusahaan :
c. Place
Pertanyaan Jawaban
1. Di mana produk anda akan
dipasarkan?
2. Bagaimana saluran distribusi
yang digunakan perusahaan?
3. Sejauh mana perkembangan
pemasaran produk anda?
1.
2.
3.
73
KUESIONER PENELITIAN
Yth, Bapak dan Ibu Responden
Di mohon untuk ketersediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner
penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi yang berjudul “ Manajemen
Produksi sirup Markisa pada Perusahaan CV. Citra Sari Kelurahan Mangasa
Kecamatan Tamalate Kota Makassar”
IDENTITAS PERUSAHAAN
No. Perusahaan
1. Nama Perusahaan :
2. Alamat Perusahaan :
3. Visi Perusahaan :
4. Misi Perusahaan :
5. Status Perusahaan :
6. Produk Yang di Hasilkan :
7. Lama Berproduksi :
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
1. Nama Responden :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Status Perkawinan :
5. Jumlah Tanggungan (Sesuai KK) :
6. Jabatan dalam perusahaan :
d. Promotion
Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana anda melakukan
promosi?
2. Apa manfaat yang dirasakan
perusahaan dengan melakukan
promosi?
1.
2.
74
LAMPIRAN 2.
PETA LOKASI PENELITIAN
75
LAMPIRAN 3.
IDENTITAS RESPONDEN
N
o
Nama Responden Umur
(Thn)
Pendidikan Status Jumlah
Tanggungan
(Orang)
Jabatan dalam
perusahaan
1
2
3
4
5
6
7
H.Muh.siri
A.firmansyah
A. Ikhsan
A. Nurul Insayani
A. Amru
Enal
Astuti
60
35
32
25
30
29
23
S1
S1
S1
S1
S1
S1
D3
Kawin
Kawin
Kawin
B. Kawin
Kawin
B. Kawin
B. Kawin
7
4
4
1
2
1
1
Pimpinan
Produksi
Pemasaran
Adm & Keuangan
Quality Control
Sales & Marketing
Staf
76
LAMPIRAN 4.
DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar 1. Foto bersama pimpinan gambar 2. Wawancara dengan Pimpinan Perusahaan
Gambar 3. Produk Sirup Markisa Karaeng
77
Gambar 4. Buah Markisa Yang Mau di Olah Gambar 5. Proses Pemotongan Buah
Gambar 6.Proses Pengerukan Sari Buah gambar 7.Proses mixing dan Pemasakan
78
Gambar 8 . Proses filling Gambar 9. Proses pasteurisasi
Gambar 10. Proses Pengecekan Gambar 11. Proses Labelling
79
Gambar 12. Gudang penyimpanan Gambar 13. Packing untuk pengiriman
Gambar 14. Pengangkutan ke mobil Gambar 15. Barang mau di antar
80
Gambar 16. Pengiriman Produk Sirup Markisa Karaeng Gambar17. alamat Toko
Gambar 18. Toko Wisata Oleh-oleh Gambar 19. Produk Dalam Toko
81
82
83
84
RIWAYAT HIDUP
Rismawati Suhaemi, dilahirkan di Sebatik tanggal 24
Desember 1993 dari ayah Sanuddin Muha dan Ibu Halmin,
penulis merupakan anak ke tiga dari enam bersaudara.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis adalah
pada tahun 1999 masuk SDN 001 Sebatik dan tamat pada tahun
2005, pada tahun 2005 penulis masuk di SMPN 1 Sebatik Barat dan tamat pada
tahun 2008, penulis masuk di SMKN 1 Sebatik Barat dan tamat tahun 2011, pada
tahun 2012 penulis di terima di Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis Konsentrasi
Sosial Ekonomi Strata 1 (S1), di Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah
Makassar. Dan inshaa allah pada tahun ini (2016) akan menyelesaikan studinya
sekaligus menyandang gelar Sarjana Pertanian (SP).
Penulis aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Agribisnis
sebagai Bendahara Umum pada periode 2014/2015. Tugas akhir dalam
pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi yang berjudul Manajemen
Produksi dan Manajemen Pemasaran Sirup Markisa (Studi Kasus CV. Citra Sari)
Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar.