Manajemen Kesehatan Pedet
-
Upload
muhammad-rifky -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Manajemen Kesehatan Pedet
-
7/24/2019 Manajemen Kesehatan Pedet
1/7
1. Manajemen Kesehatan Pedet
Program kesehatan dalam peternakan sapi perah harus dijalankan secara teratur,
terutama pada wilayah yang sering terjadi penyakit menular, sepeti TBC, brucellosis,
penyakit mulut dan kuku (PMK), dan radang limpa (anthra)! Pada wilayah yang endemis
penyakit"penyakit tersebut, sebaiknya sapi"sapi yang dipelihara di#aksinasi secara teratur!
Pemeliharaan yang tidak baik dapat menyebabkan kematian anak sapi, terutama yang baru
berumur $"% minggu!
Pada peternakan yang baik dapat menekan kematian anak sapi sampai serendah"
rendahnya &', sedangkan peternakan yang tidak baik, angka kematiannya bisa mencapai $"
$'! Beberapa penyakit tidak menyebabkan kematian pada anak sapi! *amun, anak sapi
yang lemah dan kurus sangat peka terhadap penyakit dan mudah terserang+tertular penyakit
dari sapi lain!
Pada umumnya penyakit"penyakit pada anak sapi disebabkan oleh ineksi #irus,
bakteri atau karena tata laksana pemberian pakan (manajemen pakan) yang kurang baik!
Biasanya penyakit yang sering menyerang anak sapi adalah septikemia akut, salesma dan
radang paru"paru!
Beberapa cara penting yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit
pada anak sapi adalah sebagai berikut -
a! Memberi pakan yang cukup kepada induk sapi yang bunting agar menghasilkan anak
sapi yang sehat!
b! .nak sapi yang baru lahir harus mendapat susu kolostrum yang cukup, aaling sedikit
selama % hari!
c! Tali pusar anak sapi setelah lahir harus segera diolesi yodium tincture!
d! .nak sapi harus ditempatkan dalam lingkungan kandang yang bersih, kering, dan
bebas dari lingkungan yang lembab!
e! /usu yang diberikan harus sesuai dengan jumlah yang diperlukan dan tidak boleh
lebih dari &' bobot badan anak sapi!
! /uhu susu yang diberikan harus tetap dari hari ke hari, yaitu %0 1C!
g! Kebersihan ember tempat minum dan pakan sapi harus dijaga!
-
7/24/2019 Manajemen Kesehatan Pedet
2/7
h! Penambahan antibiotik ke dalam susu anak sapi atau pakan konsentratnya dapat
mencegah penyakit!
i! .nak sapi yang sakit harus disingkirkan atau dipisahkan dari anak sapi yang lainnya
untuk mencegah kemungkinan terjadinya penularan penyakit!
2.1. Penyebab Brucellosis pada Sapi Perah
Brucellosis adalah penyakit ternak menular yang secara primer menyerang
sapi, kambing, babi dan sekunder berbagai jenis ternak lainnya serta manusia! Pada
sapi penyakit ini dikenal sebagai penyakit Kluron atau pemyakit Bang! /edangkan
pada manusia menyebabkan demam yang bersiat undulans dan disebut 2emam
Malta! 3asad renik penyebab 4 Micrococcus melitensis yang selanjutnya disebut pula
Brucella melitensis!
Bakteri Brucella untuk pertama kalinya ditemukan oleh Bruce (&005) pada
manusia dan dikenal sebagai Micrococcus miletensi! Kemudian Bang dan /tribolt
(&065) mengisolasi jasad renik yang serupa dari sapi yang menderita kluron menular!
3asad renik tersebut diberi nama Bacillus abortus bo#is! Bakteri Brucella bersiat
gram negati, berbentuk batang halus, mempunyai ukuran ,$ " , mikron dan lebar
,7 " ,0 mikron, tidak bergerak, tidak berspora dan aerobik! Brucella merupakan
parasit intraseluler dan dapat diwarnai dengan metode /tamp atau Koster!
Brucellosis yang menimbulkan masalah pada ternak terutama disebabkan oleh %
spesies, yaitu Brucella melitensis, yang menyerang pada kambing, Brucella abortus,
yang menyerang pada sapi dan Brucella suis, yang menyerang pada babi dan sapi!
Brucella memiliki $ macam antigen, antigen M dan antigen a! Brucella
melitensis memiliki lebih banyak antigen M dibandingkan antigen ., sedangkan
Brucella abortus dan Brucella suis sebaliknya! 2aya pengebalan akibat ineksi
Brucella adalah rendah karena antibodi tidak begitu berperan! Kerugian ekonomi yang
diakubatkan oleh brucellosis sangat besar, walaupun mortalitasnya kecil, kerugian
tersebut antara lain-
-
7/24/2019 Manajemen Kesehatan Pedet
3/7
" anak ternak yang dilahirkan lemah, kemudian mati
" terjadi gangguan alat"alat reproduksi yang mengakibatkan kemajiran temporee atau
permanen!
" turunnya produksi air susu!
Brucellosis merupakan penyakit beresiko sangat tinggi, oleh karena itu alat"
alat yang telah tercemar bakteri brucella sebaiknya tak bersentuhan langsung dengan
manusia! /ebab penyakit ini dapat menular dari ternak ke manusia dan sulit diobati,
sehingga brucellosis merupakan 8oonosis yang penting! Tetapi manusia dapat
mengkonsumsi daging dari ternak"ternak yang tertular sebab tidak berbahaya apabila
tindakan sanitasi minimum dipatuhi dan dagingnya dimasak! 2emikian pula dengan
air susu dapat pula dikonsumsi tetapi harus dimasak atau dipasteurisasi terlebih
dahulu! Kuman Brucella di luar tubuh induk semang dapat bertahan hidup pada
berbagai kondisi lingkungan dalam waktu tertentu! Kemampuan daya tahan hidup
kuman Brucella pada tanah kering adalah selama 7 hari di luar suhu kamar, pada
tanah yang lembab dapat bertahan hidup selama 99 hari dan pada tanah becek
bertahan hidup selama &&"&0 hari! Kuman Brucella juga dapat bertahan hidup
selama $ hari dalam kotoran atau limbah kandang bagian bawah dengan suhu yang
relati#e tinggi ! Pada air minum ternak, kuman dapat bertahan selama " &&7 hari dan
pada air limbah selama % " & hari!
Klasiikasi kuman Brucella -
: Kingdom - Bacteria
: ;ilum - Proteobacteria
: Class - .lphaproteobacteria
: enus - Brucella
: /pesies - Brucella .bortus, brucella melitensis, brucella canis
-
7/24/2019 Manajemen Kesehatan Pedet
4/7
2.2. Pencegahan Brucellosis pada Sapi Perah
Pencegahan brucellosis dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti memperhatikan
lalu lintas ternak untuk daerah yang bebas! ?saha"usaha pencegahan terutama ditujukan
kepada #aksinasi dan tindakan sanitasi yang bisa dilakukan yaitu-
&! /isa"sisa abortusan yang bersiat ineksius dihapushamakan! ;etus dan plasenta harus
dibakar dan #agina apabila mengeluarkan cairan harus diirigasi selama & minggu
$! Bahanbahan yang biasa dipakai didesineksi dengan desinektan, yaitu - phenol,
kresol, amonium kwarterner, biocid dan lisol
%! @indarkan perkawinan antara pejantan dengan betina yang mengalami kluron!
.pabila seekor ternak pejantan mengawini ternak betina tersebut, maka penis dan
preputium dicuci dengan cairan pencuci hama
7! .nak"anak ternak yang lahir dari induk yang menderita brucellosis sebaiknya diberi
susu dari ternak lain yang bebas brucellosis
! Kandang"kandang ternak penderita dan peralatannya harus dicuci dan
dihapushamakan serta ternak pengganti jangan segera dimasukkan!
9! Ternak pengganti yang tidak punya sertiikat bebas brucellosis dapat dimasukkan bila
setelah diuji serologis negati! /edangkan yang mempunyai sertiikat bebas
brucellosis dilakukan uji serologis dalam selang waktu 9 sampai &$ hari setelah
dimasukkan dalam kelompok ternak!
2.3. Penanggulangan Brucellosis pada Sapi Perah
Pengobatan brucellosis harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi
dan relapsis! Pada hewan penyakit brucellosis sampai saat ini belum ada obat yang cukup
eekti! *amun pada pengobatan kasus brucellosis penggunaan lebih dari satu antibiotik
yang diperlukan selama beberapa minggu, hal ini dikarenakan bakteri berada di dalam sel!
Pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotik seperti doksisiklin, streptomisin dan
riampisin setiap hari selama minimal 9 minggu! Pada orang dewasa dan anak di atas
umur 0 tahun, antibiotika yang diberikan adalah doksisiklin dan riampisin selama 9 " 0
minggu, sedangkan untuk anak di bawah 0 tahun sebaiknya diberikan riampisin dan
-
7/24/2019 Manajemen Kesehatan Pedet
5/7
trimethoprim"sulamethoa8ole (TMP"/MA) selama 9 minggu! Penderita brucellosis
dengan spondilitis direkomendasikan antibiotika doksisiklin dan riampisin
dikombinasikan dengan aminoglikosida (gentamisin) selama $ " % minggu kemudian
diikuti dengan riampisin dan doksisiklin selama 9 minggu!
Brucellosis dengan komplikasi endocarditis atau meningoenchepalitis memerlukan
pengobatan dengan kombinasi antibiotika riampisin, tetrasiklin dan aminoglikosida serta
penambahan corticosteroid untuk mengurangi proses peradangan! /edangkan, brucellosis
dengan komplikasi endocarditis memerlukan pengobatan yang lebih agresi yaitu dengan
kombinasi aminoglikosida dengan doksisiklin, riampisin dan TMP"/MA selama 7
minggu diikuti sekurang"kuranganya kombinasi $ " % jenis antibiotika selama 0 " &$
minggu! Pada wanita hamil penderita brucellosis, antibiotika pilihan yang harus diberikan
adalah kombinasi TMP"/MA! Percobaan telah menunjukan bahwa cotrimoa8ol dan
riampisin adalah obat yang aman untuk digunakan dalam pengobatan terhadap wanita
hamil yang menderita brucellosis!
MASTTS
Mastitis merupakan salah satu bentuk penyakit ineksi kelenjar mammae yang disebabkan
oleh mikroorganisme pada ternak perah! neksi dapat terjadi melalui lubang puting, luka
pada kulit dan melalui peredaran darah! /usu yang baik mengandung jumlah bakteri yang
sedikit, tidak mengandung spora mikroba pathogen, dan bersih yaitu tidak mengandung debu
atau kotoran lainnya, serta mempunyai cita rasa!
Mastitis dapat menurunkan produksi susu baik kualitas maupun kuantitas, mastitis juga dapat
menurunkan produksi susu sebesar 7&,9$'! Mastitis disebabkan hampir 6' oleh
mikroorganisme yang berasal dari spesies streptococcus dan /taphylococci! .danya ineksiyang akut menyebabkan meningkatnya jumlah sel darah putih yang merupakan jajaran
pertama untuk system pertahanan melawan ineksi dengan cara perpindahan kedaerah yang
sedang mengalami serangan bakteri, menembus dinding pembuluh darah dan menyerang
bakteri untuk dihancurkan, selanjutnya sel darah putih yang mati bercampur dengan jaringan
yang mati (nekrotik) menghasilkan nanah (pus)!
Pada umumnya sapi perah yang dipelihara peternak terserang mastitis sub"klinis, sehingga
sering luput dari pengamatan, karena gejala yang ditimbulkan tidak dapat dilihat secara kasat
mata! .pabila mikroorganisme berhasil masuk ke dalam putting susu, maka mikroorganisme
akan membentuk koloni dan menyebar ke lobuli dan al#eoli! Mastitis sub"klinis tidak disertai
-
7/24/2019 Manajemen Kesehatan Pedet
6/7
gejala klinik pada ambing tetapi komponen susu berubah dengan meningkatnya jumlah sel
leukosit, yang menyebabkan penurunan kadar lipase, sodium, dan klorida!
/ecara klinis radang ambing dapat berlangsung secara akut, subakut dan kronik! =adang
dikatakan bersiat subklinis apabila gejala"gejala klinis radang tidak ditemukan saat
pemeriksaan ambing! Pada proses radang yang bersiat akut, tanda"tanda radang jelas
ditemukan, seperti - kebengkakan ambing, panas saat diraba, rasa sakit, warna kemerahan dan
terganggunya ungsi! .ir susu berubah siat, seperti - pecah, bercampur endapan atau jonjot
ibrin, reruntuhan sel maupun gumpalan protein! Proses yang berlangsung secara subakut
ditandai dengan gejala sebagaimana di atas, namun derajatnya lebih ringan, ternak masih mau
makan dan suhu tubuh masih dalam batas normal! Proses berlangsung kronis apabila ineksi
dalam suatu ambing berlangsung lama, dari suatu periode laktasi ke periode berikutnya!
Proses kronis biasanya berakhir dengan atropi kelenjar mammae!
neksi ini mudah sekali menular ke ternak sehat lainnya! /ebagian besar ineksi disebabkan
oleh bakteri pathogen melalui lubang putting susu kemudian ke dalam ambing dan
berkembang di dalamnya, sehingga menimbulkan reaksi peradangan! Penularan mastitis
adalah dari seekor sapi ke sapi lain dan dari kuarter terineksi ke kuarter normal bisa melalui
tangan pemerah, kain pembersih, mesin pemerah dan lalat!
Menurut /ubronto ($%), diagnosis dapat dilakukan dengan pengamatan secara klinis
adanya peradangan ambing dan puting susu, perubahan warna air susu yang dihasilkan!
?ntuk mengetahui adanya mastitis dapat dilakukan dengan pemeriksaan isik kelenjar susu
secara inspeksi atau palpasi! /elain itu, untuk pemeriksaan isik terhadap susu digunakan
metode /trip Cup Test, hite /ide Test, Caliornia Mastitis Test (CMT), inconsin MastitisTest, atau ?ji Katalase! 2engan menggunkan leukosit count dapat diketahui jumlah sel
leukosit! Deukosit merupakan bagian penting dalam pertahanan tubuh terhadap agen"agen
iritasi! 3umlah leukosit diperkirakan lebih dari pada sel"sel di dalam susu dan akan bertambah
banyak mengikuti in#asi bakteri pathogen di dalam ambing! Metode mikroskopik untuk
mengetahui jumlah sel"sel somatic per ml susu! =eaksi negati bila jumlah selnya "$!
per ml susu dengan prosentase sel polimoronuklearnya "$7'! Trace diperkirakan jumlah
selnya &!"! per ml susu, dengan prosentase PM* %"7'!
" Positi & - jumlah selnya 7!"&!! per ml susu dengan sel PM* 7"9'
" Positi $ - jumlah selnya 0!"!! per ml susu dengan sel PM* 9"5'
" Positi % - jumlah selnya di atas juta dan sel PM* 0'
Pada diagnosis melalui pemeriksaan isik terhadap susu yang diduga mastitis dapat dilakukan
dengan uji reagen CMT, pereaksi PB"& atau dapat menggunakan deterjen sebagai alternati
pengganti reagen CMT dan pereaksi PB"l! 2eterjen atau suraktan merupakan salah satu
komposisi reagen CMT yang dapat digunakan secara langsung, lebih murah dan mudah
didapatkan di lapangan untuk mendeteksi mastitis pada sapi perah, guna mengetahui
peningkatan kadar sel leukosit dalam susu mastitis! Penelitian menggunakan suraktan pada
-
7/24/2019 Manajemen Kesehatan Pedet
7/7
deteksi mastitis bertujuan untuk mengetahui keeektian bentuk, jenis deterjen dan
konsentrasi dari deterjen (=ahmawati, $0)!
2eterjen sebagai bahan untuk mendeteksi mastitis subklinis, yang diasumsikan bahwa
deterjen mengandung alkyl aryl sulonat yang merupakan bahan kimia yang terdapat dalam
reagen E/calm Mastitis TestF dan mengandung p@ indikator! =eaksi antara deterjen dengan
2eoksiribo *ucleic .cid (2*.) dalam inti sel adalah menentukan jumlah somatik!
Konsentrasi sel &!"$! sel per ml susu maka presipitasi akan terbentuk
(=ahmawati, $0 )!
!a"tar pudta#a
B=?CGDDadjah Mada
?ni#ersity Press! %6 %&!