Makalah Klasifikasi Planet Dan Gerhana Bulan
-
Upload
rest-slalu -
Category
Documents
-
view
404 -
download
7
Transcript of Makalah Klasifikasi Planet Dan Gerhana Bulan
MAKALAH
KLASIFIKASI PLANET DAN GERHANA BULAN
Oleh Kelompok 6:
1. Risma Mega Triani2. Rizki Nugraha Pamungkas3. Ruruh Imam F4. Ryan Firdaus5. Tessa Deanda Agustina
SMA NEGERI 3 BANJARJl. K.H. Mustofa No. 117 Kota Banjar 46311
2012
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis
ucakan kepada Allah STW, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa
menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “KLASIFIKASI PLANET DAN
GERHANA BULAN”
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya
mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih
positif bagi kita semua
Banjar, November 2012
"Penulis"
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan Penulisan .................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 4
A. Klasifikasi Planet ..................................................................... 4
1. Pengertian Planet ............................................................... 4
2. Klasifikasi Planet ............................................................... 6
B. Gerhana Bulan ......................................................................... 10
1. Pengertian .......................................................................... 10
2. Jenis-jenis Gerhana Bulan .................................................. 11
3. Proses Terjadinya Gerhana Bulan ...................................... 11
4. Galeri .................................................................................. 12
BAB III KESIMPULAN ........................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pengertian istilah
“planet” berubah dari “sesuatu” yang bergerak melintasi langit (relatif
terhadap latar belakang bintang-bintang yang “tetap”), menjadi benda yang
bergerak mengelilingi Bumi. Ketika model heliosentrik mulai mendominasi
pada abad ke-16, planet mulai diterima sebagai “sesuatu” yang mengorbit
Matahari, dan Bumi hanyalah sebuah planet. Hingga pertengahan abad ke-19,
semua obyek apa pun yang ditemukan mengitari Matahari didaftarkan sebagai
planet, dan jumlah “planet” menjadi bertambah dengan cepat di penghujung
abad itu.
Selama 1800-an, astronom mulai menyadari bahwa banyak penemuan
terbaru tidak mirip dengan planet-planet tradisional. Obyek-obyek seperti
Ceres, Pallas dan Vesta, yang telah diklasifikasikan sebagai planet hingga
hampir setengah abad, kemudian diklasifikan dengan nama baru "asteroid".
Pada titik ini, ketiadaan definisi formal membuat "planet" dipahami sebagai
benda 'besar' yang mengorbit Matahari. Tidak ada keperluan untuk
menetapkan batas-batas definisi karena ukuran antara asteroid dan planet
begitu jauh berbeda, dan banjir penemuan baru tampaknya telah berakhir.
Namun pada abad ke-20, Pluto ditemukan. Setelah pengamatan-
pengamatan awal mengarahkan pada dugaan bahwa Pluto berukuran lebih
1
besar dari Bumi, IAU (yang baru saja dibentuk) menerima obyek tersebut
sebagai planet. Pemantauan lebih jauh menemukan bahwa obyek tersebut
ternyata jauh lebih kecil dari dugaan semula, tetapi karena masih lebih besar
daripada semua asteroid yang diketahui, dan tampaknya tidak eksis dalam
populasi yang besar, IAU tetap mempertahankan statusnya selama kira-kira 70
tahun.
Pada 1990-an dan awal 2000-an, terjadi banjir penemuan obyek-obyek
sejenis Pluto di daerah yang relatif sama. Seperti Ceres dan asteroid-asteroid
pada masa sebelumnya, Pluto ditemukan hanya sebagai benda kecil dalam
sebuah populasi yang berjumlah ribuan. Semakin banyak astronom yang
meminta agar Pluto didefinisi ulang dari sebuah planet seiring bertambahnya
penemuan obyek-obyek sejenis. Penemuan Eris, sebuah obyek yang lebih
masif daripada Pluto, dipublikasikan secara luas sebagai planet kesepuluh,
membuat hal ini semakin mengemuka. Akhirnya pada 24 Agustus 2006,
berdasarkan pemungutan suara, IAU membuat definisi planet yang baru.
Jumlah planet dalam Tata Surya berkurang menjadi 8 benda besar yang
berhasil “membersihkan lingkungannya” (Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus), dan sebuah kelas baru diciptakan,
yaitu planet katai, yang pada awalnya terdiri dari tiga obyek, Ceres, Pluto dan
Eris.
Selain daripada planet dalam tata surya juga terjadi berbagai
fenomena, diantaranya yaitu gerhana bulan. Gerhana Bulan adalah peristiwa
ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya
2
sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya
pergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase
purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. Adapun Gerhana Matahari adalah
peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak sampai ke
Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.
B. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui lebih jauh tentang klasifikasi planet-planet dan gerhana bulan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Planet
1. Pengertian Planet
Planet-planet dalam Tata Surya:
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:
mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar
dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut
mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir
terhadap deuterium di intinya; dan,
telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood;
mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa
4
berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah
sekitar orbitnya
Berdiameter lebih dari 800 km
Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya
terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan
Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU)
mengumumkan perubahan pada definisi "planet" sehingga seperti yang
tersebut di atas, terdapat sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda
langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai planet
baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres
dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi "planet kerdil/katai."
Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai
yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda
dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana
(berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain.
Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet
beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang
belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi
dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh
benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan
Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar
karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang. Sebelumnya, planet-
planet anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
5
Jupiter/Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal
26 Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari
daftar planet sehingga jumlah planet di tata surya menjadi hanya 8.
2. Klasifikasi Planet
Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan
berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut.
1) Berdasarkan massanya, planet dapat dikelompokan menjadi dua
macam, yaitu sebagai berikut:
a) Planet bermassa besar (Superior planet), terdiri atas Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
b) Planet bermassa kecil (Inferior Planet), terdiri atas
Merkurius,Venus, Bumi, dan Mars.
2) Berdasarkan penyusun / pembentuk planet tersebut. Pembagiannya
adalah:
a) Planet Terestrial : Planet kategori ini penyusun materi utamanya
adalah bebatuan solid. Orang-orang terbiasa juga
mendefinisikannya adalah dengan “planet ke-bumi-an” artinya
6
memiliki karakteristik wujud seperti bumi. Penyusun materi
utamanya adalah bebatuan solid, lalu diselimuti oleh lapisan tipis
atmosfir.
Planet Terestrial : Merkurius, Venus, Bumi, Mars
b) Planet Jovian : Planet kategori ini penyusun materi utamanya
adalah gas. Karena memang lapisan atmosfirnya sangat tebal.
Planet kategori ini tetap memiliki inti, dan inti “kecil”nya tetap
berwujud benda padat.
Planet Jovian : Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
3) Berdasarkan jaraknya ke matahari atau posisinya terhadap sabuk
Asteroid, planet dapat dibedakan atas planet dalam dan planet luar.
a) Planet dalam (Interior planet), yaitu planet-planet yang jarak
rataratanya ke matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata
Planet Bumi ke Matahari.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk planet
dalam, adalah Planet Merkurius dan Venus. Planet Merkurius
ataupun Venus mempunyai kecepatan beredar mengelilingi
matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet
tersebut bila dilihat dari bumi akan berubah-ubah pula. Sudut
yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari
dengan suatu planet disebut elongasi. Besarnya sudut elongasi
yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari-
7
Merkurius yaitu antara 00-280, sedangkan sudut elongasi Bumi-
matahari-Venus adalah 00-500.
Planet dalam (interior planet) dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu elongasi barat, jika posisi suatu planet berada di
sebelah barat matahari dilihat dari bumi dan elongasi timur, jika
posisi suatu planet berada di sebelah timur matahari dilihat dari
bumi.
Planet Venus ataupun Merkurius yang berada pada posisi
elongasi barat akan terbit terlebih dahulu di ufuk timur pada saat
matahari masih berada di bawah horizon timur, sehingga planet
tersebut terlihat berkilauan dilihat dari bumi karena sinar
matahari yang diterimanya dipantulkan kembali ke bumi.
Oleh karena itu, orang-orang di bumi menyebut Planet
Venus atau Merkurius yang sedang berada pada kedudukan
elongasi barat sebagai Bintang Timur. Sebaliknya apabila planet
Merkurius atau Venus sedang berada pada posisi elongasi Timur,
maka-planet-planet itu akan memantulkan cahaya matahari
beberapa saat setelah matahari terbenam di ufuk barat, sehingga
akan terlihat dari bumi sebagai Bintang Senja.
b) Planet luar (Eksterior planet), yaitu planet-planet yang jarak
rataratanya ke matahari lebih panjang daripada jarak rata-rata
Planet Bumi ke Matahari.
8
Termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Planet
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Dilihat dari bumi,
sudut elongasi kelompok planet luar berkisar antara 00–1800.
Bila elongasi salah satu planet mencapai 1800 hal ini berarti
planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu
kedudukan suatu planet berlawanan arah dengan posisi matahari
dilihat dari bumi.
Pada saat oposisi, berarti planet tersebut berada pada jarak
paling dekat dengan bumi. Bila elongasi salah satu planet
mencapai 00 berarti planet tersebut mencapai kedudukan
konjungsi, yaitu suatu kedudukan planet yang berada dalam
posisi searah dengan matahari dilihat dari bumi. Pada saat
konjungsi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling jauh
dengan bumi.
4) Berdasarkan bumi sebagai pembatas.
a. Planet inferior : Orbit planet kategori ini berada lebih dalam
daripada Orbit bumi.
Planet Inferior : Merkurius, Venus
b. Planet superior : Orbit planet kategori ini berada lebih luar
daripada Orbit bumi.
Planet superior : Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
9
B. Gerhana Bulan
1. Pengertian Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang
bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara
matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar
Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang
beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan
terhadap bidang ekliptika sebesar 5°, maka tidak setiap oposisi bulan
dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan.
Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan
memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana
bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat
bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53
hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka
seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana
Matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang
menghubungkan antara Matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih
dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang
dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang
dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada
10
saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna
merah tembaga, jingga, ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak
berbahaya sama sekali.
Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang
melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan
salat gerhana bulan (salat khusuf)
2. Jenis-jenis Gerhana Bulan
1. Gerhana bulan total
Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
2. Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari
oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di
daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang
sampai ke permukaan bulan.
3. Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra.
Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
3. Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi karena sinar matahari yang menuju bulan
terhalang bumi. Karena sinar matahari mengarah ke bumi, di belakang
bumi terbentuklah bayangan, yaitu bayangan gelap total (umbra) dan
bayangan redup (penumbra). Gerhana bulan total terjadi jika bulan berada
11
pada daerah umbra. Jika bulan berada di daerah penumbra, gerhana yang
terjadi adalah gerhana bulan sebagian atau gerhana parisal. Gerhana bulan
terjadi pada waktu malam hari. Proses terjadinya gerhana bulan dapat
dilihat pada gambar berikut. Jika kita lihat gambar di bawah, gerhana
bulan terjadi jika posisi Matahari - Bumi - Bulan berada dalam satu garis.
4. Galeri
16 Mei 2003
7 November 2003
12
28 Oktober 2004
14 Maret 2006
3 Maret 2007
21 Februari 2008
13
16 Agustus 2008
15 Juni 2011
14
BAB III
KESIMPULAN
Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan
beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut.
1) Berdasarkan massanya, planet dapat dikelompokan menjadi dua macam,
yaitu sebagai berikut:
a) Planet bermassa besar (Superior planet), terdiri atas Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
b) Planet bermassa kecil (Inferior Planet), terdiri atas Merkurius,Venus,
Bumi, dan Mars.
2) Berdasarkan penyusun / pembentuk planet tersebut. Pembagiannya adalah:
a) Planet Terestrial : Merkurius, Venus, Bumi, Mars
b) Planet Jovian : Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
3) Berdasarkan jaraknya ke matahari atau posisinya terhadap sabuk
Asteroid, planet dapat dibedakan atas planet dalam dan planet luar.
a) Planet dalam (Interior planet), yaitu planet-planet yang jarak rataratanya
ke matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke
Matahari.
b) Planet luar (Eksterior planet), yaitu planet-planet yang jarak rataratanya
ke matahari lebih panjang daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke
Matahari.
15
4) Berdasarkan bumi sebagai pembatas.
a. Planet inferior : Merkurius, Venus
b. Planet superior : Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
Gerhana bulan terjadi karena sinar matahari yang menuju bulan terhalang
bumi. Karena sinar matahari mengarah ke bumi, di belakang bumi terbentuklah
bayangan, yaitu bayangan gelap total (umbra) dan bayangan redup (penumbra).
Gerhana bulan total terjadi jika bulan berada pada daerah umbra. Jika bulan
berada di daerah penumbra, gerhana yang terjadi adalah gerhana bulan sebagian
atau gerhana parisal. Gerhana bulan terjadi pada waktu malam hari. Proses
terjadinya gerhana bulan dapat dilihat pada gambar berikut. Jika kita lihat gambar
di bawah, gerhana bulan terjadi jika posisi Matahari - Bumi - Bulan berada dalam
satu garis
16
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Planet
http://deebacalah.blogspot.com/2012/05/klasifikasi-planet-dalam-tata-surya.html
http://www.astrokidsite.byethost7.com/klasifikasi%20planet.htm
http://pinterdw.blogspot.com/2012/02/klasifikasi-planet.html
http://pinterdw.blogspot.com/2012/02/klasifikasi-planet.html
http://www.kampus-info.com/2012/05/proses-terjadinya-gerhana-matahari-dan.html
17