MAKALAH.docx

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekspresi seni di muka bumi ini tidaklah seragam. Perbedaan budaya, kondisi sosial, ekonomi, politik dan perbedaan alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda dan beragam. Keragaman seni berkembang sesuai kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Setiap zaman dan setiap lingkungan budaya memberi batasannya sendiri tentang seni.Manifestasi atau ungkapan rupa dapat kita jumpai pada berbagai ilustrasi pada buku, iklan, motif hias, lukisan, patung, keramik, anyaman tikar, kursi rotan, desain ruang dalam, taman, desain perhiasan, mebel, desain otomotif, desain hand phone dan karya seni lainnya yang merupakan hasil kreasi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam pengertian luas, seni rupa dapat dipahami sebagai produk atau sebagai kemahiran atau sebagai kegiatan mencipta atau kegiatan kreasi. Dalam pengertian terbatas seni rupa dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk ungkapan seni yang mengekspresikan pengalaman hidup, pengalaman estetis atau artistik manusia dengan menggunakan beragam unsur seni (seperti: unsur rupa dan atau unsur gerak dan atau unsur bunyi) untuk menghasilkan susunan atau struktur

description

BAB IIIPEMECAHAN MASALAH3.1. Cara Memberikan Bimbingan Keterampilan Menulis Huruf Kecil Sesuai Metode SASKegiatan pembelajaran menulis huruf kecil dengan metode SAS dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Suriyadi, 1990:35).1. guru bercerita atau berdialog dengan murid atau siswa berdialog dengan siswa.2. memperhatikan gambar yang berkenaan dengan cerita3. menulis beberapa kalimat yang diambil dari isi cerita4. menulis satu kalimat yang diambil dari isi cerita5. menulis kata-kata sebagai uraian dari

Transcript of MAKALAH.docx

Page 1: MAKALAH.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekspresi seni di muka bumi ini tidaklah seragam. Perbedaan budaya, kondisi

sosial, ekonomi, politik dan perbedaan alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda

dan beragam. Keragaman seni berkembang sesuai kebudayaan masyarakat yang

bersangkutan. Setiap zaman dan setiap lingkungan budaya memberi batasannya sendiri

tentang seni.Manifestasi atau ungkapan rupa dapat kita jumpai pada berbagai ilustrasi

pada buku, iklan, motif hias, lukisan, patung, keramik, anyaman tikar, kursi rotan,

desain ruang dalam, taman, desain perhiasan, mebel, desain otomotif, desain hand

phone dan karya seni lainnya yang merupakan hasil kreasi manusia dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam pengertian luas, seni rupa dapat dipahami sebagai produk atau sebagai

kemahiran atau sebagai kegiatan mencipta atau kegiatan kreasi. Dalam pengertian

terbatas seni rupa dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk ungkapan seni yang

mengekspresikan pengalaman hidup, pengalaman estetis atau artistik manusia dengan

menggunakan beragam unsur seni (seperti: unsur rupa dan atau unsur gerak dan atau

unsur bunyi) untuk menghasilkan susunan atau struktur karya seni rupa yang dapat

dilihat, diamati, diraba, didengar atau diapresiasi oleh publik atau penikmat seni.

Karakteristik seni rupa ditandai oleh beberapa sifat khusus yang

membedakannya dari kegiatan lainnya. Salah satu sifat utama seni rupa adalah sebagai

objek maupun wahana pengembangan kreativitas penciptanya melalui upaya-upaya

eksplorasi dan eksperimentasi segi konseptual maupun bentuk ungkapan seninya

sehingga praktek seni rupa menjadi bagian dari aktivitas kreatif manusia sehari-hari.

Dengan kata lain pengertian seni rupa seperti halnya seni bersifat majemuk,

dinamis, bergerak bebas, mengakomodasi begitu banyak kecenderungan individual yang

khas yang tidak lagi patuh pada suatu klasifikasi kronologis-historis maupun dalam

klasifikasi aliran yang dianutnya. Konsep seni rupa berkembang sejalan dengan

kehidupan masyarakat yang terus berkembang.

Page 2: MAKALAH.docx

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan perbedaan antara seni rupa, seni musik, dan seni tari ?

2. Mengapa seni rupa pada masa lalu dikatakan sebagai karya seni awet ?

3. Sebutkan perbedaan antara seni rupa dua dan tiga dimensi berikan contoh.

4. Sebutkan beberapa unsur seni rupa.

5. Dalam berkarya seni rupa dikenal dua bahan utama. Jelaskan.

6. Apa yang dimaksud dengan seni kriya dan berikan contoh yang ada di

daerahmu.

7. Jelaskan pengertian dari membutsir, mekrame, meronce, membatik,

memahat, menggambar, melukis, mengukir, dan 3M.

8. Jelasakan apa yang dimaksud dengan desain interior.

9. Jelaskan perbedaan kolase, montase, dan mozaik.

10. Dalam berkarya seni rupa dikenal beberapa istilah dalam mencetak yakni

cetak tinggi, cetak dalam, cetak timbul, cetak datar, cetak tunggal, cetak

rendah, cetak tembus, cetak sablon, dan cetak saring, jelaskan.

11. Sebutkan beberapa contoh karya seni rupa yang terdapat dalam kebudayaan

daerah asalmu dan kemukakan konsep pemikiran anda demi menjaga

kelestariannya.

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui

1. Perbedaan antara seni rupa, seni musik, dan seni tari.

2. Menjelaskan seni rupa pada masa lalu dikatakan sebagai karya seni awet.

3. Perbedaan antara seni rupa dua dan tiga dimensi berikan contoh.

4. Beberapa unsur seni rupa.

5. Dua bahan utama dalam berkarya seni rupa.

6. Pengertian seni kriya dan contohnya yang ada di daerah.

7. Pengertian dari membutsir, mekrame, meronce, membatik, memahat,

menggambar, melukis, mengukir, dan 3M.

Page 3: MAKALAH.docx

8. Apa yang dimaksud dengan desain interior.

9. Perbedaan kolase, montase, dan mozaik.

10. Menjelaskan istilah mencetak dalam seni rupa cetak tinggi, cetak dalam,

cetak timbul, cetak datar, cetak tunggal, cetak rendah, cetak tembus, cetak

sablon, dan cetak saring.

11. Beberapa contoh karya seni rupa yang terdapat dalam kebudayaan daerah

asalmu dan kemukakan konsep pemikiran anda demi menjaga

kelestariannya.

Page 4: MAKALAH.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT SENI RUPA

Kemampuan bidang estetika dan budaya seakan dikesampingkan pada kondisi

sistem pendidikan nasional saat ini, karena lebih mengutamakan pengembangan

kemampuan dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan matematika. Hal ini kurang

mendukung upaya pembentukan kualitas kepribadian manusia Indonesia yang

diharapkan. Peran pendidikan seni merupakan salah satu kemampuan dibidang estetika

yang dapat mewujudkan manusia seutuhnya.

Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya

yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia. Karya seni merupakan suatu wujud

ekspresi yang bernilai dan dapat dirasakan secara visual maupun audio. Seni terdiri dari

musik, tari, rupa, dan drama/sastra.

Adapun perbedaan antara seni musik, seni tari, seni rupa dan seni drama/sastra

antara lain:

Seni rupa adalah cabang seni yang pencerapannya terutama melalui indera

penglihatan (mata). Cara penerapannya inilah yang terutama membedakan dengan jenis

seni lain seperti seni musik yang pencerapannya menggunakan indera pendengaran

(auditori). Walaupun demikian pembedaan dengan cara pencerapannya tidaklah terlalu

tepat karena jenis seni yang lain seperti seni tari dan seni drama, menggunakan

penglihatan dan pendengaran untuk menikmatinya. Karya seni rupa terwujud dari

unsur-unsur penbentuk seperti garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan

pencahayaan dengan acuan estetika yang dapat dilihat dan dinikmati secara fisik serta

memberi pengalaman batin kepada penikmatnya.

Seni musik adalah salah satu cabang seni yang menggunakan bunyi sebagai

media, ditinjau dari sumber bunyinya, bahannya dan cara memainkannya. Bahkan alat

yang digunakan ada yang ditala maupun tidak. Ada musik yang dibuat dengan

mengeksplorasi sumber bunyi yang dihasilkan oleh organ tubuh manusia seperti ; tepuk

tangan, bersiul, suara mulut, dan sebagainya, tetapi ada pula yang menggunakan alat-

Page 5: MAKALAH.docx

alat lainnya seperti; batu, bamboo, kayu, logam, dan sebagainya, dan ada pula yang

menggunakan alat-alat musik yang sengaja dibuat secara tradisional maupun

menggunakan tekhnologi canggih seperti; gamelan, angklung, rebana, piano, gitar,

biola, flute,saxophone, terompet dan sebagainya.

Seni tari merupakan salah satu cabang seni yang diekspresikan melalui ungkapan

gerak. Berbeda dengan seni lainnya seni tari termasuk seni yang tidak awet, karena tari

hanya bisa dinikmati sesaat dan akan lenyap sejalan dengan usianya. Pada hakikatnya

seni tari merupakan seni gerak, maka dari itu seni tari termasuk ke dalam seni visual

yang bisa dinikmati melalui indera penglihatan. Unsure-unsur seni tari yakni gerak,

tenaga, irama atau ritme dan ruang.

B. SEJARAH SENI RUPA

Dilihat dari sejarahnya seni rupa telah ada sejak zaman prasejarah dimana seni

rupa tumbuh dan berkembang sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan masyrakat. Sebagai fungsi mitologis karya seni rupa merupakan perwujudan

dari kepercayaan masyarakat tradisi akan mitologi yang berkembang dalam budaya

masyarakatnya. Fungsi religious karya seni rupa dipergunakan untuk menunjang ritual

dan kegiatan keagamaan melalui pemanfaatan simbol-simbol keagamaan. Fungsi praktis

karya seni rupa selain bersifat individual sebagai media ekspresi juga memiliki sifat

pragmatis untuk memenuhi fungsi praktis dan fisik sebagai benda-benda kebutuhan

sehari-hari. Seni rupa dapat juga berfungsi sebagai sarana mengkomunikasikan

informasi tertentu. Hal tersebutlah yang menyebabkan bahwa seni rupa dapat dikatakan

seni awet karena telah ada sejak dahulu dan terus berkembang hingga saat ini.

C. UNSUR- UNSUR DAN BAHAN UTAMA SENI RUPA

1) Unsur-unsur seni rupa

Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk

mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur itu terdiri dari :

Page 6: MAKALAH.docx

a. Titik /Bintik

Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud

dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau

berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.

b. Garis

Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna,

texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah

tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal,

horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak

lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide,

simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain

diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat

simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh simbol ekspresi garis serta kesan

yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan

warna-warnanya.

c. Bidang

Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari

hubungan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi,

menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran bidang dasar dalam seni rupa antara lain,

bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.

d. Bentuk

Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis

(form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata,

sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan

sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena

adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam

suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai

dan peran yang lainnya.

Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga

dimensi. Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut

Page 7: MAKALAH.docx

kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapesium dan lingkaran.

Sedang bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-

bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.

Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesan-kesan tersendiri

seperti :

1) Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan

statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.

2) Bentuk lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak. Bentuk

segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.

Dalam seni rupa, bentuk pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu :

1) Bentuk figuratif

Bentuk figuratif adalah bentuk-bentuk yang berasal dari alam (nature). Bentuk-

bentuk itu seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia ataupun alam lainnya.

2) Bentuk yang diabstraktif

Bentuk diabstraktif adalah bentuk figuratif yang telah mengalami perubahan atau

pengayaan bentuk yang kemudian cenderung kita sebut dengan istilah stilasi atau

deformasi. Di sini bentuk figuratif diubah hingga tinggal sarinya (esensinya) saja dan

menjadi bentuk baru yang kadangkadang hampir kehilangan ciri-ciri alaminya sama

sekali. Contoh bentuk ini, misalnya abstraksi manusia menjadi topeng atau wayang,

abstraksi binatang seperti burung garuda dan abstraksi tumbuhan seperti pada gambar-

gambar hiasan. Penggunaan bentuk-bentuk ini umumnya diterapkan pada karya-karya

seni dekoratif seperti pada batik, hiasan keramik, karya ukiran, dan lain-lain.

3) Bentuk abstrak

Bentuk abstrak sering disebut dengan bentuk non figuratif, artinya bentuk-bentuk

yang lahir bukan dari alam melainkan penyimpangan dari bentuk-bentuk alam. Ada tiga

macam bentuk abstrak, yaitu bentuk abstrak murni, abstrak simbolis, dan abstrak

filosofis. Bentuk abstrak murni ialah bentuk-bentuk yang sering disebut dengan bentuk-

bentuk geometris atau bentuk alam benda, misalnya segitiga, prisma, kursi, lemari,

sepatu, buku, rumah, dan lain-lain. Bentuk simbolis, misalnya huruf, tanda baca, rambu-

Page 8: MAKALAH.docx

rambu, lambang, dan lain-lain. Sedang abstrak filosofis ialah bentuk-bentuk yang

mempunyai nilai-nilai tertentu, misalnya agama, kepercayaan, dan lainnya.

e. Ruang

Ruang dalam arti yang luas adalah seluruh keluasan, termasuk di dalamnya hawa

udara. Dalam pengertian yang sempit ruang dibedakan menjadi dua, yaitu ruang negatif

dan ruang positif. Ruang negatif adalah ruang yang mengelilingi wujud bentuk, sedang

ruang positif adalah ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk.

f. Warna

Warna merupakan unsur penting dan paling dominant dalam sebuah penciptaan

karya desain. Melalui warna orang dapat menggambarkan suatu benda mencapai

kesesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya. Warna dapat dikelompokkan

berdasarkan jenis warna, sifat warna, dan makna warna.

1) Jenis warna

Dalam sistem Prang (The Prang System), warna dalam hal ini adalah pigmen yang

dapat dikelompokkan sebagai jenis-jenis warna sebagai berikut :

Warna primer, yaitu tiga warna pokok yakni merah, biru, dan kuning.

Warna sekunder / biner, yaitu perpaduan antara 2 warna primer dan menghasilkan

warna hijau, jingga dan ungu.

Warna intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dengan warna

sekunder, menghasilkan warna kuning hijau, hijau-biru, biru-ungu, merah-ungu,

merah-jingga, dan kuning-jingga.

Warna tertier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna intermediate

dan menghasilkan sebanyak 12 warna.

Warna quarterner, yaitu pencampuran warna intermediate dengan warna tertier

dan menghasilkan sebanyak 24 warna.

2) Sifat warna

Sifat warna dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : hue, value, dan intensity.

a) Hue

Page 9: MAKALAH.docx

Hue adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna,

seperti merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu, jingga, dan warna lainnya. Perbedaan

antara merah dengan biru, atau merah dengan kuning adalah perbedaan dalam hue.

b) Value

Value adalah istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna atau harga dari hue.

Untuk mengubah value, misalnya dari merah normal ke merah muda dapat dicapai

dengan cara menambah putih atau mempercair warna tersebut hingga memberi kesan

terang. Dan untuk memberi kesan gelap misalnya merah tua dapat dicapai dengan

menambah hitam. Value yang berada dipertengahan disebut middle value dan yang

berada di atas middle value disebut high value, sedang yang berada dibawahnya disebut

low value. Value yang lebih terang dari warna normal disebut tint dan yang lebih gelap

disebut shade. Close value adalah value yang berdekatan atau bersamaan dan kelihatan

lembut dan terang.

c) Intensity

Intensity atau chroma adalah istilah untuk menyatakan cerah atau suramnya

warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna yang intensitasnya penuh nampak

sangat mencolok dan menimbulkan efek tegas, sedang warna-warna yang intensitasnya

rendah nampak lebih lembut.

Berdasarkan paduan warna (colour scheme), warna dapat dibagi dalam tiga tipe

yakni :

Warna monokromatrik adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan

satu warna, misalnya urutan dari merah tua sampai ke merah yang paling muda.

Warna Complementer, yaitu dua warna yang berlawanan dalam kedudukan

berhadaphadapan, memiliki kekuatan berimbang, misalnya kuning kontras ungu,

biru kontras jingga, dan merah kontras hijau.

Warna analogus adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan

beberapa warna, misalnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau, hijau

kekuningan, dan kuning.

3) Makna Warna

Page 10: MAKALAH.docx

Sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai makna yang

berbeda, antara lain sebagai berikut :

Merah mempunyai makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani, hidup,

riang dan dinamis.

Putih mempunyai makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur.

Kuning mempunyai makna matahari, cerah, sukacita, terang, iri, dan benci.

Kuning emas mempunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya.

Coklat mempunyai makna stabil dan kukuh.

Jingga mempunyai makna masak, bahagia, senja, riang, mashur, dan agung.

Biru mempunyai makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran, kesedihan dan

setia.

Hijau mempunyai makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, pertumbuhan, dan

harapan.

Merah muda mempunyai makna romantis, dan ringan.

Ungu mempunyai makna kekayaan, berkabung, bangsawan, mewah, berduka cita,

dan mengandung rahasia.

Hitam mempunyai makna tragedi, kematian, duka, kegelapan, gaib, tegas, dan

dalam.

Pemaknaan warna dipengaruhi oleh aspek budaya setempat. Pemaknaan warna

yang terkait dengan warna sebagai simbol, di masing-masing daerah atau wilayah, akan

berbeda, sesuai dengan pemaknaannya dalam budaya setempat. Contoh : bendera tanda

adanya kematian, di Indonesia berbeda sesuai daerah setempat. Di Yogyakarta, bendera

merah, di Jakarta – kuning, di Sulawesi – putih, di Sumatera – merah, dan sebagainya.

Di negeri China, warna merah berarti Cinta, sedangkan di Indonesia berarti marah atau

berani.

g. Tekstur

Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata maupun semu.

Suatu permukaan mungkin kasar, mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin

juga kasap atau licin dan lain-lain. Ada dua macam tekstur yakni tekstur nyata dan

tekstur semu, sebagai berikut :

Page 11: MAKALAH.docx

1) Tekstur nyata

Tekstur nyata adalah tekstur fisik suatu benda secara nyata yang dikarenakan

adanya perbedaan permukaan suatu benda. Misalnya tekstur wool berbeda dengan

kapas, kain sutera berbeda dengan plastik, dan lain sebagainya. Tekstur ini dapat

dikelompokkan dalam tekstur alam, tekstur buatan dan tekstur reproduksi. Tekstur alam

adalah tekstur yang berasal langsung dari alam, misalnya daun, kulit kayu, permukaan

batu, dan lainnya. Tekstur buatan adalah tekstur yang tercipta dari susunan benda-benda

alam, seperti tikar (dari daun yang disusun), goni (dari pasir dan kertas).

Sedangkan tekstur reproduksi adalah tekstur yang dibuat melalui reproduksi

benda yang sebenarnya, misalnya wallpaper.

2) Bahan Berkarya Seni Rupa

1. Bahan baku alami

Bahan baku alami adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam.

Bahan-bahan ini dapat digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan secara

kimiawi dipabrik atau industri terlebih dahulu. Keuntungan bahan-bahan ini diantaranya

adalah relatif aman dari racun (toxid) kimia sehingga relatif aman pula untuk digunakan

oleh anak-anak. Beberapa bahan alam yang dapat dipergunakan untuk berkarya seni

rupa tersebut adalah sebagai berikut.

a. Kayu

Kayu adalah bahan baku alami yang banyak dipakai dalam kebutuhan

hidup manusia, untuk bahan banguna, alat rumah tangga. Dan kebutuhan

lainnya. Indonesia adalah daerah tropis yang banyak menghasilkan brbagai jenis

kayu. Sungguh banyak jenis kayu yang tumbuh subur dinegara kita ini.

b. Kulit buah jagung,

Bahan ini sebagai salah satu contoh bahan yang pada awalnya tidak biasa

digunakan sebagai bahan baku kerajinan.namun karena kreatvitas manusialah

bahan ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan dasar kerajinan. Masih

banyak bahan bakulain yang belum terungkap.

2. Bahan baku olahan

Page 12: MAKALAH.docx

Bahan baku olahan adalah bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses

pabriksasi atau industri tertentu menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter

khusus. Beberapa bahan olahan yang sering digunakan dalam berkarya seni rupa adalah

sebagai berikut.

a. Kertas

Dalam bahasan ini akan dipelajari tentang bagaimana kertas dibuat

secara tradisional ataupun modern. Selain itu akan dibahas pula pokok bahasan

kertas daur ulang yang dibuat dengan cara sederhana.

b. Kertas daur ulang

Pembuatan kertas dari bahan limbah kertas atau biasa disebut kertas daur ulang

bisa menyelamatkan lingkungan hidup, karena sedikit mengurangi ketergantungan kita

terhadap tanaman alam. Selain itu proses daur ulang kertas, jika dilakukan secara cermat

ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran.

c.Tali

Tali adalah bahan utama untuk membuat karya kerajinan makrame. Jenis tali sangat

banyak ragamnya, ada yang terbuat dari bahan bambu, serat, nilon atau plastik. Tali

sendiri merupakan hasil karya manusia yang digunakan untuk mengikat atau

menyimpul.

d. Pewarna

1) Cat adalah bahan pewarna cair yang digunakan untuk memulas bidang dengan

cara dipulaskan atau disemprotkan.

2) Krayon adalah jenis alat gambar yang terbuat dari lilin yang dicampur bahan

pewarna, memiliki sifat keras dan licin agak sulit dipulaskan.

D. BENTUK DAN JENIS KARYA SENI RUPA

1) Bentuk karya seni rupa

Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa terbagi 2 yaitu, karya seni rupa 2 dimensi

dan karya seni rupa 3 dimensi. Karya seni rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang

Page 13: MAKALAH.docx

mempunyai 2 ukuran (panjang dan lebar) dan hanya dapat dilahat dari satu arah yaitu

arah depan. Contoh karya seni rupa dua dimensi atau dwimatra adalah seni lukis, seni

grafis, seni ilustrasi, gambar, batik, foto, kaligrafi, hiasan pada piring, dll.

Karya seni rupa 2 dimensi dapat dibagi menjadi dua :

1.Gambar. Misalnya :

Gambar Ilustrasi : untuk menjelaskan suatu cerita atau karya tulis.

Gambar Ekspresi : pembabaran ide secara bebas berdasarkan perasaan.

Gambar Bentuk : melaui bentuk tiga dimensi benda yang digambar.

Gambar Perspektif : berdasarkan pengamatan mata ke arah benda yang

digambar.

Gambar Proyeksi : berdasarkan pengamatan ke arah benda yang digam-

bar, lebih detail.

Gambar Dekoratif : pembabaran ide melalui motif atau ornamen ( hias).

Gambar Sket : pembabaran ide melalui goresan secara spontan.

Gambar Reklame : pembabaran ide melalui tulisan dan gambar untuk promosi barang

atau sesuatu.

Gambar Cetak : pembabaran ide dengan menggunakan alat cetakan.

2.Lukisan. Misalnya lukisan gaya : ekspresionisme, kubisme, naturalisme, dadaisme,

impressionisme, dll.

Sedangkan karya seni rupa 3 dimensi mempunyai 3 ukuran (panjang, lebar, dan

tebal) atau memiliki ruang dan dapat dilihat dari segala arah. Contoh karya seni rupa

tiga dimensi atau trimatra adalah seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur,

monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

2) Jenis karya seni rupa

Mekrame

Page 14: MAKALAH.docx

Makrame ialah bentuk karya seni kerajinan simpul-menyimpul dengan

menggarap rangkaian benang pada awal dan akhir suatu hasil tenunan,

dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga

terbentuk aneka rumbai dan jumbai. Kerajinan simpul ini selain bernilai

fungsional juga artistik. Dengan hanya ikat-mengikat atau simpul-

menyimpul benang, kita akan dapat menghasilkan aneka benda kerajinan

yang menarik, seperti ikat pinggang, penghias gerabah hias, tas tangan,

hiasan dinding, alas cangkir, penggantung tumbuhan hias, kalung, dan

gelang.

Membutsir

Membutsir adalah membuat karya tiga dimensi dari bahan yang lunak dengan

cara diremas-remas dengan tangan pada saat tanah masih dalam keadaan lembek.Bahan

yang biasa digunakan adalah tanah dan plastisin.Selain membutsir dengan tangan yang

diremas-remaskan tetapi sering juga menggunakan alat yang disebut sudip.

Menggambar

Menggambar adalah kegiatan membentuk imaji, dengan menggunakan banyak

pilihan teknik dan alat. Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas

permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar.

Melukis

Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari

objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa

saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap

sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat

bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

Memahat

Membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan dengan cara

memahat.Setiap bahan ada peringkat pahat yang khusus .Media yang dapat dipakai

antara lain kayu,batu es,dsb.Karya yang dibuat dari bahan yang disambung-sambung.

Page 15: MAKALAH.docx

    3M (Menggunting,Menempel,Melipat)

Karya rupa 3M ini merupakan proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk

tiga dimensi.Di Jepang teknik seperti ini disebut teknik origami.

Membatik

Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan

dan menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang

dioleskan di atas selembar kain.  Teknik pewarnaannya menggunakan teknik tutup

celup.  Karya seni batik ini merupakan salah satu seni terapan Nusantara yang menjadi

ciri khas kebanggaan bangsa Indonesia.

a. Seni lukis salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya

dibuat di atas kain kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat akrilik, atau

bahan lainnya.

b. Seni patung salah satu jenis seni murni berwujud tiga dimensi. Patung dapat

dibuat dari bahan batu alam, atau bahan-bahan industri seperti logam,serat gelas,

dan lain-lain.

c. Seni Grafis merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak

baik yang bersifat konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih.

Teknik cetak konvensional antara lain :

1) Cetak Tinggi ( Relief Print ) : wood cut print, wood engraving print, lino cut

print, kolase print ;

2) Cetak Dalam ( Intaglio ) : dry point, etsa, mizotint,sugartint ; (3)

sablon ( silk screen ). Teknik Cetak dengan teknologi modern, misalnya

offset dan digital print.

d. Seni keramik termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang

tidak terikat pada bentuk fungsional.

Page 16: MAKALAH.docx

Seni Kriya

Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada ketrampilan tangan yang

tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (bhs Sanskerta)

yang berarti ‘mengerjakan’, dari akar kata tersebut kemudian menjadi karya, kriya dan

kerja. Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau

obyek yang bernilai seni” (Prof. Dr. Timbul Haryono: 2002)

Dalam pergulatan mengenai asal muasal kriya Prof. Dr. Seodarso Sp dengan

mengutif dari kamus, mengungkapkan “perkataan kriya memang belum lama dipakai

dalam bahasa Indonesia; perkataan kriya  itu berasal dari bahasa Sansekerta yang dalam

kamus Wojowasito diberi arti; pekerjaan; perbuatan, dan dari kamus Winter diartikan

sebagai  ‘demel’ atau membuat”. (Prof. Dr. Soedarso Sp, dalam Asmudjo J. Irianto,

2000)

Sementara menurut Prof. Dr. I Made Bandem kata “kriya” dalam bahasa

indonesia berarti pekerjaan (ketrampilan tangan). Di dalam bahasa Inggris disebut craft

berarti energi atau kekuatan. Pada kenyataannya bahwa seni kriya sering dimaksudkan

sebagai karya yang dihasilkan karena skill atau ketrampilan seseorang”. (Prof. Dr. I

Made Bandem, 2002)

Dari tiga uraian ini dapat ditarik satu kata kunci yang dapat menjelaskan

pengertian kriya adalah; kerja, pekerjaan, perbuatan, yang dalam hal ini bisa diartikan

sebagai penciptaan karya seni yang didukung oleh ketrampilan (skill) yang tinggi.

Seperti telah disinggung diawal bahwa istilah kriya digali khasanah budaya

Indonesia tepatnya dari budaya Jawa tinggi (budaya yang berkembang di dalam lingkup

istana pada sistem kerajaan). Denis Lombard dalam bukunya Nusa Jawa: Silang budaya,

menyatakan ‘istilah kriya yang diambil dari kryan menunjukkan pada hierarki strata

pada masa kerajaan Majapahit, sebagai berikut; “Pertama-tama terdapat para mantri,

atau pejabat tinggi serta para arya atau kaum bangsawan, lalu para kryan yang berstatus

kesatriya dan para wali atau perwira, yang tampaknya juga merupakan semacam

golongan bangsawan rendah’. (Denis Lombard dalam Prof. SP. Gustami, 2002)

Menyimak pendapat Prof. SP. Gustami yang menguraikan bahwa; seni kriya

merupakan warisan seni budaya yang adi luhung, yang pada zaman kerajaan di Jawa

Page 17: MAKALAH.docx

mendapat tempat lebih tinggi dari kerajinan. Seni kriya dikonsumsi oleh kalangan

bangsawan dan masyarakat elit sedangkan kerajinan didukung oleh masyarakat umum

atau kawula alit, yakni masyarakat yang hidup di luar tembok keraton. Seni kriya

dipandang sebagai seni yang unik dan berkualitas tinggi karena didukung oleh

craftmanship yang tinggi, sedangkan kerajinan dipandang kasar dan terkesan tidak

tuntas. Bedakan pembuatan keris dengan pisau baik proses, bahan, atau kemampuan

pembuatnya.

Contoh karya seni kriya di dari daerah Muna seperti gembol

D. ARTI PENTING DESAIN INTERIOR

Hakikat desain interior adalah realitas ruang binaan (built environment) yg

mampu menumbuhkan suasana dialogis yang baik antar manusia sebagai pengguna

ruang (end user) dengan ruang itu sendiri. Secara fisik ruang interior adalah konfigurasi

elemen-elemen pembentuknya yang dapat memudahkan aktifitas yang terjadi, sehingga

berlangsung efektif dan produktif. Elemen interior adalah benda mati, namun dalam

konfigurasinya sebagai akibat tindakan kreatif desainernya ia harus tampak “hidup”,

sehingga dapat terjadi “dialog” antara pengguna (yang hidup) dengan ruang yg menjadi

seolah-olah hidup. Desainer Interior harus memiliki kemampuan untuk meniupkan

“kehidupan” pada ruang itu.

Desain interior adalah kegiatan merancang sebuah ruangan selain sesuai dengan

fungsinya juga menjadi indah dan nyaman. Benda-benda yang ada dalam ruangan

tersebut dipilih dan ditata sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan, serasi dan

harmonis. Yang menjadi perhatian dalam perancangan interior berdasarkan fungsinya,

termasuk juga pemilihan warna dinding, hiasan-hiasan yang menempel di dinding,

mebelair (kursi, meja, tempat tidur dsb.), lampu (pencahayaan), akustik (suara), lantai,

langit-langit dan lain sebagainya.tata letak sebuah ruangan atau eksterior bangunan.

a. Warna Dan Desain

Dalam desain, warna dapat menunjukkan gaya/style sebuah desain:

Page 18: MAKALAH.docx

Warna etnik : warna yang berciri gaya etnik/tradisional, contohnya dominan hijau

tua, coklat, dsb.

Warna pop art : warna yang menggunakan warna-warna cerah (khas pop art),

seperti perpaduan warna merah, kuning, orang, dsb.

Warna op-art (psikodelik) : warna yang menngunakan warna-warna yang

memberikan efek khusus terhadap mata yang melihatnya( seperti kesan

luas/sempit, tinggi-rendah, dsb.). Contoh komposisi warna tersebut adalah merah-

biru, merah-hijau, dsb.

Warna posmo (postmodern): warna yang menggunakan warna-warna soft yang

mencirikan gaya postmodern. Contoh:perpaduan warna pastel.

b. Bidang Kajian Desain Interior

Desain interior merupakan pengetahuan tentang ruang dalam bangunan dimana

manusia tinggal dan menjalankan aktivitasnya. Berbagai persoalan muncul berupa

kebutuhan-kebutuhan akibat aktivitas manusia di dalam ruang dan waktu. Pengetahuan

desain interior terkait dengan berbagai bidang keilmuan antara lain : sejarah, psikologi,

teknik bangunan, ekonomi, manajemen, metodologi desain serta estetika.

Dalam proses desain interior diperlukan pemahaman tentang bentuk, skala,

tekstur, warna cahaya dan prinsip-prinsip penyeusunannya. Dalam proses perancangan

dan pembangunan/konstruksi terkait aspek keterampilan – problem solving, technical

drawing, komunikasi verbal dan tekstual, etika profesi, moral dan etos kerja. Sebagai

hasil transformasi gagasan keujud rancangan desain interior memiliki fungsi praktis dan

komunikatif. Beberapa pengetahuan yang terkait dalam kajian desain interior antara lain

:

Pengetahuan seni : estetika, drawing, sejarah desain.

Pengetahuan desain : elemen dan prinsip ruang, human factor in design, psikologi

persepsi, psikologi lingkungan.

Praktik desain interior : programming, design process, presentasi.

Pengetahua pendukung : teknologi bangunan, material, fisika bangunan, lingkungan

alam dan binaan, sosial, budaya, ekonomis

Page 19: MAKALAH.docx

E. TEKHNIK BERKARYA DALAM SENI RUPA

a. Kolase

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia kolase adalah komposisi artistik yang

dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan

gambar (Depdiknas.2001,580).

Dari definisi tersebut dapat diuraikan pengertian kolase, yaitu merupakan karya

seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang bermacam-macam selama bahan

dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu

menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang

membuatnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa bahan apapun yang dapat dirangkum

(dikolaborasikan) sehingga menjadi karya senu rupa dua dimensi, dapat digolongkan /

dijadikan bahan kolase.

b. Mozaik

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi bidang

dengan kepingan bahan keras berwarna yang disusun dan ditempelkan dengan perekat

(Depdiknas 2001,756).

Dari definisi mozaik tersebut dapat diuraikan pengertiannya, yaitu pembuatan

karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material dipotong-potong atau

sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar

dengan cara di lem. Kepingan benda-benda itu, antara lain; kepingan pecahan keramik,

potongan kaca, potongan kertas, potongan daun, potongan kayu. Tetapi untuk sebuah

tema gambar menggunakan satu jenis material, misalnya kalau menggunakan kaca

maka dalam satu tema gambar tersebut menggunakan pecahan kaca semua, hanya

berbeda-beda warnanya baik warna alam maupun warna buatan.

c. Montase

Page 20: MAKALAH.docx

Bila mengamati secara sepintas mengenai Montase, Kolase dan Mozaik seolah-

olah masih dalam satu teknik dasar yang sama dan kadang-kadang sulit dibedakan

terutama antara kolase dengan montase. Karena kedua-duanya mengambil material dari

benda-benda sebagai unsur karya. Tetapi sebenarnya kalau kita cermati unsur-unsurnya

walaupun dari material yang sama berbentuk benda tetapi sebenarnya beda.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, montase adalah komposisi gambar yang

dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber (Depdiknas 2001, 754).

Pada perkembangannya montase yang semula terbatas pada karya dua dimensi

sekarang telah merambah kepada karya tiga dimensi. Karya montase ini juga kurang

dikenal oleh kalangan umum, karena bentuk karyanya masih mempunyai kemiripan

dengan seni lukis, seni kriya, seni patung. Sehingga jenis karya ini dianggap sebagai

salah satu dari jenis karya tersebut.

Dari uraian tersebut tentu dapat diurai bahan apa saja yang dapat dipakai sebagai

karya kolase, diantaranya: obat nyamuk bakar, baut, paku, batu bateray bekas, bola

lampu yang sudah mati, garpu, sendok makan, tutup gelas, kancing baju, kelereng,

komponen elektronik yang telah rusak ditambah kayu papan, lem, dan cat. Contoh ini

hanya sebagian dari material kolase yang disebutkan, akan banyak lagi yang belum

dapat disebutkan disini. Sehingga dapat kita katakan bahwa material untuk kolase

adalah benda apapun yang dapat dipadukan sehingga menjadi sebuah karya seni rupa

kolase. Baik dengan cara ditempel pada papan dengan di lem, dipaku, diikat atau

dengan cara apapun. Tetapi dapat juga dengan cara tidak ditempel pada papan

melainkan dengan cara disusun menjadi bentuk tiga dimensi.

Seni grafis adalah cabang seni rupa yang tergolong ke dalam bentuk dua

dimensi. Berbeda dengan seni lukis yang umumnya merupakan karya-karya tunggal,

kekhasan dari karya grafis adalah sifatnya yang bisa direproduksi atau diperbanyak.

Pada awalnya Seni grafis merupakan keterampilan untuk mencetak atau memperbanyak

tulisan. Sesuai dengan proses pencetakannya karya seni grafis terbagi menjadi empat

jenis:cetak tinggi, cetak dalam, cetak saring, dan cetak datar

d. Cetak tinggi

Page 21: MAKALAH.docx

Prinsip cetak ini adalah bagian yang bertinta adalah bagian yang paling tinggi.

Bagian ini bila diterakan atau dicetakkan, tinta atau gambar akan berpindah ke atas

permukaan kertas. Berdasarkan bahan dan alat yang dipergunakan dalam cetak tinggi

dikenal beberapa jenis cetakan seperti cukil kayu (wood cut), cukilan lino (lino cut), tera

kayu (wood engraving) serta cukilan bahan lain seperti karet atau plastik.

e. Cetak dalam

Prinsip cetak dalam adalah hasil cetakan yang diperoleh dari celah garis bagian

dalam dari plat klisenya bukan bagian tingginya seperti stempel atau cap. Teknik cetak

ini merupakan kebalikan dari teknik cetak tinggi. Acuan cetak yang dipergunakan

adalah lempengan tembaga atau seng yang ditoreh atau diberi kedalaman untuk tempat

tinta. Kedalaman dibuat menggunakan alat penoreh yang tajam dan kuat dan atau

menggunakan zat kimiawi. Beberapa jenis cetak yang termasuk cetak dalam: goresan

langsung (drypoint), akuatin (aquatint), dan mezzotin (mezzotint engraving). Seorang

penggrafis kadang-kadang memadukan berbagai teknik sekaligus dalam proses

pembuatannya untuk memperoleh efek khusus yang diinginkannya.

f. Cetak saring

Cetak saring disebut juga serigrafi atau sablon. Sesuai dengan namanya prinsip

cetak ini adalah mencetak gambar melalui saringan yang diberi batasan-batasan tertentu.

Cetak saring dikenal luas di masyarakat melalui benda-benda yang sering dijumpai

sehari hari seperti aplikasinya pada pembuatan kaos, spanduk, bendera, dsb.

g. Cetak datar

Proses cetak datar atau planografi adalah memanfaatkan perbedaan sifat minyak

dan air serta acuan cetakan yang terbuat dari batu (litografi) atau seng. Tinta hanya

terkumpul pada bagian cetakan yang sudah digambari dengan pinsil berlemak dan

pemindahan gambar dilakukan dengan alat khusus. Teknik litografi inilah yang

mengilhami prinsip dasar mesin cetak modern.

h. Cetak Sablon

Page 22: MAKALAH.docx

Cetak sablon merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas

berbagai jenis media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik,

kulit, dan lain-lain. Wujud yang paling sederhana dari stensil terbuat dari bahan kertas

atau logam yang dilubangi untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar

maupun hasil dari suatu rancangan desain. Stensil tersebut selanjutnya merupakan

gambaran negatif dari gambar asli atau original dimana detail-detail gambar yang

direproduksi memiliki tingkat keterbatasan terutama bila mereproduksi detail-detail

yang halus. Pada teknik cetak sablon acuan yang berupa stensil dapat juga melalui

tahapan fotografi, yang pada umumnya dikenal dengan istilah film hand cut.

DAFTAR PUSTAKA

http://yogaparta.wordpress.com/2009/06/14/pengertian-seni-kriya/

http://desxripsi.blogspot.com/2012/07/teknik-teknik-seni-rupa.html#ixzz2L6UYvW8b

http://blog.siswa-indonesia.net/seni rupa dua dan tiga dimensi_detail-47.html

Page 23: MAKALAH.docx