Makalah Rumusan Masalah Penelitian

16
makalah rumusan masalah penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap melakukan penelitian harus mempunyai masalah penelitian yang akan dipecahkan. Perumusan masalah ini bukanlah pekerjaan yang mudah, termasuk bagi peneliti-peneliti yang sudah berpengalaman. Padahal masalah selalu ada di lingkungan sekeliling kita. Pemecahan masalah yang dirumuskan dalam penelitian sangat berguna untuk mengatasi kebingungan kita akan suatu hal, untuk memisahkan kemenduaan, untuk mengatasi rintangan atau untuk menutup celah antara kegiatan atau fenomena. Karenanya peneliti harus memilih suatu masalah bagi penelitiannya, dan merumuskannya untuk memperoleh jawaban terhadap maslaah tersebut. Perumusan masalah merupakan hulu dari penelitian, dan merupakan langkah yang penting dan pekerjaan yang sulit dalam penelitian ilmiah. Karena pentingnya perumusan masalah dalam sebuah penelitian maka kami membuat makalah dengan bahasan perumusan masalah penelitian (research question). B. Rumusan Masalah 1. Apakah definisi dari masalah penelitian dan perumusan masalah? 2. Bagaimanakah ciri-ciri perumusan masalah yang baik? 3. Darimana didapatkan sumber untuk memperoleh masalah? 4. Bagaimanakah cara memperoleh masalah? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi dari masalah penelitian dan perumusan masalah. 2. Untuk mengetahui ciri-ciri perumusan masalah yang baik. 3. Untuk mengetahui didapatkan sumber untuk memperoleh masalah. 4. Untuk mengetahui cara memperoleh masalah. BAB II PEMBAHASAN

description

.

Transcript of Makalah Rumusan Masalah Penelitian

Page 1: Makalah Rumusan Masalah Penelitian

makalah rumusan masalah penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Setiap melakukan penelitian harus mempunyai masalah penelitian yang akan dipecahkan.

Perumusan masalah ini bukanlah pekerjaan yang mudah, termasuk bagi peneliti-peneliti yang

sudah berpengalaman. Padahal masalah selalu ada di lingkungan sekeliling kita.                Pemecahan masalah yang dirumuskan dalam penelitian sangat berguna untuk mengatasi

kebingungan kita akan suatu hal, untuk memisahkan kemenduaan, untuk mengatasi rintangan

atau untuk menutup celah antara kegiatan atau fenomena. Karenanya peneliti harus memilih

suatu masalah bagi penelitiannya, dan merumuskannya untuk memperoleh jawaban terhadap

maslaah tersebut. Perumusan masalah merupakan hulu dari penelitian, dan merupakan langkah

yang penting dan pekerjaan yang sulit dalam penelitian ilmiah.

            Karena pentingnya perumusan masalah dalam sebuah penelitian maka kami membuat

makalah dengan bahasan perumusan masalah penelitian (research question).

B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah definisi dari masalah penelitian dan perumusan masalah?

2.      Bagaimanakah ciri-ciri perumusan masalah yang baik?

3.      Darimana didapatkan sumber untuk memperoleh masalah?

4.      Bagaimanakah cara memperoleh masalah?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui definisi dari masalah penelitian dan perumusan masalah.

2.      Untuk mengetahui ciri-ciri perumusan masalah yang baik.

3.      Untuk mengetahui didapatkan sumber untuk memperoleh masalah.

4.      Untuk mengetahui cara memperoleh masalah.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Definisi Masalah Penelitian dan Perumusan Masalah

            Pada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang

antara lain dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Untuk itu setiap penelitian yang akan

dilakukan harus selalu berangkat dari masalah. Seperti dinyatakan oleh Emory (1985) bahwa,

baik penelitian murni maupun terapan, semuanya  berangkat dari masalah hanya untuk penelitian

terapan, hasilnya bisa langsung digunakan untuk membuat keputusan. Masalah dapat diartikan

Page 2: Makalah Rumusan Masalah Penelitian

sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori

dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan.

            Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian

adalah masalah (problem) atau peluang (opportunity) yang didefenisikan dengan jelas, baik

keluasannya maupun kedalamannya. Masalahdiartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta

yang terjadi sudah menyimpang dari batasan toleransi yang diharapkan.

Sedangkan peluang adalah suatu kondisi eksternal yang menguntungkan jika dapat dirah dengan

usaha-usaha tertentu tetapi dapat juga secara langsung atau tidak langsung menjadi ancaman bila

peluang itu dapat dimanfaatkan oleh pesaing (Husein Umar, SE, MM, MBA., 1999, 8).

            Masalah adalah setiap kesulitan yang mengerakkan manusia untuk memecahkannya

(Marzukki, 2005: 20). Sedangkan Stoner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat

diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan,

antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.

            Masalah secara garis besar dapat diartikan sebagai berikut:

1.      Kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun peneliti, sehingga perlu ditemukan

jawabannya.

2.      Pertanyaan tentang suatu problematik yang timbul dari kesenjangan antara kenyataan dengan

teori/fakta empirik penelitian terdahulu, yang memungkinkan untuk diberikan satu atau lebih

jawaban.

3.      Suatu rumusan kalimat interogatif mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih yang

belum terjawab dengan teori atau penelitian yang ada.

            Langkah berikutnya bila masalah telah ditemukan, maka perlu dibuat daftar pertanyaan

atau perumusan masalah (research question) yang bersumber dari fokus masalah yang telah

dipilih, karena masalah yang ditemukan dapat dijadikan inisiasi pembuatan pertanyaan terhadap

masalah yang akan diteliti. Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai

research problem diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik

dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai

fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai

penyebab maupun sebagai akibat. Dalam sumber lain rumusan masalah merupakan suatu

pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

            Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah adalah suatu

rumusan yang menyatakan tentang pertanyaan-pertanyaan dari masalah-masalah yang telah

dipilih/dibatasi dan perlu dijawab dalam sebuah penelitian.

            Tujuan dari pemilihan serta perumusan masalah adalah untuk:

1.      Mencari sesuatu dalam rangka pemuasan akademis seseorang

2.      Memuaskan perhatian serta keingintahuan seseorang akan hal-hal yang baru

3.      Meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya atau dasar

untuk penelitian selanjutnya.

Page 3: Makalah Rumusan Masalah Penelitian

4.      Memenuhi keinginan sosial

5.      Menyediakan sesuatu yang bermanfaat

            Isaac dan Michael mengemukakan beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan peneliti

dalam tahap penemuan masalah penelitian, diataranya adalah sebagai berikut :

1.      Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan penelitian yang jelas.

2.      Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha untuk merumuskan masalah  penelitian sesuai

dengan data yang tersedia.

3.      Peneliti merumuskan masalah peneliti dalam bentuk terlalu umum dan ambiugitas sehingga

menyulitkan interprestasi hasil dan pembuatan kesimpulan penelitian.

4.      Peneliti menemukan masalah tanpa terlebih dulu menelaah hasil-hasil penelitian sebelumnya

dengan topik sejenis, sehingga masalah penelitian tidak didukung oleh kerangka teoritis yang

baik.

5.      Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap

pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis.

B.     Ciri-ciri Perumusan Masalah yang Baik

Dalam penelitian diperlukan sebuah masalah yang baik. Terdapat beberapa ciri masalah

yang baik, yaitu:1. Mempunyai Nilai Penelitian

            Dalam sebuah penelitian, masalah yang sedang diteliti hendaknya mempunyai nilai

penelitian. Dikatakan mempunyai nilai penelitian apabila masalah yang akan diteliti pada akhir

penelitian dapat memberikan manfaat dalam sebuah bidang ilmu tertentu atau dapat digunakan

untuk keperluan yang lain. Dalam memilih masalah yang baik peneliti harus memperhatikan

beberapa hal berikut:

2.      Masalah harus mempunyai keaslian

            Sebuah masalah yang akan diteliti hendaknya adalah masalah yang up to date.

Maksudnya adalah masalah yang diteliti belum pernah diteliti sebelumnya oleh peneliti lain.

Masalah juga harus mempunyai nilai ilmiah atau  aplikasi ilmiah, sehingga penelitian akan

semakin berkualitas. Selain itu, masalah yang diteliti boleh jadi adalah masalah-masalah yang

terlewatkan dari perhatian masyarakat selama ini atau bias juga masalah yang akan

memunculkan sebuah teori baru.3. Masalah harus menyatakan suatu hubungan

            Masalah yang baik adalah masalah yang menyatakan sebuah hubungan antara variabel-

variabel tertentu yang saling berkaitan. Hal ini perlu diperhatikan agar penelitian yang dilakukan

lebih bermakna. Biasanya variabel-variabel yang dipakai untuk mewakili unsur-unsur yang ada

dalam penelitian dilambangkan dengan huruf X, Y, dan Z.4. Masalah harus merupakan hal yang penting

Page 4: Makalah Rumusan Masalah Penelitian

            Masalah yang diteliti haruslah merupakan hal yang penting dan bukan masalah yang

sepele untuk diteliti. Karena diharapkan hasil akhir dari penelitian adalah sebuah fakta dan

kesimpulan yang dapat bermanfaat di sebuah bidang tertentu dan dapat diterbitkan di jurnal ilmu

pengetahuan. Tidak hanya itu, hasil penelitian juga dapat menjadi bahan referensi dalam

menyusun buku-buku teks.5. Masalah harus dapat diuji

            Seorang peneliti harus pandai dalam memilih masalah yang akan diteliti. Masalah yang

akan diteliti hendaknya adalah  masalah yang dapat diuji. Sebaiknya masalah yang dipilih adalah

masalah yang dapat memberikan implikasi untuk dilakukan uji empirisnya. Hal ini dimaksudkan

agar penelitian agar penelitian dapat dilihat secara jelas hubungan antar variabel yang saling

berkaitan dalam masalah yang sedang diteliti dan dapat tentu saja dapat diukur.6. Masalah harus dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan

            Masalah yang menarik adalah masalah yang dapat menimbulkan pertanyaan. Tapi

peneliti juga harus dapat menggambarkan masalah yang sedang diteliti dengan jelas, sehingga

tidak membingungkan orang yang membacanya dan dapat dilakukan uji untuk menyatakan

jawaban dan kebenarannya.7. Mempunyai fisibilitas

            Masalah yang baik adalah masalah yang mempunyai fisibilitas, yaitu masalah tersebut

harus mempunyai nilai pemecahan dan dapat dipecahkan. Hal ini dimaksudkan agar penelitian

dapat berguna dan tidak sia-sia. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti, yaitu:

a.       Data serta metode untuk memecahkan masalah harus tersedia

Peneliti haruslah memperhatikan ketersediaan data dan metode terhadap masalah yang akan

diteliti. Hal ini sangatlah penting, karena digunakan untuk memecahkan masalah. Data dan

metode yang akan digunakan hendaknya sudah memiliki standard an ukuran yang jelas, sehingga

dapat diukur dan akan menghasilkan sebuah pemecahan yang dapat akurat.

b.      Biaya untuk memecahkan masalah, secara relatif harus dalam batas-batas kemampuan

Biaya adalah faktor yang diboleh dilupakan oleh seorang peneliti pada saat akan melakukan

penelitian. Seorang peneliti harus bisa memperkirakan biaya yang akan dikeluarkannya dalam

penelitian. Biaya yang terlalu besar dalam penelitian akan dapat memberatkan peneliti dan

dianggap kurang fleksibel.

c.       Waktu untuk memecahkan masalah harus wajar

Seorang peneliti harus dapat memperkirakan waktu yang akan digunakan dalam penelitiannya.

Sebuah penelitian yang baik adalah penelitian yang tidak memakan waktu yang terlalu lama

karena akan tidak efektif.

d.      Biaya dan hasil harus seimbang

Penelitian yang baik adalah penelitian yang antara hasil yang diperoleh dengan biaya memiliki

porsi yang seimbang. Hal ini penting karena penelitian harus tetap memperhitungkan efisiensi di

dalammya.

Page 5: Makalah Rumusan Masalah Penelitian

e.       Administrasi dan sponsor yang kuat

Masalah yang akan diteliti haruslah memiliki administrasi dan sponsor yang kuat. Hal ini cukup

penting karena penelitian tidak dapat dilakukan tanpa adanya bantuan dari siapa pun dan seorang

pembimbing.

f.       Tidak bertentangan dengan hukum dan adat

Masalah yang dipilih untuk diteliti hendaknya tidak bertentangan dengan hukum dan adat yang

berlaku di masyarakat. Hal ini perlu diperhatikan oleh peneliti karena akan berpengaruh pada

keberlangsungan proses penelitian.

g.      Equipment dan kondisi harus memungkinkan

Seorang peneliti harus memperhatikan kondisi pada saat akan melakukan penelitian. Penelitian

hendaknya dilakukan pada saat kondisi yang sedang kondusif agar dapat berjalan lancar. Tidak

hanya itu, peralatan yang dibutuhkan pada saat penelitian juga harus diperhatikan. Sebaiknya

penelitian menggunakan alat-alat yang mudah ditemukan dan diperoleh.

8.      Sesuai Dengan Kualifikasi Peneliti

            Masalah yang akan diteliti hendaknya dalah masalah yang nantinya akan dapat

dipecahkan oleh peneliti. Mengapa demikian, karena agar penelitian yang telah dilakukan tidak

terhenti di tengah proses pengerjaan karena ketidakmampuan seorang peneliti untuk

memecahkan masalah yang sedang diteliti sehingga akan sia-sia. Untuk itu, peneliti harus

memperhatikan beberapa hal berikut:

a.       Menarik bagi peneliti

Masalah yang diteliti hendaknya menarik bagi peneliti. Hal ini penting agar peneliti merasa

tertantang untuk melakukan penelitian dan berusaha untuk memecahkannya. Sehingga penelitian

dapat segera diselesaikan.

b.      Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti

Masalah yang diteliti harus sesuai dengan kualifikasi peneliti. Pertimbangan ini penting karena

akan berpengaruh pada kelancaran dan hasil penelitian. Karena jika peneliti tidak cukup

kompeten dalam bidang masalah yang sedang diteliti, maka hasil yang diteliti tidak akan akurat.

C.    Sumber untuk Memperoleh Masalah

Sebenarnya banyak sekali permasalahan yang perlu dipecahkan berada di sekeliling

peneliti. Kadang kita bertanya pada diri kita sendiri,” Dimana saya bisa menemukan masalah

yang sekiranya pantas untuk diteliti?” Ada beberapa tempat yang dapat dijadikan sebagai sumber

masalah. Pertama adalah dari teori. Seperti yang dikemukakan oleh Kerlinger (1973) : “Teori

adalah seperangkat konstruk atau konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan satu sama

lain, yang mampu mewakili pandangan yang sistematik tentang suatu gejala (phenomena)

dengan cara menspesifikasikan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan dan

memprediksi gejala tersebut”.

Page 6: Makalah Rumusan Masalah Penelitian

Teori adalah teori, bukan wadah dari kumpulan fakta. Artinya dalam teori terdapat

generalisasi dan prinsip-prinsip yang dihipotesiskan yang perlu dibuktikan kebenarannya melalui

penelitian ilmiah. Benarkah motivasi berkorelasi positif dengan prestasi?, benarkah perilaku

yang diinginkan dapat muncul melalui penerapan “reward and punishment?”, benarkah gaya

mengajar seorang guru dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa?

Sumber lain yang juga bermanfaat adalah berasal dari pengalaman pribadi

peneliti. Misalnya, seorang mahasiswa seringkali mengalami hambatan ketika harus berurusan

dengan pegawai-pegawai dari sebuah instansi. Jarang sekali urusan yang diselesaikan oleh

instansi tersebut tepat waktu. Kejadian tersebut (simptom) dapat dijadikan sebagai titik tolak

untuk menetapkan masalah penelitiannya. Jadi pengalaman-pengalaman praktis dapat juga

dikategorikan sebagai sumber masalah penelitian.

Sumber masalah lainnya adalah literatur (literature survey) atau bahan-bahan bacaan

ilmiah atau pun populer. Jurnal-jurnal, majalah, koran, atau bahkan laporan-laporan penelitian.

Melalui informasi-informasi yang ditulis di media-media tersebut, peneliti bisa menemukan

sesuatu hal yang mungkin menarik untuk ditelitinya.

Peneliti juga dapat menemukan masalah melalui interaksi dengan orang lain. Berbicang-

bincang dengan pimpinan suatu organisasi, dengan pegawainya, dengan pengguna jasa

organisasi tersebut. Penelitian tentang kepuasan pegawai, kepuasan pelanggan, dan komitmen

organisasional, biasanya diawali dengan obrolan-obrolan santai, tanpa disengaja.

            Sedangkan menurut Nazir sumber masalah dari sebuah penelitian juga dapat diperoleh

dari:

1.      Pengamatan terhadap kegiatan manusia

Pengamatan sepintas terhadap kegiatan-kegiatan manusia dapat dijadikan sebagai sumber

dari masalah yang akan diteliti. Seorang ahli ilmu jiwa dapat menemukan masalah ketika ia

melihat tingkah laku pekerja pabrik melakukan kegiatan mereka dalam pabrik. Seorang ahli

ekonomi pertanian dapat menemukan masalah ketika ia melihat cara petani bersahaja

mengerjakan serta menyimpan hasil usaha pertaniannya. Seorang dokter dapat menemukan

masalah ketika melihat penduduk mengambil air minum di sungai dan buang air di kali sehingga

banyak penduduk mempunyai kaki sebesar gajah. 

2.      Bacaan

Bacaan-bacaan dapat pula dijadikan sebagai sumber dari masalah yang dipilih untuk

diteliti. Lebih-lebih jika bacaan tersebut merupakan karya ilmiah atau makalah, maka banyak

sekali rekomendasi di dalamnya yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Bukan saja dari

bacaan tersebut ditemukan masalah yang ingin mengungkapkan hubungan, tetapi bacaan dapat

dapat juga memberikan teknik dan metode yang ingin dikembangkan lebih lanjut. Membaca

hasil-hasil penelitian terdahulu akan memberikan banyak sekali masalah-masalah yang belum

sanggup dipecahkan. Hal ini merupakan masalah yang perlu dipecahkan dalam penelitian

selanjutnya.  

Page 7: Makalah Rumusan Masalah Penelitian

3.        Perasaan Intuisi

Kadangkala suatu perasaan intuisi dapat timbul tanpa disangka dan dari kesulitan tersebut

dapat dijadikan sebagai sumber masalah penelitian. Tidak jarang, seseorang yang baru bangun

dari tidurnya, dihadapkan pada suatu suatu kesulitan secara intuisi, ataupun seseorang yang

sedang buang air dapat menghasilkan suatu masalah yang ingin dipecahkan, yang muncul secara

tiba-tiba.

4.        Ulangan serta perluasan penelitian

Masalah juga dapat diperoleh dengan mengulang percobaan-percobaan yang pernah

dilakukan, dimana percobaan yang telah dikerjakan tersebut belum membuahkan hasil yang

memuaskan. Perluasan analisis maupun metode dan teknik dengan equipment yang lebih modern

akan membuat masalah dapat dipecahkan secara lebih memuaskan. Misalnya, kerja Steinhauser

telah menemukan minyak codliver untuk menyembuhkan penyakit criket di tahun 1840 belum

dapat dijelaskan secara terperinci sampai dengan penelitian selanjutnya bertahun-tahun

kemudian. Ataupun penemuan penisilin oleh Fleming di tahun 1929 telah terhenti beberapa

lama, sampai kemudian Florey meneliti kembali sifat-sifat penisilin sebagai alat penyembuh

penyakit.

5.        Cabang studi yang sedang dikerjakan

Kadangkala masalah ditemukan bukan dari bidang studi itu sendiri tetapi dari cabang

yang timbul kemudian, yang mula-mula dipikirkan tidak berapa penting sifatnya. Misalnya,

Ketika Pasteur meneliti penyakit kolera dengan menyuntik ayam-ayam percobaannya dengan

mikroba kolera, pada suatu hari ia kekurangan ayam-ayam sehat. Ia kemudian terpaksa

menggunakan ayam-ayam yang pernah terkena kolera. Dilihatnya, ayam-ayam tersebut tidak

mati akibat suntikan mikroba kolera. Dari percobaan ini ia tertarik akan ketahanan ayam-ayam

tersebut dan ia menemukan masalah yang mendorongnya meneliti tentang prinsip-prinsip

kekebalan atau imunisasi. Ketika William Perkins mencoba mengubah aniline menjadi quinine

dalam percobaannya, ia menemukan suatu masalah lain yang menghasilkan alat pencelup ion air

raksa sebagai sumber cahaya, ia menemukan fakta-fakta yang telah menggiring ia merumuskan

masalah yang menghasilkan alternating current rectifier. 

6.        Catatan dan pengalaman pribadi

Catatan pribadi serta pengalaman pribadi sering dijadikan sebgai sumber dari masalah

penelitian. Dalam penelitian ilmu social, pengalaman serta catatan pribadi tentag sejarah sendiri,

baik kegiatan pribadi ataupun kegiatan professional dapat merupakan sumber masalah untuk

penelitian.

7.        Praktik serta keinginan masyarakat

Praktik-praktik yang timbul dan keinginan-keinginan yang menonjol dalam masyarakat

dapat dijadikan sumber dari masalah. Praktik-praktik tersebut seperti pernyataan-pernyataan

pemimpin, otorita ilmu pengetahuan baik bersifat local, daerah, maupun nasional. Adanya

gejolak rasial, misalnya dapat merupakan sumber masalah. Adanya ketimpangan antara input

Page 8: Makalah Rumusan Masalah Penelitian

dan produktivitas sekolah dapat merupakan suatu masalah penelitian. Ataupun ucapan ketua ISEI

(Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia), ataupun Prof. Dr. Sumitro, dapat dijadikan sebagai sumber

masalah, karena otoritanya dalam ilmu pengetahuan.

8.        Bidang spesialisasi

Bidang spesialisasi seseorang dapat pula dijadikan sumber masalah. Seorang spesialisasi

dalam bidangnya, telah menguasai ilmu yang dalam-dalam bidang spesialisasinya. Maka dari itu,

akan banyak sekali msalah yang memerlukan pemecahan dalam bidang spesialisasi tersebut.

Dalam membuat masalah berdasarkan bidang spesialisasi, perlu juga dijaga supaya maslah yang

digali tidak menjurus kepada over spesialisasi. Hal tersebut dapat menghilangkan unitas yang

fundamental.

9.        Pelajaran dan mata ajaran yang sedang diikuti

Pelajaran yang sedang diikuti dapat dijadikan sebagai sumber dari masalah penelitian.

Diskusi kelas, hubungan antara dosen dengan mahasiswa banyak mempengaruhi mahasiswa

dalam memilih masalah untuk penelitian. Pengaruh staf senior serta ajarannya dapat merupakan

sumber masalah bagi mahasiswa yang ingin membuat thesis.  

10.    Pengamatan terhadap alam sekeliling

Peneliti-peneliti ilmu natura seringkali memperoleh masalah dari alam

sekelilingnya. Seorang ahli ilmu bintang banyak memperoleh masalah ketika ia mengamati

cakrawala. Seorang ilmu tanah akan menemukan masalah ketika ia secara sepintas mengamati

tanah di sekelilingnya ataupun dalam suatu perjalanan jauh. Seorang ahli penyakit tanaman

ataupun ahli hama banyak menemukan masalah ketika mengamati tanaman. Seorang peneliti

yang bangun pagi untuk melakukan kegiatan aerobik, kakinya tersandung batu, maka peneliti

ahli batu-batuan tersebut telah mengetahui maslah yang akan diteliti.

11.    Diskusi-diskusi ilmiah

Masalah penelitian dapat juga bersumber dari diskusi-diskusi ilmiah, seminar, serta

pertemuan-pertemuan ilmiah. Dalam diskusi tersebut seseorang dapat menangkap banyak

analisis-analisis ilmiah, serta argumentasi-argumentasi professional, yang dapat menjurus pada

suatu permasalahan baru.

            Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya masalah dapat

timbul darimana saja. Setiap peristiwa ataupun kegiatan yang terjadi di sekitar kita sebenarnya

sudah cukup menginspirasi timbulnya pormasalahan yang akan kita angkat dalam sebuah

penelitian. Mulai dari kegiatan yang terstruktur dan memang disengaja untuk menghasilkan

sebuah penelitian bahkan sampai kegiatan yang paling sederhana tanpa adanya kesengajaan

untuk memikirkannya. Semua itu dapat diperoleh tergantung bagaimana kepekaan peneliti untuk

memaknai masalah yang timbul.

D.    Cara Merumuskan Masalah

Page 9: Makalah Rumusan Masalah Penelitian

            Setelah rumusan masalah diidentifikasikan dan dipilih, maka tibalah saatnya masalah

tersebut dirumuskan. Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis

nantinya, dan dari rumusan masalah harus dilakukan dengan kondisi berikut.

1.      Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.

2.      Rumusan hendaklah jelas dan padat.

3.      Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.

4.      Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis.

5.      Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

            Misalnya, masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut.

“ Apakah hasil padi ladang akan bertambah jika dipupuk dengan pupuk K?”

“ Apakah ada hubungan antara konsumsi rumah tangga petani dengan pendapatan dan kekayaan

petani?”

            Dari rumusan diatas, maka dapat dibuat judul penelitian sebagai berikut.

“ Pemupukan padi ladang dengan pupuk K”

“ Hubungan petani antara konsumsi rumah tangga pendapatan dan pendidikan petani Aceh”

            Perlu juga diperingatkan bahwa dalam memilih masalah, perlu dihindarkan masalah serta

rumusan masalah yang terlalu umum, terlalu sempit, terlalu bersifat lokal ataupun terlalu

argumentatif. Variabel-variabel penting dalam rumusan masalah harus diperhatikan benar-benar.

            Ada beberapa hal yang perlu diingat dalam merumuskan masalah. Masalah ilmiah tidak

boleh merupakan pertanyaan-pertanyaan etika atau moral. Menanyakan hal-hal di atas adalah

pertanyaan tentang nilai dan value judgment yang tidak bisa dijawab secara ilmiah. Misalnya

masalah yang dipilih adalah “Perlukah kepemimpinan organisasi secara demokrasi?”, atau

“Bagaimana sebaiknya mengajar mahasiswa di perguruan tinggi?” Untuk menghindarikan hal

tersebut di atas, maka janganlah menggunakan kata “mustikah” atau “lebih baik”, atau

perkataan-perkataan lain yang menunjukkan preferensi. Ganti kata perkataan lebih baik dengan

perkataan “lebih besar”, misalnya. Contoh lain, “Apakah metode mengajar secara otorita menuju

ke cara belajar yang buruk?” pertanyaan ini bukanlah masalah ilmiah. Belajar yang buruk

adalah value judgment. Mengajar secara otorita  tidak dapat didefinisikan. Supaya tidak ada

value judgement, maka sebaiknya “belajar yang buruk” dapata diganti dengan “menguarangi

perilaku memecahkan soal”.

            Hindarkan masalah yang merupakan metodelogi. Pertanyaan-pertanyaan yang

berhubungan dengan “metode sampling”, atau “pengukuran” dan lain-lain supaya jangan

digunakan dalam meformulasikan masalah.

Sebagai kesimpulan, perlu dijelaskan bahwa ada dua jalan untuk memformulasikan masalah.

Pertama dengan menurunkan masalah dari teori yang ada, seperti masalah pada penelitian

eksperimental. Cara lain adalah dari observasi langsung di lapangan, seperti yang sering

dilakukan oleh ahli-ahli sosiologi, jika masalah diperoleh di lapangan, maka sebaiknya juga

menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang telah ada, sebelumnya masalah

Page 10: Makalah Rumusan Masalah Penelitian

tersebut diformulasikan dengan teori-teori yang telah ada, sebelumnya masalah tersebut

diformulasikan. Ini bukan berarti bahwa penelitian yang tidak didukung oleh teori tidak berguna

sama sekali. Karena, ada kalanya penelitian tersebut dapat menghasilkan dalil-dalil dan dapat

membentuk sebuah teori.

            Masalah sebenarnya adalah hal yang pertama dipikirkan oleh peneliti-peneliti ketika

merencanakan proyek penelitiannya. Walaupun di atas kertas yang pertama-tama muncul adalah

judul dan pendahuluan, tetapi yang lebih dahulu timbul pada penelitian adalah masalah

penelitian.

            Membuat masalah penelitian merupakan hal yang sukar, antara lain karena:

1.      Tidak semua masalah di lapangan dapat diuji secara empiris;

2.      Tidak ada pengetahuan atau tidak diketahui sumber atau tempat mencari masalah-masalah;

3.      Kadangkala si peneliti dihadapkan kepada banyak sekalli masalah penelitian, dan sang peneliti

tidak dapat memilih masalah mana yang lebih baik untuk dipecahkan;

4.      Adakalanya masalah cukup menari, tetapi data yang diperlukan untuk memecahkan masalah

tersebut sukar diperoleh; serta

5.      Peneliti tidak tahu kegunaan spesifik yang ada di kepalanya dalam memilih masalah.

            Sesudah kota formulasikan masalah, maka langkah selanjutnya adalah membangun

tujuan penelitian. Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan atau statement tentang apa yang

ingin kita tentukan. Kalau masalah penelitian dinyatakan dalam kalimat pertanyaan (bentuk

interogatif), maka tujuan penelitian diberikan kalimat pernyataan (bentuk deklaratif). Tujuan

penelitian biasanya dimulai dengan kalimat:

“Untuk menentukan apakah...”, atau “untuk mencari...”, dan sebagainya. Tujuan penelitian

haruslah dinyatakan secara lebih spesifik dibanding dengan perumusan masalah. Jika masalah

merupakan  konsep yang masih abstrak, maka tujuan penelitian haruslah konstrak yang lebih

kongkrit.

            Berkenaan dengan penempatan rumusan masalah penelitian, didapati beberapa variasi,

antara lain (1) Ada yang menempatkannya di bagian paling awal dari suatu sistematika peneliti,

(2) Ada yang menempatkan setelah latar belakang atau bersama-sama dengan latar belakang

penelitian dan (3) Ada pula yang menempatkannya setelah tujuan penelitian.

            Di manapun rumusan masalah penelitian ditempatkan, sebenarnya tidak terlalu penting

dan tidak akan mengganggu kegiatan penelitian yang bersangkutan, karena yang penting adalah

bagaimana kegiatan penelitian itu dilakukan dengan memperhatikan rumusan masalah sebagai

pengarah dari kegiatan penelitiannya. Artinya, kegiatan penelitian yang dilakukan oleh siapapun,

hendaknya memiliki sifat yang konsisten dengan judul dan perumusan masalah yang ada.

Kesimpulan yang didapat dari suatu kegiatan penelitian, hendaknya kembali mengacu pada judul

dan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan.

E.     Rencana Judul Skripsi

Page 11: Makalah Rumusan Masalah Penelitian

1.      Dhebi Dwi Chandra : Pemakaian CD Pembelajaran Interaktif Akuntansi Perusahaan Jasa untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran  Akuntansi Siswa Kelas XI SMAN 8 Malang

2.      Eko Putri Setiani : Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web dalam Bahasan Siklus Akuntansi

Perusahaan Jasa untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS

3.      Dewi Widyawati : Pengembangan Bahan Ajar Akuntansi Dengan Model Pembelajaran Kooperatif

STAD pada Materi Perusahaan  Dagang untuk SMA Kelas XII IPS

4.      Yunita Mardiana : Persepsi siswa SMK Jurusan Akuntansi untuk Memilih Jurusan   Akuntansi pada

Saat Pendaftaran Masuk SMK

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-

benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana

dengan pelaksanaan.

2.      Rumusan masalah adalah suatu rumusan yang menyatakan tentang pertanyaan-pertanyaan dari

masalah-masalah yang telah dipilih/dibatasi dan perlu dijawab dalam sebuah penelitian.

3.      Ciri-ciri masalah yang baik: Mempunyai Nilai Penelitian; Masalah harus mempunyai keaslian;

Masalah harus menyatakan suatu hubungan; Masalah harus merupakan hal yang penting;

Masalah harus dapat diuji; Masalah harus dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan;

Mempunyai fisibilitas; serta Sesuai Dengan Kualifikasi Peneliti.

4.      Masalah dapat diperoleh dari pengamatan terhadap kegiatan manusia, bacaan, perasaan intuisi,

ulangan serta perluasan penelitian, cabang studi yang dikerjakan, catatan dan pengalaman

pribadi, praktik serta keinginan masyarakat, bidang spesialisasi, pelajaran dan mata ajaran yang

diikuti, pengamatan terhadap alam sekeliling, diskusi-diskusi ilmiah.

5.      Rumusan masalah ini selanjutnya digunakan untuk memecahkan masalah, untuk merumusakan

hipotesis dan digunakan untuk membuat judul suatu penelitian.

6.      Dalam memilih masalah, perlu dihindarkan masalah serta rumusan masalah yang terlalu umum,

terlalu sempit, terlalu bersifat lokal ataupun terlalu argumentatif serta tidak menyangkut etika

dan moral.

B.     Saran

1.      Karena perumusan masalah merupakan hulu dari sebuah penelitian maka kita harus

menyusunnya dengan baik agar penelitian yang dilakukan dapat maksimal dan bermanfaat.

2.      Rumusan masalah sebaiknya dibuat dalam bentuk pertanyaan yang jelas dan padat.

Page 12: Makalah Rumusan Masalah Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.             Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta

Syaodih, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja   Rosdakarya.

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Bogor: PT. Ghalia Indonesia

______. 2010. Hakekat masalah Penelitian, Bagaimana Cara Menemukan             Permasalahan

dan Membuat Rumusan Masalah, (Online),(http://okizainalfahmi.wordpress.com/2010/04/14/

hakekat-masalah- penelitian-bagaimana-cara-menemukan-permasalahan-dan-membuat-    rumus

an-masalah/), diakses tanggal 23 Januari 2012.______. 2010. Riset Question. (Online),         (http://nitaseptiyanti.blogspot.com/2010/03/riset-question.html), diakses             tanggal 12 Februari 2012______. 2011. Research Question. (Online),(http://omdermanus.wordpress.com/2011/05/09/research-question/),             diakses tanggal 12 Februari 2012.

http://pou-pout.blogspot.co.id/2013/01/makalah-rumusan-masalah-penelitian.html