Makalah Pbl Hk 111

download Makalah Pbl Hk 111

of 18

description

medisch

Transcript of Makalah Pbl Hk 111

MAKALAH PBL HK 111 Kasus 2 (Dokter Kurang Ramah) -

Disusun oleh :KELOMPOK 31. Aryo Agung Waranto2. Bagus Novandy3. Bambang Satria4. Gesha Dwi Febriaputri5. Kus Indah Setia Dewi6. Muhamad Imron7. Nadia Indri Wulandari8. Putri Laura9. Rahardi Febryanto10. Trio Raharjo

Tutor : dr. Triyanti A.P.S

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI2010SKENARIODokter Kurang Ramah

Seorang ibu, istri seorang buruh tani dengan pakaian lusuh, membawa seorang anak perempuannya yang berumur 3 tahun ke dokter karena anak tersebut menderita panas dan diare. Ibu tersebut mengatakan sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan dokter tersebut. Menurut si ibu, dokter tersebut tidak ramah, tidak menjelaskan tentang penyakit anaknya secara jelas, juga tidak menjelaskan mengenai obat yang diberikan. Ia semakin kecewa karena ditarik bayaran yang cukup tinggi.

STEP 1Pelayanan medis : jasa yang diberikan kepada pasien dari seorang dokterDiare : buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam dengan frekuensi buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari dapat atau tanpa disertai lender dan darah

STEP 21. Apa yang menyebabkan sikap dokter tersebut?2. Bagaimana sikal dokter yang baik dalam melayani pasien?3. Apakah dokter tersebut melanggar etika komunikasi?4. Bagaimana etika kedokteran dalam melayani masalah pelayanan kesehatan?5. Bagaimana hukum kedokteran menangani kasus ini?6. Apakah seorang dokter harus memiliki standar tarif?

STEP 31. Karena dokter tidak memiliki sikap, karakter dokter, masalah pribadi, kurang memahami penyakit tersebut, masalah lingkungan2. Harus bersikap professional, adil ramah, mendengarkan keluhan, menggali informasi, menghargai pasien, jujur3. Ya, karena sikpa dokter tersebut tidak mencerminkan sikap dokter yang ramah, memberikan informasi yang baik4. (SB)5. (SB)6. (SB)

Komunikasi efektifSTEP 4STEP 51. Mengetahui tentang definisi diare2. Mengetahui Hak dan kewajiban dokter3. Mengetahui Hak dan kewajiban pasien4. Mengetahui tentang aspek agama (motivasi, akhlaq, niat, kasih sayang)5. Mengetahui komunikasi efektif antara dokter dan pasien6. Mengetahui hukum kedokteran berkenaan dengan pelayanan kesehatan7. Mengetahui standar tarif jasa dokter

MENGETAHUI PROFESIONALISME DOKTERSeorang dokter baru boleh merasa dirinya bermutu apabila paling tidak ia telah berperan sebagai seorang profesional, sebagai seorang manajer dan ia bisa berperan sebagai agen pembaharu dalam lingkungan ia mengabdi. Pertama, sebagai seorang profesional, dalam melaksanakan tugas profesinya ia harus memenuhi paling tidak empat syarat, yaitu 1). Memiliki keahlian/kompetensi sesuai standar profesi, 2).Melaksanakan tugas sesuai standar profesi, 3). Memiliki komitmen profesi dan 4). Mematuhi kode etik profesi.Untuk mempersiapkan dokter agar bisa bertindak profesional, sejak di bangku pendidikan seorang calon dokter dididik dan dibentuk pribadinya dalam tiga aspek yaitu 1). Pengetahuan (knowledge), 2). Sikap (attitude) dan 3). Ketrampilan (practice). Konsistensi untuk memenuhi standar minimal pengetahuan, sikap dan ketrampilan bagi seorang calon dokter merupakan prasyarat yang ketat dan komprehensif, oleh karena menjadi seorang dokter profesional tidak hanya dituntut mempunyai kemampuan ilmu dan ketrampilan yang andal, tetapi pengetahuan dan ketrampilan itu harus didukung sikap yang terpuji dan teruji.Kedua, sebagai manajer, seorang dokter harus bisa memimpin dirinya dan orang lain. Di daerah, kemampuan profesional seorang dokter tidaklah cukup. Dokter bukan hanya bertugas mengelola pasien semata, tetapi juga dituntut mampu memberikan kepemimpinan yang dibutuhkan untuk menciptakan suatu lingkungan terapeutik yang memuaskan baik bagi pasien dan masyarakat maupun bagi pihak dokter pribadi dan profesi kedokteran secara umum. Sebagai manajer seorang dokter harus mampu memberikan alternatif kepada pasien dan kliennya. Dalam memberikan alternatif kepada pasien/klien seorang dokter sangat dipengaruhi oleh semangat dan idealisme yang sangat jarang disamai.Pendidikannya yang bertahun-tahun lamanya telah memberikan pengetahuan dan ketrampilan guna menghadapi berbagai masalah yang dikemukakan para pasiennya. Para dokter juga telah berjanji kepada diri sendiri bahwa pelayanannya bagi pasien tidak akan diberikan pada prioritas rendah, tetapi bagi mereka kepentingan dan keselamatan merupakan prioritas utama. Mereka tidak mau mengulangi kesalahan yang pernah dibuatnya sendiri dan tidak mau mengulangi kesalahan yang dibuat para seniornya. Walaupun seorang dokter selalu memilih cara terbaik untuk menyembuhkan pasiennya, namun seorang dokter yang bijaksana selalu memberikan alternatif kepada pasien agar dapat memilih cara dan pelayanan macam apa yang sesuai dengan kemampuan kantongnya.Alternatif pelayanan atau tindakan yang ditawarkan kepada pasien harus dapat dipertanggungjawabkan secara profesi (lege artis). Di sini letaknya esensi peran dokter sebagai seorang manajer yang mampu memberikan alternatif kepada pasien dan kliennya. Pasien tentu akan memilih sesuai kemampuannya, bagi pasien yang berduit tentu dia mengharapkan kesembuhan dengan hasil sesempurna mungkin, tetapi bagi pasien yang tidak mampu, cukup sembuh saja itu sudah sangat disyukurinya.Ketiga, sebagai seorang motivator-inovator, seorang dokter harus dapat berperan sebagai agen pembaharu dalam lingkungan tempat ia mengabdi. Hal ini sangat terasa bagi seorang dokter yang bertugas di Puskesmas daerah terpencil. Aspek sosio-kultural sangat mempengaruhi nilai dan pemahaman masyarakat terhadap sakit dan masalah kesehatan lainnya.

MENGETAHUI HAK DAN KEWAJIBAN PASIENa. Hak PasienPada dasarnya hak-hak pasien adalah sebagai berikut :1. Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya sendiri dan hak untuk mati secara wajar.2. Memperoleh pelayanan kedokteran yang manusiawi sesuai dengan standar profesi kedokteran.3. Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi dari dokter yang mengobatinya4. Menolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan, bahkan dapat menarik diri dari kontrak terapeutik.5. Memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan diikutinya.6. Menolak atau menerima keikutsertaannya dalam riset keodkteran.7. Dirujuk kepada dokter spesialis kalau diperlukan dan dikembalikan kepada dokter yang merujuknya setelah selesai konsultasi atau pengobatan untuk memperoleh perawatan atau tindak lanjut.8. Kerahasiaan dan rekam mediknya atas hal pribadi9. Memperoleh penjelasan tentang peraturan rumah sakit10. Berhubungan dengan keluarga, penasihat atau rohaniwan dan lain lain yang diperlukan selama perawatan di rumah sakit.11. Memperoleh penjelasan tentang perincian biaya rawat inap, obat, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan rontgen, ultrasonografi (USG), CT-scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan sebagainya (kalau dilakukan) biaya kamar bedah, kamar bersalin, imbalan jasa dokter dan lain-lain.b. Kewajiban PasienKewajiban kewajiban pasien pada garis besarnya adalah sebagai berikut :1. Memeriksakan diri sedini mungkin pada dokterMasyarakat perlu diberi penyuluhan bahwa pwngobatan penyakit pada stadium dini akan lebih berhasil dan mengurangi komplikasi yang merugikan. Penyakit kanker stadium dini jelas pada umumnya dapat sembuh jika diberikan terapi yang tepat, sedangkan pada stadium lanjut prognosisnya lebih buruk. 2. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang penyakitnyaInformasi yang benar dan lengkap dari pasien atau keluarga merupakan hal yang penting bagi dokter dalam membantu menegakkan diagnosis penyakit. Bila dokter dituntut malpraktik, tuntutan dapat gugur jika terbukti pasien telah memberikan keterangan yang menyesatkan atau menyembunyikan obat-obat yang pernah diminumnya sehingga terjadi interaksi obat misalnya.3. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokterPasien berkewajiban mematuhi petunjuk dokter tentang makan berpantang, minum, pemakaian obat-obat, istirahat, kerja, saat berobat berulang dan lain-lain. Pasien yang tidak mamtuhi petunjuk dokternya, keberhasilan pengobatannya akan menjadi kurang.4. Menandatangani surat-surat PTM, surat jaminan dirawat di rumah sakit dan lain-lainnyaDalam kontrak terapeutik, ada tindakan medic, baik untuk tujuan diagnosis maupun untuk terapi yang harus disetujui pleh pasien atau keluarganya, setelah diberi penjelasan oleh dokter. Surat PTM yang sifatnya tulisan, harus ditandatangani oleh pasien dan atau keluarganya.5. Yakin pada dokternya, dan yakin akan sembuhPasien yang telah mempercayai dokternya dalam upaya penyembuhan, berkewajiban menyerahkan dirinya untuk diperiksa dan diobati sesuai kemampuan dokter. Pasien yang tidak yakin lagi pada kemampuan dokternya, dapat memutuskan kontrak terapeutik atau dokternya sendiri yang menolak meneruskan perawatan.6. Melunasi biaya perawatan di rumah sakit, biaya pemeriksaan dan pengobatan serta honorarium dokter.Perlu ditekankan disini bahwa imbalan untuk dokter merupakan penghargaan yang sepantasnya diberikan oleh pasien atau keluarga pasien atas jeri payah seorang dokter. Kewajiban pasien ini haruslah disesuaikan dengan kemampuannya dan besar kecilnya honorarium dokter tidak boleh memengaruhi dokter dalam memberikan pelayanan.

MENGETAHUI HAK DAN KEWAJIBAN DOKTERa. Hak DokterHak hak dokter adalah sebagai berikut :1. Melakukan praktik dokter setelah memperoleh Surat Izin Dokter (SID) dan Surat Izin Praktik (SIP)Dalam PP No. 58 tahun 1958 telah ditetapkan tentang wajib daftar ijazah dokter dan dokter gigi baru yang disusul dengan peraturan menteri kesehatan RI No. 560/Menkes/Per/X/1981 tentang pemberian izin menjalankan pekerjaan dan izin praktik. Bagi doketer umum dan dokter spesialis. 2. Memperoleh informasi yang benar dan lengkap dari pasien atau keluarga tentang penyakitnyaInformasi tentang penyakit terdahulu dan keluhan pasien yang sekarang dideritanya, serta riwayat pengobatan sebelumnya sangat membantu dokter untuk menegakkan diagnosis yang pasti. Setelah diperoleh anamnesis, dokter berhak melanjutkan pemeriksaan dan mengobatan walaupun untuk prosedur tertentu memerlukan PTM.3. Bekerja sesuai standar profesiDalam upaya memelihara kesehatan pasien, seorang dokter berhak untuk bekerja sesuai standar (ukuran) profesinya sehingga ia dipercaya dan diyakini oleh masyarakat bahwa dokter bekerja secara professional.4. Menolak melakukan tindakan medic yang bertentangan dengan etika, hukum, agama dan hati nuraniHak ini dimiliki dokter untuk menjaga martabat profesinya. Dalam hal ini berlaku Sa science et sa conscience ya ilmu dan ya hati nurani5. Mengakhiri hubungan dengan seorang pasien jika menurut penilaiannya kerja sama pasien dengannya tidak berguna lagi, kecuali dalam keadaan gawat darurat.dalam hubungan pasien dengan dokter haruslaj saling menghargai dan saling mempercayai. Jika instruksi yang diberikan dokter, misalnya untuk meminum obat berkali-kali tidak dipatuhi olej pasien dengan alasan lupa atau tidak enak dan sebagainya sehingga jelas bagi dokter bahwa pasien tersebut tidak kooperatif. Dengan demikian, dokter mempunyai hak memutuskan kontrak terapeutik.6. Menolak pasien yang bukan bidang spesialisasinya, lecuali dalam keadaan darurat atau tidak ada dokter lain yang mampu menanganinyaSeorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran tertinggi. Dengan demikian, seorang dokter yang telah menguasai sesuatu bidang spesialisasinya, tentunya tidak mampu memberikan pelayanan kedokteran dengan standar tinggi kepada pasien yang bukan bidang spesialisasinya. Karena itu dokter berhak menolak pasien tersebut. Namun, untuk pertolongan pertama pada kecelakaan ataupun untuk pasien-pasien gawat darurat setiap dokter berkewajiban menolongnya apabila tidak ada dokter lain yang menanganinya.7. Hak atas kebebasan pribadi (privacy) dokterPasien yang mengetahui kehidupan pribadi dokter, perlu menahan diri untuk tidak menyebarluaskan hal-hal yang sangat bersifat pribadi dari dokternya8. Ketentraman bekerjaSeorang dokter memerlukan suasana tentram agar dapat bekerja dengan baik. Permintaan yang tidak wajar dan sering diajukan pleh pasien atau keluarganya bahkan disertai tekanan psikis atau fisik, tidak akan membantu dokter salam memelihara keluhuran profesinya.9. Mengeluarkan surat-surat keterangan dokterHamper setiap hari kepada dokter diminta surat keterangan tentang kelahiran, kematian, kesehatan, sakit dan sebagainya. Dokter berhak menerbitkan surat-surat keterangan tersebut yang tentunya berlandasakan kebenaran.10. Menerima imbalan jasaDokter berhak menerima imbalan jasa dan pasien atau keluarganya berkewajiban memberikan imbalan jasa tersebut sesuai kesepakatan. Hak dokter menerima imbalan jasa bias tidak digunakan pada kasus-kasus tertentu, misalnya pasien tidak mampu, pertolongan pertama pada kecelakaan, dari teman sejawat dan keluarganya11. Menjadi anggota perhimpunan profesiDokter melakukan pekerjaan profesi perlu menggabungkan dirinya dalam perkumpulan profesi atau perhimpunan seminat dengan tujuan untuk meningkatkan iptek dan karya dalam bidang yang ditekuninya serta menjalin kakraban antar sesama anggota12. Hal membela diriDalam hal menghadapi keluhan pasien yang merasa tidak puas terhadapnya atau dokter bermasalah, dokter mempunyai hak untuk membela diri dalam lembaga tempat ia bekerja (misalnya rumah sakit), dalam perkumpulan tempat ia menjadi anggota (misalnya IDI), atau pengadilan jika telah diajukan gugatan terhadapnya.b. Kewajiban DokterDalam undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran pasal 51 dinyatakan bahwa kewajiban dokter adalah :1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien2. Merujuk pasien ke dokter lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia4. Melakukan pertolongan daurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin pada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keodkteran.Selain itu pula kewajiban dokter dapat dibagi pula menurut pasalnya yaitu :Kewajiban umumPasal 1 setiap dokter harus menjungjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokterPasal 2 seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggiPasal 3 dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.Pasal 4 setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diriPasal 5 tiap perbuatan atau nasihat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasienPasal 6 setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.Pasal 7 seorang dokter hanya member surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannyaPasal 7a seorang dokter harus dalam setiap praktik medisnya memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya disertai rasa kasih saying (compassion) dan penghormatan atas martabar manusia.Pasal 7b seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan brupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi atau yang melakukan penupuan atau penggelapan dalam menangani pasienPasal 7c seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya dan hak tenaga kesehatan lainnya dan harus menjaga kepercayaan pasienPasal 7d setiap dokter harus senantiasa mengingat kewajiban melindungi hidup makhluk insanePasal 8 dalam melakukan pekerjaanya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative) baik fisik maupun psikososial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.Pasal 9 setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.Kewajiban Dokter Terhadap PasienPasal 10 setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.Pasal 11 setiap dokter harus memberikan kesempatan pada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasihatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.Pasal 12 setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal duniaPasal 13 setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.Kewajiban Dokter Terhadap Teman SejawatPasal 14 setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukanPasal 15 setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawatnya, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etisKewajiban DOkter Terhadap Diri SendiriPasal 16 setiap dokter harus memelihara kesehatannya supaya dapat bekerja dengan baikPasal 17 setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau kesehatan

MENGETAHUI TUGAS KEPALA PUSKESMASKepala puskesmas merupakan orang yang harus memimpin jalannya puskesmas di suatu daerh tersebut. Kepala puskesmas pun mempunyai tugas tertentu, yaitu :1. Mengkoordinir penyusunan perencanaan tingkat puskesmas berdasarkan data program kepala dinas kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undangan yang berlaku.2. Merumuskan kebijaksanaan operasional dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku3. Memberikan tugas kepada para bawahan dan unit-unit serta puskesmas pembantu sesuai dengan bidang tugas masing-masing4. Memimpin urusan tata usaha, unit-unit pelayanan, puskesmas pembantu atau bidan dan para bawahan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan5. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan yang diharapkan6. Menilai prestasi kerja para bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan kariei7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan puskesmas berdasarkan realisasi program kerja dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam menyusun program kerja berikutnya8. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada kepala dinas kesehatan9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan10. Kepala puskesmas dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala dinas kesehatan11. Melaksanakan fungsi-sungsi manajemen, bimbingan dan supervise12. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan13. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan14. Sebagai tenaga ahli pendamping camat15. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di puskesmasMENGETAHUI KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA DOKTER PASIENKomunikasi efektif dokter pasien adalah pengembangan hubungan dokter-pasien secara efektif yang berlangsung secara efisien, dengan tujuan utama penyampaian informasi atau pemberian penjelasan yang diperlukan dalam rangka membangun kerja sama antara dokter dengan pasien. Komunikasi yang dilakukan secara verbal dan non-verbal menghasilkan pemahaman pasien terhadap keadaan kesehatannya, peluang dan kendalanya, sehingga dapat bersama-sama dokter mencari alternative untuk mengatasi permasalahannya.Dokter dapat mengetahui dengan baik kondisi pasien dan keluarganya dan pasien pun percaya sepenuhnya kepada dokter. Kondisi ini amat berpengaruh pada proses penyembuhan pasien selanjutanya.Kurtz (1998) menyatakan bahwa komunikasi efektik justru tidak memerlukan waktu lama. Komunikasi efektif terbukti memerlukan waktu lebih sedikit waktu karena dokter terampil mengenali kebutuhan pasien (tidak hanya ingin sembuh). Dalam pemberian pelayanan medis, adanya komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien merupakan kondisi yangdiharapkan sehingga dokter dapat melakukan manajemen pengelolaan masalah kesehatan bersama pasien, berdasarkan kebutuhan pasien.Tujuan daripada komunikasi efektif antara dokter dan pasien adalah untuk mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dokter, lebih memberikan dukungan pada pasien, dengan demikian lebih efektif dan efisien bagi keduanya (Kurtz, 1998)Manfaat daripada komunikasi efektif dokter dan pasien adalah sebagai berikut :1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan medis2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnyaContoh sikap dokter ketika menerima pasien : Menyilahkan masuk dan mengucapkan salam Memanggil atau menyapa pasien dengan namanya Menciptakan suasana yang nyaman (isyarat bahwa punya cukup waktu, menganggap penting informasi yang akan diberikan, menghindari tampak lelah) Memperkenalkan diri, menjelaskan tugas atau peranannya (apakah dokter umum, spesialis, dokter keluarga, dokter paliatif, konsultasi gizi, konsultan tumbuh kembang dan lain-lain) Menilai suasana hati lawan bicara Memperhatikan sikap non-verbal (raut wajah/mimic, gerak/bahasa tubuh) pasien Menatap mata pasien secara professional yang lebih terkait dengan makna menunjukkan perhatian dan kesungguhan mendengarkan Memperhatikan keluhan yang disampaikan tanpa melakukan interupsi yang tidak perlu Apabila pasien marah, menangis, takut dan sebagainya maka dokter tetatp menunjukkan raut wajah dan sikap tenang Melibatkan pasien dalam rencana tindakan medis selanjutnya atau pengambilan keputusan Memeriksa ulang segala sesuatu yang belum jelas bagi kedua belah pihak Melakukan negosiasi atas segala sesuatu berdasarkan kepentingan kedua belah pihak Membukakan pintu atau berdiri ketika pasien hendak pulang.Contoh hasil komunikasi efektif : Pasien merasa dokter menjelaskan keadaannya sesuai tujuannya berobat, berdasarkan pengetahuannya tentang kondisi kesehatannya, pasien pun mengerti anjuran dokter, misalnya perlu mengatur diet, minum atau menggunakan obat secara teratur, melakukan pemeriksaan (laboratorium, foto/rontgen, scan) dan memeriksakan diri sesuai jadwal, memperhatikan kegiatan (menghindari kerja berat, istirahat cukup dan sebagainya) Pasien memahami dampak yang menjadi konsekuensi dari penyakit yang dideritanya (membatas diri, biaya oengobatan) sesuai penjelasan dokter Pasien merasa dokter mendengarkan keluhannya dan mau memahami keterbatasan kemampuannya lalu bersama mencari alternative sesuai kondisi dan situasinya, dengan segala konsekuensinya Pasien mau bekerja sama dengan dokter dalam menjalankan semua upaya pengobatan atau perawatan kesehatannyaMENGETAHUI HUKUM KEDOKTERANHukum kedokteran merupakan bagian dari hukum kesehatan. Dimana perbedannya hanya terletak di runag lingkupnya saja. Hukum kedokteran lebih menjurus kepada profesi dokternya itu sendiri. Secara yuridis diatur dalam pasal 45 undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran sebagai berikut :1. Setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh dokter terhadap pasien harus mendapatkan persetujuan2. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayai 1 diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap3. Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 sekurang-kurangnya mencakup :a. Diagnosis dan tatacara medisb. Tujuan tindakan medisc. Alternative tindakan lain dan resikonyad. Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadie. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan4. Persetujuan sibagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat diberikan baik secara tertulis maupun lisan5. Setiap tindakan keodkteran yang mengandung resiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan tertulis yang mana oleh pihak yang berhak memberikan persetujuan.Dalam penjelasannya mengenai pasal 45 undang-undang nomor 29 tahun 2004 ini disebutkan antara lain :1. Penjelasan hendaknya diberikan dalam bahasa yang mudah dimengerti karena penjelasan merupakan landasan untuk memberikan persetujuan. Aspek lain yang juga sebaiknya diberikan penjelasan yaitu yang berkaitan dengan pembiyaan 2. Pada prinsipnya yang berhak memberikan persetujuan atau penolakan terhadap indakan medis pasien yang bersangkutan.Dokter pun dalam melaksanakan hukum kedokteran wajib mengikuti sumpah dokter yang berisi :Demi Allah, saya bersumpah bahwa :1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan kemanusiaan2. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga, martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran3. Saya akan menjalankan tugas saya engan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter4. Saya akan menjalankan tugas saya dengan mengutamakan kepentingan masyarakat5. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dank arena keilmuan saya sebagai dokter6. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan sekalipun diancam 7. Saya akan menghormati setiap hidup insane mulai dari saat pembuahan8. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan penderita9. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, perbedaan kelamin, politik kepartaian atau kedudukan social dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita10. Saya akan memberikan kepada guru-guru saya, penghormatan dan pernyataan terimakasih yang selayaknya11. Saya akan perlakukan teman sejawat saya, sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan12. Saya akan menaati dan mengamalkan kode etik kedokteran Indonesia13. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya

DAFTAR PUSTAKA1. Guwandi, J.SH. 1991. ETIKA DAN HUKUM KEDOKTERAN. FK-UI : Jakarta2. Budianto, heru. 2009. PANDUAN PRAKTISI ETIKA PROFESI KEDOKTERAN. Sagung sero : Jakarta3. Hanafiah, Yusuf ; Amir A. 2009. ETIKA KEDOKTERAN DAN HUKUM KESEHATAN. EGC : Jakarta4. http://puskesmasba2.web.id/manajemen-puskesmas/p2/pengorganisasian/uraian-tugas-petugas-puskesmas-banjarangkan-ii.html5. www.usu.ac.id6. Konsil kedokteran Indonesia.pdf7. Martaadisoebrata.D. 2004. PENGANTAR DUNIA PROFESI KEDOKTERAN EDISI 1. Yayasan Bina Pustaka SP : Jakarta