MAKALAH PERAGA MATEMATIKA
-
Upload
ardhika-dhennis-putra-ananda -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of MAKALAH PERAGA MATEMATIKA
MAKALAH PERAGA MATEMATIKA "TABUNG - LIDI WARNA"
MAKALAH PENGGUNAAN
ALAT PERAGA MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
“TABUNG – LIDI WARNA”
Dibuat untuk memenuhi persyaratan mengikuti
Lomba Kreatifitas Guru Sekolah Dasar
Tingkat UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Tengah
Tahun 2012
Dibuat oleh:
RACHMAT KARNO UTOMO, S. Pd. SD.
NIP 19830423 200604 1 009
SEKOLAH DASAR NEGERI PENDRIKAN LOR 01
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN SEMARANG TENGAH
KOTA SEMARANG
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Alat peraga mata pelajaran Matematika Sekolah Dasar “Tabung – Lidi Warna” yang dibuat
oleh Rachmat Karno Utomo, S. Pd. SD., benar – benar merupakan alat peraga hasil kreatifitas
sendiri dan sudah diterapkan penggunaan dan pemanfaatannya kepada siswa kelas II A.
Sehingga mampu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II A.
Semarang, 12 November 2012
Kepala SD Pendrikan Lor 01, Pembuat Alat Peraga,
TRI UDIYATI, S. Pd. RACHMAT KARNO U.
NIP 19600708 198304 2 008 NIP 19830423 200604 1 009
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah S. W. T., yang senantiasa
melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia – Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
pembuatan alat peraga mata pelajaran Matematika Sekolah Dasar ini dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa sepenuhnya dalam pembuatan karya alat peraga ini dapat
terwujud karena adanya dukungan, bantuan dan dari berbagai pihak yang tidak mungkin
dapat kami sampaikan satu persatu.
Saya hanya dapat memanjatkan doa, semoga semua pihak yang telah memberikan
bantuan tersebut akan mendapatkan pahala dari Tuhan Y. M. E.
Demikian sedikit pengantar yang dapat saya sampaikan, semoga pembuatan alat
peraga ini dapat bermanfaat bagi pembuat sendiri pada khususnya, dan bagi semua guru yang
mempergunakan pada umumnya. Saya mohon maaf apabila dalam pembuatan alat peraga ini
masih banyak kekurangannya, dan saya juga mohon saran maupun kritik dari berbagai pihak
untuk dapat menyempurnakan pembuatan alat peraga ini.
Semarang, November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembuatan Alat Peraga ...................................................... 1
B. Permasalahan ……………………………………………………………… 2
C. Tujuan Pembuatan Alat Peraga …………………………………………… 2
D. Manfaat Alat Peraga .................................................................................... 2
E. Bahan Yang Digunakan ............................................................................... 3
F. Teknik Pembuatan ....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Cara Kerja Alat Peraga dan Konsep Penggunaannya ................................... 5
B. Penerapan Penggunaan Alat Peraga
a) Analisa Kelebihan dan Kekurangan Dalam
Penerapan Penggunaan Alat Peraga ………………………………….. 7
b) Cara Mengatasi Kesulitan Dalam
Penerapan Penggunaan Alat Peraga ………………………………….. 8
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan …………………………………………………………………. 9
B. Saran ……………………………………………………………………... 9
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembuatan Alat Peraga
Dalam rangka mewujudkan suatu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif
dan menyenangkan (PAIKEM) seorang guru harus mampu untuk mengembangkan potensi
dan profesionalismenya dalam pembelajaran. Karena diharapkan siswanya dapat
mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotornya. Untuk menunjang pembelajaran
tersebut, seorang guru memerlukan suatu sarana dan prasarana penunjang mutu
pembelajarannya di kelas. Salah satu dari unsur penunjang pembelajaran dikelas tersebut
seorang guru memerlukan alat peraga yang dapat memahamkan siswanya mengenai suatu
materi pelajaran yang diajarkannya.
Prinsip – prinsip pengajaran yang dilakukan seorang guru seperti inilah yang
merupakan pengembangan dari teori konstruktivisme Jean Piaget. Dalam hal ini penekanan
dan pemberian pengalaman secara langsung untuk dapat mengembangkan kompetensi siswa
dengan cara penjelajahan dan pemahaman secara ilmiah dan logis dapat berlangsung dengan
baik (Dharma Bhakti, 2004 : 3). Karena menurut D. Elkind (1967) dalam Singgih D. Gunarsa
(1997 :159), ada hal lain yang dapat membatasi kemampuan berfikir konkrit anak yaitu
disebut dengan egosentrisme (ketidak mampuan anak dalam membedakan antara perbuatan
dengan obyek – obyek yang secara langsung dialaminya). Hal ini terlihat jelas bahwa apabila
seorang diberi soal untuk dikerjakan, maka ia tidak akan memulai dari sudut pandang
obyeknya melainkan ia akan mulai dari dirinya sendiri. Sehingga anak tersebut akan selalu
bertitik tolak dari dirinya sendiri untuk menghadapi segala sesuatu yang akan terjadi diluar
dirinya. Menurut Ginsburg dan Opper (1969) dalam Linda S. Siegel (1978 : 175), bahwa
anak kecil akan lebih mudah belajar dari pengalaman – pengalaman yang nyata (konkrit) dan
pemberian tugas akan mengakibatkan anak selalu membacanya, memperhatikannya, dan
mempelajarinya.
Dalam hal ini saya selaku guru Sekolah Dasar ingin mencoba untuk menciptakan
suatu alat peraga yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam pembelajaran mata pelajaran
Matematika Sekolah Dasar kelas dua, yaitu alat peraga yang benama “Tabung – Lidi Warna”.
Dan diberi nama tersebut karena tabung (pipa pralon) yang digunakan dan lidi dari bambunya
diberi warna merah, kuning, dan hijau untuk membedakan nilai tempat suatu bilangan.
B. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi oleh pembuat alat peraga Matematika Sekolah Dasar
“Tabung – Lidi Warna” ini adalah: “Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa kelas
II A pada mata pelajaran Matematika dengan materi penjumlahan dengan teknik menyimpan
dan materi pengurangan dengan teknik meminjam?”
C. Tujuan Pembuatan Alat Peraga
Saya membuat alat peraga Matematika Sekolah Dasar “Tabung – Lidi Warna” ini
dengan tujuan adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi kompetensi dasar dan indikator pembelajaran Matematika yaitu
penjumlahan denga teknik menyimpan dan pengurangan dengan teknik meminjam,
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Matematika,
3. Menerapkan pendidikan karakter pada siswa, seperti: kerjasama, kerja keras, mandiri,
tanggungjawab, rasa ingin tahu, menghargai prestasi
D. Manfaat Alat Peraga
Manfaat pembuatan alat peraga Matematika Sekolah Dasar “Tabung – Lidi Warna”
ini antara lain:
1) Bagi Guru:
Untuk meningkatkan profesionalitasnya sebagai seorang pendidik,
Untuk mengembangkan kreatifitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
Untuk memenuhi persyaratan mengikuti Lomba Kreatifitas Guru Sekolah Dasar tahun 2012
tingkat UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Tengah.
2) Bagi Siswa:
Agar menjadi lebih kreatif dan inovatif,
Agar mampu menyelesaikan soal – soal yang berhubungan dengan penjumlahan dengan teknik
menyimpan dan pengurangan dengan teknik meminjam,
Karakter siswa selama proses pembelajaran berlangsung menjadi terbentuk.
E. Bahan Yang Digunakan
Bahan – bahan yang dipergunakan dalam pembuatan alat peraga Matematika Sekolah
Dasar “Tabung – Lidi Warna” yaitu sebagai berikut:
NONAMA
BARANGJUMLAH
HARGASATUAN
(Rp)
JUMLAHHARGA
(Rp)KET
1 Pralon 11/2“ 2,5 m 6.250/m 15.625 -2 Dop Pralon 11/2“ 11 buah 2.500 27.000 -3 Lem pralon 1 buah 3.500 3.500 -
4Cat minyak warna merah
1 kaleng kecil
5.000 5.000 -
5Cat minyak warna kuning
1 kaleng kecil
5.000 5.000 -
6Cat minyak warna hijau
1 kaleng kecil
5.000 5.000 -
7 Afduner 1 botol 2.500 2.500 -8 Kwas kecil 1” 1 buah 3.500 3.500 -9 Bambu 1 m - - Punya sendiri
10Amplas besi halus
1 lembar 3.500 3.500 -
F. Teknik Pembuatan
Alat peraga Matematika Sekolah Dasar “Tabung – Lidi Warna” ini cara
pembuatannya adalah sebagai berikut:
1) Potonglah pralon sepanjang 20 cm sebanyak 11 buah kemudian amplaslah kedua ujung –
ujungnya agar bekas penggergajiannya tidak kelihatan!
2) Rekatkan dop pralon dengan menggunakan lem pralon di setiap salah satu ujung pralon yang
sudah terpotong – potong tadi. Dan ujung yang satunya biarkan terbuka,
3) Catlah 2 buah pralon dengan warna merah, 2 buah pralon dengan warna kuning, dan 2 buah
pralon dengan warna hijau. Sisanya 2 buah pralon tidak usah di cat atau bisa juga di cat
dengan warna yang berbeda dengan ketiga warna tadi atau bisa dikombinasi dengan ketiga
warna tadi. Biarkan sampai kering!
4) Rautlah bambu sampai halus dengan diameter kira – kira 0,5 cm dan potonglah sepanjang 25
cm sebanyak 100 buah,
5) Catlah lidi (rautan bambu) tadi. 5 buah di cat warna merah, 50 buah di cat warna kuning, 100
buah di cat warna hijau. Biarkan sampai kering,
6) Buatlah tanda “ + “, “ – “, dan tanda “ = “ dari kertas dan dilaminating serta diberi
penyangga lidi bambu yang panjangnya 25 cm.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cara Kerja Alat Peraga dan Konsep Penggunaannya
Pada prinsipnya penggunaan alat peraga Matematika Sekolah Dasar ”Tabung – Lidi
Warna” ini adalah sebagai berikut:
a. Letakkan masing – masing tabung dengan urutan sebagai berikut:
b. Buatlah ingatan kepada siswa bahwa lidi merah bernilai ratusan dan hanya dimasukkan ke
tabung merah, lidi kuning bernilai puluhan dan hanya dimasukkan ke tabung kuning, dan lidi
hijau bernilai satuan dan hanya dimasukkan ke tabung hijau. Kemudian ingatan yang kedua
bahwa 1 buah lidi merah dapat ditukar dengan 10 buah lidi kuning, 1 buah lidi kuning dapat
ditukar dengan 10 buah lidi hijau, dan 1 buah lidi merah dapat ditukar dengan 100 buah lidi
hijau.
c. Contoh soal:
Soal Penjumlahan 247 + 134 = …
Cara menyelesaikan:
Ambil semua lidi hijau dari kedua tabung hijau kemudian masukkan ke dalam tabung merah
setelah tanda “ =”,
Ambil semua lidi kuning dari kedua tabung kuning kemudian masukkan ke dalam tabung
kuning setelah tanda “ =”,
Ambil semua lidi merah dari kedua tabung merah kemudian masukkan ke dalam tabung hijau
setelah tanda “ =”,
Dari hasil pengumpulan lidi dari ketiga tabung, maka akan diperoleh hasil: lidi merah pada
tabung merah sebanyak 3 buah, lidi kuning pada tabung kuning sebanyak 7 buah, dan lidi
hijau pada tabung hijau sebanyak 11 buah.
Karena lidi pada tabung hijau ada 11 buah, maka yang 10 buah ditukar dengan 1 buah lidi
kuning. Sehingga lidi kuning pada tabung kuning menjadi 8 buah dan lidi hijau pada tabung
hijau tinggal 1 buah.
Dengan demikian akan diperoleh hasil = 381
Soal Pengurangan 241 – 124 = …
Cara menyelesaikan:
Lidi hijau pada tabung hijau pertama 1 buah sedangankan lidi hijau pada tabung hijau
pengurangnya ada 4 buah, maka untuk dapat dikurangkan lidi hijau yang dikurangi
meminjam 1 buah lidi kuning yang dapat ditukar dengan 10 buah lidi hijau. Sehingga lidi
hijau penguran ada 11 buah. Jika dikurangi dengan lidi hijau pengurang masih ada sisa 7
buah dan dimasukkan ke tabung hijau setelah tanda “ = “.
Lidi kuning dari tabung kuning yang dikurangi masih sisa 3 buah. Kemudian dikurangi dengan
lidi kuning pengurangnya sebanyak 2 buah. Jadi sisa lidi kuning masih ada 1 buah dan
masukkan ke dalam tabung kuning setelah tanda “ =”,
Lidi merah dari tabung merah yang dikurangi dengan lidi merah pengurangnya masih ada sisa
lidi merah sebanyak 1 buah dan masukkan ke dalam tabung merah setelah tanda “ = “.
Dengan demikian akan diperoleh hasil = 117
d. Ingat untuk menyelesaikan penjumlahan dapat dikerjakan dari lidi yang berwarna apapun,
tetapi untuk mengerjakan pengurangan harus urut dari lidi hijau lidi kuning lidi merah.
Dan alangkah baiknya untuk mengerjakan penjumlahan juga dengan aturan demikian agar
selalu teringat oleh siswa.
B. Penerapan Penggunaan Alat Peraga
a) Analisa Kelebihan dan kekurangan dalam penerapan penggunaan alat peraga
1. Kelebihan diterapkannya alat peraga Matematika Sekolah Dasar “Tabung – Lidi Warna”
adalah:
Bagi Guru:
Guru lebih mudah memberikan penugasan praktik pada saat pembelajaran matematika
berlangsung, yaitu materi penjumlahan dan pengurangan baik secara berkelompok maupun
secara individual.
Guru dapat menjadi pengamat yang baik ketika kelompok siswa ataupun salah satu siswanya
sedang mempergunakan alat peraga tersebut untuk menyelesaikan sebuah soal.
Guru dapat menguji kemampuan siswanya secara berkelompok maupu secara individual
dengan pembatasan waktu tertentu menggunakan alat peraga tersebut untuk menyelesaikan
sebuah soal.
Bagi Siswa:
Siswa menjadi tertarik dan lebih aktif untuk menggunakan alat peraga tersebut untuk
menyelesaikan sebuah soal.
Pada saat diberi penugasan secara berkelompok oleh Guru, siswa menjadi lebih meningkat
tingkat kerjasama antar anggota kelompoknya dalam menyelesaikan sebuah soal.
Siswa dapat berubah pola pikirnya, dari yang irasional (tidak nyata) menjadi rasional (nyata /
konkret).
2. Kekurangan dalam diterapkannya alat peraga Matematika Sekolah Dasar “Tabung – Lidi
Warna” adalah:
Bagi Guru:
Guru cenderung hanya lebih memperhatikan siswa yang diberi tugas untuk menyelesaikan
sebuah soal dengan alat peraga tersebut, sehingga tidak memperhatikan siswanya yang lain.
Karena Guru juga harus mengamati cara kerja siswanya yang sedang menggunakan alat
peraga tersebut.
Bagi Siswa:
Siswa yang kurang memperhatikan warna lidinya dengan nilai tukarnya dengan lidi lain
(contoh: 1 buah lidi warna merah dapat ditukar 10 buah lidi warna kuning, sedangkan 1 buah
lidi warna kuning dapat ditukar dengan 10 buah lidi warna hijau), maka akan cenderung
mencampuradukkan antara warna lidi yang satu dengan warna lidi yang lain atau kesulitan
untuk menyelesaikan sebuah soal dengan cepat dan tepat.
b) Cara mengatasi kesulitan dalam penerapan penggunaan alat peraga
Kesulitan dalam menerapkan penggunaan alat peraga Matematika Sekolah Dasar
“Tabung – Lidi Warna” dapat diatasi dengan cara:
Guru sebelum mempraktikkan alat peraga ini harus lebih dahulu menekankan pengingatan
dalam penukaran nilai lidi (contoh: 1 buah lidi warna merah dapat ditukar 10 buah lidi warna
kuning, sedangkan 1 buah lidi warna kuning dapat ditukar dengan 10 buah lidi warna hijau),
agar ingatan siswa tidak lupa saat menyelesaikan sebuah soal.
Khusus untuk materi pengurangan dengan teknik meminjam, Guru diharapkan terlebih dahulu
memberikan penjelasan tentang arti “meminjam” dan juga pola penyelesaian dalam
“meminjam” tersebut seacara berulang – ulang. Kerena seringnya siswa lupa pada saat dia
meminjam kemudian lupa untuk menukarkan warna lidi yang dipinjam dengan warna lidi
yang meminjamnya, sehingga tidak ada perbedaan nilai.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil uraian pembahasan penggunaan alat peraga Matematika Sekolah Dasar
“Tabung – Lidi Warna” maka diperoleh simpulan bahwa setelah menggunakan alat peraga
ini, nilai Matematika siswa Kelas II A materi penjumlahan dengan teknik menyimpan dan
materi pengurangan dengan teknik meminjam semakin meningkat dan siswa menjadi lebih
antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajarannya.
B. Saran
Dari uraian penggunaan alat peraga Matematika Sekolah Dasar “Tabung – Lidi
Warna”, maka penulis menyampaikan sarannya sebagai berikut:
1. Penggunaan alat peraga dalam setiap kegiatan pembelajaran itu sangatlah perlu sekali,
terutama pada mata pelajaran matematika yang menjadi momok bagi setiap siswa. Sehingga
dapat mengubah pola pikir siswa yang irasional (tidak nyata) menjadi rasional (nyata /
konkret).
2. Pembentukan karakter kerjasama dalam kelompok, tanggungjawab, dan penghargaan atas
hasil kerja orang lain sangatlah perlu sekali dalam penggunaan sebuah alat peraga. Agar
senantiasa terbentuk dalam setiap diri siswa.
3. Setiap hal yang bagi siswa kurang paham dan mengerti perlu untuk diberikan penjelasan dan
pengarahan secara berulang – ulang, agar siswa tidak merasah pasrah dan tidak semangat lagi
dalam meyelesaikan sebuah soal dengan alat peraga tersebut.
4. Setiap kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menggunakan alat peraga tersebut jangan
langsung dianggap oleh guru sebagai hasil kerja yang kurang / jelek, tetapi jadikanlah sebagai
tolok ukur untuk menguji kebali kemampuan siswa untuk dapat mempergunakan alat peraga
tersebut dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Silabus Tematik Sekolah Dasar Kelas Tiga.
Semarang : Dinas Pendidikan Kota Semarang.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah
Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Semarang : Dharma Bhakti.
D. Gunarsa, Singgih. 1997. Dasar Teori Perkembangan Anak. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
S. Siegel, Linda., J. Brained, Charles. 1978. Alternative To Piaget (Critical Essay On The
Theory). New York : Academic Press.