Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

15
Disusun Oleh : Amanda Pramesty 12010110141020 Anatia Yulita 12010110141066 Maya Metriana 12010110141134 Dian Ayu Pertiwi 12010110141136 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS MEMAHAMI KERJA SAMA TIM

description

KERJASAMADAH

Transcript of Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

Page 1: Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

Disusun Oleh :

Amanda Pramesty 12010110141020

Anatia Yulita 12010110141066

Maya Metriana 12010110141134

Dian Ayu Pertiwi 12010110141136

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNUVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG - 2012

MEMAHAMI KERJA SAMA TIM

Page 2: Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

MEMAHAMI KERJA SAMA TIM

PERBEDAAN ANTARA KELOMPOK DAN TIM

Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung,yang

berkumpul untuk mencapai berbagai tujuan. Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang

berinteraksi terutama untuk berbagai informasi dan membuat berbagai keputusan untuk membantu

setiap anggota bekerja di dalam area tanggung jawabnya.

Kelompok kerja tidak mempunyai kesempatan atau kebutuhan untuk terlibat dalam kerja

kolektif yang membutuhkan kerjasama sehingga kinerja mereka hanya merupakan gabungan akhird

ari kontribusi individual setiap anggota. Tidak ada sinergi positif yang bisa menciptakan seluruh

tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan.

Tim kerja (work team) menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha-

usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah

masukan individual. Definisi-definisi ini membantu menjelaskan mengapa ada banyak organisasi

yang akhir-akhir ini menyusun ulang proses kerja seputar tim.

JENIS-JENIS TIM

Ada berbagai hal yang bisa dilakukan tim. Antara lain membuat produk, memberikan jasa,

menegosiasikan berbagai perjanjian, mengkoordinasi proyek-proyek, memberikan nasihat, dan

membuat berbagai keputusan. Empat jenis tim yang kemungkinan paling banyak ditemui dalam

organisasi adalah :

1. Tim Penyelesai Masalah

Adalah kelompok yang terdiri dari 5 sampai 12 karyawan dari departemen yang sama yang

bertemu selama beberapa jam tiap minggu untuk mendiskusikan berbagai cara peningkatan

kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. Dalam tim ini, para anggota berbagi ide atau saran

mengenai bagaimana proses dan metode kerja bisa ditingkatkan.

2. Tim Kerja yang Mengelola Diri Sendiri

Adalah kelompok-kelompok yang terdiri dari 10-15 orang yang memikul tanggung jawab dari

para pengawas mereka yang terdahulu.

Page 3: Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

3. Tim Lintas Fungsional

Adalah kumpula karyawan yang berasal dari tingkat hirarkis yang kurang lebih sama tetapi

dari berbagai bidang pekerjaan yang berbeda, yang berkumpul untuk menyelesaikan sebuah

tugas. Tim lintas fungsional merupakan cara efektif yang memungkinkan orang-orang dari

berbagai area yang berbeda di dalam sebuah organisasi untuk bertukar informasi,

mengembangkan ide-ide baru dan menyelesaikan banyak masalah, dan mengkoordinasi

berbagai proyek yang rumit. Pada saat perkembangan awal seringkali tim ini sangat

menghabiskan waktu karena para anggota belajar untuk bekerja dengan perbedaan dan

kerumitan. Dibutuhkan waktu untuk membangun kepercayaan dan kerjasama tim terutama

di antara orang-orang yang berasal dari latar belakang berbeda dengan pengalaman dan

perspektif yang berbeda.

4. Tim Virtual

Adalah tim yang menggunakan teknologi komputer untuk menyatukan anggota-anggota

yang terpisah secara fisik guna mencapai tujuan bersama. Sejumlah orang dimungkinkan

untuk berkolaborasi secara online yaitu menggunakan hubungan-hubungan komunikasi

seperti jaringan wide-area, konferensi video atau e-mail baik ketika mereka hanya terpisah

dengan satu ruangan maupun dengan benua. Ada tiga faktor utama yang membedakan tim

virtual dari tim yang bertemu langsung,faktor-faktor tersebut adalah

a. Ketiadaan isyarat-isyarat paraverbal dan nonverbal

b. Konteks sosial yang terbatas

c. Kemampuan untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

Dalam percakapan secara langsung, orang-orang menggunakan isyarat paraverbal

(nada, perubahan, dan volume suara) dan isyarat non verbal (gerakan mata, ekspresi wajah,

gerakan tangan, dan bahasa tubuh yang lain). Ini membantu proses klarifikasi komunikasi

dengan memberikan arti yang lebih baik tetapi tidak ada dalam interaksi secara online.

Tim virtual sering kali mengalami hubungan sosial yang kurang baik dalam berinteraksi

langsung antaranggota. Mereka tidak bisa meniru tindakan memberi dan menerima yang

umum terjadi dari diskusi secara berhadap-hadapan. Tim virtual cenderung lebih

berorientasi pada tugas dan sedikit bertukar informasi sosial-emosional. Akhirnya, tim virtual

mampu melakukan pekerjaan mereka meskipun anggota-anggotanya terpisah ribuan

kilometer dan terpisah oleh satu lusin zona waktu atau lebih. Perusahaan –perusahaan

Page 4: Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

seperti Hewlett-Packard, Boeing, Ford, Motorola, GE, Lockheed Martin, VeriFone, dan Royal

Dutch/Shell telah menjadi pengguna tim virtual.

MENCIPTAKAN TIM YANG KREATIF

Berbagai macam komponen utama yang membentuk tim efektif dapat digolongkan menjadi tiga

kategori umum, yaitu :

1. Konteks

a. Sumber yang memadai

Tim adalah bagian dari sebuah sistem organisasi yang lebih besar. Semua tim kerja

mengandalkan sumber daya diluar kelompok untuk meneruskannya. Kekurangan sumber

daya secara langsung juga mengurangi kemampuan tim untuk menyelesaikan pekerjaannya

dengan efektif.

b. Kepemimpinan dan struktur

Para anggota tim harus setuju siapa yang harus melakukan apa dan memastikan bahwa

semua anggota memberikan kontribusi yang sama dalam berbagai beban kerja. Selain itu,

tim harus menentuka jadwal, keterampilan yang perlu dikembangkan, cara kelompok

tersebut akan menyelesaikan konflik serta membuat berbagai keputusan.

c. Suasana kepercayaan

Para anggota dari tim yang efektif saling mempercayai, mereka juga memercayai para

pemimpin mereka. Kepercayaan antar personal di antara para anggota tim memudahkan

kerja sama, mengurangi kebutuhan untuk mengawasi perilaku satu sama lain, dan

membatasi anggota anggota di sekeliling kepercayaan bahwa orang lain dalam tim tidak

akan memanfaatkan mereka. Kepercayaan dalam kepemimpinan adalah penting karena

memungkinkan tim untuk bersedia menerima komitmen terhadap berbagai tujuan dan

keputusan pemimpin mereka.

d. Evaluasi kinerja dan sistem penghargaan

Manajemen harus mempertimbangkan penilaian berbasis kelompok, pembagian laba,

pembagian pendapatan, insentif kelompok kecil, dan modifikasi sistem lain yang akan

menguatkan usaha dan komitmen tim.

Page 5: Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

2. Komposisi

a. Kemampuan para anggota

Bagian dari kinerja sebuah tim adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dari

para anggota individualnya. Untuk bekerja secara efektif, sebuah tim membutuhkan tiga

jenis keterampulan yang berbeda. Pertama, tim membutuhkan orang yang memiliki keahlian

teknis. Kedua, tim membutuhkan orang yang mempunyai keterampilan menyelesaikan

masalah dan membuat keputusan agar bisa mengidentifikasi berbagai masalah. Ketiga, tim

membutuhkan orang yang memiliki keterampilanm mendengarkan, memberi umpan balik,

resolusi konflik, dan keterampilan antarpersonal lainnya.

b. Kepribadian

Kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku karyawan

individualnya. Komposisi kepribadian adalah penting untuk keberhasilan tim. Komposisi

kepribadian sangat baik untuk menyusun tim dengan orang-orang yang ekstraver, patuh,

berhati-hati, stabil secara emosional, dan terbuka.

c. Mengalokasikan peran

Tim memiliki kebutuhan yang berbeda, dan orang-orang harus dipilih untuk sebuah tim

untuk memastikan bahwa semua peran terisi. Mengalokasi peran dan Tim-tim mempunyai

kebutuhan berbeda dan orang-orangnya hendaknya diseleksi untuk bisa masuk tim guna

memastikan bahwa ada keanekaragaman dan bahwa semua peran berbeda itu diisi.

d. Keragaman

Sebagian besar aktivitas tim membutuhkan berbagai keterampilan dan pengetahuan. Tim

heterogen yang terdiri atas individu – individu yang berbeda kemungkinan besar memiliki

kemampuan dan informasi yang berbeda – beda dan seharusnya lebih efektif.

Ketika sebuah tim memiliki keanekaragamaan dalam hal kepribadian, gender, usia ,

pendidikan, pengalaman terdapat kemungkinan tim tersebut memiliki karakteristik dan

memiliki banyak konflik. Tetapi tim heterogen bekerja lebih efeketif dibandingan tim

homogen karena pada dasarnya keragaman menstimulisasi kreativitas dan menghasilkan

pembuatan keputusan yang lebih baik.

Namun keragaman yang terbentuk dari perbedaan cultural pada tim heterogen memiliki

lebih banyak kesulitan dalam belajar untuk bekerja sama menyelesaikan masalah. Tim yang

berbeda secara cultural membutuhkan waktu untuk cara menyelesaikan perselisihan dan

Page 6: Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

berbagai pendekatan yang berbeda untuk menanggulangi berbagai masalah.

Kelompok, tim, dan organisasi terdiri atas para pengikut. Yang bisa disebut sebagai

individu – individu dengan sifat yang sama. Oleh karena itu demografi kelompok

mengungkapkan atribut seperti usia atau tanggal seseorang bergabung dengan suatu tim

kerja atau organisasi akan membantu memprediksi perputaran anggota.

e. Ukuran tim

Dalam merancang tim yang efektif harus menjaga agar jumlahnya tetap di bawah 10.

Para ahli juga menyarankan agar kita menggunakan sedikit mungkin orang yang bisa

mengerjakan suatu tugas. Ketika suatu tim memiliki terlalu banyak anggota, kekohesifan

dan akuntabilitas bersama menurun, kemalasan social meningkat.

Tim besar juga memiliki kesulitan untuk dapat saling berkoordinasi, terutama ketika

terdapat tekanan waktu. Jika unit kerja yang alami itu lebih besar dan menginginkan upaya

tim pertimbangkan untuk memecah kelompok itu menjadi beberapa subtim.

f. Fleksibilitas anggota

Tim yang terdiri dari individu yang fleksibel memiliki anggota yang dapat saling

membantu menyelesaikan tugas. Jelas ini merupakan nilai plus karena sangat meningkatkan

adaptabilitasnya dan menjadikannya tidak terlalu mengandalkan satu anggota saja.

g. Preferensi Anggota

Tidak semua karyawan adalah seorang pemain tim. Banyak karyawan yang meilih

untuk tidak terlibat dalam suatu tim ketika individu lebih suka kerja sendiri. Disarankan

bahwa ketika menyeleksi anggota tim, kelebih sukaan individu harus dipertimbangkan

demikian pula kemampuan, kepribadian, dan keterampilan. Tim yang berkinerja tinggi

cenderung terdiri dari orang yang lebih menyukai bekerja sebagai bagian dari kelompok.

RANCANGAN KERJA

Tim yang efektif harus bekerja sama dan menerima tanggung jawab secara kolektif untuk

menyelesaikan tugas – tugas yang signifikan. Kategori rancangan kerja mencakup seperti :

kebebasan dan otonomi, peluang menggunakan berbagai keterampilan dan bakat yang berbeda,

kemampuan menyelesaikan seluruh tugas atau produk yang mempunyai pengaruh yang substansial

pada orang lain. Karakteristik – karakteristik itu meningkatkan motivasi anggota dan efektivitas tim.

Page 7: Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

PROSES

Kategori terakhir yang berkaitan dengan efektivitas tim adalah variable proses. Termasuk di

dalamnya yaitu:

a. Tujuan Umum

Tujuan yang efektif mempunyai tujuan umum dan berarti yang memberikan

pengarahan, momentum, dan komitmen ke anggota.

b. Tujuan yang spesifik

Tim yang sukses menerjemahkan tujuan bersama mereka menjadi tujuan kinerja yang

realistis, dapat diukur, dan spesifik. Tepat seperti bagaimana tujuan membimbing individu ke

kinerja yang lebih tinggi, tujuan juga member eniergi ke tim.

c. Kehebatan tim

Tim yang efektif mempunyai kepercayaan diri. Mereka yakin dapat sukses, kami

menyebutnya kehebatan tim. Kesuksesan menghasilkan kesuksesan pula, tim yang telah

mencapai keberhasilan akan meningkatkan keyakinan mereka tentang kesuksesan yang akan

datang yang pada gilirannya, memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras.

d. Tingkat konflik

Konflik dalam tim tidak selalu merupakan hal yang buruk, maka konflik sesungguhnya

dapat memperbaiki efektivitas tim. Tetapi tidak semua jenis konflik, konflik-konflik hubungan

konflik berdasarkan ketidakcocokan pribadi, ketegangan dan dendam terhadap yang lain hampir

selalu disfungsional.

e. Kemalasan social

Mereka dapat terlibat dalam kemalasan social dan bergantung pada usaha kelompok

karena sumbangan individual mereka tidak dapat diidentifikasi. Tim yang berkinerja tinggi

mengurangi kecenderungan ini dengan membuat diri mereka dapat dimintai pertanggung

jawaban baik pada tingkat individu maupun pada tingkat tim.

Page 8: Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

MENGUBAH INDIVIDU MENJADI PEMAIN TIM

Tantangan

Suatu rintangan yang substansial menggunakan tim-tim kerja adalah penolakan (resistensi)

individual. Untuk tampil baik sebagai anggota tim, individu harus mampu berkomunikasi secara

terbuka dan jujur serta mampu menghadapi berbagai perbedaan, menyelesaikan konflik, dan

mengubah tujuan-tujuan pribadi demi kebaikan tim.

Tatangan terbesar dalam membentuk tim adalah ketika:

1. Kultur nasional sangat individualistis

2. Tim diperkenalkan ke sebuah organisasi yang kokoh dan dari dulu menghargai

pencapaian individual.

Salah satu faktor perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS seperti AT&T, Ford, Motorola,

sukses adalah mempekerjakan dan menghargai para bintang perusahaan serta mememlihara

suasana kompetitif yang mendoronng pecapaian dan pengakuan individual. Karyawan dalam jenis

perusahaan ini bisa tergoncang dengan perubahan menuju pentingnya permainan tim yang tiba-tiba.

Berbeda cdengan perusahaan-perusahaan AS, perusahaan di Jepang dan Meksiko memiliki

nilai kolektif yang cenderung lebih kuat, sehingga tantangan untuk manajemen tidaklah terlalu

besar.

Membentuk Pemain Tim

a. Seleksi

Beberapa orang sudah memiliki keterampilan-keterampilan antarpersonal untuk

menjadi pemain tim yang efektif. Namun, kebanyakan calon karyawan tidak memiliki

keterampilan tim. Dalam kondisi seperti ini manajer memiliki tiga pilihan :

1. Menerima calon karyawan dan menjalani pelatihan untuk ‘membuat mereka menjadi

pemain tim’.

2. Memindahkan individu tersebut ke unit lain di dalam organisasi, tanpa tim-tim.

3. Tidk mempekerjakan calon karyawan tersebut.

Page 9: Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

b. Pelatihan

Para ahli penelitian mengadakan berbagai latihan yang memungkinkan karyawan

memperoleh kepuasan yang didapat dari kerja sama tim. Mereka biasanya memberikan

workshop untuk membantu karyawan meningkatkan keterampilan menyelesaikan masalah,

komunikasi, negosiasi, manajemen konflik, dan pelatihan.

c. Penghargaan

Sistem penghargaan harus diolah kembali untuk mendorong usaha-usaha kooperatif

dibandingkan usaha-usaha kompetitif. Contoh: Hallmark Cards, Inc., menambahkan bonus

tahunan berdasarkan pencapaian tujuan tim untuk system insentif individual dasarnya.

Contoh-contoh perilaku yang seharusnya mendapatkan penghargaan mencakup

pelatihan para kolega baru, berbagi informasi dengan rekan-rekan tim, membantu

menyelesaikan berbagai konflik tim dan menguasai banyak keterampilan baru yang penting

tetapi kurang dikuasai oleh tim tersebut.

Karyawan mendapatkan penghargaan intrinsik dari kerja sama tim. Tim menciptakan

persahabatan. Sesuatu yang menyenangkan dan memuaskan untuk menjadi bagian integral

dari sebuah tim yang berhasil.

TIM DAN KUALITAS MANAJEMEN

Inti dari manajemen kualitas adalah perbaikan proses dan keterlibatan karyawan adalah

suatu hal yang sangat penting dalam perbaikan proses.

Tidak ada satu pun dari berbagai proses dan teknik manajemen kualitas yang akan

mendapatkan popularitas dan dapat diterapkan selain dalam tim kerja. Semua teknik dan proses ini

membutuhkan komunikasi dan hubungan, respons dan penyesuaian diri, serta koordinasi dan

pengaturan tingkat tinggi. Singkatnya, semua hal tersebut membutuhkan lingkungan yang hanya bisa

disediakan oleh para tim kerja yang ulung.

Page 10: Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

PERTIMBANGAN PENGGUNAAN TIM KERJA

Terdapat tiga tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tim sesuai dengan

situasi yang ada :

1. "Bisakah pekerjaan yang akan dilakukan memperoleh hasil yang lebih baik bila dikerjakan

oleh lebih dari satu orang?" Indikator yang baik adalah kerumitan dari pekerjaan yang

akan dilakukan dan kebutuhan untuk berbagi perspektif yang berbeda.

2. "Apakah pekerjaan yang akan dilakukan menciptakan maksud atau serangkaian tujuan

umum yang lebih dari sejumlah tujuan individual bagi orang-orang dalam kelompok?"

3. "Apakah anggota kelompoknya saling beruntung?" Tim sangatlah praktis ketika terdapat

saling ketergantungan antara tugas; ketika keberhasilan dari seluruh tim bergantung pada

keberhasilan setiap orang dan keberhasilan setiap orang bergantung pada keberhasilan

orang lain.

RINGKASAN DAN IMPLIKASI UNTUK MANAJER

Tim yang efektif diketahui memiliki berbagai karakteristik :

Sumber-sumber yang memadai

Kepemimpinan yang efektif

Suasana kepercayaan

Evaluasi kinerja

Sistem penghargaan yang mencerminkan kontribusi tim

Tim tersebut memiliki individu-individu dengan keahlian teknis (menyelesaikan masalah,

membuat keputusan, dan keahlian antarpersonal. Tim tersebut juga memiliki individu-individu

dengan kemampuan yang tinggi dalam hal ekstraversi, kesepakatan, sikap berhati-hati dan stabilitas

emosional. Cenderung memiliki sedikit anggota (kurang dari 10 orang) dan dengan latar belakang

yang berbdeda.

Tim tersebut memiliki anggota yang senang hati memenuhi berbagai macam tuntutan peran,

fleksibel, dan menikmati menjadi bagian dari suatu kelompok. Tugas yang harus dilakukan dalam tim

tersebut memberikan kebebasan dan otonom kepada para anggotanya, peluang memanfaatkan

Page 11: Makalah Pko Memahami Kerjasama Tim

keahlian dan bakat yang berbeda-beda, kemampuan menyelesaikan seluruh tugas atau produk

tertentu, dan pekerjaan yang memiliki pengaruh substansial terhadap orang lain

Tim tersebut memiliki anggota-anggota yang berkomitmen terhadap suatu tujuan umum,

berbagai tujuan khusus tim, anggota-anggota yang yakin dengan kapabilitas tim, tingkat konflik yang

dapat diatasi dan tingkat social loafing yang minimum.

Untuk membuat perubahan, manajemen harus mencoba:

1. Memilih individu-individu dengan keahlian antarpersonal untuk menjadi pemain tim

yang efektif

2. Menyediakan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan kerja sama tim

3. Memberikan penghargaan kepada individu-ndividu atas upaya-upaya kerja sama yang

telah dilakukannya.