MAKALAH JIWA

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif. Dengan banyaknya masalah-masalah yang ada dalam keperawatan jiwa yang kini kita hadapi, maka kita perlu mengkaji ulang faktor yang mempengaruhi masalah- masalah keperawatan jiwa. 1.2 Rumusan Masalah Trend dan issu Keperawatan jiwa 1 | Page

description

makalah ini tentang konsep dasar keperawatan jiwa

Transcript of MAKALAH JIWA

Page 1: MAKALAH JIWA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era

globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak

tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi

suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan

masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Pergeseran pola nilai

dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah

kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.

Dengan banyaknya masalah-masalah yang ada dalam keperawatan jiwa yang kini

kita hadapi, maka kita perlu mengkaji ulang faktor yang mempengaruhi masalah-

masalah keperawatan jiwa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang muncul dapat

dirumuskan :

1. Apa dasar-dasar keperawatan jiwa?

2. Bagaimana Trend curent issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa?

3. Bagaimana Trend dalam pelayanan keperawatan mental psikiatri?

4. BagaimanaTrend Pelayanan Keperawatan Mental Psikiatri di Era

Globalisasi?

5. Apa Issue Seputar layanan keperawatan Mental Psikiatri?

6. Bagaimana Trend atau Isu Dimensi Spritual Keperawatan Jiwa?

Trend dan issu Keperawatan jiwa 1 | P a g e

Page 2: MAKALAH JIWA

7. Apa Peran dan fungsi perawat jiwa?

8. Bagaimana Model keperawatan kesehatan jiwa?

1.3 Metode Penulisan

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode studi

pustaka yaitu penulis mengambil referensi dari berbagai sumber baik berbentuk

buku,internet dan artikel serta jurnal.

1.4 Sistematika Penulisan

Di samping makalah ini harus bersifat ilmiah, juga harus tersusun secara

sistematis. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

Dalam sistematika penulisan makalah ini diawali dengan isi yang terdiri dari kata

pengantar,daftar isi, dilanjutkan dengan isi yang terdiri dari beberapa Bab yaitu Bab

I, Bab II, dan Bab III, yakni rinciannya sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Isi dari Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub Bab yaitu; latar belakang,

rumusan masalah, metode,sistematika penulisan,tujuan penulisan dan terakhir

manfaat penulisan

Bab II Pembahasan

Bab III Penutup

Dalam Bab III

Bab ini diisi dengan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran

1.5 Tujuan Penulisan

adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu :

1. Mengetahui dasar-dasar keperawatan jiwa

Trend dan issu Keperawatan jiwa 2 | P a g e

Page 3: MAKALAH JIWA

2. Mengetahui Trend curent issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa

3. MengetahuiTrend dalam pelayanan keperawatan mental psikiatri

4. MengetahuiTrend Pelayanan Keperawatan Mental Psikiatri di Era Globalisasi

5. MengetahuiIssue Seputar layanan keperawatan Mental Psikiatri

6. MengetahuiTrend atau Isu Dimensi Spritual Keperawatan Jiwa

7. Mengetahui Peran dan fungsi perawat jiwa

8. Mengetahui Model keperawatan kesehatan jiwa

1.6 Manfaat Penulisan

Penulisan karya ilmiah ini diharapkan memberi manfaat yang luas, baik bagi

penulis sendiri maupun pembaca umumnya;

1. Bagi penulis, sebagai tugas di blok 1.2 fundation of nursing, penulisan makalah

ini banyak memberi manfaat, baik langsung maupun tidak langsung, diantaranya

penulis mendapatkan pengetahuan mengenai trend dan isu keperawatan jiwa.

Disamping itu penulis merasa dilatih untuk menulis dan melakukan penelitian serta

menjadikannya sebagai bahan referensi dan kajian untuk meningkatkan wawasan dan

pengetahuan

2. Bagi pembaca, tidak jauh beda dari yang penulis sampaikan diatas, diharapkan

melalui tulisan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih banyak tentang trend

dan issu keperawatan jiwa.

BAB II

Trend dan issu Keperawatan jiwa 3 | P a g e

Page 4: MAKALAH JIWA

PEMBAHASAN

2.1 dasar-dasar keperawatan jiwa

Keperawatan jiwa merupakan suatu bidang spesialisasi praktik keparawatan

yang menerapkan teori prilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri

secara teuraperik sebagai kiatnya.praktik keperawatan jiwa terjadi dalam konteks

sosial dan lingkungan. Keperawatan jiwa merupakan salah satu dari lima inti disiplin

kesehatan mental. Perawat jiwa menggunakan pengetahuan dari ilmu-ilmu

psikososial,biofisik,teori-teori kepribadian dan perilaku manusia untuk menurunkan

suatu kerangka kerjaa teoritik yang menjdi landasan praktik keperawatan. Saat ini

berkembang perawatan sebagai profesi yaitu perawatan sebagai eleman inti dari

semua praktik keperawatan.

Pelayanan keperawatan jiwa di indonesia dimulai dengan dibukanya rumah

sakit jiwa pertama di bogar pada tahun 1882 dan sampai sekarang telah berdiri 34

rumah sakit jiwa milik pemeri tah di 25provinsi di indonesia rumah sakit jiwa di

tetapkan sebagai pusat pengebangan pelayanan keperawatan jiwa. Masalah utama

yang di hadapi pelayanan keperawatan jiwa adalah kualitas dan kuantitas dari tenaga

keperawatan yang umumnya dengan latar belakang sekolah perawat kesehatan

(SPK), skolah pengatur rawat B (SPRB),sekolah perawat kesehatan spesialis jiwa

(SPKSJ).

Pada awalnya praktik keperawatan jiwa di rumah sakit jiwa dilakukan dengan

cara “custodial care” ,kemudian berkembang terapi kejang listrik dan lain-lain.

Perawatan “custodial care” mulai berangsur-angsur diubah.pasien mulai dilatih

Trend dan issu Keperawatan jiwa 4 | P a g e

Page 5: MAKALAH JIWA

bekerja sesuai kemampuan , walaupun ruangan masih dikunci dan pasien belum

boleh keluar ruangan.

Berdasarkan undang-undang no.3tahun 1966 tentang kesehatan jiwa,terjadi

“modrenisasi” karena upaya kesehatan jiwa dilaksanakan secara komperhensif

(promotif,preventif, kuratif,, rehabilitatif), pelayanan ditujukan pada individu dan

masyarakat. Melalui program ksehatan jiwa selama peliata I-V, pelayanan kesehatan

jiwa menjadi lebih luas. Rumah sakit jiwa menjadi pusat pembinaan kesehatan jiwa

masyarakat. Pelayanan perawatan kesehatan jiwa bukan hanya ditujukan pada klien

gangguan jiwa tetapi juga pada klien dengan berbagai maslah psikososial,yang di

tujukan pada semua orang dan lapisan masyarakat sehingga tercapai sehat mental dan

hidup harmonis serta produktif.

Dengan perkembangan pengobatan gangguan kesehatan jiwa,maka dibutuhkan

perawat yang dapat menangani masalah fisik dan jiwa dirumah sakit jiwa.inilah awal

perawatan kesehatan jiwa dibutuhkan dan diterima sebagai anggota tim kesehatan

jiwa.Ilmu kesehatan dan keperawatan jiwa terus berkembang .peplau mengemukakan

bahwa asar utama asuhan keperawatan kesehatan jiwa adalah hubungan interaksi

antara perawat dengan pasien,kemudian berkembang komunikasi teraupetik serta

terapi modalitas dalam keperawatan jiwa.

2.2Trend curent issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa

Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang

sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-masalah tersebut dapat

dianggap ancaman atau tantangan yang akan berdampak besar pada keperawatan

jiwa baik dalam tatanan regional maupun global.

Trend dan issu Keperawatan jiwa 5 | P a g e

Page 6: MAKALAH JIWA

1.    Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi

Di Indonesia banyak gangguan jiwa terjadi mulai pada usia 19 tahun dan kita

jarang sekali melihat fenomena masalah sebelum anak lahir. Perkembangan terkini

menyimpulkan bahwa berbicara masalah kesehatan jiwa harus dimulai dari masa

konsepsi atau bahkan harus dimulai dari masa pranikah. Banyak penelitian yang

menunjukkan adanya keterkaitan masa dalam kandungan dengan kesehatan fisik dan

mental seseorang di masa yang akan datang. Penelitian-penelitian berikut

membuktikan bahwa kesehatan mental seseorang dimulai pada masa konsepsi.

Diantara hasil penelitian:

Marc Lehrer( 300 bayi yg diteliti): stimulasi dini ( berupa suara, musik,

getaran, sentuhan ) setelah dewasa memiliki perkembangan fisik, mental dan

emosional yg lebih baik.

Mednick : ada hubungan skizofrenia dengan infeksi virus dalam kandungan.

Mednick membuktikan bahwa mereka yang pada saat epidemi sedang berada pada

trimester dua dalam kandungan mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk menderita

skizofrenia di kemudian hari.Penemuan penting ini menunjukkan bahwa lingkungan

luar yang terjadi pada waktu yang tertentu dalam kandungan dapat meningkatkan

risiko menderita skizofrenia.Mednick menghidupkan kembali teori perkembangan

neurokognitif, yang menyebutkan bahwa pada penderita skizofrenia terjadi kelainan

perkembangan neurokognitif sejak dalam kandungan.Beberapa kelainan

neurokognitif seperti berkurangnya kemampuan dalam mempertahankan perhatian,

membedakan suara rangsang yang berurutan, working memory, dan fungsi-fungsi

eksekusi sering dijumpai pada penderita skizofrenia.Dipercaya kelainan

Trend dan issu Keperawatan jiwa 6 | P a g e

Page 7: MAKALAH JIWA

neurokognitif di atas didapat sejak dalam kandungan dan dalam kehidupan

selanjutnya diperberat oleh lingkungan, misalnya, tekanan berat dalam kehidupan,

infeksi otak, trauma otak, atau terpengaruh zat-zat yang mempengaruhi fungsi otak

seperti narkoba. Kelainan neurokognitif yang telah berkembang ini menjadi dasar

dari gejala-gejala skizofrenia seperti halusinasi, kekacauan proses pikir,

waham/delusi, perilaku yang aneh dan gangguan emosi.

2.Trend Peningkatan Masalah Kesehatan Jiwa

 Masalah kesehatan jiwa akan meningkat di era globalisasi, sudah terbukti dua

tahun terakhir, hal ini dikarenakan beban hidup yang semakin berat. Klien gangguan

jiwa tidak lagi didominasi kalangan bawah tetapi kalangan mahasiswa, PNS,

pegawai swasta, kalangan pejabat dan masyarakat lapisan menengah ke atas juga

tersentuh gangguan psikotik dan depresif. Penyebab dikalangan menengah ke atas

sebagian besar akibat tidak mampu mengelola stress dan ada juga akibat post power

syndrome atau mutasi jabatan. Kasus-kasus gangguan kejiwaan yang ditangani oleh

para psikiater dan dokter di RSJ menunjukkan bahwa penyakit jiwa tidak mengenal

baik strata sosial maupun usia. Ada orang kaya yang mengalami tekanan hebat,

setelah kehilangan semua harta bendanya akibat kebakaran.Selain itu kasus neurosis

pada anak dan remaja, juga menunjukkan kecenderungan meningkat.Neurosis adalah

bentuk gangguan kejiwaan yang mengakibatkan penderitanya mengalami stress,

kecemasan yang berlebihan, gangguan tidur, dan keluhan penyakit fisik yang tidak

jelas penyebabnya.Neurosis menyebabkan merosotnya kinerja individu.Mereka yang

sebelumnya rajin bekerja, rajin belajar menjadi lesu, dan sifatnya menjadi

emosional.Melihat kecenderungan penyakit jiwa pada anak dan remaja kebanyakan

Trend dan issu Keperawatan jiwa 7 | P a g e

Page 8: MAKALAH JIWA

adalah kasus trauma fisik dan nonfisik.Trauma nonfisik bisa berbentuk musibah,

kehilangan orang tua, atau masalah keluarga.

Tipe gangguan jiwa yang lebih berat, disebut gangguan psikotik.Klien yang

menunjukkan gejala perilaku yang abnormal secara kasat mata.Inilah orang yang

kerap mengoceh tidak karuan, dan melakukan hal-hal yang bisa membahayakan

dirinya dan orang lain, seperti mengamuk.

3.Kecenderungan Faktor Penyebab Gangguan Jiwa

 Terjadinya perang, konflik, lilitan krisis ekonomi berkepanjangan merupakan

salah satu pemicu yang memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan

kesehatan jiwa pada manusia.Menurut data World Health Organization (WHO),

masalah gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah

yang sangat serius.WHO (2001) menyataan, paling tidak ada satu dari empat orang

di dunia mengalami masalah mental.WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang

di dunia yang mengalami gangguan kesehatan jiwa.

Bukti lainnya, berdasarkan data statistik, angka penderita gangguan kesehatan

jiwa memang mengkhawatirkan.Secara global, dari sekitar 450 juta orang yang

mengalami gangguan mental, sekitar satu juta orang diantaranya meninggal karena

bunuh diri setiap tahunnya.Angka ini lumayan kecil jika dibandingkan dengan upaya

bunuh diri dari para penderita kejiwaan yang mencapai 20 juta jiwa setiap tahunnya.

Adanya gangguan kesehatan jiwa ini sebenarnya disebabkan banyak hal.Namun,

menurut Aris Sudiyanto, (Guru Besar Ilmu Kedokteran Jiwa (psikiatri) Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, ada tiga golongan penyebab

gangguan jiwa ini.Pertama, gangguan fisik, biologis atau organic. Penyebabnya

Trend dan issu Keperawatan jiwa 8 | P a g e

Page 9: MAKALAH JIWA

antara lain berasal dari faktor keturunan, kelainan pada otak, penyakit infeksi (tifus,

hepatitis, malaria dan lain-lain), kecanduan obat dan alkohol dan lain-lain. Kedua,

gangguan mental, emosional atau kejiwaan.Penyebabnya, karena salah dalam pola

pengasuhan (pattern of parenting) hubungan yang patologis di antara anggota

keluarga disebabkan frustasi, konflik, dan tekanan krisis. Ketiga, gangguan sosial aau

lingkungan. Penyebabnya dapat berupa stressor psikososial (perkawinan, problem

orangtua, hubungan antarpersonal dalam pekerjaan atau sekolah, di lingkungan

hidup, dalam masalah keuangan, hukum, perkembangan diri, faktor keluarga,

penyakit fisik, dan lain-lain.

4.  Meningkatnya Masalah psikososial

Lingkup kesehatan jiwa sangat luas dan kompleks, juga saling berhubungan

dengan segala aspek kehidupan manusia. Mengacu pd UU No. 23 1992 tentang

Kesehatan Dan Ilmu Psikiatri, masalah kesehatan jiwa secara garis besar

digolongkan menjadi :

a) Masalah perkembangan manusia yg harmonis dan peningkatan kualitas hidup,

yaitu masalah kejiwaan yang berkaitan dengan makna dan nilai-nilai kehidupan

manusia. Misalnya:

Masalah kesehatan jiwa yang berkaitan dengan lifecycle kehidupan manusia,

mulai dari persiapan pranikah, anak dalam kandungan, balita, anak, remaja,

dewasa, usia lanjut.

Dampak dari menderita penyakit menahun yang menimbulkan disabilitas.

Pemukiman yang sehat.

Pemindahan tempat tinggal.

Trend dan issu Keperawatan jiwa 9 | P a g e

Page 10: MAKALAH JIWA

b) Masalah psikososial yaitu masalah psikis atau kejiwaan yang timbul akibat

terjadinya perubahan sosial, meliputi :

Psikotik gelandangan (seseorang yang berkeliaran di tempat umum dan

diperkirakan menderita gangguan jiwa psikotik dan dianggap mengganggu

ketertiban/keamanan lingkungan).

Pemasungan penderita gangguan jiwa

Masalah anak jalanan

Masalah anak remaja (tawuran, kenakalan)

Penyalaggunaan Narkotik dan psikotropik

Masalah seksual (penyimpangan seksual, pelecehan seksual dll)

Tindak kekerasan sosial (kemiskinan, penelantaran tdk diberi nafkah, korban

kekerasan pd anak, dll) Stress pasca trauma (ansietas, gangguan emosional,

berulang kali merasakan kembali suatu pengalaman traumatik, bencana alam,

ledakan, kekerasan, penyerangan/ penganiayaan fisik/ seksual, termasuk

pemerkosaan, terorisme, dll)

Stress pascatrauma (ansietas, gangguan emosional, berulangkali merasakan

kembali suatu pengalaman traumatik, bencana alam, ledakan, kekerasaan,

penyerangan/penganiyaan secara fisik atau seksual, termasuk pemerkosaan,

terorisme dan lain-lain).

Migrasi ( masalah psikis/ kejiwaan akibat perubahan sosial, spt cemas,

depresi, stress pasca trauma, dll)

Masalah usia lanjut yang terisolasi (penelataran, penyalahgunaan fisik,

gangguan psikologis, gangguan penyesuaian diri terhadap perubahan,

Trend dan issu Keperawatan jiwa 10 | P a g e

Page 11: MAKALAH JIWA

perubahan minat, gangguan tidur, kecemasan, depresi, gangguan pada daya

ingat, dll).

Masalah kesehatan tenaga kerja di tempat kerja (penurunan produktivitas,

stress di tempat kerja, dll)

5. Trend Bunuh Diri pada Anak dan Remaja

Bunuh diri merupakan masalah psikologis dunia yang sangat mengancam,

angka kejadian terus meningkat dan sangat mengancam Sejak tahun 1958, dari

100.000 penduduk Jepang 25 orang diantaranya meninggal akibat bunuh diri.

Sedangkan untuk negara Austria, Denmark, dan Inggris, rata-rata 25 orang.Urutan

pertama diduduki Jerman dengan angka 37 orang per 100.000 penduduk.Di Amerika

tiap 24 menit seorang meninggal akibat bunuh diri.Jumlah usaha bunuh diri yang

sebenarnya 10 kali lebih besar dari angka tersebut, tetapi cepat tertolong.Kini yang

mengkhawatirkan trend bunuh diri mulai tampak meningkat terjadi pada anak-anak

dan remaja. Di Benua Asia, Jepang dan Korea termasuk Negara yang sering

diberitakan bahwa warganya melakukan bunuh diri. Di Jepang, harakiri (menikam

atau merobek perut sendiri) sering dilakukan bawahan untuk melindungi nama baik

atasannya. Sebagai contoh, sekretaris pribadi mantan Perdana Menteri Takeshita

melakukan bunuh diri, ketika skandal suap perusahaan Recruits Cosmos terbongkar

pada tahun 1984 atau yang paling terkenal kasus bunuh dirinya sopir pribadi mantan

Perdana menteri Tanaka, ketika skandal suap Lockheed terbongkar. Sang sopir

menusuk perutnya, demi menjaga kehormatan pimpinannya.  Data dari Badan

Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 mengungkapkan bahwa satu juta orang

bunuh diri dalam setiap tahunnya atau terjadi dalam seiap 40 detiknya. Bunuh diri

Trend dan issu Keperawatan jiwa 11 | P a g e

Page 12: MAKALAH JIWA

juga termasuk satu dari tiga penyebab utama kematian pada usia 15-34 tahun, selain

faktor kecelakaan. Metode yg paling disukai = menggunakan pistol, menggantung

diri dan minum racun. Keberhasilan BD pd pria lebih banyak 3 x dr wanita. Bunuh

diri : suatu tindakan mencabut nyawa sendiri dengan sengaja (jalan pntas yang

dikutuk Tuhan). Latar belakangnya beragam : asmara, pekerjaan, cek-cok rmh

tangga, ekonomi, perasaan malu dan terlilit utang.

6. Paterrn of Parenting dalam Keperawatan Jiwa

Dengan banyaknya kasus bunuh diri dan depresi pada anak, maka pola asuh

keluarga kembali menjadi sorotan Pola asuh yang baik adalah pola asuh dimana

orang tua menerapkan kehangatan yang tinggi disertai dengan kontrol yang

tinggi.Kehangatan adalah Bagaimana orang tua menjadi teman curhat, teman

bermain, teman yang menyenangkan bagi anak terutama saat rekreasi, belajar dan

berkomunikasi.Berbagai upaya agar anak dekat dan berani bicara pada ortunya saat

punya masalah.Ortu menjadi teman dalam ekspresi feeling anak sehingga anak

menjadi sehat jiwanya.Kontrol yg tinggi ad.Bagaimana anak dilatih mandiri dan

mengenal disiplin di rumahnya. Kemandirian mjd hal yg sangat penting dalam

kesehatan jiwa, karena akan memiliki self confidence yang cukup. Orang tua juga

melatih anak bertanggung jawab mengerjakan tugas2 di rumah spt. Mencuci,

menyiram bunga dll.

Tipe Pola Asuh :

• Autoratif = kontrol tinggi & kehangatan tinggi

• Otoriter = kontrol tinggi, kehangatan rendah

• Permisif = kontrol rendah, kehangatan tinggi

Trend dan issu Keperawatan jiwa 12 | P a g e

Page 13: MAKALAH JIWA

• Neglected = kontrol rendah, kehangatan Rendah

7. Masalah Ekonomi dan Kemiskinan

Pengangguran telah menybabkan rakyat indonesia semakin terpuruk. Daya beli

lemah, pendidikan rendah, lingkungan buruk, kurang gizi, mudah teragitasi,

kekebalan menurun dan infrastruktur yg masih rendah menyebabkan banyak rakyat

mengalami gangguan jiwa.Masalah ekonomi paling dominan menjadi pencetus

gangguan jiwa di Indonesia.Hal ini bisa dibuktikan bahwa saat terjadi kenaikan BBM

selalu dsertai dengan peningkatan dua kali lipat angka gangguan jiwa.Hal ini

diperparah dengan biaya sekolah yang mahal, biaya pengobatan tak terjangkau dan

penggusuran yang kerap terjadi.

2.3  Trend dalam pelayanan keperawatan mental psikiatri

a. Sehubungan dengan trend masalah kesehatan utama dan pelayanan kesehatan

jiwa secara global, maka fokus pelayanan keperawatan jiwa sudah saatnya

berbasis pada komunitas (community based care) yang member penekanan

pada preventif dan promotif.

b. Sehubungan dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

sangat cepat, perlu peningkatan dalam bidang ilmu pengetahuan dengan cara

mengembangkan institusi pendidikan yang telah ada dan mengadakan

program spesialisasi keperawatan jiwa.

c. Dalam rangka menjaga mutu pelayanan yang diberikan dan untuk melindungi

konsumen, sudah saatnya ada “licence” bagi perawat yang bekerja di

pelayanan.

Trend dan issu Keperawatan jiwa 13 | P a g e

Page 14: MAKALAH JIWA

d. Sehubungan dengan adanya perbedaan latar belakang budaya kita dengan

narasumber, yang dalam hal ini kita masih mengacu pada Negara-negara

Barat terutama Amerika, maka perlu untuk menyaring konsep-konsep

keperawatan mental psikiatri yang didapatkan dari luar.

2.4 Trend Pelayanan Keperawatan Mental Psikiatri di Era Globalisasi

Sejalan dengan program deinstitusionalisasi yg didukung ditemukannya obat

psikotropika yg terbukti dpt mengontrol perilaku klien gangguan jiwa, peran perawat

tidak terbatas di RS, tetapi dituntut lbh sensitif thd lingkungan sosialnya, serta

berfokus pd pelayanan preventif dan prmotif. Perubahan hospital based care mjd

community based care = trend yg signifikan dlm pengobatan gangguan jiwa. Perawat

mental psikiatri hrs m’integrasikan diri dlm community mental health, dgn 3 kunci

utama :

a) Pengalaman dan pendidikan perawat, peran dan fungsi perawat serta hub perawat

dgnprofesi lain di komunitas.

b) Reformasi dlm yankes menuntut perawat meredefinisi perannya.

c) Intervensi keperawatan yang menekankan pd aspek pencegahan dan promosi

kesehatan, sudah saatnya mengembangkan community based car. Pengembangan

pendidikan keperawatan sangat penting, terutama keperawatan mental psikiatri baik

dlm jumlah maupun kualitas.

2.5 Issue Seputar layanan keperawatan Mental Psikiatri

a. Pelayanan kep. Mental Psikiatri, kurang dpt dipertanggung jawabkan karena

masih kurangnya hasil-hasil riset keperawatan Jiwa Klinik.

Trend dan issu Keperawatan jiwa 14 | P a g e

Page 15: MAKALAH JIWA

b. Perawat Psikiatri, kurang siap menghadapi pasar bebas karena pendidikan yg

rendah dan belum adanya licence untuk praktek yang diakui secara

internasional.

c. Pembedaan peran perawat jiwa berdasarkan pendidikan dan pengalaman

sering kali tdk jelas “Position description.” job responsibility dan sistem

reward di dlm pelayanan.

d. Menjadi perawat psikiatri bukanlah pilihan bagi peserta didik (mahasiswa

keperawatan).

2.6 Trend atau Isu Dimensi Spritual Keperawatan Jiwa

Kecepatan informasi dan mobilitas manusia di era modernisasi saat ini begitu

tinggi sehingga terjadi hubungan social dan budaya.Hubungan social antar manusia

dirasakan menurun akhir – akhir ini, bahkan kadang- kadang hanya sebatas imitasi

saja.Padahal bangsa Indonesia yang mempunyai / menjunjung tinggi adat ketimuran

sangat memperhatikan hubungan social ini.Dengan demikian kita patut waspada dari

kehilangan identitas diri tersebut. Perubahan yang terjadi tadi dapat membuat rasa

bingung karena muncul rasa tidak pasti antara moral, norma,nilai – nilai dan etika

bahkan juga hokum. Menurut Dadang Hawari ( 1996 ) hal – hal tersebut dapat

menyebabkan perubahan psikososial, antara lain : pola hidup social religious menjadi

materialistis dan sekuler. Nilai agama dan tradisional diera modern menjadi serba

boleh dan seterusnya.Perubahan yang dirasakan dapat mempengaruhi tidak hanya

fisik tapi juga mental, seperti yang menjadi standar WHO ( 1984 ) yang dikatakan

sehat tidak hanya fisik tetapi juga mental,social dan spiritual. Standar sehat yang

disampaikan oleh WHO tersebut dapat menjadi peluang besar bagi perawat untuk

Trend dan issu Keperawatan jiwa 15 | P a g e

Page 16: MAKALAH JIWA

berbuat banyak, karena mempunyai kesempatan kontak dengan klien selama

24dimensi spiritual, konsep dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual dan

proses keperawatan dimensi spiritual.

Spritual menurut New Webster’s Dictionary ( 1981, hal. 1467 ) : spirit berasal

dari bahasa latin yaitu spirare. Spirare berarti hembus atau nafas.Spirit ini merupakan

bagian yang sangat prinsip dalam hidup manusia.Ia berada dalam jasmani manusia,

sebagai jiwa, dan terpisah dari tubuh saat manusia meniggal. Hal tersebut sesuai

dengan pengertian spirit dalam kamus bahasa Indonesia ( Dep Dik Bud 1990 ) yang

berarti jiwa, sukma atau roh sedangkan spiritual berartikejiwaan, rohani, mental atau

moral.

Merujuk dari pentingnya pengetahuan dan agama tersebut untuk jiwa yang

sehat banyak penelitian dilakukan di antaranya sebuah penelitian yang mengatakan

kelompok yang tidak terganggu jiwanya adalah yang mempunyai agama yang bagus

dan sebaliknya.Karl Jung telah menyimpulkan dari analisanya bahwa mereka yang

menderita penyakit mental mengalami suatu kekosongan rohani.Terapinya terletak

pada siraman keimanan yang kuat. Namun demikian upaya untuk mewujudkan

perawat yang professional di  Indonesia masih belum menggembirakan, banyak

factor yang dapat menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional,

diantaranya :

a. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun

1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan  di

negara barat pada tahun 1869.

b. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.

Trend dan issu Keperawatan jiwa 16 | P a g e

Page 17: MAKALAH JIWA

c. Keterlambatan system pelayanan keperawatan., ( standart, bentuk praktik

keperawatan, lisensi ) Menyadari peran profesi keperawatan yang masih

rendah dalam dunia kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu

pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan “ sehat untuk semua

pada tahun 2010.

2.7 Peran dan fungsi perawat jiwa

Keperawatan jiwa dalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan

mempertahankan perilaku pasien yang berperan dalam fungsi yang terintegrasi.

Sistem pasien atau klien dapat berupa individu,keluarga, kelompok,organisasi atau

komonitas.. ANA mendefenisikan keperawatan kesehatan jiwa sebagai suatu bidang

spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori prilaku manusia sebagai

ilmunya dan penggunaan diri yang bermanfaat sebagai kiatnya. Praktik kontemporer

keperawatan jiwa terjadi dalam konteks sosial dan lingkungan.

Peran keperawatan jiwa profesional berkembang secara kompleks dari elemen

historis aslinya. Peran tersebutkini mencakup dimensi kompetwnsi klinis,advokasi

pasien –keluarga, tanggung jawab fiskal,kolaborasi antar disiplin,akuntabilitas sosial

dan parameter legal-etik.

Center of mental health services secara resmi mengakui keperawatan kesehatan

jiwa sebagai alah satu dari lima disiplin kesehatan jiwa.perawat jiwa menggunakan

pengetahuan dari ilmu psikososial,biofisik, teori kepribadian,dan perilaku manusia

untuk mendapatkan suatu kerangka berfikir teoritis yang mendasari praktik

keperawatan.

Trend dan issu Keperawatan jiwa 17 | P a g e

Page 18: MAKALAH JIWA

2.8Model keperawatan kesehatan jiwa

Berdasarkan konseptual model keperawatan maka dapat dikelompokkan ke

dalam enam model yaitu :

a. Psycoanalytical (freud,erickson)

Model ini menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapatterjadi pada seseorang

apabila ego (alal) tidak berfungsi dalam mengontrol id (kehendak nafsu atau

insting). Ketidakmampuan seseorang dalam menggunakan akalnya untuk

mematuhi tata tertib ,peraturan, norma, agama (super ego/das uber ich), akan

mendorong terjadinya penyimpangan perilaku (deviation of behavior)

Faktor penyebab lain gangguan jiwa ini adalh adanya konflik intrapsikis

terutama pada masa anak-anak yang menyebbkan trumatik yang membekas

pada masa dewasa.

b. Interpersonal (sulivian,peplau)

Menurut model ini,kelainan jiwa seseorang bisa muncul akibat adnya

ancaman. Ancaman tersebut menimbulkan kecemasan.menurut konsep ini

perasaan takut seseorang didasari adanya ketakutan ditolak atau tifdak di

terima oleh orang sekitarnya.

c. Ocial (caplan,szasz)

Menurut konsep ini seseorang aan mengalami gangguan jiwa atau

penyimpangan perilaku apabila byak faktor sosial dan faktor lingkungan yang

akan memicu munculnya stress pada seseorang.

d. Existential (ellis,rogers)

Trend dan issu Keperawatan jiwa 18 | P a g e

Page 19: MAKALAH JIWA

Menurut model ini gangguan jiwa terjjadi bila individu gagal menemukan jati

dirinya dan tujuan hidupnya. Individu tidak memiliki kebangaan akan

dirinya. Membenci diri sendiri dan mengalamu gangguan dalm bodi-image-

nya .

e. Supportive therapy (wermon, rockland)

Penyebab gangguan jiwa dalam kosep ini adalah faktor biopsikososial dan

respons maladaptive saat ini.aspek bologisnya menjadi masalah seperti sering

sakit maag,batuk-batuk. Aspek psikologisnya mengalami banyak keluhan

seperti mudah cemas ragu-ragu pemrah. Aspek sosialnya memiliki masalah

seperti susah bergaul,menarik diri,dan sebagainya. Fenomena tersebut

muncul akibat ketidakmampuan dalam beradaptasi pada masalah-masalah

yang muncul saat ini dan tidak ada kaitannya denggan masa lalu.

f. Medica (meyer,kraeplin)

Menurut model ini gangguan jiwa muncul akibat multifaktor yang kompleks

meliputi aspek fisik, genetik, lingkungan dan faktor sosial.

Trend dan issu Keperawatan jiwa 19 | P a g e

Page 20: MAKALAH JIWA

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan akan dapat

terganggu oleh beberapa faktor misalnya ekonomi dan kemiskinan,trend bunuh diri

di kalangan remaja,seksual dan sebagainya ditambah lagi dengan berbagai trend dan

issu keperwatan jiwa saat ini membuat perawat harus bisa memberikan solusi berupa

pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien gangguan kesehatan jiwa.

Dahulunya hanya ada rumah sakit jiwa di bogor tetapi sesuai dengan

perkembangannya sekarang sudah banyak rumah sakit jiwa di berbagai provinsi di

indonesia dan perwat juga dituntut untuk menmiliki skill sehingga bisa memberikan

pelayanan yang maksimal sehinggatercipta indonesia yang sehat mental dan

harmonis.

Untuk menghadapi berbagai maslah kejiwaan maka perawat mempunyai peran dan

fungsiyang terintegrasi.ANA mendefenisikan keperawatan kesehatan jiwa sebagai

suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori prilaku

manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri yang bermanfaat sebagai kiatnya.

Praktik kontemporer keperawatan jiwa terjadi dalam konteks sosial dan lingkungan.

Peran keperawatan jiwa profesional berkembang secara kompleks dari elemen

historis aslinya. Peran tersebutkini mencakup dimensi kompetwnsi klinis,advokasi

pasien –keluarga, tanggung jawab fiskal,kolaborasi antar disiplin,akuntabilitas sosial

dan parameter legal-etik.

Trend dan issu Keperawatan jiwa 20 | P a g e

Page 21: MAKALAH JIWA

3.2 Saran

1 . perawat diharapkan mengetahui berbagai trend dan issu pada perawatan jiwa

sehingga meudahkan perawat ketika terjun di lapangan nanti.

2 . keluarga dan lingkungan seharusnya membeikan dukungan kepada pasien

ganguan kesehatan jiwa agar mereka tidak merasa dikuvilkan.

Trend dan issu Keperawatan jiwa 21 | P a g e

Page 22: MAKALAH JIWA

DAFTAR PUSTAKA

Asuhan Keperawatan Jiwa Nanda.(20).Trend Curent Issue dan Kecenderungan

dalam Keperawatan Jiwa.di akses pada tanggal 28 September 2012 dari

http://UangDownload.Com/link-kategori-1/55/56069

Suliswati,dkk.2004.Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.Jakarta:EGC.

Widyawati,sn.2012.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:Prestasi Pustaka.

Trend dan issu Keperawatan jiwa 22 | P a g e