makalah terong.doc

16
KATA PENGANTAR Buah terung ini cukup populer di masyarakat, bisa di dapatkan di warung, pasar tradisional, penjual pinggir jalan hingga swalayan. Cara pembudidayaan buah terung dari menanam bibit terung sampai memanen hasilnya ini sangat mudah dilakukan asalkan mengerti bagaimana cara terbaik untuk dilakukan agar hasilnya pun lebih baik. Buah terung ini memiliki nilai ekonomisnya jadi bisa untuk peluang usaha yang menguntungkan, namun para petani terung masih sedikit untuk membudidayakannya. Dengan saya buat Karya Tulis Ilmiah ini, bisa menjadi sebuah motivasi untuk membudidayakannya karena memiliki nilai jual yang menguntungkan dan bermanfaat. Selamat membaca. Bumi Agung, September 2015 Penulis ii

Transcript of makalah terong.doc

Page 1: makalah terong.doc

KATA PENGANTAR

Buah terung ini cukup populer di masyarakat, bisa di dapatkan di warung,

pasar tradisional, penjual pinggir jalan hingga swalayan. Cara pembudidayaan buah

terung dari menanam bibit terung sampai memanen hasilnya ini sangat mudah

dilakukan asalkan mengerti bagaimana cara terbaik untuk dilakukan agar hasilnya

pun lebih baik. Buah terung ini memiliki nilai ekonomisnya jadi bisa untuk peluang

usaha yang menguntungkan, namun para petani terung masih sedikit untuk

membudidayakannya. Dengan saya buat Karya Tulis Ilmiah ini, bisa menjadi sebuah

motivasi untuk membudidayakannya karena memiliki nilai jual yang

menguntungkan dan bermanfaat. Selamat membaca.

Bumi Agung, September 2015

Penulis

ii

Page 2: makalah terong.doc

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah ................................................ 1

1.3 Perumusan Masalah ............................................................................ 1

1.4 Tujuan dan Manfaat Pembuatan Karya Tulis Ilmiah .......................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Asal Mula dan Pengertian Tanaman Terung ....................................... 2

2.2 Budidaya Terung Ungu ........................................................................ 2

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 7

3.2 Saran .......................................................................................... .......... 7

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 3: makalah terong.doc

iv

Page 4: makalah terong.doc

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara produsen terung dengan kualitas baik. Buah terung

ini memiliki banyak varietas terung, namun di pasaran terutama di pasar tradisional

jarang sekali ditemukan terung dan hanya di jual beberapa saja, ini disebabkan para

petani di Indonesia hanya menanam dalam jumlah yang sedikit dan yang mereka tanam

adalah sayuran atau buah yang lain, oleh karena itu petani masih belum mengetahui

bagaimana membudidayakannya secara baik. Hal ini diperlukan ilmu pengetahuan yang

cukup untuk mengetahui cara membudidayakan terung sehingga dapat dijadikan

peluang usaha yang prospektif agar terung itu sendiri makin banyak di budidayakan, di

jual dan banyak di konsumsi.

1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Dalam penulisan karya tulis ilmiah sederhana ini ada beberapa pembatasan

masalah yaitu :

1. Dari manakah asal mula tanaman terung naga ungu?

2. Apakah yang dimaksud tanaman terung itu yang berjenis terung naga ungu ?

3.Bagaimana proses pembudidayaan terung dengan baik ?

4. Bagaimana pemeliharaan dan perawatan tanaman terung dengan maksimal ?

1.3 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dari budidaya tanaman terung yaitu :

1.Bagaimana proses pembudidayaan terung dengan baik ?

2. Bagaimana pemeliharaan dan perawatan tanaman terung dengan maksimal ?

1.4 Tujuan dan Manfaat Pembuatan Karya Tulis Ilmiah

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah dengan judul budidaya terung yaitu:

1. Untuk mengrtahui ilmu pengetahuan tentang cara budidaya terung secara baik,

2. Agar terung dapat terus di lestarikan semua jenisnya yang ada di Indonesia,

3. mengetahui cara mengatasi penyakit dan hama pada buah terung.

1

Page 5: makalah terong.doc

BAB II

PEMBAHASAN

2.2 Asal Mula dan Pengertian Tanaman Terung

Terung berasal dari daerah Asia tepatnya di India, Srilangka dan Birma. Sejak

dulu terung hanya tumbuh liar. Namun kemudian di teliti, dan setelah diteliti ternyata

terung aman untuk di konsumsi. Setelah itu terung mulai banyak di budidayakan di

daerah tersebut dan menyebar ke kawasan Asia.

Tanaman terung merupakan tumbuhan penghasil buah yang di jadikan sayuran

berumur pendek (semusim) yang berbentuk semak perdu (herba) dan terung berkerabat

dekat dengan kentang dan leunca.Klasifikasi terung yaitu:

Divisi : Spermatophyta (Tanaman berbiji)

Subdivisi : Angiospermae (Biji berada di dalam buah)

Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua)

Ordo(bangsa) : Tubiflorae

Famili(suku) : Solanacae

Genus(marga) : Solanum

Spesies(jenis) : Solanum melongena L.

Bagian terpenting terung yaitu:

1. Akar tanaman terung berakar tunggang dan berakar serabut

2. Batang tanaman terung pendek tetapi kuat.

3. Daun tanaman terung berbentung lonjong dan berwarna hijau

4. Bunga tanaman terung berukuran kecil.

5. Buah tanaman terung berbentuk bulat dan lonjong.

2.2 Budidaya Terung Ungu

1. Syarat Tumbuh 

2

Page 6: makalah terong.doc

Pada dasarnya cara menanam terong sangat mudah. Namun agar hasilnya

maksimal, sebaiknya memperhatikan syarat tumbuhnya meskipun hanya menanamnya

dalam jumlah yang sedikit di pekarangan rumah. Adapun syarat tumbuh terung antara

lain:

1.     Biasanya tumbuh di dataran rendah hingga tinggi,

2.     Cocok di areal dengan suhu antara 22 sampai 30 derajat celcius,

3.     Sebaiknya ditanam di tanah yang lempung, subur, dan kaya akan humus,

4.     Penyinaran harus cukup,

5.     Terong ditanam di awal musim kemarau.

2. Benih dan Persemaian.

Bibit atau benih tanaman terong ini berasal dari biji. Penyemaian bibit dari biji

ini membutuhkan waktu yang cukup lama kurang lebih 1,5 bulan atau kira-kira sudah

berdaun empat helai. Untuk mempercepat pertumbuhannya, sebaiknya biji direndam

terlebih dahulu sebelum ditempatkan pada wadah yang telah dibasahi. karena biji

tanaman terong ini lebih keras dibandingkan dengan biji tanaman lainnya. Tempat

penyemaian sebaiknya diisi dengan busa atau kapas sebagai media tumbuh.

3. Media Tanam atau lahan Penanaman.

Lahan untuk penanaman harus disiapkan dan diolah terlebih dahulu, lalu

dibentuk bedengan atau sekat- sekat. Setiap bedengan memuat maksimal dua barisan

tanaman. Di antara bedengan yang satu dengan yang lain, haruslah dibuatkan parit yang

berfungsi sebagai sarana pembuangan air saat musim hujan. Hal ini penting dilakukan

karena tanaman ini tidak tahan dengan genangan air.

4. Penanaman.

Setelah lahan atau media tanam serta lubang tanam sudah disiapkan selanjutnya

yaitu setiap lubang diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5-1 kg agar tanah

cukup mengandung bahan organik. kemudian bibit yang sudah siap tanam dimasukkan

secara tegak lurus ke dalam lubang. lalu disekitar lubang tanaman disirami air agar tanah

cukup lembap, tetapi jangan sampai tergenang.

5. Penyulaman

3

Page 7: makalah terong.doc

Jika dalam beberapa hari terdapat bibit yang rusak, maka gantilah dengan bibit

baru (penyulaman). Penyulaman dilakukan bila bibit rusak hingga 25%. Setelah

mencabut bibit yang rusak maka bersikan kembali lubangnya. Setelah bersih, masukan

bibit yang baru yang seusia dengan bibit yang lama (agar usia tanaman merata), lalu

ditutup dan di tekan-tekan agar kuat dan tegak.

6. Pemeliharaan

Pemeliharaan pada tanaman Terong ini harus dilakukan secara teratur.

Penyiangan gulma sangat penting dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan.

Penyiraman tanaman dilakukan secara rutin dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan

sore hari. Namun, apabila penanaman dilakukan pada daerah kering, maka penyiraman

dapat dilakukan lebih sering agar tanaman tidak layu kekeringan. Karena tanaman

terong termasuk dalam tanaman perdu. Maka dipeerlukannya pemberian ajir atau turus

yang terbuat dari bambu atau kayu untuk menopang tanaman agar tidak rubuh atau

jatuh. Selain itu, tanaman ini perlu dilakukan pemangkasan pada tunas dan bunga agar

dapat menghasilkan buah Terung yang lebih banyak dan berukuran besar.

7. Pencegahan dan Pemberantasan Hama Serta Penyakit

Penyakit pada tanaman terung :

a.  Rebah Semai

Rebah semai biasa menyerang tanaman terong pada fase pembibitan. cara

pengendaliannya dengan penyemprotan fungisida sistemik.

b. Layu bakteri

Serangannya disebabkan oleh bakteri. Pengendalian yang dapat dilakukan

dengan meningkatkan pH tanah dan memusnahkan tanaman yang terserang.

c. Layu fusarium

Layu fusarium disebabkan oleh serangan jamur. Upaya pengendalian yang

dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan

tanaman yang terserang.

d. Busuk Phytoptora

4

Page 8: makalah terong.doc

Busuk phytopthora menyerang semua bagian tanaman. Batang yang

terserang ditandai dengan bercak coklat kehitaman dan kebasah-basahan.

Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik.

e. Bercak daun

Penyakit ini disebabkan oleh serangan bakteri. Pengendaliannya

menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif

kasugamisin.

f. Antraknosa

Antraknosa sering juga diistilahkan dengan nama patek. Penyakit ini

menyerang semua bagian tanaman Pengendalian secara kimiawi

menggunakan fungisida sistemik.

Hama pada tanaman terung :

a. Ulat tanah

Hama jenis ini menyerang tanaman pada malam hari, sedangkan pada siang

harinya bersembunyi di dalam tanah. Cara pengendaliannya adalah dengan

pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada

lubang tanam.

b. Ulat grayak

Ulat grayak menyerang daun tanaman dalam jumlah yang sangat banyak, ulat

ini biasanya menyerang di malam hari. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah

dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin.

c. Ulat buah

Ulat menyerang terong dengan cara mengebor buah sambil memakannya.

Pengendaliannya dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif

sipermetrin.

d. Kutu daun

Kutu daun mengisap cairan tanaman terutama pada daun yang masih muda,

kotoran dari kutu ini berasa manis sehingga menggundang semut.

Pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin.

e. Kutu kebul

5

Page 9: makalah terong.doc

Hama ini berwarna putih, bersayap dan tubuhnya diselimuti serbuk putih

seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun sehingga

sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian hama ini dengan cara

penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin.

f. Kumbang kuning

Tanaman terong menjadi inang dari kumbang ini, kumbang berwarna kuning

dengan seluruh tubuh diselimuti seperti duri. Pengendaliannya dengan cara

penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin.

g. Lalat buah

Lalat buah menyerang buah terung dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam

buah, kemudian telur berubah menjadi larva yang akhirnya menjadi busuk.

Pengendaliannya dapat menggunakan perangkap lalat.

8. Panen dan Pasca Panen

Tanaman terung dapat dipanen sekitar berumur 4 bulan atau 90 hari dari saat semai.

Selanjutnya berselang seminggu, buah dapat dipanen 6 sampai 7 kali panen. Dalam

pemanenan, diperhitungkan juga lamanya pengangkutan sampai ketangan konsumen.

Sebaiknya buah terong yang dipetik adalah buah yang masih muda bijinya atau masih

keras daging buahnya. Waktu pemanenan sebaiknya dilakukan pada saat pagi hari atau

sore hari. Hindari waktu panen pada saat terik matahari karena ini dapat mengganggu

tanaman dan membuat kulit terong menjadi keriput atau kering sehingga menurunkan

kualitas buah itu sendiri.

2.3 Kebersihan Lahan

Kebersihan lahan juga harus diperhatikan karena sangat mempengaruhi tingkat

pertumbuhan tanaman terung, jadi lahan harus bersih dari rumput liar yang tumbuh di

sekitar tanaman terung harus dicabut hingga bersih, mengambil dedaunan kering yang

berserakan, merapikan bentuk bedengan atau barisan tanah yang rusak dan hama juga

harus dimusnahkan agar terung berkualaitas baik.

6

Page 10: makalah terong.doc

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tanaman terung terung adalah tanaman perdu yang berumur pendek dan berasal

dari India dan Srilangka. Budidaya terung sebenarnya mudah jika mengetahui

bagaimana cara syarat tumbuhnya, seperti apa pemilihan bibit yang baik, menentukan

media tanam, cara penanaman, penyulaman terung, pemeliharaan yang baik, mencegah

serta memberantas hama dan penyakit dan memanennya dengan waktu yang tepat.

Semua langkah itu sangat perlu di ketahui agar kualitas terung layak untuk dipasarkan

kepada konsumen. Keuntungan dalam usaha ini sangat menguntangkan bagi

pembudidaya.

3.2 Saran

Menurut saya saran dari budidaya terung yaitu:

1. Melakukan pembudidayaan tentang cara lain budidaya terung,

2. Membudidayakan jenis-jenis terung yang belum diketahui,  

3. Perlu melakukan tentang cara dan proses pemanfaatan terung,

4. Menjual terung dengan kualitas baik agar konsumen tetap membelinya.

7

Page 11: makalah terong.doc

Daftar Pustaka

Referensi Dari Buku:

a. Budiman, Eriyandi, 2008. Upaya dan Budaya Terung. Bandung: CV.Wahana

IPTEK Bandung.

b. Novizan. 2002.Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Depok: Agro Media Pusaka.

c. Cahyono, Bambang. 2003. Teknik dan Strategi Budidaya Terung. Yogyakarta:

Yayasan Pustaka Nusatama.

Referensi Dari Internet:

http://id.wikipedia.org/wiki/Terung

8