MANAJEMEN HASIL RECORDING MUSIC HOUSE DALAM …lib.unnes.ac.id/32005/1/2501412148.pdf · perusahaan...
Transcript of MANAJEMEN HASIL RECORDING MUSIC HOUSE DALAM …lib.unnes.ac.id/32005/1/2501412148.pdf · perusahaan...
i
MANAJEMEN HASIL RECORDING MUSIC HOUSE
DALAM PEMASARAN DI MASYARAKAT
Skripsi
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Musik
oleh
Nama : Hanif Iwan Saputra
Nim : 2501412148
Prodi : Pendidikan Seni Musik
Jurusan : Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik
PENDIDIKAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
1. Semuanya akan tampak tidak mungkin sampai ketika sudah selesai dikerjakan.
(Nelson Mandela)
2. Ketergesaan dalam setiap usaha membawa kegagalan. (Herodotus)
Persembahan :
1. Kedua orang tua, Bapak Suprapto DS dan Ibu Nurul
Amidayati. Kakak saya Nizar Sandy Saputra dan Ullya
Ulfa Saputri.
2. Sahabat-sahabat Sendratasik 2012
3. Teman-teman Sendratasik.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi hidayahnya selama
proses penulisan skripsi, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Manajemen Hasil Recording Music House Dalam Pemasaran Hasil
Recording di Masyarakat”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan
meraih gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Musik,
Universitas Negeri Semarang
Penulisan skripsi ini diperoleh dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di
Prodi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, yang
telah memberikan ijin penelitian untuk menyelesaikan skripsi.
3. Dr. Udi Utomo, M.Si., Ketua Jurusan Sendratasik, yang telah memberikan
kemudahan dan fasilitas dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Joko Wiyoso, S.Kar, M.Hum, Dosen Pembimbing I dan Drs. Syahrul Syah S, M.Hum,
Dosen Pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan dan saran selama penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Semarang, yang telah
banyak memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis sehingga
penulis mampu menyelesaikan studi strata 1 ini.
vii
6. Jaya Hermanto, selaku general manager Music House yang selalu
memberikan data dan membantu pada saat proses penelitian.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi para pembaca, tidak lupa kritik
dan saran sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi
manfaat bagi pembaca dan dunia ilmu pengetahuan.
Semarang, Februari 2017
Penulis
viii
SARI
Saputra, Hanif Iwan. 2017. Manajemen Hasil Recording Music House Dalam Pemasaran Hasil Recording di Masyarakat. Skripsi. Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Joko Wiyoso, S.Kar, M.Hum. Pembimbing II: Drs. Syahrul Syah S, M.Hum
Usaha recording menjadi elemen bisnis berbentuk jasa yang menjanjikan.
Perusahaan recording yang baik tidak sekedar mampu menciptakan tata musik, tetapi
juga baik dalam sistem manajemen hasil recording. Music House adalah salah satu
perusahaan jasa dibidang musik, antara lain: (1) Music store, (2) Acoustic room, (3)
Musical furniture, (4) Video production dan (5) Audio recording. Produk layanan
unggulan Music House adalah Audio recording, yang memiliki hasil pengerjaan Audio recording yang baik. Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji adalah bagaimana
manajemen dalam pemasaran hasil rekaman dan bagaimana sistem kelola dalam
pemasaran hasil rekaman. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui dan mendeskripsikan
manajemen Music House dan system kelola pemasaran.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan teknik
penyajiannya dalam bentuk deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah seluruh data
yang diperlukan dari manajemen Music House, sedangkan teknik pengumpulan datanya:
Observasi, wawancara dan studi dokumen. Instrumen pengumpulan data pada penelitian
ini menggunakan observasi partisipatif, wawancara langsung, dan studi dokumen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Konsep manajemen Music House
terdiri dari: Manajemen organisasi Music House, Manajemen Usaha Produk Music House
dan Manajemen pemasaran. Sistem kelola pemasaran hasil recording Music House
meliputi: (a) Perencanaan, seluruh perhitungan matang dari ide berdirinya Music House,
(b) Pengorganisasian, langkah Music House dalam menentukan dan menetapkan tujuan
dan fungsi struktur organisasi. (c) Penggerakan, adalah upaya memaksimalkan sumber
daya manusia demi kualitas Music House. (d) Pengawasan, upaya koreksi untuk
mengetahui kekurangan di dalam Music House. (2) Strategi pemasaran, bertujuan
mengenalkan Music House sebagai perusahaan rekam, meliputi: (a) Promosi radio, (b)
Pemasaran sosial media dan (c) Pemasaran sebagai sponsorship acara. (3) Strategi Music House mempertahankan eksistensi sebagai penyedia layanan jasa recording: (a) Strategi
hubungan, (b) Strategi pemberian garansi, (c) Strategi jaminan tanpa syarat, (d) Strategi
Penanganan keluhan yang efektif dan (e) Strategi peningkatan kinerja. Faktor-faktor yang
mendukung pengelolaan Music House: (1) Kapasitas alat recording, (2) Kerja sama
berkelanjutan, (3) General Manager, (4) Potongan Harga Pertama Kali Record, (5)
Sistem pembayaran per-lagu, (6) Mixing dan Mastering gratis, (7) Tarif paket recording,
(8) Tata tertib Music House, (9) Implikasi Manajerial.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ................................................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................................ ii
PERNYATAAN ................................................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv
KATA PENGANTAR............................................................................................................. v
SARI ................................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... viii
DAFTAR SKEMA .............................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................................................... 7
x
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................................................... 7
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi.................................................................................. 7
BAB 2 LANDASAN TEORI .......................................................................................... 9
2.1 Kajian Pustaka ......................................................................................................... 9
2.1.1 Definisi Manajemen ............................................................................................. 9
2.1.2 Tujuan Manajemen ............................................................................................ 10
2.1.3 Unsur Manajemen ............................................................................................. 13
2.1.4 Fungsi Manajemen ............................................................................................. 14
2.1.5 Faktor Dalam Manajemen.................................................................................. 17
2.2 Sejarah Recording ................................................................................................. 18
2.3 Manajemen Pemasaran ........................................................................................ 20
2.4 Kerangka Berpikir .................................................................................................. 22
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................................... 24
3.1 Pendekatan Penelitian .......................................................................................... 24
3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian ............................................................................... 23
3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 25
3.4 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................................... 28
3.5 Teknik Analisis Data .............................................................................................. 30
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................................... 33
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................................... 33
4.1.1 Sejarah Music House Semarang ......................................................................... 33
4.1.2 Struktur Organisasi Dan Divisi Jasa Music House ............................................... 36
4.1.3 Visi Dan Misi Music House ................................................................................. 38
xi
4.1.4 Base Camp Music House .................................................................................... 39
4.1.5 Music House Sebagai Studio Recording ............................................................. 40
4.1.5.1 Keunggulan Audio Recording Music House ........................................................ 41
4.1.5.2 Proses Recording Music House .......................................................................... 42
4.1.5.2.1 Tracking ......................................................................................................... 42
4.1.5.2.2 Mixing ........................................................................................................... 44
4.1.5.2.3 Mastering ...................................................................................................... 46
4.2 Jenis Peralatan di Music House ............................................................................. 49
4.2.1 Alat Musik .......................................................................................................... 49
4.2.1.1 Gitar ................................................................................................................... 50
4.2.1.2 Bass .................................................................................................................... 52
4.2.1.3 Keyboard ............................................................................................................ 53
4.2.2 Komponen Recording ......................................................................................... 54
4.2.2.1 Komputer ........................................................................................................... 55
4.2.2.2 Sound Card ......................................................................................................... 56
4.2.2.3 Speaker Monitor ................................................................................................ 57
4.2.2.4 Preamp ............................................................................................................... 58
4.2.2.5 Kabel Instrumen ................................................................................................. 59
4.2.2.6 Microphone ........................................................................................................ 59
4.2.2.7 Headphone ......................................................................................................... 60
4.3 Manajemen Music House Dalam Memasarkan Hasil Recording .......................... 62
4.3.1 Sistem Kelola Music House ................................................................................. 63
4.3.1.1 Perencanaan ...................................................................................................... 63
4.3.1.2 Pengorganisasian ............................................................................................... 66
xii
4.3.1.3 Penggerakan ...................................................................................................... 68
4.3.1.4 Pengawasan ....................................................................................................... 70
4.3.1.4.1 Pengawasan Pendahuluan .............................................................................. 70
4.3.1.4.2 Pengawasan Cara Kerja Recording ................................................................. 71
4.3.1.4.3 Pengawasan Feed Back Control ..................................................................... 72
4.3.1.5 Kualitas Layanan Music House ........................................................................... 73
4.3.2 Strategi Pemasaran Music House ....................................................................... 76
4.3.2.1 Pemasaran Melalui Radio .................................................................................. 77
4.3.2.2 Pemasaran Melalui Sosial Media ....................................................................... 78
4.3.2.3 Pemasaran Melalui Sponsorship Acara ............................................................. 84
4.4 Faktor Pendukung Manajemen Recording Music House ..................................... 86
4.4.1.1 Alat Recording .................................................................................................... 86
4.4.1.2 S Kerja Sama ....................................................................................................... 86
4.4.1.3 General Manager ............................................................................................... 86
4.4.1.4 Potongan Harga ................................................................................................. 87
4.4.1.5 Sistem Pembayaran ........................................................................................... 89
4.4.1.6 Mixing dan Matering gratis ............................................................................. 89
4.4.1.7 Tarif Paket Recording ....................................................................................... 90
4.4.1.8 Tata Tertib Music House .................................................................................... 91
4.4.1.9 Implikasi Managerial ......................................................................................... 93
4.4.1.9.1 Strategi Hubungan Pemasaran ....................................................................... 93
4.4.1.9.2 Strategi Pemberian Garansi ............................................................................ 94
4.4.1.9.3 Strategi Jaminan ............................................................................................. 94
4.4.1.9.4 Strategi Penanganan Keluhan ......................................................................... 95
xiii
4.4.1.9.5 Strategi Peningkatan Mutu ............................................................................. 96
BAB 5 PENUTUP ..................................................................................................... 91
5.1 Simpulan ............................................................................................................... 97
5.2 Saran ..................................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 100
LAMPIRAN ........................................................................................................... 102
xiv
DAFTAR SKEMA
Skema 1 Kerangka Berpikir ............................................................................................. 23
Skema 2 Triangualsi ........................................................................................................ 29
Skema 3 Komponen Dalam Analisis Data Model Interaktif ............................................ 32
Skema 4 Struktur Organisasi Music House ...................................................................... 38
Skema 5 Skema Komponen Recording Music House ..................................................... 61
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Denah Lokasi Studio Music House ................................................................ 34
Gambar 2 Lokasi Studio Music House ........................................................................... 36
Gambar 3 Ruang Tengah Studio Music House ................................................................ 40
Gambar 4 Vicky Dita Jaya selaku pengelola Audio Production Music House ............... 48
Gambar 5 Gitar Fender Stratocaster ............................................................................... 51
Gambar 6 Gitar Fender CD !00 CE ................................................................................... 52
Gambar 7 Bass Yamaha BBseries .................................................................................... 53
Gambar 8 Keyboard PSR 950 .......................................................................................... 54
Gambar 9 Komputer Recording Music House ................................................................. 55
Gambar 10 Soundcard .................................................................................................... 56
Gambar 11 Speaker Monitor .......................................................................................... 57
Gambar 12 Preamp ......................................................................................................... 58
Gambar 13 Kabel Instrumen ........................................................................................... 59
Gambar 14 Microphone Shure PGX242 dan Stand Superior ......................................... 60
Gambar 15 Headphone Senneheiser HD280 pro ............................................................ 61
Gambar 16 Ruang Recording Music House .................................................................... 62
xvi
Gambar 17 Audio recording Music House dengan Artis ................................................ 68
Gambar 18 Media Pemasaran Facebook ........................................................................ 81
Gambar 19 Media Pemasaran Instagram ........................................................................ 83
Gambar 20 Media Pemasaran Sponsorship Acara .......................................................... 85
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Waktu Promosi ................................................................................................... 80
Tabel 2 Strategi Pemasaran ............................................................................................ 86
Tabel 3 Tarif Harga .......................................................................................................... 91
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Transkrip Wawancara ................................................................................ 103
Lampiran 2 Surat Tugas Pembimbing ........................................................................... 112
Lampiran 3 Surat Tugas Penelitian ............................................................................... 113
Lampiran 4 Surat Keterangan Meneliti ......................................................................... 114
Lampiran 5 Dokumentasi .............................................................................................. 115
Lampiran 6 Glosarium ................................................................................................... 126
1
BAB 1
PENDAHULUAN
5.3 Latar Belakang Masalah
Kesenian merupakan hasil karya manusia sebagai cermin estetis dari olah
cipta, rasa, dan karya manusia. Logika seni berdasarkan pada keindahan, sesuatu
yang sebenarnya tidak mudah untuk dijelaskan meskipun tidak sulit untuk
dinikmati. Hal itu dijelaskan oleh Bastomi (1992: 42), yang menyatakan bahwa
seni adalah simbol pribadi atau simbol sesuatu antara lain: alam, suasana kejadian,
harapan, dan lainnya yang berhubungan dengan kejiwaan yang dapat
mempengaruhi jiwa seseorang.
Berdasarkan pernyataan di atas contoh simbol seni yang mempengaruhi
jiwa manusia adalah musik. Hal tersebut dikarenakan musik memiliki beberapa
unsur keindahan sekaligus sebagai pernyataan isi hati manusia yang diungkapkan
dalam bentuk yang indah dan teratur. Menurut Jamalus (1988: 7) unsur musik
terdiri dari: irama, melodi, harmoni, struktur dan ekspresi sebagai suatu kesatuan
yang berjalan seirama dan seimbang. Dari seluruh unsur musik tersebut
menciptakan penghayatan estetik yang mempengaruhi jiwa manusia karena musik
selalu indah, menarik dan tidak habis untuk dibicarakan.
Hal lain dalam kehidupan manusia yang berkaitan dan berpengaruh selain
seni adalah tentang cara manusia menciptakan dan mengatur semua kebutuhan
dalam tujuan hidupnya. Semua tujuan hidup diatur sedemikian rupa agar tercipta
keteraturan dalam segala hal yang dilakukan dan ilmu yang mempelajari peraturan
2
tersebut adalah manajemen. Menurut Handoko (dalam Stoner 1982: 8)
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan dalam penggunaan sumber daya organisasi agar mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Hasil dari penerapan sistem manajemen yang baik akan
menciptakan suatu tata kerja yang harmonis.
Aspek lain yang terdapat dalam manajemen selain penjelasan teori di atas
adalah, bahwa manajemen tidak sebatas pengaturan yang diperuntukkan kepada
perseorangan. Menurut Jazuli (2001: 204) dijelaskan bahwa manajemen pada
hakekatnya menyangkut kerja sama diantara orang-orang untuk mengatur tujuan
bersama yang diharapkan. Berdasarkan penjelasan tersebut diartikan bahwa setiap
orang memiliki pembagian tugas dan pelaksanaan tata kerja sesuai bidang masing-
masing. Setelah tugas dilakukan tentunya terdapat evaluasi terhadap semua yang
telah dilaksanakan.
Perlu adanya pertimbangan dalam upaya memahami karakteristik
manajemen, sebagai contoh manajemen sebuah seni. Manajemen pada sebuah seni
pada dasarnya tidak dapat berdiri sendiri karena seni merupakan sebuah hasil
kreatif pribadi didukung dengan keterampilan dalam kinerja. Arti dalam kalimat
tersebut adalah dalam seni terdapat manajemen yang mencakup upaya
mengembangkan keseluruhan kegiatan berkesenian, membenahi bagian yang
kurang sesuai serta meluruskan semua visi yang timbul untuk dikomunikasikan
guna menjapai tujuan.
Hasil karya seni yang baik tentunya mengalami proses persiapan, dan di
dalam proses tersebut ada istilah manajemen produksi yang merupakan proses
3
penerapan dalam bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah
penggabungan seluruh aspek yang terdiri dari produk, proses, program dan
pelaku. Istilah yang digunakan dalam manajemen produksi meliputi: produksi,
produk, produsen, produktivitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan
produksi dan luas perusahaan (Haryono 2005: 19).
Home recording adalah kegiatan merekam suara, baik suara manusia atau
suara alat musik yang menggunakan komputer pribadi atau personal computer
(PC). Home recording memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan
musik karena berfungsi bagi musisi sebagai sarana mengapresiasikan karyanya.
Selain itu juga dapat menjadi sebuah wadah bagi siapa saja untuk menuangkan
ekspresi musikalnya. Pelaku seni khususnya musik tentu memiliki keinginan hasil
karya bermusiknya dapat diabadikan sebagai bentuk penuangan ekspresi. Dalam
pelaksanaannya bentuk paduan musik ditata sedemikian rupa demi memproduksi
sebuah karya yang diinginkan pelaku musik itu sendiri. Hal ini menjadi tantangan
bagi para pengemas musik untuk menata proses produksi, agar memperoleh hasil
memuaskan yang tentunya sesuai dengan harapan pelaku musik.
Usaha recording menjadi elemen bisnis berbentuk jasa yang dekat dengan
musik. Proses pengorganisiran penyajian musik yang pada dasarnya tidak dapat
dilakukan setiap orang atau pelaku musik, menjadikan usaha recording adalah hal
yang menjanjikan. Namun dalam pelaksanaan menjalankan home recording juga
tidak mudah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik secara teknis musikal
ataupun tata kelola perusahan tersebut. Perusahaan recording yang baik tidak
sekedar mampu menciptakan tata musik yang baik, namun juga baik dalam sistem
4
pengelolaan usaha. Contoh kelola yang utama adalah mampu mengorganisir
materi promosi, supaya dengan bentuk sedemikian rupa diharapkan dapat menarik
seluruh pelaku musik berdasarkan segmen-segmen tertentu. Dalam hal ini
manajemen adalah hal pokok yang harus diutamakan dalam menyiapkan sarana
dan prasarana sekaligus materi promosi yang bertujuan mengangkat penjualan
atau permintaan konsumen.
Music House adalah salah satu perusahaan jasa dibidang musik yang
berasal dari Semarang dan dibentuk sejak tanggal 21 Oktober 2012 oleh Jaya
Hermanto selaku pemilik. Music House sendiri beralamat di gang Kenari Desa
Patemon Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, dan letaknya berdekatan dengan
Universitas Negeri Semarang. Jasa bidang musik yang disediakan Music House
antara lain : (1) Music store, atau menerima pembelian alat musik, (2) Acoustic
room, adalah pelayanan dalam hal tata ruang bermusik, (3) Musical furniture,
menciptakan perabot berbentuk musik yang terbuat dari kayu, (4) Video
production, menerima pembuatan video music dan (5) Audio recording,
penerimaan jasa untuk merekam musik.
Produk pelayanan unggulan dari Music House adalah Audio recording.
Proses pengerjaan Audio recording oleh Music House memiliki nilai lebih dari
segi fasilitas, kualitas dan kapasitas alat dan teknisi untuk menciptakan hasil
rekam yang baik. Hal ini diketahui dari banyaknya mahasiswa atau orang umum
yang melakukan aktivitas recording Aktivitas recording ini pada umumnya untuk
keperluan bermusik dan keperluan pribadi, seperti merekam lagu-lagu band indie,
cover lagu hingga tugas kuliah.
5
Nilai lebih yang dimiliki Music House selaku perusahaan rekam adalah
pengerjaan yang dilakukan lebih rapi, lebih cepat dan up to date, atau selalu
mengetahui perkembangan dari apa yang diinginkan pelanggan. Music House juga
memberikan alternatif kepada para musisi setelah melakukan recording, salah
satunya adalah menerima jasa pembuatan video clip. Hal tersebut tentu menjadi
sempurna jika hasil recording yang sudah jadi diilanjutkan dengan strategi
promosi yang dilakukan dengan proses publikasi dan ditujukan kepada seluruh
media promosi. Fungsi dari strategi ini dinilai bermanfaat bagi musisi itu sendiri
dan Music House. Fungsi strategi promosi bagi musisi adalah karya yang
diciptakan dapat diketahui oleh penikmat musik serta bagi Music House dapat
menunjukkan eksistensi sebagai perusahaan rekam yang kreatif dan inovatif.
Tentu beberapa pilihan tersebut hanya didapatkan oleh para musisi ketika
mereka melakukan rekaman di Music House. Alternatif pelayanan Music House
dirasa maksimal oleh pelanggannya disertai tarif harga pada setiap jasa produksi
yang murah. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa Music House
berusaha semaksimal mungkin untuk memuaskan pelanggan dengan menciptakan
hasil recording terbaik.
Dasar dan alasan yang telah dipaparkan mendorong peneliti untuk
mengetahui langkah atau pola kegiatan manajemen yang diterapkan oleh Music
House. Manajemen Music House yang mengacu pada orientasi bisnis musik
mempunyai daya tarik untuk dikaji, agar dapat mengetahui prinsip dasar
manajemen apakah sudah terlaksana dengan baik atau belum. Selain itu peneliti
juga ingin mengetahui faktor pendukung dan penghambat proses manajemen
6
Music House dalam mempopulerkan hasil rekamannya. Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti dan memaparkan
tulisannya ke dalam bentuk tulisan ilmiah berupa skripsi, dengan judul
“Manajemen Hasil Recording Music House Dalam Mempopulerkan Hasil
Recording di Masyarakat”
5.4 Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian di atas, maka permasalahan yang akan diungkap
dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah manajemen hasil recording Music
House dalam pemasaran hasil recording di masyarakat, (2) Bagaimana
manajemen pemasaran recording Music House di masyarakat?
5.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, tujuan dari
penelitian ini sebagai berikut:
(1) Mengetahui dan mendiskripsikan manajemen hasil recording Music House
dalam pemasaran hasil recording di masyarakat.
(2) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat proses manajemen hasil
recording Music House dalam pemasaran hasil recording di masyarakat.
(3) Sebagai sumbang pemikiran bagi lembaga pendidikan tinggi Universitas
Negeri Semarang, khususnya mahasiswa program studi pendidikan seni
musik untuk memperkarya khasanah perbendaharaan kepustakaan
manajemen produksi perusahaan recording.
7
5.6 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat yaitu sebagai berikut :
5.6.1 Manfaat Teoritis
(1) Konsep tentang manajemen dapat dijadikan acuan dalam ilmu memanajemen
perusahaan recording
(2) Untuk pengajaran seni musik, hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai
salah satu bentuk bahan kajian mengenai proses merekam lagu beserta
penunjang hasil recording
(3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian
selanjutnya.
5.6.2 Manfaat Praktis
(1) Manfaat penelitian ini bagi pengelola perusahaan recording berguna sebagai
acuan evaluasi diri dan mengelola perusahaan jasa recording.
(2) Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi
tentang bagaimana cara mengelola usaha jasa recording.
5.7 Sistematika Skripsi
Sistematika skripsi bertujuan untuk memberikan gambaran serta
mempermudah pembaca untuk mengetahui garis besar dari skripsi ini, yang berisi
sebagai berikut:
Bagian awal skripsi berisi : Halaman judul, halaman pengesahan, halaman
motto dan perembahan, kata pengantar, sari, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
daftar foto, dan daftar lampiran.
8
Bagian isi, terdiri dari : Bab I. Pendahuluan, Pada bab ini diuraikan
mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi.
Bab II. Landasan Teori, Pada bab ini memuat landasan teori yang berisi telaah
pustaka yang berhubungan dengan masalah-masalah yang dibahas dalam
penelitian ini. Bab III. Metode Penelitian, Pada bab ini berisi tentang hal-hal yang
berhubungan dengan prosedur penelitian yang meliputi jenis penelitian, lokasi,
dan sarana penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik keabsahan
data, dan teknik analisis data. Bab IV. Hasil Penelitian, Pada bab ini memuat data-
data yang diperoleh dari lapangan sebagai hasil penelitian dan dibahas secara
deskriptif kualitatif. Bab V. Penutup, Bab ini merupakan bab terakhir yang
memuat tentang kesimpulan dan saran.
Bagian akhir, pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka yang digunakan
untuk landasan teori serta memecahkan permasalahan dan lampiran sebagai bukti
pelengkap dan hasil penelitian.
9
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA & LANDASAN TEORITIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Definisi Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu management yang
dikembangkan dari kata to manage. Selanjutnya manajemen memiliki berbagai
arti. Manajemen menurut Hasibuan (2001: 2) adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian lain mengenai
manajemen diungkapkan oleh Follet (dalam Handoko 1995: 8) yang menyatakan
bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain.
Menurut Stoner (dalam Handoko 1995: 8) berpendapat manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan usaha-usaha
para anggota organisasi lainya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tertentu maka diperlukan seorang pelaku yang
mengkoordinir segala aktivitas pengaturan seperti yang diungkapkan Jazuli (2001:
34) bahwa manajemen dapat dimengerti sebagai kegiatan kepemimpinan atau
proses bimbingan dan pengawasan dalam segala bentuk usaha pencapaian tujuan
yang dilakukan oleh pejabat atau pemimpin. Pejabat atau pemimpin yang
dimaksud adalah manajer.
10
Manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (Koontz dan
O’Donnel dalam Hasibuan 2001: 3). Teori tersebut dijelaskan lebih lanjut oleh
Gie (dalam Westra 1980: 115), bahwa manajemen merupakan proses yang
menggerakkan tindakan-tindakan dalam usaha kerja sama manusia, sehingga
tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai. Pendapat ini kemudian
disempurnakan lagi menjadi “segenap perbuatan menggerakkan sekelompok
orang dan mengarahkan segala fasilitas dalam suatu kerjasama untuk mencapai
tujuan tertentu”.
Definisi yang dikemukakan di atas terlihat adanya dua segi yang penting
pada manajemen, yaitu : (1) “menggerakkan sekelompok orang” yang berarti;
mendorong memimpin, menjuruskan dan menertibkan orang agar melakukan
perbuatan-perbuatan yang menuju ke arah tercapainya tujuan yang telah
ditentukan dalam usaha kerjasama itu; selanjutnya segi yang lain ialah (2)
“mengerahkan segala fasilitas” yang berarti; menghimpun, mengatur, memelihara
dan mengendalikan alat, benda, uang, ruang, waktu dan metode kerja, serta
peralatan apapun lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan dalam usaha kerjasama itu.
2.1.2 Tujuan Manajemen
Setiap kegiatan atau aktivitas pada dasarnya memiliki tujuan yang hendak
dicapai melalui serangkaian proses yang dilakukan oleh setiap individu. Bentuk
kegiatannya adalah melakukan berbagai usaha dalam meningkatkan mutu dan
11
kualitas melalui sebuah pengaturan atau manajemen dengan baik. Dalam proses
transformasi agar menjadi produk yang lebih berdaya guna. Sebagai suatu sistem
mencakup tentang usaha-usaha pengelolaan yang dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan atau evaluasi. (Jazuli, 2001: 5).
Tujuan manajemen dalam melakukan aktivitasnya perlu memikirkan
orientasi atau filosofi yang mendasari upaya pemasarannya. Filosofi tersebut
berupa kegiatan pemasaran yang mempunyai pola orientasi bisnis pemasaran baik,
pada perusahaan, pelanggan ataupun masyarakat. Konsep filosofi dalam
pemasaran yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran dan konsep pemasaran kemasyarakatan (Larreche 1998: 16). Konsep
tersebut dijabarkan lebih rinci sebagai berikut:
1. Konsep produksi yaitu: konsep yang menekankan dan diutamakan kegiatan
produksi sebanyak-banyaknya untuk memenuhi permintaan. Tujuan konsep
produksi adalah pencapaian efisiensi prosuksi, biaya rendah, dan distribusi
massa.
2. Konsep produk yaitu konsep yang menekankan bahwa tolak ukur kesuksesan
pemasaran bergantung pada kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.
Perusahaan yang memakai konsep ini selalu berusaha memenangkan
persaingan melalui pembuatan produk unggulan Perusahaan selalu berupaya
menghasilkan produk berkulitas dan terus memperbaiki dan meningkatkan
kualitas produknya.
12
3. Konsep penjualan yang menekankan bahwa konsumen tidak akan
mengkonsumsi produk dari suatu perusahaan, apabila perusahaan tersebut
tidak melakukan usaha promosi dan penjualan yang agresif.
4. Konsep pemasaran merupakan konsep yang lebih menitikberatkan pada
kepentingan pelanggan atau kepuasan konsumen. Filosofi konsep pemasaran
dikemukakan oleh (Kotler 2009: 58) sebagai berikut:
Konsep pemasaran sebagai filosofi berpendapat bahwa kunci untuk
mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan
efisien dibanding pesaingnya. Menurut Kotler (2009: 59) konsep pemasaran
sebagai filosofi mencakup tiga unsur, yaitu:
1. Orientasi pelanggan. Orientasi pelanggan terdiri dari kegiatan penentuan
produk dan program pemasarannya melalui pengembangan dan implementasi
strategi pemasaran.
2. Pemasaran yang terkoordinasi dan terintegrasi. Perlunya koordinasi dan
integrasi seluruh kegiatan pemasaran pada berbagai unit di dalam perusahaan
ditujukan untuk dapat memberikan kepuasan pelanggan.
3. Pencapaian tujuan kinerja organisasi. Tujuan perusahaan adalah untuk
mendapatkan laba atau tingkat keuntungan yang layak yang dapat digunakan
untuk mengembangkan perusahaan.
Konsep pemasaran dengan konsep penjualan memiliki perbedaan pada
pusat perhatian (fokus), prosedur dan alat, serta hasil akhirnya. Konsep penjualan
berawal dari keinginan perusahaan, memfokuskan pada usaha mempertahankan
13
produk melalui upaya promosi dan penjualan sebanyak-banyaknya untuk
mendapatkan laba yang tinggi. Sedangkan konsep pemasaran titik tolaknya adalah
keinginan pasar, fokusnya pada usahamemnuhi kebutuhan konsumen, melakukan
pemasaran yang terintegrasi, dan hasil akhirnya adalah pencapaian laba yang
diperoleh dengan cara memuaskan pelanggan.
2.1.3 Unsur-unsur Manajemen
Manajemen dapat diartikan mengatur maka harus ada sesuatu yang diatur,
yang diatur adalah semua unsur-unsur manajemen (Tools of management) Terry
(dalam Herujito, 2001: 6). Unsur-unsur manajemen tersebut meliputi: (1) Man,
yaitu tenaga kerja manusia baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja
operasional/ pelaksana. (2) Money, uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. (3) Methods, yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha
mencapai tujuan. (4) Materials, yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan. (5) Machines., yaitu mesin-mesin atau alat-alat yang diperlukan
atau dipergunakan untuk mencapai tujuan. (6) Markets, yaitu pasar untuk menjual
barang-barang dan jasa yang dihasilkan (Hasibuan 2001: 20).
Unsur-unsur manajemen yang diatur dalam pengelolaan tata musik yang
mengarah pada hasil penciptaan karya musik memiliki perbedaan dengan unsur-
unsur yang dimaksud, adalah man (memfungsikan orang-orang secara efisien dan
efektif), programming (pola perencanaan, termasuk skala prioritas terhadap
tindakan-tindakan), financing (modal yang dimiliki dan menyusun anggaran
14
biaya), dan marketing (pemasaran atau distribusi, termasuk publisitasnya) (Jazuli,
2001: 43).
2.1.4 Fungsi-fungsi Manajemen
Kegiatan yang dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi harus melalui
pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu. Fungsi-fungsi manajemen menurut Terry
(dalam Jazuli, 2001: 35) yang membentuk manajemen sebagai salah satu proses
dinamis meliputi fungsi-fungsi (1) Perencanaan (planning), (2) Pengorganisasian
(organizing), (3) Penggerakan (actuating), (4) Pengawasan atau evaluasi
(controlling).
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah suatu proses untuk menetapkan apa yang ingin dicapai
dan bagaimana cara mencapainya (Setyobudi dkk, 2000: 6). Dalam semua
kegiatan yang bersifat managerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian
tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu dari pada fungsi
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasi, pengawasan (Swasta dkk, 1988:
90). Perencanaan (planning) merupakan proses untuk menentukan rencana yang
dilakukan oleh seorang perencana (planner). Rencana adalah dasar pengendalian
dari tujuan yang hendak dicapai. Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan sebelum usaha dimulai hingga proses usaha masih berlangsung (Jazuli,
2001: 35).
Perencanaan berarti penggambaran di muka hal-hal yang harus dikerjakan
dan cara bagaimana mengerjakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
15
ditentukan, agar benar-benar tujuan dari usaha bersama bisa tercapai. (Swasta dkk,
1988: 91). Menurut Swasta dkk, (1988: 92-93), perencanaan memiliki bentuk-
bentuk: (1) Tujuan, merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan
diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu. (2)
Kebijakan, adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran
dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
Adanya bentuk dari kedua perencanaan tersebut diharapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan tujuan dapat dilaksanakan dengan tepat sasaran.
Menurut Sukamdiyo (dalam Dasuki 1996: 37) manfaat dari perencanaan
adalah: (1) Sebagai bahan perwujudan dan koordinasi dari berbagai bagian untuk
mencapai tujuan organisasi. (2) Dapat menghindarkan keadaan yang tak terduga.
(3) Diperoleh efisiensi berkat dimanfaatkannya metode kerja yang sesuai. (4)
Memperlancar pendelegasian kekuasaan karena adanya kebijakan, prosedur, serta
jadwal yang telah ditetapkan. (5) Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan
selalu bercermin pada tujuan.
6. Pengorganisasian (organizing)
Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani),
yang berarti alat. Adanya satu alat produksi saja belum menimbulkan organisasi,
setelah diatur dan dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya
seperti manusia, bahan-bahan dan sebagainya timbulah keharusan untuk
mengadakan kerjasama secara efisien dan efektif dan dapat hidup sebagaimana
mestinya, keadaan seperti ini dapat membentuk suatu organisasi (Swastha 1998:
13).
16
Pengorganisasian diproses organisator (manager), hasilnya disebut
organisasi yang merupakan wadah, lembaga atau kelompok fungsional ketika
proses manajemen berlangsung. Organisator tugasnya ialah untuk mendirikan
organisasi dan mengurus agar organisasinya ini bekerja dengan baik Ruiter (1998:
335). Pengorganisasian merupakan wujud proses penyesuaian antara struktur
organisasi dengan tujuan, sumber daya, aktivitas yang akan dan sedang dilakukan
dengan lingkungan tempat aktivitas dilangsungkan. Proses di dalam
pengorganisasian terdapat kegiatan pembagian pekerjaan diantara anggota
kelompok (organisasi) serta membuat beberapa organisasi yang baik mempunyai
kegiatan atau pekerjaan yang jelas.
7. Penggerakan (actuating)
Penggerakan adalah kegiatan menggerakkan anggota-anggota kelompok
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas masing-masing (Herujito
2001: 27). Penggerakan berkaitan erat dengan manusia sebagai pelaku.
Pelaksanaan unsur manajemen ini terkadang menemui hambatan, hal ini
disebabkan manusia memiliki sifat, perilaku dan tingkat emosi yang berbeda
antara satu dengan lainnya. Untuk itu peranan seorang manajer sebagai pimpinan
perlu membina hubungan baik dengan bawahannya sebagai pelaksana serta
memberikan motivasi dan bimbingan agar dapat membantu kelancaran
pemenuhan kewajiban dan pelaksanaan tugas masing-masing secara efektif dan
efisien dengan kesadaran penuh.
17
8. Pengawasan (controlling)
Pengawasan merupakan fungsi seorang manajer dalam melaksanakan
penilaian dan mengendalikan jalannya operasi atau suatu kegiatan badan usaha
yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah telah ditetapkan (Sudianto,
1989: 169).
Menurut Jazuli (2001: 41) pengawasan adalah kegiatan manajer atau
pimpinan dalam mengupayakan agar pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan dan tujuan yang telah ditentukan.
2.1.5 Faktor-faktor dalam Manajemen
Agar manajemen dapat dilaksanakan dengan baik, harus dapat dikerahkan
sebaik-baiknya faktor yang ada di dalam manajemen. Adapun faktor-faktor yang
ada di dalam manajemen (Bastomi, 1996: 50), yaitu Faktor Internal. Definisi
faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam lingkup manajemen Music
House yang menjadi faktor utama, yang menentukan kinerja dari manajemen
Music House.
Faktor internal diantaranya : (1) Manusia (Man), Manusia adalah orang-
orang yang terlibat dalam manajemen digunakan sebagai awal melakukan
kegiatan produksi dalam mempersiapkan suatu usaha. Modal atau uang dapat
dijadikan sebagai penunjang utama yang tidak dapat digantikan oleh faktor
lainnya. (2) Alat (Material), Faktor yang sangat menentukan kualitas recording
adalah alat yang digunakan Music House dalam aktivitas recording, artinya
semakin bagus alat yang digunakan semakin bagus pula kualitas hasil recording
18
yang dihasilkan oleh Music House. Setiap perusahaan rekam memiliki sistem
yang berbeda-beda, begitu juga dalam masing-masing perusahaan memiliki
aktivitas dan tujuan berbeda sehingga setiap perusahaan memerlukan penanganan
tersendiri oleh ahlinya.
2.2 Sejarah Recording
Menurut Rosen (2007: 1) Recording pertama kali ditemukan satu abad
lampau tepatnya tahun 1857 ketika Thomas Alfa Edison menemukan alat
recording yang bernama cyilinder phonograp. Recording mulai popular di
kalangan seniman pada tahun 1950-an yaitu saat peran phonograph dan recording
optical digantikan oleh tape recording. Proses pengembangan tape recording
sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri musik pada saat itu, karena
dengan tape recording proses edit menjadi lebih mudah dan pemberian efek fade
in dan fade out dapat dilakukan. Jika sebelumnya seorang musisi harus
membawakan lagu dengan sempurna saat direkam, dengan adanya tape recording
proses penambalan dan edit menjadi lebih mudah. Fungsi yang lain setiap
berbagai kesalahan rekam dapat diperbaiki dengan mudah.
Menurut Leo (2000: 4) Indonesia mulai mengenal recording pada tahun
1950-an dengan dua tempat yang menjadi pusat rekaman yaitu Lokananta di
Surakarta dan Irama di Menteng Jakarta. Pada awal tahun 1970 didaerah
Bandengan Selatan Jakarta Kota, Dick Tamini mendirikan studio rekaman Dimita.
Studio Dimita inilah yang menjadi awal berkembangnya musik pop di Indonesia.
Studi Dimita juga menjadi tempat lahirnya Koes Bersaudara, Panbers, Dara
19
Puspita, dan Rasela. Legenda musisi Indonesia tersebut melakukan aktivitas
rekam yang menghasilkan karya-karya yang masih utuh hingga sekarang. Setelah
itu di Indonesia muncul studio rekaman berikutnya yaitu Remaco yang dipimpin
Yamin Wijaya. Di Remaco terlahir nama-nama besar seperti Bimbo, D’Lloyds,
The Mercy’s dan Koes Bersaudara yang pada tahun 1967 berganti nama menjadi
Koes Plus pun pindah ke tempat ini. Pada awal tahun 1980-an Remaco hancur dan
sejak saat itu Remaco hanya mengandalkan sejumlah master rekamannya baik
sejak era piringan hitam maupun kaset rekaman.
Pada tahun 1990 hingga 2000 perkembangan industri musik Indonesia
semakin pesat. Hal ini ditandai dengan adanya Sony Music BMG, Musica,
Universal, EMI, Warner Musik Indonesia dan Sony Entertainment. Nama tersebut
merupakan perusahan rekam terbesar di Indonesia yang menampung artis ataupun
musisi-musisi Indonesia. Industri musik ini memiliki presentase kira-kira
mencapai 40% - 50% dari omzet industri rekaman di Indonesia. Total omzet
industri musik di Indonesia sekitar Rp. 800-900 miliar per tahun dimana 40%
untuk musik asing. Untuk selanjutnya secara royalti didominasi perusahaan rekam
tersebut dan sisanya sekitar 60% untuk musik Indonesia. Potensi yang besar akan
bisnis rekam menjadikan studio atau perusahan rekam banyak diminati. Setelah
memasuki tahun 2000 ke atas banyak munculnya studio recording di Indonesia.
Dan hampir setiap kota, baik kota besar atau kecil sudah banyak perusahaan
rekam yang beredar dan berkembang. (Sutadi dalam Leo 2000: 1).
20
2.3 Manajemen Pemasaran
Menurut Damanik (2013: 1) Promosi merupakan Variable Marketing Mix
(gabungan kegiatan pemasaran) yang digunakan perusahaan untuk mengadakan
komunikasi dengan pasarnya. Sifat produk atau jasa adalah sebagus apapun
produk atau jasa yang akan ditawarkan pada konsumen, bila konsumen tersebut
belum mendengar atau merasakan dari produk/jasa terebut, maka mereka tidak
akan membelinya. Promosi pada hakikatnya adalah sebuah kegiatan yang
dimaksudkan untuk menyampaikan mempromosikan suatu barang atau jasa pada
pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan yang
paling penting adalah tentang keberadaannya sehingga akan mengubah sikap
ataupun mendorong konsumen untuk menggunakan produk/jasa tersebut.
Definisi promosi yang lain adalah upaya membujuk, menginformasikan
dan mempengaruhi suatu keputusan pembelian (Kurtz 2002: 129). Hal itu
dilakukan agar promosi dapat mengakibatkan keinginan para individu atau
konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan. Maka harus
diusahakan setiap pihak yang menjalankan promosi untuk menggali strategi agar
konsumen dapat terpengaruh dan memutuskan untuk membeli suatu produk atau
jasa. Kata atau kalimat yang digunakan dalam berpromosi harus menarik,
sehingga akan memberikan kesan bahwa pembeli tidak menghendaki produk atau
jasa yang lain selain dari barang yang ditawarkan kepadanya.
Komponen dalam promosi menurut Kismono (2001: 157) terdiri dari enam
variable yaitu : (1) Iklan, (2) Personal Selling, (3) Promosi dari mulut ke mulut,
(4) Publik relation, (5) Publisitas, (6) Promosi Penjualan.
21
1. Iklan, merupakan promosi yang sangat dikenal oleh masyarakat konsumen,
hampir setiap saat konsumen mendengar atau membaca iklan baik dimedia cetak
maupun media elektronik. Iklan didefinisakan sebagai komunikasi non personal
yang dibiayai sponsor (organisasi maupun individu) melalui berbagai media.
Media yang digunakan meliputi : surat kabar, televisi, direct mail, (katalog atau
brosur), radio dan lain sebagainya.
Iklan dapat dikategorikan menjadi : Retail Advertising, yaitu iklan yang
digunakan oleh pengecer untuk mempengaruhi konsumen, Trade advertising,
yaitu iklan yang dilakukan oleh konsumen untuk mempengaruhi perantara
pemasaran pedagang besar dan produsen. Industrial Advertising adalah iklan
yang yang dilakukan produsen untuk mempengaruhi produsen-produsen lain yang
mungkin menggunakan produknya. Intitusional Advertising, yaitu periklanan
yang ditujukan bukan untuk menjual produk, namun untuk lebih memperkenalkan
institusi atau organisasi perusahaan.
2. Personal Selling, atau penjualan personal adalah komunikasi tatap muka
langsung untuk mempromosikan barang atau jasa menemukan prospek penjualan,
dan memberikan pelayanan pasca penjualan. Sifat penjualan personal adalah (1)
Melibatkan hubungan yang interaktif, (2) Memungkinkan semua jenis hubungan
berkembang, sehingga meningkatkan minat pelanggan, (3) membuat pembeli
merasa berkewajiban untuk mendengar wiraniaga dan memberikan respon balik.
3. Promosi dari mulut ke mulut terjadi jika konsumen mulai membicarakan, baik
secara positif atau negatif. Menurut White House Office terungkap bahwa
22
konsumen yang tidak puas terhadap produk atau jasa cenderung akan
menceritakan pengalaman buruknya kepada sembilan orang temannya.
Untuk mengurangi efek negatif dari promosi dari mulut ke mulut tersebut,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen. Seperti : (a)
menumbuhkan cerita positif dengan membuat hal biasa menjadi tidak biasa. (b)
Melonggarkan kebijakan pengembalian produk, periksa produk lebih teliti
sebelum produk itu meninggalkan produk. (c) memberikan pelayanan lebih dari
apa yang diharapkan konsumen. (d) Mendengarkan keluhan konsumen dan
membantu mereka untuk menyelesaikan masalah. (e) memperhatikan lingkaran
pengaruh promosi dari mulut ke mulut.
4. Publik relation, atau hubungan masyarakat merupakan fungsi manajemen
yang mengevaluasi sikap masyarakat, mengambil kebijakan-kebijakan sesuai
dengan kepentingan publik dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlakukan
agar publik dapat memahami dan menerima produk perusahaan.
5. Publisitas, merupakan segala bentuk informasi tentang individu, produk,
organisasi yang mengalir kepada masyarakat melalui media massa tanpa
membayar dan diluar kontrol sponsor. Publisitas merupakan bagian dari hubungan
masyarakat. Publisitas mempunyai manfaat, salah satunya untuk menumbuhkan
kesadaran konsumen akan produk perusahaan dan membentuk citra positif.
2.4 Kerangka Berpikir
Perkembangan produksi musik pada Music House muncul sebagai sarana
produksi jasa rekam di kota Semarang. Produksi jasa rekam ini melakukan
23
kegiatan manajemen proses recording dengan cara mengatur keperluan pencatatan
dan berbagai macam pemasaran, dengan tujuan agar produksi ini dapat dikenal di
masyarakat umum.
Kerangka berfikir pada penelitian ini diarahkan tentang tata cara Music
House dalam mengatur segala sesuatu tentang kebutuhan sebagai media rekam.
Music House sendiri berharap dengan melakukan upaya promosi tersebut untuk
selanjutnya dapat dikenal oleh masyarakat umum. Berpijak dari pendapat diatas,
maka kerangka berfikir “Manajemen Music House dalam mempromosikan hasil
Recording.
Skema 1: Kerangka Berpikir
Kepuasan Masyarakat Pengguna Jasa Recording
Music House
Manajemen Usaha Produk Music House
- Material
- Metode
- Proses Produksi
Manajemen Music House
Manajemen Organisasi Music
House
- Landasan Hukum
- Bentuk Organisasi
- Administrasi
- Program Kerja
Manajemen Pemasaran
- Pemasaran Radio
- Pemasaran Sosial
Media
- Pemasaran
Sponsorship
91
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Manajemen Music
House Dalam Mempopulerkan Hasil Recording diperoleh simpulan sebagai
berikut: Music House sebagai penyedia layanan musik, terutama dalam bidang
recording mempunyai kualitas layanan yang baik. Kualitas tersebut dirangkum
melalui beberapa konsep kelola yang terdiri dari: (1) Manajemen administrasi, (2)
Manajemen pemasaran dan (3) Manajemen promosi yang teroganisir. Manajemen
yang dikembangkan Music House tentunya didapatkan dari beberapa proses dan
pengalaman pengelolaan sejak pendirian Music House sebagai perusahaan rekam.
Sistem pengelolaan administrasi Music House meliputi: (1) Perencanaan, adalah
seluruh perhitungan matang dari bermulanya ide mendirikan Music House,
penentuan lokasi, pemilihan alat recording hingga sistem pelayanan. (2)
Pengorganisasian, adalah langkah Music House dalam menentukan dan
menetapkan struktur organisasi yang bertanggung jawab terhadap setiap divisi. (3)
Penggerakan, adalah upaya dalam memaksimalkan sumber daya manusia demi
kualitas seluruh divisi yang ada di Music House. (4) Pengawasan, adalah upaya
koreksi untuk selalu mengetahui kekurangan di dalam Music House dengan tujuan
dapat memperoleh evaluasi dan meningkatkan kualitas layanan Music House.
92
Strategi atau sistem Pemasaran yang dilakukan Music House bertujuan
mengenalkan Music House sebagai perusahaan rekam. Adapun cara promosi yang
dilakukan Music House adalah: (1) Promosi melalui radio, (2) Pemasaran melalui
sosial media dan (3) Pemasaran dengan berpartisipasi atau bekerja sama sebagai
sponsorship acara. Setiap strategi pemasaran tersebut tentunya memiliki tujuan
dengan target pasar dan sasaran yang berbeda-beda. Strategi Music House dalam
mempertahankan eksistensi sebagai penyedia layanan jasa dalam bidang musik
yang bertujuan untuk menjaga pelanggan agar tidak berpindah ketempat lain.
Adapun strategi yang dilakukan Music House adalah: (1) Strategi hubungan, (2)
Strategi pemberian garansi, (3) Strategi jaminan tanpa syarat, (4) Strategi
Penanganan keluhan yang efektif dan (5) Strategi peningkatan kinerja.
Pada perkembangan manajemen Music House dalam usahanya dibidang
recording, tentunya tidak lepas dari beberapa faktor pendukung dan faktor yang
menghambat tata kerja perusahaan. Faktor-faktor yang mendukung pengelolaan
Music House sehingga dapat bertahan hingga sekarang antara lain: (1) Kapasitas
alat recording yang memadai, (2) Kerja sama yang baik dan berkelanjutan antar
Manajemen Music House, (3) General Manager yang telah melakukan langkah-
langkah manajemen dengan baik dan tepat. Faktor penghambat manajemen Music
House adalah luas dan lingkungan Music House. Kantor Music House berukuran
tidak terlalu luas bagi sebuah studio recording. Aktivitas dari banyaknya
pelanggan yang sedang menunggu proses recording sedikit banyak mengganggu
kenyamanan warga sekitar, mengingat lingkungan Music House berada di
pedesaan.
93
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disampaikan saran-saran dari
peneliti sebagai berikut.
1. Music House hendaknya mencari solusi untuk pengadaan tempat yang agak
luas dan menambah kapasitas daya listrik supaya proses recording berjalan
maksimal.
2. Music House diharapkan tetap memperhatikan dan menyediakan alat-alatnya,
baik alat musik atau alat recording. Agar meminimalisir kendala kerusakan
mendadak, melihat jarak tempuh pembelian alat cukup jauh.
3. Music House diharapkan selalu menaikkan taraf produksi dan meningkatkan
kualitas pelayanan, dengan pengemasan yang lebih menarik secara cepat dan
singkat berupa ide kreatif kepada pelanggan.
94
DAFTAR PUSTAKA
Bastomi, Suwaji. 1992. Wawasan Seni. Semarang: IKIP Press Semarang.
_______. 1996. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Yayasan Pendidikan Islam
Teuku Umar Rosen, Vidi. 2007. Home Recording.
www.komunitasbengkelmusik/artikel/homerecording.html (11/07/2013)
Boone, Louise E & David L. Krutz. 2002. Pengantar Bisnis, Edisi 1, Terjemahan Fadrinsyah Anwar, Emil Salim, Kusnedi, Jilid 2. Jakarta: Rajawali Press
Damanik & Weber. 2006. Perencanaan Ekowisata Dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: ANDI
Handoko, Hani, T. 1995. Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Bandung:
Bumi Aksara.
Herujito, Yayut, M. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: PT. Grasindo
Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Dikti
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Jazuli, M. 1994. Telaah Teoritis Seni Tari Semarang: IKIP Semarang Press.
_______. 2001. Manajemen Produksi dalam Seni Pertunjukan. Yogyakarta:
Yayasan Lentera Budaya.
Kismono, Gugup. 2001. Pengantar Bisnis Edisi 1, Cetakan 1, Yogyakarta: BPFE
Leo,Bens. 2000. News Music. Online. https://fortisrecord.wordpress.com/2010/12
sejarah-industri-musik-dan rekaman-indonesia (22/07/13)
Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya
Ruiter, D. 1998. Manajer Tingkat Tengah. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Swastha, Basu, Dkk. 1988. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty
Sudianto, Akur, dkk. 1989. Ekonomi Koperasi 3 Program Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT. Intan Pariwara
95
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif). Bandung: Alfabeta
Totok Sumaryanto. 2010. Metodologi Penelitian 2. Semarang: Universitas Negeri
Semarang
Westra Pariata. 1980. Aneka Sari Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Balai
Pembinaan Akademi Administrasi Negara.