Makalah Metode Logging

13
METODE LOGGING Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Geofisika Eksplorasi Disusun oleh : KELOMPOK 5 RENDY SAPUTRA 10070112066 M ANUGRAH FIRDAUS 10070112070 M FAIZAL GHALIB 10070112081 WAWIN PRABAWA 10070112084 FATWA ATH-THARIQ 10070112098 HENDRA PURWAKA 10070112112 ANGGA RAHMANSYAH 10070112120 PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN

description

tugas

Transcript of Makalah Metode Logging

METODE LOGGINGDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata KuliahGeofisika Eksplorasi

Disusun oleh :KELOMPOK 5RENDY SAPUTRA

10070112066M ANUGRAH FIRDAUS

10070112070M FAIZAL GHALIB

10070112081

WAWIN PRABAWA

10070112084FATWA ATH-THARIQ 10070112098HENDRA PURWAKA

10070112112

ANGGA RAHMANSYAH 10070112120

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

1435 H/ 2014 M

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Wr. WbPuji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayatnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan terselesaikannya makalah ini semoga apa yang tertulis di dalam makalah layak dan bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

Kami ucapkan terimakasih atas segala bimbingannya kepada bapak Nendaryono Madiutono, Ir., M.T. selaku Dosen Mata Kuliah Geofisika Eksplorasi sehingga banyak sekali ilmu bermanfaat yang dapat kami diterima.Makalah ini sendiri diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Geofisika Eksplorasi Prodi Teknik Pertambangan UNISBA. Makalah ini berisikan tentang pengenalan dan pemahaman terhadap metode eksplorasi tidak langsung dengan metode Wellloging. Mohon maaf atas segala keterbatasan dalam informasi yang disampaikan, oleh karena itu mohon kritik dan saran untuk perbaikan pada makalah selanjutnya.Terima Kasih, Wassalamualaikum Wr. WbBandung, 18 Maret 2015DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

iDAFTAR ISI

iiBAB IPENDAHULUAN

11.1 Latar Belakang

11.2 Maksud danTujuan Praktikum

11.2.1 Maksud

11.2.2 Tujuan

1BAB II ISI

2 2.1Sejarah Geofisika Logging

2 2.2 Logging.................................

3BAB III KESIMPULAN

10DAFTAR PUSTAKA

11BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam kegiatan pertambangan, ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum mengeksploitasi suatu wilayah. Diantaranya ekspolrasi, kegiatan eksplorasi merupakan penentu awal yang menyatakan dan memastikan bahwa pada daerah tersebut memiliki sumber daya tambang atau tidak. Jika tidak ada, maka kegiatan pertambangan tidak akan dilanjutkan karena hanya akan menimbulkan kerugian.

Dalam survey atau eksplorasi ada beberapa hal yang harus disiapkan, diantaranya adalah studi literature. Dalam studi literatur seorang eksplorer harus mempelajari kondisi atau keadaan lapangan, sebaran endapan, serta jenis, tipe dan sifat endapan yang akan dicari, sehingga dapat diketahui mengenai tempat pengendapan dan bentuk tubuhnya. Hal ini dapat mempermudah kegiatan eksplorasi dan mengurangi resiko kerugian. Untuk mengetahui hal tersebut diperlukan metode eksplorasi yang tepat, salah satunya adalah metode logging. Metode logging memanfaatkan lubang bor untuk mengidentifikasi formasi batuan dibawah permukaan menggunakan alat logging yang disebut sonde. Alat ini akan memancarkan sinyal yang kemudian ditangkap dan dialirkan ke permukaan sebagai data berupa grafik.1.2Maksud dan Tujuan

1.2.1Maksud

Agar mahasiswa dapat mengetahui prinsip metode logging serta teknis pengerjaannya1.2.2Tujuana. Mempelajari dan memahami definisi dari logging b. Mempelajari dan memahami jenis-jenis logging BAB II ISI2.1Sejarah Geofisika loggingMetode ini merupakan metode yang pertama dikembangkan untuk industry minyak bumi oleh schlumberger bersaudara, diawali dengan mengembangkan alat resistivitas untuk mendeteksi perbedaan porositas. Alat yang digunakan dalam metode ini adalah sonde. Sonde diberhentikan di kedalaman tertentu pada lubang bor dengan interval dan resistivitasnya dicatat pada kertas grafik.

Pada tahun 1929, log resistivitas elektrik dikenal dalam skala komersial yang kemudian dikembangkan untuk korelasi dan identifikasi hydrocarbon. Untuk penentuan kedalaman, mulai dikembangkan pada tahun 1930 dan disusul oleh log gamma ray dan log neutron pada tahun 1941.Geofisika well logging merupakan teknologi kunci dalam industri minyak bumi. Dalam eksplorasi, metode ini dapat digunakan untuk menggambarkan zona akuifer dan produksi, selain itu dapat juga menggambarkan komposisi, struktur serta variabilitas dibawah permukaan. Keunggulan dari geofisika well logging adalah dapat mengidentifikasi berbagai sifat geologi. Hal ini dimanfaatkan untuk eksplorasi batubara, dikarenakan pengukuran harus akurat dan tepat agar dapat menentukan sumberdaya dan cadangan batubara. Hasil pengukuran dengan menggunakan well logging dapat memberikan data akurat terhadap fugsi tebal, jarak dan panjang dari batubara tersebut.

Foto 2.1

Sonde2.2LoggingLogging merupakan cara untuk mengambil data formasi dan lubang sumur menggunakan instrument atau alat khusus. Kegiatan yang dilakukan dalam logging unu diantaranya adalah pengukuran resistivitas dan konduktivitas berbagai frekuens, ukuran lubang sumur, pengukuran tekanan formasi, pengambilan coring, dll.

Alat logging yang berbentuk pipa berisi sensor diturunkan kedalam sumur melalui tali baja berisi kabel. Pengukuran dilakukan saat alat logging ditarik keatas, yang kemudian akan mengirim sinyal berupa gelombang suara, arus listrik, medan magnet kedalam formasi sumur. Sinyal tersebut dipantulkan oleh berbagai macam material dalam formasi, yang kemudian ditangkap oleh sensor penerima dalam alat logging lalu dikonversi menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit dipermukaan. Data tersebut diolahmenjdai grafik dan tabulasi yang dprint pada continuous paper yang dinamakan log. Hasil tersbut lah yang akan diinterpretasikan sehingga dapat diambil keputusan pada tahap pemboran dan produksi.

Gambar 2.1Kegiatan wellloging

Logging memberikan data untuk mengevaluasi kuantitas hidrokarbon pada kondisi sesungguhnya. Dalam data tersebut dilengkapi kurva log yang menjelaskan sifat batuan dan cairan. Melalui sudut pandang decision maker, logging merupakan bagian penting dari proses pemboran dan penyelesaian sumur. Maka diharuskan mendapatkan log yang lengkap dan akurat. Kegiatan wellloging dibagi menjadi dua macam, yaitu :

a. Logging while drilling (LWD)

Merupakan pekerjaan logging yang dilakukan bersamaan saat membor. Alat logging tersebut dipasang dekat mata bor yang kemudian dikirimkan melalui tekanan lumpur bor ke sensor yang ada dipermukaan. Data tersebut berupa grafik log. Fungsi LWD ini memberikan informasi tentang formasi batuan meliputi resistivitas, porositas dan gamma ray.

Gambar 2.2Data loggingb.Mud Logging

Merupakan pekerjaan logging dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan merekam informasi dari partikel solid, cair dan gas yang terbawa kepermukaan oleh lumpur bor saat pengeboran. Tujuan dari mud logging adalah mengetahui parameter pemboran dan formasi batuan pada sumur tersebut.

Gambar 2.3Mud loging2.3Aplikasi Logging Dalam Penentuan Analisa Ketebalan Batubara dan Penentuan Kadungan Ash a. Analisa Ketebalan Lapisan Batubara

Metode Ratio Densitas

Prinsip metode ini adalah membagi dua dengan perbandingan tertentu antara batuan dan nilai densitas dan menetapkan kedalaman titik tersebut sebagai kedalaman batas. Perbandingan pembagiannya kada kala direkomendasikan 2/3 atau 4/5 jarak menuju batubara. Akurasi metode ini bervariasi kurang lebih mencapai 10 cm

Metode Densitas Rata-rata

Metode ono mirip dengan metode ratio densitas diatas tetapi memiliki densitas rata-rata diperoleh dari nilai densitas yang dikonversikan dari chart kaliberasi yang dibuat dengan memplot count rate sinar gamma terhadap nilai pengukuran densitas. Nilai densitas rata-rata untuk batubara dan batuan pada suatu kontak dihitung dan diplot pada log. Nilai densitas yang sesuai kedalaman titik ini digunakan sebagai kedalaman kontak. Jika skala ini linear, maka titik tersebut akan ditengah sepanjang defleksi dan jika skalanya logaritma, titik ini akan cenderung mendekat ke salah satu log. Perbedaan kedalamana antara kedalaman antara batas langit-langit dan batas lantai ditetapkan sebagai kedalaman lapisan batubara. Akurasi metode ini untuk kondisi geologi yang banyak strukturnya kurang lebih 2 cm.b. Penentuan Kadungan Ash Sinar Gamma

Asumsi dasarnya adalah tingkat radiasi langit-langit dan lantai lapisan batubara yang terdiri mudstone atau siltstone mewakili lapisan dengan kandungan ash 0 % diasumsikan sebagai level ekivalen dengan nilai 100 %. Ash 0 % diasumsikan sebagai level ekivalen 10 %. Sehingga kandungan ash yang lain akan mengikuti hubungan linear antara titik-titik tersebut. jadi hubungan antara kandungan ash dan counter rate sinar gamma juga menjadi hubungan linear.

Log Densitas

Metode akan mendapatkan akurasi dengan orde kurang lebih 0.1 gr/cc, dibawah kondisi terkendali, termasuk untuk daerah densitas rendah. Antara kandungan aish dan densitas batubara terdapat hubungan yang baik, walaupun terdapat variasi yang tergantung kepada jenis batubara. Pengukuran LSD dan HRD yang digunakan untuk mendapatkan informasi sebaran secara lateral dan vertikal yang nantinya akan sangat bermanfaat dalam penentuan titik bor dan diameter lubang borBAB IIIPENUTUP3.1KESIMPULANDAFTAR PUSTAKAAlfhadly,Aqhdi. 2013. alfhadly_blog.com Metode Logging Geofisika.html. Di akses tanggal 17 Maret 2015.Ika, Arifudin, 2011. ozonisasi.blogspot.com. Sejarah Welllogging. Diaskes pada tanggal 17 Maret 2015. EMBED Unknown

_1488130126.bin