Makalah Morfologi Buah

18
Makalah Morfologi Buah BAB I PENDAHULUAN Buah (fructus) adalah salah satu bagain dari tumbuhan atau tanaman yang paling ditunggu-tunggu oleh para petani untuk di ambil hasilnya, terutama untuk petani-petani penghasil komoditi buah-buahan. Sebelum mendapatkan buah atau hasil dari sebuah tananaman biasanya kita mengenal istilah penyerbukan atau peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Setelah penyerbukan terjadi pada bunga dan kemudian akan di ikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat pada bakal buah akan tumbuh menjadi bakal biji. Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bungan selain bakal buah ikut dan merupakn suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dengan putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena

Transcript of Makalah Morfologi Buah

Page 1: Makalah Morfologi Buah

Makalah Morfologi Buah

BAB I

PENDAHULUAN

Buah (fructus) adalah salah satu bagain dari tumbuhan atau tanaman yang paling

ditunggu-tunggu oleh para petani untuk di ambil hasilnya, terutama untuk petani-petani

penghasil komoditi buah-buahan. Sebelum mendapatkan buah atau hasil dari sebuah tananaman

biasanya kita mengenal istilah penyerbukan atau peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.

Setelah penyerbukan terjadi pada bunga dan kemudian akan di ikuti pula oleh

pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat pada bakal

buah akan tumbuh menjadi bakal biji.

Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bungan selain bakal buah ikut dan

merupakn suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan

pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dengan putik

sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya

gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.

Biji (semen) bagi tumbuhan Spermatophyta, biji ini merupakan alat untuk perkembangbiakan

yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Denga dihasilkanya biji,

tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat.

            Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni

(plancenta). Tangkai pendukung biji itu di sebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat

pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak maka tali pusarnya akan

Page 2: Makalah Morfologi Buah

terputus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas

pada biji.

BAB II

PEMBAHASAN

   A.    Buah (fructus)

Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bungan selain bakal buah ikut dan

merupakn suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan

pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dengan putik

sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya

gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.

Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugurm melinkan ikut tumbuh dan

tinggal pada buah, biasanya tidak ikut mengubah bentuk dan sifar buah itu sendiri, jadi tidak

merupakan suatu bagian buah yang penting, misalanya.

a.       Daun-daun pelindung. Pada tanaman jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur dan

lebih kita kenal sebagai pembungkus tongkol jagung.

b.      Daun-daun kelopak. Pada terong dan jambu, masih dapat kita lihat kelopak ikut pada bagian

buah.

c.       Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya jagung yangkita kenal

sebagai rambut jagung, juga pada macam-macam jambu masih terlihat tangkai kepala putik di

bagian ujung buah.

d.      Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang sekaligus

dapat pula menunjukan jumlah daun dan jumlah ruangan dalam buah manggis.

Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah atau paling banyak padanya terdapat

sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak

terbungkus, jadi merupakan buah yang tekanjang (fruktus nodus). Buah ini juga dinamakan

sebagai buah sejati atau buah sungguh.

Dalam pembicaraan sehari-hari buahnya benar seringkali tidak dikenal lagi. Apa yang

dinamakan bututuahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga

Page 3: Makalah Morfologi Buah

menjadi bagian buah yang penting. Bauh yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu

(frutus spurius). Pada buah semu buah yang seseungguhnya seringkali tidak terlihat, karena itu

buah semu juga dinamakan sebagai buah  tertutup (frutus calusus).

Pada umumnya buah hanya terbentuk sesudah terjadi penyerbuakan dan pembuahan pada

bunga. Walaupun demikian mungkin pula terbentuk tanpa penyerbukan dan pembuahan,

peristiwa yang demikian tersebut dinamakan partenokarpi (parthenocorpy). Buah yang terjadi

seperti ini biasanya tidak mengadung biji atau jika ada bijinya tidak megandung lembaga, jadi

bijinya tidak dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiyakan. Pembentukan buah dengancarai

ini lazim kita temui pada pohon pisang (Musa paradisiaca L.)

Iktisar tentang buah

Mengikat urain di atas, buah pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua golongan,

yaitu :

a.       Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-

bagian lainya pada bunga itu, yang malah menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih

menarik perhatian dan seringkali nagain buah yang bermanfaat dapat dimakan) sedangkan buah

yang aslinya kadang-kdang tersembunyi.

b.      Buah sugguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah dan jika ada bagian bunga

lainya masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.

Penggolongan Buah Semu

Buah semu dapat dibedakan dalam :

a.       Buah semu tunggal, yaitu buah semu yag terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada

buah ini selain bakal buah ada bagain lain bunga yang ikut membentuk buah. Misalnya :

Tangkai bunga. Pada buah jambu monyet (Anacardium occidental L.)

Kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minimal L.)

b.      Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang dapat

tumbuh secara bebas satu sama lainya dan tumbuh menjadi buah.

c.       Buah majemuk, ialah buah semu yang terjadi dalam bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar

tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Arcocarpus integra Merr.) dan buah

keluwih (Artocapus communis Forst.)

Penggolongan Buah Sungguh (Buah Sejati)

Page 4: Makalah Morfologi Buah

      Sama halnya dengan buah semu, buah sejari pertama-tama dapa dibedakan lebih dahulu

kedalam 3 golongan, yaitu :

1.      Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang tersusun dari satu bunga dengan satu bakal buah saja,

buah ini dapat berisi satu atau banyak biji dan satu atau banyak ruangan.

Contoh : Buah mangga (Mangifera indica L.) mempunyai satu ruang dan satu biji. Buah pepaya

(Carica papaya L) yang terdiri dari satu ruang dan banyak biji di dalamnya. Buah durian (Durio

zibethinus Murr.) yang terdiri dari banyak ruangan dan tiap ruang terdapat beberapa biji.

2.      Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu

sama lainya dan masing-masing bakal buah menjadi satu.

3.      Buah sejati majemuk, yaitu buah yang bersal dari satu bunga majemuk yang masing-masing

bunga menjadi satu buah. Tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya

nampak seperti satu buah saja.           

Contoh pada buah pandan (Pandanus tectorius Sol.)

Buah sejati tunggal

            Buah sejati tunggal dapat di bedakan menjadi 2 golongan yaitu :

1.      Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan

mengayu sperti kulit yang kering. Misalnya kacang tanah (Arachis hypogea L.) padi (Orzya

sativa) dll

2.      Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal dan

berdanging. Dinding buah (pericarpium) seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga

lapisan.

  Kulit luar (Exocarpium atau epicarpium) merupakan lapisan tipis tetapi seringkali kuat atau kaku

seperti kuli dengan permukaan yang licin.

  Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdangin atau serabut dan jika lapisan ini dapat 

dimakan, maka lapisan ini lah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium) misalnya pada

mangga (Mangifera indica L.)

  Kulit dalam (endocarpium) yang berbatasan dengan ruang yang mengadung bijinya seringkali

cukup tebal dan kerasa misalnya pada kenari (Canarium commune L.), kelapa (Cocos nucifera

L.)

Ikhitisar Buah Sejati Tunggal yang Kering

            Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam

Page 5: Makalah Morfologi Buah

a.      Buah sejati tunggal kering, yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau sudah

masak tidak pecah (indehiscens)

Contoh-contoh dari golongan ini adalah

  Buah padi (caryopsis), pada buah yang demikian banyak orang yang tidak membedakan antara

buah dan biji contoh : padi (Oryza sativa L.) jagung (Zea mays L.)

  Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah dinding buahnya tipis,

berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan. Contohnya : buah bunga matahari

(Helianthus annus), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa)

  Buah keras (nux), seperti buah kurung, yang sering dibedakan hanya dari buah kurung karena

buah ini mempunnyai buah yang kaku dan berkayu. Yang menjadi satu membedakan dengan

buah kurung menurut sifat bakal buah asalnya kalau semula berasal dari bakal buah beruang satu

di sebut buah kurung jika semula berasal daru bakal buah yang beruang banyak kemudian semua

ruang melebur menjadi satu disebut buah keras. Contohnya pada buah sarangan (Castanea

argentea BL)

  Buah bersayap (samara),  seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat alat berupa tambahan

berupa sayap yang bisa menyembabkan buah bisa terbang jika tertiup angin seperti pada suku

Dipterocarpaceae.

a.       Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat

pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia) atau pecah sedemikian rupa hingga biji

terlepas (dapat meninggalkan buahnya)

a)      Buah berbelah (schiwcarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu

biji dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian dan tiap bauh bisa memiliki sifat

seperti buah kurung atau buah keras, jadi biji tetap dalam ruangan. Mengingat jumlah ruangan

jika pecah menjadi beberapa bagian, buah belah dapat di bedakan lagi dalam :

  Buah berbelah dua (diachenium)

  Buah berbelah tiga (triachenium)

  Buah berbelah empat (tetrachenium)

  Buah berbelah banyak (polyachenium)

b)      Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian

buah kemudian peccah lagi sehingga dengan itu biji dapat terlepas  dari biliknya. Tiap bagian

Page 6: Makalah Morfologi Buah

buah terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejjumlah daun buah yang

sesuai dengan jumlah (kendaga) yang terdapat didalam buah itu.

Menurut jumalah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam :

  Buah berkendaga dua (dicoccus)

  Buah berkendaga tiga (tricoccus)

  Buah berkendaga lima (pentacoccus)

  Buah berkendaga banyak (polycoccus)

Iktisar Buah Sejati tunggal yang bergading

            Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada

pula yang jika sudah masak tetap akan pecah misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt). Kita

dapat membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut :

a.       Buah buni (bacca). Yang dimaksut buah buni adalah buah yang dindingnya mempunya dua

lapisan. Yaitu lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit dan lapisan dalam

yang tebal, lunak, berair dan seringkali bisa di makan. Biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian

yang lunak itu. Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dimakan contohnya adalah buah

pepaya (Caarica papaya L.) buah belimbing (Averrhoa carambola L.) sawo manila (Archaras

zapota L.) dll.

Contoh kulit buahnya yang tidak begitu tebal seringkali memiliki sifat yang agak kaku sperti

kulit, tidak lunan dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya contoh : Buah duku

(Lansium domestisum Corr.), buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) Dari buah ini yang kita

makan bukanlah kulit buah yang sebelah dalam, melainkan salut bijinya (arillus)

b.      Buah mentimun (pepo)

c.       Buah jeruk (hesperidium), buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu buah bunyi. Kulit buah

memiliki tiga lapisan yaitu :

  Lapisan luar yang kaku menjanggat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri. Lapisan ini

disebut sebagai flavedo.

  Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya

berwarna putih, dinamakan albedo.

  Dan kemudian lapisan dalam yang bersekat-sekat

Page 7: Makalah Morfologi Buah

d.      Buah delima, kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu,

lapisan dalamnya tipis, licin.

e.       Buah apel (pomum)

Buah sejati ganda

            Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati dapat dibedakan

dalam :

a.       Buah kurung ganda.

b.      Buah batu ganda

c.       Buah bumbung ganda

d.      Buah buni ganda

Buah sejati majemuk

            Buah sejati majemuk berasal dari suatu bunga majemuk, jadi merupakn kumpulan banyak

buah yang masing-masing berasal dari satu bunga.  Sama halnya dengan yang lainya kita dapat

mengolongkan buah majemuk sejati kedalam :

a.       Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuk membentuk

suatu buah buni. Seperti halnya pada buah nenas (Ananas comosus Merr.). Pada buah nenas pada

pembentukan buah ikut pula mengambil bagian daun-daun pelindung dan daun-daun tenda

bunga, sehingga keseluruhnya nampak seperti satu buah saja.

b.      Buah batu majemuk

c.       Buah kurung majemuk\

   B     Biji (Semen)Biji (semen) bagi tumbuhan Spermatophyta, biji ini merupakan alat untuk

perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Denga

dihasilkanya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain

tempat.

            Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni

(plancenta). Tangkai pendukung biji itu di sebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat

pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak maka tali pusarnya akan

terputus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas

pada biji.

Page 8: Makalah Morfologi Buah

            Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi salut atau selaput

biji (arillus). Bagian ini ada yang meupkan selubung biji yang sempurna ada yang hnya

menyelubungi sebagian biji saja.

            Salut biji ada yang :

  Berdaging atau berair dan sering kali dapat di makan, misalnya pada biji durian (Durio zibethius

Murr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.) dll.

  Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji (Myristica fragrans

Houtt.). salut biji pala dinamakan macis yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai

bumbu untuk masak dan berbagai macam keperluan lainya.

Kulit Biji (Spermodermis)

Seperti yang telah di kemukakan kulit biji berasal dari selaput bakal biji (Intergumnetum) oleh

sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri dari dua lapisan,

yaitu :

a.       Lapisan kulit luar (testa). Lapisa ini mempunyai sifat yang bermacam-mcam ada yang tipis ada

yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu dan batu. Bagian ini merupakan pelindung

utama bagi biji yang ada didakamnya.

b.      Lapisan kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput sering kali juga dinamakan kulit ari.

Pada umumnya biji dapat kita bedakan bagian-bagian berikut :

a.       Kulit biji (spermodermis)

b.      Tali pusar (funiculus)

c.       Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)

Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang sama dengan bakal biji, tetapi

diperguanakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya :

integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis)

Walapun telah di kemukakan tadi, bahawa kulit biji berasal dari  integumentum, maka

belum berarti bahwa kulit luar biji berasal dari itegumentum luar dan kulit berasal berasal dari

itegumentum yang dalam, karena pembentukan kulit biji dap pula ikut serta dalam bakal biji

yang lebih dalam daripada integumentumnya.

Di atas telah dikemukakan bahwa biji yang memiliki dua lapisan adalah biji tertutup

(angiospermae), pada tumbuhan biji telanjang (gymnopermae) malah terdapat tiga lapisan, kita

Page 9: Makalah Morfologi Buah

dapat menyaksikan sendiri pada buah melinjo (Gnetum genemon L.) padahal bakal biji tumbuhan

biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integumentum saja.

Ketigalapisan kulit biji seperti dapa dilihat pada buah melinjo itu masing-masing

dinamakan :

a.       Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu muda berwarna hijau, kuning lalu

berwarna ketika masak.

b.      Kulit tengah (sclerolesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu mempunyai kuli dalam

(endocarpium) pada buah batu.

c.       Kuli dalam (endotesta), biasnya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada biji.

Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai jenis

tumbuhan, maka pada kuli luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya :

1.      Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa sayap pada kulit

luar biji dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin.

2.      Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kuli biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-

bulu ini mempunya fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk terterbangkan oelh tiupan

angin. Contoh : kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand.)

3.      Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian

(Durio zibethinus Murr.)

4.      Salut biji semu (arillodium), seperti sallut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan

tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala adalah suatu salut

biji semu.

5.      Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas perlekatan degan tali pusar,

biasanya telihat kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagain lain kulit biji. Misal :

kacang panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dll.

6.      Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan amsuknya buluh sebuk sari ke dalam bakal

biji pada peristiwa pembuahan.

7.      Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen degan

nuselus, masih terlihat jelas pada biji anggur (Vitis vinifera L.)

8.      Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang

bersal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus) dan pada biji biasnya tak begitu jelas lagi.

Masih terlhiat apda biji jarak (Ricinus communis L.).

Page 10: Makalah Morfologi Buah

Tali Pusar (Funiculus)

Tali pusar merupakn bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan

tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusar biji. Dan pada biji hanya

tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusat biji.

Inti Biji (Nucleus Seminis)

Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh

sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.

Inti biji terdiri atas :

a.       Lembaga (embryo) yang merupakan calon individu baru,

b.      Putih lembaga (albumen), jaringan beirisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan

tumbuhan baru (kecambah) sebelum mencar makanan sendiri.

Lembaga (Embryo)

            Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akan tumbuh menajdi tumbuhan

baru setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan

a.       Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian tumbuh terus menjadi akar

tunggang. Aakr lemabaga ini ujungnya menghadap ke arah liang biji dan pada perkecambahan

biji, akar itu akan menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.

b.      Daun lembaga (cotyledo), merypak daun yang pertama kali tumbuh. Fungsi daun lembaga bisa

memiliki fungsi yang berbeda-beda.

  Sebagai tempat penimbunan makanan

  Sebagai tempat melakukan asimilasi

  Sebagai alat penghisab makanan untuk lembaga dari putih lembaga.

c.       Batang lembaga (cauliculus) yang sering dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :

  Ruas batang di atas daun lembaga

  Ruas batang di bawah duan lembaga

Putih Lembaga (Albumen)

            Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat

cadangan makanan lembaga, tidak setiap biji mempunyai putih lembaga. Melihat asalnya

Page 11: Makalah Morfologi Buah

jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan

putih lembaga dalam :

a.       Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiir atas sel-sel

yang berasal dari initi kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah di buahi oelh salh satu

inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.

b.      Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung

lembaga ebtada dari nuselus atau dari selaput bakal biji.

Kecambah (Plantula)

Tumbuhan yang masih kecil belum lama muncul dari biji dan msih hidup dari persediaan

makanan yang terdapat di dalam biji dinamakan kecambah (plantula). Perkecambahan biji dapat

dibedakan dalam dua macam :

a.       Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), yaitu jika perkecambahan karena pembentagan ruas

batang di bawah daun lembaganya lalu terangkat ke atas, muncul di atas tanah. Misalnya pada

kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)

b.      Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji,

dan tetap di dalam tanah seperti terdapat pada biji kacan kapri (Pisum sativum L.)

Telah di kemukakan, bahwa biji hanya akan berkecamabah jika syarat-syarat yang

diperlukan yaitu : air, udara, cahaya dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi biji baru

yang ada didalam berada dalam ke adaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap hidup

bahkan sampai bertahun-tahun tanpa kehilnagan daya tumbuhnya. Pada umumnya daya tumbuh

biji akan berkurang seiring berjalanya waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu

istirahat dulu, kemudian tumbuh lagi. Sebelum dicukupi waktu untuk beristirahat yang

diperlukan biji tidak mau tumbuh walaupun terdapat syarat-syarat yang sudah terpenuhi. Dalam

dunia pertanian itu disebut sebagai dormansi (dormancy).

BAB III

KESIMPULAN

         Buah (fructus) adalah salah satu bagain dari tumbuhan atau tanaman yang paling ditunggu-

tunggu oleh para petani untuk di ambil hasilnya, terutama untuk petani-petani penghasil

Page 12: Makalah Morfologi Buah

komoditi buah-buahan. Sebelum mendapatkan buah atau hasil dari sebuah tananaman biasanya

kita mengenal istilah penyerbukan atau peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.

         Macam-macam buah yaitu : Buah sejati, buah semu, buah kering, buah berdaging, buah tunggal,

buah majemuk dan  buah berganda

         Biji (semen) bagi tumbuhan Spermatophyta, biji ini merupakan alat untuk perkembangbiakan

yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Denga dihasilkanya biji,

tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat.

         Jumlah biji dalam buah : dalam tiap ruang, bentuk, ukuran, wanra dan sifat-sifat lain.

         Inti biji : bentuk lembaga, ada putih lembaga atau tidak, sifat putih lembaga dan sebagainya.

 DAFTAR PUSTAKA

 Tjitrtosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan (hlm. 218-253). Gadja Mada Press. Jogjakarta