Makalah Keluarga Dengan Pasangan Baru Menikah
-
Upload
roelly-coernadhie -
Category
Documents
-
view
1.546 -
download
265
Transcript of Makalah Keluarga Dengan Pasangan Baru Menikah
MAKALAH
KOMUNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA DENGAN PASANGAN BARU MENIKAH
Dosen Pembimbing:
Ns. Mila Triana Sari, S.kep,M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1 Supriadi 2008 21 026 Cari Bahan2 M Habibi 2008 21 028 Meringkas3 Sri Kurnia Ningsih 2008 21 092 Sekretaris + Mengetik4 Nurjanto 2008 21 108 Bendahara + Cari Bahan 5 As’ari 2008 21 112 Cari Bahan6 Nano Subowo 2008 21 122 Cari Bahan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBIPROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah Komunitas yang berjudul
”Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan
Baru Menikah” tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pengrjaan makalah ini.
Penulis juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah
ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis
dapat berbuat lebih banyak di kemudian hari. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Jambi, Desember 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II KONSEP DASAR TEORI
2.1 Pengertian Keluarga........................................................................ 3
2.2 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga..................................... 4
2.3 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga Pasangan Baru Menikah.. . 6
2.4 Askep Tahap Perkembangan Keluarga Pasangan Baru Menikah... 7
BAB III PROSES KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian ......................................................................................... 9
3.2 Pemeriksaan Fisik ............................................................................. 17
3.3 Analisa Data....................................................................................... 19
3.4 Skoring Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas.......................... 21
3.5 Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas........................................ 23
3.6 Perencanaan/Intervensi...................................................................... 24
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 49
4.2 Saran............................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah
setiap individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua
dapat diekspresikan.
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi
via praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga
digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan
kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat Harus
mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, Tahu tingkat pencapaian
keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu paham setiap tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama
lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhiseluruh keluarga
dansebaliknya mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan
anggota.Keluarga cenderung dalam pembuatran keputusan dan dan prose
terapeutik padasetiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga.
Keluarga merupakan paraanggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-
sama dalam satu rumahtangga, atau jika mereka hidup secra terpisah, mereka
tetap menganggap rumahtangga tersebut sebagai rumag tangga mereka.
Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru
menikah dan kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu
apa-apa saja tugas dari tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru
menikah sehingga sering terjadi pertengkaran di antara mereka. Oleh sebab
itu, kelompok membuat makalah tentang askep tahap perkembangan keluarga
dengan pasangan baru menikah.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan
masalah Askep Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru
Menikah, yaitu :
1. Apa pengertian Keluarga ?
2. Apa saja tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru
menikah ?
3. Bagaimana asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan
pasangan baru menikah ?
1.3 Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas
Komunitas yang berjudul ”Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan
Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah”. Tujuan khusus penulisan
makalah ini adalah menjawab menjabarkan masalah yang ada pada rumusan
masalah agar penulis ataupun pembaca mengetahui tentang Askep
Keperawatan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah.
2
BAB II
KONSEP DASAR TEORI
2.1 Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga”
yang berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan
dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen
Kesehatan RI : 1988).
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan
perkembangan sosial masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa
pengertian keluarga :
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.
b. Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa
komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan
atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-
masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.
d. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.
3
e. Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang
bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam
satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya
dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya
f. Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang
terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan
emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang
lainnya.
g. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai
ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan
tugas.
2.2 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok, sbb :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit
Friedman, 1998) :
4
a. Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing.
b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan
c. Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun.
d. Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal.
e. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah
orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan
memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang
belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
g. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
5
h. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu
pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai
keduanya meninggal.
2.3 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah
Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini
merupakan masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian
tinggi pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan
jugA harus melakukan penyesuaian kepuasan (mutually satisfactory
adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan makin sulit jika pasangan
juga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan suami/isterinya,
misal : melanjutkan sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung kpd
orangtua (tempat tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar.
Maka ada beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan
pada fase pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik, antara
lain : (Duvall, sociological perspective, 1985)
1. Memantapkan tempat tinggal
2. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang
3. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab
kepada siapa (pembagian peran & tanggung jawab)
4. Memantapkan kepuasan hubungan seksual
5. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional
6. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar
7. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman; kolega dan organisasi
8. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya
9. Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami isteri
Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
- Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
- Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
6
- Peran berubah.
- Fungsi baru diterima.
- Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang
mendasar.
- Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua
pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan
minat pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina
hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar
lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
2.4 Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan
Baru Menikah
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga.
Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :
1. Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota
keluarga adalah :
a. Fisik
b. Mental
7
c. Emosi
d. Spiritual
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Penyusunan rencana keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan,
identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi
sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan
8
BAB III
PROSES KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. HARIYONO DAN NY.
SULIS SETYOWATI (PASANGAN BARU MENIKAH) TELANEI, JAMBI
A. PENGKAJIAN KELUARGA
DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Hariyono
2. Umur : 22 tahun
3. Alamat : Telanai, Jambi
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
6. Komposisi Keluarga :
No NamaJK
Hub dgn KK
Umur Pendidikan AgamaStatus Imunisasi
KetBCG Hepati-tis DPT
Poli -o
Cam-pak
1 Tn. Hariano L Suami 22 th SMP Islam2 Ny. Sulis
Setiyowati P Istri 19 th SMP Islam
7. Genogram
8. Tipe Keluarga : Keluarga inti
9
9. Suku Bangsa
Tn. Hariyono dan Ny. Sulis sama-sama berasal dari suku Jawa. Mereka
bisa menerima kebiaasaan mereka satu sama lain dan mempunyai
kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada kesulitan-kesulitan yang
mereka rasakan terhadap perbedaan.
10. Agama
Agama Tn. Hariyono adalah Islam, begitu pula dengan Ny. Sulis
Tn. Hariyano dan Ny. Sulis selalu berusaha untuk memenuhi shalat 5
waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah kecuali jika Tn. Hariyanto
sedang kerja.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Dalam keluarganya yang menjadi tulang punggung adalah
Tn. Hariyano sebagai kepala rumah tangga. Penghasilan kepala keluarga
sekitar Rp 1.500.000,- sampai dengan Rp2.000.000.- / Bulan dan saat ini
belum tahu pengelolaannya bagaimana karena masih baru dan belum ada
kesepakatan-kesepakatan dalam pengelolaan keuangan nantinya.
Sementara ini penghasilan banyak dipergunakan untuk keperluan makan
dan lain-lain. Namun, keluarga Tn. Hariyano dan Ny. Sulis mempunyai
juga tabungan.
12. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak pernah rekreasi secara khusus atau rutin, hanya kadang-
kadang saja jika ada acara.
RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. Hariyono dan Ny. Sulis baru menikah 5 bulan yang lalu
dan belum mempunyai anak, jadi keluarga Tn. Hariyano dan Ny. Sulis
berada pada tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru
menikah.
10
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat ini keluarga Tn. Hariyano dan Ny. Sulis sebagai keluarga baru
belum memiliki anak dan rencana untuk memiliki anak menurut Tn.
Hariyano nanti setelah 1 tahun menikah, berapa jumlah anak yang
diinginkan belum pernah dibicarakan dengan istriya. Menurut Tn.
Hariyono saat ini dia dengan istrinya berusaha untuk membina hubungan
dengan keluarga lain, teman dan masyarakat sekitar. Menurut Tn.
Hariyono pula bahwa dirinya mau bekerja mencari uang dulu baru
merencanakan punya anak.
15. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. Hariyono dan Ny. Sulis terbentuk karena hubungan
pacaran di antara keduanya.
Ny. Sulis : Menurut Tn. Hariyono istrinya pernah mengalami sakit ISK
dan sudah
beberapa kali berobat ke dokter. Sekarang dinyatakan sudah
sembuh.
Tn. Hariyono : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya
batuk pilek biasa saja
Menurut Tn. Hariyono jika dirinya dan istrinya ada yang sakit biasanya
berobat di puskesmas atau ke bidan terdekat.
16. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang
memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang
lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. Hariyono tidak ada yang
memilki penyakit kronis maupun penyakit keturunan.
11
LINGKUNGAN
17. Karakteristik rumah
a. Denah rumah
1 4
6
Keterangan :
1. Teras 4. Dapur
2. Ruang Tamu 5. KM/WC
3. Kamar Tidur 6. Jalan
b. Keadaan lingkungan dalam rumah
Rumah Keluarga Tn. Hariyono dan Ny. Sulis masih mengontrak di
rumah orang lain. Rumah yang ditempati merupakan bentuk rumah
permanen, Luas rumah kurang lebih 10 m2. Lantai rumah menggunakan
plester kecuali dapur yang masih menggunakan papan. Rumah memiliki
ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam rumah seperti kamar,
2 3 3
5
12
dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka
setiap hari.
Penerangan di malam hari menggunakan listrik dan kadang
dipergunakan juga untuk siang hari karena dalam ruangan tampak
gelap. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang
akibat ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara umum
kebersihan rumah baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang
teratur terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
c. Keadaan lingkungan di luar rumah
Rumah memiliki pekarangan yang sempit dan tidak ada pepohonan
di sekitar rumahnya. Kebersihan pekarangan secara umum baik.
Keluarga memanfaatkan sumur gali dengan pompa listrik untuk sumber
air bersih. Keluarga memiliki jamban jenis leher angsa yang
dipergunakan setiap hari dengan septic tank. Kebersihan kamar mandi
dan jamban cukup. Dalam pengelolaan sampah rumah tangga
keluarganya tidak memiliki tempat penampungan berupa lobang, tetapi
hanya di kumpulkan bak sampah sementara. Secara umum kebersihan
rumah cukup.
18. Karakteristik tetangga dan komunitas
Di wilayah sekitar rumah keluarga Tn. Hariyono dan Ny. Suli jarak
antara satu rumah dengan rumah lainnya cukup dekat. Menurut Tn.
Hariyono di wilayah RT 04 ini juga memiliki kegiatan seperti Arisan RT,
pengajian dan kegiatan lain. Tn. Hariyono dan Ny. Sulis sebagai pasangan
baru menurutnya belum mengikuti arisan RT. Tn. Hariyono dan Ny. Sulis
belum mengikuti kegiatan lain di masyarakat. Apalagi menurut Tn.
Hariyomo dirinya termasuk orang baru di lingkungan RT-nya sehingga
kadang Cuma ke tetangga saja.
19. Mobilitas geografis keluarga
Menurut Tn. Hariyono selama ini keluarganya sejak menikah (5 bulan
menikah) tidak pernah ke tempat ibunya.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
13
Menurut Tn. Hariyono dalam keluarganya ataupun keluarga istrinya
tidak terdapat perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan
biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti lebaran atau
seperti acara pernikahannya kemarin semua keluarga berkumpul.
21. Sistem pendukung keluarga
Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit,
hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan
sudah terbiasa saling tolong menolong.
STRUKTUR KELUARGA
22. Pola komunikasi keluarga
Menurut Tn. Hariyono dalam keluarganya berkomunikasi biasa
menggunakan bahasa jawa.
23. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. Hariyono dan Ny. Sulis
selalu memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-
perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka
bermusyawarah.
24. Struktur peran (formal dan informal)
Dalam keluarga Tn. Hariyono dan sebagai kepala keluarga
berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan Ny. Sulis berperan
sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya di
rumah.
25. Nilai dan norma keluarga
Sebagai bagian dari suku jawa dan beragama islam keluarga memiliki
nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua,
suami terhadap isteri. Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama
kalau malam hari, karena siang hari suaminya kerja sampai sore.
FUNGSI KELUARGA
26. Fungsi Afektif
14
Menurut Tn. Hariyono karena mereka merupakan pasangan baru
sampai sejauh ini belum pernah menemukan masalah dan selama mereka
pacaran pun jarang sekali mengalami keributan-keributan. Tn. Hariyono
dan Ny. Sulis selalu memberikan dukungan satu sama lain. Hubungan
antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan hubungna
dengan keluarga besarnya pun baik. Mereka selalu menumbuhkan sikap
saling menghargai.
27. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan
hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Hubungan keluarga dengan
orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.
28. Fungsi perawatan kesehatan
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi
keluarga (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi
keluarga terhadap masalah) : Menurut Tn. hariyono sebenarnya dalam
keluarganya belum mengetahui tentang bagaimana mempersiapkan
kehamilan dan bagaimana membina keintiman dengan istri.
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan
yang sedang dialami : Sejauh ini dirinya hanya bertanya pada teman-
temannya.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan : Ke puskesmas atau bidan
setempat.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya
masalah kesehatan : Menurut keluarga makan teratur dan istirahat yang
cukup banyak membantu dalam menjaga kesehatan dan mencegah
penyakit.
29. Fungsi reproduksi
Saat ini Tn. Hariyono tidak menggunakan alat kontrasepsi, mereka
sering menggunakan cara coitus interuptus, perencanaan kapan akan
memiliki anak dan berapa jumlah anak yang diinginkan belum ada.
Aktifitas seksual cukup aktif dan menurut Tn.. Hariyono kadang-kadang
15
mereka merasa takut terjadi kehamilan karena merasa belum siap,
menunggu sampai usia pernikahan 1 tahun, tapi kalau memang terjadi
kehamilan kami siap menerima. Menurut Tn. Hariyono selama ini dia
belum pernah membaca atau mencoba mempelajari tentang hubungan
seksual dan bagaimana seharusnya sebagai seorang suami dirinya belum
tahu, bagaimana menyiapkan kehamilan juga dirinya belum tahu dan
menurut Tn. Hariyono dirinya juga belum tahu apa yang dimaksud dengan
kesehatan reproduksi.
30. Fungsi Ekonomi
Tn. Hariyono mengatakan penghasilannya sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. Hariyono
dan Ny. Sulis tersebut.
STRES DAN KOPING KELUARGA
31. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Menurut Tn. Hariyono dirinya tidak tahu dari pihak istrinya apakah
sedang mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi
stressor adalah adaptasi dengan lingkungan sekitar yang masih baru dan
dirinya nanti berencana tinggal di rumah yang dikampungnya, karena
dirinya sudah memiliki rumah. Kemampuan keluarga berespon terhadap
situasi/stressor
Baik, menurut Tn. Hariyono dirinya yakin perlakuan dari keluarga
tergantung dari dirinya dan sekarang dirinya sedang berusaha belajar
menjadi Kepala rumah tangga yang baik.
32. Strategi koping yang digunakan
Untuk menghadapi stressor Tn. Hariyono lebih banyak belajar pada orang
tuanya tentang cara mengurus rumah tangga.
16
HARAPAN KELUARGA
Dengan adanya petugas kesehatan yang datang ke rumahnya menurutnya
mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan
kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan
dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan
dalam rumah tangga yang baru dibangunnya.
B. PEMERIKSAAN FISIK
NO Pemeriksaan FisikNama Anggota Keluarga
Tn. Hariyono Ny. Sulis Setyowati1. Keadaan Umum
BBTB
52 kg
165 cm
45 kg
150 cm2. Kepala :
Rambut
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
Ikal, hitam, dan bersih
Konjungtivaan anemis, sclera an ikterik, penglihatan baik
sinusitis (-),polip (-), penciuman baikmulut bersih, mukosa lembab, lidah bersih, gigi cukup.Pendengaran baik, serumen (-)
Lurus, hitam, halus dan bersihKonjungtiva an anemis, sclera an ikterik, penglihatan baiksinusitis (-),polip (-), penciuman baikmulut bersih, mukosa lembab, lidah bersih, gigi cukup.Pendengaran baik, serumen (-)
3. Leher JVPKelenjar Tiroid
Tidak ada pembesaran vena jugularisTidak ada pembengkakan
Tidak ada pembesaran vena jugularisTidak ada pembengkakan
4. Dada
17
Mamae Inspeksi
Palpasi
Paru Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Tidak ada pembengkakan,simetris antara kiri dan kananTidak ada pembengkakan
Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.Tidak ada bengkak, lesi (-)Tidak ada penimbunan cairanBunyi nafas vesikuler, RR normal
Letak normal ics 2 dan 3 – 5dan 6Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6Irama teratur, suara tambahan tidak adaTD : 120/70 mmHg
Tidak ada pembengkakan,simetris antara kiri dan kananTidak ada pembengkakan
Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.Tidak ada bengkak, lesi (-)Tidak ada penimbunan cairanBunyi nafas vesikuler, RR normal
Letak normal ics 2 dan 3 – 5dan 6Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6Irama teratur, sura tambahan tidak adaTD : 110/70 mmHg
5. Abdomen Inspeksi
Palpasi
Auskultasi Perkusi
Simetris, warna normal, asites (-)Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolanBising usus (+)Organ pada abdomen normal
Simetris, warna normal, asites (-)Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolanBising usus (+)Organ pada abdomen normal
6. Genetalia - -7. Eksremitas atas dan
bawah Inspeksi Perkusi
Berfungsi dengan baik Reflek patella (+)
Berfungsi dengan baik Reflek patella (+)
18
C. ANALISA DATA
DataKemungkinan
PenyebabMasalah / Diagnosis
Data Subjektif :
- Tn.Hariyono
mengatakan
belum
merencanakan
kapan akan punya
anak dan berapa
jumlah anak yang
diinginkan
- Tn.Hariyono
mengatakan
belum tahu
tentang apa itu
kesehatan
reproduksi
- Tn.Hariyono
mengatakan
belum tahu
tentang sex yang
sehat
- Tn.Hariyono
mengatakan
belum tahu apa
yang harus
dipersiapkan
untuk kehamilan
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah tugas
perkembangan
keluarga baru
menikah
Kurang pengetahuan
tentang tugas
perkembangan
keluarga baru
menikah
19
istrinya nanti
- Tn.Hariyono
mengatakan
rencana punya
anak nanti setelah
usia pernikahan 1
tahun
Data Objektif :
- Usia pernikahan 5
bulan
- Usia Tn.Hariyono
22 tahun dan
Ny.Sulis 19 tahun
Data Subjektif :
- Tn.Hariyono
mengatakan
istrinya malas
untuk membuka
jendela
Data Objektif :
- Ruangan dalam
rumah tampak
gelap
- Jendela sebagian
besar tertutup
hanya pintu
depan yang
terbuka
- Penataan
perabotan kurang
Ketidakmampuan
keluarga melakukan
perawatan rumah
yang sehat
Kerusakan
pemeliharaan rumah
20
teratur terutama
bagian dalam
rumah dan dapur
D. SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS
1. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah
pada keluarga Tn. Hariyono b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran1. a. Sifat Masalah
Situasi Krisis 1
1 1/3 x 1 = 1/3
Sifat masalah ini termasuk situasi krisis karena berhubungan dengan suatu kehidupan pernikahan dimana Tn.Hariyono dan Ny. Sulis berubah peran menjadi suami dan istri
b. Kemungkinan masalah dapat di ubah
Dengan Mudah 2
2 2/2 x 2 = 2
Latar belakang pendidikan Tn.Hariyono adalah SMP dan Ny. Sulis adalah SMP, sehingga memudahkan untuk menerima informasi dan penjelasan yang diberikan oleh petugas dan lebih mudah untuk dilakukan intervensi oleh mahasiswa
c. Potensi masalah untuk dicegah
Tinggi 3
1 3/3 x 1 = 1
Potensi masalah untuk dicegah tinggi karena seharusnya Tn.Hariyono atau Ny.Sulis bisa menanyakan pada orang tua atau keluarga mereka yang telah berpengalaman menikah
21
d. Menonjolnya masalah
Masalah berat harus segera ditangani
2
1 2/2 x 1 = 1
Masalah ini harus segera ditangani karena bisa menganggu ketentraman rumah tangga Tn.Hariyono dan Ny.Sulis karena mereka sudah 5 bulan menikah dan belum mengetahui tugas-tugas apa saja bagi pasangan yang baru menikah
Jadi 1/3 + 2 + 1 + 1 = 4 1/3
2. Kerusakan pemeliharaan rumah pada keluarga Tn. Hariyono b.d
ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran1. a. Sifat Masalah
Ancaman Kesehatan
2
1
2/3 x 1 = 2/3
Sifat masalah ini termasuk ancaman kesehatan karena rumah yang tidak sehat bisa mengancam kesehatan dari anggota keluarga
b. Kemungkinan masalah dapat di ubah
Dengan mudah 2
2
2/2 x 2 = 2
Masalah ini bisa diubah dengan mudah yakni dengan selalu menyempatkan diri untuk bersih-bersih rumah dan menata barang-barang yang ada di rumah Tn.Hariyono dan Ny.Sulis pada tempatnya
c. Potensi masalah untuk dicegah
Cukup 2
1
2/3 x 1 = 2/3
Potensi masalah untuk dicegah pada masalah ini cukup. Tapi hal ini bisa dicegah dengan menyempatkan sebagian waktu mereka
d. Menonjolnya 1 1/2 x 1 Tn.Hariyono dan Ny.
22
masalah
Masalah tidak perlu segera ditangani
1
= 1/2
Sulis mengetahui jika penataan perabotan dalam rumah mereka tidak teratur tapi mereka selalu berusaha meluangkan waktu untuk membersihkan rumah ketika mereka libur saja
Jadi 2/3 + 2 + 2/3 + 1/2 = 3 5/6
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS
1. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah
pada keluarga Tn. Hariyono b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
2. Kerusakan pemeliharaan rumah pada keluarga Tn. Hariyono b.d
ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
23
F. PERENCANAAN (INTERVENSI)
No Dx. Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar Intervensi1. Kurang
pengetahuan
tentang tugas
perkembangan
keluarga baru
menikah pada
keluarga Tn.
Hariyono b.d
ketidakmampuan
keluarga
mengenal masalah
tugas
perkembangan
keluarga baru
menikah
Keluarga
memahami
tentang tugas
perkembangan
keluarga baru
menikah
TUK I
Setelah dilakukan
intervensi selama 2x
45 menit keluarga
dapat :
1.Mengenal masalah
tugas
perkembangan
keluarga baru
menikah dengan
kriteria :
1.1 Menyebutkan
tugas
perkembangan
keluarga baru
menikah
Respon
Verbal
(RV)
Keluarga dapat
menyebutkan tugas
perkembangan
keluarga baru menikah
dengan bahasanya
sendiri.
1.1.1 Kontrak dengan keluarga
1.1.2 Kaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang tugas
perkembangan keluarga
baru menikah
1.1.3 Beri reinforcement positif
24
1.2 Menjelaskan
cara menjaga
Respon
Verbal
Tugas perkembangan
keluarga baru menikah
adalah :
a. Membina
hubungan intim
yang memuaskan
dengan pasangan
b. Membina
hubungan dengan
keluarga lain,
teman, sekelompok
sosial
c. Mendiskusikan
rencana memiliki
anak
Keluarga dapat
menyebutkan cara
atas pengetahuan klien
1.1.4 Jelaskan tentang tugas
perkembangan keluarga
baru menikah
1.1.5 Berikan kesempatan
keluarga untuk
menanyakan penjelasan
yang telah didiskusikan
1.1.6 Jawab pertanyaan klien
1.1.7 Minta keluarga mengulang
kembali materi yang telah
dijelaskan
1.1.8 Berikan pujian terhadap
kemampuan keluarga
memahami materi yang
diberikan
1.2.1 Kaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang cara
25
kesehatan
reproduksi
wanita
(RV) menjaga kesehatan
reproduksi wanita
dengan bahasanya
sendiri atau dengan
bantuan leaflet.
Cara menjaga
kesehatan reproduksi
wanita adalah :
a.Menjaga kebersihan.
Usahakan agar
vagina kering dan
tidak lembab, karena
keadaan basah
mudah terjangkit
infeksi dari luar.
b.Cara menyeka yang
benar adalah dari
arah depan
kebelakang agar
menjaga kesehatan
reproduksi wanita
1.2.2 Beri pujian atas
pengetahuan klien
1.2.3 Jelaskan tentang kesehatan
reproduksi
1.2.4 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
1.2.5 Jawab pertanyaan klien
1.2.6 Minta keluarga untuk
mengulang kembali materi
yang telah dijelaskan
1.2.7 Beri reinforcement positif
26
bibit penyakit yang
kemungkinan besar
bersarang di anus
tidak terbawa ke
vagina yang dapat
menimbulkan
infeksi, peradangan
dan rangsangan
gatal.
c.Memakai pakaian
dalam dari bahan
katun agar keringat
lebih mudah
terserap.
d.Mencukur bulu yang
tumbuh pada vagina
secara teratur,
karena bulu di
sekitar vagina dapat
27
ditumbuhi jamur
atau kutu yang
menimbulkan rasa
tidak nyaman dan
gatal.
e.Larangan
menggunakan alat
pembersih kimiawi
tertentu karena dapat
merusak keasaman
vagina yang
berfungsi
menumbuhkan
bakteri atau kuman
yang masuk.
f. Pada saat haid,
mandi dan buang air
kecil harus
mengganti pembalut
28
secara teratur 2 – 3
kali. Mengganti
pakaian dalam
sehari dua kali saat
mandi.
g.Jika vagina terdapat
luka, bilas dengan
air aquades karena
lebih steril dan tidak
mencemari luka
radang.
h.Menghindari
penggunaan pakaian
dalam yang ketat.
i. Secara teratur
membasuh bagian
diantara vulva (bibir
vagina) dengan hati-
hati menggunakan
29
1.3 Menjelaskan
macam alat
kontrsepsi yang
dapat digunakan
untuk menunda
kehamilan jika
diinginkan
Respon
Verbal
(RV)
air bersih dan sabun
lembut (mild) setiap
selesai buang air
kecil, buang air
besar dan ketika
mandi.
Keluarga dapat
menyebutkan mcam-
macam alat
kontrasepsi untuk
menunda kehamilan
sesuai dengan yang
keluarga ketahui.
Macam-macam alat
kontrasepsi yang
digunakan untuk
menunda kehamilan
dibagi dalam 3 metode
1.3.1 Kontrak dengan keluarga
1.3.2 Kaji pengetahuan keluarga
tentang macam-macam
alat kontrasepsi
1.3.3 Beri reinforcement positif
1.3.4 Jelaskan tentang alat
kontrasepsi yang sesuai
untuk menunda kehamilan
pada pasangan muda
1.3.5 Berikan kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
1.3.6 Jawab pertanyaan yang
30
kontrasepsi,yaitu :
1. Metode sederhana
a. Tanpa alat/obat
- senggama
terputus yaitu
senggama seperti
biasa, pada
puncak
senggama
kemaluan pria
dikeluarkan dari
vagina sehingga
sperma keluar
dari vagina
- Pantang berkala
yaitu tidak
melakukan
senggama pada
masa subur
diajukan keluarga
1.3.7 Meminta keluarga untuk
mengulang kembali materi
yang telah dijelaskan
1.3.8 Memberi reinforcement
positif
31
seorang wanita
yaitu sekitar
waktu terjadi
ovulasi
b. Dengan alat/obat
- Kondom
- Diafragma/kap
yang terbuat dari
karet berbentuk
mangko untuk
menutup serviks
- Kream, jelly, dan
tablet atau cairan
berbusa disebut
spermiside yaitu
bahan kimia
yang
menghentikan
gerak sperma di
32
dalam vagina
- Intravag/tissu KB
merupakan alat
kontrasepsi
berbentuk kertas
tipis mengandung
spermatiside
2. Metode Efektif
a. Pil KB yaitu suatu
cara kontrasepsi
wanita berbentuk
pil/tablet di dalam
strip yang berisi
hormon estrogen
dan progesteron
b. Suntikan KB berisi
hormon progesteron
c.Alat kontrasepsi
bawah kuli
33
(AKBK)/inplant
yaitu kontrasepsi
yang disusupkan di
bawah kulit
d.Alat kontrasepsi
dalam rahim
(AKDR)
3. Metode Mantap
a. Vasektomi berguna
untuk menghalangi
transport sperma di
pipa-pipa sel mani
pria
b. Tubektomi yaitu
kontrasepsi
permanen, dilakukan
dengan cara
pemotongan kedua
saluran tuba
34
1.4 Menjelaskan
alasan aktivitas
sex bisa
membuat hidup
lebih sehat dan
bahagia dalam
membina
hubungan intim
dengan pasangan
Respon
Verbal
(RV)
Keluarga bisa
menyebutkan alasan
aktivitas sex bisa
membuat hidup lebih
sehat dan bahagia
dalam membina
hubungan intim
dengan pasangan.
alasan aktivitas sex
bisa membuat hidup
lebih sehat dan
bahagia, yaitu:
a. Seks
menyembuhkan
sakit kepala
b. Melancarkan
peredaran darah
c. Menjaga
kebugaran
1.4.1 Kaji pengetahuan klien
tentang sex yang sehat
1.4.2 Berikan reinforcement
positif
1.4.3 Jelaskan tentang sex yang
sehat dan membina
hubungan intim dengan
pasangan
1.4.4 Berikan kesempatan
keluarga untuk bertanya
1.4.5 Jawab pertanyaan
1.4.6 Minta klien mengulangi
materi yang dijelaskan
1.4.7 Beri pujian atas
kemampuan keluarga
memahami materi
35
TUK II
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit keluarga
dapat :
2. Membuat
keputusan dalam
perencanaan
keluarga : kapan
dan jumlah anak
yang diinginkan
Respon
Verbal
(RV)
d. Obat awet muda
e. Peningkatan
Estrogen dan
Testosterone
Keluarga mampu
membuat keputusan
dalam perencanaan
keluarga.
2.1 Diskusikan dengan keluarga
perencanaan keluarganya
2.2 Bantu keluarga membuat
keputusan kapan dan
jumlah anak yang
diinginkan
2.3 Berikan reinforcement
positif jika keluarga mampu
membuat keputusan yang
36
TUK III
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit diharapkan
keluarga mampu:
3. Merawat atau
menjaga serta
melaksanakan
tugas
perkembangan
keluarga dengan
pasangan baru
menikah
Respon
Verbal
(RV)
Keluarga mampu
merawat atau menjaga
serta melaksanakan
tugas perkembangan
keluarga dengan
pasangan baru
menikah sesuai
dengan yang keluarga
ketahui.
baik sesuai dengan sumber
daya yang dimiliki keluarga
3.1 Kaji pengetahuan keluarga
tentang merawat dan
melaksanakan tugas
perkembangan keluarga
dengan pasangan baru
menikah
3.2 Beri reinforcement positif
3.3 Diskusikan cara merawat
dan melaksanakan tugas
perkembangan keluarga
dengan pasangan baru
37
TUK IV
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit diharapkan
keluarga mampu :
4. Memodifikasi
lingkungan yang
baik untuk
keluarga
Respon
Verbal
(RV)
Keluarga mampu
menjelaskan cara
memodifikasi
lingkungan yang baik
untuk keluarga dengan
menikah
3.4 Beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
3.5 Jawab pertanyaan yang
diajukan keluarga
3.6 Minta keluarga untuk
mengulangi kembali
3.7 Beri reinforcement positif
4.1 Kaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang cara
memodifikasi lingkungan
yang baik untuk keluarga
4.2 Beri pujian atas
38
TUK V
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit diharapkan
keluarga mampu :
5. Memanfaatkan
dan menyebutkan
Respon
Verbal
bahasanya sendiri.
Keluarga mampu
menyebutkan fasilitas-
pengetahuan keluarga
4.3 Jelaskan cara memodifikasi
lingkungan yang baik untuk
keluarga
4.4 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
4.5 Jawab pertanyaan keluarga
4.6 Minta keluarga untuk
mengulang kembali
4.7 Beri pujian pada kleuarga
atas kemampuan keluarga
5.1 Kaji pengetahuan keluarga
tentang fasilitas-fasilitas
39
fasilitas kesehatan
yang ada
(RV) fasilitas kesehatan
yang ada.
kesehatan yang ada
5.2 Beri reinforcement positif
5.3 Diskusikan tentang
fasilitas-fasilitas yang ada
5.4 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
5.5 Jawab pertanyaan keluarga
5.6 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
5.7 Beri reinforcement positif
2. Kerusakan
pemeliharaan
rumah b.d
ketidakmampuan
keluarga
melakukan
perawatan rumah
yang sehat
Pemeliharaan
rumah
menunjang
kesehatan
keluarga
TUK I
Setelah dilakukan
intervensi selama 2x
45 menit keluarga
dapat :
1.Mengenal masalah
perawatan rumah
yang menunjang
kesehatan dengan
.
Respon
Verbal
(RV)
40
kriteria :
1.1 Menjelaskan
rumah sehat
Keluarga mampu
menjelaskan rumah
sehat.
Rumah sehat
(Winslow dan APHA)
hendaknya memenuhi
beberapa persyaratan,
yaitu :
a. Memenuhi
kebutuhan
physiologis
b. Memenuhi
kebutuhan
psykologis
c. Mencegah
penularan penyakit
d. Terhindar dari
kecelakaan
1.1.1 Kaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang rumah
sehat
1.1.2 Beri pujian atas
pengetahuan keluarga
1.1.3 Jelaskan tentang rumah
sehat
1.1.4 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
1.1.5 Jawab pertanyaan yang
diajukan keluarga
1.1.6 Minta klien mengulangi
materi yang telah
dijelaskan
1.1.7 Berikan reinforcement
positif
1.1.8 Beri penjelasan ulang jika
masih ada materi yang
belum dipahami
41
1.2 Menjelaskan
efek perawatan
rumah yang
kurang baik
terhadap
kesehatan
keluarga
Keluarga mampu
menyebutkan efek
perawatan rumah yang
kurang baik terhadap
kesehatan keluarga.
Efek perawatan rumah
yang kurang baik
terhadap kesehatan
keluarga :
a. Menimbulkan
berbagai macam
penyakit
b. Mudah terjadi
penyebaran
penyakit
c. Menimbulkan
kecelakaan atau
kejadian-kejadian
1.2.1 Kaji pengetahuan klien
tentang efek rumah tidak
sehat terhadap kesehatan
keluarga
1.2.2 Beri reinforcement positif
1.2.3 Jelaskan tentang efek
rumah tidak sehat
terhadap kesehatan
keluarga
1.2.4 Beri kesempatan keluarga
bertanya
1.2.5 Jawab pertanyaan
1.2.6 Minta keluarga
mengulang kembali
1.2.7 Beri reinforcement positif
42
1.3 Menjelaskan
penyakit-
penyakit yang
dapat muncul
akibat
lingkungan
rumah yang
tidak
mendukung
kesehatan
yang tidak
diinginkan
Keluarga mampu
menyebutkan
penyakit-penyakit
yang dapat muncul
akibat lingkungan
rumah tidak sehat.
Penyakit-penyakit
yang dapat muncul
akibat lingkungan
rumah tidak sehat,
yaitu :
a. Penyakit TBC
b. Penyakit menular
c. Penyakit perut
d. Penyakit infeksi
e. Pneumonia
1.3.1 Kaji pengetahuan keluarga
tentang efek rumah tidak
sehat terhadap kesehatan
keluarga penyakit-
penyakit yang dapat
muncul akibat lingkungan
rumah tidak sehat
1.3.2 Beri reinforcement positif
1.3.3 Jelaskan penyakit-
penyakit akibat
lingkungan rumah yang
kurang sehat
1.3.4 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
1.3.5 Jawab pertanyaan
1.3.6 Minta keluarga untuk
43
TUK II
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit keluarga
dapat :
2. Memutuskan
untuk
pemeliharaan
rumah yang lebih
baik
TUK III
Setelah dilakukan
Respon
Verbal
(RV)
f. Influenza
Keluarga mampu
membuat keputusan
untuk pemeliharaan
rumah.
mengulang kembali
1.3.7 Beri reinforcement positif
2.1 Motivasi keluarga untuk
membuat keputusan
perawatan rumah yang lebih
baik
2.2 Identifikasi sumber daya
keluarga untuk
meningkatkan perawatan
rumah
44
intervensi selama 1x
45 menit keluarga
dapat :
3. Merawat dan
melakukan
perawatan rumah
yang baik dan
sehat
Respon
Verbal
(RV)
Keluarga mampu
merawat dan
melakukan perawatan
rumah yang baik dan
sehat dengan cara
keluarga sendiri.
Cara merawat dan
melakukan perawatan
rumah yang baik dan
sehat, yaitu :
a. Membersihkan
kerak di kamar
mandi
b. Memperbaiki
lantai keramik
retak / lepas
3.1 Kaji pengetahuan keluarga
tentang cara melakukan
perawatan rumah yang baik
dan sehat
3.2 Beri pujian atas
pengetahuan keluarga
3.3 Jelaskan cara melakukan
perawatan rumah yang baik
dan sehat
3.4 Beri kesempatan klien
untuk bertanya
3.5 Jawab pertanyaan
3.6 Minta keluarga untuk
mengulangi kembali
3.7 Beri reinforcement positif
45
c. Memperbaiki
lantai yang basah
atau lembab.
d. Memperbaiki
lantai kamar mandi
yang bocor.
e. Mengecat dinding
agar tidak mudah
mengelupas.
f. Kapan perlu
melakukan
pengecatan ulang
g. Cara memaku
dinding agar tidak
retak.
h. Menjaga kusen
pintu dan jendela
agar bebas dari
rayap
46
TUK IV
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit keluarga
dapat :
4. Memodifikasi
rumah yang baik
dan sehat untuk
keluarga
Respon
Verbal
(RV)
i. Membasmi jamur
di rumah.
Keluarga mampu
menyebutkan cara
memodifikasi rumah
yang baik dan sehat
untuk keluarga dengan
bahasanya sendiri.
4.1 Kaji pengetahuan keluarga
tentang cara memodifikasi
rumah yang baik dan sehat
untuk keluarga
4.2 Beri pujian atas
pengetahuan keluarga
4.3 Diskusikan cara
memodifikasi rumah yang
baik dan sehat untuk
keluarga
4.4 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
4.5 Jawab pertanyaan
4.6 Minta keluarga untuk
mengulang kembali
4.7 Beri reinforcrmrnt positif
47
TUK V
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit keluarga
dapat :
5. Memanfaatkan
fasilitas kesehatan
yang ada
Respon
Verbal
(RV)
Keluarga mampu
menyebutkan fasilitas
yang ada.
5.1 Kaji pengetahuan keluarga
tentang fasilitas-fasilitas
kesehatan yang ada
5.2 Beri reinforcement positif
5.3 Diskusikan tentang
fasilitas-fasilitas yang ada
5.4 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
5.5 Jawab pertanyaan keluarga
5.6 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
5.7 Beri reinforcement positif
48
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga”
yang berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan
dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
- Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
- Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
- Peran berubah.
- Fungsi baru diterima.
- Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang
mendasar.
- Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua
pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan
minat pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina
hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar
lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
4.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi
makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
49
DAFTAR PUSTAKA
L, Jhonson dan Leny R.2010.Keperawatan Keluarga.Yogyakarta :Nuha Medika
Gde Manuaba, Ida Bagus. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita.Jakarta :Arcan
Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu
Vonz.http://materi-kuliah-akper.blogspot.com/2010/05/perkembangan
keluarga.html. 06 Desember 2010, Pukul 20.00 WIB
Muslim, Zitalal Khairul.http://duta4diagnosa.blogspot.com/2010/06/tugas-
keluarga-dalam-perkembangan.html. 06 Desember 2010, Pukul 20.00 WIB
Agustiansyah, Tri Aan.http://ners86.wordpress.com/2009/06/01/asuhan-
keperawatan-keluarga-pasangan-baru-menikah-dengan-masalah-kb/.06
Desember 2010, Pukul 20.00 WIB
http://ririnr08.student.ipb.ac.id/2010/06/18/11/.06 Desember 2010, Pukul 20.00
WIB
50