Makalah Sertifikasi di Bidang IT, Prinsip Keamanan Informasi, dan Privacy Terms & Condition

20
ISU SOSIAL DAN ETIKA PROFESI UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) Review Materi Pertemuan 1 s.d 6 Disusun untuk memenuhi tugas: Mata Kuliah : Isu Sosial & Etika Profesi Dosen Pengampu : Retno Waluyo, S.Kom, M.MSI Disusun Oleh; KELAS IF19C JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS AMIKOM PURWOKERTO 2021 Nama : Rizal Alfikri NIM : 19SA1116

description

Tugas Kuliah ISU SOSIAL DAN ETIKA PROFESI

Transcript of Makalah Sertifikasi di Bidang IT, Prinsip Keamanan Informasi, dan Privacy Terms & Condition

  • ISU SOSIAL DAN ETIKA PROFESIUJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

    Review Materi Pertemuan 1 s.d 6

    Disusun untuk memenuhi tugas:

    Mata Kuliah : Isu Sosial & Etika Profesi

    Dosen Pengampu : Retno Waluyo, S.Kom, M.MSI

    Disusun Oleh;

    KELAS IF19C

    JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS ILMU KOMPUTER

    UNIVERSITAS AMIKOM PURWOKERTO

    2021

    Nama : Rizal Alfikri

    NIM : 19SA1116

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    Daftar Isi

    Isu – isu di Bidang TIK.....................................................................................................3

    Etika...................................................................................................................................6

    Berfikir Kritis....................................................................................................................8

    Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)...................................................................11

    Etika Komputer : Sejarah dan Perkembangan.................................................................14

    Pekerjaan, Profesi, dan Profesional.................................................................................16

    Daftar Pustaka..................................................................................................................20

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 2

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    Isu – isu di Bidang TIK

    Isu sosial akibat kemajuan dan penggunaan teknologi memiliki dampak positif dan

    juga dampak negatif dilihat dari berbagai bidang diantaranya;

    1. Bidang Informasi dan Komunikasi

    Kemajuan teknologi membuat perkembangan di bidang informasi dan

    komunikasi menjadi sangat pesat. Diantaranya dibidang komunikasi dengan

    adanya evolusi penggunaan telfon kabel menjadi telfon seluler/nirkabel yang

    mampu mengirimkan data bukan hanya suara tetapi juga gambar bergerak.

    Disisi lain dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi tersebut

    membuat informasi yang didapatkan oleh orang-orang semakin beragam, bukan

    hanya teks seperti surat kabar tetapi juga platform video on demand yang

    beraneka ragam dan sudah menjamur di internet.

    2. Bidang Ekonomi dan Industri

    Dalam bisnis, penggunaan TIK diterapkan pada perdagangan secara elektronik

    (e-commerce). Fitur ini memerlukan jaringan komunikasi internet. E-commerce

    memudahkan dua atau banyak pihak untuk melakukan transaksi tanpa harus

    bertemu langsung secara fisik, unsur praktis sangat ditekankan disini. Dampak

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 3

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    negatifnya pelanggan bisnis-bisnis konvensional yang belum tersentuh teknologi

    seperti pasar tradisional dan pedagang keliling/kaki lima lama kelamaan akan

    hilang.

    3. Bidang Sosial dan Budaya

    Munculnya media sosial yang merupakan platform teknologi untuk

    menghubungkan orang-orang melalui media digital merupakan hasil dari

    perkembangan teknologi yang sangat berpengaruh. Media sosial memungkinkan

    orang untuk berkomunikasi tanpa batasan jarak dan waktu juga menemukan

    orang-orang baru melalu algoritma yang kompleks. Hal ini tentu saja akan

    mengakibatkan percampuran, pergeseran budaya, bahkan dapat menciptakan

    suatu budaya baru.

    4. Bidang Pendidikan

    TIK telah mengubah proses pembelajaran konvensional. Setidaknya ada lima

    pergeseran itu, yakni: dari pelatihan ke penampilan; dari ruang kelas ke

    mobilitas (di mana saja); dari kertas ke media online; dari fasilitas fisik ke

    fasilitas jaringan kerja; dan dari waktu siklus ke waktu nyata. Oleh sebab itu,

    sangat memungkinkan sekali saat ini proses belajar tidak dilakukan secara tatap

    muka di kelas. Antara guru dengan siswa, atau dosen dengan mahasiswa, dapat

    terhubung dalam proses belajar menggunakan peralatan TIK. Dari sisi waktu

    dan biaya, TIK dapat mengefisienkannya. Dan, saat ini proses belajar online (e-

    learning) terus berkembang. E-learning dapat dikembangkan sekaligus untuk

    mengajar, memberikan tugas, hingga tempat mengumpulkan tugas secara

    daring.

    Namun diantara beberapa manfaat dari E-Learning tersebut juga dapat

    mengakibatkan banyak dampak negatif diantaranya kejujuran pengerjaan tugas

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 4

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    dan juga daya tangkap setiap siswa/mahasiswa yang tidak sama satu sama lain

    ketika perkuliahan/pelajaran online.

    5. Bidang Politik

    Teknologi memberi angin segar terhadap perkembangan politik di suatu

    negara/daerah. Keterbukaan data merupakan cikal bakal dari perpolitikan yang

    sehat. Memanfaatkan platform media sosial untuk berhubungan langsung

    dengan para pendukung suatu partai politik memberikan kemudahan bagi parpol

    tersebut untuk mengekspansi suara. Namun bagi beberapa para petinggi politik

    yang tidak suka bermain bersih, menggunakan HOAX dan SARA untuk

    merebut suara melalui media sosial merupakan cara yang sangat ampuh untuk

    mendulang raupan suara bagi parpolnya.

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 5

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    Etika

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Departemen Pendidikan dan

    Kebudayaan merumuskan pengertian etika dalam tiga arti pengertian sebagai

    berikut:

    • Ilmu tentang apa yang baik dan buruk tentang hak dan kewajiban moral.

    • Kumpulan asa atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.

    • Nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.

    Etika bersal dari bahasa Yunani, yaitu “ethos” yang merupakan arti dari sebuah adat

    istiadat atau kebiasaan yang baik. Menurut Prof. Robert Salomon, etika dapat

    dikelompokan menjadi dua definisi yaitu:

    • Etika merupakan karakter individu, dalam hal ini termasuk bahwa orang

    yang beretika adalah orang baik.

    • Etika merupakan hukuman sosial. Etika merupakan hukum yang mengatur,

    mengendalikan, serta membatasi perilaku manusia.

    Etika merupakan bagian filsafat moral yang mempelajar perbuatan baik dan buruk,

    benar atau salah berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan dalam kehendaknya.

    Etik juga merupakan ilmu pengetahuan, sedangkan moral adalah obyek ilmu

    pengetahuan. Jadi etika menelaah tujuan hidup manusia, yaitu kebahagiaan

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 6

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    sempurna, kebahagiaan yang memuaskan manusia baik jasmani maupun rohani dari

    dunia sampai akhirat melalui kebenaran-kebenaran yang bersifat filosofis.

    Etika sendiri dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu:

    • Etika Deskiptif

    Merupakan etika yang berbicara mengenai sebuah fakta, yaitu tentang nilai

    dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang

    membudaya dalam kehidupan masyarakat.

    • Etika Normatif

    Merupakan etika yang memberikan penilaian secara himbauan kepada

    manusia tetang bagaimana harus bertindak sesuai dengan norma yang

    berlaku.

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 7

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    Berfikir Kritis

    Menurut KBBI (1991) berfikir kritis adalah penggunaan dari akal budi dalam

    mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Rahmat (2010) menambahkan

    berpikir kritis (critical thinking) sinonim dengan pemngambilan keputusan

    (descicion making), perencanaan stratejik (strategik planning), proses ilmiah

    (scientific process), dan pemecahan masalah (problem solving).

    Manfaat berfikir kritis bagi mahasiswa diantaranya:

    • Membantu memperoleh pengetahuan, memperbaiki teori, memperkuat

    argumen.

    • Mengemukakan dan merumuskan pertanyaan dengan jelas.

    • Mengumpulkan, menilai dan menafsirkan informasi dengan efektif.

    • Membuat kesimpulan dan menemukan solisi masalah berdasarkan alasan

    yang kuat.

    • Membiasakan berfikiran terbuka.

    • Mengkomunikasikan gagasan, pendapat, dan solusi dengan jelas kepada

    lainya.

    Perbedaan antara Pemikir Kritis dan Bukan Pemikir Kritis

    • Pemikir Kritis

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 8

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    a) Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan, memisahkanya dari

    informasi yang irrelevan.

    b) Dapat memanfaatkan informasi untuk merumuskan solusi masalah atau

    mengambil keputusan, dan jika perlu mencari informasi tambahan yang

    relevan.

    • Bukan Pemikir Kritis

    a) Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang semua informasi sama

    pentingnya.

    b) Tidak melihat, menangkap, maupun memikirkan masalah inti.

    Potter (2010) mengungkapka ada tiga alasan keterampiral berfikir kritis diperlukan

    yaitu:

    1. Adanya Ledakan Informasi

    Saat ini terjadi ledakan informasi yang datangnya dari puluhan ribu web mesin

    pencari di internet. Informasi dari berbagai sumber tersebut bisa jadi banyak

    yang ketinggalan zaman, tidak lengkap, atau tidak kredibel. Untuk dapat

    menggunakan informasi ini dengan baik, perlu dilakukan evaluasi terhadap data

    dan sumber informasi tersebut.

    2. Adanya Tantangan Global

    Saat ini terjadi krisis global yang serius, terjadi kemiskinan dan kelaparan di

    mana-mana. Untuk mengatasi kondisi yang krisis ini diperlukan penelitian dan

    pengembangan keterampilan-keterampilan berpikir kritis.

    3. Adanya Perbedaan Pengetahuan Warga Negara

    Sejauh ini mayoritas orang di bawah 25 tahun sudah bisa meng-online-kan

    berita mereka. Beberapa informasi yang tidak dapat diandalkan dan bahkan

    mungkin sengaja menyesatkan, termuat di internet.

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 9

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    Kneedler (dalam Hendra Surya, 2013) menyatakan bahwa langkah berfikir kritis

    dapat dikelompokan menjadi tiga langkah dan untuk melakukan 3 langkah berfikir

    kritis tersebut diperlukan suatu keterampilan yang disebut dengan Twelve Essential

    Critical Thninking Skills yang berarti 12 keterampilan essensial dalam berfikir

    kritis yaitu:

    1. Pengenalan Masalah (Defining and Clarifying Problem)

    a) Mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok.

    b) Membandingkan kesamaan dan perbedaan-perbedaan.

    c) Memilih informasi yang relevan.

    d) Merumuskan/memformulasikan masalah.

    2. Menilai Informasi (Judging Informations)

    a) Menyeleksi fakta, opini, hasil nalar/judgement.

    b) Mengecek konsistensi.

    c) Mengidentifikasi asumsi.

    d) Mengenali kemungkinan faktor stereotip.

    e) Mengenali kemungkinan bias, emosi, propaganda, salah penafsiran

    kalimat (sematic slanting).

    f) Mengenali kemungkinan perbedaan orientasi nilai dan ideologi.

    3. Memecahkan masalah atau menarik kesimpulan (Solving Problems/Drawing

    Clonclusion)

    a) Mengenali data-data yang diperlukan dan cukup tidaknya data.

    b) Meramalkan konsekwensi yang mungkin terjadi dari keputusan atau

    pemecahan masalah dan atau kesimpulan yang diambil.

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 10

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

    Teknologi Komunikasi merupakan suatu metode ilmiah untuk mentransmisikan

    gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan niat yang disadari untuk

    mempengaruhi perilaku penerima. Sedangkan Teknologi Informasi merupakan suatu

    sistem yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan atau informasi

    dengan memanfaatkan perangkat komputer sebagai alat untuk memproses,

    menyajikan, serta mengolah data atau informasi yang berbasis pada peralatan

    komunikasi.

    Pebedaan atara Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi adalah bahwa

    Teknologi Informasi lebih menekankan pada hasil data yang diperoleh, sedangkan

    Teknologi Komunikasi ditekankan pada bagaimana suatu hasil data dapat

    disalurakan, disebarkan, dan disampaikan di tempat tujuan.

    Peranan Teknologi Informasi

    • Teknologi Informasi menggantikan peran manusia (melakukan otomatisasi

    terhadap suatu tugas atau proses).

    • Teknologi memperkuat peran manusia yaitu dengan menyajikan informasi

    terhadap suatu tugas atau proses.

    • Teknologi Informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia

    (melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses).

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 11

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak

    terpisahkan karena mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait

    dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.

    Istilah tersebut muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik

    perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada

    pertengahan abad ke 20.

    Profesi di Bidang Teknologi Informasi

    a) Gambaran Umum Pekerjaan di bidang Teknologi Informasi

    1. Kelompok pertama adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak

    (software), baik mereka yang merancang sistem operas, database, maupun

    sistem aplikasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti,

    misalnya; Sistem Analyst, Programmer, Web Designer, dll.

    2. Kelompok kedua adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras

    (hardware). Pada lingkungan kelompok ini, pekerjaan-pekerjaan seperti;

    Technical Engineer, Networking Engineer, dll.

    3. Kelompok ketiga adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional

    sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti;

    EDP Operator, System Administrator, MIS Director, dll.

    4. Kelompok keempat adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan

    bisnis teknologi informasi.

    b) Bidang Teknologi Informasi sebagai Profesi

    ◦ Seorang software engineer dapat dikatakan sebuah profesi karena seseorang

    yang bekerja sebagai software engineer haruslah berpengetahuan dan

    memiliki pengalaman kerja di bidangnya.

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 12

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    ◦ Software engineer juga harus terus memperbaharui pengetahuan dan

    keterampilannya sesuai perkembangan teknologi komputer yang cepat.

    ◦ Julius Hermawan, mencatat dua karakteristik yang dimiliki oleh software

    engineer sehingga pekerjaan tersebut layak disebut sebuah profesi.

    ◦ Kompetensi adalah suatu sifat yang selalu menuntut profesional software

    engineer untuk memperdalam dan memperbaharui pengetahuan dan

    keterampilannya sesuai tuntutan profesi.

    c) Standarisasi Profesi menurut SRIG-PS-SEARCC

    Kriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job adalah

    sebagai berikut:

    ◦ Cross country, cross enterprise aplicability

    Ini berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan

    kondisi region dan setiap negara region tersebut, serta memiliki kesamaan

    pemahaman atas fungsi setiap pekerjaan.

    ◦ Function oriented bukan title oriented

    Klasifikasi pekerjaan berorientasi pada fungsi, yang berarti bahwa gelar atau

    titel yang diberikan dapat saja berbeda, tetapi yang penting fungsi yang

    diberikan pada pekerjaan tersebut sama.

    ◦ Testable/certifiable

    Klasifikasi pekerjaan harus bersifat testable, yaitu bahwa fungsi yang

    didefinisikan dapat diukur/diuji.

    ◦ Aplicable

    Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas Profesional

    TI pada region masing-masing.

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 13

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    Etika Komputer : Sejarah dan Perkembangan

    Pekembangan Etika komputer berawal dari pendapat Prof. Robert Weiner pada

    tahun 1950 dimana ia menemukan sisi lain dari manfaat perkembarngan teknologi

    untuk umat manusia dimana Ilmuan-ilmuan setelahnya seperti Josephn Weizenbaun

    pada tahun 1970 menrincikan bahwa sisilain tersebut merupakan dampak dari

    penggunaan teknologi dimana komputer akan segera melakukan otomatisasi

    psikologi. Lalu satu dekade selanjutnya penemuan tersebut menjadi isu yang etis di

    Amerika dan Eropa dimana paling banyak menggunakan teknologi komputer dan

    sepanjang tahun 1990 sampai sekarang, berbagai pelatihan baru di universitas, pusat

    riset, konferensi, jurnal, buku teks, dan artikel menunjukkan suatu keanekaragaman

    yang luas tentang topik di bidang etika komputer.

    Beberapa faktor yang menyebabkan munculnya studi tentang etika profesi dalam

    teknologi khususnya kbidang omputer diantaranya adalah:

    ◦ Munculnya Kejahatan Komputer

    ◦ AdanyaCyber Ethnic

    ◦ Hadirnya Ecommerce

    ◦ Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

    ◦ Tanggung Jawab Profesi

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 14

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    Di Indonesia, organisasi profesi di bidang komputer didirikan sejak tahun 1974 yang

    bernama IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika), juga sudah menetapkan

    kode etik yang sudah disesuaikan dengan kondisi perkembangan pemakaian

    teknologi komputer di Indonesia. Munculnya kode etik profesi tentunya memberikan

    gambaran adanya tanggung jawab yang tinggi bagi para pengembang profesi bidang

    komputer untuk menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai seorang profesional

    dengan baik sesuai garis-garis profesionalisme yang ditetapkan.

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 15

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    Pekerjaan, Profesi, dan Profesional

    a. Manusia dan Kebutuhan

    Sebagai makhluk yang istimewa, untuk melengkapi kebutuhannya, manusia

    harus bekerja dan berkarya.

    Menurut Abdul Kadir Muhammad mengklasifikasikan kebutuhan manusia

    menjadi empat kelompok yaitu:

    • Kebutuhan ekonomi merupakan kebutuhan yang bersifat material baik

    harta maupun benda yang diperlukan untuk kesehatan dan keselamatan

    hidup manusia.

    • Kebutuhan psikis merupakan kebutuhan yang bersifat nonmaterial untuk

    kesehatan dan ketenangan manusia secara psikologi, biasa yang disebut

    kebutuhan rohani.

    • Kebutuhan biologis merupakan kebutuhan untuk kelangsungan hidup

    manusia dari generasi ke generasi.

    • Kebutuhan pekerjaan merupakan kebutuhan yang bersifat praktis untuk

    mewujudkan kebutuhan-kebutuhan yang lainnya.

    b. Pekerjaan dan Profesi

    Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah

    profesi. Profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan pelakunya

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 16

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    memiliki pengetahuan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan formal dan

    keterampilan tertentu yang didapati melalui pengalaman kerja pada orang yang

    terlebih dahulu menguasai keterampilan tersebut dan terus memperbarharui

    keterampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi.

    Menurut Thomas Aquinas seperti dikutip oleh Sumaryono yang menyatakan

    bahwa setiap wujud kerja mempunyai empat tujuan yakni:

    • Menemuhi kebutuhan hidup

    Hasil dari melakukan pekerjaan dapat digunakan untuk menemuhi

    kebutuhan hidup sehari-hari, baik kebutuhan pangan, sandang, papan

    maupun kebutuhan yang lain.

    • Mengurangi tingkat pengangguran dan kriminalitas

    Adanya lapangan pekerjaan akan mencegah terjadinya pengangguran,

    yang berarti pula mencegah semakin merebaknya tindak kejahatan.

    • Melayani sesama

    Manusia dapat berbuat amal dan kebaikan bagi sesamanya dengan

    kelebihan dari hasil pekerjaan yang dilakukannya.

    • Mengontrol gaya hidup

    Orang dapat mengontrol gaya hidupnya dengan melakukan pekerjaan.

    Beberapa catatan terkait tentang sebuah profesi adalah sebagai berikut;

    • Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan

    atau keahlian khusus yang didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan pada

    umumnya.

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 17

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    • Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai utama nafkah

    hidup dengan keterlibatan pribadi yang mendalam dalam menekuninya.

    • Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengembangan

    profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya sesuai

    perkembangan teknologi.

    Sedangkan dua catatan pokok pada profesi khusus adalah sebagai berikut;

    • Pada profesi tertentu melibatkan hajat hidup orang banyak, gelar

    keprofesionalan tersebut harus didapatkan melalui pengujian oleh

    organisasi profesional yang diakui secara nasional atau internasional, dan

    hanya kandidat yang lulus berhak menyandang agar profesi ini dan

    melakukan pekerjaan untuk profesi ini.

    • Profesi luhur merupakan yang menekankan pengabdian dan pelayanan

    kepada masyarakat.

    c. Profesi dan Profesional

    Seorang profesi harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut;

    • Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya

    Seorang profesional adalah seorang yang menguasai ilmu secara

    mendalam di bidangnya, tidak setengah-tengah atau sekedar tahu saja

    sehingga benar-benar memahami hakikat pekerjaan yang ditekuninya.

    • Mampu mengonversikan ilmu menjadi keterampilan

    Seorang profesional juga harus mampu mengonversikan ilmu menjadi

    suatu keterampilan.

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 18

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    • Selalu menunjung tinggi etika dan integritas profesi

    Kode etik tersebut merupakan aturan main dalam menjalankan sebuah

    profesi yang harus ditaati oleh semua anggota profesi yang

    bersangkutan.

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 19

  • Isu Sosial dan Etika Profesi

    Daftar Pustaka

    Waluyo, Retno. 2021. Modul Materi Perkuliahan Teknik Infomatika. Universitas

    Amikom Purwokerto. Pertemuan 1 s.d 6, Purwokerto.

    C. Laudon, Kenneth & P. Laudon, Jane. 2005. Sistem Informasi

    Manajemen Mengelola Perusahaan Digital.Edisi 8. Andi Offset. Yogyakarta.

    Robby Candra, Materi Etika & Profesionalisme TSI : etika-komputer-dan-

    tanggung-jawab-profesional-di-bidang-teknologi-informasi. Universitas Gunadarma.

    Depok

    Wahyono,Teguh. 2019. Etika Komputer dan Tanggungjawab Profesional di

    Bidang Teknologi Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta

    Ujian Tengah Semester (UTS) Hal. 20

    Isu – isu di Bidang TIK1. Bidang Informasi dan Komunikasi2. Bidang Ekonomi dan Industri3. Bidang Sosial dan Budaya4. Bidang Pendidikan5. Bidang Politik

    EtikaBerfikir KritisPerbedaan antara Pemikir Kritis dan Bukan Pemikir KritisPemikir Kritisa) Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan, memisahkanya dari informasi yang irrelevan.b) Dapat memanfaatkan informasi untuk merumuskan solusi masalah atau mengambil keputusan, dan jika perlu mencari informasi tambahan yang relevan.Bukan Pemikir Kritisa) Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang semua informasi sama pentingnya.b) Tidak melihat, menangkap, maupun memikirkan masalah inti.Potter (2010) mengungkapka ada tiga alasan keterampiral berfikir kritis diperlukan yaitu:1. Adanya Ledakan InformasiSaat ini terjadi ledakan informasi yang datangnya dari puluhan ribu web mesin pencari di internet. Informasi dari berbagai sumber tersebut bisa jadi banyak yang ketinggalan zaman, tidak lengkap, atau tidak kredibel. Untuk dapat menggunakan informasi ini dengan baik, perlu dilakukan evaluasi terhadap data dan sumber informasi tersebut.2. Adanya Tantangan GlobalSaat ini terjadi krisis global yang serius, terjadi kemiskinan dan kelaparan di mana-mana. Untuk mengatasi kondisi yang krisis ini diperlukan penelitian dan pengembangan keterampilan-keterampilan berpikir kritis.3. Adanya Perbedaan Pengetahuan Warga NegaraSejauh ini mayoritas orang di bawah 25 tahun sudah bisa meng-online-kan berita mereka. Beberapa informasi yang tidak dapat diandalkan dan bahkan mungkin sengaja menyesatkan, termuat di internet.Kneedler (dalam Hendra Surya, 2013) menyatakan bahwa langkah berfikir kritis dapat dikelompokan menjadi tiga langkah dan untuk melakukan 3 langkah berfikir kritis tersebut diperlukan suatu keterampilan yang disebut dengan Twelve Essential Critical Thninking Skills yang berarti 12 keterampilan essensial dalam berfikir kritis yaitu:1. Pengenalan Masalah (Defining and Clarifying Problem)a) Mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok.b) Membandingkan kesamaan dan perbedaan-perbedaan.c) Memilih informasi yang relevan.d) Merumuskan/memformulasikan masalah.2. Menilai Informasi (Judging Informations)a) Menyeleksi fakta, opini, hasil nalar/judgement.b) Mengecek konsistensi.c) Mengidentifikasi asumsi.d) Mengenali kemungkinan faktor stereotip.e) Mengenali kemungkinan bias, emosi, propaganda, salah penafsiran kalimat (sematic slanting).f) Mengenali kemungkinan perbedaan orientasi nilai dan ideologi.3. Memecahkan masalah atau menarik kesimpulan (Solving Problems/Drawing Clonclusion)a) Mengenali data-data yang diperlukan dan cukup tidaknya data.b) Meramalkan konsekwensi yang mungkin terjadi dari keputusan atau pemecahan masalah dan atau kesimpulan yang diambil.

    Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Peranan Teknologi InformasiTeknologi Informasi menggantikan peran manusia (melakukan otomatisasi terhadap suatu tugas atau proses).Teknologi memperkuat peran manusia yaitu dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.Teknologi Informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia (melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses).Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan karena mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah tersebut muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke 20.Profesi di Bidang Teknologi Informasia) Gambaran Umum Pekerjaan di bidang Teknologi Informasi1. Kelompok pertama adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang sistem operas, database, maupun sistem aplikasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti, misalnya; Sistem Analyst, Programmer, Web Designer, dll.2. Kelompok kedua adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini, pekerjaan-pekerjaan seperti; Technical Engineer, Networking Engineer, dll.3. Kelompok ketiga adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti; EDP Operator, System Administrator, MIS Director, dll.4. Kelompok keempat adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis teknologi informasi.b) Bidang Teknologi Informasi sebagai ProfesiSeorang software engineer dapat dikatakan sebuah profesi karena seseorang yang bekerja sebagai software engineer haruslah berpengetahuan dan memiliki pengalaman kerja di bidangnya.Software engineer juga harus terus memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya sesuai perkembangan teknologi komputer yang cepat.Julius Hermawan, mencatat dua karakteristik yang dimiliki oleh software engineer sehingga pekerjaan tersebut layak disebut sebuah profesi.Kompetensi adalah suatu sifat yang selalu menuntut profesional software engineer untuk memperdalam dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya sesuai tuntutan profesi.c) Standarisasi Profesi menurut SRIG-PS-SEARCCKriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job adalah sebagai berikut:Cross country, cross enterprise aplicabilityIni berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi region dan setiap negara region tersebut, serta memiliki kesamaan pemahaman atas fungsi setiap pekerjaan.Function oriented bukan title orientedKlasifikasi pekerjaan berorientasi pada fungsi, yang berarti bahwa gelar atau titel yang diberikan dapat saja berbeda, tetapi yang penting fungsi yang diberikan pada pekerjaan tersebut sama.Testable/certifiableKlasifikasi pekerjaan harus bersifat testable, yaitu bahwa fungsi yang didefinisikan dapat diukur/diuji.AplicableFungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas Profesional TI pada region masing-masing.

    Etika Komputer : Sejarah dan PerkembanganPekerjaan, Profesi, dan Profesionala. Manusia dan Kebutuhanb. Pekerjaan dan Profesic. Profesi dan Profesional

    Daftar Pustaka