Makalah PKLH Interaksi Antara Lingkungan
-
Upload
irwan-hutomo -
Category
Documents
-
view
267 -
download
0
description
Transcript of Makalah PKLH Interaksi Antara Lingkungan
makalah PKLH interaksi antara lingkungan hidup
26Mar
i
1 Vote
mau berbagi pengetahuan dikit nichh…….
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK V
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena kami bisa
menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik sebagai tugas kelompok yang kami
terima dari dosen PKLH yang berjuddul “INTERAKSI ANTARA LINGKUNGAN
HIDUP”
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu dan ikut serta dalam penyusunan makalah ini agar menjadi makalah yang
dapat atau bisa di terima oleh dosen maupun pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan kata kalimat maupun dari struktur
makalah ini memang belum sempurna untuk itu kami sebagai penyusun mohon kritik
atau saran yang bersifat konstruktif agar dapat terbentuknya makalah yang lebih
sempurna dari ini di kemudian hari.
Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada semua.
TONDANO, APRIL 2013
KELOMPOK 5
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………
………………..
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………
………………..
BAB I PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG…………………………………………………………………………
……….
TUJUAN………………………………………………………………………………
…………………….
RUMUSAN
MASALAH…………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
I. INTERAKSI ANTAR
KOMPONEN………………………………………………………..
A. Interaksi antar komponen biotik dan
abiotik…………………………………………
1. Interaksi Antar Individu Membentuk Populasi………………………………..
2. Interaksi Antar Populasi Membentuk Komunitas……………………………
3. Interaksi Antara Komunitas dengan Komponen Abiotik
Membentuk Ekosistem………………………………………………………………
4. Interaksi Antar Ekosistem di Permukaan Bumi Membentuk Biosfer….
B. Interaksi antar
organism…………………………………………………………………..
a.
Antagonisme……………………………………………………………………………
……
b.
Protagonisme…………………………………………………………………………
………
c. Interaksi antar
populasi……………………………………………………………………
d. Interaksi Antar
Komunitas………………………………………………………………
C. interaksi manusia dengan lingkungan
hidup…………………………………………..
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN…………………………………………………………………………
………………
SARAN…………………………………………………………………………………
…………………
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………
…………..
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Tidak hanya 1 organisme saja yang ada di muka bumi ini melainkan ada berbagai
jenis komponen yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Setiap komponen
membutuhkan komponen lainnya untuk bertahan hidup. Antar organisme, populasi,
komunitas, dan ekosistem saling berinteraksi satu sama lain.
Keaneka ragaman makhluk hidup di permukaan bumi akan menimbulkan hubungan
kekerabatan antara organisme tersebut, mahluk hidup yang hidup di bumi selalu
mengadakan interaksi (saling mempengaruhi) dengan mahluk hidup lainnya, selain
terjalinnya hubungan kekerabatan antar organisme maka adapula interaksi untuk
tujuan pemenuhan kebutuhan hidup setiap jenis. Adanya interaksi antar organisme ini
dapat menyebabkan tidak adanya komponen dalam suatu ekosistem yang dapat
mandiri memenuhi kebutuhan hidupnya baik antara komponen biotik dengan
sesamanya maupun antara komponen biotik dengan komponen abiotik.
Dalam makalah ini akan dibahas berbagaimacam interaksi mulai dari interaksi antar
organisme yang terkecil hingga membentuk suatu kesatuan ekosistem.
TUJUAN
Tujuan kami menyusun makalah ini selain tugas dari dosen mata kuliah adalah:
1) Mengetahui Interaksi Antar Komponen baik Interaksi antar komponen biotik
maupun abiotik
2) Mengetahui Interaksi Antar Individu Membentuk Populasi
3) Mengetahui Interaksi Antar Populasi Membentuk Komunitas
4) Mengetahui Interaksi Antara Komunitas dengan Komponen Abiotik yang
Membentuk Ekosistem
5) Mengetahui Interaksi Antar Ekosistem di Permukaan Bumi yang Membentuk
Biosfer
6) Mengetahui Interaksi antar organisme
7) Mengetahui interaksi manusia dengan lingkungan hidup
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1) Bagaimana Interaksi Antar Komponen baik Interaksi antar komponen biotik
maupun abiotik?
2) Bagaimana Interaksi Antar Individu Membentuk Populasi?
3) Bagaimana Interaksi Antar Populasi Membentuk Komunitas?
4) Bagaimana Interaksi Antara Komunitas dengan Komponen Abiotik yang
Membentuk Ekosistem?
5) Bagaimana Mengetahui Interaksi Antar Ekosistem di Permukaan Bumi yang
Membentuk Biosfer?
6) Bagaimana Interaksi antar organism dan bagaimana interaksi manusia dengan
lingkungan hidup?
BAB II
PEMBAHASAN
I. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN
A. Interaksi antar komponen biotik dan abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem.
Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran
energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga
struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini
merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka
akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai
keseimbangan baru.
Di dalam system lingkungan terjadi interaksi antar komponen penyusunnya, termasuk
interaksi antar komponen biotik. Bahkan bisa dikatankan tidak ada biotic yang hidup
mandiri, tanpa bergantung pada komponen biotik lainnya
Interaksi antar komponen biotic di mulai dari interaksi antar individu dalam spesies
membentuk populasi. Interaksi antar populasi akan membentuk ekosistem. Terakhir,
interaksi antar ekosistem di permukaan bumi berbentuk biosfer
1. Interaksi Antar Individu Membentuk Populasi
Interaksi antar individu yang satu dengan yang lain dalam spesies yang sama pada
areal tertentu membentuk populasi. Misalnya, interaksi semut dengan semut lain yang
sejenis membentuk populasi semut. Begitu pula pada tumbuhan, individu tumbuhan
yang satu dengan tumbuhan yang sejenis mengadakan interaksi interaksi membentuk
populasi. Misalnya, interaksi pohon bambu yang satu dengan pohon bambu yang
lainnya membentuk populasi bambu
Interaksi antar individu antara lain berupa persaingan untuk mendapatkan makanan,
mempetahankan diri, dan melakukan perkawinan. Selain kompetisi, interaksi antar
individu dapat berupa kerja sama, seperti interaksi antara semut dan antara lebah
dalam membangu sarangnnya.
Jika interaksi antar individu bersifat kompetisi, maka akan berlaku siapa yang kuat
akan menang. Kuat disini lebih mengarah pada kemampuan tiap individu untuk
beradaptasi. Individu yang daya adaptasinya tinggi akan lestari, sedangkan yang daya
adaptasinya rendah akan punah.
2. Interaksi Antar Populasi Membentuk Komunitas
Interaksi antar populasi banyak di temukan di alam, misalnya interaksi populasi
burung jalak dan populasi kerbau di padang rumput, interaksi populasi cacing tanah
dan populasi ayam di kebun, dan interaksi antara ppulasi ganggang dan populasi ikan
di sungai. Interaksi antar populasi ini membentuk komunitas. Misalkan, komunitas
danau terdiri dari populasi ikan, eceng gondok, ganggang , kepiting, fitoplangton, dan
serangga air
Masing-masing populasi itu bekerja sesuai dengan peranannya. Ada yang bertindak
sebagai produsen, berperan memproduksi zat-zat organic/bahan makanan. Ada yang
bertindak sebagai konsumen, berperan memakan zat-zat organic yang tersedia. Ada
yang bertindak sebagai pengurai , berperan sampah dan sisa-sisa bahan organic.
Semua populasi itu berinteraksi membentuk komunitas danau. Interaksi antar
populasi dapat di katagorikan dalam netralisme, predasi, kompetisi.
3. Interaksi Antara Komunitas dengan Komponen Abiotik Membentuk Ekosistem
Interaksi yang terjadi antara komunitas yang satu dengan yang lain. Misalnya,
interaksi komunitas ikan dan komunitas fitoplangton di sebuah danau. Ikan yang mati
akan di uraikan oleh pengurai. Hasil penguraian merupakan zat-zat anorganik dan
mineral di manfaatkan oleh fitoplangton. Fitoplangton di makan oleh ikan-ikan
herbifora. Ikan-ikan herbivore di makan oleh ikan-ikan karnivora. Ikan-ikan
karnivora yang mati di urai oleh pengurai, demikian seterusnya.
Komunitas tidak dapat lestari tanpa adanya factor-faktor abiotik seperti air, mineral,
pH, suhu, cahaya , udara, dan sebagainya. Jadi, factor biotic tergantung kepada factor
abiotik. Begitu pula abiotik bergantung pada factor biotic.
Interaksi antar komponen dengan factor abiotiknya membentuk suatu system
ligkungan yang dikenal sebagai ekosistem. Ada ekosistem sungai, ekosistem danau,
ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis, dan sebagainya. Setiap
ekosistem memiliki karakter tersendiri.
4. Interaksi Antar Ekosistem di Permukaan Bumi Membentuk Biosfer
Di permukaan bumi terdapat berbagai macam ekosistem yang saling berinteraksi.
Lapisan permukaan bumi yang di huni berbagai organism yang saling berinteraksi di
kenal sebagai biosfer. Bumi merupaka satu kesatuan sabagai hasil dan interaksi
berbagai factor penyusun yang terdapat di dalamnya.
B. Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis,
baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain.
Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi antar individu yang bersifat negatif (ada pihak yang dirugikan) akan
memunculkan individu yang bersifat adaptif, artinya individu yang mampu bertahan
karena adanya interaksi dengan individu yang lain. Interaksi antar individu dalam
suatu populasi dapat bersifat positif (saling berkerjasama atau simbiosis) sebagai
contoh interaksi antar individu dalam populasi : semut (interaksi dalam hubungan
sosial atau gotongroyong) untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya, dalam
populasi semut, beberapa semut bergotong royong menyeret bangkai serangga ke
dalam lubang. Dalam interaksi antar individu dalam populasi perlu diperhatikan :
1. Jumlah atau batas individu yang layak dalam populasi sehingga populasi tersebut
mampu untuk mempertahankan jenisnya.
2. Kepadatan populasi yang dapat mempengaruhi berubahnya tingkah laku individu
dalam populasi, dan
3. Faktor llain yang dapat mempengaruhi interaksi individu dalam populasi antara
lain : natalitas, mortalitas dan ketahanan hidup populasi (adaptif)
Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang
erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Antagonisme.
Antagonisme merupakan bentuk hubungan antara 2 jenis mahluk hidup, dimana
mahluk yang satu merugikan mahluk hidup yang lainnya. Interaksi antar mahluk
hidup yang termasuk antagonisme adalah sebagai berikut :
1. Kompetisi ( persaingan )
2. Amensalisme
3. Parasitisme
4. Predatisme ( pemangsaan )
5. Antibiosis
1. Kompetisi
Kompetisi (persaingan) dapat terjadi diantara mahluk hidup yang dapat menimbulkan
seleksi alam dalam evolusi. Antara organisme yang satu dengan yang lain terjadi
persaingan untuk memperoleh kebutuhan hidupnya, seperti makanan, cahaya
matahari, tempat berlindung dan sebagainya. Dalam persaingan itu muncul berbagai
cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik penyesuaian struktur
maupun tingkah laku agar dapat melangsungkan kehidupannya. Persaingan tersebut
dapat dibedakan menjadi dua.
Kompetisi intra spesifik, yaitu persaingan antar individu satu spesies.
Contoh : persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
Kompetisi antar spesifik, yaitu persaingan antara individu yang berbeda spesiesnya.
Contoh : persaingan antara rumput teki, rumput gajah, dan ilalang dalam
memperebutkan lahan.
Persaingan akan semakin hebat apabila organismekorganisme yang bersaing tersebut
mempunyai kebutuhan yang hampir sama.Apabila antara dua spesies yang
berkompetisi terjadi persaingan yang semakin kuat,maka salah satu diantaranya akan
kalah. Jadi, dua spesies yang berbeda tidak dapat menduduki nichia/nisia/niche/relung
ekologi yang sama.Dalam niche tercakup juga peranan fungsional organisme tersebut
dalam kelompok komunitasnya.
2. Amensalisme
Amensalisme adalah interaksi antara berbagai jenis makhluk hidup dengan salah satu
dirugikan sedangkan yang lainnya tidak mengalami perubahan apa-apa. Sebagai
contoh rumput jepang yang ditanam dibawah naungan pohon mangga yang
rindang,akan mati layu karena tidak terkena sinar matahari. Sedangkan pohon
mangga tidak dirugikan, juga tidak mendapatkan keuntungan.
3. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup,dimana makhluk hidup
yang satu mendapatkan kerugian,sedangkan yang lain mendapat keuntungan.
Keuntungan yang diperoleh berupa makanan dan perlindungan sedangkan makhluk
hidup yang ditumpanginya (hospes/inang) merasa rugi karena sari makanannya
diambil,bahkan mungkin dibunuh oleh parasit itu.Misalnya,benalu yang menumpang
pada tumbuhan inang. Organisme yang mendapat keuntungan disebut parasit,
sedangkan organisme yang dirugikan disebut inang. Organisme parasit dapat hidup
pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Contoh:
– plasmodium dalam tubuh manusia
– tali putri dengan tumbuhan inangnya
– taenia saginata dalam tubuh sapi
– benalu dengan pohon yang ditempelinya
– cacing perut dalam usus manusia
– rafflessia dengan tumbuhan inangnya
– nyamuk dan kulit manusia
4. Predasi atau Predatorisme
Predasi adalah hubungan antara pemangsa dan mangsanya. Pemangsa dikenal dengan
predator, dan yang dimangsa disebut prey. Hubungan ini sangat erat karena tanpa
mangsa, predator tidak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi pengontrol
populasi mangsa agar tidak terjadi ledakan populasi. Dalam rantai makanan, predator
menempati posisi sebagai konsumen sekunder. Pemangsa ini untuk memenuhi
kebutuhan makanan demi kelangsungan hidupnya.
Contoh :
1. singa memangsa zebra.
2. hubungan singa dengan kijang dan rusa
3. burung hantu dengan tikus.
5. Antibiosis dan alelopati
Antibiosis adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda spesies, dimana
salah satunya dapat menghambat pertumbuhan dan kehidupan yang lainnya.
Hubungan antara makhluk hidup disebut sebagai hubungan antibiosis jika salah satu
organisme mengeluarkan sekret kimiawi yang mampu merusak bahkan membunuh
makhluk hidup yang lainnya. Interaksi ini dapat menyebabkan salah satu organisme
lebih unggul dalam persaingan untuk mendapatkan kebutuhan makanan atau
organisme yang satu mengeluarkan zat yang dapat mematikan organisme yang
lainnya.
Sebagai contohnya, adanya jamur penicillium sp yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dan jamur yang ada di sekitar. Jamur ini mengeluarkan zat kimia
berupa antibiotika yang disebut penicillin. Pohon-pohon tertentu akan mengeluarkan
zat kimia berupa alelopati, sehingga tumbuhan lain tidak dapat hidup di bawahnya.
Misal, di bawah pohon kamboja sedikit dijumpai rumput.
Contoh :
– jamur penicillium notatum dan jamur penicillium chrysogenum dapat menghambat
pertumbuhan dan kehidupan atau jamur patogen, karena kedua jamur tersebut dapat
mengharilkan zat antibiotik yang di sebut penisilium.
b. Protagonisme
Protagonisme merupakan suatu bentuk hubunganantara dua jenis makhluk hidup yang
saling menguntungkan,dimana suatu makhluk hidup menguntungkan makhluk hidup
lainnya.
1. Mutualisme
Mutualisme merupakan bentuk hubungan (interaksi) yang saling menguntungkan
banyak terjadi di alam ini. Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya yang saling meguntungkan
bagi dua belah pihak. Misalnya, simbiosis antara sapi dan burung-burung
memperoleh makanan berupa kutu di tubuh sapi,sedangkan sapi dibantu
menghilangkan kutu yang membuat tubuhnya gatal.
Protozoa berflagela yang hidup didalam saluran pencernaan rayap. Kayu yang banyak
mengandung selulosa tidak dapat di cerna oleh rayap,kecuali dengan bantuan
protozoa yang hidup di saluran pencernaanya. Protozoa akan mencerna selulosa
menjadi molekul-molekul karbohidrat yang lebih kecil sehingga dapat dicerna oleh
pencernaan rayap. Dengan demikian, rayap mendapat keuntungan dari keberadaan
protozoa di dalam pencernaannya. Demikian juga protozoa akan mendapatkan
keuntungan, karena protozoa tersebut dapat hidup terlindung dalam saluran
pencernaan rayap.
Contoh mutualisme :
– tanaman kacang-kacangan (leguminosae) dan bakteri Rhizobium
– kupu-kupu dengan bunga
– ganggang (alga) dengan jamur (fungi) membentuk lumut kerak (lichenes)
– badak dengan burung jalak hitam.
2. Komensalisme
Komensalisme adalah hubungan antarorganisme dimana salah satu pihak untung dan
yang lain tidak dirugikan. Pada hubungan ini kedua pihak saling bekerjasama.Misal
pada ikan badut yang berada di laut bagian dalam,yang akan memanfaatkan anemon
laut sebagai tempat persembunyiannya terhadap pamangsa-pamangsa lain.Jadi ikan
badut akan merasa terlindungi dengan adanya anemon laut itu.
Ikan ikan kecil yang hidup bersama dengan ikan hiu. Ikan-ikan ini disebut remora.
Remora mendapat makanan sisa-sisa dari ikan hiu. Selain itu, mereka akan
terlindungi dari predator yang akan memangsanya.Ikan hiu tidak merasa tergangu
dengan kehadiran remora.
Pada tumbuhan epifit yang tumbuh melekat pada tumbuhan yang lainnya,tetapi tidak
merugikan tumbuhan yang ditumpanginya itu.Misalnya pasa tumbuhan anggrek atau
paku-pakuan yang melekat pada dahan tumbuhan lain,tetapi tidak merugikan
tumbuhan inangnya.
Contoh Simbiosis Komensalisme :
– anggrek dan pohon yang ditumpanginya
– ikan hiu dan ikan remora
– karang yang menempel pada tubuh ikan paus
– tanduk rusa dengan pohon lain
3. Protokooperasi
Hubungan antarorganisme ini adalah hubungan dimana organisme satu memperoleh
keuntungan dengan adanya asosiasi itu, tetapi hubungan itu tidak merupakan suatu
keharusan. Sebagai contoh hubungan kerbau dengan burung bangau. Burung bangau
bertengger di atas punggung kerbau dan mematuk kutu yang ada. Dari interaksi
tersebut, bangau memperoleh makanan dan kutu yang menjadi hama pada kerbau
berkurang, sehingga kerbau dapat hidup lebih sejahtera. Interaksi ini bukan suatu
keharusan, artinya tanpa interaksi tersebut kerbau dan bangau tetap mampu
mempertahankan hidupnya.
c. Interaksi antar populasi
Hubungan antara populasi yang satu dan populasi yang lain ini dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung (saling mempengaruhi). Interaksi seperti ini
membentuk suatu komunitas. Interaksi antar populasi ini dapat bersipat
menguntungkan, merugikan, netral dan sebagainya.
1. Netralisme
Netralisme adalah hubungan tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat
yang sama, bersifat tidak menguntungkan dan tidak saling merugikan kedua belah
pihak. Contohnya hubungan antara capung dan sapi
2. Simbiosis
Simbiosis adalah bentuk interaksi yang erat antara dua individu/spesies yang berbeda
jenis. Mahluk hidup yang bersimbiosis disebut simbion. Interaksi tersebut ada yang
menguntungkan dan ada yang merugikan. Simbiosis dalam suatu ekosistem
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme,
dan simbiosis mutualisme.
d. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan
saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai.
Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi,
belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,
zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah
terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan
peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme,
tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati,
misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda
misalnya laut dan darat.
C. interaksi manusia dengan lingkungan hidup
Manusia dalam menjalani kehidupan di muka bumi tidaklah sendirian, melainkan
hidup dengan makhluk lain, seperti tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Makhluk
hidup yang lain tersebut bukanlah kawan yang hidup bersama secara netral atau pasif
terhadap manusia, melainkan terjadi keterkaitan di antara mereka agar terjadi
kehidupan yang sempurna. Jika di bumi tidak terdapat hewan dan tumbuhan, dari
manakah manusia mendapat oksigen dan makanan? Oleh karena itu, manusia tidak
dapat lepas dari lingkungan hidupnya.
Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada
mampu menyeimbangkan keadaannya. Namun, tidak tertutup kemungkinan, kondisi
demikian dapat berubah dengan adanya campur tangan manusia dengan segala
aktivitas pemenuhan kebutuhan yang terkadang melampaui batas. Keseimbangan
lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-
komponen yang terlibat dalam aksi-reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan,
pemindahan energi (arus energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung.
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan berupa
pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat
menyebabkan putusnya mata rantai dalam suatu ekosistem. Salah satu faktor
penyebab gangguan adalah polusi, di samping faktor-faktor yang lainnya.
Lingkungan hidup memiliki tiga komponen utama meliputi :
1.Lingkungan hidup alam
2.Lingkungan hidup sosial
3.Lingkungan hidup buatan/binaan
Interaksi Lingkungan Hidup
Lingkungan alam akan membentuk lingkungan sosial (contoh: di lingkungan alam
pantai akan terbentuk lingkungan sosial kehidupan nelayan).
Lingkungan sosial akan mempengaruhi lingkungan alam (contoh: lingkungan
masyarakat yang sudah maju membutuhkan sumber daya alam yang semakin
banyak).
Lingkungan sosial akan mempengaruhi lingkungan buatan (contoh:di lingkungan
sosial yang sudah melek pengetahuan semakin beragam lingkungan buatan yang
tercipta).
Lingkungan buatan akan tergantung pada lingkungan alam (contoh: pembangunan
fasilitas perkotaan sangat tergantung pada kondisi fisik lahan).
Peran manusia dalam interaksi komponen lingkungan hidup
Manusia mempunyai posisi yang dominan dalam hal ini yaitu :
Mempengaruhi lingkungan dengan cara mengatur lingkungan dan mengambil sumber
daya dari lingkungan (membangun jembatan, jalan, sawah, pemukiman dll).
Mengembangkan nilai dan norma dalam kaitannya dengan lingkungan (terlihat dari
bentuk rumah, jenis mata pencaharian, jenis pakaian dll).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia dalam menjalani kehidupan di muka bumi tidaklah sendirian, melainkan
hidup dengan makhluk lain, seperti tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Makhluk
hidup yang lain tersebut bukanlah kawan yang hidup bersama secara netral atau pasif
terhadap manusia, melainkan terjadi keterkaitan di antara mereka agar terjadi
kehidupan yang sempurna. Jika di bumi tidak terdapat hewan dan tumbuhan, dari
manakah manusia mendapat oksigen dan makanan? Oleh karena itu, manusia tidak
dapat lepas dari lingkungan hidupnya.
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem.
Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran
energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga
struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini
merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka
akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai
keseimbangan baru.
Di dalam system lingkungan terjadi interaksi antar komponen penyusunnya, termasuk
interaksi antar komponen biotik. Bahkan bisa dikatankan tidak ada biotic yang hidup
mandiri, tanpa bergantung pada komponen biotik lainnya
Interaksi antar komponen biotic di mulai dari interaksi antar individu dalam spesies
membentuk populasi. Interaksi antar populasi akan membentuk ekosistem. Terakhir,
interaksi antar ekosistem di permukaan bumi berbentuk biosfer
SARAN
Demikian lah makalah yang kami susun dengan harapan dapat mendapat antusias
yang baik dari para pembaca, jika ada dalam kata, kalimat atau penyusunan makalah
ini mengalami kesalahan mohon kiranya dapat di maklumi dan dapat m,emberikan
saran dan kritik yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini dapat berguna sekali lagi kami ucakan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Hanisa’s Blog, Interaksi Antar Mahluk Hidup, oleh hanisa pada Maret 30, 2012
http//www.google.com/interaksi manusia dan lingkungan,.
http//www.wikipediabebas.com//interaksi makhul hidup. Thn 2011