Makalah pksm
description
Transcript of Makalah pksm
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan
yang benar tentang suatu masalah.Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian terdiri atas
fakta,konsep,generalisasi,dan teori.Kegiatan ilmiah tersebut bertujuan untuk memperoleh pengetahuan
yang benar (yang bersifat relatif) sebagai penyempurnaan pengetahuan sebelumnya telah
dilaksanakan oleh para peneliti dan ilmuwan dalam bidang ilmunya masing-masing.Secara akumulatif
hasil penelitian memberikan sumbangan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam berbagai bidang.Di samping itu,hasil penelitian juga telah memungkinkan manusia dapat lebih
baik memecahkan masalah-masalah praktis yang dihadapi dalam hidupnya yang memungkinkan
manusia dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapinya.Untuk memperoleh
pengetahuan dapat dilakukan dengan berbagai cara,baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui berbagai sumber.
Dalam melaksanakan penelitian,peneliti menggunakan metodologi penelitian.Yang dimaksud
metodologi penelitian adalah kajian tentang metode - metode tertentu yang digunakan dalam
penelitian.Metode diartikan sebagai suatu cara berpikir dan cara melaksanakan hasil berpikir untuk
melakukan sesuatu pekerjaan secara baik dan benar.Cara melaksanakan hasil berpikir untuk
melakukan suatu pekerjaan secara benar dan baik disebut teknik.Dengan demikian dalam istilah
metode terkandung istilah teknik.Sehingga metodologi penelitian merupakan kajian tentang cara
berpikir dan teknik untuk mengerjakan penelitian secara benar dan baik.
1.2 Rumusan masalah
- Apa pengertian metode penelitian pendidikan?
- Bagaimana karakteristik penelitian?
- Apa saja fungsi-fungsi penelitian?
- Bagaimana contoh penelitian?
- Apa saja langkah-langkah dalam penelitian?
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian dari penelitian pendidikan
- Untuk mengetahui karakteristik penelitian
- Untuk mengetahui fungsi dari penelitian
- Untuk Mengetahui contoh penelitian pendidikan
- Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penelitian pendidikan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mmetode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaaan tertentu.Berdasarkan hal tersebut terdapat 4 kata kunci yang
perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah,data,tujuan dan kegunaan.Dimana cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan,yaitu rasional,empiris dan
sistematis.Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal,sehingga terjangkau oleh pendengaran.Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat
diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara
yang digunakan.Sistematis proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah
-langkah tertentu yang bersifat logis.
Berdasarkan pengertian di atas,maka penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai
proses yang sistematis untuk memperoleh pengetahuan (to discover knowledg) dan
pemecahan masalah (problem solving) pendidikan melalui metode ilmiah,baik dalam
pengumpulan maupun analisis datanya,serta membuat rumusan generalisasi berdasarkan
penafsiran data tersebut.Yang dimaksud dengan metode ilmiah di sini adalah metode yang
menggunakan prinsip-prinsip science,yaitu sistematis,empiris dan objektif.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASANANDI_WARNANDI/
PENELITIAN_PENDIDIKAN.pdf
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu secara umum tujuan
penelitian ada empat macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, mengembangkan,
memprediksi dan mengontrol suatu bahan.
a. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul
baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
b. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya
keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu dan pengembangan berarti
memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
c. Mengembangkan dan menjelaskan, bermanfaat dengan melakukan pengembangan dan
usaha melalui teori – teori yang didukung fakta – fakta penunjang yang ada sehingga
dapat dikatakan pernyataan sementara atau sering disebut juga hipotesis penelitian.
2
d. Memprediksi dan mengontrol suatu bahan, seorang peneliti perlu mengetahui variabel
yang disebut variabel bebas atau independent variabel dan variabel tergantung atau sering
pula disebut dependent variabel.Sehingga ia dapat mengetahui secara pasti pengaruh
variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Peneliti menerangkan keterkaitan dan
keterikatan variabel yang ada dapat memprediksi yang terjadi diantara variabel atau
bahkan mengontrol mereka untuk memperoleh suatu yang bermanfaat. Dalam aspek
akademika, karena dengan memiliki kemampuan yang mencakup menerangkan
memprediksi, dan mengontrol sesuatu.
2.2 Hakikat Penelitian
Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia.Sifat tersebut
akan mendorong manusia bertanya untuk mendapatkan pengetahuan.Setiap manusia yang
berakal sehat sudah pasti memiliki pengetahuan,baik berupa fakta,konsep,prinsip,maupun
prosedur tentang suatu obyek.Pengetahuan dapat dimiliki berkat adanya pengalaman atau
melalui interaksi antara manusia dengan lingkungannya.Secara universal, terdapat tiga jenis
pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia yaitu:(1) logika yang dapat
membedakan antara benar dan salah; (2) etika yang dapat membedakan antara baik dan
buruk; serta (3) estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek.Kepekaan indra yang
dimiliki,merupakan modal dasar dalam memperoleh pengetahuan tersebut.
2.3 Karakteristik Penelitian
Penelitian merupakan Proses yang Sistematik Hal ini dapat dilihat dari keteraturan,
keruntunan dan keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.Keteraturan
seperti dalam penemuan masalah,penyusunan rancangan penelitian,pengumpulan data,
pengolahan data,dan penafsiran data.
1. Penelitian Bersifat Logis Dalam penelitian dituntut prosedur pembuatan kesimpulan yang
cermat. Untuk itu diperlukan kemampuan logika yang memadai. (mengmpulkan bukti yang
ada)
2. Penelitian Bersifat Empirik Penelitian harus didasarkan kepada data (fenomena atau
peristiwa) empirik,\yang dapat diamati (observeable).
3. Penelitian Bersifat Reduktif untuk mengambil generalisasi,dalam penelitian perlu dilakukan
reduksi ciri-ciri khusus dari fakta atau hal-hal yang bersifat individual menjadi yang bersifat
umum.Reduksi diartikan juga sebagai proses menterjemahkan kenyataan ke dalam konsep.
(seperti pernyataan/menyusun data)
4. Penelitian Bersifat Replikatif (dapat diulangi) danT ransmitable (dapat dialihkan) Hasil
penelitian,pada umumnya dicatat secara lengkap,baik masalah, prosedur,maupun hasilnya.
3
Oleh karena itu,penelitian dapat dikaji ulang,baik oleh peneliti yang sama maupun oleh
peneliti yang lain. ( dengan mencerminkan data yang ada)
5. Penelitian Bersifat Objektif maksudnya adalah bahwa peneliti harus berusaha
menghilangkan pengaruh subjektif (prasangka,atau emosi pribadi) dalam mengambil
kesimpulan atau generalisasi.
2.4 Jenis-Jenis Penelitian Pendidikan
Penelitian Eksperimental
Peneliti memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelompok, dan kemudian mempelajari
efek perlakuan.Hasil dari penelitian ini interpretasi yang jelas dan lugas
Misalnya:Seorang guru kimia ingin mengetahui metode mengajar manakah yang efektif untuk
mengajarkan konsep bangun ruang.Maka ia dapat merancang suatu penelitian untuk
membandingkan efektivitas dari dua macam metode mengajar untuk meningkatkan
pemahaman siswa.Metode mengajar yang digunakan ini disebut Variabel bebas Atau variabel
perlakuan.Variabel ini tidak dapat dikuantifikasi langsung,namun kedua metode ini diuji
efektivitasnya melalui tes hasil belajar siswa untuk konsep bangun ruang.Nilai tes yang
dicapai siswa disebut variabel tak bebas (dependent variable).Dalam eksperimen yang
sederhana ini ada dua metode yang kontras untuk dibandingkan satu sama lain.Dalam hal ini
diperlukan pula variabel pembanding atau pengendali yang disebut extraneous variable,
misalnya tingkat kemampuan siswa, usia, jenjang kelas,bahan ajar, dan karakteristik guru,
yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar selama berlangsungnya investigasi.Metode ini
juga menghendaki adanya kesamaan dalam cara pengelolaan kelas selama periode waktu
tertentu,dan kesamaan bahan ajar pada kedua kelompok,kesamaan usia,dan jenjang kelas
siswa.
Bila hal di atas sulit dilaksanakan, peneliti dapat pula menggunakan kelas eksperimen dan
kelas kontrol di sekolah yang sama.Namun hasilnya seringkali meragukan,karena ada
berbagai dalam kondisi yang ada berpengaruh terhadap jalannya penelitian.
Penelitian Korelasional
Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara dua variabel.
Misalnya: Seorang guru matematika ingin mengetahui individu yang bagaimana yang sering
mengalami kesulitan dalam mempelajar aljabar. Bila kita dapat memprediksi secara tepat,
maka kita dapat menganjurkan saran koreksi terhadap guru tersebut untuk menggunakan
metode tertentu, sehingga anak senang belajar aljabar.
Untuk itu kita perlu mengumpulkan sejumlah informasi yang diperkirakan ada kaitannya
dengan konsep aljabar seperti kinerja siswa dalam tugas logik mempelajari konsep aljabar
(kemampuan menghitung, pemahaman konsep matematika, memecahkan soal-soal),
4
kemampuan verbal, kebiasaan belajar, pengalaman siswa dalam belajar matematika atau
pengalaman dengan guru matematika, dan informasi lain yang menyebabkan adanya siswa
yang senang pelajaran aljabar, dan siswa yang membenci pelajaran aljabar.
Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki hubungan yang bermakna. Oleh karena
itu dalam penelitian ini diharapkan tidak ada intervensi atau manipulasi yang dapat
mempengaruhi hasilnya, kecuali instrumen penelitian yang diperlukan untk mengumpulkan
data. Sampel haruslah individu yang sama Penelitian Kausal Komparatif.
Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki akibat dari perbedaan diantara kelompok atau
orang-orang. Misalnya guru ingin membandingkan apakah hasil belajar siswa dari keluarga
dengan orang tua tunggal (single parent) lebih buruk dari pada siswa dari keluarga utuh.Untuk
menyelidiki hal ini,guru harus memilih secara sistematis dua kelompok siswa (orang tua
tunggal dan orangtua lengkap) –yang sesungguhnya (bukan manipulasi)
Setelah itu guru membandingkan hasil belajar mereka. Setelah nyata berbeda, guru tidak
boleh segera menyimpulkan bahwa situasi keluarga mempengaruhi prestasi belajar siswa,
sebab masih ada factor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Interpretasi dari penelitian kausal komparatif adalah terbatas, karena peneliti tidak boleh
menyimpulkan bahwa faktor tertentu dapat mempengaruhi tingkah laku yang diobservasi.
Dalam contoh ini, guru tidak mengetahui (1) bahwa perbedaan prestasi mungkin disebabkan
karena situasi rumah (2)status orangtua juga dapat menyebabkan perbedaan prestasi
(3)adanya faktor lain yang berpengaruh.
Penelitian Survei
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang menentukan sifat spesifik dari suatu
kelompok misalnya seorang kepala sekolah ingin mengetahui dampak dari kebijakan
administrasi yang dilakukannya. Apakah siswa suka atau tidak suka terhadap kebijakannya?
Kebijakan mana yang paling disukai, dan yang paling tidak disukai.
Suatu survey deskriptif perlu menyiapkan sejumlah pertanyaan yang dikemas dalam bentuk
kuesioner atau angket untuk sejumlah besar responden atau individu, melalui surat, telepon, e-
mail, sms, atau diberikan langsung. Jika menghendaki jawaban langsung dari responden,
dapat melalui wawancara. Jawabannya kemudian ditabulasi, umumnya dalam bentuk
frekuensi atau persentase dari setiap jawaban pertanyaan.
Kesulitan penelitian survey adalah (1) ada keraguan terhadap jawaban yang diberikan; apakah
murni/jujur, tidak asal-asalan (2) pengembalian semua kuesioner secara lengkap agar dapat
dianalisis dengan benar.
5
Manfaat dari penelitian survey adalah kemungkinan memperoleh sejumlah informasi dari
sampel besar
Jika peneliti mengharapkan jawaban yang lebih rinci, maka dapat dilakukan melalui
wawancara. Keuntungan wawancara adalah dapat membuat pertanyaan terbuka (melalui
daftar pertanyaan), sehingga dapat diperoleh jawaban yang rinci dan mendalam.
Penelitian Kualitatif
Seorang peneliti dapat berharap untuk memperoleh potret lengkap dari proses pendidikan
melalui penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti dapat memperoleh gambaran
holistic yang terjadi dalam situasi atau setting khusus.
Misalnya: Bagaimana cara guru olahraga mengajarkan suatu materi? Apa yang dilakukan
oleh guru dalam kegiatan rutin sekari-hari? Apa yang dilakukan oleh siswa setiap hari?
Kegiatan apa yang dilakukan setiap hari?
Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan di atas, maka peneliti dapat melakukan
ethnographic research, yang menekankan pada dokumentasi dan gambaran kegiatan atau
apa yang dialami oleh individu, melalui observasi dan interview. Sebagai contoh, dapat
dilakukan di suatu kelas di SD, di mana peneliti melakukan observasi atas kegiatan guru dan
siswa secara penuh, utuh, dan kemudian mendeskripsikannya secara sangat rinci. Deskripsi
ini merupakan “potret” dari suasana sosial di kelas tersebut; pengalaman intelektual dan
emosional siswa; cara guru menghadapi siswa dari berbagai ras, etnik, jenis kelamin,
kemampuan. Bagaimana peran siswa dan guru di kelas dipelajari, dimodifikasi, dan
dimunculkan sebagai hal yang unik, pertanyaan guru, pertanyaan siswa dan sbagainya.
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bersifat situasional, berkaitan dengan mendiagnosis
masalah dalam konteks tertentu, misalnya masalah di kelas atau di sekolah. Masalah
berangkat dari praktek pembelajaran sehari-hari yang benar-benar dirasakan oleh guru atau
siswanya.Kemudian diupayakan penyelesaiannya demi peningkatan mutu pendidikan, prestasi
siswa, profesi guru, dan mutu sekolahnya dengan jalan merefleksi Diri sebagai praktisi dalam
pelaksanaan tugas-tugasnya dan sekaligus secara sistematik meneliti praksisnya sendiri.
Penelitian tindakan kelas merupakan upaya kolaboratif antara guru dengan siswanya,
bersifat ,self evaluative‟ yaitu modifikasi praksis yang dilakukan secara kontinyu dan
dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan di samping memperbaiki praksis
pembelajarannya. FRANSISCA_SUDARGO/KULIAH_PENPENDS2/Pertemuan1.pdf.
2.5 Fungsi-Fungsi Penelitian
6
Dalam kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan kegiatan penelitian
merupakan salah satu media yang andal untuk memenuhi bermacam – macam fungsi seperti
berikut :
a) Menemukan sesuatu yang baru,walaupun banyak cara untuk dapat menemukan informasi
atau hasil karya baru,dalam dunia pengetahuan penemuan yang dilakukan melalui suatu
kegiatan penelitian adalah hasil yang andal dan mendapat pengakuan dari kalangan
ilmuan melalui penelitian yang baik,hasil temuan dapat diakui oleh para ahli dibidangnya.
b) Menegmbangkan ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu pengetabuan dapat di lakukan
secara berkelanjutan melalui penelitianDengan melakukan kajian terhdap permasalahan
yang relepan dengan mengeksplorasi terhada yang telah di lakukan para peneliti pada
waktu lalu dan sekarang, kemudian dilakukan pendalaman permasalahan yang ada.Hasil
kegiatan tersebut salah satunya dapat di kembangkan wawasan pengetahuan menjadi
semakin luas dan berkembang tanpa tumpang tindih yang berarti
c) Melakukan validasi terhadap tiori lama.Hasil penelitian di gunakan sebagai konfirmasi
atau pembaharuan jika terjadi perubahan yang nyata terhadap paradigma teori yang telah
lama berlaku.
d) Menemukan permasalahan penelitian.Untuk mengenal dan memilih penelitian
permasalahan di perlukan kejelian dan penggunaan kriteria yang baik dari pada
peneliti.Dalam penelitian yang baik biasanya bab kesimpulan,implikasi dan saran
disamping memperoleh hasil temuan juga diberikn permasalahan yang baru yang
berkaitan dengan hasil penelitian yang telah di laporkan (Sukardi,2003:8-9).
2.6 Contoh Penelitian Pendidikan
Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk inkuiri pendidikan.Di dalam
pelaksanaannya gagasan atau permasalahan guru atau dosen diuji dikembangkan dalam
bentuk tindakan. Guru atau dosen sebagai pengembang kurikulum dikelas dapat
melakukan tindakan – tindakan yang tergolong ke arah proses pembaharuan kurikulum,
karena penelitian tindakan kelas :
Merupakan sebuah proses yang diprakarsai guru atau dosen untuk menanggapi situasi
praktis tertentu yang harus mereka hadapi
Situasi tersebut merupakan merupakan peaksanaan bagian dari kurikulum yang terganggu
cdan menimbulkan persoalan bagi guru atau dosen, misalnya karena penolakan peserta
didik yang tidak mau belajar
Apabila tindakan dalam penelitian tindakan kelas itu merupakn upaya dalam inovasi
pembelajaran dan ternyata menimbulkan respon yang kontropersial dikalangan staf guru
7
atau dosen lainnya karena dipandang bertentangan dengan hakikat belajar, mengajar dan
evaluasi selama inipenelitian tindakan kelas dapat membantu memberikan kepastian
tentang manfaatnya kepada staf guru atau dosen tersebut
Permasalahan atau isu – isu yang didiskusikan berangsung dalam wacana yang bebas dan
terbuka ditandai oleh rasa toleransi dan menghormati pendapat orang lain, dan tidak
dibatasi oleh wewenang pimpinan dalam menerima hasil penelitian.
Proposal penelitian yang mengusulkan perubahan dianggap sebagai hipotesis kerja yang
harus diujikan terlebih dahulu dalam praktek, sebagai pertanggung jawaban atau
akuntabilitas terhadap staf pengajar lainnya (Wiriaatmadja,2010:43).
Banyak studi penelitian yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi intervensi atau
faktor-faktor yang dapat ditranformasikan sebagai intervensi untuk meningkatkan
pencapaian/prestasi akademik para siswa.Herbert Walberg dan kawan-kawannya telah
mensistesis hampir 3.000 studi semacam ini untuk mengidentifikasi potensi intervensi yang
dapat meningkatkan performan para siswa dengan melakukan bermacam-macam pengukuran
terhadap prestasi akademik.Beberapa hasil sintesisnya dapat dilihat pada table di bawah ini
2.7 Langkah-Langkah Penelitian
Terdapat Empat Langkah Pokok Metode Ilmiah yang Akan Mendasari Langkah-langkah
Penelitian yaitu:
1. Merumuskan masalah mengajukan pertanyaan untuk dicari jawabannya. Tanpa adanya
masalah tidak akan terjadi penelitian,karena penelitian dilakukan untuk memecahkan
masalah. Rumusan masalah penelitian pada umumnya diajukan dalam bentuk pertanyaan..
8
2. Mengajukan hipotesis mengemukakan jawaban sementara (masih bersifat dugaan) atas
pertanyaan yang diajukan sebelumnya.Hipotesis penelitian dapat diperoleh dengan mengkaji
berbagai teori 6 berkaitan dengan bidang ilmu yang dijadikan dasar dalam perumusan
masalah. Peneliti menelusuri berbagai konsep, prinsip, generalisasi dari sejumlah literatur,
jurnal dan sumber lain berkaitan dengan masalah yang diteliti.Kajian terhadap teori
merupakan dasar dalam merumuskan kerangka berpikir sehingga dapat diajukan hipotesis
sebagai alternatif jawaban atas masalah.
3. Verifikasi data mengumpulkan data secara empiris kemudian mengolah dan menganalisis
data untuk menguji kebenaran hipotesis.Jenis data yang diperlukan diarahkan oleh makna
yang tersirat dalam rumusan hipotesis. Data empiris yang diperlukan adalah data yang dapat
digunakan untuk menguji hipotesis. Dalam hal ini, peneliti harus menentukan jenis data, dari
mana data diperoleh, serta teknik untuk memperoleh data. Data yang terkumpul diolah dan
dianalisis dengan cara-cara tertentu yang memenuhi kesahihan danketerandalan sebagai bahan
untuk menguji hipotesis.
4. Menarik kesimpulan menentukan jawaban-jawaban definitif atas setiap pertanyaan yang
diajukan (menerima atau menolak hipotesis).Hasil uji hipotesis adalah temuan penelitian atau
hasil penelitian.Temuan penelitian dibahas dan disintesiskan kemudian disimpulkan.
Kesimpulan merupakan adalah jawaban atas rumusan masalah penelitian yang disusun dalam
bentuk proposisi atau pernyataan yang telah teruji kebenarannya.
Kita ketahui Penelitian adalah suatu proses dimana langkah-langkah yang dilakukan secara
terencana dan sistematis untuk memecahkan permasalahan yang dihadapinya atau
memperoleh 9 solusi terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.
9
Langkah-langkah tersebut harus sesuai dan saling mendukung antara satu dengan
yang lainnya.Melalui langkah-langkah yang terencana dan sistematis tersebut diharapkan
akan diperoleh hasil penelitian berupa kesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan.
Dengan demikian setiap orang yang akan melakukan penelitian, hendaknya memahami dan
mengikuti beberapa persyaratan pokok yaitu:
1. Sistematis, penelitian tersebut hendaknya mengikuti pola atau urutan yang telah ditentukan.
Setiap urutan hendaknya dilaksanakan secara tertib tidak boleh ada yang dilewati tanpa alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Terencana,penelitian hendaknya dilakukan secara sengaja yang telah dilengkapi dengan
dengan rancangan dan prosedur penelitiannya.
3. Mengikuti metode serta langkah-langkah ilmiah sebagaimana yang telah dilakukan oleh para
sainstis.Untuk melakukan penelitian setiap peneliti dapat menggunakan berbagai macam
metode,oleh karena itu rancangan penelitian yang digunakannya pun dapat bermacam-
macam.Untuk menyusun rancangan penelitian yang baik,perlu berbagai persoalan
dipertimbangkan.
Pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu dijawab dalam setiap usaha untuk menyusun suatu
rancangan penelitian adalah:Cara pendekatan apa yang akan dipakai dan Metode apa yang
akan digunakan
4. Startegi apa yang paling efektif untuk melakukan penelitian tersebut Keputusan mengenai
rancangan penelitian yang akan digunakan tergantung pada dua hal yaitu: Tujuan penelitian
Sifat masalah yang akan diteliti Kaitan antara tujuan,sifat masalah,dan penyusunan rancangan
penelitian dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh
pengetahuan yang benar tentang suatu masalah.Dalam melaksanakan penelitian,peneliti
menggunakan metodologi penelitian,Yang dimaksud metodologi penelitian adalah kajian
tentang metode - metode tertentu yang digunakan dalam penelitian.
1. tujuan dan kegunaan penelitian penemuan, pembuktian,mengembangkan,memprediksi dan
mengontrol suatu bahan.
2. karakteristik penelitian:Penelitian Bersifat Logis ,Penelitian Bersifat Empirik,Penelitian
Bersifat Reduktif,Penelitian Bersifat Replikatif,Penelitian Bersifat Objetif.
3. jenis-jenis penelitian pendidikan:Penelitian Eksperimental ,Penelitian Korelasional,Penelitian
Kausal Komparatif,Penelitian Survei ,Penelitian Tindakan kelas
4. fungsi-fungsi penelitian:Menemukan sesuatu yang baru,Menegmbangkan ilmu pengetahuan,
Melakukan validasi terhadap tiori lama,Menemukan permasalahan penelitian
5. langkah-langkah penelitian: Perencanaan tindakan,implementasi tindakan,Observasi dan
interprestasi
6. analisis dan refleksi
Analisis merupakan tahap akhir terhadap apa yang dilakukan selama di lapangan dan di sertai
dengan membuat laporan penelitian
Refleksi merupakan pelaksanaan atau interpretasi semua informasi yang di peroleh dari
pelaksanaan tindakan
3.2 Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini membantu pembaca dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat membantu dalam proses penelitian pendidikan.Selain itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan acuan kedepannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Masyuri Dan M.Zainudin.2008. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Dan Aplikatif.Malang:
Refika Aditama
Sugiono.2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.Bandung : Alfabeta
Sukardi.2003.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Supardi Dkk.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara
Wiriaatnadjarochiati.2005.Metode Penelitian Tindakan Kelas.Bandung : PT Remaja Rosdakarya
file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.../PENELITIAN_PENDIDIKAN.pd
file.upi.edu/Direktori/.../TEORI_METLIT_PENDIDIKAN_1.pdf
staff.uny.ac.id/sites/default/files/PENELITIAN%20PENDIDIKAN.pdf
budiyonosaputro.staff.stainsalatiga.ac.id/.../Konsep-Karakteristik-dan-Ru.
sutama.files.wordpress.com/2007/07/metode-penelitian-pendidikan.pdf
12