Makalah Singkat Kateterisasi Urethra
Transcript of Makalah Singkat Kateterisasi Urethra
“Makalah Singkat Kateterisasi Urethra”
Disusun untuk memenuhi penilaian Ujian Khusus Skill Urologi Semester 6
Oleh :
Hamid Hunaif Dhofi Alluza
0710710076
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
1. Definisi Kateterisasi Urethra
Definisi dari kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan. Kateter
terutama terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silicon.
Sedangkan definisi dari kateterisasi urethra adalah tindakan medis dimasukkannya
kateter melalui urethra hingga ke dalam vesica urinaria untuk mengeluarkan air seni
atau urine. Kadang disebut juga sebagai kateterisasi urine.
2. Indikasi Kateterisasi Urethra
Kateterisasi dapat menyebabkan hal - hal yang mengganggu kesehatan sehingga hanya
dilakukan bila benar - benar diperlukan serta harus dilakukan dengan hati – hati. Oleh
karena itu, kateterisasi hanya boleh dilakukan bila terdapat indikasi. Menurut Brockop
dan Marrie, pada tahun 1999, pemasangan kateter dapat dilakukan baik sebagai
diagnosis maupun sebagai terapi.
a. Indikasi Diagnosis Kateterisasi Urethra, antara lain:
Untuk mengambil sample urine guna pemeriksaan kultur mikrobiologi
dengan menghindari kontaminasi.
Pengukuran residual urine dengan cara melakukan regular kateterisasi
pada klien segera setelah mengakhiri miksinya dan kemudian diukur
jumlah urine yang keluar.
Untuk pemeriksaan cystografi, dengan cara kontras dimasukan dalam
kandung kemih melalui kateter.
Untuk menilai produksi urine.
Untuk pemeriksaan urodinamik yaitu cystometri dan uretral profil
pressure.
b. Indikasi Terapeutik Kateterisasi Urethra, antara lain:
Dipakai dalam beberapa operasi traktus urinarius bagian bawah seperti
secsio alta, repair reflek vesico urethal, prostatatoktomi sebagai
drainage kandung kemih.
Mengeluarkan darah atau endapan (clots)
Mengatasi obstruksi infra vesikal seperti pada BPH, adanya bekuan
darah dalam buli-buli, striktur pasca bedah dan proses inflamasi pada
urethra.
Penanganan incontinensia urine dengan intermitten self catheterization.
Pada tindakan kateterisasi bersih mandiri berkala ( KBMB ).
Memasukan obat-obat intravesika antara lain sitostatika / antipiretika
untuk buli - buli.
Sebagai splint setelah operasi rekontruksi urethra untuk tujuan
stabilisasi urethra.
Kateter untuk diagnostik dilepas setelah tujuan selesai, sedangkan pemasangan kateter
untuk terapi dipertahankan sampai tujuan terapi terpenuhi.
Contoh cystometri
3. Kontraindikasi Kateterisasi Urethra
Pemasangan kateter urethra memiliki beberapa komplikasi, sehingga terdapat beberapa
kontraindikasi, di antaranya adalah sebagai berikut:
Urethritis dan Infeksi Kandung Kemih
Jika pasien telah didiagnosis mengalami urethritis dan atau infeksi saluran
perkemihan, maka tindakan katetrisasi urethra belum boleh dilaksanakan.
Karena pada proses kateterisasi yang kurang steril, mikroba dapat dengan
mudah masuk ke urethra dan bahkan sampai pada vesica urinaria sehingga
dapat menyebabkan superinfection.
Trauma pada Uretra
Kateterisasi dapat menyebabkan trauma pada urethra semakin parah, sehingga
pada pasien yang mengalami trauma pada uretra tidak diperbolehkan untuk
dilakukan tindakan pemasangan kateter.
Ruptur urethra.
Gross Hematuria
Jika terdapat atau terlihat darah dari urine, maka prosedur pemasangan kateter
tidak diperkenankan.
4. Jenis-jenis Kateterisasi
Menurut Brockop dan Marrie, Jenis – jenis pemasangan kateter urine terdiri dari :
Indewelling catheteter yang biasa disebut juga dengan retensi kateter / folley
cateter – indewelling catheter dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mudah
lepas dari kandung kemih. Disebut juga sebagai Foley catheter.
Contoh gambar Indwelling catheteter dan pemasangannya pada VU
Intermittent catheter yang digunakan untuk jangka waktu yang pendek ( 5-10
menit ) dan klien dapat diajarkan untuk memasang dan melepas sendiri. Disebut
juga sebagai Robinson catheter.
Contoh gambar Intermitten catheter dan pemasangannya pada VU
Suprapubic catheter kadang - kadang digunakan untuk pemakaian secara
permanent. Cara memasukan kateter dengan jenis ini dengan membuat sayatan
kecil diatas suprapubik
Contoh gambar Suprapubic catheter dan pemasangannya pada VU
5. Ukuran Kateter
Saat ini ukuran kateter yang biasanya dipergunakan adalah ukuran dengan kalibrasi
French ( FR ) atau disebut juga Charriere ( CH ). Ukuran tersebut didasarkan atas ukuran
diameter lingkaran kateter tersebut misalkan 18 FR atau CH 18 mempunyai diameter 6
mm dengan patokan setiap ukuran 1 FR = CH 1 berdiameter 0,33 mm. Diameter yang
diukur adalah diameter pemukaan luar kateter. Besar kecilnya diameter kateter yang
digunakan ditentukan oleh tujuan pemasangan kateter urine tersebut untuk klien
dewasa,ukuran kateter urine yang biasa digunakan adalah 16-19 FR. Kateter yang
mempunyai ukuran yang sama belum tentu mempunyai diameter lumen yang sama
karena perbedaan bahan dan jumlah lumen pada kateter tersebut.
Ukuran kateter yang tersedia antara 12-40 Fr.
French catheter scale
Contoh Gambar Foley Catheter dalam beberapa ukuran
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Anne, Griffin, Potter A. Patricia. Pocket Guide to Basic Skills and Procedures. Alih
bahasa: Monica Ester, Jakarta: EGC; 2000
Bhakti, Cipto. Pemasangan dan Perawatan Cateter. Solo, 2010.
http://cbhsolo.blogspot.com/2010/03/pemasangan-dan-perawatan-dower-kateter.html
Sukentro, Tony dr. SpB. Pemasangan Kateter Kandung Kemih. 2010.
http://bedahumum.com/bu/index.php?
option=com_content&view=article&id=28:pemasangan-kateter-kandung-
kemih&catid=3:artikel&Itemid=5
Afdal, dr. SpU. Kateterisasi Uretra. 2007.
http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/01/kateterisasi-uretrapdp1.pdf