Makalah Sertifikasi di Bidang IT, Prinsip Keamanan Informasi, dan Privacy Terms & Condition
-
Upload
rizalhimself -
Category
Technology
-
view
0 -
download
0
description
Transcript of Makalah Sertifikasi di Bidang IT, Prinsip Keamanan Informasi, dan Privacy Terms & Condition
-
ISU SOSIAL DAN ETIKA PROFESIUJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
Review Materi Pertemuan 1 s.d 6
Disusun untuk memenuhi tugas:
Mata Kuliah : Isu Sosial & Etika Profesi
Dosen Pengampu : Retno Waluyo, S.Kom, M.MSI
Disusun Oleh;
KELAS IF19C
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS AMIKOM PURWOKERTO
2021
Nama : Rizal Alfikri
NIM : 19SA1116
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
Daftar Isi
Isu – isu di Bidang TIK.....................................................................................................3
Etika...................................................................................................................................6
Berfikir Kritis....................................................................................................................8
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)...................................................................11
Etika Komputer : Sejarah dan Perkembangan.................................................................14
Pekerjaan, Profesi, dan Profesional.................................................................................16
Daftar Pustaka..................................................................................................................20
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 2
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
Isu – isu di Bidang TIK
Isu sosial akibat kemajuan dan penggunaan teknologi memiliki dampak positif dan
juga dampak negatif dilihat dari berbagai bidang diantaranya;
1. Bidang Informasi dan Komunikasi
Kemajuan teknologi membuat perkembangan di bidang informasi dan
komunikasi menjadi sangat pesat. Diantaranya dibidang komunikasi dengan
adanya evolusi penggunaan telfon kabel menjadi telfon seluler/nirkabel yang
mampu mengirimkan data bukan hanya suara tetapi juga gambar bergerak.
Disisi lain dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi tersebut
membuat informasi yang didapatkan oleh orang-orang semakin beragam, bukan
hanya teks seperti surat kabar tetapi juga platform video on demand yang
beraneka ragam dan sudah menjamur di internet.
2. Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bisnis, penggunaan TIK diterapkan pada perdagangan secara elektronik
(e-commerce). Fitur ini memerlukan jaringan komunikasi internet. E-commerce
memudahkan dua atau banyak pihak untuk melakukan transaksi tanpa harus
bertemu langsung secara fisik, unsur praktis sangat ditekankan disini. Dampak
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 3
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
negatifnya pelanggan bisnis-bisnis konvensional yang belum tersentuh teknologi
seperti pasar tradisional dan pedagang keliling/kaki lima lama kelamaan akan
hilang.
3. Bidang Sosial dan Budaya
Munculnya media sosial yang merupakan platform teknologi untuk
menghubungkan orang-orang melalui media digital merupakan hasil dari
perkembangan teknologi yang sangat berpengaruh. Media sosial memungkinkan
orang untuk berkomunikasi tanpa batasan jarak dan waktu juga menemukan
orang-orang baru melalu algoritma yang kompleks. Hal ini tentu saja akan
mengakibatkan percampuran, pergeseran budaya, bahkan dapat menciptakan
suatu budaya baru.
4. Bidang Pendidikan
TIK telah mengubah proses pembelajaran konvensional. Setidaknya ada lima
pergeseran itu, yakni: dari pelatihan ke penampilan; dari ruang kelas ke
mobilitas (di mana saja); dari kertas ke media online; dari fasilitas fisik ke
fasilitas jaringan kerja; dan dari waktu siklus ke waktu nyata. Oleh sebab itu,
sangat memungkinkan sekali saat ini proses belajar tidak dilakukan secara tatap
muka di kelas. Antara guru dengan siswa, atau dosen dengan mahasiswa, dapat
terhubung dalam proses belajar menggunakan peralatan TIK. Dari sisi waktu
dan biaya, TIK dapat mengefisienkannya. Dan, saat ini proses belajar online (e-
learning) terus berkembang. E-learning dapat dikembangkan sekaligus untuk
mengajar, memberikan tugas, hingga tempat mengumpulkan tugas secara
daring.
Namun diantara beberapa manfaat dari E-Learning tersebut juga dapat
mengakibatkan banyak dampak negatif diantaranya kejujuran pengerjaan tugas
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 4
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
dan juga daya tangkap setiap siswa/mahasiswa yang tidak sama satu sama lain
ketika perkuliahan/pelajaran online.
5. Bidang Politik
Teknologi memberi angin segar terhadap perkembangan politik di suatu
negara/daerah. Keterbukaan data merupakan cikal bakal dari perpolitikan yang
sehat. Memanfaatkan platform media sosial untuk berhubungan langsung
dengan para pendukung suatu partai politik memberikan kemudahan bagi parpol
tersebut untuk mengekspansi suara. Namun bagi beberapa para petinggi politik
yang tidak suka bermain bersih, menggunakan HOAX dan SARA untuk
merebut suara melalui media sosial merupakan cara yang sangat ampuh untuk
mendulang raupan suara bagi parpolnya.
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 5
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
Etika
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan merumuskan pengertian etika dalam tiga arti pengertian sebagai
berikut:
• Ilmu tentang apa yang baik dan buruk tentang hak dan kewajiban moral.
• Kumpulan asa atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
• Nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.
Etika bersal dari bahasa Yunani, yaitu “ethos” yang merupakan arti dari sebuah adat
istiadat atau kebiasaan yang baik. Menurut Prof. Robert Salomon, etika dapat
dikelompokan menjadi dua definisi yaitu:
• Etika merupakan karakter individu, dalam hal ini termasuk bahwa orang
yang beretika adalah orang baik.
• Etika merupakan hukuman sosial. Etika merupakan hukum yang mengatur,
mengendalikan, serta membatasi perilaku manusia.
Etika merupakan bagian filsafat moral yang mempelajar perbuatan baik dan buruk,
benar atau salah berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan dalam kehendaknya.
Etik juga merupakan ilmu pengetahuan, sedangkan moral adalah obyek ilmu
pengetahuan. Jadi etika menelaah tujuan hidup manusia, yaitu kebahagiaan
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 6
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
sempurna, kebahagiaan yang memuaskan manusia baik jasmani maupun rohani dari
dunia sampai akhirat melalui kebenaran-kebenaran yang bersifat filosofis.
Etika sendiri dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu:
• Etika Deskiptif
Merupakan etika yang berbicara mengenai sebuah fakta, yaitu tentang nilai
dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang
membudaya dalam kehidupan masyarakat.
• Etika Normatif
Merupakan etika yang memberikan penilaian secara himbauan kepada
manusia tetang bagaimana harus bertindak sesuai dengan norma yang
berlaku.
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 7
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
Berfikir Kritis
Menurut KBBI (1991) berfikir kritis adalah penggunaan dari akal budi dalam
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Rahmat (2010) menambahkan
berpikir kritis (critical thinking) sinonim dengan pemngambilan keputusan
(descicion making), perencanaan stratejik (strategik planning), proses ilmiah
(scientific process), dan pemecahan masalah (problem solving).
Manfaat berfikir kritis bagi mahasiswa diantaranya:
• Membantu memperoleh pengetahuan, memperbaiki teori, memperkuat
argumen.
• Mengemukakan dan merumuskan pertanyaan dengan jelas.
• Mengumpulkan, menilai dan menafsirkan informasi dengan efektif.
• Membuat kesimpulan dan menemukan solisi masalah berdasarkan alasan
yang kuat.
• Membiasakan berfikiran terbuka.
• Mengkomunikasikan gagasan, pendapat, dan solusi dengan jelas kepada
lainya.
Perbedaan antara Pemikir Kritis dan Bukan Pemikir Kritis
• Pemikir Kritis
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 8
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
a) Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan, memisahkanya dari
informasi yang irrelevan.
b) Dapat memanfaatkan informasi untuk merumuskan solusi masalah atau
mengambil keputusan, dan jika perlu mencari informasi tambahan yang
relevan.
• Bukan Pemikir Kritis
a) Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang semua informasi sama
pentingnya.
b) Tidak melihat, menangkap, maupun memikirkan masalah inti.
Potter (2010) mengungkapka ada tiga alasan keterampiral berfikir kritis diperlukan
yaitu:
1. Adanya Ledakan Informasi
Saat ini terjadi ledakan informasi yang datangnya dari puluhan ribu web mesin
pencari di internet. Informasi dari berbagai sumber tersebut bisa jadi banyak
yang ketinggalan zaman, tidak lengkap, atau tidak kredibel. Untuk dapat
menggunakan informasi ini dengan baik, perlu dilakukan evaluasi terhadap data
dan sumber informasi tersebut.
2. Adanya Tantangan Global
Saat ini terjadi krisis global yang serius, terjadi kemiskinan dan kelaparan di
mana-mana. Untuk mengatasi kondisi yang krisis ini diperlukan penelitian dan
pengembangan keterampilan-keterampilan berpikir kritis.
3. Adanya Perbedaan Pengetahuan Warga Negara
Sejauh ini mayoritas orang di bawah 25 tahun sudah bisa meng-online-kan
berita mereka. Beberapa informasi yang tidak dapat diandalkan dan bahkan
mungkin sengaja menyesatkan, termuat di internet.
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 9
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
Kneedler (dalam Hendra Surya, 2013) menyatakan bahwa langkah berfikir kritis
dapat dikelompokan menjadi tiga langkah dan untuk melakukan 3 langkah berfikir
kritis tersebut diperlukan suatu keterampilan yang disebut dengan Twelve Essential
Critical Thninking Skills yang berarti 12 keterampilan essensial dalam berfikir
kritis yaitu:
1. Pengenalan Masalah (Defining and Clarifying Problem)
a) Mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok.
b) Membandingkan kesamaan dan perbedaan-perbedaan.
c) Memilih informasi yang relevan.
d) Merumuskan/memformulasikan masalah.
2. Menilai Informasi (Judging Informations)
a) Menyeleksi fakta, opini, hasil nalar/judgement.
b) Mengecek konsistensi.
c) Mengidentifikasi asumsi.
d) Mengenali kemungkinan faktor stereotip.
e) Mengenali kemungkinan bias, emosi, propaganda, salah penafsiran
kalimat (sematic slanting).
f) Mengenali kemungkinan perbedaan orientasi nilai dan ideologi.
3. Memecahkan masalah atau menarik kesimpulan (Solving Problems/Drawing
Clonclusion)
a) Mengenali data-data yang diperlukan dan cukup tidaknya data.
b) Meramalkan konsekwensi yang mungkin terjadi dari keputusan atau
pemecahan masalah dan atau kesimpulan yang diambil.
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 10
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Teknologi Komunikasi merupakan suatu metode ilmiah untuk mentransmisikan
gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan niat yang disadari untuk
mempengaruhi perilaku penerima. Sedangkan Teknologi Informasi merupakan suatu
sistem yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan atau informasi
dengan memanfaatkan perangkat komputer sebagai alat untuk memproses,
menyajikan, serta mengolah data atau informasi yang berbasis pada peralatan
komunikasi.
Pebedaan atara Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi adalah bahwa
Teknologi Informasi lebih menekankan pada hasil data yang diperoleh, sedangkan
Teknologi Komunikasi ditekankan pada bagaimana suatu hasil data dapat
disalurakan, disebarkan, dan disampaikan di tempat tujuan.
Peranan Teknologi Informasi
• Teknologi Informasi menggantikan peran manusia (melakukan otomatisasi
terhadap suatu tugas atau proses).
• Teknologi memperkuat peran manusia yaitu dengan menyajikan informasi
terhadap suatu tugas atau proses.
• Teknologi Informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia
(melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses).
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 11
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak
terpisahkan karena mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait
dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
Istilah tersebut muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik
perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada
pertengahan abad ke 20.
Profesi di Bidang Teknologi Informasi
a) Gambaran Umum Pekerjaan di bidang Teknologi Informasi
1. Kelompok pertama adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak
(software), baik mereka yang merancang sistem operas, database, maupun
sistem aplikasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti,
misalnya; Sistem Analyst, Programmer, Web Designer, dll.
2. Kelompok kedua adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras
(hardware). Pada lingkungan kelompok ini, pekerjaan-pekerjaan seperti;
Technical Engineer, Networking Engineer, dll.
3. Kelompok ketiga adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional
sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti;
EDP Operator, System Administrator, MIS Director, dll.
4. Kelompok keempat adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan
bisnis teknologi informasi.
b) Bidang Teknologi Informasi sebagai Profesi
◦ Seorang software engineer dapat dikatakan sebuah profesi karena seseorang
yang bekerja sebagai software engineer haruslah berpengetahuan dan
memiliki pengalaman kerja di bidangnya.
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 12
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
◦ Software engineer juga harus terus memperbaharui pengetahuan dan
keterampilannya sesuai perkembangan teknologi komputer yang cepat.
◦ Julius Hermawan, mencatat dua karakteristik yang dimiliki oleh software
engineer sehingga pekerjaan tersebut layak disebut sebuah profesi.
◦ Kompetensi adalah suatu sifat yang selalu menuntut profesional software
engineer untuk memperdalam dan memperbaharui pengetahuan dan
keterampilannya sesuai tuntutan profesi.
c) Standarisasi Profesi menurut SRIG-PS-SEARCC
Kriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job adalah
sebagai berikut:
◦ Cross country, cross enterprise aplicability
Ini berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan
kondisi region dan setiap negara region tersebut, serta memiliki kesamaan
pemahaman atas fungsi setiap pekerjaan.
◦ Function oriented bukan title oriented
Klasifikasi pekerjaan berorientasi pada fungsi, yang berarti bahwa gelar atau
titel yang diberikan dapat saja berbeda, tetapi yang penting fungsi yang
diberikan pada pekerjaan tersebut sama.
◦ Testable/certifiable
Klasifikasi pekerjaan harus bersifat testable, yaitu bahwa fungsi yang
didefinisikan dapat diukur/diuji.
◦ Aplicable
Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas Profesional
TI pada region masing-masing.
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 13
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
Etika Komputer : Sejarah dan Perkembangan
Pekembangan Etika komputer berawal dari pendapat Prof. Robert Weiner pada
tahun 1950 dimana ia menemukan sisi lain dari manfaat perkembarngan teknologi
untuk umat manusia dimana Ilmuan-ilmuan setelahnya seperti Josephn Weizenbaun
pada tahun 1970 menrincikan bahwa sisilain tersebut merupakan dampak dari
penggunaan teknologi dimana komputer akan segera melakukan otomatisasi
psikologi. Lalu satu dekade selanjutnya penemuan tersebut menjadi isu yang etis di
Amerika dan Eropa dimana paling banyak menggunakan teknologi komputer dan
sepanjang tahun 1990 sampai sekarang, berbagai pelatihan baru di universitas, pusat
riset, konferensi, jurnal, buku teks, dan artikel menunjukkan suatu keanekaragaman
yang luas tentang topik di bidang etika komputer.
Beberapa faktor yang menyebabkan munculnya studi tentang etika profesi dalam
teknologi khususnya kbidang omputer diantaranya adalah:
◦ Munculnya Kejahatan Komputer
◦ AdanyaCyber Ethnic
◦ Hadirnya Ecommerce
◦ Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
◦ Tanggung Jawab Profesi
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 14
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
Di Indonesia, organisasi profesi di bidang komputer didirikan sejak tahun 1974 yang
bernama IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika), juga sudah menetapkan
kode etik yang sudah disesuaikan dengan kondisi perkembangan pemakaian
teknologi komputer di Indonesia. Munculnya kode etik profesi tentunya memberikan
gambaran adanya tanggung jawab yang tinggi bagi para pengembang profesi bidang
komputer untuk menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai seorang profesional
dengan baik sesuai garis-garis profesionalisme yang ditetapkan.
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 15
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
Pekerjaan, Profesi, dan Profesional
a. Manusia dan Kebutuhan
Sebagai makhluk yang istimewa, untuk melengkapi kebutuhannya, manusia
harus bekerja dan berkarya.
Menurut Abdul Kadir Muhammad mengklasifikasikan kebutuhan manusia
menjadi empat kelompok yaitu:
• Kebutuhan ekonomi merupakan kebutuhan yang bersifat material baik
harta maupun benda yang diperlukan untuk kesehatan dan keselamatan
hidup manusia.
• Kebutuhan psikis merupakan kebutuhan yang bersifat nonmaterial untuk
kesehatan dan ketenangan manusia secara psikologi, biasa yang disebut
kebutuhan rohani.
• Kebutuhan biologis merupakan kebutuhan untuk kelangsungan hidup
manusia dari generasi ke generasi.
• Kebutuhan pekerjaan merupakan kebutuhan yang bersifat praktis untuk
mewujudkan kebutuhan-kebutuhan yang lainnya.
b. Pekerjaan dan Profesi
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah
profesi. Profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan pelakunya
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 16
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
memiliki pengetahuan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan formal dan
keterampilan tertentu yang didapati melalui pengalaman kerja pada orang yang
terlebih dahulu menguasai keterampilan tersebut dan terus memperbarharui
keterampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi.
Menurut Thomas Aquinas seperti dikutip oleh Sumaryono yang menyatakan
bahwa setiap wujud kerja mempunyai empat tujuan yakni:
• Menemuhi kebutuhan hidup
Hasil dari melakukan pekerjaan dapat digunakan untuk menemuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, baik kebutuhan pangan, sandang, papan
maupun kebutuhan yang lain.
• Mengurangi tingkat pengangguran dan kriminalitas
Adanya lapangan pekerjaan akan mencegah terjadinya pengangguran,
yang berarti pula mencegah semakin merebaknya tindak kejahatan.
• Melayani sesama
Manusia dapat berbuat amal dan kebaikan bagi sesamanya dengan
kelebihan dari hasil pekerjaan yang dilakukannya.
• Mengontrol gaya hidup
Orang dapat mengontrol gaya hidupnya dengan melakukan pekerjaan.
Beberapa catatan terkait tentang sebuah profesi adalah sebagai berikut;
• Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan
atau keahlian khusus yang didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan pada
umumnya.
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 17
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
• Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai utama nafkah
hidup dengan keterlibatan pribadi yang mendalam dalam menekuninya.
• Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengembangan
profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya sesuai
perkembangan teknologi.
Sedangkan dua catatan pokok pada profesi khusus adalah sebagai berikut;
• Pada profesi tertentu melibatkan hajat hidup orang banyak, gelar
keprofesionalan tersebut harus didapatkan melalui pengujian oleh
organisasi profesional yang diakui secara nasional atau internasional, dan
hanya kandidat yang lulus berhak menyandang agar profesi ini dan
melakukan pekerjaan untuk profesi ini.
• Profesi luhur merupakan yang menekankan pengabdian dan pelayanan
kepada masyarakat.
c. Profesi dan Profesional
Seorang profesi harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut;
• Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya
Seorang profesional adalah seorang yang menguasai ilmu secara
mendalam di bidangnya, tidak setengah-tengah atau sekedar tahu saja
sehingga benar-benar memahami hakikat pekerjaan yang ditekuninya.
• Mampu mengonversikan ilmu menjadi keterampilan
Seorang profesional juga harus mampu mengonversikan ilmu menjadi
suatu keterampilan.
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 18
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
• Selalu menunjung tinggi etika dan integritas profesi
Kode etik tersebut merupakan aturan main dalam menjalankan sebuah
profesi yang harus ditaati oleh semua anggota profesi yang
bersangkutan.
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 19
-
Isu Sosial dan Etika Profesi
Daftar Pustaka
Waluyo, Retno. 2021. Modul Materi Perkuliahan Teknik Infomatika. Universitas
Amikom Purwokerto. Pertemuan 1 s.d 6, Purwokerto.
C. Laudon, Kenneth & P. Laudon, Jane. 2005. Sistem Informasi
Manajemen Mengelola Perusahaan Digital.Edisi 8. Andi Offset. Yogyakarta.
Robby Candra, Materi Etika & Profesionalisme TSI : etika-komputer-dan-
tanggung-jawab-profesional-di-bidang-teknologi-informasi. Universitas Gunadarma.
Depok
Wahyono,Teguh. 2019. Etika Komputer dan Tanggungjawab Profesional di
Bidang Teknologi Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta
Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 20
Isu – isu di Bidang TIK1. Bidang Informasi dan Komunikasi2. Bidang Ekonomi dan Industri3. Bidang Sosial dan Budaya4. Bidang Pendidikan5. Bidang Politik
EtikaBerfikir KritisPerbedaan antara Pemikir Kritis dan Bukan Pemikir KritisPemikir Kritisa) Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan, memisahkanya dari informasi yang irrelevan.b) Dapat memanfaatkan informasi untuk merumuskan solusi masalah atau mengambil keputusan, dan jika perlu mencari informasi tambahan yang relevan.Bukan Pemikir Kritisa) Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang semua informasi sama pentingnya.b) Tidak melihat, menangkap, maupun memikirkan masalah inti.Potter (2010) mengungkapka ada tiga alasan keterampiral berfikir kritis diperlukan yaitu:1. Adanya Ledakan InformasiSaat ini terjadi ledakan informasi yang datangnya dari puluhan ribu web mesin pencari di internet. Informasi dari berbagai sumber tersebut bisa jadi banyak yang ketinggalan zaman, tidak lengkap, atau tidak kredibel. Untuk dapat menggunakan informasi ini dengan baik, perlu dilakukan evaluasi terhadap data dan sumber informasi tersebut.2. Adanya Tantangan GlobalSaat ini terjadi krisis global yang serius, terjadi kemiskinan dan kelaparan di mana-mana. Untuk mengatasi kondisi yang krisis ini diperlukan penelitian dan pengembangan keterampilan-keterampilan berpikir kritis.3. Adanya Perbedaan Pengetahuan Warga NegaraSejauh ini mayoritas orang di bawah 25 tahun sudah bisa meng-online-kan berita mereka. Beberapa informasi yang tidak dapat diandalkan dan bahkan mungkin sengaja menyesatkan, termuat di internet.Kneedler (dalam Hendra Surya, 2013) menyatakan bahwa langkah berfikir kritis dapat dikelompokan menjadi tiga langkah dan untuk melakukan 3 langkah berfikir kritis tersebut diperlukan suatu keterampilan yang disebut dengan Twelve Essential Critical Thninking Skills yang berarti 12 keterampilan essensial dalam berfikir kritis yaitu:1. Pengenalan Masalah (Defining and Clarifying Problem)a) Mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok.b) Membandingkan kesamaan dan perbedaan-perbedaan.c) Memilih informasi yang relevan.d) Merumuskan/memformulasikan masalah.2. Menilai Informasi (Judging Informations)a) Menyeleksi fakta, opini, hasil nalar/judgement.b) Mengecek konsistensi.c) Mengidentifikasi asumsi.d) Mengenali kemungkinan faktor stereotip.e) Mengenali kemungkinan bias, emosi, propaganda, salah penafsiran kalimat (sematic slanting).f) Mengenali kemungkinan perbedaan orientasi nilai dan ideologi.3. Memecahkan masalah atau menarik kesimpulan (Solving Problems/Drawing Clonclusion)a) Mengenali data-data yang diperlukan dan cukup tidaknya data.b) Meramalkan konsekwensi yang mungkin terjadi dari keputusan atau pemecahan masalah dan atau kesimpulan yang diambil.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Peranan Teknologi InformasiTeknologi Informasi menggantikan peran manusia (melakukan otomatisasi terhadap suatu tugas atau proses).Teknologi memperkuat peran manusia yaitu dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.Teknologi Informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia (melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses).Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan karena mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah tersebut muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke 20.Profesi di Bidang Teknologi Informasia) Gambaran Umum Pekerjaan di bidang Teknologi Informasi1. Kelompok pertama adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang sistem operas, database, maupun sistem aplikasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti, misalnya; Sistem Analyst, Programmer, Web Designer, dll.2. Kelompok kedua adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini, pekerjaan-pekerjaan seperti; Technical Engineer, Networking Engineer, dll.3. Kelompok ketiga adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti; EDP Operator, System Administrator, MIS Director, dll.4. Kelompok keempat adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis teknologi informasi.b) Bidang Teknologi Informasi sebagai ProfesiSeorang software engineer dapat dikatakan sebuah profesi karena seseorang yang bekerja sebagai software engineer haruslah berpengetahuan dan memiliki pengalaman kerja di bidangnya.Software engineer juga harus terus memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya sesuai perkembangan teknologi komputer yang cepat.Julius Hermawan, mencatat dua karakteristik yang dimiliki oleh software engineer sehingga pekerjaan tersebut layak disebut sebuah profesi.Kompetensi adalah suatu sifat yang selalu menuntut profesional software engineer untuk memperdalam dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya sesuai tuntutan profesi.c) Standarisasi Profesi menurut SRIG-PS-SEARCCKriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job adalah sebagai berikut:Cross country, cross enterprise aplicabilityIni berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi region dan setiap negara region tersebut, serta memiliki kesamaan pemahaman atas fungsi setiap pekerjaan.Function oriented bukan title orientedKlasifikasi pekerjaan berorientasi pada fungsi, yang berarti bahwa gelar atau titel yang diberikan dapat saja berbeda, tetapi yang penting fungsi yang diberikan pada pekerjaan tersebut sama.Testable/certifiableKlasifikasi pekerjaan harus bersifat testable, yaitu bahwa fungsi yang didefinisikan dapat diukur/diuji.AplicableFungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas Profesional TI pada region masing-masing.
Etika Komputer : Sejarah dan PerkembanganPekerjaan, Profesi, dan Profesionala. Manusia dan Kebutuhanb. Pekerjaan dan Profesic. Profesi dan Profesional
Daftar Pustaka