Malaria.ppt

25
MALARIA BY “ABSHOR

Transcript of Malaria.ppt

Page 1: Malaria.ppt

MALARIABY

“ABSHOR”

Page 2: Malaria.ppt

DEFINISI• Apakah malaria itu?????? Pada awalnya dianggap penyebab malaria adalah udara

yang buruk (mal=buruk, aria= udara). Penyakit ini mempunyai berbagai sinonim ada yang menyebutnya penyakit hutan , kuro dan dunia barat menyebutnya paludism.

• Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit kecil yang disebut protozoa dari genus plasmodium.

• Ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopeles betina dari berbagai varietas . Terdapat lebih dari 250 varietas nyamuk Anopheles tapi hanya kira -kira 50 saja yang diketahui dapat menjadi vektor malaria. Dan manusia adalah satu – satunya reservoar alami.

Page 3: Malaria.ppt

Anatomi dan fisiologi Darah• Sel darah merah atau eritrosit adalah jenis

sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang

• Sel darah merah adalah salah satu contoh sel yang tidak berinti

• Sel darah merah berbentuk pipih dan cekung pada bagian tengahnya, dan lebih terang dari bagian tepinya, Bentuk ini menguntungkan karena permukaannya menjadi lebih luas untuk proses difusi gas (dibandingkan bentuk bola atau kubus), eritrosit tidak memiliki inti, tidak dapat menembus dinding kapiler darah dan berwarna kekuning-kuningan.

• Eritrosit Terdiri atas air, Hb, protein dan Lipid. Hb adalah protein eritrosit yang berfungsi dalam mentransport O2.

Page 4: Malaria.ppt

• Kelainan Eritrosit•

1. Ukuran / Size•

Kelainan morfologi eritrosit karena berbeda-beda ukuran adalah Anisositosis

Ukuran normal berdiameter rata-rata 7 mikron = normositer

• Ukuran lebih kecil dari 7 mikron = mikrositer

• Ukuran lebih besar dari 7 mikron = makrositer•

2. Warna •

Kelainan morfologi eritrosit karena bentuk yang tidak bikonkaf sempurna dapat dililihat dari warna / kepucatan eritrosit.

Eritrosit normal pucat 1/3 bagian = normokrom

• Eritrosit yang pucat lebih besar dari 1/3 bagian = hipokrom

• Eritrosit yang tidak pucat = hiperkrom•

3. Bentuk•

Eritrosit yang rusak akan memiliki bentuk-bentuk yang tidak biasa dan spesifik pada penyakit-penyakit tertentu. Contoh bentuk abnormal eritrosit yaitu bentuk bulan sabit, bentuk hlem, bentuk target, bentuk seperti durian / irregular, bentuk pensil, bentuk tetesan atau teardrop dll.

Page 5: Malaria.ppt

• pada orang dewasa sel darah merah berjumlah sekitar 5 juta sel/mm³ darah pada laki-laki dan 4juta sel/mm³ darah pada perempuan

• pada orang dewasa sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang pipih, sedangkan pada janin sel darah merah dibentuk dalam hati dan limfa

• setelah berumir 120 hari, sel darah merah akan mati dan diubah menjadi bilirubin atau zat warna empedu

• Eritrosit berperan terutama dalam transport gas. Ukurannya sekitar 7,5µm,

• Eritrosit didedikasikan sepenuhnya untuk mentransport gas respirasi (O2 & CO2). O2 merupakan gas yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh kita untuk proses metabolisme. Sedangkan CO2 merupakan gas buangan yang harus dikeluarkan dari tubuh. Eritrosit tidak memiliki mitokondria sehingga energi yang diperolehnya berasal dari metabolisme anaerob (tidak membutuhkan O2). Oleh karena itu eritrosit tidak akan mengkonsumsi O2 yang ditransportnya. Hal ini membuat eritrosit sebagai pentransport yang ’efisien’ dan ’profesional’.

Page 6: Malaria.ppt

• Bagaimana eritrosit dibentuk? Pembentukan eritrosit atau disebut juga eritropoiesis terjadi di sumsum merah yang terletak pada tulang belakang, sternum (tulang dada), tulang rusuk, tengkorak, tulang belikat, tulang panggul serta tulang-tulang anggota badan (kaki dan tangan).

• setelah berumir 120 hari, sel darah merah akan mati dan diubah menjadi bilirubin atau zat warna empedu

• Eritrosit ini memiliki waktu hidup yang relatif pendek. Hal ini disebabkan gangguan mekanis dan kondisi internal eritrosit itu sendiri. Tidak adanya inti menyebabkan eritrosit memiliki sejumlah keterbatasan. Eritrosit tidak mampu mensintesis protein untuk tumbuh, atau untuk memperbanyak diri. Eritrosit lama kelamaan akhirnya menjadi tua dan kehilangan fleksibilitasnya. Eritrosit menjadi kaku dan rapuh.

Eritrosit pada penderita malaria

Page 7: Malaria.ppt

ETIOLOGI Plasmodium adalah parasit yang termasuk vilum Protozoa, kelas sporozoa. Terdapat empat spesies Plasmodium pada manusia yaitu :

1. Plasmodium vivax menimbulkan malaria vivax (malaria tertiana ringan).

2. Plasmodium falcifarum menimbulkan malaria falsifarum (malaria tertiana berat), malaria pernisiosa dan Blackwater faver.

3. Plasmodium malariae menimbulkan malaria kuartana, dan 4. Plasmodium ovale menimbulkan malaria ovale.

Keempat spesies plasmodium tersebut dapat dibedakan morfologinya dengan membandingkan bentuk skizon, bentuk trofozoit, bentuk gametosit yang terdapat di dalam darah perifer maupun bentuk pre-eritrositik dari skizon yang terdapat di dalam sel parenkim hati.

Page 8: Malaria.ppt

Plasmodium

Eritrosit yang terinfeksi P.vivax

Page 9: Malaria.ppt

HISTOLOGI

Page 10: Malaria.ppt

PROTEIN ERITROSIT

PROTEIN ERITROSIT

Protein respiratorik

Protein respiratorik

Protein non respiratorikProtein non respiratorik

StromatinFungsi : kerangka atau stroma sel

Hemoglobin Fungsi : proses respirasi

(mengikat O2 & membebaskan CO2)

KEADAAN ABNORMAL ERITROSIT KEADAAN ABNORMAL ERITROSIT

Makrosit : diameter > 9 m.Mikrosit : diameter < 6 m.Anisositosis : ukuran bervariasi.Poikilositosis : bentuk abnormal.

Makrosit : diameter > 9 m.Mikrosit : diameter < 6 m.Anisositosis : ukuran bervariasi.Poikilositosis : bentuk abnormal.

Page 11: Malaria.ppt

♂ : 5,4 juta / mm3

♀ : 4,8 juta / mm3 Sferis Bikonkaf Inti (-) Organela (-) Diameter 7,5 m, tebal tepi 2,6 m,

tebal tengah 0,8 m. Dalam cairan hipotonik : bengkak

ruptur hemolisis Erythrosit Ghost.

Dalam cairan hipertonik : mengkerut (crenation)

ERITROSIT(SEL DARAH MERAH)

ERITROSIT(SEL DARAH MERAH)

Page 12: Malaria.ppt
Page 13: Malaria.ppt

pAToFISIOLOGI

Page 14: Malaria.ppt

Infeksi Plasmodium

manusia

alami

induksi

gigitan nyamuk anopheles betina yang mengandung parasit malaria

jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia, misalnya melalui transfuse darah, suntikan, atau

pada bayi yang baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (congenital)

- Pecahnya eritrosit yang mengandung parasit

- Fagositosis eritrosit yang mengandung dan tidak mengandung parasit

- Akibatnya terjadi anemia dan anoksia jaringan dan hemolisis intravaskuler

- Pelepasan mediator Endotoksin-makrofag

- Pada proses skizoni yang melepaskan endotoksin, makrofag melepaskan berbagai mediator endotoksin.

- Pelepasan TNF

- Merupakan suatu monokin yang dilepas oleh adanya parasit malaria. TNF ini bertanggung jawab terhadap demam, hipoglikemia, ARDS.Sekuetrasi eritrosit

- Eritrosit yang terinfeksi dapat membentuk knob di permukaannya. Knob ini mengandung antigen malaria yang kemudian akan bereaksi dengan antibody. Eritrosit yang terinfeksi akan menempel pada endotel kapiler alat dalam dan membentuk gumpalan sehingga terjadi bendungan

Penghancuran eritrosit

Page 15: Malaria.ppt

GEJALA KLINIS

Infeksi malaria

kemoprofilaktis

Jenis plasmodium

Daerah asal infeksi

umur

Keadaan kesehatan dan nutrisi

Page 16: Malaria.ppt

Manifestasi Umum Malaria

Keluhan prodromal terjadi sebelum terjadinya demam

kelesuanMalaiseSakit kepalaMerasa dingin punggungNyeri sendi dan tulang

Diare ringandemam ringanAnoreksiaPerut tak enak

Page 17: Malaria.ppt

Trias Malaria1. Periode dingin

Mulai menggigil, seluruh badan bergetar Meningkatnya temperatur

2. Periode panas Muka penderita memerah. Nadi cepat Panas badan tetap tinggi beberapa jam berkeringat

3. Periode Berkeringat Penderita berkeringat banyak dan temperatur

menurun Penderita merasa sehat

Trias malaria lebih sering terjadi pada infeksi P vivak

Page 18: Malaria.ppt

Manifestasi Klinik Infeksi Plasmodium

Plasmodium MasInkubasi ( hari)

Tipe Panas (jam)

Relaps Recrudensi Manifestasi Klinik

Falsifarum

Vivax

Ovalemalariae

12 (9-14)

13 (12-17) 12 bulan

17 ( 16-18)28 ( 18-40)

24,36,48

48

4872

--

++

++--

+

--

--+

Gejala gastrointestinal ; hemolisis;anemia;ikterus hemoglobinuria;syok;gejala serebral;edema paru;hipoglikemia;gangguan kehamilan;kelainan retina;kematianAnemia kronik;splenomegali ruptur limpaSama dengan vivaxRekrudensi sampai 50 thn;splenomegali menetap;limpa jarang ruptur;sindroma nefrotik.

Page 19: Malaria.ppt

DIAGNOSA • Pemeriksaan tetes darah untuk malaria

Untuk menemukan adanya parasit malaria

• Tetesan preparat darah tebalCara terbaik untuk menemukan parasit malaria

• Tetesan darah tipisUntuk identifikasi jenis plasmodium

• Tes antigen P-F Untuk mendeteksi antigen dari P.Falciparum

• Tes SerologiMemakai tehnik indirect fluorescent antibody test.Berguna mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap malaria atau pada keadaan dimana parasit sangat minamal.

• Pemeriksaan PCRSangat peka dengan teknology amplifikasi DNA. Waktu yg dipakai cepat dan sensitifitas maupun spesifitasnya tinggi.

Page 20: Malaria.ppt

KOMPLIKASI PENYAKIT MALARIA• Malaria serebral• Gagal ginjal akut• Kelainan Hati• Hipoglikemia• Malaria Hemoglobinuria• Malaria Algid• Kecenderungan pendarahan• Edema paru• Manifestasi gastrointestinal• Hiponatremi

Page 21: Malaria.ppt

MALARIA PADA KEHAMILAN

• Sering dijumpai pada saat kehamilan pada trisemester I dan II disebabkan karena penurunan imunitas selama kehamilan.

• Faktor penyebab turunnya respon imun pada kehamilan :– hormon steroid dan gonodotropin, alfa

foetotropin dan limfosit

Page 22: Malaria.ppt

Komplikasi pada kehamilan :• Abortus• Anemia• Bayi lahir dengan berat badan rendah• Gangguan fungsi ginjal• Edema paru• Hipoglikemia• Malaria kongenital

Page 23: Malaria.ppt

MALARIA PADA TRANSFUSI DARAH

• Malaria dapat terinfeksi melalui transfusi darah donor

• Inkubasi berkisar 16-23 hari ( bervariasi P falsifarum 8-29 hari, p vivax 8-30 hari )

• Jika setelah 3 bulan orang yang telah mendapatkan transfusi darah terjadi demam yang tidak jelas penyebabnya, maka harus dibuktikan terhadap infeksi malaria dengan pemeriksaan darah tepi berkali- kali tiap 6-8 jam.

Page 24: Malaria.ppt

Penanganan penderita malaria tanpa komplikasi

Prinsipnya :• Penderita tergolong malaria biasa ( tanpa komplikasi ) atau

penderita malaria berat ( dengan komplikasi ), penderita dengan komplikasi berat memakai obat parenteral, malaria biasa diobati peroral

• Penderita malaria harus mendapatkan pengobatan yang efektif, tidak terjadi kegagalan pengobatan dan mencegah terjadinya transmisi yaitu dengan pengobatan ACT

• Pemberian pengobatan dengan ACT harus berdasarkan hasil pemeriksaan malaria yang positif dan dilakukan monitoring efek

• Pengobatan malaria klinis memakai obat non ACT

Page 25: Malaria.ppt

Pengobatan penderita malaria• Golongan artemesin

contoh : artesunat,artemeter,artemesin• Golongan ACT

contoh : kombinasi artesunate + amodiakuin• Golongan non ACT

contoh : klorokuin difosfat, SP, Kina sulfat, primakuin